Anda di halaman 1dari 65

BAB III

LITERATURE REVIEW

A. Metodologi
Strategi pencarian artikel jurnal literature review mengenai pengaruh
Progresive Muscle Relaxation/ PMR terhadap penurunan kadar glukosa
darah pada pasien diabetes mellitus menggunakan studi berbahasa Inggris
dan Indonesia yang relevan dengan topik dilakukan melalui penelusuran
melalui Google Scholar, Portal Garuda, dan Science and Technology
Index. Pencarian jurnal dibatasi dengan kriteria inklusi yang ditetapkan
yaitu dibatasi tahun terbit pada tahun 2017-2022, metode penelitian yang
digunakan dalam jurnal berupa metode eksperimen, menggunakan variabel
independen Progresive Muscle Relaxation/ PMR dengan menyelesaikan
variabel dependen yang sama yaitu kadar glukosa darah dan merupakan
artikel yang sudah publikasi di jurnal ilmiah. Keyword yang digunakan
antara lain adalah “Progresive Muscle Relaxation/ PMR“, “kadar glukosa
darah” dan “diabetes melitus”. Pencarian dengan kata kunci tersebut
memunculkan 36 artikel jurnal.
B. Artikel Ilmiah 1
The Effect of Jacobson’s Progressive Muscle Relaxation Technique
along with Structured Exercise Program on HbA1c in Type II
Diabetes Mellitus Patients
1. Abstrak
Diabetes melitus dalam skala luas merupakan epidemik. Ini telah
menjadi risiko bola salju bagi sistem perawatan kesehatan masyarakat
di seluruh dunia. Diabetes dengan komplikasi akan lebih parah
sehingga lebih sulit untuk dikelola. Teknik Progressive Muscle
Relaxation ( PMR) Jacobson adalah salah satu teknik yang paling
jarang digunakan dalam manajemen diabetes. PMR adalah terapi
tambahan yang tidak hanya mudah diajarkan tetapi juga hemat biaya.
Khasiatnya telah dibuktikan pada berbagai kondisi lainnya. Manfaat
olahraga pada DMT2 telah ditekankan oleh banyak orang. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat pengaruh teknik PMR disertai program
latihan struktur pada pasien DMT2. 30 subyek yang menderita
diabetes mellitus tipe II dimasukkan dan dibagi menjadi kelompok
eksperimen (kelompok-A) (n=15) dan kelompok kontrol (kelompok-
B) (n=15). Tinggi badan, berat badan, BMI dan kadar HbA1c mereka
dievaluasi. Peserta Grup A berpartisipasi dalam program latihan
terstruktur bersama dengan teknik Progressive Muscle Relaxation
Jacobson selama beberapa hari dalam seminggu selama 12 minggu.
Sedangkan peserta kelompok B disarankan untuk menggunakan obat
hipoglikemik oral rutin. Nilai sebelum dan sesudah kadar HbA1c
dinilai untuk kedua peserta kelompok di laboratorium. Terjadi
penurunan kadar HbA1C pada kelompok eksperimen (kelompok-A)
sedangkan pada kelompok kontrol (kelompok-B) tidak ada perbedaan
statistik. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang dicatat secara
statistik pada nilai Pra di grup A eksperimental versus kontrol grup-B.
Ada perbedaan statistik pada Post-value di grup A versus grup-B.
Kesimpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa teknik Progressive
Muscle Relaxation Jacobson selama 12 minggu disertai program
latihan terstruktur efektif dalam menurunkan kadar HbA1c pada
pasien DMT2. Oleh karena itu latihan Progressive Muscle Relaxation
harus dimasukkan dalam manajemen pasien diabetes.
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Diabetes adalah penyakit kronik dan persisten yang terjadi sebagai
akibat dari berkurangnya produksi insulin (hormon pengatur glukosa
darah), atau ketika insulin yang diproduksi oleh tubuh kita sendiri
tidak digunakan secara efisien.
Studi eksperimental ini telah dilakukan di departemen Fisioterapi,
perguruan tinggi Fisioterapi Durgabai Deshmukh, Hyderabad. Komite
etik telah menyetujui penelitian ini. Penelitian dilakukan Penelitian
dilakukan pada 30 individu yang menderita DMT2, secara acak
diklasifikasikan ke dalam kelompok eksperimen (grup-A) (n=15) dan
grup kontrol (grup B) (n=15).
Kriteria inklusi : Usia 40-50 tahun, laki-laki atau perempuan, BMI
normal (18,5-22,9 kg/m2), Nilai HbA1c- >6,5-10,0%, dalam
pengobatan hipoglikemik oral dan belum pernah menjalani teknik
relaksasi otot progresif sebelumnya.
Kriteria eksklusi : individu yang kelebihan BB dan obesitas, HbA1c
10,0%, menderita gangguan kardiovaskular, neurologis,
muskuloskeletal, psikologis, DMT1 dan pasien yang memiliki
riwayat melakukan olahraga selama 3 bulan terakhir.
Instrumen : Latihan terstruktur dalam seminggu selama 12 minggu di
bawah pengawasan. Setiap sesi diawali dengan pemanasan 5-10 menit
(latihan peregangan dan jalan lambat) Kemudian bersepeda di atas
sepeda ergometer selama 10 menit dan di atas cross trainer selama 10
menit dengan aPolar Electro OY Finland-H10 untuk memantau detak
jantung mereka saat melakukan latihan. Resistensi meningkat ketika
seorang peserta mampu menyelesaikan 10 repetisi pada set kedua
selama 2 sesi berturut-turut. Latihan kekuatan diuji setiap 4 minggu
hingga 12 minggu program dan beban latihan dimodifikasi agar sesuai
dengan 60-75% dari 1 sasaran RM
Terakhir peserta melakukan PMR selama 30 menit dengan posisi
terlentang di tempat tidur. Pasien disarankan untuk menegangkan
kelompok otot yang bersangkutan dan disarankan untuk merasakan
ketegangan menahannya hingga 5 detik diikuti dengan relaksasi
selama 10 detik. Urutan yang digunakan adalah tangan lengan kiri,
lengan kiri atas kemudian diikuti oleh tangan kanan, lengan kanan,
lengan atas kanan. Diikuti oleh dahi, mata, pipi, mulut, rahang dan
leher. Area berikutnya adalah bahu, tulang belikat/ punggung, dada
dan perut, bokong, kaki kiri atas, kaki kiri bawah, kaki kiri diikuti kaki
kanan, dilanjutkan dengan pendinginan (latihan fleksibilitas) selama
10 menit Seiring dengan intervensi di atas, peserta eksperimen
kelompok A diminta untuk melanjutkan obat hipoglikemik oral rutin.
Peserta group-B (control group) menggunakan obat hipoglikemik oral
rutin mereka seperti sebelumnya dan melanjutkan aktivitas rutin
mereka.
Evaluasi : Setelah 12 minggu periode pelatihan selesai, tingkat HbA1c
peserta kelompok dinilai dan dibandingkan.
Hasil penelitian ; Menunjukkan tidak ada perbedaan yang dicatat
secara statistik pada nilai Pra di grup A eksperimental versus kontrol
grup-B. Ada perbedaan statistik pada Post-value di grup A versus
grup-B Terjadi penurunan kadar HbA1C pada kelompok eksperimen
(kelompok-A) sedangkan pada kelompok kontrol (kelompok-B) tidak
ada perbedaan statistic.
3. Critical Appraisal
Tabel 3.1 Critical Appraisal Artikel Ilmiah 1

CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL


APPRAISAL

ABSTRAK Apakah peneliti mencantumkan √ Pada jurnal ini, peneliti sudah mencantumkan
abstrak di dalam jurnal abstrak di halaman pertama. Di dalam abstrak ini
sudah tercantum tujuan, metode, desain,
instrument yang digunakan, hasil hingga
kesimpulan dari
hasil penelitian. Jumlah kata didalam abstrak
sebanyak 311, dan hal ini tidak sesuai dengan
syarat dari abstrak yaitu maksimal terdapat 250
kata dalam suatu abstrak. Abstrak pada jurnal
yang dipilih ditulis dalam bahasa inggris.
Apakah tujuan penelitian di √ Pada jurnal ini sesuai dengan tujuan penelitian,
sebutkan Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
teknik PMR disertai program latihan terstruktur
pada pasien DMT2.
JUDUL Apakah judul memenuhi kaidah √ Judul pada penelitian ini tidak memenuhi
penulisan judul kaidah penulisan judul yaitu terdiri dari 23
kata. Dimana jumlah kata maksimun dalam
judul adalah 20 kata

√ Penulisan judul pada jurnal tidak


CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Apakah penulisan judul mengunakan tanda baca atau anda hubung


menggunakan tanda baca (?) (!) atau yang menyatakan bahwa penyakit yang
tanda hubung (-) diteliti pada jurnal ini adalah diabetes
mellitus tipe-2. Tanda hubung dalam jurnal
ini digunakan untuk menjelaskan
kekhususan pada suatu tipe penyakit.

PENULIS Apakah nama penulis dicantumkan √ Pada jurnal ini nama penulis dicantumkan tepat di
bawah judul penelitian. Sehingga jurnal ini dapat
dipertanggungjawabkan dan merupakan hak paten
bahwa Sai Rasmi Trimurthula, Sravanthi Perakam,
Aparna Kondapalli merupakan peneliti dari jurnal
ini.

Apakah asal institusi penulis di √ Pada jurnal ini telah mencantumkan asal institusi
cantumkam penulis yang dapat terlihat jelas oleh pembaca. Asal
institusi penulis yaitu
1. Modern Institute of Physical Medicine and
Rehabilitation, MIPMR, Hyderabad
2. Department of Cardiovascular and Pulmonary
Physiotherapy, Durgabai Deshmukh College of
Physiotherapy, DDMS, Hyderabad, India
3. Department of Sports Medicine, Durgabai
Deshmukh College of Physiotherapy, DDMS,
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Hyderabad, India.

Apakah asal institusi penulis sesuai √ Asal institusi penulis dalam jurnal ini sesuai dengan
dengan topik penelitian topik penelitian yang disusun merupakan di bidang
kesehatan.

BIDANG ILMU Apakah bidang ilmu penelitian √ Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah sesuai
sesuai dengan judul penelitian dengan judul risetnya, peneliti mengambil jurusan
keperawatan sesuai dengan topik risetnya yang
meneliti dalam bidang ilmu keperawatan

LITERATUR Apakah mencantumkan literatur √ Peneliti telah mencantumkan literatur review dalam
REVIEW review dalam penelitiannya? jurnal penelitian ini. Peneliti menggunakan
literature review dari berbagai sumber yang
menunjukkan bahwa penelitian ini sangat perlu
untuk diulas dan literature review yang
dicantumkan dapat memperkuat hasil penelitian

KERANGKA Apakah peneliti menampilkan √ Dalam jurnal ini peneliti sudah menampilkan
KONSEP kerangka konsep dalam kerangka konsep dalam penelitiannya. Dimana
penelitiannya? kerangka konsep ini memudahkan pembaca untuk
memahami konsep penelitian pada jurnal ini.

