Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI MANAJEMEN

Perhitungan Biaya Standar: Alat Pengendalian Manajerial

Makalah Ini Disusun guna untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi
Manajemen

Dosen Pengampu : Ibu Yusro R, M.Si.

Disusun Oleh:

Lidya Herman Putri

Amalia Ramadhanti

Arif Muhamad Irfan

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan,
rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi
Mnajemen
“Perhitungan Biaya Standar: Alat Pengendalian Manajerial” ini sesuai dengan harapan
dan
selesai tepat pada waktunya.

Dibuatnya makalah ini bertujuan agar setiap pembaca dapat mengerti dan menambah
pengetahuannya. Penulis menyadari segala kekurangan dari makalah ini, baik materi
maupun
bahasa, namun demikian penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang
lebih bagi setiap pembaca.

Kami sebagai penulis makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada kaitannya dengan penyempurnaan
makalah
ini sangat kami harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami
perhatikan
dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak
yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini mampu memberikan
manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada para pemakainya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Ciputat, 15 April
2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Standar adalah tolok ukur atau norma dalam pengukuran kerja. Standar dapat
ditemukan dimana
saja. Dokter mengevaluasi berat badan menggunakan standar yang telah ditetapkan.
Makanan
yang dijual di restoran harus disiapkan dengan standar kebersihan khusus. Bangunan
yang kita
huni harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Standar juga sering digunakan
dalam
akuntansi manajerial di mana standar tersebut terkait dengan kuantitas dan biaya
input yang
digunaan dalam produksi barang dan penyediaan jasa. biaya standar unit untuk suatu
input
tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas
mengacu pada
jumlah input yang seharusnya digunakan dan standar harga mengacu pada jumlah yang
seharusnya dibayar

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki beberapa
rumusan
masalah, yaitu :

1. Apa pengertian dari standar unit?


2. Apa pengerian dari biaya produk standar?
3. Apa pengertian dari analisis variansi?
4. Bagaimana cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja?
5. Bagaimana cara menghitung analisis variansi biaya overhead?
6. Bagaimana jurnal dalam akuntansi untuk variansi?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
khususnya untuk Fakultas Ekonomi Dan Bisnis mengetahui tentang :

1. Mengetahui pengertian dari standar unit.


2. Mengetahui pengertian dari biaya produk standar.
3. Mengetahui pengertian analisis variansi.
4. Mengetahui cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja.
5. Mengetahui cara menghitung analisis variansi biaya overhead.
6. Mengetahui bentuk jurnal dalam akuntansi untuk variansi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Standar Unit


Total biaya perunit dihitung sebagai berikut.

Biaya per unit= total biaya/total unit

Untuk menentukan biaya standar per unit dalam input yang terbatas, 2 keputusan
berikut harus
dibuat.

 Keputusan kuantitas; jumlah harga input yang seharusnya digunakan untuk


setiap output.
Menghasilkan standar kuantitas.
 Keputusan penetapan harga; jumlah yang seharusnya dibayarkan untuk
kuantitas input
yang digunakan. menghasilkan standar harga.
Biaya standar per unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar berikut.

Biaya standar perunit= standar kuantitas x standar harga

Bagaimana Standar Dikembangkan

Berikut disajikan tiga sumber potensial dari standar kuantitatif.

 Pengalaman sebelumnya
 Studi teknis
 Masukan dari karyawan operasional

Jenis-jenis Standar

 Standar ideal mengharuskan efensiesi maksimum dan dapat diraih hanya jika
semuanya
beroperasi secara sempurna.
 Standar yang dapat dicapai saat ini dapat diraih dengan kondisi operasi
yang efesiensi.

Mengapa Sistem Biaya Standar Diadopsi

1. Perencanaan dan Pengendalian


Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian
serta
memperbaiki pengukuran kinerja.
2. Keputusan Beretika
Perhitungan biaya standard an analisis varian untuk pengendalian biaya dan
evaluasi
kinerja dapat memiliki implikasi etika yang kuat.
3. Perhitungan Biaya Produk
Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk
dengan
menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi:
bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.

