Anda di halaman 1dari 8

MENGENAL TAGLINE:

Pengertian, Contoh, dan Tips Membuat Tagline


Tahukah Anda bahwa tagline adalah salah satu faktor penting untuk meningkatkan branding
suatu bisnis? 

Anda mungkin mengira tagline hanyalah kalimat singkat tanpa arti penting. Padahal, tagline bisa
menjadi sebuah tool marketing untuk meningkatkan brand awareness. Hal ini menjadi sangat
penting untuk mendukung langkah promosi.

Jadi, bagaimana cara membuat tagline yang bagus untuk bisnis?

Anda akan belajar 7 tips membuat tagline yang bagus untuk bisnis Anda di artikel ini. Tetapi
sebelum membahas kesana, mari kita simak dulu penjelasan singkat mengenai pengertian
tagline. 

APA ITU TAGLINE?

Tagline adalah kalimat singkat dan mudah diingat untuk tujuan branding sebuah bisnis. Sebuah
tagline yang baik akan menjelaskan suatu bisnis secara tepat. 

Biasanya, tagline muncul berdampingan dengan logo dan digunakan untuk membedakan bisnis
Anda dengan kompetitor. 

Namun, tagline bukanlah slogan, seperti yang dipahami banyak orang. Apa bedanya?

Tagline dibuat untuk merepresentasikan perusahaan atau brand  secara keseluruhan. Sedangkan


slogan merupakan kalimat singkat yang dipakai untuk campaign atau memasarkan sebuah
produk.

Sebagai contoh, Apple memiliki tagline berupa “think different”. 


Tetapi, tiap produk Apple memiliki slogan yang berbeda-beda. Contohnya, iPad Air yang
menggunakan “The power of lightness”.

Ada juga contoh lain yaitu Wardah yang memiliki tagline: “feel the beauty”. Maknanya, setiap
wanita bisa merasa cantik tanpa harus diasosiasikan pada kulit yang cerah atau putih.

Namun, saat mereka mempromosikan salah satu seri lipstik terbaru, Wardah membuat slogan
berupa “feel the color comfort”. 

3 MANFAAT TAGLINE UNTUK BISNIS

Setidaknya ada tiga manfaat mengapa setiap bisnis memerlukan tagline, yaitu:

1. Representasi Visi dan Misi Bisnis

Penggunaan tagline menjadi cara tepat untuk merepresentasikan seperti apa visi dan misi bisnis
Anda kepada konsumen. 

Contohnya, tagline yang digunakan Toshiba, yaitu “Leading innovation”. Secara eksplisit,


Toshiba ingin menjelaskan bahwa visi dan misi mereka adalah selalu menyajikan berbagai
inovasi terbaru dalam produknya. 
Contoh lain adalah Gojek dengan tagline “Pasti Ada Jalan”.

Tagline tersebut menunjukkan bahwa meskipun Gojek memiliki berbagai jenis produk,
transportasi (jalan) adalah core business mereka. Singkatnya, mereka selalu berusaha untuk
mewujudkan layanan bagi konsumen sesuai tagline tersebut.

2. Memperkuat Identitas Bisnis

Selain menjadi pembeda, tagline adalah salah satu cara untuk memperkuat identitas sebuah
brand. Hal ini bisa dibangun dengan menciptakan ketertarikan emosional antara sebuah bisnis
dengan konsumennya. 

Sebagai contoh, tagline milik McDonald yaitu “I’m Loving It”. Tagline tersebut dianggap


mampu mendekatkan bisnis mereka kepada konsumen. Sebab, McDonald ingin membuktikan
bahwa konsumen mereka memang menyukai berbagai produk makanan yang ditawarkan.  

Hal ini dibuktikan dari hasil riset mereka di tahun 2004 silam bahwa brand awareness mereka
meningkat sebanyak 86 persen setelah menggunakan tagline tersebut. Bahkan, penjualan mereka
pun ikut melonjak hingga 7,8% dan merupakan lonjakan terbesar sejak tahun 1987.  

3. Sebagai Pembeda dengan Kompetitor

Anda tak mungkin menjalankan bisnis yang benar-benar berbeda. Sebab, akan selalu ada
kompetitor di niche tersebut.

Tidak masalah, selama ada faktor pembeda dengan mereka. Salah satunya, dalam hal tagline
yang menunjukkan strategi bisnis.
Mari ambil contoh Wardah lagi sebagai brand kecantikan yang populer dengan produk halal.
Sebagai pembeda dari brand kecantikan lain dengan produk serupa, dibuatlah tagline: “Feel the
beauty”. 

Singkatnya, Wardah ingin mengajak wanita tampil lebih percaya diri dengan kecantikan yang
dimiliki dan tidak sebatas penampilan saja. 

Hal ini dibuktikan ketika Wardah membuat gerakan #BeraniPeduli.  Gerakan ini


bertujuan meningkatkan minat baca anak Indonesia dalam kerjasamanya dengan Taman Baca
Inovator.

