Anda di halaman 1dari 31

7.

SARANA
DAFTAR PUSTAKA
— UU No 23 tahun 2007, Bab VIII, Pasal 96
— PM No 54 tahun 2016, tentang Standar Spesifikasi
Teknis Identitas Sarana KA
Rolling Stock

Coaching
Locomotives Goods Stock
Stock

Steam Passenger Covered Open Top


Vans
Locomotives Vans Coaches Wagons Stock

Diesel High wall


Mail Vans
Locomotives Wagons

Electric Small
Luggage Vans
Locomotives Wagons

Without wall
Parcel Vans
Wagons

Brake Vans Others

Others
SARANA KA
1. Lokomotif
2. Kereta
3. Gerbong
1. Jenis Lokomotif
1) Lokomotif Uap
2) Lokomotif Diesel Mekanik
3) Lokomotif Diesel Elektrik
4) Lokomotif Diesel Hidrolik
5) Lokomotif Elektrik
6) Hybrid
Rolling Stock

Coaching
Locomotives Goods Stock
Stock

Steam Passenger Covered Open Top


Vans
Locomotives Vans Coaches Wagons Stock

Diesel High wall


Mail Vans
Locomotives Wagons

Electric Small
Luggage Vans
Locomotives Wagons

Without wall
Parcel Vans
Wagons

Brake Vans Others

Others
Lokomotif sebagai tenaga gerak terdiri dari
1) Lokomotif uap merupakan lokomotif yang dilengkapi dengan
tenaga penggerak mula mesin uap untuk menggerakkan roda melalui
alat penerus daya mekanik.
2) Lokomotif diesel Mekanik menggunakan mesin diesel sebagai
sumber tenaga yang kemudian ditransfer ke roda melalui transmisi
mekanis. Lokomotif ini biasanya bertenaga kecil dan sangat jarang
karena keterbatasan kemampuan dari transmisi mekanis untuk
dapat mentransfer daya.
3) Lokomotif diesel elektrik merupakan lokomotif yang dilengkapi
dengan tenaga penggerak mula motor diesel untuk menggerakkan
roda melalui alat penerus daya elektrik dan motor traksi.
4) Lokomotif diesel hidrolik merupakan lokomotif yang dilengkapi
dengan tenaga penggerak mula motor diesel untuk menggerakkan
roda melalui alat penerus daya hidrolik.
5) Lokomotif elektrik merupakan lokomotif yang menerima daya
listrik dari luar lokomotif itu sendiri untuk menggerakkan roda
melalui alat penerus daya elektrik dan menggerakkan motor traksi.
Penomoran Lokomotif (PT KAI)
— Jumlah gandar penggerak,
— Jenis transmisi daya,
— Nomor urut tipe, dan
— Nomor urut individu.
— Nomor tersebut ditulis dengan susunan
digit sebagai berikut: XX XXX XX
Arti dari tiap digit (1/2)
Digit ke 1 & 2 : Digit ini berupa huruf besar yang
menyatakan jumlah gandar penggerak.
— B = dua gandar penggerak
— C = tiga gandar penggerak
— D = empat gandar penggerak

Digit ke 3 : Digit ini berupa angka yang menunjuk


kan jenis transmisi daya.
— 1 = diesel mekanik
— 2 = diesel elektrik
— 3 = diesel hidrolik
Arti dari tiap digit (2/2)
Digit ke 4 & 5 : Digit ini berupa angka yang
menunjukkan nomor urut tipe atau kelompok
produk lokomotif dengan daya tertentu.
— 00 = tipe pertama
— 01 = tipe kedua
— 02 = tipe ketiga, dst.

Digit ke 6 & 7 : Digit ini berupa angka yang


menunjukkan nomor urut setiap individu
lokomotif. 01, 02, 03, dan seterusnya.
Contoh
— BB 200 06 : Lokomotif dengan 2+2 gandar
penggerak, diesel elektrik tipe pertama dengan
nomor urut 06
— BB 301 40 : Lokomotif dengan 2+2 gandar
penggerak, diesel hidrolik tipe ke dua dengan
nomor urut 40
— D 300 05 : Lokomotif dengan 4 gandar
penggerak, diesel hidraulik, tipe pertama
dengan nomor urut 05
— CC 203 30 : Lokomotif dengan 3+3 gandar
penggerak, diesel elektrik tipe ke empat dengan
nomor urut 30
Gandar pada Lokomotif
Rigid Axle / Gandar Teguh