Pendekatan Pembebanan Biaya

Sistem perhitungan Sistem perhitungan Sistem perhitungan


biaya standar biaya normal biaya aktual
Bahan baku Standar Actual Actual
langsung
Tenaga kerja Standar Actual Actual
langsung
overhead Standar Dianggarkan Actual

2.2 Standard Product Cost


Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku langsung,
tenaga
kerja langsung, dan overhead. Menggunaka biaya-biaya tersebut, biaya standar per
unit (standard
cost per unit) akan dihitung. Kertas kerja biaya standar (standard cost sheet)
memberikan data
produksi yang di butuhkan untuk menghitung biaya per unit standar.

Kertas kerja biaya standar juga memperlihatkan kuantitas input yang seharusnya
digunakan
untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas per unit dapat digunakan
untuk
menghitung jumlah input yang diperkenankan untuk jumlah output actual. Perhitungan
tersebut
adalah komponen dasar dalam menghitung variasi efisiensi. Seorang manajer harus
mampu
menghitung kuantitas bahan baku standar yang diperkenankan (standard quantity of
materials
allowed-SQ) dan jam standar yang diperkenankan (standard hours allowed-SH) untuk
jumlah
output actual, dimana:

SQ= standar kuantitas per unit x output actual Dan

SH= standar tenaga kerja per unit x output actual

Kertas Kerja Biaya Standar untuk Keripik jagung

Keterangan Harga Pemakaian Biaya Subtotal


Standar Standar Standar
Bahan baku langsung:
Jagung kuning $ 0,01 18 ons $ 0,18
Minyak goring 0,03 2 ons 0,06
Garam 0,01 1 ons 0,01
Limau 0,50 0,04 ons 0,02
Kantong 0,05 1 kantong 0,05
Total bahan baku langsung $
0,32

Tenaga kerja langsung:


Pemeriksaan 8,00 0,01 jam $ 0,08
Operator mesin 10,00 0,01 jam 0,10
Total tenaga kerja langsung
0,18

Overhead:
Overhead variable 4,00 0,02 jam 0,08
Overhead tetap 15,00 0,02 jam 0,30
Total overhead
0,38
Total biaya per unit standar $
0,88
Dihitung dengan mengalikan antara harga
dan pemakaian.

Menghitung Kuantitas Standar yang Diperkenankan (SQ dan SH)

Mengapa:

Standar unit digunakan untuk menghitung total input yang diperkenankan untuk output
actual
(dengan mengalikan antar standar kuantitas per unit dan output actual yang
diproduksi). Manajer
dapat menggunakan kuantitas standar yang diperlukan untuk perencanaan (misalnya,
untuk
menentukan berapa yang diperlukan dalam proses produksi yang direncanakan) atau
untuk
pengendalian dengan membandingkan input yang diperkenankan dengan input yang
sebenarnya
digunakan.

Informasi:

Asumsikan bahwa 100.000 paket keripik jagung diproduksi sepanjang minggu pertama
Maret.
Ingat kembali dari Tampilan 10.3 bahwa standar kuantitas unit adalah 18 ons jagung
kuning
untuk setiap paket dan standar kuantitas unit untuk operator mesin adalah 0,01 jam
per paket
yang diproduksi.

Diminta:

Berapa banyak jagung kuning dan jam operator yang seharusnya digunakan untuk output
actual
sejumlah 100.000 paket?
Solusi:

Jagung kuning yang seharusnya digunakan:

SQ = standar kuantitas unit x output actual

= 18 x 100.000

= 1.800.000 ons

Jam operator yang seharusnya digunakan:

SH = standar tenaga kerja unit x output actual

= 0,01 x 100.000

= 1.000 jam tenaga kerja langsung

2.3 Analisis Varian : Deskripsi Umum


SP adalah standar harga per unit suatu input dan SQ adalah kuantitas standar input
yang
diperkenankan untuk output actual standar, biaya input yang direncanakan atau
dianggarakan
adalah SP x SQ. Biaya input aktual adalah AP x AQ yakni AP adalah biaya aktual per
unit dan
AQ adalah kuantitas input aktual yang digunakan.