10 TIPS MEMBUAT TAGLINE YANG MENARIK

Sesuai yang kami janjikan di awal pembahasan, berikut kami akan bagikan tujuh tips bagaimana
membuat tagline yang bagus untuk bisnis Anda. Mari langsung simak satu per satu!

1. Jelas dan Singkat

Buatlah tagline dengan pesan yang jelas. Dalam artian, tagline tersebut harus mampu
menjelaskan segala sisi bisnis Anda. Mulai dari produk, manfaat, keunggulan, dan tujuan bisnis
Anda dengan tepat.

Namun, jangan sampai kalimat tagline Anda berujung membingungkan konsumen, ya. Cukup
buat kalimat yang singkat, padat dan mudah dipahami. 

2. Sesuaikan dengan Produk atau Layanan yang Ditawarkan

Meskipun kalimat tagline begitu singkat, bukan berarti Anda tidak bisa menjelaskan bisnis Anda
dengan baik. Justru dengan tagline yang diciptakan, konsumen bisa mudah mengenali produk
atau layanan apa yang Anda tawarkan. 
Misalnya, tagline milik Singapore Airlines, yaitu “A great way to fly”. Dari tagline tersebut,
Singapore Airlines berusaha menjelaskan bahwa bisnis mereka menyediakan jasa transportasi
dengan pelayanan terbaik. 

3. Tonjolkan Keunggulan dan Tujuan Bisnis 

Kira-kira, apa saja keunggulan produk Anda? Apa yang membuat Anda berbeda dari bisnis
lainnya?

Nah, kalau Anda sudah menemukan satu keunggulan yang paling menonjol, Anda bisa
menjadikannya acuan untuk membuat tagline.

Ambil contoh Bukalapak yang memiliki tagline “Jual Beli Online Mudah &


Terpercaya”.  Melalui tagline tersebut, Bukalapak menjelaskan bahwa konsumen bisa mengakses
platform mereka secara mudah. Baik melalui desktop ataupun aplikasi mobile. 

Selain itu, mereka juga memberikan jaminan bahwa setiap proses jual beli di Bukalapak akan
terjamin aman dan terpercaya. Ini terbukti dengan adanya jaminan uang kembali jika produk
tidak diterima konsumen. 

Di samping menonjolkan keunggulan, tagline juga dapat mewakili apa tujuan utama bisnis Anda.
Contohnya, tagline Niagahoster, “Build Success Online”. 

Dari tagline ini, Niagahoster ingin menunjukkan bahwa tujuan bisnis mereka bukan hanya
menyediakan layanan hosting terbaik. Tetapi juga memberikan kesempatan bagi semua orang
untuk mencapai kesuksesan secara online.

4. Kenali Siapa Target Konsumen Anda

Selain menonjolkan keunggulan, Anda juga bisa membuat tagline yang disesuaikan dengan siapa
target konsumen Anda. Ini juga akan menjadi cara agar para audiens tahu apakah produk Anda
ditujukan untuk mereka atau bukan.
Contoh jenis tagline semacam ini adalah majalah Gadis dengan tagline: “Dunia Cewek, Dunia
Gadis”. Tagline ini tentu akan menjelaskan pangsa pasar mereka yaitu para wanita. 

5. Bersifat Ajakan (Persuasif)

Terakhir adalah adalah membuat tagline yang bersifat ajakan, alias persuasif. Cara seperti ini
cukup efektif untuk bisa mengajak konsumen agar mudah mengingat produk Anda. 

Misalnya tagline milik Tolak Angin yaitu “Orang pintar minum Tolak Angin”.

Saat ini, jamu mungkin sering dianggap kuno. Itu sebabnya, Tolak Angin menggunakan
kata “orang pintar” untuk mengajak konsumen merubah mindset mereka bahwa jamu bisa
dikonsumsi oleh masyarakat modern. 

Lalu, ada juga tagline Ditjen Pajak yaitu “Orang Bijak Bayar Pajak”. Tagline tersebut


bermaksud mengajak wajib pajak untuk mau membayar pajak tepat waktu.

6. Lakukan Brainstorm

Supaya tagline Anda efektif, jangan menyusunnya terlalu terburu-buru. Luangkanlah waktu
bersama tim Anda dan lakukan brainstorming.

Tulis semua hal yang muncul di pikiran yang berhubungan dengan tagline dan bisnis Anda.
Entah itu dari kelebihan, produk, layanan, dan sebagainya. Nah, nantinya dari kata-kata tersebut
Anda bisa mendapatkan inspirasi untuk membuat tagline yang tepat.

7. Jujur dan Apa Adanya

Memang Anda ingin menonjolkan bisnis pada tagline. Namun, sebisa mungkin hindari kata-kata
yang bermakna klaim sepihak. Misalnya, “terbaik, termurah, atau nomor satu di Indonesia.”
Kenapa demikian?

