Anda di halaman 1dari 64

PEDOMAN PENULISAN DAN

PENILAIAN SKRIPSI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
2019
1
Pedoman Penulisan
dan
Penilaian Skripsi

TIM PENYUSUN:

SUDIRMAN, S.KM., M.Kes.


BUDIMAN, S.Pd, M.KES
MOHAMAD ANDRI, SKM, M.KES
NUR AFNI, SKM, M.KES
DR. H. MUNIR SALHAM, MA
EKA PRASETIA HATI BACULU, S.Pd, M.P.H

2
ITA
RS
S MUHAM
M
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

A
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
VE

D
IY
UNI

AH
P A L U Jl. Hang Tuah No.114 Telp.Fax. (0451) 457 140 Palu 94118

SURAT KEPUTUSAN DEKAN


Nomor : 309/7/II.3.FKM-UMP/D/VIII/2019

TENTANG

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU

Berkat Rahmat Allah SWT


Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu

MENIMBANG : a. Bahwa untuk kelancaran penulisan Proposal/


Skripsi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat,
maka dipandang perlu menetapkan pedoman
penulisan skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu;
b. Bahwa untuk maksud tersebut di atas dipandang
perlu dikeluarkan Surat Keputusan;

MENGINGAT : 1. Undang – Undang Nomor : 20 Tahun 2003;


2. Undang-Undang RI no 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah RI No 4 Tahun 2014 tentang
Penyelanggaraan Pendidikan Tinggi dan
pengelolaan Perguruan Tinggi
4. Pedoman PP Muhammadiyah No
:02/PED/I.O/2012
5. Statuta Universitas Muhammadiyah Palu tahun
2014
3
6. Pedoman Akademik Universitas Muhammadiyah
Palu;
7. Panduan Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu

4
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :

PERTAMA : Menetapkan pedoman penulisan skripsi Fakultas


Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah
Palu;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam surat keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya;

KETIGA : Sejak berlakunya pedoman penulisan ini maka pedoman


penulisan skripsi tahun tahun sebelumnya dinyatakan
tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di : Palu
Pada Tanggal : 15 Dzulhijah1440 H
16 Agustus 2019 M

DEKAN

Sudirman, SKM., M.Kes


NBM : 983225

Tembusan:
1. Rektor Unismuh Palu di Palu;
2. Pembantuk Rektor I di Palu;
3. Biro Administrasi Akademik Dan Kemahasiswaan (BAAK) Unismuh Palu;
4. Para Pembantu Dekan FKM Unismuh Palu;
5. Kepala Tata Usaha FKM Unismuh Palu;
6. Kasubag Akadmik FKM Unismuh Palu.

5
1
PENDAHULUAN
Motivasi Pembuatan Skripsi
Sebagai salah satu bentuk kegiatan atau pengalaman belajar,
skripsi memberi kesempatan kepada pihak peserta belajar untuk
mengekspresikan sebagaian atau seluruh hasil proses belajar yang
telah diikuti. Sebagian artinya apabila skripsi hanya
mengekspresikan/menggambarkan pencapaian dimana proses
belajar belum seluruhnya diselesaikan. Seluruhnya artinya apabila
kegiatan ini dilakukan pada akhir masa proses belajar.
Skripsi adalah bentuk pengalaman belajar yang meliputi
penggalian kembali apa yang telah dipelajari, mencari, dan
mengumpulkan pengetahuan baru secara mandiri, melakukan
analisis dan sintesis dengan bimbingan, serta mengungkapkannya
dengan bantuan pembimbing sehingga menghasilkan keluaran
berupa tulisan tentang suatu pengetahuan baru.
Skripsi harus ditulis dengan jelas dan padat, menggunakan
ungkapan-ungkapan yang tepat, disusun secara logis dan
memperhatikan hal-hal yang besifat detail secara cermat. Penulisan
harus teliti dalam menyebutkan keterangan tentang kutipan yang
dipergunakannya, dengan mengikuti cara-cara menulis daftar
kepustakaan seperti yang dianjurkan dalam pedoman ini.
Tanggung jawab penulisan serta penyuntingan ada pada
mahasiswa, bukan pada pembimbing ataupun fakultas. Bila
mahasiswa tidak dapat menyunting, maka ia dapat meminta
bantuan teman atau orang lain yang ahli dalam bidang
penyuntingan. Menyunting suatu hasil penulisan antara lain
meliputi aspek-aspek berikut :
6
1. Teknis, yaitu menggunakan metode penulisan dan
penyusunan tata laksana teknis sesuai dengan pedoman
yang dipakai di FKM Unismuh Palu.
2. Semantik, yaitu menggunakan bahasa indonesia secara baik
dan benar, terutama yang berhubungan dengan
perbendaharaan kata dan tata bahasa.
Dengan pengalaman menyusun skripsi dimungkinkan bagi
seorang peserta belajar untuk mengungkapkan seluruh domain
belajar yang telah dicapainya, baik berupa domain kognitif, afektif
maupun psikomotor.
Ruang lingkup skripsi bervariasi, dapat melihat suatu
persoalan kesehatan masyarakat secara menyeluruh, dapat juga
melihat suatu persoalan kesehatan masyarakat yang terkait dengan
aspek-aspek lain ataupun aspek yang sangat khusus sifatnya.
Skripsi juga meneropong suatu masalah kesehatan masyarakat yang
belum jelas, dan/atau mencari upaya-upaya pemecahannya, baik
masalah kesehatan masyarakat yang sudah diketahui sebab serta
kendala pemecahannya ataupun yang belum diketahui keduanya
yaitu dengan cara mengkaji masalah sekaligus mencarikan jalan
keluarnya.
Pada prinsipnya pembuatan skripsi dapat dilakukan pada
setiap tahap proses belajar, namun agar dapat berfungsi sebagai
wahana untuk mengungkapkan seluruh domain perubahan
kemampuan seperti diatas, seyogyanya pembuatan skripsi sebagai
pengalaman belajar dilakukan pada tahap akhir proses belajar.
Untuk itu, diperlukan berbagai latihan penulisan dalam bentuk
penugasan-penugasan dari mata ajaran atau dari pengalaman
belajar selama proses belajar berlangsung. Ini dapat berbentuk
penulisan laporan penugasan, hasil seminar, hasil praktikum, hasil
kunjungan lapangan, hasil pengamatan serta penelitian dan bentuk-
bentuk interaksi atau pengalaman belajar lainnya.

7
Pembuatan skripsi tidak hanya bermanfaat bagi peserta
belajar, karena kemampuan menganalisis, mensintesis serta
mengungkapkan dalam bentuk tulisan akan sangat diperlukan oleh
seorang Sarjana. Lebih jauh lagi akan menjadi masukkan yang
berharga bagi penyelenggaraan program studi untuk menilai sejauh
mana program yang disediakan dan diselenggarakan telah dapat
mengembangkan kemampuan lulusan dalam mengintegrasikan
berbagai ilmu, pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dalam
proses pendidikan menjadi suatu kesatuan ilmu yang sesuai dengan
keahlian atau profesinya.

Pendidikan Bidang Kesehatan Masyarakat


Pendidikan dibidang Kesehatan Masyarakat merupakan
pendidikan cabang keilmuan yang berada di antara ilmu-ilmu
eksakta dan ilmu-ilmu sosial. Program studi Kesehatan Masyarakat
telah berkembang demikian rupa sehingga telah mencapai tahapan
dimana program-program studinya telah lengkap menurut
stratifikasinya, yaitu program Sarjana, Magister dan Doktor.
Tujuan-tujuan program studi di bidang Kesehatan
Masyarakat secara khusus telah ditetapkan untuk masing-masing
strata. Untuk Strara 1 atau yang disebut Program Studi Sarjana
Kesehatan Masyarakat, tujuannya adalah untuk menghasilkan
Sarjana Kesehatan Masyarakat yang :
a. Berjiwa Pancasila.
b. Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berpikir,
bersikap serta bertindak sebagai ilmuwan.
c. Bersifat tanggap dan terbuka terhadap perubahan serta
kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya dibidang
Kesehatan Masyarakat dan juga terhadap masalah yang
dihadapi masyarakat pada umumnya.