A. Varian Harga Dan Varian Pemakaian

Varian total anggaran (total budget variance) adalah selisih antara biaya input
aktual dan biaya
yang direncanakan. Untuk penyederhanaan, kita akan merujuk pada Varian total
anggaran
sebagai Total varian.

Total varian = Biaya Aktual – Biaya yang dianggarkan atau direncanakan

= (AP x AQ) – (SP x SQ)

Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total varian dibagi menjadi varian
harga dan
pemakaian. Varian harga/tarif (price/rate variance) adalah selisih antara harga
input per unit
aktual dan yang direncanakan dikalikan dengan jumlah input yang digunakan.

Varian harga = (AP - SP) x AQ

Varian pemakaian/efisiensi (usage/efficiency variance) adalah selisih antara


kuantitas input
aktual dan input standar dikalikan dengan input per unit standar.

Varian pemakaian = (AQ - SQ) x SP

Menunjukkan total varian adalah jumlah varian harga dan pemakaian.


Total varian = varian harga + varian pemakaian

= (AP – SP)AQ + (AQ – SQ)SP

= [(AP x AQ) – (SP x AQ)] + [(SP x AQ) - (SP x SQ)]

= (AP x AQ) – (SP x AQ) + (SP x AQ) – (SP x SQ)

= (AP x AQ) – (SP x SQ)

Tampilan 1 menampilakan diagram tiga cabang yang menggambarkan proses ini. Total
varian
biasanya dibagi dalam komponen harga dan efisiensi untuk bahan baku langsung dan
tenaga
kerja langsung. Varian yang tidak menguntungkan (Unfavorable- U variances) muncul
ketika
harga aktual atau pemakaian input aktual lebih besar dari harga atau pemakaian
standar. Ketika
hal berlawanan yang muncul, varian yang menguntungkan (Favorable-F variances)
diperoleh.
Varian yang menguntungkan dan tidak menguntungkan tidak sama dengan varian yang
baik dan
buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan hubungan harga aktual atau kuantitas
dengan standar
harga dan kuantitasnya. Baik atau buruknya varian itu bergantung pada penyebab
munculnya
mereka. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa
pengkajian.

Tampilan 1

B. Keputusan Untuk Mengkaji

Kinerja aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan manajemen
tidak
berharap demikian. Hal yang diharapkan adalah varian acak seputar standar. Oleh
karena itu,
manajemen seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang dapat diterima. Pada
kasus yang
faktor – faktornya tidak dapat dikendalikan, manajer perlu merevisi standar.
Setelah memahami
penyebab pentingnya pengkajian varian, kita perlu mengetahui kapan pengkajian perlu
dilakukan. Mengkaji penyebab varian dan mengambil tindakan perbaikan seperti pada
semua
aktivitas, memiliki biaya yang berhubungan dengannya sebagai prinsip umum, suatu
pengkajian
seharusnya dilakukan hanya jika manfaat yang diperkirakan lebih banyak daripada
biaya yang
diperkiraan. Karena biaya dan manfaat analisis varian dengan dasar kasus per kasus
sulit dinilai,
banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk mengkaji varian, yaitu jika
varian
berada di luar tingkat yang dapat diterima. Varian-varian tidak akan dikaji,
kecuali jika mereka
sangat diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu yang lain daripada hanya
faktor acak,
dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya pengkajian dan mengambil tindakan
korektif.

Kisaran yang dapat diterima adalah standar ditambah atau dikurangi suatu deviasi
yang
diperkenankan. Kisaran ukuran teratas dan terbawah yang diperkenankan disebut batas
pengendalian (control limits). Batas pengendalian atas adalah standar ditambah
deviasi yang
diperkenankan dan batas pengendalian bawah adalah standar dikurangi deviasi yang
diperkenankan. Batas pengendalian sering dinyatakan dalam persentase dari standar
dan jumlah
dolar absolut.