Sebab, kata-kata tersebut akan disalahartikan oleh pelanggan sebagai janji dan membangun
ekspektasi yang tinggi pada bisnis Anda. Efeknya, jika pelanggan kecewa, akan berdampak
cukup buruk pada brand Anda secara keseluruhan.

Maka dari itu, usahakan jujur dan apa adanya pada tagline Anda. Kecuali, jika produk atau jasa
Anda memang sudah mendapat sertifikasi tertentu atau penghargaan dari lembaga terpercaya.

8. Hindari Meniru Tagline

Tagline adalah sesuatu yang unik dan mempresentasikan brand Anda. Jika Anda meniru tagline
dari brand lain secara terang-terangan, konsumen akan mempunyai pandangan buruk pada brand
Anda. Anda akan kehilangan orisinalitas dan dianggap sebagai peniru.
Apalagi jika tagline yang Anda tiru sudah mendaftarkannya sebagai copyright, bisa-bisa Anda
dikenakan sanksi. Hal ini tentunya akan memperburuk citra Anda di mata pelanggan, kan?

9. Membangun Perasaan Tertentu

Tagline yang baik adalah tagline yang bisa membuat pembacanya merasakan suatu perasaan
tertentu. Entah itu senang, sedih, atau tertawa. Alhasil, mereka akan mengasosiasikan perasaan
tersebut dengan brand Anda.

10. Perlengkap dengan Logo

Tahukah Anda kalau logo bisa memaksimalkan tagline yang Anda buat? Apalagi jika Anda ingin
mempromosikan tagline tersebut secara visual di berbagai media sosial. Jadi, usahakan untuk
melengkapi tagline tersebut dengan suatu logo.

Namun, bukan sembarang logo, ya! Logo tersebut haruslah seirama dengan tagline, sehingga
tagline bisa lebih menonjol dan tak membingungkan pelanggan Anda.

JENIS-JENIS TAGLINE

Tagline dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

1. Tagline Imperative

Tagline Imperative merupakan tagline yang mengajak orang untuk melakukan suatu aksi yang
berhubungan dengan produk atau jasa bisnis tersebut. Contohnya, “Just Do It” dari Nike atau
“Santai, ada Sanken” dari Sanken.

2. Tagline Superlative

Tagline Superlative adalah jenis tagline yang menyebutkan keunggulan bisnis, tapi dengan nada
lebih berani dan menantang. Jadi, kadang terkesan agak provokatif. Misalnya, “The ultimate
driving machine” dari BMW dan “Semakin di Depan” dari Yamaha.

3. Tagline Deskriptif

Seperti namanya, Tagline Deskriptif adalah tagline yang memberikan penjelasan pada produk
atau layanan Anda. Umumnya, penjelasan tersebut adalah kelebihan atau keunikan produk
tersebut. Misalnya, “Save money. Live Better” dari Walmart atau “It’s finger-lickin’ good” dari
KFC.
4. Tagline Spesifik

Tagline Spesifik adalah jenis tagline yang menonjolkan keunggulan tertentu dari bisnis Anda.
Tapi, dengan nada netral. Utamanya, keunggulan tersebut tak dimiliki oleh para kompetitor.
Misalnya, “Love the skin you’re in” dari Olay atau “Permen wangi ya Relaxa.”

5. Tagline Provokatif

Seperti namanya, Tagline Provokatif adalah tagline yang berisi ajakan atau tantangan pada
publik. Tak jarang tagline jenis ini menggunakan tanda tanya di akhir tagline untuk lebih
memancing reaksi. Contohnya, “Impossible is nothing” dari Adidas atau “Oli kamu Top One
juga kan?” dari Top One.

Contoh Tagline dari Brand Terkenal

Berikut beberapa contoh tagline dari berbagai brand terkenal di dunia:

 “Open Happiness” — Coca Cola


 “I’m lovin it” — McDonalds 
 “Buy it. Sell it. Love it” — Ebay
 “I am what I am” — Reebok
 “Because you’re worth it” — L’Oreal
 “The happiest place on earth” — Disneyland
 “It’s everywhere you want to be” — Visa
 “Make Believe”  — Sony
 “Quality never goes out of style!” — Levi
 “Connecting People” — Nokia

Sudah Siap Membuat Tagline untuk Bisnis Anda?

Tagline adalah sebuah kalimat singkat yang dapat merepresentasikan bisnis Anda. Peranannya
tak sekedar memperkenalkan bisnis Anda, tapi juga memudahkan konsumen mengingat bisnis
tersebut.  

Tagline juga penting untuk membedakan Anda dari kompetitor. Oleh karena, buatlah tagline
yang bagus seperti yang telah kami bahas. Mulai dari penulisan yang singkat dan jelas,
kesesuaian dengan jenis produk/layanan dan target konsumen, hingga sifatnya yang persuasif.

Nah, jika sudah memiliki tagline, Anda bisa fokus mempromosikan bisnis dan meningkatkan
penjualannya. 

Anda mungkin juga menyukai