DEFINISI Apakah peneliti mencantumkan √ Dalam jurnal penelitian ini peneliti mencantumkan
OPERASIONAL definisi operasional pada definisi operasional, dimana definisi operasional ini
penting untuk menjelaskan apa dan bagaimana
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

penelitiannya? penelitian ini akan dilakukan, dengan indikator


yang seperti apa dan hasil penelitian akan dianalisis
dengan metode yang bagaimana.

METODE Apakah desain penelitian sesuai √ Penelitian dalam jurnal ini menggunakan Pearson
PENELITIAN dengan model penelitian? chi-square test membandingkan jenis kelamin pada
kedua kelompok, independent t test
membandingkan usia, BMI dan tingkat HbA1c
antara kedua kelompok, dan paired t test untuk
membandingkan tingkat HbA1c sebelum dan
sesudah dalam kelompok.
Dimana terbagi menjadi kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.

ANALISA DATA Apakah sesuai pemilihan sampel √ Pemilihan sampel dalam penelitian ini sudah sesuai
dalam penelitian tersebut? dengan kriteria inklusi yang dietapkan oleh peneliti.

Analisa data yang digunakan pada penelitian ini


Apakah peneliti menggunakan √ sudah sesuai dengan rancangan penelitian yang
analisa data yang tepat atau tidak digunakan dimana hasil pengumpulan data
digunakan untuk menguji adanya perbedaan
pengaruh PMR disertai program latihan terstruktur
terhadap kadar HbA1c pasien diabetes melitus tipe
II pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

HASIL Dalam bentuk apa hasil penelitian √ Peneliti menyajikan hasil penelitian dengan bentuk
PENELITIAN disajikan? uraian, beserta table hasil penelitian

Apakah hasil penelitian dapat √ Penelitian pada jurnal ini dapat diimplikasikan di
diimplikasikan di keperawatan keperawatan karena melakukan terapi non
farmakologi dapat digunakan untuk menurunkan
HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe II

Apakah ada rekomendasi khusus √ Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan


terkait hasil penelitian penelitian yang sama dengan mempertimbangkan
faktor-faktor tersebut

DAFTAR PUSTAKA Apakah daftar pustaka up to date √ Pada jurnal ini terdapat 19 daftar pustaka. Dari 19
daftar pustaka tersebut, 10 up to date (dengan kurun
waktu jurnal 5 tahun dan buku 10 tahun dari tahun
penelitian) dan 9 out of date (dengan kurun waktu
jurnal lebih dari 5 tahun dan buku lebih dari 10
tahun dari tahun penelitian).

Apakah daftar pustaka yang √ Daftar pustaka dalam jurnal ini sudah sesuai
digunakan sesuai? dengan topik penelitian dan isi dari penelitian.

KESIMPULAN √ Dalam jurnal ini telah mencantumkan kesimpulan


hasil penelitian dan kalimat yang dijelaskan dalam
kesimpulan telah menjelaskan hasil dari tujuan
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

penelitian
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
perbedaan kadar gula darah sebelum dan
setelah dilakukan latihan otot relaksasi
progresif. Hasil pengukuran kadar gula darah
sebelum intervensi sebesar 213,43 mg/dl dan
setelah diberikan intervensi menurun menjadi
180,43 mg/dl
2. Menunjukkan bahwa latihan relaksasi otot
progresif dapat menurunkan kadar gula darah
sehingga penting bagi pasien DM tipe II untuk
melakukan latihan ini secara rutin agar gula
darah dapat terkontrol dengan baik yang pada
akhirnya dapat mencegah terjadinya
komplikasi
3. Menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai ABI
sebelum dan setelah dilakukan latihan relaksasi
otot progresif. Rata-rata nilai ABI sebelum
dilakukan intervensi sebesar 0,762 dan setelah
diberikan intervensi mengalami peningkatan
menjadi 0,807

SARAN √ Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian


yang sama dengan mempertimbangkan faktor-
faktor tersebut. Hasil penelitian ini juga
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

memberikan informasi tentang pentingnya


melakukan pengukuran nilai ABI sebagai deteksi
dini terjadinya amputasi yang diakibatkan oleh PAP

LEVEL OF √ Level of evidence pada jurnal penelitian ini berada


EVIDENCE pada derajat“I”, yaitu
Evidence berasal dari paling sedikit satu hasil
penelitian dengan rancangan randomized clinical
trial
Dalam penelitian ini, peneliti sudah menerapkan
langkah evidence based medicine. Langkah
evidence based medicine adalah:
1. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang
berkaitan dengan masalah penyakit yang
diderita oleh pasien.
2. Penelusuran informasi ilmiah (evidence)
yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
3. Penelaahan terhadap bukti-bukti ilmiah
yang ada.
4. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti
ilmiah ke dalam praktek pengambilan
keputusan.
5. Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan
efektivitas intervensi.
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Dalam jurnal penelitian ini sudah dijelaskan terkait


pertanyaan masalah tentang pengaruh tehnik
relaksasi otot progresif dengan program latihan
terstuktur terhadap HbA1c pada pasien diabetes
mellitus tipe 2. Peneliti juga telah menerapkan hasil
literatur review ke dalam pembahasan hasil
penelitian hingga melakukan evaluasi terhadap
efektivitas intervensi.
C. Artikel Ilmiah 2
PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATIONS
TERHADAP KUALITAS TIDUR DAN KADAR GLUKOSA
DARAH DI DESA HULU KECAMATAN PANCUR
BATU KABUPATEN DELI SERDANG
1. Abstrak
Diabetes melitus mengakibatkan mekanisme pengontrolan kadar
glukosa dalam tubuh relative. Apabila tidak terkontrol, menimbulkan
potensial komplikasi yaitu hiperglikemia. Hiperglikemia kondisi dapat
ditemukan pada pasien diabetes mengalami kecemasan, strees hebat
berkepanjangan dan kurang aktifitas/exercise sehingga berdampak
kualitas tidur tidak adekuat, akhirnya menimbulkan meningkatkan
kadar glukosa darah setiap sistem tubuh. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi pengaruh progressive muscle relaxations
terhadap kualitas tidur dan penurunana kadar glukosa darah. Metode
pendekatan kuantitatif dan nonquivalent control group design, sampel
dalam penelitian berjumlah 32 masyarakat yang mengalami diabetes.
Analisis data dengan uji statistik Wilcoxon Sign Range Test dan Mann
Whitney U. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh
Progresive Muscle Relaxation dengan peningkatan kualitas tidur yang
sangat signifikan dimana perbedaan intervensi pertama (1) pada
diabetes p=0.695(<0.05), dan kelompok intervensi kedua (2) p=0.00
(p<0.05), dan adanya pengaruh yang sangat signifikan. Progresive
Muscle Relaxation terhadap penurunan glukosa darah dengan
perbedaan sebelum dan setelah intervensi pertama (1) pada diabetes
p=0.627 (p>0.05), dengan intervensi kelompok kedua (2) diabetes
p=0.00 (p<0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa progressive
muscle relaxation sangat efektif dalam mempertahankan kadar gula
darah dan meningkatkan kualitas tidur penderita diabetes. Estimasi
ataupun referensi bagi petugas pelayanan kesehatan agar dapat
memberikan terapi non farmakologik pada kasus-kasus diabetes
melitus Saran kepada pasien diabetes upanya selalu aktif melakukanan
relaksasi otot progresive (Progresive Muscle Relaxation) secara teratu
dan terukur setiap hari, dalam mengurangi ketenganan otot,
kecemasan strees menstabilkan kadar glukosa darah serta
meningkatkan kualitas tidur dalam pilar mengendalikan komplikasi
diabetes
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah
melebihi nilai normal. Kadar glukosa darah yang tinggi disebabkan
tubuh tidak menggunakan hormon insulin secara normal. Hormon
insulinmembantu glukosa masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah
menjadi energi. Diabetes relative mengakibatkan potensial komplikasi
hiperglikemia yang disebabkan kenaikan penurunan insulin atau
resisten insulin yang diproduksi pancreas. Pengendalian mencegah
potensial komplikasi diabetes sangat diperlukan strategi pengelolaan
pengontrolan kadar glukosa darah dalam tubuh melaksanakan empat
pilar yaitu, edukasi, pola makan, olahraga /exercise/aktifitas fisik dan
farmakologik Pengontrolan kadar glukosa darah dalam tubuh terdapat
beberapa teknik yaitu; relaksasi otot progresif (Progresive Muscle
Relaxation) nafas dalam, relaksasi autogenik, Benson (Moyad &
Hawks, 2009).
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre dan post
pada pasien diabetes yang berjumlah 32 penderita diabetes. Sampel
yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan teknik
consecutive sampling. Variabel Independen dalam penelitian ini
adalah progressive muscle relaxation(PMR) pada diabetes, Variabel
Dependent yaitu pengukuran kualitas tidur dan kadar glukosa darah.
Instrumen menggunakan lembar observasi standar operasional
prosedur terdiri dari 15 gerakan yang dilakukan untuk mengamati
pelaksanaan Progressive muscle relaxation (PMR) setiap 3 kali dalam
1 minggu yaitu dengan membuat tanda checliks pada kolom “ya: jika
teknik Pre dan Post, glukometer data kadar gula darah responden
menunjukkan 80-144 mg/dl tergolong nornal, skala (149-179 mg/dl)
sedang dan skala (≥ 180 mg/dl) kadar glukosa darah dalam keadaan
buruk. Pengukuran kualitas tidur dengan menggunakan sleeping index
atau Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) data diabetes
menggunakan skala 1-7 atau ≤ 5 menyatakan bahwa kualitas tidur
istirahat penderita diabetes melitus dalam keadaan baik, dan skala
(≥5–21) menyatakan kualitas tidur istirahat buruk. Analisis data secara
univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Wilcoxon Sign Range
Test dan Mann Whitney U.
Pada pengukuran kualitas tidur hasilnya adalah ada peningkatan
kualitas tidur yang dapat dilihat dengan uji statistik Wilxocon Signed
Rank Test sangat signifikan nilai p=0,000, dengan demikian bahwa
dilakukannya tindakan relaksasi otot progresif adanya peningkatan
kualitas tidur pada kelompok perlakuan, hal ini ditunjukan dengan
nilai p=0,000, sedangkan kelompok kontrol ditemukan ditemukan
nilai p=0,408 sehingga tidak terjadi peningkatan kualitas tidur tidak
signifikan. Dari data tersebut diatas pada kelompok perlakuan terjadi
peningkatan kualitas tidur pada diabetes sebelum dan sesudah
dilakakukanya tindakan latihan progresive otot relaksasi pada
diabetes. Hasil uji Mann Whitnney Test dalam mengetahui perbedaan
score kualitas tidur antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah
dilaksanakannya progresive otot relaksasi pada diabetes, hal ini, dapat
ditunjukan dengan nilai p=0,000, berarti adanya perbedaan skore
paling signifikan antara kelompok kontrol dengan perlakuan.
Pada kadar glukosa darah bahwa mengalami perbedaan hasil antara
pre-test dan post-test dari setiap masing-masing kelompok. hasil pre-
test dan post-tes perlakuan serta kelompok kontrol menunjukkan
terjadi penurunan kadar gula darah sewaktu yang dapat dilihat uji
statistik Wilxocon Signed Rank Test signifikan p=0,000, adanya
kestabilan penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan,
hal ini ditunjukan dengan nilai p=0,000, sedangkan kelompok kontrol
dilakukan uji statistik dengan Paired T–test didapatkan p=0,679
sehingga tidak terjadi penurunan kadar glukosa darah sewaktu tidak
signifikan dari data tersebut diatas pada kelompok perlakuan terjadi
penurunan kadar glukosa darah pada diabetes sebelum dan sesudah
dilakakukanya tindakan latihan progresive otot relaksasi pada
diabetes. Hasil uji Mann Whitnney Test dalam mengetahui perbedaan
score kualitas tidur antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah
dilaksanakannya progresive otot relaksasi pada diabetes, hal ini, dapat
ditunjukan dengan nilai p=0.000 yang berarti adanya perbedaan score
paling signifikan antara kelompok kontrol dengan perlakuan.
Hasil penelitian ditemukan bahwa ratarata kadar gula darah penderita
diabetes sebelum dilakukan relaksasi otot progresive 274,.7mg/dl dan
setelah dilakukan Progresive Mucsle Relaxation menjadi nilai kadar
gula darah sebesar 165,7 mg/dl. Dengan demikian bahwa terdapat
rata-rata penurunankadar gula darah berkisar antara 43,50 mg/dl.
Analisis selanjutnya dengan menggunakan uji Paired T-test diperoleh
nilai p=,0.003 yang artinya ada perbedaan secara signifikan antara
kadar gula darah diabetes sebelum dan setelah dilaksanakan
Progressive Muscle Relaxation.
3. Critical Apraisal
Tabel 3.2 Critical Appraisal Artikel Ilmiah 2

CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL


APPRAISAL

ABSTRAK Apakah peneliti mencantumkan √ Pada jurnal ini, peneliti sudah mencantumkan
abstrak di dalam jurnal abstrak di halaman pertama. Di dalam abstrak
ini sudah tercantum tujuan, metode, desain,
instrument yang digunakan, hasil hingga
kesimpulan dari
hasil penelitian. Jumlah kata didalam abstrak
sebanyak 119, dan hal ini sesuai dengan syarat
dari abstrak yaitu maksimal terdapat 250 kata
dalam suatu abstrak. Abstrak pada jurnal yang
dipilih ditulis dalam bahasa inggris.
Apakah tujuan penelitian di √ Pada jurnal ini sesuai dengan tujuan penelitian,
sebutkan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
pengaruh progressive muscle relaxations
terhadap kualitas tidur dan penurunan kadar
glukosa darah

JUDUL Apakah judul memenuhi kaidah √ Judul pada penelitian ini sudah memenuhi
penulisan judul kaidah penulisan judul yaitu terdiri dari
20 kata. Dimana jumlah kata maksimun
dalam judul adalah 20 kata
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Apakah penulisan judul √ Penulisan judul pada jurnal tidak


menggunakan tanda baca (?) (!) atau mengunakan tanda baca atau tanda
tanda hubung (-) hubung yang menyatakan bahwa
penyakit yang diteliti pada jurnal ini
adalah diabetes mellitus.
PENULIS Apakah nama penulis dicantumkan √ Pada jurnal ini nama penulis dicantumkan tepat di
bawah judul penelitian. Sehingga jurnal ini dapat
dipertanggungjawabkan dan merupakan hak paten
bahwa Magda Siringo-ringo, Imelda Sirait,
Lindawati Simorangkir merupakan peneliti dari
jurnal ini.

Apakah asal institusi penulis di √ Pada jurnal ini telah mencantumkan asal institusi
cantumkam penulis yang dapat terlihat jelas oleh pembaca.
Asal institusi penulis yaitu
1. Program Studi D3 Keperawatan, STIKes
Santa Elisabet Medan
2. Program Studi Ners, STIKes Santa Elisabet
Medan.

Apakah asal institusi penulis sesuai √ Asal institusi penulis dalam jurnal ini sesuai
dengan topik penelitian dengan topik penelitian yang disusun merupakan
di bidang kesehatan.

BIDANG ILMU Apakah bidang ilmu penelitian √ Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah sesuai
sesuai dengan judul penelitian dengan judul risetnya, peneliti mengambil jurusan
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

keperawatan sesuai dengan topik risetnya yang


meneliti dalam bidang ilmu keperawatan

LITERATUR Apakah mencantumkan literatur √ Peneliti telah mencantumkan literatur review


REVIEW review dalam penelitiannya? dalam jurnal penelitian ini. Peneliti menggunakan
literature review dari berbagai sumber yang
menunjukkan bahwa penelitian ini sangat perlu
untuk diulas dan literature review yang
dicantumkan dapat memperkuat hasil penelitian
KERANGKA Apakah peneliti menampilkan √ Dalam jurnal ini peneliti sudah menampilkan
KONSEP kerangka konsep dalam kerangka konsep dalam penelitiannya. Dimana
penelitiannya? kerangka konsep ini memudahkan pembaca untuk
memahami konsep penelitian pada jurnal ini.

DEFINISI Apakah peneliti mencantumkan √ Dalam jurnal penelitian ini peneliti


OPERASIONAL definisi operasional pada mencantumkan definisi operasional, dimana
penelitiannya? definisi operasional ini penting untuk menjelaskan
apa dan bagaimana penelitian ini akan dilakukan,
dengan indikator yang seperti apa dan hasil
penelitian akan dianalisis dengan metode yang
bagaimana.

METODE Apakah desain penelitian sesuai √ Penelitian dalam jurnal ini menggunakan metode
PENELITIAN dengan model penelitian? quasi eksperimen pre dan post pada pasien
diabetes yang berjumlah 32 penderita diabetes.
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu


menggunakan teknik consecutive sampling.
Dimana terbagi menjadi kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
ANALISA DATA Apakah sesuai pemilihan sampel √ Pemilihan sampel dalam penelitian ini sudah
dalam penelitian tersebut? sesuai dengan kriteria inklusi yang dietapkan oleh
peneliti.

Apakah peneliti menggunakan √ Analisa data yang digunakan pada penelitian ini
analisa data yang tepat atau tidak sudah sesuai dengan rancangan penelitian yang
digunakan dimana hasil pengaruh progresive
muscle relaxation terhadap peningkatan kualitas
tidur dan adanya pengaruh progresive muscle
relaxation terhadap penurunan glukosa darah
HASIL Dalam bentuk apa hasil penelitian √ Peneliti menyajikan hasil penelitian dengan
PENELITIAN disajikan? bentuk uraian, beserta table hasil penelitian

Apakah hasil penelitian dapat √ Penelitian pada jurnal ini dapat diimplikasikan di
diimplikasikan di keperawatan keperawatan karena melakukan terapi non
farmakologi dapat digunakan untuk peningkatan
kualitas tidur dan penurunan glukosa darah pada
pasien diabetes

Apakah ada rekomendasi khusus √ Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan


terkait hasil penelitian penelitian yang sama dengan mempertimbangkan
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

faktor-faktor tersebut

DAFTAR PUSTAKA Apakah daftar pustaka up to date √ Pada jurnal ini terdapat 32 daftar pustaka. Dari 32
daftar pustaka tersebut, 14 up to date (dengan
kurun waktu jurnal 5 tahun dan buku 10 tahun
dari tahun penelitian) dan 18 out of date (dengan
kurun waktu jurnal lebih dari 5 tahun dan buku
lebih dari 10 tahun dari tahun penelitian).

Apakah daftar pustaka yang √ Daftar pustaka dalam jurnal ini sudah sesuai
digunakan sesuai? dengan topik penelitian dan isi dari penelitian.

KESIMPULAN √ Dalam jurnal ini telah mencantumkan kesimpulan


hasil penelitian dan kalimat yang dijelaskan dalam
kesimpulan telah menjelaskan hasil dari tujuan
penelitian
1. Ada perbedaan yang sangat signifikan antara
kualitas tidur diabetes pada intervensi
pertama dengan p=0.695 (p>0.05) dan
kelompok intervensi kedua terjadi
peningkatan kualitas tidur diabetes sangat
signifikan p=0.00 (p=<0.05)
2. Ada pengaruh perbedaan yang sangat
signifikan antara kadar glukosa darah
diabetes sebelum dan setelah intervensi
relaksasi otot progresive pada kelompok
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

dengan p=0.627 (p>0.05) denganperbedaan


yang signifikan antara kadar glukosa darah
diabetes sebelum dan setelah relaksasi otot
progresive kelompok intervensi II p=0.000
(p<0.05).
SARAN √ Kepada pasien diabetes upayakan selalu aktif
melakukanan relaksasi otot progresive
(Progressive Muscle Relaxation), secara teratur
tepat terukur setiap hari, dalam mengurangi
ketenganan otot, kecemasan strees dan
menstabilkan kadar glukosa darah serta
meningkatkan kualitas tidur, oleh karena metode
relaksasi otot progressive sederhana, mudah,
ekonomis tidak membutuhkan ruangan khusus
dan tutorial, namun kemauan optimisme klien
diabetes hidup sehat bahagia masa depan, tetap
patuh kontrol gula darah sewaktu imbangi diet
sehat seimbang sebagai pilar mengendalikan
komplikasi diabetes

LEVEL OF √ Level of evidence pada jurnal penelitian ini


EVIDENCE berada pada derajat“I”, yaitu
Evidence berasal dari paling sedikit satu hasil
penelitian dengan rancangan randomized clinical
trial
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Dalam penelitian ini, peneliti sudah menerapkan


