Anda di halaman 1dari 20

PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 1/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


PENGERTIAN Pengambilan spesimen merupakan proses pengambilan bahan
pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas sampling guna pemeriksaan
laboratorium
Penerimaan spesimen dilakukan oleh petugas laboratorium yang
kemudian dilakukan pemeriksaan kelayakan keadaan spesimen
TUJUAN Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku dalam
proses pengambilan dan penerimaan spesimen pasien.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur Nomor: 025/PER-DIR/RSUAM/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Departemen Laboratorium
PROSEDUR Langkah Kerja :
1. Petugas admin menyerahkan formulir pengantar pemeriksaan
pasien kepada petugas sampling.
2. Petugas sampling mengambil formulir pemeriksaan
3. Petugas kemudian menyiapkan perlengkapan pengambilan
spesimen, serta memberi identitas pada wadah atau tabung yang
akan digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang tertera pada
formulir pengantar pemeriksaan.
4. Bahan pemeriksaan dan formulir pengantar pemeriksaan kemudian
diserahkan pada petugas laboratorium untuk dilakukan screening
dan pemeriksaan.
5. Setelah dilakukan screening, bahan pemeriksaan yang memenuhi
syarat kemudian di distribusikan kepada pelaksana bagian masing-
masing sesuai dengan pemeriksaan.
6. Bahan pemeriksaan tidak memenuhi syarat untuk dilakukan
pemeriksaan, maka dilakukan pengambilan spesimen ulang.
7. Petugas screening akan menghubungi pasien yang bersangkutan,
jika pasien bersedia maka dilakukan pengambilan spesimen ulang
untuk dilakukan pemeriksaan.
8. Jika pasien tidak bersedia maka pemeriksaan tetap dilakukan,

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 2/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


dengan menuliskan catatan keadaan bahan pemeriksaan pada hasil
pemeriksaan laboratorium.
Bagan Alur Penerimaan dan Pengambilan Spesimen

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 3/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


1. Pengambilan Sampel Darah
1.1. Pelaksana : Petugas sampling
1.2. Alat dan bahan :
1.2.1. Spuit/Syiringe
1.2.2. Jarum tabung vacuum
1.2.3. Holder
1.2.4. Tabung vakum
1.2.5. Kapas Alkohol
1.2.6. Torniquet
1.2.7. Label pasien
1.2.8. Plester
1.2.9. Sarung tangan
1.3. Cara Kerja :
1.3.1. Petugas admin mengantarkan blanko pengantar
pemeriksaan dari Dokter, Dokter gigi atau Bidan
1.3.2. Formulir pemeriksaan di simpan di wadah yang sudah
disediakan .
1.3.3. Petugas menggunakan APD lengkap yaitu jas
laboratorium dan sarung tangan.
1.3.4. Petugas sampling akan mengambil formulir tersebut
dan mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan,
seperti jarum/ vacutainer, kapas alcohol, plester,
tabung-tabung dan atau wadah yang akan digunakan.
1.3.5. Jumlah tabung yang digunakan disesuaikan dengan
jumlah darah yang akan diambil serta jenis –jenis
pemeriksaan.
1.3.6. Berikan identitas pasien pada tabung atau wadah
spesimen pasien.

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 4/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


1.3.7. Petugas sampling akan memanggil pasien yang
sebelumnya sudah diarahkan untuk menunggu di ruang
tunggu oleh petugas admin
1.3.8. Pasien masuk ke ruang sampling, petugas akan
memberikan salam dan pasien dipersilahkan duduk
kemudian dicocokkan identitas pasien dengan yang
tertera pada pengantar.
1.3.9. Petugas sampling melakukan wawancara untuk
mengkonfirmasi apakah lamanya puasa yang dilakukan
pasien sudah memenuhi syarat sesuai dengan jenis
pemeriksaan dan apakah ada obat yang dikonsumsi
pasien yang akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.
1.3.10. Sebelum dilakukan sampling, petugas akan
menjelaskan kepada pasien bahwa peralatan yang
digunakan terutama jarum suntik adalah baru, dan
dibuktikan dengan membuka kemasan spuit di depan
pasien. Dan juga tabung yang digunakan sudah diberi
identitas sesuai dengan nama pasien yang bersangkutan.
1.3.11. Petugas menjelaskan berapa banyak darah yang akan
diambil
1.3.12. Setelah pasien menyetujui maka dilakukan sampling
1.3.13. Sampling dapat dilakukan dalam keadaan pasien duduk
atau terbaring.
1.3.14. Pilih lengan yang sering melakukan aktivitas.
1.3.15. Pastikan pasien dalam kondisi tenang, instruksikan
pasien untuk mengepalkan tangan.
1.3.16. Pasangkan tourniquet pada lengan pasien.
1.3.16.1. Torniquet dipasang 7,5 – 10 cm diatas tempat
penusukan dan jangan membiarkan tourniquet