8
d. Menghayati pembangunan dibidang kesehatan sebagai
bagian dari pembangunan nasional.
e. Mampu menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode
kesehatan masyarakat dalam memecahkan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia, yaitu dengan mengenal,
merumuskan, dan menyusun prioritas masalah-masalah
kesehatan masyarakat sekarang dan akan datang; serta
menyelesaikan masalah tersebut melalui perencanan,
implementasi dan evaluasi program-program yang bersifat
prefentif dan promotif, tanpa mengabaikan program yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif.
f. Mampu merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi
upaya-upaya kesehatan sesuai dengan situasi dan kondisi
daerah setempat dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
g. Mampu mendidik dan meningkatkan peran serta masyarakat
untuk meningkatkan taraf kesehatan.
h. Memahami dan mampu menggunakan hasil-hasil penelitian
untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
upaya-upaya kesehatan.
i. Mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan
meningkatkan serta mengembangkan diri dalam ilmu
kesehatan masyarakat, dengan berpedoman pada pendidikan
seumur hidup.
Untuk menghasilkan sarjana dengan kualifikasi diatas, saat
ini Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah
Palu menyelenggarakan program Sarjana Kesehatan Masyarakat
dengan rancangan lama pendidikan rata-rata 2 tahun dan 4 tahun.
Perbedaan kedua program yang yang keluarannya sama-
sama bergelar SKM ini, terletak pada beban dan lama studi. Bila
9
pada program studi SKM-4 beban studi adalah 153 SKS yang
ditempuh dalam 8-12 semester, maka untuk program studi SKM-2
jumlah bebannya adalah ± 67 SKS yang ditempuh dalam 4-8
semester.
Lama pendidikan dinyatakan dalam satuan waktu belajar
semester. Satu semester berlangsung selama 16 minggu termasuk 2
minggu waktu untuk ujian dan hari-hari libur resmi mengikuti
kalender. Sedangkan beban studi dinyatakan dalam satuan kredit
semester (SKS). Satu SKS ialah kuliah, seminar atau kapita selekta
per minggu selama satu semester yang dapat berupa :
a. 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal antara pengajar dan
peserta belajar.
b. 60 menit kegiatan akademik terstruktur tetapi tidak terjadwal,
seperti pekerjaan rumah atau penugasan tertentu.
c. 60 menit kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan untuk
mendalami serta mempersiapkan suatu tugas akademik seperti
mencari dan membaca buku referensi.
Untuk penelitian dan penyusunan skripsi beban tugasnya 3 SKS.

Skripsi Dalam Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat


(SKM)
Penyusunan skripsi di FKM Unismuh Palu adalah
merupakan suatu kegiatan belajar intrakurikuler yang mempunyai
bobot atau nilai kredit dan berada dalam deretan pengalaman
belajar lain seperti kuliah, praktikum, penelitian atau pengalaman
belajar lapangan.
Besar bobot atau nilai kredit yang diberikan untuk penulisan
skripsi bervariasi, tergantung pada jenis program studi, tingkat atau

10
stratifikasi pendidikan, maupun orientasi yang dipaki dalam proses
belajar mengajar di lembaga pendidikan itu sendiri.
Pada program studi yang termasuk bidang ilmu eksakta,
bobot yang diberikan kepada skripsi umumnya relatif kecil karena,
kegiatan belajar mengajar selama proses studi telah banyak
menggunakan kegiatan membuat laporan tertulis yang secara
prinsip merupakan skripsi dengan bobot yang lebih ringan.
Sedangkan pada program studi bidang ilmu sosial (non eksakta)
skripsi mendapat bobot yang lebih besar, dan umumnya menjadi
tugas pada tahap akhir suatu kegiatan belajar mengajar atau tahap
akhir suatu proses studi.
Besar bobot yang diberikan untuk program studi strata 1,
biasanya lebih kecil karena bila dibandingkan dengan pada
program studi strata 2, karena pada program studi yang terakhir ini,
kegiatan belajar mandiri semakin besar proporsinya.
Pada program studi S-1 di FKM Unismuh Palu, besar bobot
yang diberikan untuk penulisan skripsi 4 SKS.Ini berarti
pelaksanaannya pada tahap akhir program studi, yaitu pada
semester VIII.

11
2
PROSES BERPIKIR ILMIAH
Penalaran
Manusia pada hakekatnya adalah mahluk berpikir, merasa,
bersikap dan bertindak. Sikap dan tindakan manusia bersumber dari
pengetahuan yang diperoleh lewat kegiatan berpikir dan merasa.
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan
yang benar, yaitu pengetahuan yang sesuai dengan obyeknya.
Kegiatan atau proses berpikir ini dapat melalui dua jalur, yakni
melalui proses penalaran dan non- penalaran.
a. Melalui proses penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir yang bersifat logis
dan analitis. Berfikir secara logis berarti berfikir dengan
menggunakan logika, yaitu cara tertentu untuk menarik suatu
kesimpulan dari fenomena yang diamati. Berfikir secara analitis
artinya mencoba untuk memahami atau menerangkan suatu
fenomena dengan memilah fenomena tersebut menjadi
komponen-komponen tertentu dan kemudian menjelaskan
hubungan antara komponen-komponen tersebut.
b. Melalui jalur non-penalaran
Proses berpikir lain melalui jalur non-penalaran (yang tidak
berdasarkan penalaran), atau kegiatan berpikir yang tidak logis,
tidak analitis dan tidak kritis. Kegiatan berpikir yang tidak
berdasarkan penalaran adalah perasaan (merasa) dan intuisi,
karena dalam merasa dan intuisi tidak berdasarkan pada suatu
pola berpikir tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
tindakan-tindakan dan keputusan ini tidak logis, dan oleh

12
karena itu sifatnya menjadi tidak obyektif. Secara umum
masyarakat berpikir dengan cara analitis (melalui penalaran)
dan non-analitis (berdasarkan perasaan dan intuisi).
Pengetahuan (ilmu pengetahuan) pada hakekatnya adalah
hasil dari proses berpikir atau kegiatan berpikir melalui penalaran.
Tidak semua kegiatan berpikir akan menghasilkan ilmu
pengetahuan. Kegiatan berpikir yang hanya menggunakan perasaan
dan intuisi tidak akan menghasilkan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan sebagai hasil dari kegiatan berpikir pada hakekatnya
adalah suatu kebenaran, karena dicapai dalam proses berpikir yang
logis dan obyektif, tidak subyektif yang mendasarkan perasaan dan
intuisi. Namun demikian, tidak hanya dapat diperoleh dari ilmu
pengetahuan saja, tetapi juga melalui "wahyu".
Untuk melakukan kegiatan penalaran tersebut harus diisi
dengan materi pengetahuan yang berasal kebenaran. Dibedakan
adanya dua sumber kebenaran, yakni :
a. Rasio, yaitu bahwa pikiran atau ide merupakan sumber
kebenaran. Paham yang meyakini bahwa rasio sebagai sumber
kebenaran disebut rasionalisme.
b. Fakta, yaitu bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman
manusia merupakan sumber kebenaran. Penganut paham ini
disebut empirisme.
Penalaran dalam konteks uraian ini adalah penalaran ilmiah,
yang hakekatnya sumber dari kebenaran, di mana isi atau materi
dari penalaran merupakan gabungan antara rasio dan pengalaman
(empiris).
Logika
Telah disebutkan bahwa penalaran merupakan proses
berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang
dihasilkan oleh penalaran itu mempunyai dasar kebenaran, maka
13
proses berpikir itu harus melalui suatu cara tertentu. Kegiatan
penarikan kesimpulan sebagai produk dari penalaran baik yang
bersumber dari rasio maupun pengalaman dianggap valid (sahih)
kalau proses penarikan kesimpulan itu dilakukan menurut cara
tertentu yang disebut “logika”, yang terdiri dari logika induktif dan
logika deduktif.
a. Logika Induktif
Logika induktif adalah suatu cara berpikir untuk menarik
suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang
bersifat khusus atau individual. Penalaran atau cara berpikir
secara induktif, dimulai dengan mengemukakan pernyataan-
pernyataan atau fakta-fakta yang mempunyai ruang lingkup
yang khas dan terbatas atau bersifat individual dan diakhiri
dengan kesimpulan atau pernyataan yang bersifat umum.
b. Logika Deduktif
Logika deduktif adalah kegiatan penalaran atau berpikir
yang bertolak dari pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta yang
bersifat umum, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
menggunakan pola berpikir yang disebut “silogisme”.
Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah
kesimpulan. Pernyataan yang dijadikan dasar pengambilan
kesimpulan disebut premis, yakni premis mayor yang bersifat
umum, dan premis minor yang bersifat khusus. Dari kedua
premis tersebut diambil kesimpulan (kongklusi).
Proses Berpikir Ilmiah
Ilmu merupakan suatu cara berpikir dalam menghasilkan
suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang dapat diandalkan
atau kebenaran. Berpikir bukan satu-satunya cara dalam
mendapatkan pengetahuan, demikian pula ilmu bukan satu-satunya