2.4 Analisis Varian : Bahan Baku Dan Tenaga Kerja


Total varian mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja,
serta biaya
yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.

Total varian untuk pengukuran bahan baku adalah selisih antara biaya bahan baku
aktual dan
biaya bahan baku yang dianggarkan dalam tingkat aktivitas aktual.

Total varian bahan baku = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Total varian tenaga kerja, mengukur selisih antara biaya aktual tenaga kerja dan
biaya yang
dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.

Total varian tenaga kerja = (AR x AH) – (SR x SH)

Keterangan: AH = Jam tenaga kerja langsung yang digunakan aktual

SH = Jam standar yang diperkenankan

AR = Tarif upah per jam aktual

SR = Tarif upah per jam standar

Contoh Penghitungan:

Untuk mengilustrasikannya, pertimbangkanlah data Crunchy chips dari minggu pertama


Maret.

Produksi aktual 48.500

Biaya aktual jagung 780.000 ons seharga $0,015 = $11.700

Biaya aktual pegawai bagian pemeriksa 360 jam pada upah $8,35 = $3.006

Hitunglah total varian untuk jagung dan total varian tenaga kerja bagi pegawai
bagian
pemeriksaan untuk minggu pertama Maret.

Solusi:
Untuk Jagung Biaya Aktual Biaya yang dianggarkan* Total Varian
AP X AQ SP X SQ (AP x AQ) – (SP
x SQ)
$11.700 $8.730 $2.970 U

*Standar kuantitas untuk bahan baku dan tenaga kerja dihitung sebagai standar
kuantitas unit
yang diberikan dalam kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung. Jagung: SQ =
18 x 48.500
= 873.000 ons. Mengalikan kuantitas standar dengan harga per unit standar yang
diberikan dalam
kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung, sehingga menghasilkan jumlah
anggaran.
Jagung: $0,01 x 873.000 = $8.730.

Untuk Pegawai Biaya Aktual Biaya yang dianggarkan* Total Varian


Bagian Pemeriksaan AR X AH SR X SH (AR x AH) – (SR
x SH)
$3.006 $3.880 $874 F

*Kuantitas standar bagi pegawai bagian pemeriksaan dihitung sebagai standar


kuantitas until
dalam tampilan kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung. Tenaga kerja: SH =
0,01 X
48.500 = 485 jam. Kalikan kuantitas standar tersebut dengan harga standar per unit
yang terdapat
dalam kertas kerja biaya standar untuk keripik jagung, sehingga diperoleh jumlah
yang
dianggarkan yng terdapat dalam kolom tersebut. Tenaga kerja: $8,00 x 485 = $3.880.

A. Varian Bahan Baku Langsung

Untuk membantu mengendalikan biaya bahan baku, varian harga dan varian penggunaan
perlu
dihitung. Varian harga dan penggunaan bahan baku biasanya harus dihitung dengan
menggunakan formula varian. Namun, pendekatan tiga kolom digunakan saat pembelian
bahan
baku sama dengan penggunaan bahan baku.

Variansi harga bahan baku dapat dihitung terpisah. Variansi harga bahan baku
(material price
variance-MPV) mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan
baku
dan berapa biaya yang secara aktual dibayar.

MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ) atau MPV = (AP-SP) AQ

Ket. AP = harga aktual per unit

SP = harga standar per unit

AQ = kuantitas aktual bahan baku yang dipergunakan


Variansi penggunaan bahan baku (material usage variance—MUV) mengukur perbedaan
antara bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan baku langsung
yang
seharusnya digunakan untuk output aktual.
MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ) atau MUV = (AQ – SQ) SP

Ket. AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan

SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual,

SP = harga standar per unit

Contoh Penghitungan:

Hasil aktual selama seminggu pertama Maret adalah:

Produksi aktual 48.500 kantong keripik jagung

Biaya jagung aktual 780.000 ons @ $0,015

Hitung varian harga dan pemakaian bahan baku langsung dengan menggunakan pendekatan
tiga
kolom dan formula.