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 5/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


terpasang >1 menit, pemasangan tourniquet yang
terlalu dekat atau terlalu lama menyebabkan
terjadi hemokonsentrasi dari analit-analit yang
akan diperiksa, vena mudah sekali pecah yang
menyebabkan perembesan darah disekitar yang
terlihat sebagai hematom.
1.3.16.2. Pemasangan tourniquet yang terlalu dekat juga
menyebabkan lumen pembuluh menjadi tertekan
dan menjadi sempit sehingga mudah tertusuk
menembus vena.
1.3.16.3. Dalam keadaan vena sulit diidentifikasi dan
pemasangan torniquet terpaksa harus lama, maka
tourniquet harus dilepas terlebih dulu sampai
vena sudah yakin ditemukan kemudian pasang
kembali baru dilakukan penusukan.
1.3.17. Penusukan dilakukan pada keadaan tangan lurus penuh
sehingga permukaan kulit menegang, hal ini
menyebabkan bidang tusuk menjadi lebih sedikit dan
mengurangi rasa sakit dan hematom.
1.3.18. Pada pasien tua atau kulit yang tidak bisa menegang,
dapat dibantu dengan sedikit menarik kulit dengan jari
tangan kiri.
1.3.19. Lakukan identifikasi pemilihan vena
1.3.19.1. Vena cubiti medial, vena ini merupakan pilihan
terbaik karena terfiksasi dengan baik, tidak
mudah gerak, relative lebih tidak sakit, dan tidak
mudah hematom.
1.3.19.2. Vena cubiti pinggir lateral, merupakan alternatif
kedua, vena ini mudah bergerak, lubang lumen

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 6/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


biasanya lebih sempit oleh karena itu mudah
kolaps.
1.3.19.3. Vena cubiti medialis, merupakan alternatif
ketiga, pengambil sampel harus ekstra hati-hati
oleh karena sifat vena yang tipis, mudah
hematom, relatif lebih sakit karena vena dekat
dengan syaraf dan vena mudah bergerak.
1.3.19.4. Jangan memukul-mukul bagian lengan dalam
mengidentifikasi vena.
1.3.20. Setelah vena yang akan ditusuk telah teridentifikasi
bersihkan area yang akan ditusuk dengan
menggunakan kapas alcohol 70%, pastikan kapas yang
digunakan tidak terlalu basah dengan memeras dulu
kapas yang akan digunakan agar cepat kering. Jangan
meniup atau mengkibaskan tangan agar area yang akan
ditusuk cepat kering.
1.3.21. Bersihkan dengan cara memutar kapas dari arah dalam
keluar.
1.3.22. Jangan sentuh lagi bagian yang sudah dibersihkan.
1.3.23. Setelah alkohol di area yang akan ditusuk kering, tusuk
vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas
sehingga sudut kemiringan antara jarum dengan kulit
15°.
1.3.24. Jika menggunakan spuit :
1.3.24.1. Gunakan spuit yang ukuran volume nya sesuai
dengan jumlah darah yang dibutuhkan.
1.3.24.2. Spuit yang sudah keluarkan dari plastiknya,
dikencangkan ulir jarum dan tabungnya.
1.3.24.3. Tarik plunger untuk memastikan spuit dalam