14
produk dari kegiatan berpikir. Ilmu merupakan produk dari proses
berpikir menurut langkah-langkah tertentu yang secara umum dapat
disebut sebagai cara berpikir ilmiah. Jadi, berpikir merupakan
kegiatan berpikir yang memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan
berpikir ilmiah tersebut antara lain sebagai berikut :
a) Mempunyai alur jalan pikiran yang logis, artinya menurut
logika baik logika deduktif atau induktif, seperti telah
diuraikan sebelumnya.
b) Alur jalan pikiran yang logis tersebut harus juga didukung
oleh fakta empiris. Hal ini berarti alur jalan pikiran yang
logis tersebut mengharuskan kita untuk mencari dukungan
dari fakta empiris. Misalnya tingkat pendidikan secara
logika akan mempengaruhi pengetahuan tentang kesehatan.
Pernyataan yang logis ini perlu didukung atau dibuktikan
dengan fakta, misalnya hasil penelitian. Hal ini penting
karena semua yang logis belum tentu sesuai dengan
kenyataan (fakta) atau tidak semua yang logis itu didukung
fakta atau mengandung kebenaran secara empiris. Dengan
perkataan lain, meskipun pengetahuan atau kesimpulan
yang telah dibuat itu sudah benar dan logis, tetapi harus
melalui pengujian secara empiris sebagai kriteria kebenaran
obyektif.
c) Mekanisme yang terbuka terhadap koreksi, artinya teori
atau ilmu pengetahuan yang telah disusun, meskipun telah
didasari oleh penalaran yang logis serta didukung oleh fakta
empiris, namun masih bersifat terbuka terhadap koreksi.
Hal ini berarti bahwa teori atau pernyataan yang telah
disimpulkan tersebut bisa gugur atau salah bila dari hasil
penelitian lain ternyata hasilnya berbeda.

15
Dari uraian ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
karakteristik ilmu sebagai hasil berpikir ilmiah ialah : rasional,
logis, obyektif dan terbuka, sedangkan sifat kritis merupakan
karakteristik yang melandasi keempat sifat tersebut.

Sarana Berpikir Ilmiah


Sarana berpikir ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang
membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus
ditempuh. Sarana berpikir ilmiah ini dalam proses pendidikan dan
dalam konstalasi keilmuan merupakan bidang studi tersendiri.
Dalam konteks metoda ilmiah, sarana berpikir ilmiah merupakan
alat bagi metoda ilmiah tersebut dalam melakukan fungsinya secara
baik. Dengan perkataan lain fungsi sarana ilmiah adalah membantu
proses metoda ilmiah.
Secara sederhana dikatakan bahwa agar dapat melakukan
kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana-
sarana. Sarana-sarana berpikir ilmiah ini adalah :
a. Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang digunakan
dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Sebab dengan melalui
bahasa, pikiran-pikiran atau ide-ide tersebut dikomunikasikan
kepada orang lain. Tanpa menguasai bahasa maka sulitlah
menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain. Bagaimanapun
bagusnya pemikiran-pemikiran orang tetapi bila tidak dapat
disampaikan kepada orang dengan bahasa yang baik, maka
pemikiran tersebut tidak akan dapat di mengerti.
b. Logika
Logika, baik induktif maupun deduktif seperti telah
diuraikan merupakan sarana berpikir ilmiah yang sangat vital.

16
Logika (ilmu berpikir) akan membekali kita bagaimana
seharusnya kita berpikir dengan baik menurut aturan-aturan
logika. Bagaimana hebatnya pemikiran-pemikiran orang, tetapi
dalam menarik kesimpulan atau penyusunan kedalam suatu
teori tidak berdasarkan aturan-aturan logika maka tidak akan
menghasilkan karya ilmiah yang bermutu. Oleh sebab itu, ilmu
berpikir (logika) sebagai salah satu cabang ilmu filsafat harus
dipelajari oleh calon sarjana.
c. Matematika
Matematika mempunyai peran penting dalam proses
berpikir ilmiah, khususnya dalam berpikir deduktif. Dalam
mengembangkan suatu hipotesis sebagai usaha untuk
memberikan penjelasan sementara mengenai hubungan sebab-
akibat dari fenomena yang akan diuji atau dibuktikan dalam
suatu penelitian, harus melalui proses berpikir secara deduktif.
Untuk itu diperlukan premis-premis yang bersifat abstrak atau
umum seperti halnya dalam pemahaman matematika. Apabila
penguasaan matematikanya baik, maka akan memudahkan
untuk menyusun hipotesis-hipotesis dari hal-hal yang abstrak
atau fenomena-fenomena sosial yang sangat umum. Membuat
hipotesis berarti menjabarkan fenomena-fenomena atau
pernyataan-pernyataan umum kedalam pernyataan-pernyataan
yang lebih khusus sehingga dapat diukur untuk kepentingan
pembuktiannya.
d. Statistika
Peran statistika dalam proses berpikir ilmiah adalah untuk
pengambilan keputusan atau berpikir secara induktif. Hal ini
berarti statistik diperlukan dalam proses pengujian dalam
kegiatan ilmiah. Dalam proses pengujian ilmiah kita pada
hakekatnya merupakan pengumpulan fakta-fakta individual
(khusus). Dari kumpulan fakta-fakta tersebut, melalui pengujian
17
statistik maka akan diperoleh kesimpulan umum. Dengan kata
lain dalam kegiatan ilmiah statistik diperlukan untuk menguji
hipotesis, selanjutnya diambil kesimpulan umum
(degenaralisasi).
Terlepas apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak,
proses pengambilan kesimpulan umum dari fakta-fakta yang
individual (khusus) dengan menggunakan bantuan statistik ini
adalah proses berpikir induktif.

18
3
PROSES PEMBUATAN
PROPOSAL DAN SKRIPSI
PROSES NON TEKNIS
1. Bobot Skripsi
Bobot skripsi dihitung berdasarkan Nilai Kredit Semester
setara dengan 4 SKS, yaitu bekerja 4 bulan selama 3-4 jam sehari,
baik dilapangan maupun diperpustakaan.
2. Pembimbing
a) Pembimbing adalah dosen tetap/tidak tetap atau seorang
ahli yang dapat memberi petunjuk, saran dan bimbingan
bagi mahasiswa.
b) Setiap mahasiswa mempunyai sebanyak-banyaknya dua
orang pembimbing.
c) Bidang keahlian pembimbing disesuaikan dengan minat
utama mahasiswa dan ditentukan oleh Dekan Fakultas
dengan masukkan dari Wakil Dekan I.
3. Tugas Pembimbing
Secara umum tugas pembimbing adalah memfasilitasi
mahasiswa untuk mempersiapkan skripsinya sejak dari awal
pemilihan bahan dan topik skripsi, membimbing dan mengawasi
proses pembuatan skripsi, serta membantu sampai selesainya
skripsi.

19
Tugas-tugas pembimbing dapat diuraikan lebih rinci
sebagai berikut :
a) Memberi pertimbangan feasibility (kelayakan) menyangkut
waktu dan data laporan.
b) Mengarahkan pembuatan skripsi (bobot, memilih judul,
topik, bahan).
c) Membantu peserta dalam memilih alternatif-alternatif
pendekatan masalah.
d) Membantu memilih metodologi sesuai bahan skripsi.
e) Memberi petunjuk dalam pencarian bahan pustaka/
pengumpulan data.
f) Membimbing dan mengawasi secara kontinu proses
pelaksanaan skripsi.
g) Memberikan tugas dan bimbingan yang sesuai dan mencatat
penugasan tersebut dalam buku bimbingan skripsi/buku
pemantauan skripsi.
h) Bila perlu dapat minta bantuan tenaga ahli sebagai nara
sumber.
Pembimbing terdiri dari dua orang yang secara khusus
bertugas:
a) Pembimbing pertama bertugas mengarahkan dan
memberikan pertimbangan terhadap pembuatan,
pelaksanaan penelitian, penyusunan skripsi.
b) Pembimbing kedua bertugas membantu pembimbing
pertama terutama teknik penulisan.

