Anda di halaman 1dari 7

Implementasi Digital Banking Bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sebagai Upaya

Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Latar Belakang

Di era digital terdapat banyak perubahan yang terjadi dengan harapan bahwa
penggunaan teknologi digital dapat menjadi salah satu sarana yang dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan memudahkan masyarakat serta stakeholders di dalam melakukan berbagai hal.

Saat ini, proses digitalisasi sudah terjadi di berbagai sektor yang ada baik dari sektor
keuangan hingga sektor pertanian. Proses digitalisasi di hampir semua sektor memiliki tujuan
yang sama, yaitu percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan produktivitas
layanan dan produksi. Hal ini tentu saja membutuhkan dukungan infrastruktur digital yang
memadai. Dukungan tersebut dapat dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan penyedia
layanan infrastruktur digital dan perusahaan pengembang software.

Indonesia merupakan negara yang berpotensi untuk mengembangkan layanan digital.


Berdasarkan Laporan Tahunan 2020: Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi
oleh Bank Indonesia, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Desember 2020 tumbuh sebesar
30,44% year-on-year (YoY). Disamping itu, transaksi digital banking juga terus meningkat. Pada
Desember 2020, volume transaksi digital banking mencapai 513,7 juta transaksi atau tumbuh
41,53% year-on-year (YoY) dengan nilai transaksi digital mencapai Rp2.775,5 triliun atau
tumbuh 13,91% year-on-year (YoY). Hal ini secara langsung menekankan bahwa Indonesia
berpotensi untuk mengembangkan digital banking. Inovasi digital tidak hanya dilakukan untuk
memodernisasi layanan digital, namun hal ini dilakukan dengan tujuan mendorong pemulihan
ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.

Selain hal di atas, potensi digital di Indonesia sedikit tidaknya dipengaruhi oleh jumlah
penduduk Indonesia yang saat ini didominasi oleh generasi Z diikuti oleh generasi Y (millennial).
Berdasarkan laporan Hasil Sensus Penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), 27,94%
jumlah penduduk Indonesia adalah generasi Z. Sementara itu, penduduk generasi Y (millennial)
Indonesia sebesar 25,87%.
Digitalisasi bank di Indonesia terjadi tidak hanya di bank umum. Saat ini, beberapa bank
pembangunan daerah (BPD) juga sedang melakukan program transformasi menuju digital
banking. Hal ini digambarkan dengan adanya fitur layanan mobile banking dan internet banking
yang dapat diunduh dengan mudah melalui perangkat aplikasi Android atau iOS yang bertujuan
untuk mempermudah masyarakat melakukan transaksi.

Berdasarkan hasil survei tentang layanan digital banking yang paling sering digunakan
saat pandemi COVID-19 oleh Inventure Indonesia dan Alvara Research Center, 43,6%
masyarakat lebih sering menggunakan internet/mobile banking dan 25,6% yang lebih sering
menggunakan e-wallet. Hal ini tidaklah mengejutkan mengingat pengguna internet yang
memiliki mobile phone dan smartphone di Indonesia masing-masing sebesar 98,3% dan 98,2%
berdasarkan data Digital 2021: Indonesia oleh We Are Social dan Hootsuite. Pengembangan
mobile banking dan internet banking tersebut juga telah mengintegrasikan layanan Quick
Response Indonesian Standard (QRIS).

Beberapa BPD juga telah bekerjasama dengan perusahaan fintech dalam proses
pembayaran ke berbagai merchant. Hal ini diharapkan dapat membantu perkembangan BPD
dalam memberikan layanan yang memanfaatkan teknologi digital, sehingga masyarakat dan
nasabah akan semakin mudah untuk melakukan transaksi.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso sangat
mendorong BPD untuk go digital pada tahun 2021 dikarenakan implementasi digital bisa
menjadi salah satu faktor percepatan pemulihan perekonomian. Dorongan go digital bagi para
BPD juga tidak hanya bertujuan untuk memberikan kemudahan akses terhadap layanan
keuangan bagi masyarakat daerah, tetapi juga dapat meningkatkan kinerja BPD itu sendiri. Oleh
karena itu, dukungan dan integrasi dari seluruh stakeholders—terutama stakeholders daerah—
sangat dibutuhkan untuk mengimplementasikan digital banking bagi BPD sebagai upaya
percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Tujuan Webinar

1. Mendorong bank pembangunan daerah (BPD) di dalam pengembangan layanan dan


mendukung program digital banking dengan tujuan mempermudah bank pembangunan
daerah (BPD) dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.

2. Mendorong bank pembangunan daerah (BPD) untuk melakukan transformasi menuju


digital banking.

3. Memperkuat perspektif positif masyarakat dan nasabah terhadap keamanan dan


kemudahan atas program-program digital banking yang akan diberikan oleh bank
pembangunan daerah (BPD).

4. Menginformasikan manfaat layanan digital banking yang diberikan oleh bank


pembangunan daerah (BPD).

Konsep Kegiatan

1. Webinar dengan pemaparan materi oleh narasumber yang berkompeten dalam bidang
pembahasan yang sesuai dengan tema kegiatan melalui aplikasi Zoom.