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 7/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


kondisi baik, lalu kembalikan posisi plunger ke
posisi semula.
1.3.24.4. Tusuk bagian yang sudah diyakini adalah vena.
1.3.24.5. Setelah dilakukan penusukkan akan muncul
indicator berwarna merah di ujung atas antara
tabung dan jarum yang mengindikasikan bahwa
area yang ditusuk sudah tepat.
1.3.24.6. Pasien diinstruksikan untuk melepaskan kepalan
tangan, dan petugas membuka tourniquet dari
lengan pasien.
1.3.24.7. Tarik penghisap (plunger) sampai jumlah darah
yang diinginkan.
1.3.24.8. Masukkan darah kedalam tabung yang sesuai
dengan jenis pemeriksaan sesuai dengan urutan
tabung.
1.3.25. Jika menggunakan vacutainer :
1.3.25.1. Setelah jarum ditusukkan pada vena, masukkan
tabung pada holder.
1.3.25.2. Biarkan darah mengalir ke dalam tabung sampai
kevakumannya habis dan tidak mengalir kembali.
1.3.25.3. Setelah darah mulai mengalir, instruksikan
pasien untuk melepaskan kepalan tangan dan
lepaskan tourniquet.
1.3.25.4. Jika tabung yang dibutuhkan lebih dari satu,
masukkan tabung pada holder secara bergantian
sesuai dengan urutan.
1.3.26. Cabut jarum dari vena pasien dengan pelan, kemudian
luka bekas jarum ditekan dengan menggunakan kapas
steril. Setelah tidak ada pendarahan tutup dengan

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 8/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


kapas
1.3.27. Lakukan homogenisasi darah dan antikoagulan yang
ada pada tabung dengan cara membolak-balikkan
tabung kurang lebih 8 kali.
1.3.28. Jarum yang digunakan ditutup kembali dengan
menggunakan satu tangan.
1.3.29. Bagian jarum dilepaskan dari spuit buang pada safety
box, sedangkan spuit dibuang ke tempat sampah
infeksius.
1.3.30. Jika menggunakan vacutainer lepaskan jarum dari
holder dan tutup kembali, buang kedalam kotak safety
box.
1.3.31. Petugas memberikan ucapan terimakasih dan pasien
dipersilahkan keluar untuk melakukan pemeriksaan
lain atau menunggu hasil pemeriksaan.
1.3.32. Tabung yang sudah berisi darah dan diberi identitas
disimpan di wadah yang berada di ruang sampling
sampai petugas analis mengambil, melakukan
screening kelayakan sampel dan mendistribusikan ke
bagian masing-masing.
2. Pengambilan Sampel Urin
2.1. Pelaksana : Petugas Sampling
2.2. Alat dan bahan :
2.2.1. Tabung urin plastic dangan tutup ulir
2.2.2. Tabung ulin plastic steril untuk pemeriksaan kultur
urine
2.2.3. Label pasien
2.2.4. Sarung tangan
2.3. Cara Kerja :

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 9/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


2.3.1. Petugas admin akan mengantarkan surat pengantar
pemeriksaan yang berisi identitas pasien, daftar
pemeriksaan yang akan dilakukan dan nama yang
merujuk.
2.3.2. Formulir pemeriksaan di simpan di wadah yang sudah
disediakan
2.3.3. Petugas menggunakan APD lengkap yaitu jas
laboratorium dan sarung tangan.
2.3.4. Petugas sampling akan mengambil formulir dan
mempersiapkan tabung urin yang akan digunakan
sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan
sesuai dengan yang tertera dalam formulir.
2.3.5. Pemeriksaan urine kultur menggunakan tabung urine
steril, dan pemeriksaan urine rutin menggunakan
tabung urine plastic bersih dan kering.
2.3.6. Dilakukan pelabelan pada tabung sesuai dengan
identitas pasien.
2.3.7. Petugas sampling akan memanggil pasien yang
sebelumnya sudah diarahkan untuk menunggu di
ruang tunggu oleh petugas admin
2.3.8. Pasien masuk ke ruang sampling, petugas akan
memberikan salam dan pasien dipersilahkan duduk
kemudian dicocokkan identitas pasien dengan yang
tertera pada pengantar.
2.3.9. Petugas sampling melakukan wawancara apakah ada
obat yang dikonsumsi pasien yang akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan.
2.3.10. Petugas akan menjelaskan cara pengambillan bahan
urin kepada pasien.