20
4. Proses Penunjukkan Pembimbing
Mahasiswa program SKM akan mendapat pembimbing
akademik (PA) sejak ia memulai program studinya. Pada waktu ia
harus membuat skripsi, pembimbing akademik dapat menjadi
pembimbing skripsi (PS) namun tidak bersifat otomatis. PS
ditunjuk oleh Dekan FKM atas saran Wakil Dekan I sesuai dengan
permintaan mahasiswa. Bila PS “kurang sesuai” dengan minat
mahasiswa, mahasiswa dapat mengajukan usul pembimbing
pendamping yang sesuai dan/atau usul penggantian.
Prosedur penunjukan/penggantian PS pada FKM diatur
sebagai berikut :
a) Setiap PS membimbing maksimal 5 mahasiswa dari seluruh
program studi. Apabila melebihi kuota maksimal,
pertimbangan dari Wakil Dekan I dimintakan dengan
memperhatikan kesanggupan PS.
b) Pergantian PS dimungkinkan bila :
- Topik diluar bidang keahlian PS
- Kesulitan komunikasi
c) Pergantian harus disetujui PS, diputuskan oleh Wakil Dekan
I, kemudian dibuat SK yang ditandatangani Dekan.
5. Mekanisme Bimbingan
Mahasiswa dalam melakukan proses skripsinya akan
dibimbing secara terencana oleh pembimbing yang ditunjuk. Buku
bimbingan skripsi menjadi alat monitoring baik bagi mahasiswa,
pembimbing, dan pejabat akademik berwenang lainnya.
Pembimbing dan mahasiswa diwajibkan secara bersama-
sama membuat rencana proses pembuatan skripsi beserta
jadwalnya. Jadwal pertemuan yang telah dibuat wajib dipenuhi
baik oleh pembimbing maupun mahasiswa. Bila ada jadwal yang
21
tidak terpenuhi, perlu dijelaskan halangan yang telah terjadi dan
kemudian pembimbing dan mahasiswa bersama-sama mencari
jadwal pengganti.

6. Tugas Mahasiswa
Tugas dari mahasiswa dalam pembimbingan yaitu :
1. Menyampaikan topik skripsi
2. Membuat jadwal pertemuan dengan pembimbing
3. Melaksanakan tugas-tugas dari pembimbing sesuai kesepakatan
4. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal dan mengajukan alasan
tertulis bila rencana mundur.
7. Tebal Skripsi
Tebal skripsi untuk ilmu kesehatan minimal 50 halaman
(mulai dari bab pendahuluan sampai daftar pustaka), tidak
termasuk lampiran.
PROSES TEKNIS
1. Pencetakan
1.1 Kertas dan Bidang pengetikan
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, berukuran
kwarto (21,5cm x 28cm) dengan tebal minimal 70 gram.
Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan atas kertas,
dan 3 cm dari tepi kanan dan bawah kertas. (Lihat lampiran 1).
1.2 Jenis dan Ukuran Huruf
Skripsi hendaknya diketik dengan komputer, menggunakan
program windows dengan jenis huruf (Font)Times New Roman
atau sejenisnya antara lain Times, CG times, dan Dutch.Bagian-

22
bagian suatu bab untuk skripsi menggunakan ukuran 12 point
untuk judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak, lampiran
dan daftar pustaka.
1.3 Spasi
Jarak baris 2 spasi.
1.4 Penomoran Halaman
Kata pengantar sampai dengan daftar isi/gambar
menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, dst). Nomor
halaman ditengah bawah halaman.
1.5 Pemberian Tanda Bagian Skripsi
Diletakkan di antara bab dan lampiran.
2. Penataan Proposal
Proposal terdiri atas tiga bagian yaitu bagian awal,
bagian isi dan bagian akhir.
A. Bagian Awal
Pada bagian awal terdiri dari sampul, halaman judul,
lembar persetujuan tim pembimbing dan diketahui Dekan,
daftar isi, dan lampiran.
B. Bagian Isi
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri atas latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian (umum dan khusus), dan
manfaat penelitian (teoritis dan praktis).
A. Latar Belakang
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan
peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu objek
penelitian, tetapi dalam peristiwa yang dimaksudkan
tersebut telah terjadi beberapa penyimpangan dari
standarisasi yang telah ada, atau apa yang telah diangap

23
ideal, baik standar yang bersifat keilmuan maupun
aturan-aturan yang telah berlaku.
Oleh karena itu uraian perlu diawali dengan
identifikasi antara kesenjangan yang terjadi dengan
kondisi nyata dan kondisi ideal, serta pengaruh yang
ditimbulkan.Tujuan dirumuskan berdasarkan masalah
yang ingin dipecahkan dan sesuai dengan arah alternatif
pemecahan yang dipilih manfaat dan kegunaan penelitian
menggambarkan kaitan dan sumbangan hasil penelitian
bagi pemecahan masalah dalam konteks yang lebih luas
dan manfaatnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan kehidupan masyarakat.
Selanjunya yang harus diperhatikan oleh peneliti
dalam memuat suatu latar belakang yakni terlebih dahulu
harus melakukan analisis masalah, sehingga
permasalahan dapat menjadi lebih jelas dan
terarah.Melalui analisis masalah ini peneliti harus dapat
menunjukkan adanya suatu penyimpangan berdasarkan
data-data yang akurat yang sering disebut data awal, ini
dimulai dari data berskala Internasional (seperti data
kesehatan WHO), Nasional (data Dinas Kesehatan)
sampai data pada tataran lokal (wilayah/lokasi
penelitian).Dan yang tak kalah pentingnya peneliti juga
harus menuliskan landasan secara teoritis mengapa
permasalahan tersebut perlu dan menarik untuk diteliti.
B. Rumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan
(variabel apa saja yang akan diteliti, dan bagaimana
hubungan variabel satu dengan yang lain), dan agar
masalah tersebut dapat terjawab secara akurat, maka
masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara
spesifik. Kemudian yang perlu disimak adalah bahwa

24
rumusan masalah tersebut sebaiknya dinyatakan dalam
kalimat pertanyaan.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah (ruang lingkup penelitian)
mengemukakan variabel-variabel yang diteliti, populasi
atau subyek penelitian dan lokasi penelitian. Dalam
bagian ini dapat juga dipaparkan penjabaran variabel
menjadi sub variabel serta indikator-indikatornya.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian dapat diletakkan di luar
pola pikir dalam merumuskan suatu masalah.Tetapi
keduanya berkaitan dengan permasalahan yang diteliti
serta berkaitan erat dengan rumusan masalah yang
dituliskan sebelumnya.
2. Tujuan Khusus
Untuk tujuan khusus itu sendiri lebih
dispesifikkan pada landasan tujuan yang tertera pada
variabel penelitian yang ingin diteliti.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari
tercapainya suatu tujuan.Jika tujuan penelitian dapat
tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara
akurat, maka pertanyaan kemudian adalah apakah
manfaat dari hasil penelitian tersebut. Secara umum
manfaat hasil penelitian ada dua, yakni:
1. Manfaat teoritis: Manfaat untuk mengembangkan
ilmu.
2. Manfaat praktis: Manfaat untuk membantu
memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada
pada objek yang akan diteliti.

25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Memuat uraian sistematis tentang teori, pemikiran dan
hasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan
penelitian yang dilakukan oleh penyusun.Bagian ini
dimaksudkan memberikan kerangka acuan komperhensif
mengenai konsep, prinsip atau teori yang digunakan dalam
pemecahan masalah.Fakta-fakta yang dikemukakan
bersumber dari dokumen yang sudah ada atau belum
dipublikasikan dan sedapat mungkin diambil dari aslinya.
Semua sumber yang digunakan harus disebutkan dengan
mencantumkan nama penulis, tahun penerbitannya dan
tertuang dalam daftar pustaka Contoh: (Sugiyono, 2010).
Tinjauan pustaka menganut dua prinsip yaitu prinsip
kemutakhiran/aktual (rujukan yang digunakan minimal 7
tahun terkhir penerbitan) dan prinsip relevansi.