Solusi:

1. Pendekatan formula (pendekatan yang disarankan untuk varian bahan baku karena
bahan
baku yang dibeli mungkin berbeda dari bahan baku yang digunakan):
MPV = (AP-SP) x AQ
= ($0,015 - $0,01) x 780.000
= $3.900 U

Crunchy chips membeli dan menggunakan 780.000 ons jagung pada


minggu
pertama maret. Harga pembelian $0,015 per ons. Jadi, AP adala
$0,015, AQ
adalah 780.000 ons dan SP adalah $0,01.

MUV = (AQ – SQ) x SP

= (780.000 – 873.000) x $0,01

= $930 F

Crunchy chips menggunakan 780.000 ons jagung untuk memproduksi


48.500
bungkus keripik jagung. Oleh karena itu, AQ adalah 780.000. Kita
dapat melihat
SP sebesar $0,01 per ons jagung. Perincian yang mendasari
penghitungan perlu
dikaji ulang. Ingat bahwa SQ adalah produk kuantitas standar unit
dan unit aktual
yang di produksi. Standar unit adalah 18 ons jagung untuk tiap
bungkus keripik
jagung. Jadi SQ adalah 18 x 48.500 atau 873.000 ons.

2. Pendekatan kolom (pendekatan ini dapat digunakan jika bahan baku yang dibeli
sama
dengan bahan baku yang digunakan):
Menggunakan Informasi Varian Bahan Baku

Menghitung varian bahan baku merupakan langkah pertama. Menggunakan informasi


varian
untuk melakukan pengendalian adalah poin dasar dalam sistem biaya standar. Tanggung
jawab
harus dialokasikan, varian yang signifikan harus dinilai, dan varian harus dihitung
dan
diungkapkan pada akhir tahun.

1. Tanggung jawab terhadap varian harga bahan baku.


Tanggung jawab untuk mengendalikan varian harga bahan baku biasanya berada di
tangan karyawan bagian pembelian. Harus diakui bahwa harga bahan baku sulit
untuk
dikendalikan oleh karyawan bagian pembelian, tetapi varian harga dapat
dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti kualitas, potongan harga karena beli borongan, jarak
pemasok, dan
sebagainya.
2. Analisis varian harga bahan baku.
Langkah awal dalam analisis varian adalah memutuskan apakah varian tersebut
signifikan atau tidak. Jika varian dinilai tidak signifikan, tidak ada
langkah berikutnya
yang perlu diambil. Varian harga bahan baku sebesar $3.900 tidak
menguntungkan,
adalah sekitar 45% dari biaya standar ($3.900/$8.730). Sebagian besar manajer
akan
menilai bahwa varian tersebut signifikan. Langkah selanjutnya ialah mencari
penyebab
mengapa varian tersebut terjadi, lalu tindakan perbaikan dapat dilakukan jika
diperlukan
dan dimungkinkan.
3. Tanggung jawab terhadap varian penggunaan bahan baku.
Manajer produksi biasanya bertanggung jawab terhadap pemakaian bahan baku.
Meminimalkan bahan baku yang terbuang dan pengerjaan ulang adalah cara-cara
yang
dapat dilakukan oleh manajer untuk memastikan bahwa standar dapat dipenuhi.
4. Analisis varian pemakaian bahan baku.
Varian bahan baku diperkirakan sebesar 11% dari biaya standar ($930/$8.730).
deviasi
yang lebih besar dari 10% dinilai signifikanoleh karena itu, diperlukan
adanya
pengkajian. Pengkajian mengungkapkan bahwa varian penggunaan bahan baku yang
menguntungkan adalah hasil dari jagung berkualitas yang lebih tinggi yang
dibeli oleh
bagian pembelian.
5. Akuntansi dan penempatan varian bahan baku.
Mengakui varian harga untuk bahan baku pada saat pembelian juga berarti bahwa
persediaan bahan baku dicatat pada biaya standar. Varian bahan baku tidak
dikapitalisasi
dan biasanya ditambahkan ke beban pokok penjualan jika tidak menguntungkan
dan
dikurangkan dari beban pokok penjualan jika menguntungkan.