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 10/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


2.3.11. Untuk urine rutin (midstream urine) :
2.3.11.1. Sebelum melakukan penampungan urine, untuk
pasien harus membersihkan daerah kemaluan
terlebih dahulu dan dikeringkan.
2.3.11.2. Aliran urin pertama dibuang, kemudian aliran
berikutnya (porsi tengah) ditampung dalam
wadah.
2.3.11.3. Urine yang ditampung minimal harus 2/3 tabung
urine.
2.3.11.4. Kemudian wadah ditutup rapat dan disimpan di
rak yang sudah disediakan di kamar mandi
2.3.11.5. Dilakukan screening kelayakan sampel oleh
petugas laboratorium
2.3.11.6. Sampel yang memenuhi syarat kemudian
didistribusikan ke pelaksana klinik rutin yang
kemudian selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
2.3.12. Untuk urine 24 jam
2.3.12.1. Pasien diinstruksikan untuk menampung urin
selama 24 jam penuh menggunakan wadah bersih
dan kering yang sudah diberi identitas pasien.
2.3.12.2. Untuk urine pertama tepat setelah bangun tidur,
urine tidak ditampung (dibuang)
2.3.12.3. Urin yang dikeluarkan setelah itu sampai
keesokan pagi nya setelah bangun tidur
ditampung dalam satu wadah bersih, kering dan
tertutup rapat
2.3.12.4. Urin yang sudah ditampung kemudian di antar ke
laboratorium dan diserahkan kepada petugas
sampling

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 11/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


2.3.12.5. Petugas sampling akan memberikan sampel
kepada petugas laboratorium.
3. Pengambilan sampel Faeces
3.1. Pelaksana : Petugas Sampling
3.2. Alat dan bahan :
3.2.1. Tabung Plastik Faeces
3.2.2. Tabung Plastik Faeces steril dengan tutup ulir untuk
pemeriksaan kultur.
3.2.3. Label Pasien
3.2.4. Sarung Tangan
3.3. Cara Kerja :
3.3.1. Petugas admin mengantarkan surat pengantar
pemeriksaan yang berisi identitas pasien, daftar
pemeriksaan yang akan dilakukan dan nama yang
merujuk.
3.3.2. Formulir pemeriksaan di simpan di wadah yang sudah
disediakan.
3.3.3. Petugas sampling mengambil formulir dan
mempersiapkan tabung feces yang akan digunakan
sesuai dengan jenis pemeriksaan faeces.
3.3.4. Dilakukan pelabelan pada tabung sesuai dengan
identitas pasien.
3.3.5. Petugas menggunakan sarung tangan.
3.3.6. Petugas sampling akan memanggil pasien yang
sebelumnya sudah diarahkan untuk menunggu di
ruang tunggu oleh petugas admin
3.3.7. Pasien masuk ke ruang sampling, petugas akan
memberikan salam dan pasien dipersilahkan duduk
kemudian dicocokkan identitas pasien dengan yang

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 12/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


tertera pada pengantar.
3.3.8. Petugas akan menjelaskan cara pengambillan bahan
feces kepada pasien.
3.3.9. Untuk feces rutin :
3.3.9.1. Beri pasien wadah untuk menampung bahan
faeces yang sudah diberi label identitas sesuai
dengan nama pasien
3.3.9.2. Mintalah pasien untuk menampung bahan
secukupnya
3.3.9.3. Jangan menggunakan obat pencahar
3.3.10. Untuk pemeriksaan darah samar pasien di
instruksikan 3 hari sebelum pemeriksaan untuk:
3.3.10.1. Tidak memakan daging merah.
3.3.10.2. Tidak melakukan sikat gigi.
3.3.10.3. Tidak memakan makanan buah-buahan
berwarna merah Sehari sebelum pengumpulan
bahan feces
3.3.11. Jika penampungan bahan feces dilakukan di toilet
laboratorium maka sampel disimpan di rak tempat
penyimpanan urin yang sudah disediakan, jika
penampungan bahan feces dilakukan di rumah,
maka pasien harus mengantarkan bahan
pemeriksaan kurang dari 2 jam setelah
penampungan feces.
3.3.12. Jika jumlah sampel sudah memenuhi syarat maka
sampel akan didistribusikan kepada pelaksana
klinik rutin untuk dilakukan pemeriksaan
3.3.13. Jika sampel kurang maka dilakukan pengulangan
pengambilan sampel feces.