f
d
1) Lokomotif UAP
Contoh Rangkaian yang menggunakan
Lokomotif Uap: Sepur Kluthuk Jaladara
— Merupakan satu-satunya kereta uap antik yang masih
aktif dan dimanfaatkan untuk kereta wisata di Kota
Solo. Dan dikelola oleh PT KAI Daops VI Yogyakarta
— Kereta api tua berbahan bakar kayu dan tenaga
penggerak uap yang langka sehingga biaya operasional
dan perawatan tinggi.
— Kota Solo merupakan satu-satunya kota yang masih
memiliki jalur kereta api aktif di tengah kota, Jl.
Slamet Riyadi
— Jumlah perjalanan wisata atau trip per tahun adalah 86
kali.
Lanjutan ......
— Kereta api ini dahulu disebut sepur kluthuk karena
penumpangnya orang-orang desa pelosok yang dalam
bahasa Jawa disebut "deso kluthuk" itu, tetap
dipertahankan sebagai kereta wisata di Kota Solo.
— Pengeluaran rutin untuk mengoperasikan "Jaladara",
di antaranya honor masinis, pembelian bahan bakar
kayu jati, biaya perawatan rutin lokomotif, perbaikan
kereta dan lain-lain.
— Jadwal operasional setiap bulan dibatasi maksimal
delapan kali. Hal itu disebabkan usia kereta uap
tersebut sudah sangat tua, sehingga perlu
keseimbangan antara operasional dengan perawatan.
Lanjutan .....
— Tarif sewa tetap sebesar Rp 789 juta per tahun.
— Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
(Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajat
menyatakan, operator kereta api wisata "Jaladara" masih
menetapkan tarif sewa sebesar Rp 3,5 juta sekali jalan.
— Rute perjalanan "Jaladara" yang ditarik lokomotif uap C-
1218 buatan Jerman tahun 1896 itu, melintas sepanjang Jl
Slamet Riyadi dari Stasiun Purwosari sampai Stasiun
"Solo Kota" Sangkrah sejauh 5,6 kilometer
— Perjalanan Jaladara akan singgah di sejumlah objek
wisata yang dulu ada haltenya, seperti Solo Grand Mall,
Kampung Batik Kauman, Loji Gandrung, Museum Batik
Ngapeman dan Bundaran Gladag.
2) Lokomotif Diesel Mekanik
Lokomotif 199 007 Tipe Ns 4 di Jöhstadt
Jerman. 02.01.2009
Over Haul
— Walau sudah termasuk lokomotif tua tetapi di Indonesia
khususnya di PG. Madukismo lokomotif ini masih
menjadi tulang punggung armada yang melangsir
rangkaian dari emplasemen luar menuju kedalam
emplasemen dalam.
— Pada tahun 2014, 1 lokomotif mendapat jatah over
haul atau penggantian mesin dengan mesin diesel
generasi baru. Deutz BF 4M 1013 EC dengan kekuatan
130Hp.
— Berbeda dengan mesin aslinya, mesin diesel baru ini
menggunakan konfigurasi 4 Silinder In-Line dengan
pendingin air.
— Sejak tahun 1995 penggunaan mesin berpendingin udara
dilarang di Uni-Eropa karena masalah emisi gas buang.
Lokomotif yang mendapat peningkatan mesin pada tahun 2014

Sampai hari ini lokomotif Ns4 A milik PG. Madukismo masih aktif
dan selalu siap melangsir lori-lori berisikan tebu walau di negara
asalnya lokomotif jenis ini sudah purna tugas dan menjadi barang
koleksi museum-museum kereta api.
3) Lokomotif Diesel Elektrik CC-206
Lokomotif CC.201 01 - 201 72
Lokomotif CC-206
— Memiliki 2 bogie dengan konfigurasi UIC Co' Co' yaitu 3 as roda
untuk setiap bogie.
— Memiliki 2 kabin masinis di ujung muka dan belakang seperti
halnya lokomotif listrik pada umumnya.
— Mesinnya adalah General Electric 7FDL-8 versi terbaru yang
emisinya setingkat dengan emisi lokomotif Dash-9 di Amerika.
— Perangkat elektroniknya menggunakan komputer GE
BrightStar Sirius yang dipadukan dengan layar monitor GE
Integrated Function Display.
— Lokomotif CC206 diperuntukkan untuk angkutan barang di P.
Jawa dan P. Sumatera
— Pada tahun 2012 dipesan dari pabrik General Electric di Erie,
Pennsylvania tanpa bogie sebanyak 100 unit .
— Bogie dirakit oleh Barata Indonesia. Setelah lokomotif sampai
di Pelabuhan Tanjung Priok, lokomotif akan dibawa ke
Yogyakarta untuk pemasangan bogie di Balai Yasa Traksi
Yogyakarta.
Lokomotif CC204 produksi pertama adalah lokomotif diesel
elektrik dengan transmisi daya elektrik AC-DC yang merupakan
hasil rehabilitasi dari lokomotif CC 201 yang dilakukan pada tahun
2003 dan 2005. Kode yang digunakan untuk CC204 produksi
pertama ini adalah C18-Mmi.
Lokomotif BB.301 51 - 301 55
4) Lokomotif Diesel Hidrolik

Lokomotif Diesel C301 dengan lebar rel 750mm di Pabrik NCM Holland sebelum
di kirim ke Indonesia (fotografer tidak di ketahui)
5) Lokomotif Listrik

Lokomotif Listrik
6) Lokomotif Hybrid
Lokomotif Hybrid –
General Motor

Lokomotif Hybrid - Toshiba

Anda mungkin juga menyukai