BAB III KERANGKA KONSEP ATAU DEFINISI


KONSEP
Jika penelitian yang dilakukan peneliti yang bersifat
kualitatifmaka judul bab ini adalah definisi konsep, yang
memuat beberapa bagian sebagai berikut:
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti
Dasar pemikiran variabel yang diteliti adalah landasan
pemikiran mengapa variabel tersebut dijadikan sebagai
konsep untuk mengetahui tujuan penelitian tertentu.
B. Pola Pikir
Pola pikir memuat tentang bagan penelitian.
C. Definisi Konsep
Menjelasakan batasan-batasan variabel yang diteliti.

Jika penelitian yang dilakukan peneliti yang bersifat


kuantitatifmaka judul bab ini adalah kerangka konsep,
yang memuat beberapa bagian sebagai berikut:
26
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti
Dasar pemikiran variabel yang diteliti adalah landasan
pemikiran mengapa variabel tersebut dijadikan sebagai
konsep untuk mengetahui tujuan penelitian tertentu.
B. Alur Kerangka Konsep
Alur kerangka konsep memuat bagan hubungan antar
variabel.
C. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif
Defenisi operasional adalah arah dari variabel penelitian
yang telah terpilih.Bagian ini menguraikan defenisi dari
variabel yang terpilih yang telah dikemukakan dalam
kerangka konsep dan bila perlu dicantumkan kriteria
obyektif untuk mengukur variabel.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara terhadap
hubungan antara variabel yang masih perlu dibuktikan
kebenarannya yang akan membawa peneliti kepada fakta
yang belum diketahui.

BAB IV METODE PENELITIAN


Jika penelitian yang dilakukan peneliti yang bersifat
kualitatif maka bagian sub bab sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
Dalam metode penelitian ini harus dijelaskan mengapa
menggunakan metode kualitatif.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Memuat tentang tempat atau wilayah serta waktu
penelitian dilaksanakan.
C. Informan
Menjelaskan siapa yang menjadi sumber informasi
(informan) dalam penelitian.
D. Teknik Penentuan Informan

27
Dalam penelitian kualitatif penentuan informan biasanya
secara purposive sampling dan snowball.
E. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data
Dalam pengumpulan ada dua jenis yaitu:
1. Data Primer
Pengumpulan data biasanya dilakukan dengan teknik
wawancara mendalam (Indept Interview) dan Focus
Group Discussion (FGD) dengan menggunakan
pedoman wawancara.
2. Data Sekunder
Data yag diperoleh dari kantor atau instansi yang
terkait dengan penelitian. Pengolahan data
dialakukan dengan teknik Conten Analisys
(Analisis isi).Data disajikan dalam narasi.
F. Jadual Penelitian
Jadual penelitian dibuat dalam bentuk matriks yang
berisi tahapan penelitian minggu dan bulan.
Jika penelitian yang dilakukan peneliti yang bersifat
kuantitatif maka bagian sub bab sebagai berikut:
A. Jenis penelitian
Dalam hal ini harus dijelaskan jenis dan desain penelitian
apa yang digunakan dalam penelitian.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Yaitu memuat tentang tempat atau wilayah serta waktu
penelitian dilaksanakan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sekelompok individu atau objek yang tinggal di
wilayah yang sama, atau sekelompok individu atau
objek yang memiliki karakteristik yang sama.
2. Sampel

28
Sebagian kecil populasi yang digunakan dalam uji
untuk memperoleh informasi statistik mengenai
keseluruhan populasi.
Pada bagian menjelaskan mengenai bagaian mana
yang dijadikan populasi penelitian.Sedangkan
mengenai sampel penelitian harus ditentukan dengan
menggunakan teknik penentuan sampel. Jika populasi
dalam penelitian ini telah diketahui/ditentukan maka
penentuan jumlah sampel dapat menggunakan rumus
Slovin sebagai berikut:
contoh rumus:

N
𝑛=
1 + N (d)2

Keterangan:
N : besar populasi
n : besar sampel
d2 : kesalahan (absolut) yang dapat ditoleransi (0,05)
Jika populasi dalam penelitian ini belum
diketahui/ditentukan maka penentuan jumlah sampel
dapat menggunakan rumus lameshow.
D. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ada dua jenis yaitu:
1. Data Primer
Pengumpulan data dilakukan dengan meggunakan
koisioner dan lembar observasi.
2. Data Sekunder
Data yag diperoleh dari kantor atau instansi yang
terkait dengan penelitian.
E. Analisis Data
Analisis data biasanya secara manual dan elektronik
dengan menggunakan program komputerisasi.
29
F. Penyajian Data
Untuk penyajian data disajikan dalam bentuk tabel
disertai penjelasan.
G. Jadual penelitian
Jadual penelitian dibuat dalam bentuk matriks yang
berisi tahapan penelitian minggu dan bulan.

Bagian Akhir
Pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran.
Daftar pustaka memuat pustaka yang menjadi acuan
dalam penelitian yang disusun ke bawah menurut abjad
nama terakhir penulis pertama. Rujukan yang digunakan
adalah tahun penerbitan atau pembuatannya 7 (tujuh)
tahun terakhir.

3. Penataan Skripsi
Tiap skripsi program Sarjana Kesehatan Masyarakat terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu :
I. Bagian Pendahuluan
Bagian ini yang mencakup :
a. Halaman sampul
b. Halaman judul
c. Abstrak
d. Halaman judul dengan spesifikasi
e. Halaman persetujuan
f. Halaman Persembahan
30
g. Halaman Kata pengantar
h. Halaman Daftar isi
i. Halaman Daftar tabel, daftar gambar, daftar singkatan,
serta daftar lampiran.
II. Bagian Utama
Susunan bagian ini tergantung bahan yang digunakan
untuk skripsi.
III. Bagian Akhir
Bagian ini mencakup :
a. Daftar pustaka
b. Lampiran-lampiran
c. Ralat (bila ada)
3. Bagian Pendahuluan
3.1 Halaman Sampul
Warna sampul skripsi adalah ungu dengan bahan karton
tebal dilapisi linen dan selubung plastik transparan. Huruf-huruf
pada sampul dicetak dengan tinta warna kuning emas,
menyebutkan judul skripsi secara lengkap, nama penulis
didahului kata “oleh ” dan nomor pokok mahasiswa. Lambang
Universitas Muhammadiyah Palu yang diikuti keterangan
“Universitas Muhammadiyah Palu”. Sedang tulisan “Fakultas
Kesehatan Masyarakat” dan tahun pembuatannya diletakkan di
bawah. Semua huruf dicetak dengan huruf besar, dengan huruf
judul utama yang lebih menonjol. Komposisi huruf dan letak
masing-masing bagian diatur agar simetris, serasi dan rapi.
Pada punggung halaman sampul dicetak nama penulis dengan
huruf besar dan tahun pembuatannya. Pencetakan dari kiri ke

31
kanan bila halaman sampul menghadap keatas.(Lihat Format
Lampiran 2)
3.2 Halaman Judul
Halaman judul sama dengan halaman sampul, dicetak pada
kertas HVS putih dengan tinta cetak warna hitam. Untuk
halaman judul dengan spesifikasi, disamping judul skripsi
secara lengkap seperti tertulis pada halaman judul, dilengkapi
dengan keterangan khusus sebagai berikut :

“Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untukmemperoleh
gelarSARJANA KESEHATAN MASYARAKAT (S.K.M.)”

