Anda di halaman 1dari 3

F.

Refleksi

Untuk lebih memahami materi pengantar Pendidikan Pancasila, diharapkan saudara bisa menjawab
pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana pendapat saudara tentang urgensi pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi?


Jelaskan pendapat saudara?
Saat masa sekolah, bayangan yang aada di pikiran tentang Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan mungkin tentang bukunya yang tebal dan padat akan kata, suara guru yang
sedang menjelaskan seolah sedang mendongeng, dan bacaan tentang sejarah dan norma-
norma sosial. Sebagian besar siswa mungkin menganggapnya membosankan dan tidak
oenting, lagi pula membedakan perbuatan baik dan buruk sesuai nilai Pancasila itu tidak
sulit. Hal ini membuat Pendidikan Pancasila sering kali diremehkan dan dilupakan. Padahal,
Pancasila adalah identitas bangsa. Tanpa Pancasila, identitas bangsa pun tidak ada yang
artinya kita juga tidak ada. Karena itu, kesadaran akan pentingnya belajar Pancasila perlu
ditumbuhkan, belum terlambat untuk lebih mengenal Pancasila sekarang.

2. Menurut pendapat saudara, metode pembelajaran yang bagaimana yang cocok dalam
pembelajaran pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi?
Karena mahasiswa perguruan tinggi sudah bisa dianggap dewasa, mereka cenderung punya
pemikiran sendiri hingga membuat kelompik diakusi belajar mungkin bisa lebih efektif untuk
proses pembelajaran mereka.

3. Berbagai masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia seperti korupsi, narkoba,


dekadensi moral danlai-lain menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila belum dilaksanakan
dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagaimana
pendapat saudara, upaya yang bisa dilakukan sebagai generasi muda dan generasi penerus
bangsa terhadap permasalahan tersebut?
Tentu saja kebiasaan-kebiasaan buruk ini harus dihentikan dan pelaku mesti dihukum sesuai
undang-undang. Namun, bicara saja memang mudah. Karena itu, jika semua orang mau
menerapkan sikap jujur dan anak-anak generasi penerus diajari untuk memiliki kepribadian
jujur, pasti nilai-nilai Pancasila akan dapat dipenuhi dengan baik.

4. Bagaimana menurut pendapat saudara, menjadi seorang yang Pancasilais?


Menjadi seseorang yang Pancasilais merupakan hal yang sangat bagus karena dapat
memotivasi serta menjadi contoh bagi orang lain untuk lebih menerapkan nilai-nilai Pancasila
dengan baik.

E. Refleksi

Indonesia sebagai tempat lahirnya konsepsi Pancasila memiliki nilai-nilai luhur perjalanan
sejarah bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa dan negara. Indonesia memiliki beragam
nilai luhur yang akhirnya menjadi inti historis, kultural dan filosofis pada makna filsafati
Pancasila. Pandangan hidup bangsa dan sebagai nilai esensial kehidupan bersama di
Indonesia terintegrasi dalam Pancasila berupa nilai 1) ketuhanan, 2) kemanusiaan, 3)
persatuan, 4) kerakyatan dan 5) keadilan yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari sampai masa kini. Fleksibilitas Pancasila membingkai nasionalisme menjadi aset penting
bagi kehidupan dalam kemajemukan budaya (agama, suku, geografis, pengalaman sejarah)
dan kehidupan paradoks butuh “kesadaran bersama yang baru secara rohaniah” sebagai
bangsa.

Latihan Soal

1. Nilai luhur apa saja yang dapat dilestarikan dalam Pancasila?


Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

2. Mengapa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dianggap sebagai landasan dasar konsepsi
Pancasila lahir di Indonesia?
Karena pada masa kerajaan Sriwijaya, mereka sudah memiliki sistem kerakyatan mereka.
Walau kepemilihan pemimpin kerajaan berdasarkan sistem dinasi, namun pembagian kerja
manteri dan dewan raja terjadi dengan baik hingga mewujudkan tatanan pemerintahan yang
baik dan demokratis. Kemudian juga, mereka telah memiliki agama resmi, yairu agama
Buddha Mahayana.
Lalu pada masa kerajaan Majapahit, mereka telah memiliki konsepsi Pancasikakrama, yaitu 1)
tidak boleh melakukan kekerasan, 2)tidak boleh mencuri, 3)tidak boleh berjiwa dengki, 4)
tidak boleh berbohong, dan 5) tidak mabuk minuman keras. Kelima elemen tersebut menjadi
dasar membangun karakter bangsa.
Dengan hal itu, konsepsi Pancasila yang kita ketahui sekarang pun bisa dilihat ada pada masa
kerajaan Sriwijaya dan majapahit dan menjadi konsepsi awal Pancasila yang sekarang resmi
di negara Indonesia.