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 13/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


4. Pengambilan sampel Sputum
4.1. Pelaksana : Petugas Sampling
4.2. Alat dan bahan :
4.2.1. Tabung dahak plastik dangan tutup ulir
4.2.2. Tabung dahak plastic steril dengan tutup ulir untuk
pemeriksaan kultur.
4.2.3. Label pasien
4.2.4. Sarung tangan
4.3. Cara Kerja :
4.3.1. Petugas admin mengantarkan pengantar pemeriksaan
yang berisi identitas pasien, daftar pemeriksaan yang
akan dilakukan dan nama yang merujuk.
4.3.2. Formulir pemeriksaan di simpan di wadah yang sudah
disediakan .
4.3.3. Petugas sampling akan mengambil formulir dan
mempersiapkan tabung yang akan digunakan untuk
wadah sputum.
4.3.4. Untuk pemeriksaan BTA menggunakan tabung plastic
yang bersih dan kering bertutup ulir, sedangkan
4.3.5. Untuk pemeriksaan kultur sputum/ kultur BTA
menggunakan tabung plastik steril bertutup ulir.
4.3.6. Dilakukan pelabelan pada tabung sesuai dengan
identitas pasien.
4.3.7. Petugas sampling akan memanggil pasien yang
sebelumnya sudah diarahkan untuk menunggu di ruang
tunggu oleh petugas admin
4.3.8. Pasien masuk ke ruang sampling, petugas akan
memberikan salam dan pasien dipersilahkan duduk
kemudian dicocokkan identitas pasien dengan yang

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 14/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


tertera pada pengantar.
4.3.9. Petugas sampling akan mengarahkan pasien cara
pengambilan sputum.
4.3.10. Pasien diarahkan untuk mengeluarkan dahak di ruang
dahak.
4.3.11. Pasien di instruksikan untuk kumur sebelum
mengeluarkan dahak
4.3.12. Bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum berkumur.
4.3.13. Tarik nafas 2-3 kali dan setiap kali hembuskan nafas
dengan kuat
4.3.14. Letakkan pot yang sudah dibuka dekat dengan mulut
dan keluarkan dahak ke dalam pot
4.3.15. Batukkan dengan keras dari dalam dada sampai keluar
dahak dengan jumlah yang cukup.
4.3.16. Tutup pot dengan rapat
4.3.17. Setelah mengeluarkan dahak lap mulut dengan tissue
kemudian buang tissue ke tempat sampah yang
tertutup dan cuci tangan.
4.3.18. Bila dahak sulit dikeluarkan lakukan olahraga ringan
kemudian menarik nafas beberapa kali. Bila terasa
akan batuk, nafas ditahan lalu batukkan.
4.3.19. Atau dengan mengkonsumsi 1 tablet gliseril
guayakolat 200 mg dan meminum banyak air putih
sebelum tidur.
4.3.20. Untuk pemeriksaan BTA SPS diperlukan 3 spesimen
dahak. Spesimen dahak yang paling baik diambil pada
pagi hari selama 3 hari berturut-turut. Namun untuk
kenyamanan pasien pengumpulan dahak dilakukan
sewaktu-pagi sewaktu dalam jangka waktu 2 hari.