2. Membangun interaksi dengan peserta dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh
moderator.

Keynote Speakers

N Keynote Speakers Usulan Pembahasan


o

1 Wimboh Santoso Memberikan gambaran terkait potensi bank


pembangunan daerah (BPD) untuk melakukan
(Chairman of the Board of
transformasi menuju digital banking sebagai upaya
Commissioner, Indonesia
peningkatan layanan dan pemulihan ekonomi nasional;
Financial Services Authority
arah kebijakan digital banking bagi bank pembangunan
(Otoritas Jasa Keuangan))
daerah (BPD).

2 Muhammad Ihsan (CEO Menjelaskan mengenai kondisi perekonomian global


and Chief Editor, Warta terkini; kondisi dan forecasting perekonomian Indonesia;
Ekonomi) dan memberikan gambaran secara umum mengenai
digitalisasi dan perbankan.

Usulan Speakers

N Speakers Usulan Pembahasan


o

1 Triyono Gani Menjelaskan manfaat digital banking bagi bank


pembangunan daerah (BPD) untuk mendorong layanan dan
(Head of Digital Finance
kinerja perbankan dalam mendukung program Pemulihan
Innovation Group, OJK)
Ekonomi Nasional (PEN); memberikan gambaran terkait
mitigasi resiko yang akan dihadapi bank pembangunan
daerah (BPD) dalam melakukan transformasi dan
memberikan layanan digital.

2 Supriyatno (Ketua Umum Memberikan pemaparan kepada masyarakat mengenai


Asosiasi Bank bank pembangunan daerah (BPD) dari sudut pandang
Pembangunan Daerah Asbanda; memberikan gambaran saat ini mengenai aktivitas
(Asbanda) dan Direktur transformasi yang sedang dilakukan oleh bank
Utama Bank Jateng) pembangunan daerah (BPD).

3 Yuddy Renaldi Menjelaskan peran bank pembangunan daerah (BPD) dalam


menerapkan layanan digital banking; menjelaskan
(Direktur Utama, Bank
keuntungan yang diperoleh bank pembangunan daerah
BJB)
(BPD) dengan mengembangkan dan memberikan layanan
digital.

4 Muhammad Irsyad Menjelaskan potensi bank pembangunan daerah (BPD)


untuk mengembangkan layanan digital banking;
(Direktur Utama, Bank
menjelaskan SWOT Analysis dalam mengembangkan
Nagari)
layanan digital banking.

5 Haryati Lawidjaja Menjelaskan peran perusahaan Fintech dalam mendukung


Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk meningkatkan
(Direktur Utama, Link Aja)
kinerjanya dalam industri jasa keuangan. Menjelaskan
manfaat dan keunggulan atas kerjasama antara Bank
Pembangunan Daerah (BPD) dan Fintech.

Potensial Sponsor

No Nama Lembaga Jenis Lembaga

1 Bank Aceh Bank Pembangunan Daerah

2 BPD Bali Bank Pembangunan Daerah

3 BPD Bengkulu Bank Pembangunan Daerah

4 Bank DKI Bank Pembangunan Daerah

5 BPD Jambi Bank Pembangunan Daerah

6 BPD Jawa Tengah Bank Pembangunan Daerah

7 BPD Jawa Barat dan Banten Bank Pembangunan Daerah

8 BPD Jawa Timur Bank Pembangunan Daerah

9 BPD Kalimantan Timur Bank Pembangunan Daerah

10 BPD Kalimantan Tengah Bank Pembangunan Daerah


11 BPD Kalimantan Barat Bank Pembangunan Daerah

12 BPD Kalimantan Selatan Bank Pembangunan Daerah

13 BPD Lampung Bank Pembangunan Daerah

14 BPD Maluku Bank Pembangunan Daerah

15 BPD Nusa Tenggara Barat Bank Pembangunan Daerah

16 BPD Nusa Tenggara Timur Bank Pembangunan Daerah

17 BPD Papua Bank Pembangunan Daerah

18 BPD Riau Kepri Bank Pembangunan Daerah

19 BPD Sulawesi Tenggara Bank Pembangunan Daerah

20 BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Bank Pembangunan Daerah

21 BPD Sulawesi Tengah Bank Pembangunan Daerah

22 BPD Sulawesi Utara Bank Pembangunan Daerah

23 BPD Sumatera Barat (Nagari) Bank Pembangunan Daerah

24 BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Bank Pembangunan Daerah

25 BPD Sumatera Utara Bank Pembangunan Daerah

26 BPD Yogyakarta Bank Pembangunan Daerah

27 LinkAja Perusahaan Fintech

28 OVO Perusahaan Fintech

29 GoPay Perusahaan Fintech

30 Dana Perusahaan Fintech

31 Akulaku Perusahaan Fintech

32 Santara Perusahaan Fintech

33 Bizhare Perusahaan Fintech

34 Ajaib Perusahaan Fintech


Calon Partisipan
No Partisipan Jenis Partisipan
1 Bankir Karyawan Bank

Anda mungkin juga menyukai