3. Mengapa Jakarta Charter belum bisa mewujudkan Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila?
Karena dalam Jakarta Charter nilai ketuhanan dan keadilan belum dinyatakan dengan baik.
Dalam Jakarta Charter, nilai ketuhanan hanya ditulis untuk orang-orang yang beragama Islam,
sedangkan warga Indonesia tidak semua beragama Islam. Sedangkan nilai keadilan sosial
dalam Jakarta Charter justru tidak ada. Karena itulah Jakarta Charter dinilai belum bisa
mewujudkan Pancasila sebagai dasar negara Pancasila.

4. Berilah bukti bahwa tanggal 1 Juni disahkan sebagai hari lahir Pancasila?
Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila karena pada tanggal itulah istilah dan isi
dasar Pancasila lahir, pemerintahan pun menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya
Pancasila. Hal itu bisa kita lihat buktinya dengan adanya hari libur nasional pada tanggal 1
Juni untuk memperingati lahirnya Pancasila.

5. Refleksi Pancasila dalam dinamika sejarah bangsa Indonesia perlu dilestarikan sebagai
salah satu cara membangun jiwa bangsa, Jelaskan maksudnya disertai dua fakta nyata
dalam kehidupan sehari-hari!
Nilai-nilai dalam Pancasila sudah mencakup lima dasar konsep yang dapat membantu
membangun jiwa bangsa. Bahkan sebelum istilah Pancasila lahir, nilai-nilai Pancasila sudah
ada dari dulu. Karena itulah nilai-nilai Pancasila perlu dilestarikan serta diterapkan untuk
membangun jiwa bangsa.
Contoh mahasiswa di kampus bertemu dan berteman dengan mahasiswa yang berasal dari
wilayah yang berbeda, ras yang berbeda, suku yang berbeda, agama yang berbeda, dan
mungkin masih ada lagi perbedaan yang lainnya. Hal ini melestarikan dan menerapkan nilai
sila ketiga, yaitu persatuan.

Contoh lain, sepasang mahasiswa yang berbeda agama tengah berteman dengan baik tanpa
mengganggu dan menjelek-jelekkan agama lain, hingga mereka hidup rukun di kampus. Hal
ini melestarikan dan menerapkan nilai sila pertama, yaitu ketuhanan.

Refleksi 3

1. Apa yang akan terjadi dalam kehidupan jika tidak ada filsafat, dalam arti pemikiran yang
mendalam, mendasar dan menyeluruh?
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos dan sophia yang masing-masing berarti cinta
dan bijaksana, artinya filsafat berarti mencintai kebijaksanaan. Tentu saja arti itu terasa
sangat abstrak, karena itulah sebenarnya filsafat memiliki banyak arti.
Jika menyangkut tentang kehidupan, filsafat bisa berarti kebijaksanaan, kebenaran, prinsip
hidup, kebaikan, dan semua nilai lain yang menyangkut kehidupan. Karenanya, jika filsafat
tidak ada di dalam kehidupan, maka kehidupan akan menjadi berantakan, tidak tertata, dan
tanpa peraturan layaknya dalam rimba.

2. Apakah yang mungkin terjadi jika Indonesia tidak memiliki Pancasila?


Pancasila mengandung nilai-nilai kompleks yang mampu menjadikan Indonesia menjadi
seperti sekarang. Jika Indonesia tidak memiliki Pancasila, bisa dipastikan Indonesia tidak akan
menjadi negara persatuan seperti sekarang karena penduduknya yang menolak perbedaan,
sedangkan Indonesia ini memiliki banyak budaya, ras, agama, adat-istiadat, dll.

3. Apakah yang terjadi jika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa atau bernegara
tidak ada nilai yang disepakati dan dijunjung tinggi secara bersama-sama?
Maka perselisihan karena perbedaan pendapat akan sering terjadi. Meski berbeda pendapat
merupakan hal yang mungkin bisa dirasakan setiap saat, namun jika tidak memiliki patokan
yang bisa dijadikan pegangan, masalah yang awalnya kecil itu bisa saja membawa
peperangan.

4. Apa yang terjadi jika dalam suatu kehidupan bermasyarakat, berbangsa atau bernegara
tidak ada norma?
Maka kehidupan yang dianggap bermasyarakat itu tidak ada bedanya dengan kehidupan di
dalam rimba dima yang kuat memangsa yang lemah.

Anda mungkin juga menyukai