Anda di halaman 1dari 3

Pada pertemuan pertama, saya mendapat beberapa poin penting yang saya tidak

pernah dapatkan sebelumnya di masa sekolah. Poin-poin ini menunjukkan Pancasila penting
dan selayaknya harus diberikan kepada generasi muda tanpa terkecuali. Mungkin tidak semua
generasi muda mempunyai pola pikir yang sama, namun dengan segala kemudahan teknologi
yang diberikan di era sekarang. Terkadang ada beberapa generasi muda yang belum tentu
terpikir untuk bersyukur dengan tanah yang selama ini dirinya pijak. Tidak terpikir untuk
menghargai dan memperjuangkan tempat yang selama ini menghidupi dan membantu dirinya
untuk berkembang. Gerakan golongan muda menjadi saksi nyata bahwa generasi muda dapat
memberi dampak yang besar untuk negaranya. Oleh karena itu, dengan pengantar yang
disampaikan melalui zoom, video moodle, dan materi ppt, Pancasila sangat diperlukan.

Pertama, mengenai latar belakang Pancasila. Ketiga latar belakang ini membuat
Pancasila sebagai mata pelajaran yang kritis untuk diterapkan di jenjang pendidikan.
Sebagai dasar negara, Pancasila yang diumpakan sebagai sebuah fondasi untuk rumah
(Negara Indonesia) yang akan dibangun. Pancasila lahir untuk mempersatukan berbagai
macam keberagaman Indonesia. Tanpa suatu dasar (Pancasila) yang konkrit, maka tentu
negara tersebut akan rapuh.
Kemudian latar belakang kedua adalah sebagai ideologi bangsa Indonesia. Ideologi
harus memiliki karakter flexi, ini berarti ideologi yang benar adalah ideologi yang dapat
mengikuti perkembangan jaman. Pancasila terbukti relevan hingga 75 tahun Indonesia telah
merdeka.
Terakhir, yaitu sebagai kekuatan negara persatuan NKRI. Untuk poin ini, mungkin
masih sulit untuk generasi muda menerapinya. Kita dapat melihat dari kasus, hilangnya hak
milik kepulauan Indonesia, dan isu mengenai batik. Dunia luar melihat budaya Indonesia
sebagai sesuatu yang berharga dan perlu dijaga. Namun terkadang, generasi muda di
Indonesia masih kurang peduli akan kritisnya hal tersebut. Kebudayaan yang dapat dijaga dan
dilestarikan, disitulah salah satu kekuatan negara berada. Aksi nyata ini juga dapat dilakukan
karena Pancasila menyatukan Indonesia yang beragam.

Landasan Pendidikan Pancasila juga terdiri dari 5 landasan yaitu historis, filosofis,
yuridis, sosiologis, dam politik.
Landasan historis diambil dari kata “sejarah”. Landasan ini terbit dari nilai pandangan
hidup masyarakat. Sejak zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya ataupun Majapahit, nilai-nilai
(Ketuhanan, toleransi, kemanusiaan yang adil dan beradab) sudah ada. Oleh karena itu, sesuai
dengan semboyan Soekarno bahwa “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”/”Jas Merah”.
Cicero juga mengatakan “Historia Vitae Magistras” yang berarti sejarah menjadikan
seseorang untuk menjadi lebih rational , berpikir berkaitan dengan nilai-nilai kebaikan.
Landasan filosofis lebih berfokus kepada sebuah pandangan hidup. Nusantara yang
beragam ini memiliki beberapa nilai penting yang menjadi panutan beberapa masyarakat
seperti percaya kepada Tuhan , gotong royong, musyawarah, solidaritas, dan saling
menghormati. Layaknya sebuah nilai-nilai selaras dengan norma dan menjadi sebuah sistem.
Pancasila juga menjadi falsafah negara yang mengatur hakekat, tujuan, kedudukan, dan lain-
lain.
Landasan yuridis lebih berbicara kepada peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh
negara. Seperti UU nomor 12 pasal 35 tahun 2012, yang berbicara mengenasi kewajiban mata
kuliah Agama, Pancasila, PKN, dan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, yang tertera di dalam
peraturan harus dilaksanakan
Landasan sosiologis mencerminkan budaya bangsa yang hanya dapat dilihat apabila
diteruskan ke generasi selanjutnya. Disinilah Pancasila diperlukan agar generasi muda dapat
mempelajari budaya negaranya sendiri seperti adat istiadatm slogan, kesenian, dan agama.
Soekarno juga menyampaikan bahwa nilai-nilai Pancasila sudah ada di dalam masyarakat
Indonesia, dia bukanlah pencipta Pancasila namun penggali Pancasila.
Terakhir, landasan politik menunjukkan bahwa peraturan dan keputusan harus selalu
berdasar kepada Pancasila. Baik itu berupa state, power, decision making, policy, ataupun
distribusi sumber daya negara.

Dari dua topik yang telah dibahas, jelas kita harus mempelajari lima sila negara kita.
Tujuan dari aksi tersebut yaitu menemukan identitas/jati diri, profesionalitas, pengembangan
nilai Pancasila, sikap mental yang Tangguh dan bertanggung jawab, dan mampu
berkomunikasi/berinteraksi/bertoleransi dengan sesame.

Menurut pandangan Kristen, Pancasila juga tertera dalam beberapa ayat di alkitab.
Tuhan memberikan mandat kepada umatnya untuk patuh kepada pemerintah (kisah
membayar pajak kepada kaisar). Ada beberapa hal yang memang harus dilakukan
dikarenakan itu sebuah kewajiban. Kemudian manda budaya yang diberikan kepada Adam itu
juga berlaku untuk kita agar bumi yang kita pijak dapat terus dipelihara/dilindungi/digunakan
dengan baik sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila. Menurut saya sendiri,
Tuhan juga sudah menunjukkan nilai-nilai persatuan (unity) kepada umatnya agar tidak
terjadi perpecahan.

Demikian kesimpulan saya atas tugas tersebut. Saya berharap, generasi muda
Indonesia dapat semakin percaya akan nilai-nilai Pancasila agar dapat membangun Indonesia
yang semakin baik dan maju. Yang muda yang berdampak. Terima kasih bu.

Anda mungkin juga menyukai