Seperti halnya halaman judul dan sampul, halaman ini juga


dicetak dengan komposisi huruf dan letak masing-masing
bagian secara simetris. .(Lihat Format Lampiran 3)
3.3 Abstrak
Abstrak atau ringkasan merupakan ringkasan atau ulasan
singkat dari isi skripsi, tanpa penambahan penafsiran, kritik
maupun tanggapan penulisannya. Setiap skripsi harus
mempunyai abstrak yang membekali pembaca dengan inti
tulisan yang bersangkutan, yang mencakup: (a) masalah utama
yang diteliti serta ruang lingkupnya; (b) metode yang
digunakan; (c) hasil yang diperoleh; dan (d) kesimpulan utama
dan saran yang diajukan.
Abstark ditulis dengan bahasa Indonesia, tidak lebih dari 2
(dua) halaman. Skripsi ditempatkan pada halaman setelah judul.
Gunakan sedapat mungkin kalimat aktif.
Abstrak diketik dua spasi, termasuk judul dan mempunyai
batas yang sama seperti isi tulisan. Di sebelah kanan atas kertas
sebutkan :
32
A. Nama Program Studi
B. Peminatan
C. Tanggal Ujian Skripsi
Abstrak dimulai dengan menuliskan nama penulis. Empat
spasi setelah itu dituliskan judul skripsi. Kemudian disusul
dengan jumlah halaman, jumlah tabel, grafik dan lampiran.
Pada akhir abstrak dicantumkan data acuan atau daftar pustaka
yang digunakan dalam penulisan skripsi, berupa jumlah dan
kisaran tahun acuan tersebut. (Lihat Format Lampiran 4)
3.4 Halaman Judul Dengan Spesifikasi
Halaman judul dengan spesifikasi mempunyai perbedaan
sedikit dengan judul biasa. Perbedaan terletak pada kalimat
dibawah judul berbunyi .(Lihat Format Lampiran 5):

“Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk


memperoleh Ijazah SARJANA KESEHATAN
MASYARAKAT (S.K.M.)”

3.5 Halaman Persetujuan dan Pengesahan


Pernyataan persetujuan diketik di tengah-tengah yang
kemudian diikuti dengan keterangan sebagai berikut :

“Skripsi ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di


hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu”.
Tempat dan tanggal ujian skripsi, serta nama dan pembimbing
diikuti dengan tanda tangan

33
Pernyataan telah diuji oleh panitia sidang skripsi dilakukan
setelah ujian skripsi selesai. Halaman ini diletakkan setelah
halaman pernyataan persetujuan oleh pembimbing (Lihat
Format Lampiran 6 dan 7).

3.6 Halaman Persembahan (bila ada)


Halaman ini diperuntukan bagi mereka yang ingin
mempersembahkan karyanya kepada orang tertentu atau diisi
dengan kata-kata mutiara, cuplikan doa, motto atau semboyan
yang ingin dikemukakan penulis.
3.8 Halaman Kata Pengantar
Pada umumnya halaman ini memuat ucapan terima kasih
penulis kepada pihak –pihak tertentu yang telah membantunya
selama penulisan atau pendidikan. Judul KATA PENGANTAR
diketik simetris tanpa garis bawah dan titik diakhir kalimat.
Pada akhir teks di sebelah kanan bawah dicantumkan tanggal
penulisan dan kata “Penulis”.
3.9 Halaman Daftar Isi
Semua judul bab, judul sub-bab disusun dalam suatu daftar
yang disusun secara vertikal. Semua judul bab diketik dengan
huruf besar, sedangkan sub-bab, anak sub-bab dan rinciannya
hanya huruf awal yang diketik dengan huruf besar.
Pada daftar isi dimasukan halaman-halaman KATA
PENGANTAR, ABSTRAK, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL,
DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN dalam angka
romawi kecil, diikuti dengan rincian bab-bab bagian utama
skripsi, dan diakhiri dengan DAFTAR PUSTAKA serta
LAMPIRAN (Lihat format lampiran 8).

34
3.10 Halaman Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Singkatan, dan
Daftar Lampiran
Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat
dengan cepat mengetahui tabel, gambar, singkatan serta
lampiran apa saja yang terdapat dalam skripsi tersebut berikut
letak halamannya. Bila tabel atau gambar diambil atau dikutip
dari sumber lain harus dicantumkan sumber aslinya dibawah
tabel atau gambar yang bersangkutan. Pada halaman daftar
dicantumkan nomor tabel/gambar/lampiran, judul tabel/
gambar/lampiran, dan nomor halaman tabel/gambar/lampiran
pemuatan dalam teks. (Lihat Format Lampiran 9)..
4. Bagian Utama
Dalam bagian ini tercantum teks secara ilmiah memaparkan
penelitian yang dilakukan serta hasil-hasil yang diperoleh dari
penelitian tersebut. Penyajiannya lugas dan sistematis,
menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang
berlaku. Peng-Indonesiaan istilah mengikuti Pedoman Umum
Pembentukan Istilah, sedangkan ragam bahasa baku mengikuti
Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Bagian utama dari skripsi terdiri dari 6 (Enam) bab, yaitu:
Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Kerangka Konsep, Metode
Penelitian, Hasil dan Pembahasan, dan Kesimpulan dan Saran,
rincian bab tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
2.1 FORMAT SKRIPSI
A. Bagian Awal
Pada bagian awal terdiri dari sampul, halaman judul,
lembar pengesahan tim penguji, lembar persetujuan tim
pembimbing yang diketahui oleh Dekan, ringkasan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran, serta daftar arti ringkasan dan lampiran.

35
Sampul depan skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu berwarna ungu terong,
masing-masing bertulis cetak dengan huruf kapital warna
hitam.
Pada sampul depan bertuliskan:
a. Judul skripsi (besar huruf “14” dan tulisan dibold)
b. Lambang Universitas Muhammadiyah Palu (ukuran
lebar 3,2cm dan tinggi 3,5cm)
c. Tulisan SKRIPSI (besar huruf “15”)
d. Nama lengkap dan NPM penyusun (besar huruf “14”)
e. Tulisan jurusan misalkan: PEMINATAN
ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN
KESEHATAN
f. Tulisan PROGRAM STUDI KESEHATAN
MASYARAKAT
g. Tulisan FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
h. Tulisan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
i. Tulisan PALU
j. Tahun lulus ujian Bulan dan Tahun (untuk poin e
sampai i masing-masing berukuran “14”). (lihat
lampiran 2)

1. Halaman Judul
Halaman ini bertuliskan sama dengan sampul depan
dan dicetak di atas kertas putih sama dengan naskah. (lihat
lampiran 2)
2. Lembar Persetujuan Tim Pembimbing Diketahui Dekan
a. Lembar persetujuan seminar proposal (lihat lampiran
14)
b. Lembar persetujuan melakukan penelitian (lihat
lampiran 15)
c. d. Lembar persetujuan skripsi (lihat lampiran 16)
36
e. Lembar pernyataan persetujuan skripsi (lihat lampiran
6)
3. Lembar Pengesahan Tim Penguji (lihat lampiran 7)
4. Halaman Pernyataan
Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi skripsi tidak
merupakan jiplakan, juga bukan dari karya orang lain.
(lihatlampiran 10)
5. Abstrak
Abstrak merupakan ikhtisar penelitian yang tidak
melebihi dari 200 kata. Pada bagian atas tengah bertuliskan
ABSTRAK,pada sisi kiri nama penyusun, judul skripsi,
nama dosen pembimbing ditulis dalam kurung tanpa gelar
akademik. Selanjutnya sisi kanan berturut-turut jurusan,
fakultas, universitas, ditulis skripsi, bulan dan tahun ujian,
kemudian isi abstrak.Pada akhir penulisan sebelah kiri
ditulis kata kunci (maksimal 5 kata). (lihat lampiran 4)
6. Abstract
Sama dengan bagian 5, tetapi ditulis dalam bahasa
Inggris (abstrak bahasa inggris dicantumkan setelah ujian
skripsi).
7. Kata Pengantar
Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang
maksud penyusunan skripsi, dan ucapan terima kasih. Pada
bagian akhir dicantumkan tempat, bulan, tahun, dan nama
penyusun. (lihat lampiran 11)
8. Halaman Persembahan (jika ada)
9. Daftar Isi
Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor
halaman dari bagian awal (dengan huruf Romawi), bagian
pokok (dengan nomor/angka), serta bagian akhir yaitu
daftar pustaka, lampiran dan biografi penulis. (lihat
lampiran 8)
10. Daftar Tabel
37
Daftar tabel disusun secara berurut sesuai dengan
nomor tabel dan halamannya. (lihat lampiran 9)

11. Daftar Gambar/Grafik


Daftar gambar/grafik ditulis dengan format yang sama
dengan daftar tabel hanya pada tulisan tabel diganti dengan
tulisan gambar/grafik. (lihat lampiran 9)

12. Daftar Lampiran


Daftar lampiran ditulis tanpa menggunakan halaman.
(lihat lampiran 12)
13. Daftar Arti Simbol dan Singkatan
Daftar arti simbol dan singkatan memuat simbol dan
singkatan yang dipergunakan dalam skripsi.Daftar ini terdiri
dari dua kolom yaitu kolom pertama berisi singkatan dan
simbol dan kolom kedua berisi penjelasan. (lihat lampiran
13)
B. Bagian Isi
BAB I (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II (TINJAUAN PUSTAKA)
BAB III (KERANGKA KONSEP ATAU DEFINISI
KONSEP)