langkah evidence based medicine. Langkah
evidence based medicine adalah:
1. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang
berkaitan dengan masalah penyakit yang
diderita oleh pasien.
2. Penelusuran informasi ilmiah (evidence) yang
berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
3. Penelaahan terhadap bukti-bukti ilmiah yang
ada.
4. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti
ilmiah ke dalam praktek pengambilan
keputusan.
5. Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan
efektivitas intervensi.
Dalam jurnal penelitian ini sudah dijelaskan
terkait pertanyaan masalah pengaruh progresive
muscle relaxation terhadap peningkatan kualitas
tidur dan adanya pengaruh progresive muscle
relaxation terhadap penurunan glukosa darah.
Peneliti juga telah menerapkan hasil literatur
review ke dalam pembahasan hasil penelitian
hingga melakukan evaluasi terhadap efektivitas
intervensi.
D. Artikel Ilmiah 3
PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) IS EFFECTIVE TO
LOWER BLOOD GLUCOSE LEVELS OF PATIENTS WITH TYPE 2
DIABETES MELLITUS
1. Abstrak
Manajemen pasien dengan Diabetes Mellitus tipe 2 (DMT2) yang
dirawat di rumah sakit seringkali masih hanya berfokus pada
pengobatan dan diet. Di sisi yang lain, olah raga atau manajemen
aktivitas masih kurang mendapat perhatian. Tenaga kesehatan,
terutama perawat, perlu menyadari bahwa olah raga atau aktivitas
tetap dapat diberikan kepada pasien meskipun dirawat di rumah sakit.
Salah satunya adalah dengan Relaksasi Otot Progresif (ROP). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh ROP terhadap
penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini
menggunakan desain kuasi eksperimental pre dan post. Tehnik
sampling yang digunakan adalah simple random sampling pada 30
orang, yang dibagi atas kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(masing-masing 15 orang pada setiap grup). Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan mengukur kadar gula darah sewaktu. Intervensi
ROP dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Setelah itu, kadar
glukosa darah diukur kembali. Analisa data menggunakan t-test. Hasil
analisa menunjukan bahwa terdapat penurunan rerata kadar gula darah
sebesar 63,80 mg/dl di kelompok kontrol dan 80,46 mg/dl di
kelompok intervensi. Hasil menunjukan bahwa PMR efektif untuk
menurunkan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 yang dirawat di
rumah sakit (p-value=0,015). Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat digunakan oleh perawat sebagai alternative tindakan untuk
pasien dengan DM tipe 2.
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Diabetes Mellitus Tipe 2 (T2DM) terjadi karena berkurangnya
sensitivitas insulin atau resistensi insulin. Biasanya, insulin terikat
oleh reseptor pada permukaan sel dan mulai menyatukan serangkaian
reaksi termasuk metabolisme glukosa. DMT2 dapat disebabkan oleh
ketidakpekaan reseptor terhadap insulin atau oleh rendahnya kadar
insulin dan mengakibatkan tingginya kadar glukosa darah (Tarwoto,
Wartonah, Taufiq & Mulyati, 2012). Penatalaksanaan DM di rumah
sakit sebagian besar masih terkonsentrasi pada pengobatan dan diet,
namun kurang memperhatikan pemenuhan aktivitas fisik. Diperlukan
latihan fisik untuk meningkatkan aktivitas reseptor insulin pada
membran plasma sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah
(Damayanti, 2015). Oleh karena itu, perlu adanya olahraga yang dapat
dilakukan pasien selama dirawat di rumah sakit. Progressive Muscle
Relaxation (PMR) adalah jenis latihan tersebut (Mahanani et al.,
2015). PMR berfokus pada pengetatan dan relaksasi kelompok otot
berurutan.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M.
RS M. Djamil sebelum melakukan penelitian. Berdasarkan rekam
medis, 1081 pasien DMT2 telah dirawat di rumah sakit sejak Januari
hingga Juli 2017. Dari penilaian awal, 15 pasien menyatakan tidak
tahu tentang latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR). Dari 15
pasien, 4 orang melakukan aktivitas fisik selama rawat inap dengan
melakukan jalan pagi atau sore hari di sekitar ruang rawat inap,
sedangkan 9 pasien mengaku hanya istirahat di tempat tidur.
Kriteria sampel adalah pasien DMT2 tanpa komplikasi terkait
diabetes, menerima terapi farmakologi dan diet dari rumah sakit,
memiliki kadar glukosa darah 200 mg/dl; dan kompos mentis. Untuk
mengontrol apakah terjadi penurunan kadar glukosa darah maka
dilakukan pengukuran kadar glukosa darah tepi sebelum dan sesudah
dilakukan pengukuran pada kedua kelompok. Untuk kelompok
intervensi, PMR dilakukan tiga kali selama tiga hari berturut-turut
dengan durasi 25-30 menit. Sedangkan untuk kelompok kontrol,
anjuran kegiatan rutin kepada responden oleh perawat di ruang rawat
inap.
Peneliti mengukur kadar glukosa darah dengan menggunakan alat
pengukur glukosa darah perifer sebelum Di rumah sakit, perawat
dapat terus memantau keakuratan gerakan PMR. intervensi. Kemudian
peneliti memperkenalkan dan menjelaskan PMR yang akan dilakukan
tiga kali sehari selama tiga hari berturut-turut dengan durasi 25-30
menit. Peneliti mengamati pelaksanaan PMR lembar dengan
observasi. menggunakan melakukan Setelah PMR selama sembilan
kali, peneliti mengukur kembali kadar glukosa darah dengan
menggunakan alat yang sama. diolah kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat
menggunakan uji-t untuk mengetahui pengaruh PMR dalam
menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes. Penelitian ini
telah lolos etik di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
(No.Persetujuan: 396/KEP/FK/2017) dan mendapat izin tertulis dari
Dr. RS M. Djamil sebelum melakukan penelitian (No. Persetujuan
LB.00.02.07.1131). Pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan kadar glukosa darah pre-test dan post-test
pada kelompok intervensi sebagai pengaruh latihan PMR terhadap
penurunan glukosa darah. Tingkat pada pasien dengan DMT2. Dalam
penelitian lain, efektivitas PMR diuji apakah bisa menurunkan kadar
glukosa darah pada pasien diabetes gestasional.
3. Critical Apraisal
Tabel 3.3 Critical Appraisal Artikel Ilmiah 3

CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL


APPRAISAL

ABSTRAK Apakah peneliti mencantumkan abstrak √ Pada jurnal ini, peneliti sudah mencantumkan
di dalam jurnal abstrak di halaman pertama. Di dalam abstrak
ini sudah tercantum tujuan, metode, desain,
instrument yang digunakan, hasil hingga
kesimpulan dari
hasil penelitian. Jumlah kata didalam abstrak
sebanyak 227, dan hal ini sesuai dengan syarat
dari abstrak yaitu maksimal terdapat 250 kata
dalam suatu abstrak. Abstrak pada jurnal yang
dipilih ditulis dalam bahasa inggris.
Apakah tujuan penelitian di sebutkan √ Pada jurnal ini sesuai dengan tujuan
penelitian, Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan pengaruh Progressive Muscle
Relaxation (PMR) terhadap penurunan kadar
gula darah pada pasien DM tipe 2

JUDUL Apakah judul memenuhi kaidah √ Judul pada penelitian ini sudah
penulisan judul memenuhi kaidah penulisan judul yaitu
terdiri dari 17 kata. Dimana jumlah kata
maksimun dalam judul adalah 20 kata
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Apakah penulisan judul menggunakan Penulisan judul pada jurnal tidak


tanda baca (?) (!) atau tanda hubung (-) √ mengunakan tanda baca atau tanda
hubung

PENULIS Apakah nama penulis dicantumkan √ Pada jurnal ini nama penulis dicantumkan tepat
di bawah judul penelitian. Sehingga jurnal ini
dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan
hak paten bahwa M. Agung Akbar, Hema
Malini, Esi Afriyanti, merupakan peneliti dari
jurnal ini.

Apakah asal institusi penulis di √ Pada jurnal ini telah mencantumkan asal institusi
cantumkam penulis yang dapat terlihat jelas oleh pembaca.
Asal institusi penulis yaitu
1. Mahasiswa Sarjana Keperawatan, Fakultas
Ilmu Keperawatan, Universitas Andalas,
Indonesia
2. Associate Professor, Fakultas Keperawatan,
Universitas Andalas, Indonesia
3. Dosen Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas, Indonesia.

Apakah asal institusi penulis sesuai √ Asal institusi penulis dalam jurnal ini sesuai
dengan topik penelitian dengan topik penelitian yang disusun
merupakan di bidang kesehatan.
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

BIDANG ILMU Apakah bidang ilmu penelitian sesuai √ Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah
dengan judul penelitian sesuai dengan judul risetnya, peneliti mengambil
jurusan keperawatan sesuai dengan topik
risetnya yang meneliti dalam bidang ilmu
keperawatan

LITERATUR Apakah mencantumkan literatur review √ Peneliti telah mencantumkan literatur review
REVIEW dalam penelitiannya? dalam jurnal penelitian ini. Peneliti
menggunakan literature review dari berbagai
sumber yang menunjukkan bahwa penelitian ini
sangat perlu untuk diulas dan literature review
yang dicantumkan dapat memperkuat hasil
penelitian

KERANGKA Apakah peneliti menampilkan kerangka √ Dalam jurnal ini peneliti sudah menampilkan
KONSEP konsep dalam penelitiannya? kerangka konsep dalam penelitiannya. Dimana
kerangka konsep ini memudahkan pembaca
untuk memahami konsep penelitian pada jurnal
ini.
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

DEFINISI Apakah peneliti mencantumkan definisi √ Dalam jurnal penelitian ini peneliti
OPERASIONAL operasional pada penelitiannya? mencantumkan definisi operasional, dimana
definisi operasional ini penting untuk
menjelaskan apa dan bagaimana penelitian ini
akan dilakukan, dengan indikator yang seperti
apa dan hasil penelitian akan dianalisis dengan
metode yang bagaimana.

METODE Apakah desain penelitian sesuai dengan √ Penelitian dalam jurnal ini menggunakan
PENELITIAN model penelitian? menggunakan desain kuasi eksperimental pre
dan post. Tehnik sampling yang digunakan
adalah simple random sampling pada 30 orang,
yang dibagi atas kelompok intervensi dan
kelompok kontrol (masing-masing 15 orang
pada setiap grup)

ANALISA DATA Apakah sesuai pemilihan sampel dalam √ Pemilihan sampel dalam penelitian ini sudah
penelitian tersebut? sesuai dengan kriteria inklusi yang dietapkan
oleh peneliti.

Apakah peneliti menggunakan analisa √ Analisa data yang digunakan pada penelitian ini
data yang tepat atau tidak sudah sesuai dengan rancangan penelitian yang
digunakan untuk menentukan pengaruh
Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap
penurunan kadar gula darah pada pasien DM
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

tipe 2

HASIL Dalam bentuk apa hasil penelitian √ Peneliti menyajikan hasil penelitian dengan
PENELITIAN disajikan? bentuk uraian, beserta table hasil penelitian

Apakah hasil penelitian dapat √ Penelitian pada jurnal ini dapat diimplikasikan
diimplikasikan di keperawatan di keperawatan karena melakukan terapi non
farmakologi dapat digunakan untuk penurunan
kadar gula darah pada pasien DM tipe 2
selanjutnya dapat melakukan penelitian yang
sama dengan mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut.

Apakah ada rekomendasi khusus terkait √ Peneliti merekomendasikan agar PMR dapat
hasil penelitian diajarkan kepada pasien DMT2 yang dirawat di
rumah sakit. Perawat dapat menerapkan PMR
sebagai intervensi dalam pengelolaan pasien
DMT2 bersamaan dengan pengobatan standar

DAFTAR PUSTAKA Apakah daftar pustaka up to date √ Pada jurnal ini terdapat 21 daftar pustaka. Dari
21 daftar pustaka tersebut, 15 up to date (dengan
kurun waktu jurnal 5 tahun dan buku 10 tahun
dari tahun penelitian) dan 6 out of date (dengan
kurun waktu jurnal lebih dari 5 tahun dan buku
lebih dari 10 tahun dari tahun penelitian).
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Daftar pustaka dalam jurnal ini sudah sesuai


Apakah daftar pustaka yang digunakan √ dengan topik penelitian dan isi dari penelitian.
sesuai?