B. Varian Tenaga Kerja Langsung

Jam tenaga kerja tidak dapat dibeli dan disimpan untuk penggunaan di masa depan
seperti yang
dilakukan dengan bahan baku (yaitu tidak terdapat selisih antara jumlah tenaga
kerja yang dibeli
dan jumlah tenaga kerja yang digunakan). Oleh karena itu, tidak seperti total
varian bahan baku,
varian tarif upah tenaga kerja dan varian efisiensi tenaga kerja akan selalu
menambahkan total
varian tenaga kerja.

Total varian tenaga kerja = varian tarif upah tenaga kerja + varian
efisiensi tenaga kerja

Varian tarif upah (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat
dihitung, baik
dengan menggunakan pendekatan kolom maupun pendekatan formula.

Varian tarif upah tenaga kerja (labor rate variance—LRV) menghitung perbedaan
antara apa
yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya di bayar.

LRV = (AR x AH) – (SR x AH) atau LRV = (AR – SR) x AH

Ket. AR = tarif upah aktual per jam

SR = tarif upah standar per jam

AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan

Varian efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance—LEV) mengukur perbedaan


antara
jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam kerja yang seharusnya
digunakan.

LEV = (AH x SR) – (SH x SR) atau LEV = (AH – SH) SR

Ket. AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan

SH = jam standar kerja langsung yang seharusnya diguanakan

SR = tarif upah standar per jam

Contoh Penghitungan:
Hasil aktual minggu pertama Maret adalah:

Produksi aktual 48.500 kantung keripik

Biaya aktual dari pegawai bagian pemeriksaan 360 jam @ $8,35

Hitunglah varian upah tenaga kerja dan varian efisiensi tenaga kerja dengan
menggunakan
pendekatan tiga kolom dan formula.

Solusi:

1. Formula
LRV = (AR – SR) x AH
= ($8,35 - $8,00) x 360
= $126 U
Kita mengetahui 360 jam di gunakan untuk pengawasan selama minggu
pertama
bulan maret. Upah aktual per jam yang dibayarkan untuk pengawasan
adalah
$8,35. Tarif upah standar adalah $8,00. Jadi, AH adalah 360, AR
adalah $8,35,
dan SR adalah $8,00.

LEV = (AH – SH) x SR


= (360 – 485) x $8,00
= $1.000 F
Crunchy chips menggunakan 360 jam kerja langsung untuk pengawasan
saat
memproduksikan 48.500 bungkus keripik jagung. Tarif 0,01 jam per
bungkus
keripik berbiaya $8 per jam seharusnya telah digunakan. Jam standar =
yang
diperbolehkan untuk pengawasan adalah 485 (0,01 x 48.500) jadi AH
adalah 360 ,
SH adalah 485 dan SR adalah $8.
2. Kolom
Menggunakan informasi varian tenaga kerja