38
Jika penelitian yang dilakukan peneliti yang bersifat
kualitatifmaka judul bab ini adalah definisi konsep, yang
memuat beberapa bagian sebagai berikut:
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti
B. Pola Pikir
C. Definisi Konsep
Jika penelitian yang dilakukan peneliti yang bersifat
kuantitatifmaka judul bab ini adalah kerangka konsep,
yang memuat beberapa bagian sebagai berikut:
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti
B. Alur Kerangka Konsep
C. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
D. Hipotesis Penelitian
BAB IV (METODE PENELITIAN)
Jika jenis penelitian kualitatif maka bagian sub bab
sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Informan
D. Teknik Penentuan Informan
E. Pengumpulan Data
F. Pengolahan Data
G. Penyajian Data
Jika jenis penelitian kuantitatif maka bagian sub bab
sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Pengumpulan Data
E. Analisis Data
F. Penyajian data
39
Bab V (HASIL DAN PEMBAHASAN)
A. Hasil Penelitian
Penyajian hasil penelitian memuat penjelasan atau
paparan tentang hasil yang telah diperoleh.Penelitian
kuantitatif biasanya disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik disertai penjelasan.Sedangkan penyajian data
untuk penelitian kualitatif disijikan dalam bentuk narasi.
B. Pembahasan
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa
penjelasan teoritik baik secara kualitatif, kuantitatif, dan
secara statistik.Pada bagian ini pula memuat tentang
gagasan-gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola,
kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan
dan perbandingan dengan teori dan temuan-temuan
sebelumnya.

BAB VI (KESIMPULAN DAN SARAN)


A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat yang
dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan serta
merupakan hasil pengujian hipotesis atau pencapaian
tujuan penelitian.
B. Saran
Saran merupakan suatu keharusan dibuat
berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman serta
pertimbangan peneliti yang ditujukan kepada para
peneliti selanjutnya yang akan meneliti atau
mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.

C. Bagian Akhir
Pada bagian akhir terdiri atas daftar pustaka, lampiran
dan riwayat hidup.

40
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat pustaka yang menjadi acuan
dalam penelitian yang disusun ke bawah menurut abjad
nama terakhir penulis pertama. Rujukan yang digunakan
adalah yang tahun penerbitan atau pembuatannya 7
(tujuh) tahun terakhir.
a. Rujukan dari buku
Ditulis berturut-turut nama penulis(jika penulis lebih
dari 2 maka ditulis dkk), tahun terbit, judul buku
(dengan huruf miring), jilid (bila ada), nama penerbit,
kota tempat penerbitan.
Sanjaya, 2003, Pendahuluan Oseanografi dan
Hidrodinamika, jilid I, Lembaga Penerbitan
Universitas Tadulako, Palu.

Mulyadi, dan Setyawan.J, 2007, Sitem Perencanaan


dan Pengendalian Manajemen, jilid II, Salemba
Empat, Jakarta.

Chandra, Budiman, dkk., 1988, Kontrol Kualitas


terhadap Hasil Pemeriksaan Kuantitas
Mempergunakan Tes Statistik, PT Madika,
Jakarta.

b. Rujukan dari jurnal dan majalah


Ditulis berturut-turut nama penulis (jika penulis lebih
dari 2 maka ditulis dkk), tahun terbit, judul tulisan
(dengan huruf miring), Singkatan resmi nama
majalah, jilid, nomor terbit dan nomor halaman yang
diacuh.
Hasan, A. K.,Drew, J.V.,dkk., 2009, Influence of Soil
on Production of Dry Matter and Uptake and

41
Distribution of Nutrients in Barley and Corn, I,
Argon. J, 62 : 43-45.

c. Rujukan dari Koran tanpa penulis


Di tulis berturut-turut nama Koran, tanggal-bulan,
tahun, judul (dengan huruf miring), halaman.
Sinar Harapan, 26 Desember, 2011, Pencemaran
Udara Semakin Parah, 7.

d. Rujukan dari dokumentasi resmi pemerintah yang


diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan
tanpa lembaga
Nama dokumen, tahun terbit, tentang, judul (dengan
huruf miring), nama penerbit, kota penerbit.
Undang-undang Republik Indonesia No.2, 2004,
Sistem pendidikan Nasional, Armas duta jaya,
Jakarta.

e. Rujukan lembaga yang ditulis atas nama lembaga


tersebut
Nama lembaga penaggung jawab, tahun, judul
(dengan huruf miring), kota penerbitan, dan lembaga
penerbit karangan.
Pusat Penerbitan dan Pengembangan Bahasa, 2009,
Pedoman Penulisan Laporan Penelitian,
Jakarta, Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan.

f. Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama


lembaga tersebut
Nama penulis asli, tahun terbit, judul (dengan huruf
miring), nama penerjemah, tahun terjemehan, tempat
penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila
42
penerbitan buku asli tidak dicantumkan maka ditulis
tanpa tahun
Ary, D., Jacobs, L.C & Razavies, A, tanpa tahun,
Pengantar Penelitian Pendidikan, Terjemahan
Oleh Arief Furchan, 2010, Surabaya, Usaha
Nasional.

g. Rujukan berupa skripsi, tesis, atau desertasi


Nama penulis, tahun, judul (dengan huruf miring
diikuti dengan pernyataan skripsi/tesis/desrtasi tidak
diterbitkan), kota tempat PT, nama fakultas serta PT
Indriani. S. M. A. 2007, Hubungan Pengetahuan dan
Sikap Masyarakat Tentang Pembuangan
Sampah di Keluraan Labuang Baji Kecamatan
Mamajang Kota Makassar, Skripsi Tidak
Diterbitkan, Makassar, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanudin.

h. Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam


seminar, penataran atau lokakarya
Nama penulis, tahun, judul (dengan huruf miring),
kemudian pernyataan “makalah dijiakan dalam …”,
nama penemuan, lembaga penyelenggara, tempat
penyelenggara, tanggal dan bulan.
Asbidin, 2009, Pluralisme Agama Tinjauan Analisis
Moral Forse Mahasiswa, Makalah disajikan
Dalam Temu Mahasiswa Se-Nusantara, Pusat
penelitian Universitas Negeri Syrif
Hidayatullah, Jakarta, 4-7 Maret 2004.

i. Rujukan dari internet


Nama penulis, tahun , judul (dengan huruf miring),
nama jurnal, diberi keterangan dalam kurung (online),
43
alamat sumber rujukan (ditulis dalam kurung), kapan
diakses diantara dua kurung.
Carr. L, 1996, The Calm Before The Strom, A Survey
of STM Online Jurnal (online),
(http://journal.esc.soton.ac.uk/survey.htm),
diakses 12 januari 2012.

j. Pengarang Sama
Ditulis berturut-turut nama penulis, tahun terbit, judul
buku (dengan huruf miring), jilid (bila ada), nama
penerbit, kota tempat penerbitan.
Kasman, 2006, Mekanika Kuantum, Bagian
penerbitan Fakultas MIPA Untad, Palu.
____________, 2006, Kemagnetan Zat Padat, Bagian
penerbitan Fakultas MIPA Untad, Yogyakarta.

k. Tanpa Pengarang

Ditulis Anonim, tahun terbit, judul buku (dengan


huruf miring), nama penerbit, kota tempat penerbitan.

Anonim, 1975, Englewood Cliffs, Prentice Hall, New


York.

2. Lampiran
Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau
keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian
yang telah disajikan pada isi skripsi.
3. Riwayat Hidup Penulis
Riwayat hidup penulis skripsi disajikan secara
naratif dan menggunakan sudut pandang orang ketiga
(bukan menggunakan kata saya atau kami). Hal-hal yang
44
perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap,
tempat dan tanggal & lahir, alamat tetap, riwayat
pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan, dan
prestasi yang pernah diraih selama belajar di perguruan
tinggi maupun pada waktu duduk di bangku sekolah dasar
dan menengah. Bagi yang sudah berkeluarga dapat
mencantumkan nama suami/istri dan putra-putrinya.
Riwayat hidup Penulis diketik dengan spasi 1.