KESIMPULAN √ Dalam jurnal ini telah mencantumkan


kesimpulan hasil penelitian dan kalimat yang
dijelaskan dalam kesimpulan telah menjelaskan
hasil dari tujuan penelitian yaitu pasien DMT2
yang dirawat inap mampu melakukan praktik
PMR untuk menurunkan kadar glukosa darah.
Latihan PMR menjadi efektif bila dilakukan
secara terus menerus, berirama, intensitas,
bertahap, dan memiliki daya tahan
SARAN √ Agar PMR dapat diajarkan kepada pasien DMT2
yang dirawat di rumah sakit. Perawat dapat
menerapkan PMR sebagai intervensi dalam
pengelolaan pasien DMT2 bersamaan dengan
pengobatan standar.
LEVEL OF √ Level of evidence pada jurnal penelitian ini
EVIDENCE berada pada derajat“I”, yaitu
Evidence berasal dari paling sedikit satu hasil
penelitian dengan rancangan randomized
clinical trial
Dalam penelitian ini, peneliti sudah menerapkan
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

langkah evidence based medicine. Langkah


evidence based medicine adalah:
1. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang
berkaitan dengan masalah penyakit yang
diderita oleh pasien.
2. Penelusuran informasi ilmiah (evidence)
yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
3. Penelaahan terhadap bukti-bukti ilmiah
yang ada.
4. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti
ilmiah ke dalam praktek pengambilan
keputusan.
5. Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan
efektivitas intervensi.
Dalam jurnal penelitian ini sudah dijelaskan
terkait pertanyaan masalah pengaruh progresive
muscle relaxation terhadap peningkatan kualitas
tidur dan adanya pengaruh progresive muscle
relaxation terhadap penurunan glukosa darah.
Peneliti juga telah menerapkan hasil literatur
review ke dalam pembahasan hasil penelitian
hingga melakukan evaluasi terhadap efektivitas
intervensi.
E. Artikel Ilmiah 4
The Decreased Blood Sugar Levels of Type 2 Diabetes Mellitus
Patients with Progressive Muscle Technique
1. Abstrak
Prevalensi diabetes yang terjadi pada tahun 2015 sebesar 9,3% dan
diperkirakan meningkat setiap tahunnya. Diabetes tipe 2 terjadi karena
resistensi insulin, dimana glukosa gagal masuk ke dalam sel, biasanya
pada usia 30 tahun. Salah satu terapi modalitas yang dapat dilakukan
adalah relaksasi otot progresif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap
penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS
GRANDMED Lubuk Pakam. Metode penelitian ini menggunakan
desain pre eksperimen dengan one group pretest-posttest. Besar
sampel sebanyak 10 responden dipilih dengan menggunakan
nonprobability sampling tipe consecutive sampling. Hasil uji hipotesis
berpasangan dari sampel uij-t pada taraf signifikansi 95% diperoleh
nilai p value < yaitu 0,001, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar glukosa darah
pada pasien diabetes melitus tipe 2. Kesimpulannya adalah terdapat
perbedaan yang signifikan antara kadar glukosa darah sebelum dan
sesudah terapi relaksasi otot progresif. Disarankan kepada institusi
pelayanan kesehatan perlu menerapkan kebijakan baru terkait
penerapan terapi teknik relaksasi otot progresif.
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala pada seseorang yang
disebabkan oleh peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan
sekresi insulin secara progresif oleh resistensi insulin. Kondisi ini
ditandai dengan ketidakmampuan organ dalam menggunakan insulin,
sehingga insulin tidak dapat berfungsi secara optimal dalam mengatur
metabolisme glukosa. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat
(hiperglikemia). Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes
melitus berhubungan dengan stres. Kondisi stres dengan penderita
diabetes melitus sangat erat kaitannya. Stres merupakan suatu kondisi
dimana kebutuhan tubuh tidak terpenuhi secara memadai, sehingga
akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan. Teknik relaksasi
merupakan salah satu tindakan keperawatan yang dapat menurunkan
kecemasan dan secara otomatis dapat menurunkan kadar gula darah.
Relaksasi otot progresif dapat dilakukan oleh setiap orang dalam
berbagai kondisi. Relaksasi diketahui dapat membantu menurunkan
kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus karena dapat
menekan pelepasan hormon yang dapat meningkatkan kadar glukosa
darah yaitu epinefrin, kortisol, glukagon, adrenocorticotropic
hormone (ACTH), tiroid. Sistem kortikosteroid, simpatis akan
mendominasi keadaan seseorang yang rileks dan tenang, dominasi
sistem saraf simpatis akan merangsang hipotalamus untuk
menurunkan sekresi CorticotropinReleasing Hormone (CRH).
Penurunan CRH juga akan mempengaruhi adenohipofisis untuk
menurunkan sekresi Adenocorticotropic hormone (ACTH) yang
dibawa melalui aliran darah ke korteks adrenal. Kondisi ini dapat
menghambat korteks adrenal untuk melepaskan hormon kortisol.
Penurunan hormon kortisol akan menghambat proses glukoneogenesis
dan meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen
semu (quasi eksperimen), menggunakan pendekatan one-group
pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Jumlah sampel
adalah 10 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-T. Sampel
dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 di RS
GRANDMED Lubuk Pakam. Penelitian ini dilakukan selama 2
minggu dengan menggunakan standar operasional prosedur latihan
otot progresif. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
teknik relaksasi otot progresif yaitu Jangan memaksakan ketegangan
otot karena dapat melukai diri sendiri, dibutuhkan sekitar 20-50 detik
untuk mengendurkan otot, memperhatikan posisi tubuh, menegangkan
kelompok otot dua kali ketegangan, lakukan bagian kanan tubuh dua
kali, lalu bagian kiri dua kali dan periksa langkah terapi, apakah klien
benar-benar melakukan relaksasi otot progresif. Langkah utama terapi
bagi pasien diabetes adalah untuk menormalkan aktivitas insulin dan
kadar glukosa darah untuk mengurangi komplikasi yang disebabkan
oleh diabetes mellitus.
Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar gula darah
pada pasien diabetes melitus tipe 2 di GRANDMED Lubuk Pakam.
Rata-rata hasil kadar gula darah sebelum dilakukan teknik relaksasi
otot progresif dari 10 responden penderita diabetes melitus tipe 2
dengan hasil 244 mg/dl. Rata-rata hasil kadar gula darah setelah
dilakukan teknik relaksasi otot progresif dari 10 responden penderita
diabetes melitus tipe 2 dengan rendemen 201 mg/dl. Ada pengaruh
teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar gula darah
pada pasien diabetes melitus tipe 2. Berdasarkan hasil uji statistik
menggunakan paired t-test menunjukkan bahwa nilai p adalah 0,001,
yang berarti nilai p < dari = 0,05.
3. Critical Apraisal
Tabel 3.4 Critical Appraisal Artikel Ilmiah 4

CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL


APPRAISAL

ABSTRAK Apakah peneliti mencantumkan abstrak √ Pada jurnal ini, peneliti sudah mencantumkan
di dalam jurnal abstrak di halaman pertama. Di dalam abstrak
ini sudah tercantum tujuan, metode, desain,
instrument yang digunakan, hasil hingga
kesimpulan dari
hasil penelitian. Jumlah kata didalam abstrak
sebanyak 128, dan hal ini sesuai dengan syarat
dari abstrak yaitu maksimal terdapat 250 kata
dalam suatu abstrak. Abstrak pada jurnal yang
dipilih ditulis dalam bahasa inggris.
Apakah tujuan penelitian di sebutkan √ Pada jurnal ini sesuai dengan tujuan
penelitian, Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot
progresif terhadap penurunan kadar gula darah
pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS
GRANDMED Lubuk Pakam
JUDUL Apakah judul memenuhi kaidah √ Judul pada penelitian ini sudah
penulisan judul memenuhi kaidah penulisan judul yaitu
terdiri dari 14 kata. Dimana jumlah kata
maksimun dalam judul adalah 20 kata
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Apakah penulisan judul menggunakan Penulisan judul pada jurnal tidak


tanda baca (?) (!) atau tanda hubung (-) √ mengunakan tanda baca atau tanda
hubung

PENULIS Apakah nama penulis dicantumkan √ Pada jurnal ini nama penulis dicantumkan tepat
di bawah judul penelitian. Sehingga jurnal ini
dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan
hak paten bahwa Anita Sri Gandaria Purba,
Arfah May Syara, Samuel Ginting, Juni Mariati,
Syatriawati, jurnal ini.

Apakah asal institusi penulis di √ Pada jurnal ini telah mencantumkan asal institusi
cantumkam penulis yang dapat terlihat jelas oleh pembaca.
Asal institusi penulis yaitu Institut Kesehatan
Medistra Lubuk Pakam, Faculty of Nursing and
Physiotherapy

Apakah asal institusi penulis sesuai √ Asal institusi penulis dalam jurnal ini sesuai
dengan topik penelitian dengan topik penelitian yang disusun merupakan
di bidang kesehatan.
BIDANG ILMU Apakah bidang ilmu penelitian sesuai √ Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah
dengan judul penelitian sesuai dengan judul risetnya, peneliti mengambil
jurusan keperawatan sesuai dengan topik
risetnya yang meneliti dalam bidang ilmu
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

keperawatan

LITERATUR Apakah mencantumkan literatur review √ Peneliti telah mencantumkan literatur review
REVIEW dalam penelitiannya? dalam jurnal penelitian ini. Peneliti
menggunakan literature review dari berbagai
sumber yang menunjukkan bahwa penelitian ini
sangat perlu untuk diulas dan literature review
yang dicantumkan dapat memperkuat hasil
penelitian

KERANGKA Apakah peneliti menampilkan kerangka √ Dalam jurnal ini peneliti sudah menampilkan
KONSEP konsep dalam penelitiannya? kerangka konsep dalam penelitiannya. Dimana
kerangka konsep ini memudahkan pembaca
untuk memahami konsep penelitian pada jurnal
ini.

DEFINISI Apakah peneliti mencantumkan definisi √ Dalam jurnal penelitian ini peneliti
OPERASIONAL operasional pada penelitiannya? mencantumkan definisi operasional, dimana
definisi operasional ini penting untuk
menjelaskan apa dan bagaimana penelitian ini
akan dilakukan, dengan indikator yang seperti
apa dan hasil penelitian akan dianalisis dengan
metode yang bagaimana.

METODE Apakah desain penelitian sesuai dengan √ Penelitian dalam jurnal ini penelitian kuantitatif
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

PENELITIAN model penelitian? dengan desain eksperimen semu (quasi


eksperimen) menggunakan pendekatan one-
group pretest-posttest. Tehnik sampling yang
dengan menggunakan non probability sampling
tipe consecutive sampling pada 10 orang, yang
dibagi atas kelompok intervensi dan kelompok
kontrol
ANALISA DATA Apakah sesuai pemilihan sampel dalam √ Pemilihan sampel dalam penelitian ini sudah
penelitian tersebut? sesuai dengan kriteria yang dietapkan oleh
peneliti.