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 15/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


4.3.20.1. Dahak sewaktu 1 : kumpulkan dahak spesimen
pertama saat datang ke laboratorium
4.3.20.2. Beri pot dahak saat pasien pulang untuk
pengumpulan dahak berikutnya
4.3.20.3. Dahak pagi : Pasien menegluarkan dahak saat
pagi setelah bangun tidur dan diantar ke
laboratorium dan diserahkan kepada petugas
sampling
4.3.20.4. Dahak sewaktu 2 : pasien mengeluarkan dahak
saat datang ke laboratorium pada hari kedua saat
membawa dahak pagi.
4.3.21. Sampel dahak yang sudah terkumpul diserahkan pada
petugas sampling yang kemudian diserahkan pada
petugas laboratorium untuk dilakukan screening
kelayakan sampel, jika salah satu atau semua sampel
tidak memenuhi syarat maka dilakukan pengulangan
pengambilan sampel dahak, atau diberikan catatan
pada hasil “sampel tidak memenuhi syarat/ air liur”
4.3.22. Sampel yang memenuhi syarat kemudian di
distribusikan pada pelaksana mikrobiologi untuk
dilakukan pemeriksaan.
5. Pengambilan sampel Sperma :
5.1. Alat dan Bahan :
5.1.1. Tabung Sperma plastic dengan tutup ulir
5.1.2. Tabung Sperma Plastik Steril dengan tutup ulir
5.1.3. Label Pasien
5.1.4. Sarung tangan
5.2. Cara Kerja :
5.2.1. Petugas admin akan mengantarkan surat pengantar

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 16/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


pemeriksaan yang berisi identitas pasien, daftar
pemeriksaan yang akan dilakukan dan nama yang
merujuk.
5.2.2. Formulir pemeriksaan di simpan di wadah yang sudah
disediakan.
5.2.3. Petugas sampling akan mengambil formulir dan
mempersiapkan tabung sperma yang akan digunakan
sesuai dengan jenis pemeriksaan sperma
5.2.4. Dilakukan pelabelan pada tabung sesuai dengan
identitas pasien.
5.2.5. Petugas sampling akan memanggil pasien yang
sebelumnya sudah diarahkan untuk menunggu di
ruang tunggu oleh petugas admin
5.2.6. Pasien masuk ke ruang sampling, petugas akan
memberikan salam dan pasien dipersilahkan duduk
kemudian dicocokkan identitas pasien dengan yang
tertera pada pengantar.
5.2.7. Petugas akan menjelaskan cara pengambillan bahan
Sperma kepada pasien.
5.2.8. Pasien diantarkan keruangan pengambilan sampling
dan pastikan ruangan dalam suasana tenang.
5.2.9. Kondisi pasien sehat, tidak letih, tidak lapar, dan
cukup istirahat.
5.2.10. Abstein 2 – 7 hari.
5.2.11. Pengeluaran Sperma tidak boleh pakai pelican
5.2.12. Cara pengeluaran sperma :
5.2.12.1. Masturbasi ( cara paling baik )
5.2.12.2. Coitus interuptus (usahakan tidak ada cairan
yang tumpah).

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 17/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


5.2.13. Cairan harus tertampung semua.
5.2.14. Catat jam mulai dan jam selesai
5.2.15. Sampel yang sudah terkumpul diserahkan pada
petugas sampling yang kemudian diserahkan pada
petugas laboratorium
5.2.16. Sampel yang memenuhi syarat kemudian di
distribusikan pada pelaksana mikrobiologi untuk
dilakukan pemeriksaan.
5.2.17. Perlu pemeriksaan 2 kali dengan jarak 7hari – 3bulan
terutama jika cairan tidak tertampung semua.
6. Penambilan sampel PUS
6.1. Pelaksana : Petugas Sampling/Perawat
6.2. Alat dan bahan :
6.2.1. Swab Ames
6.2.2. Label pasien
6.2.3. Sarung Tangan
6.3. Cara Kerja :
6.3.1. Petugas admin mengantarkan pengantar pemeriksaan
yang berisi identitas pasien, daftar pemeriksaan yang
akan dilakukan dan nama yang merujuk.
6.3.2. Formulir pemeriksaan di simpan di wadah yang sudah
disediakan
6.3.3. Petugas sampling akan mengambil formulir dan
mempersiapkan tabung yang akan digunakan untuk
wadah pus.
6.3.4. Untuk pemeriksaan kultur Pus menggunakan Swab
Ames
6.3.5. Dilakukan pelabelan pada tabung sesuai dengan
identitas pasien.