1. Tanggung jawab terhadap varian upah tenaga kerja.


Tarif-tarif tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal, seperti
pasar tenaga
kerja dan kontrak persatuan buruh. Tarif upah aktual jarang mengacu pada
tarif standar.
Munculnya variansi tarif tenaga kerja biasanya disebabkan olef tarif upah
rata-rata yang
di gunakan sebagai tarif standar. Selain itu, tenaga kerja yang memiliki
keahlian dan
gajinya lebih tinggi lebih banyak digunakan untuk tugas yang membutuhkan
keahlian
lebih sedikit.
2. Analisis Varian Tarif upah Tenaga Kerja.
Varian tarif upah tenaga kerja untuk Crunchy chips hanya sebesar 3% dari
biaya standar
($126/$3.880). Meskipun varian sebesar 3%, kecil kemungkinan akan dinilai
signifikan.
Jika diasumsikan pengkajian dilaksanakan, maka harus melakukan tindakan
perbaikan.
3. Tanggung Jawab Terhadap Varian Efisiensi Tenaga Kerja.
Secara umum dapat dikatakan bahwa manajer produksi bertanggung jawab atas
penggunaan tenaga kerja langsung secara produktif. Akan tetapi, sebagaimana
yang
berlaku pada semua variasi, begitu penyebab ditemukan, tanggung jawab mungkin
dapata
dibebankan pada bidang lain. Sebagai contoh, kerusakan mesin dapat
menyebabkan
gangguan dan penggunaan non produktif tenaga kerja. Akan tetapi,
tanggungjawab pada
kerusakan ini bisa jadi merupakan kesalahan pada pemeliharaan. Jika benar,
manajer
pemeliaharaan seharusnya dibebankan dengan variansi efisiensi tenaga kerja
yang tidak
menguntungkan ini.
4. Analisis Varian Efisiensi Tenaga Kerja.
Varian efisiensi tenaga kerja untuk Crunchy chips sebesar 26% dari biaya
standar
($1.000/$3.880). Varian yang menguntungkan tersebut ukup signifikan sehingga
pengkajian harus dilaksanakan.

2.5 Analisis Varian Overhead


Varian pengeluaran overhead variable, mengukur pengaruh gabungan dari selisih
antara tariff
OH variable aktual (AVOR) dan tariff OH variable standar (SVOR).

AVOR = overhead variabel aktual/jam aktual

Varian pengeluaran OH variable = (AH x AVOR) – (AH x SVOR)

= (AVOR – SVOR) x AH

Varian efisiensi Overhead Variabel, mengukur perubahan biaya OH variable aktual


(VOH)
yang terjadi karena penggunaan efisien atau tidak efisien dari tenaga kerja
langsung.

Varian efisiensi OH variable = (AH – SH) x SVOR


Contoh Penghitungan:
Informasi:

Tarif OH variabel standar (SVOR) $5,00 per jam tenaga kerja


langsung

Biaya OH variabel aktual (AH) $705

Jam standar yang diperkenankan per unit 0,12 jam

Jam tenaga kerja langsung aktual (AH) 150 jam

Produksi aktual 1.200 unit

Diminta:

Hitunglah tarif OH variabel aktual dan total varian OH variabel.

Solusi:

1. Tarif OH variabel aktual (AVOR)

= Biaya OH aktual/ Jam tenaga kerja langsung aktual

= $705/150 jam

= $4,70

2. OH variabel aktual $705

OH variabel yang diperkenankan* 720

Total varian OH variabel $(15) F

*SH x SVOR = (0,12 jam per unit x 1.200 unit) x $5

Informasi:

Tarif OH variabel standar (SVOR) $5,00 per jam tenaga


kerja langsung

Tarif OH variabel aktual (AVOR) $4,70

Jumlah jam kerja aktual (AH) 150 jam

Jumlah kaos yang diproduksi 1.200 unit

Jam yang diperkenankan untuk produksi (SH) 144 jam*

*0,12 x 1.200

Diminta:
Hitunglah varian pengeluaran OH variabel dan varian efisiensi OH variabel.

Solusi:

Kolom

Formula:

Varian Pengeluaran OH variable =(AVOR – SVOR) x AH

=($4,70 - $5,00) x 150

=$45 F

Varian Efisiensi OH variable =(AH – SH) x SVOR

=(150 – 144) x $5,00

=$30 U

AKUNTANSI VARIAN

Ayat Jurnal untuk Varian Bahan Baku Langsung

1. Varian Harga Bahan Baku


Dengan asumsi MPV yang tidak menguntungkan dan AQ adalah bahan baku yang
dibeli.