Apakah peneliti menggunakan analisa √ Analisa data yang digunakan pada penelitian ini
data yang tepat atau tidak sudah sesuai dengan rancangan penelitian yang
digunakan untuk untuk mengetahui pengaruh
terapi relaksasi otot progresif terhadap
penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes
melitus tipe 2 di RS GRANDMED Lubuk
Pakam
HASIL Dalam bentuk apa hasil penelitian √ Peneliti menyajikan hasil penelitian dengan
PENELITIAN disajikan? bentuk uraian hasil penelitian

Apakah hasil penelitian dapat √ Penelitian pada jurnal ini dapat diimplikasikan
diimplikasikan di keperawatan di keperawatan karena melakukan terapi non
farmakologi dapat digunakan untuk penurunan
kadar gula darah pada pasien DM tipe 2
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

selanjutnya dapat melakukan penelitian yang


sama dengan mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut.
Tidak ada
Apakah ada rekomendasi khusus terkait √
hasil penelitian

DAFTAR PUSTAKA Apakah daftar pustaka up to date √ Pada jurnal ini terdapat 25 daftar pustaka. Dari
25 daftar pustaka tersebut, 20 up to date (dengan
kurun waktu jurnal 5 tahun dan buku 10 tahun
dari tahun penelitian) dan 5 out of date (dengan
kurun waktu jurnal lebih dari 5 tahun dan buku
lebih dari 10 tahun dari tahun penelitian).

Apakah daftar pustaka yang digunakan √ Daftar pustaka dalam jurnal ini sudah sesuai
sesuai? dengan topik penelitian dan isi dari penelitian.

KESIMPULAN √ Dalam jurnal ini telah mencantumkan


kesimpulan hasil penelitian dan kalimat yang
dijelaskan dalam kesimpulan telah menjelaskan
hasil dari tujuan penelitian bahwa ada pengaruh
teknik relaksasi otot progresif terhadap
penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes
melitus tipe 2 di GRANDMED Lubuk Pakam
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

SARAN √ Tidak ada

LEVEL OF √ Level of evidence pada jurnal penelitian ini


EVIDENCE berada pada derajat“I”, yaitu
Evidence berasal dari paling sedikit satu hasil
penelitian dengan rancangan randomized
clinical trial
Dalam penelitian ini, peneliti sudah menerapkan
langkah evidence based medicine. Langkah
evidence based medicine adalah:
1. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang
berkaitan dengan masalah penyakit yang
diderita oleh pasien.
2. Penelusuran informasi ilmiah (evidence)
yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
3. Penelaahan terhadap bukti-bukti ilmiah
yang ada.
4. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti
ilmiah ke dalam praktek pengambilan
keputusan.
5. Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan
efektivitas intervensi.
Dalam jurnal penelitian ini sudah dijelaskan
terkait pertanyaan masalah pengaruh progresive
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

muscle relaxation terhadap peningkatan kualitas


tidur dan adanya pengaruh progresive muscle
relaxation terhadap penurunan glukosa darah.
Peneliti juga telah menerapkan hasil literatur
review ke dalam pembahasan hasil penelitian
hingga melakukan evaluasi terhadap efektivitas
intervensi.
F. Artikel Ilmiah 5
THE EFFECTIVENESS OF PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION
(PMR) ON BLOOD GLUCOSE LEVELS WITH DIABETICS
1. Abstrak
Diabetes Mellitus di dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Riset
Kesehatan Dasar Tahun 2018 Prevalensi diabetes mellitus di
Indonesia sebesar 6,9% pada tahun 2013, dan melonjak pesat menjadi
8,5% pada tahun 2018. Diabetes Mellitus di Aceh mengalami
peningkatan dari 1,8% pada tahun 2013 dan pada tahun 2018 menjadi
2,4%. Salah satu dari upaya yang harus dilakukan penderita Diabetes
Mellitus untuk menjaga agar gula darah tetap stabil adalah latihan
fisik. PMR dapat menurunkan gula darah, karena menyebabkan
keadaan rileks pada pasien Diabetes Mellitus. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menentukan efektivitas PMR dalam mengurangi
kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus dengan
menggunakan quasi eksperiment with control group. Sampel
penelitian ini adalah penderita Diabetes Mellitus di wilayah kerja
Banda Puskesmas Raya Banda Aceh sebanyak 54 orang yang dipilih
secara purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah
univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan KGD (kelompok intervensi) sebelum dan sesudah
dilakukan PMR. Kesimpulan dari penelitian ini adalah PMR dapat
menurunkan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang terjadi akibat
pancreas tidak menghasilkan cukup insulin. Penderita dengan diabetes
mellitus harus menjaga agar gula dalam darah tetap stabil dan
mencegah terjadinya komplikasi yakni dengan melakukan penerapan
lima pilar penanganan diabetes mellitus diantaranya: edukasi, diet
nutrisi, farmakologis, pengendalian gula darah serta latihan jasmani,
Soelistijo, dkk (2015). Salah satu cara yang biasa digunakan untuk
mengurangi ketegangan otot, stress, menurunkan darah tinggi yaitu
dengan cara melakukan latihan progressive muscle relaxation (Naufal
& Khasanah, 2020). PMR dapat menurukan gula darah dengan
memunculkan kondisi rileks dengan merubah impuls saraf pada jalur
aferen ke otak dimana aktivasi menjadi inhibisi. Perubahan impuls
saraf ini menyebabkan perasaan tenang baik fisik maupun mental
seperti berkurangnya denyut jantung, menurunkan kecepatan
metabolism tubuh dalam hal ini mencegah peningkatan gula darah.
Hipofisisan terior juga inhibisi sehingga ACTH yang menyebabkan
sekresi kortisol menurun sehingga proses gluconeogenesis,
katabolisme protein dan lemak yang berperan meningkatkan gula
darah akan menurun (S C Smeltzer, 2010).
Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment with
control group. Pasien DM yang datang berobat ke puskesmas sesuai
dengan kriteria akan dijadikan kelompok intervensi dan kontrol.
Jumlah responden sebanyak 54 orang, 27 orang kelompok kontrol dan
27 orang kelompok intervensi. Analisis data menggunakan univariat,
analisis bivariat menggunakan uji paired t-test dan independent t-tes.
Pengumpulan data masing-masing responden baik itu kelompok
intervensi maupun kelompok kontrol dilakukan masing – masing
dirumah responden (tidak bersamaan) jadi tim peneliti akan
mendatangi responden ke rumah sesuai dengan kontrak yang telah
disepakati. Pengambilan data dilakukan sebelum dan setelah
dilakukan intervensi untuk membandingkan efektifitas PMR terhadap
kadar gula darah diwilayah kerja Puskesmas Banda Raya Banda Aceh
pada kelompok control dan kelompok intervensi. Kelompok control
akan mendapat Latihan senam diabetes yang dilakukan sebanyak 5
kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit, sedangkan kelompok
intervensi mendapat latihan senam diabetes sebanyak 5 kali dalam
seminggu dengan durasi 30 menit dan Latihan PMR sebanyak 6 kali
(2 kali sehari) dalam satu minggu. Untuk pengumpulan data,peneliti
akan melibatkan enumerator sebanyak 2 orang
Hasil penelitian pada karakteristik responden didapatkan usia
responden pada kelompok intervensi mayoritas berusia > 50 tahun
sebanyak 15 orang (55.5%), demikian juga dengan usia responden
pada kelompok kontrol mayoritas berusia > 50 tahun sebanyak 17
orang (62.9%). Jenis kelamin kelompok intervensi mayoritas
perempuan yaitu sebanyak sebanyak 25 orang (92.5%), kelompok
kontrol juga mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 24
orang (88.8%). Pekerjaan kelompok intervensi mayoritas IRT
sebanyak 24 orang (88.8%), sedangkan kelompok kontrol sebagai IRT
berjumlah 25 orang (92.5%). Kelompok intervensi yang
mengkonsumsi OHO secara teratur berjumlah 16 orang (66.6%),
demikian juga dengan kelompok kontrol yang mengkonsumsi OHO
secara teratur berjumlah 15 orang (55.5%). Lama menderita DM pada
kelompok intervensi mayoritas menderita penyakit DM < 5 tahun
sebanyak 18 orang (66.6%), sedangkan kelompok kontrol mayoritas
menderita penyakit DM selama < 5 tahun sebanyak 19 orang (70.3%).
Hasil analisis statistik didapatkan gambaran bahwa terjadi penurunan
gula darah pada kelompok intervensi sebelum dilakukan PMR dari
185-300 mg/dl menjadi 150-261 mg/dl setelah dilakukan PMR.
Analisis selanjutnya menggunakan uji paired T-test diperoleh nilai
p=0.012 (p < 0,05) yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara
kadar glukosa darah diabetisi sebelum dan setelah PMR. Sementara
pada kelompok kontrol mengalami peningkatan KGD dari 165- 427
mg/dl menjadi 160-456 mg/dl. Hasil uji T-independent diperoleh nilai
p=0,006 (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara kadar glukosa darah diabetisi pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
3. Critical Apraisal

Tabel 3.5 Critical Appraisal Artikel Ilmiah 5

CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL


APPRAISAL

ABSTRAK Apakah peneliti mencantumkan abstrak √ Pada jurnal ini, peneliti sudah mencantumkan
di dalam jurnal abstrak di halaman pertama. Di dalam abstrak
ini sudah tercantum tujuan, metode, desain,
instrument yang digunakan, hasil hingga
kesimpulan dari hasil penelitian. Jumlah kata
didalam abstrak sebanyak 191 kata, dan hal ini
sesuai dengan syarat dari abstrak yaitu
maksimal terdapat 250 kata dalam suatu
abstrak. Abstrak pada jurnal yang dipilih
ditulis dalam bahasa inggris.
Apakah tujuan penelitian di sebutkan √ Pada jurnal ini sesuai dengan tujuan
penelitian, Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan efektivitas PMR dalam
mengurangi kadar glukosa darah pada pasien
diabetes mellitus

JUDUL Apakah judul memenuhi kaidah √ Judul pada penelitian ini sudah memenuhi
penulisan judul kaidah penulisan judul yaitu terdiri dari 13 kata.
Dimana jumlah kata maksimun dalam judul
adalah 20 kata
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Apakah penulisan judul menggunakan Penulisan judul pada jurnal tidak mengunakan
tanda baca (?) (!) atau tanda hubung (-) √ tanda baca atau tanda hubung

PENULIS Apakah nama penulis dicantumkan √ Pada jurnal ini nama penulis dicantumkan tepat
di bawah judul penelitian. Sehingga jurnal ini
dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan
hak paten dari Roma Sitio,, Ainal Mardhiah,
Afdhal, Taufik, Rapitos Siddiq dan Isneini

Apakah asal institusi penulis di √ Pada jurnal ini telah mencantumkan asal institusi
cantumkam penulis yang dapat terlihat jelas oleh pembaca.
Asal institusi penulis yaitu Poltekkes Kemenkes
Padang

Asal institusi penulis dalam jurnal ini sesuai


Apakah asal institusi penulis sesuai √ dengan topik penelitian yang disusun merupakan
dengan topik penelitian di bidang kesehatan.