45
46
LAMPIRAN

47
1. Ukuran Bidang Pengetikan

4 cm

4 cm 3 cm

3 cm

48
2. Contoh Halaman Sampul Skripsi

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DI DALAM


RUMAH DAN PENGGUNAAN
BAHAN BAKAR BIOMASS TERHADAP
KEJADIAN ISPA TAHUN 2006
Jika sama tahunnya
dihilangkan saja,
dipindahkan pada
bagian paling
bawah yakni di
bawah
3,5 CM

3,5 CM

SKRIPSI

Oleh
ROSTRINA
02.201.7.10032

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
TAHUN 2006

49
3. Contoh Halaman Judul Skripsi
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DI DALAM
RUMAH DAN PENGGUNAAN
BAHAN BAKAR BIOMASS TERHADAP
KEJADIAN ISPA

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Oleh
ROSTRINA
02.201.7.10032

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
TAHUN 2006
50
4. Contoh Abstrak Skripsi
ABSTRAK
Universitas Muhammadiyah Palu
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Skripsi, November 2006

ROSTRINA
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DI DALAM
RUMAH DAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR
BIOMASS TERHADAP KEJADIAN ISPA
(xi + 54 halaman + 12 lampiran)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kebiasaan merokok dalam rumah dan penggunaan bahan bakar
biomass dengan kejadian ISPA pada anak balita.
Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan kasus
kontrol yaitu rancangan studi epidemiologi yang mempelajari
hubungan antara paparan dengan cara membandingkan kelompok
kasus dan kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara non random terhadap 84 kasus dan 84 balita sebagai
kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
bermakna antara kebiasaan merokok dalam rumah dengan kejadian
ISPA pada balita dengan nilai p = 0,04 (p value < 0,05).
Penelitian ini menyarankan agar instansi kesehatan lebih
meningkatkan kegiatan penyuluhan mengenai bahaya merokok dan
penggunaan bahan bakar biomass di dalam rumah yang tidak
memiliki cerobong serta faktor lain yang berhubungan dengan
kejadian ISPA.

Daftar pustaka : 16 (1995 – 2006)


Kata kunci : Merokok, ISPA, Biomass

51
5. Contoh Halaman Judul Dengan Spesifikasi

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DI DALAM


RUMAH DAN PENGGUNAAN
BAHAN BAKAR BIOMASS TERHADAP
KEJADIAN ISPA

S MUHAM
TA M
SI
R

A
VE

DI
YA
UNI

P A
L U
SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Ijazah Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Oleh
ROSTRINA
02.201.7.10032

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
52
TAHUN 2006

6. Contoh Halaman Persetujuan

HALAMAN PERSETUJUAN
Judul : ............................

Penulis :

NIM :

Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan dalam ujian skripsi

dihadapan Tim Penguji pada Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Universitas Muhammadiyah Palu.

Palu, 17 April 2007

Tim Pembimbing:
Pembimbing I, Pembimbing II

Nama Lengkap Nama Lengkap


NBM : NBM :
Mengetahui :
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu

Nama lengkap
NBM. ............
53
7. Contoh Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN
Judul : ............................

Penulis :

NIM :

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji pada

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah

Palu pada tanggal 17 April 2007

Tim Penguji:

Ketua,

Nama lengkap (...................................)

Sekretaris,

Nama lengkap (...................................)

Anggota:

1. Nama lengkap (...................................)

2. Nama lengkap (...................................)

3. Nama lengkap (...................................)


54
8. Contoh Daftar Isi yang peringkat judul subbabnya ditandai
dengan kombinasi Huruf-Angka
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................ i
Abstrak ........................................................................... ii
Halaman Persetujuan ...................................................... iii
Halaman Pengesahan ...................................................... iv
Halaman Persembahan .................................................... v
Kata Pengantar ................................................................ vi
Daftar Isi .......................................................................... vii
Daftar Tabel ..................................................................... viii
Daftar Lampiran ............................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................... 2
C. Tujuan Penelitian.............................................. 3
D. Manfaat Penelitian .......................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................... 6
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti .......... 7
B. Variabel Penelitian ............................................ 9
C. .....................
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................... 12
A. Jenis Penelitian .................................................. 12
B. .....
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................ 30
A. Hasil .................................................................. 30
B. Pembahasan ........................................................ 35
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................... 40
A. Simpulan ............................................................ 40
B. Saran ................................................................. 42
55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9. Contoh Halaman Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar
Lampiran

DAFTAR TABEL / GAMBAR / LAMPIRAN

Tabel/
Gambar/
Lampiran uraian isi Halaman

1.1 Gambaran Kelurahan Wilayah Kerja puskesmas ... 2


1.2

56
10. Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
NIM :
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Universitas : Muhammadiyah Palu
Dengan ini menyatakan dengan benar bahwa skripsi yang
saya tulis merupakan hasil karya saya sendiri, dan bukan
merupakan pikiran orang lain yang saya akui sebagai pikiran
saya sendiri.
Demikianlah pernyataan ini, jika terbukti dikemudian hari
skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi
atas perbuatan tersebut.

Palu, .........................................
Yang membuat pernyataan,

Nama terang

57
11. Contoh KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
(Times New Roman, 14, Normal, Bold)
(4 spasi)

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan


rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan judul “Studi Perilaku Peserta
ASKESKIN Terhadap…………….. “ dapat diselesaikan sebagai
salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis sangat berterima
kasih kepada bapak pembimbing yang telah memberikan
bantuannya kepada bapak ………..selaku pembimbing I dan
bapak…………….selaku pembimbing II.
Pada kesempatan ini penulis menyampaiakan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Rektor…………………
2. Dekan …………………
3. Dan seterusnya…………………
Akhirnya penulis menaruh harapan besar semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Palu,…November 2012

Penulis

58
12. Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

(Times New Roman, 14, Normal, Bold)

(4 spasi)

Lampiran 1 : Kueisioner penelitian

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 : Hasil uji statistik

Lampiran 3 : Dan Seterusnya……..

59
13. Contoh Daftar Arti simbol dan singkatan

DAFTAR ARTI SIMBOL DAN SINKATAN

Simbol/Singkatan Arti Simbol/Singkatan

RSU Rumah Sakit Umum


DNA Deoxyribonugleic acid, asam
Dioxybonukleat
Dan seterusnya………..

60
14. Contoh Persetujuan Seminar Proposal

PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL


(Times New Roman, 14, Normal, Bold)
(4 spasi)
Judul :
Nama :
Stambuk :

Proposal ini telah kami setujui untuk selanjutnya melakukan ujian


proposal sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Unieverstas Muhammadiyah
Palu (Penulisan Spasi 2)
(4 spasi)

Palu, [Tanggal Bulan Tahun]


(2 spasi)
Pembimbing I Pembimbing II
(6 spasi)

……………………….. …………………...
NBM. NBM.
(4 spasi)

Mengetahui
Dekan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu
(6 spasi)

(…………………………………..)
61
NBM :
15. Contoh Persetujuan Penelitian

PERSETUJUAN PENELITIAN
(Times New Roman, 14, Normal, Bold)
(4 spasi)
Judul :
Nama :
Stambuk :
Proposal ini telah kami setujui untuk selanjutnya melakukan
penelitian sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah
Palu. (Penulisan Spasi 2)
(4 spasi)
Palu, [Tanggal Bulan Tahun]
(2 spasi)
Pembimbing I Pembimbing II
(6 spasi)

………………………… …………………………
NBM. NBM.
(4 spasi)

Mengetahui
Dekan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu
(6 spasi)

(…………………………………..)
62
NBM :

63
16. Contoh Persetujuan Ujian Skripsi

PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

(Times New Roman, 14, Normal, Bold)


(4 spasi)
Judul :
Nama :
Stambuk :
Hasil penelitian ini telah kami setujui untuk selanjutnya dapat
diajukan pada ujian skripsi sebagai salah satu syarat dalam
menempuh ujian akhir pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu. (Penulisan Spasi 2)
(4 spasi)
Palu, [Tanggal Bulan Tahun]
(2 spasi)
Pembimbing I Pembimbing II
(6 spasi)

………………………… …………………………
NBM. NBM.
(4 spasi)

Mengetahui
Dekan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu
(6 spasi)

(…………………………………..)
NBM :

64

Anda mungkin juga menyukai