Anda di halaman 1dari 4

PLATFORM PERBANKAN

Adu Kencang Transaksi Digital


Ana Noviani
Sabtu, 25/06/2022 02:00 WIB
Pesatnya perkembangan ekonomi digital di Indonesia berimbas positif
terhadap transaksi perbankan digital di Tanah Air. Ceruk bisnis yang
menggiurkan itu menjadi medan pertempuran bagi kalangan perbankan
untuk beradu strategi demi menarik nasabah dan meningkatkan nilai
transaksi digital banking.n

Peluang meningkatkan transaksi layanan digital ditangkap perbankan dengan


meluncurkan platform dan aplikasi yang dapat menjawab kebutuhan nasabah
ritel. Di tengah agresivitas perbankan untuk ramai-ramai masuk ke digital
banking, faktor keamanan siber dan literasi digital masyarakat menjadi
pekerjaan rumah yang harus terus dituntaskan.

Dalam periode 2017—2021, transaksi layanan perbankan digital melompat


139% dari Rp17.074 triliun menjadi Rp40.820 triliun. Pertumbuhan
eksponensial itu membuat Bank Indonesia merevisi naik proyeksi transaksi
digital banking pada tahun ini dari Rp49.733,8 triliun menjadi Rp51.729
triliun yang merepresentasikan tingkat pertumbuhan 26,72% secara year-on-
year (YoY).

Pada Mei 2022, Bank Indonesia mencatat transaksi layanan perbankan digital
tumbuh 20,82% YoY menjadi Rp3.766,7 triliun. Alhasil, secara kumulatif, nilai
transaksi digital banking dalam 5 bulan pertama 2022 mencapai Rp21.233
triliun.

Sejalan dengan itu, transaksi uang elektronik juga mekar dengan


pertumbuhan 35,25% secara tahunan menjadi Rp32 triliun pada Mei 2022.

“Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring dengan


meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring,
perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital
banking,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jumat
(24/6).

Laju pertumbuhan transaksi digital banking itu, lanjutnya, lebih tinggi dari
nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu
kredit yang naik 5,43% YoY pada Mei 2022 menjadi Rp630,9 triliun. Tingkat
kenaikannya juga melampaui pertumbuhan uang kartal yang diedarkan (UYD)
sebesar 8,97% YoY menjadi Rp927,6 triliun pada bulan lalu.

ANEKA PLATFORM
Beragam platform diterapkan perbankan untuk memacu digital banking.
Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas
Wahyudi mengatakan transaksi digital banking pada Mei 2022 tumbuh sekitar
30% secara bulanan.

Ini karena peningkatan performa dan layanan platform digital Livin’ Investasi
di super apps Livin’ by Mandiri. Selain itu, lanjutnya, Bank Mandiri turut aktif
berperan sebagai kanal pembayaran utama beberapa acara konser musik
hingga ajang olahraga.

Sampai dengan Mei 2022, Livin’ by Mandiri membukukan 700 juta transaksi
dengan nilai lebih dari Rp880 triliun. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan
dengan transaksi ATM yang pada saat bersamaan melayani 428 juta transaksi
senilai Rp333 triliun.

Pada tahun ini, BMRI menargetkan jumlah pengguna Livin’ menjadi 16 juta
dengan nilai transaksi digital banking sebesar Rp3.000 triliun.

Selain Livin’, aplikasi super milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
yaitu BRImo telah memproses lebih setengah miliar transaksi hingga Mei
2022 dengan total nilai transaksi mencapai Rp877,58 triliun. BRI mencatat
pertumbuhan nilai transaksi digital banking sebesar 29,2% secara bulanan.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication PT Bank


Central Asia Tbk. (BBCA) Hera F. Haryn mengatakan banking from home telah
menjadi standar baru bagi operasional perbankan. Hera mengatakan BCA
Mobile yang kini menjadi primadona nasabah, telah menjadi fitur digital
banking dengan peningkatan transaksi yang signifikan.

Hingga kuartal I/2022, volume transaksi internet banking BCA tumbuh 32%
YoY menjadi 1,2 miliar transaksi dan volume mobile banking melonjak 56%
YoY menjadi 3,2 miliar transaksi. Sementara itu, nilai transaksi internet
banking BCA mencapai Rp4.122 triliun dan mobile banking BCA mencapai
Rp1.235 triliun pada kuartal I/2022.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
atau Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan mobile apps perseroan tumbuh
eksponensial dari sekitar 200.000 pengguna pada akhir 2021 menjadi lebih
dari 815.000 pengguna.

Dari kalangan bank digital, Sekretaris Perusahaan PT Bank Raya Indonesia


Tbk. (AGRO) Ajeng Putri Hapsari mengatakan saat ini perusahaan
mengembangkan host-2-host bersama dengan BRI Group demi
mengakselerasi layanan bank digital hingga pelosok negeri.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menegaskan dengan pemanfaatan


teknologi berbasis komputasi awan perusahaan dapat mengontrol ongkos
operasional menjadi sangat efisien.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira


mengatakan peningkatan transaksi digital banking dan kian panasnya
persaingan membuat faktor keamanan dan kualitas layanan lebih prima
menjadi tantangan yang harus dihadapi kalangan perbankan.^(Leo Dwi
Jatmiko/Dionisio Damara)

Editor : Yusuf Waluyo Jati

Anda mungkin juga menyukai