Anda di halaman 1dari 7

Bangkitan epileptic (seizure)  terjadinya tanda/gejala yang bersifat sesaat akbat aktivitas

neuronal yang abnormal dan berlebihan di otak


Kejang (konvulsi) adalah bagian dari bangkitan epileptik
Tanda dan gejala bervariasi : gangguan kesadaran, motoric (cth: kejang), sensorik, emosi, dan
perilaku
Bangkitan epileptic (seizure)  terjadinya tanda/gejala yang bersifat sesaat BUKAN akbat
aktivitas neuronal yang abnormal dan berlebihan di otak
Bangkitan non epileptik: Gangguan psikiatri, spasme otot, sinkop, gangguan kardiovaskular
Pemeriksaan penunjang pada bangkitan:
- Pencritaan
- Laboratorium (darah rutin, fungsi ginjal, fungsi hepar, glukosa, albumin, elektrolit)
- Analisa CSF
- EEG
- EKG

Tatalaksana bangkitan:
- Menjaga jalan napas pasien dan mencegah adanya cedera kepala atau bagain tubuh lain akabat
gerakan pasien saat bangkitan. Pasien diposisikan miring lateral recumbent
- Dewasa  diazepam IV, midazolam IM

EPILEPSI
Epilepsi adalah kelainan otak yang ditandai dengan kecenderungan terus menerus untuk
menimbulkan bangkitan epileptik dengan konsekuensi neurobiologis, kognitif, psikologis, dan
sosial. Definisi ini mensyarakatkan terjadinya minimal1 kali bangkitan epileptic

Definisi operasional
Epilepsi adalah suatu penyakit otak yang ditandai dengan salah satu kondisi/gejala sebagai
berikut:
1. Minimal terdapat 2 bangkitan tanpa provokasi dengan jarak waktu bangkitan lebih dari
24 jam
2. Satu bangkitan tanpa provokasi atau 1 bangkitan reflex dengan kemungkinan terjadi
bangkitan berulang dalam 10 tahun kedepan
3. Sudah ditegakkan diagnosis sindrom epilepsy oleh dokter yang kompeten
Epilepsi dikatakan resolved apabila bebas bangktan selama 10 tahun terakhir tanpa obat epilepsy
selama 5 tahun terakhir
Etiologi: structural, genetic, infeksi, metabolk, dan imun, serta kelompok yang tidak diketahui
Diagnosis:
1. Anamnesis
A. Gejala dan tanda sebelum, selama, dan pasca bangkitan
a. Sebelum bangkitan: fisik dan psikis yang mengindikasikan akan terjadi bangkitan (cth:
perubahan perilaku, lapar, berkeringat, hipotermi, mengantuk, sensitive)
b, Selama bangkitan/iktal : deskripsikan bangkitannya (deviasi mata, gerakan kepala, gerakan
tubuh, dll), apakah terdapat lebih dari satu tipe bangkitan, apakah terdapat perubahan tipe dari
bangkitan sebelumnya, waktu terjadi bangkitan
c. Paska bangkitan: bingung, langsung sadar, nyeri kepala, tidur, gaduh gelisah, hemiparesis
(todd paralisis)
B. Faktor Pencetusnya: kelelahan, kurang tidur, hormonal, stress psikologis, alcohol
C. Faktor lain: usia awitan, durasi bangkitan, frekuensi, interval, awareness antar bangkitan
D. Terapi dan respons terhadap OAE sebelumnya: jenis, dosis, kepatuhan
E Penyakit diderita sekrang dan RPT
F riwayat epilepsy dan penyakit lain dalam keluarga
G riwayat prenatal, natal dan tumbuh kembang, riwayat bangkitan neonatal
2. Pemeriksaaan fisik umum dan neurologis
Tanda tanda trauma kepala, infeksi, kelainan kongenital, kencanduan alcohol, kelaiann pad kulit,
tanda-tanda keganasan, tanda-tanda defisit neurologis

3. Pemeriksaan Lab: EEG, pencitaraan otak, pemeriksaan lab (hematologis, kadar OAE),
pemeriksaan lainnya (pungsi lumbal, EKG)

TATALAKSANA
OAE diberikan apabila: diagnosis sudah dipastikan dan keluarga sudah setuju dan menerima
penjelasan ttg OAE

Cara pemberian OAE:


1. Terapi dimulai dengan monoterapi sesuai dengan jenis bangkitan dan sindroma epilepsy
2. Dimulai dari dosis kecil dan ditingkatkan bertahap sampai dosis efektif tercapai atau timbul
efek samping
3. Bila timbul efek samping dr OAE pertama, ganti yang lain
4. Bila OAE pertama ditoleransi tetapi tidak efektif, pertimbangkan: apakah diagnosis sudah
benar, patuh minum obat, pemilihan OAE sudah tepat atau tidak, apakah ada kondisi lain yg
mendasari, apakah ada penggunaan alcohol atau obat-obatan
5. OAE pertama diganti apabila: tidak efektif walau sudah dosis maksimal dan muncul efek
samping dan alergi

Penghentian OAE
Syarat umum penghentian OAE adalah sebagai berikut:
1. Setelah minimal 3 tahun bebas bangkitan dan gambaran EEG normal
2. Penghentian disetujui oleh pasien atau keluarganya
3. Dilakukan secara bertahap, 25% dari dosis semula setiap bulan dalam jangka waktu 3-6 bulan,
dapat lebih lambat untuk pasien dengan politerapi dosis tinggi atau yang mendapat barbiturate/
benzo
4. Bila digunakan lebih dari 1 OAE, penghentian dimulai dari 1 OAE yang bukan utama
Pilihan OAE: (CHOOSE ONE)
Dewasa dengan bangkitan Parsial  Carbamazepin 400-600 mg/hari (2-3x/hari0
Levatiracetam 500 mg/hari (2x/hari)
Dewasa dengan bangkitan Umum Tonik Klonik  Asam Valproat 400-500 mg/hari (2-3x/hari)
Lamotrigin 50-100 mg/hari (1-2x/hari)
Carbamazepin 400-600 mg/hari (2-3x/hari)
Anak dengan bangkitan lena/absans  Ethosuximide 20-30 mg/kg/hari (2-3x/hari)
Asam Valproat 15-40 mg/hari (2x/hari)

SE  bangkitan kejang yang berlangsung diatas 30 menit atau adanya 2 bangkitan atau lebih dan
diantara bangkitan tsb tidak ada pemulihan kesadaran
Refrakter  sudah diberikan lini pertama dan lini kedua masih juga ada bangkitan

Anda mungkin juga menyukai