Bahan Baku SP X AQ
Varian Harga Bahan Baku (AP-SP) X AQ
Utang Dagang AP X AQ

Contoh, jika AP sebesar Rp.0,0069 per ons jagung, SP sebesar Rp.0,0060 per
ons, dan
780.000 ons jagung dibeli maka ayat jurnalnya sebagai berikut.

Bahan Baku (Rp.0,0060 X 780.000) 4.680


Varian Harga Bahan Baku 702
Utang Dagang (780.000 X Rp.0.0069) 5.382

2. Varian Penggunaan Bahan Baku


Dengan asumsi MUV yang menguntungkan, adalah sebagai berikut.

Persediaan dalam Proses SP X SQ


Varian Penggunaan Bahan Baku (AQ – SQ) X SP
Bahan Baku SP X AQ

Misalnya, jika AQ adalah 780.000 ons jagung, SQ adalah 873.000 ons, dan SP
adalah
Rp.0.006, maka ayat jurnalnya sebagai berikut.

Persediaan dalam Proses (Rp.0,006 X 873.000) 5.238


Varian Penggunaan Bahan Baku 558
Bahan Baku (Rp.0,006 X 780.000) 4.680

Ayat Jurnal untuk Varian Tenaga Kerja


Tidak seperti bahan baku, ayat jurnal untuk mencatat kedua jenis varian tenaga
kerja
dilakukan secara bersamaan.
Asumsi varian upah tenaga kerja tidak menguntungkan dan varian efesiensi
tenaga kerja
tidak menguntungkan.

Persediaan dalam proses SR X SH


Varian Upah Tenaga Kerja (AH – SH) X SR
Varian Efesiensi Tenaga Kerja (AR – SR) AH
Utang Gaji AR X AH

Perhatikan bahwa hanya jam standar dan tarif upah standar yag digunakan untuk
membebankan biaya ke Persediaan dalam Proses. Harga Aktual atau kuantitas
aktual
tidak digunakan.
Contohnya, asumsikan bahwa AR sebesar Rp.7,35 per jam, SR sebesar Rp.7,00 per
jam,
AH sebesar 360 jam pemeriksaan, dan SH adalah 339,5 jam.
Berikut ini ayat jurnal untuk mencatat varian tenaga kerja.

Persediaan dalam Proses (Rp.7,00X 339,5) 2.376,50


Varian Upah Tenaga Kerja ((360 – 339.5) X Rp.7,00) 143,50
Varian Efesiensi Tenaga Kerja((Rp.7,35 – Rp.7,00) X 360)126,00
Utang Gaji (Rp.7,35 X 360) 2.646,00

Penempatan Varian Bahan Baku dan Tenaga Kerja


Di akhir tahun, varian bahan baku dan tenaga kerja biasanya ditutup ke Beban
Pokok
Penjualan. (Praktik tersebut dapat diterima jika jumlah varian tidak material).
Dengan menggunakan data sebelumnya, ayat jurnal yang dibuat untuk menutup
varian
bahan baku dan tenaga kerja adalah sebagai berikut.

Beban Pokok Penjualan 971,50


Varian Harga Bahan Baku 702,00
Varian Efesiensi Tenaga Kerja 143,50
Varian Upah Tenaga Kerja 126,00
Varian Penggunakan Bahan Baku 558,00
Baban Pokok Penjualan 558,00
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu
produk
barang atau jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historis,
studi teknis,
dan input dari personel operasional, pemasaran dan akuntansi. Standar yang saat ini
dapat
dicapai adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien.

Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan


pengendalaian
serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Dengan membandingkan hasil
aktual
dengan standar dan membagi variansi dalam komponen harga dan kuantitas, respons
balik
tersedia bagi para manajer. Informasi ini memungkinkan para manajer untuk
menerapkan tingkat
kendali yang lebih besar terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem
perhitungan
biaya normal arau aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah
ketika sistem
perhitungan biaya standar digunakan.
Referensi

Mowen Maryanne M, dkk. 2009. Dasar-dasar Akuntansi Manajerial Edisi 5. Jakarta:


Salemba
Empat

Anda mungkin juga menyukai