BIDANG ILMU Apakah bidang ilmu penelitian sesuai √ Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah
dengan judul penelitian sesuai dengan judul risetnya, peneliti mengambil
jurusan keperawatan sesuai dengan topik
risetnya yang meneliti dalam bidang ilmu
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

keperawatan

LITERATUR Apakah mencantumkan literatur review √ Peneliti telah mencantumkan literatur review
REVIEW dalam penelitiannya? dalam jurnal penelitian ini. Peneliti
menggunakan literature review dari berbagai
sumber yang menunjukkan bahwa penelitian ini
sangat perlu untuk diulas dan literature review
yang dicantumkan dapat memperkuat hasil
penelitian

KERANGKA Apakah peneliti menampilkan kerangka √ Dalam jurnal ini peneliti sudah menampilkan
KONSEP konsep dalam penelitiannya? kerangka konsep dalam penelitiannya. Dimana
kerangka konsep ini memudahkan pembaca
untuk memahami konsep penelitian pada jurnal
ini.
DEFINISI Apakah peneliti mencantumkan definisi √ Dalam jurnal penelitian ini peneliti
OPERASIONAL operasional pada penelitiannya? mencantumkan definisi operasional, dimana
definisi operasional ini penting untuk
menjelaskan apa dan bagaimana penelitian ini
akan dilakukan, dengan indikator yang seperti
apa dan hasil penelitian akan dianalisis dengan
metode yang bagaimana.

METODE Apakah desain penelitian sesuai dengan √ Penelitian dalam jurnal ini penelitian kuantitatif
PENELITIAN model penelitian? dengan desain quasi eksperiment with control
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

group. Jumlah responden sebanyak 54 orang, 27


orang kelompok control dan 27 orang kelompok
intervensi
ANALISA DATA Apakah sesuai pemilihan sampel dalam √ Pemilihan sampel dalam penelitian ini sudah
penelitian tersebut? sesuai dengan kriteria yang dietapkan oleh
peneliti.

Apakah peneliti menggunakan analisa √ Analisa data yang digunakan pada penelitian ini
data yang tepat atau tidak sudah sesuai dengan rancangan penelitian yang
digunakan untuk menentukan efektivitas PMR
dalam mengurangi kadar glukosa darah pada
pasien diabetes mellitus

HASIL Dalam bentuk apa hasil penelitian √ Peneliti menyajikan hasil penelitian dengan
PENELITIAN disajikan? bentuk tabel dan uraian hasil penelitian

Apakah hasil penelitian dapat √ Penelitian pada jurnal ini dapat diimplikasikan
diimplikasikan di keperawatan di keperawatan karena melakukan terapi non
farmakologi dapat digunakan untuk penurunan
kadar gula darah pada pasien diabetes
selanjutnya dapat melakukan penelitian yang
sama dengan menambah jumlah responden
penelitian
Tidak ada
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Apakah ada rekomendasi khusus terkait √


hasil penelitian

DAFTAR PUSTAKA Apakah daftar pustaka up to date √ Pada jurnal ini terdapat 28 daftar pustaka. Dari
28 daftar pustaka tersebut, 23 up to date (dengan
kurun waktu jurnal 5 tahun dan buku 10 tahun
dari tahun penelitian) dan 5 out of date (dengan
kurun waktu jurnal lebih dari 5 tahun dan buku
lebih dari 10 tahun dari tahun penelitian).

Apakah daftar pustaka yang digunakan √ Daftar pustaka dalam jurnal ini sudah sesuai
sesuai? dengan topik penelitian dan isi dari penelitian.

KESIMPULAN √ Dalam jurnal ini telah mencantumkan


kesimpulan hasil penelitian dan kalimat yang
dijelaskan dalam kesimpulan telah menjelaskan
hasil dari tujuan penelitian bahwa ada ada
perbedaan yang signifikan antara kadar glukosa
darah diabetisi pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.

SARAN √ Latihan PMR juga dapat dijadikan salah satu


intervensi keperawatan mandiri bagi diabetisi.
Disarankan untuk penelitian berikutnya
melakukan kepada jumlah sampel yang lebih
besar
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

LEVEL OF √ Level of evidence pada jurnal penelitian ini


EVIDENCE berada pada derajat“I”, yaitu
Evidence berasal dari paling sedikit satu hasil
penelitian dengan rancangan quasi eksperiment
with control group
Dalam penelitian ini, peneliti sudah menerapkan
langkah evidence based medicine. Langkah
evidence based medicine adalah:
1. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang
berkaitan dengan masalah penyakit yang
diderita oleh pasien.
2. Penelusuran informasi ilmiah (evidence)
yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
3. Penelaahan terhadap bukti-bukti ilmiah
yang ada.
4. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti
ilmiah ke dalam praktek pengambilan
keputusan.
5. Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan
efektivitas intervensi.
Dalam jurnal penelitian ini sudah dijelaskan
terkait pertanyaan masalah efektivitas PMR
dalam mengurangi kadar glukosa darah pada
pasien diabetes mellitus. Peneliti juga telah
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

menerapkan hasil literatur review ke dalam


pembahasan hasil penelitian hingga melakukan
evaluasi terhadap efektivitas intervensi.
G. Artikel Ilmiah 6
The effect of progressive muscle relaxation on glycated hemoglobin
and health-related quality of life in patients with
type 2 diabetes mellitus
1. Abstrak
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh
relaksasi otot progresif (PMR) Jacobson terhadap kadar glycated
hemoglobin (HbA1c) dan health-related quality of life (HRQoL) pada
pasien diabetes mellitus (DM) tipe 2. Latar Belakang: Karena HRQoL
yang relatif buruk pada pasien DM tipe 2, teknik pengurangan stres
yang berbeda. diterapkan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan
mental pada pasien ini. Metode: Uji klinis randomized controlled
dilakukan di Diabetes and Endocrinology Institute of Firoozgar
Hospital, Tehran, Iran, antara Juni dan Desember 2015. Enam puluh
lima pasien dengan DM tipe 2 diacak dibagi menjadi kelompok
kontrol (n=35) dan PMR (n=30). Pasien dari kelompok kontrol hanya
menerima perawatan konvensional. Kelompok PMR mempraktekkan
PMR Jacobson di rumah selama 12 minggu dan dipantau oleh peneliti
panggilan telepon dan daftar laporan diri pasien bagi kedua kelompok,
Iranian Diabetes Quality of Life Brief Clinical Inventory (IDQoL-
BCI) debgab kuesioner kadar HbA1c diukur sebelum dan 12 minggu
setelah masuk penelitian. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kadar HbA1c dan skor
HRQoL antara kelompok PMR dan kontrol 12 minggu setelah
intervensi. Namun, pada kelompok PMR, intervensi menyebabkan
penurunan kadar HbA1c yang signifikan (P=0,04) dan peningkatan
yang signifikan pada skor total HRQoL (P=0,045) dan dimensi
psikososialnya (P=0,019) Kesimpulan: PMR tidak berpengaruh
signifikan terhadap kadar HbA1c dan HRQoL pada pasien DM tipe 2.
Studi lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar dan tindak
lanjut yang lebih lama diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup
pada pasien dengan DM tipe 2.
2. Ringkasan Artikel Ilmiah
Diabetes Mellitus (DM) sebagai salah satu penyakit kronis yang
banyak dijumpai adalah penyebab utama kecacatan dan kematian di
dunia sehingga menyebabkan beban besar pada masyarakat dan sistem
perawatan kesehatan (Sajadi et all., 2012). Perubahan kadar glukosa
darah, pembatasan diet dan olahraga, cacat fisik dan perkembangan
gangguan vaskular merupakan faktor yang mempengaruhi diabetes,
menunjukkan penyakit ini terkait erat dengan tingkat stres. Kualitas
hidup yang berhubungan dengan kesehatan (HRQoL) mengacu pada
sosial, fisik dan tingkat kesejahteraan emosional pada pasien yang
menjalani perawatan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi
HRQoL pada pasien ini adalah stres psikologis. Oleh karena itu,
mengurangi tekanan terkait diabetes adalah kemungkinan besar
menjadi faktor prediksi penting untuk meningkatkan HRQoL pada
pasien DM tipe 2.
Relaksasi otot progresif (PMR) adalah teknik untuk mengendurkan
otot dengan mengatur ketegangan otot di seluruh tubuh. Pasien belajar
bagaimana mengencangkan enam belas kelompok otot tubuh secara
bertahap, kemudian menghembuskan napas perlahan sebelum
mengendurkan setiap kelompok otot. Metode ini sederhana dan tidak
memerlukan pelatihan khusus atau pengalaman sebelumnya.
Penelitian ini merupakan Uji klinis randomized controlled dilakukan
di Diabetes and Endocrinology Institute of Firoozgar Hospital,
Tehran, Iran, antara Juni dan Desember 2015. Penelitian ini telah
disetujui oleh Komite Etika Universitas Ilmu Kedokteran Iran
(93/D/105/5864).
Subyek dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 dari Diabetes
and Endocrinology Institute of Firoozgar Hospital. Kriteria inklusi
adalah sebagai berikut: (1) usia antara 35 dan 65 tahun, (2)
keterampilan melek huruf, (3) diagnosis definitif DM tipe 2 oleh
dokter, (4) riwayat minum obat anti diabetes oral selama minimal 1
tahun, (5) tidak adanya komplikasi kronis DM (seperti penyakit
kardiovaskular, retinopati, gagal ginjal kronis, dan kaki diabetik), (6)
tidak ada tanda-tanda gangguan jiwa (tidak mengonsumsi obatobatan
psikiatri), (7) tidak ada persepsi sensorik dan masalah komunikasi, (8)
tidak ada gangguan gerakan dan cedera pada ekstremitas, (9) tidak ada
kecanduan dan (10) tidak ada riwayat pelatihan PMR. Kriteria
eksklusi diantaranya (1) tidak mengikuti salah satu sesi pelatihan, (2)
kurangnya kemampuan dan keterampilan mempelajari teknik, (3)
tidak menyelesaikan 10 sesi teknik PMR selama seminggu. di rumah
(tidak melengkapi daftar laporan diri), (4) perubahan rejimen obat, (5)
penggunaan terapi pelengkap lainnya selama penelitian, (6) adanya
komplikasi DM yang parah, dan (7) menghadapi peristiwa stres
selama studi (seperti kematian anggota keluarga). Sampel (n=65)
kelompok PMR (n=30) dan kontrol (n=35) menggunakan metode
fixed block randomization. IDQoL-BCI dengan skala Likert 5 poin.
Kuesioner ini mencakup tiga bagian. Bagian pertama yang memuat
pertanyaan 1,2,3,6, dan 7 berkaitan dengan masalah penyakit; bagian
kedua meliputi pertanyaan 11,12,13,14, dan 15 terkait dengan
diagnosis dan pengobatan lanjutan; dan bagian tiga termasuk
pertanyaan 4,5,8,9, dan 10 terkait dengan efek psikososial penyakit.
Skor total antara 15 dan 75, artinya skor tertinggi menunjukkan
HRQoL yang buruk. Selain itu, hanya membutuhkan waktu 10 menit
untuk menyelesaikan kuesioner.
Sebelum masuk penelitian, pasien dari kedua kelompok mengisi
formulir demografis serta kuesioner IDQoL-BCI, sementara sampel
darah mereka diambil dan dikirim ke laboratorium rumah sakit untuk
mengukur kadar HbA1c. Pasien dalam kelompok kontrol hanya
menerima perawatan klinis konvensional. Pada kelompok PMR, selain
perawatan klinis konvensional, mereka mempraktikkan PMR
Jacobson di rumah selama 12 minggu. Selanjutnya, 12 minggu setelah
masuk penelitian, pasien dari kedua kelompok menyelesaikan
kuesioner IDQoL-BCI dan kadar HbA1c mereka diukur, sekali lagi.
Analisi statistik yang digunakan yaitu uji-t independen, uji Chi-square
dan Fisher.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
secara statistik mengenai rerata kadar HbA1c (P=0,04) antara pasien
DM tipe 2 pada kelompok PMR dan kontrol sebelum intervensi (Tabel
3). Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai tingkat
rata-rata HbA1c antara kelompok eksperimen dan kontrol 12 minggu
setelah masuk penelitian. Selanjutnya, tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistik dalam hal perubahan rata-rata tingkat
HbA1c antara kelompok sebelum dan sesudah intervensi. Berdasarkan
Tabel 3, hasil uji-t berpasangan menunjukkan bahwa pada kelompok
PMR, terjadi penurunan kadar HbA1c rata-rata yang signifikan secara
statistik setelah intervensi dibandingkan dengan baseline
(t=2.153,P=0.04). Namun, pada kelompok kontrol, tidak ada
perbedaan yang signifikan mengenai tingkat rata-rata HbA1c sebelum
dan 12 minggu setelah masuk penelitian (t=1.22, P=0.230).
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan secara statistik dalam hal dimensi psikososial antara
kelompok pada awal, menunjukkan bahwa kelompok PMR
memperoleh skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
kontrol (P= 0,027). Selain itu, hasil uji t berpasangan menunjukkan
peningkatan yang signifikan pada rerata skor total HRQoL (P=0,045)
dan dimensi psikososial (P=0,019) pada kelompok PMR sebelum dan
sesudah intervensi. Pada kelompok kontrol, tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistik mengenai skor rata-rata HRQoL total dan
dimensinya sebelum dan sesudah intervensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik PMR Jacobson tidak
menurunkan kadar HbA1c maupun meningkatkan HRQoL pada
pasien DM tipe 2. Disarankan untuk melakukan studi lebih lanjut
dengan menghilangkan masalah metodologis termasuk ukuran sampel
yang rendah, frekuensi intervensi yang lebih sedikit per hari dan
waktu tindak lanjut yang singkat. Selain itu, penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk mengevaluasi dampak kombinasi PMR Jacobson
dengan metode pelengkap lainnya untuk pasien dengan DM tipe 2
untuk mengurangi kadar HgA1c dan meningkatkan kualitas hidup.
3. Critical Apraisal
Tabel 3.6 Critical Appraisal Artikel Ilmiah 6

CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL


APPRAISAL

ABSTRAK Apakah peneliti mencantumkan abstrak √ Pada jurnal ini, peneliti sudah mencantumkan
di dalam jurnal abstrak di halaman pertama. Di dalam abstrak
ini sudah tercantum tujuan, metode, desain,
instrument yang digunakan, hasil hingga
kesimpulan dari hasil penelitian. Jumlah kata
didalam abstrak sebanyak 261, dan hal ini
tidak sesuai dengan syarat dari abstrak yaitu
maksimal terdapat 250 kata dalam suatu
abstrak. Abstrak pada jurnal yang dipilih
ditulis dalam bahasa inggris.
Apakah tujuan penelitian di sebutkan √ Pada jurnal ini sesuai dengan tujuan
penelitian, Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pengaruh relaksasi otot
progresif (PMR) Jacobson terhadap kadar
glycated hemoglobin (HbA1c) dan health-
related quality of life (HRQoL) pada pasien
diabetes mellitus (DM) tipe 2
JUDUL Apakah judul memenuhi kaidah √ Judul pada penelitian ini sudah
penulisan judul memenuhi kaidah penulisan judul yaitu
terdiri dari 20 kata. Dimana jumlah kata
maksimun dalam judul adalah 20 kata
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

Apakah penulisan judul menggunakan Penulisan judul pada jurnal tidak


tanda baca (?) (!) atau tanda hubung (-) √ mengunakan tanda baca atau tanda
hubung

PENULIS Apakah nama penulis dicantumkan √ Pada jurnal ini nama penulis dicantumkan tepat
di bawah judul penelitian. Sehingga jurnal ini
dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan
hak paten bahwa Tahereh Najafi Ghezeljeh,
PhD, , Maryam Kohandany, MSc b, ⁎, Fateme
Hagdoost Oskouei, PhD, Mojtaba Malek, MD.

Apakah asal institusi penulis di √ Pada jurnal ini telah mencantumkan asal institusi
cantumkam penulis yang dapat terlihat jelas oleh pembaca.
Asal institusi penulis yaitu Iran University of
Medical Sciences,

Apakah asal institusi penulis sesuai √ Asal institusi penulis dalam jurnal ini sesuai
dengan topik penelitian dengan topik penelitian yang disusun merupakan
di bidang kesehatan.

BIDANG ILMU Apakah bidang ilmu penelitian sesuai √ Bidang ilmu peneliti dalam jurnal ini sudah
dengan judul penelitian sesuai dengan judul risetnya, peneliti mengambil
jurusan keperawatan sesuai dengan topik
risetnya yang meneliti dalam bidang ilmu
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

keperawatan

LITERATUR Apakah mencantumkan literatur review √ Peneliti telah mencantumkan literatur review
REVIEW dalam penelitiannya? dalam jurnal penelitian ini. Peneliti
menggunakan literature review dari berbagai
sumber yang menunjukkan bahwa penelitian ini
sangat perlu untuk diulas dan literature review
yang dicantumkan dapat memperkuat hasil
penelitian

KERANGKA Apakah peneliti menampilkan kerangka √ Dalam jurnal ini peneliti sudah menampilkan
KONSEP konsep dalam penelitiannya? kerangka konsep dalam penelitiannya. Dimana
kerangka konsep ini memudahkan pembaca
untuk memahami konsep penelitian pada jurnal
ini.

DEFINISI Apakah peneliti mencantumkan definisi √ Dalam jurnal penelitian ini peneliti
OPERASIONAL operasional pada penelitiannya? mencantumkan definisi operasional, dimana
definisi operasional ini penting untuk
menjelaskan apa dan bagaimana penelitian ini
akan dilakukan, dengan indikator yang seperti
apa dan hasil penelitian akan dianalisis dengan
metode yang bagaimana.
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

METODE Apakah desain penelitian sesuai dengan √ Penelitian dalam jurnal ini penelitian kuantitatif
PENELITIAN model penelitian? dengan desain randomized controlled. Sampel
diambil dari pasien DM tipe 2 dari Diabetes and
Endocrinology Institute of Firoozgar Hospital
yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi yang
ditetapkan oleh peneliti. Kemudian sampel
dibagi menjadi dua grup yaitu eksperimen dan
kontrol dengan metode fixed block
randomization
ANALISA DATA Apakah sesuai pemilihan sampel dalam √ Pemilihan sampel dalam penelitian ini sudah
penelitian tersebut? sesuai dengan kriteria yang dietapkan oleh
peneliti.

Apakah peneliti menggunakan analisa √ Analisa data yang digunakan pada penelitian ini
data yang tepat atau tidak sudah sesuai dengan rancangan penelitian yang
digunakan untuk mengevaluasi pengaruh
relaksasi otot progresif (PMR) Jacobson
terhadap kadar glycated hemoglobin (HbA1c)
dan health-related quality of life (HRQoL) pada
pasien diabetes mellitus (DM) tipe 2
HASIL Dalam bentuk apa hasil penelitian √ Peneliti menyajikan hasil penelitian dengan
PENELITIAN disajikan? bentuk tabel dan uraian hasil penelitian

Apakah hasil penelitian dapat √ Penelitian pada jurnal ini dapat diimplikasikan
diimplikasikan di keperawatan di keperawatan karena melakukan terapi non
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

farmakologi pada kadar glycated hemoglobin


(HbA1c) dan health-related quality of life
(HRQoL) pada pasien DM tipe 2 selanjutnya
dapat melakukan penelitian yang sama dengan
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.
Apakah ada rekomendasi khusus terkait Disarankan untuk melakukan studi lebih lanjut
hasil penelitian √ dengan menghilangkan masalah metodologis
termasuk ukuran sampel yang rendah, frekuensi
intervensi yang lebih sedikit per hari dan waktu
tindak lanjut yang singkat.
DAFTAR PUSTAKA Apakah daftar pustaka up to date √ Pada jurnal ini terdapat 46 daftar pustaka. Dari
25 daftar pustaka tersebut, 38 up to date (dengan
kurun waktu jurnal 5 tahun dan buku 10 tahun
dari tahun penelitian) dan 8 out of date (dengan
kurun waktu jurnal lebih dari 5 tahun dan buku
lebih dari 10 tahun dari tahun penelitian).

Apakah daftar pustaka yang digunakan √ Daftar pustaka dalam jurnal ini sudah sesuai
sesuai? dengan topik penelitian dan isi dari penelitian.
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

KESIMPULAN √ Dalam jurnal ini telah mencantumkan


kesimpulan hasil penelitian dan kalimat yang
dijelaskan dalam kesimpulan telah menjelaskan
hasil dari tujuan penelitian bahwa teknik PMR
Jacobson tidak menurunkan kadar HbA1c
maupun meningkatkan HRQoL pada pasien DM
tipe 2
SARAN √ Disarankan untuk melakukan studi lebih lanjut
dengan menghilangkan masalah metodologis
termasuk ukuran sampel yang rendah, frekuensi
intervensi yang lebih sedikit per hari dan waktu
tindak lanjut yang singkat. Selain itu, penelitian
lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi
dampak kombinasi PMR Jacobson dengan
metode pelengkap lainnya untuk pasien dengan
DM tipe 2 untuk mengurangi kadar HgA1c dan
meningkatkan kualitas hidup
LEVEL OF √ Level of evidence pada jurnal penelitian ini
EVIDENCE berada pada derajat“I”, yaitu
Evidence berasal dari paling sedikit satu hasil
penelitian dengan rancangan randomized
controlled
Dalam penelitian ini, peneliti sudah menerapkan
langkah evidence based medicine. Langkah
CRITICAL POINT CRITICAL APPRAISAL YA TIDAK HASIL KRITISI JURNAL
APPRAISAL

evidence based medicine adalah:


1. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang
berkaitan dengan masalah penyakit yang
diderita oleh pasien.
2. Penelusuran informasi ilmiah (evidence)
yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
3. Penelaahan terhadap bukti-bukti ilmiah
yang ada.
4. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti
ilmiah ke dalam praktek pengambilan
keputusan.
5. Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan
efektivitas intervensi.
Dalam jurnal penelitian ini sudah dijelaskan
terkait pertanyaan masalah pengaruh PMR
Jacobson terhadap kadar glycated hemoglobin
(HbA1c) dan health-related quality of life
(HRQoL) pada pasien DM tipe 2. Peneliti juga
telah menerapkan hasil literatur review ke dalam
pembahasan hasil penelitian hingga melakukan
evaluasi terhadap efektivitas intervensi.

Anda mungkin juga menyukai