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 18/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


6.3.6. Petugas sampling akan memanggil pasien yang
sebelumnya sudah diarahkan untuk menunggu di ruang
tunggu oleh petugas admin
6.3.7. Pasien masuk ke ruang sampling, petugas akan
memberikan salam dan pasien dipersilahkan duduk
kemudian dicocokkan identitas pasien dengan yang
tertera pada pengantar.
6.3.8. Petugas sampling akan menjelaskan kepada pasien apa
yang akan dilakukan.
6.3.9. Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian
infeksi lain yang sesuai (misalnya sarung tangan).
6.3.10. Jaga privasi klien.
6.3.11. Angkat setiap balutan luar yang lembab yang menutupi
luka.
6.3.12. Pasang sarung tangan disposibel.
6.3.13. Angkat balutan luar dan observasi setiap drainase
(cairan) pada balutan. Pegang balutan luka sehingga
klien tidak melihat drainase karena tampilan drainase
dapat membuat klien terganggu.
6.3.14. Gunakan sarung tangan steril untuk mengambil
spesimen.
6.3.15. Ambil drainase luka dengan spuit irigasi Letakkan
dalam tabung kultur dengan swab dan media kultur.
6.3.16. Bersihkan luka setelah pengambilan spesimen.
6.3.17. Sampel yang sudah terkumpul diserahkan pada
petugas sampling yang kemudian diserahkan pada
petugas laboratorium
7. Pengambilan Kerokan Kulit :
7.1. Pelaksana : Petugas sampling

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 19/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


7.2. Alat dan Bahan :
7.2.1. Object Glass
7.2.2. Label pasien
7.2.3. Sarung Tangan
7.2.4. Reagen KOH
7.3. Cara Kerja :
7.3.1. Petugas admin mengantarkan pengantar pemeriksaan
yang berisi identitas pasien, daftar pemeriksaan yang
akan dilakukan dan nama yang merujuk.
7.3.2. Formulir pemeriksaan di simpan di wadah yang sudah
disediakan
7.3.3. Petugas sampling mengambil formulir dan
mempersiapkan wadah yang akan digunakan untuk
melakukan kerokan kulit.
7.3.4. Dilakukan pelabelan pada object glass sesuai dengan
identitas pasien.
7.3.5. Petugas sampling akan memanggil pasien yang
sebelumnya sudah diarahkan untuk menunggu di ruang
tunggu oleh petugas admin
7.3.6. Pasien masuk ke ruang sampling, petugas akan
memberikan salam dan pasien dipersilahkan duduk
kemudian dicocokkan identitas pasien dengan yang
tertera pada pengantar.
7.3.7. Petugas sampling akan menjelaskan kepada pasien apa
yang akan dilakukan.
7.3.8. Petugas menggunakan sarung tangan
7.3.9. Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas
alcohol 70 % untuk menghilangkan lemak.
7.3.10. Keroklah bagian yang aktif dengan scalpel dengan

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)


PENERIMAAN /PENGAMBILAN SPESIMEN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


Dok.SPO.142/LAB/JangMed/2017 00 20/20
Menggantikan No:
Tidak Ada
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR 10 Juli 2017 Direktur Utama RSU Antam
OPERASIONAL Medika
(SPO)

dr. Syafaruddin Balha, M.M


arah dari atas kebawah
7.3.11. Letakan kerokan kulit pada Object Glass
7.3.12. Sampel yang sudah terkumpul diserahkan pada
petugas sampling yang kemudian diserahkan pada
petugas laboratorium
8. REFERENSI :
8.1. Departemen Kesehatan RI, Good Laboratory Practice. Jakarta,
2008
8.2. Depkes RI. Panduan pemeriksaan mikroskopis tuberculosis,
2006
8.3. R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT. Dian
Rakyat, Jakarta, 1995
UNIT TERKAIT 1. Departemen Laboratorium

DOKUMEN DIKENDALIKAN (2017)

Anda mungkin juga menyukai