Anda di halaman 1dari 2

Nama : Celline Cyntha Candra

NIM : 06081382227094
Mata Kuliah : Pancasila

Paradigma Kehidupan Bermasyarakat, Berangsa, dan Bernegara

1. Mengapa Pancasila bisa dijadikan paradigma dalam kehidupan


bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara ?
Jawab
Karena pancasila dijadikan landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin
dicapai dalam setiap program pembangunan nasional.

2. Apakah Pancasila dapat disebut sebagai paradigma baru dalam reformasi ?


Jawab
Ya, karena peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma
ketatanegaraan, artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa
Indonesia, khususnya sebagai Dasar Negara. Pancasila sebagai landasan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Ini berarti bahwa setiap gerak langkah bangsa dan negara
Indonesia haru selalu dilandasi oleh sila-sila yang terdapat dalam Pancasila. Sebagai
negara hukum setiap perbuatan, baik dari warga masyarakat, maupun dari pejabat-
pejabat dan jabatan-jabatan harus berdasarkan hukum yang jelas. Jadi hukum yang
dibentuk tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai paradigma kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia sebagai negara hukum?
Jawab
Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa pancasila dijaadikan sebagai
kerangka acuan berpikir, atau sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan
sekaligus kerangka tujuan dalam menjalankan kehidupan dalam bidang politik, bidang
ekonomi, bidang sosial budaya, bidang hukum, bidang kehidupan antar umat
beragama. Pancasila bisa dikatakan sebagai paradigma karena Pancasila dijadikan
landasan, acuan, kerangka berpikir, metode, serta tujuan yang ingin dicapai dalam
setiap program dalam melakukan pembangunan nasional.
4. Dimana letak Pancasila sebagai paradigma pembangunan bangsa di bidang sosial dan
budaya ?
Jawab
Di bidang Sosial Budaya, Pancasila merupakan sumber normative dalam
pengembangan aspek sosial budaya yang mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan,
ketuhanan, dan keberadaban.
Dengan masuknya berbagai budaya-budaya baru, masyarakat mulai meninggalkan
nilai-nilai budaya yang telah berkembang dalam ruang lingkupnya dan mereka lebih
memilih budaya-budaya bangsa barat yang bahkan tidak sesuai dengan nilainilai yang
terkandung dalam Pancasila. Hal tersebut membuat masyarakat memiliki sifat-sifat
biadab,contohnya seperti gaya berpakaian yang meniru bangsa barat, berbagai macam
tarian-tarian bangsa barat yang mengandung unsur pornografi, dan lain sebagainya.

5. Menurut anda apakah Pancasila juga dapat diimplementasikan sebagai paradigma


dalam kehidupan kampus ?
Jawab
Ya bisa, contohnya pada implementasi sila ketiga dapat dilakukan melalui tindakan
nyata di kampus yaitu meningkatkan rasa nasionalisme dan semangat cinta tanah air
dan mengadakan kegiatan-kegiatan positif dalam memelihara persatuan dan kesatuan
seperti Webinar bela negara dan kegiatan gotong royong.
Sebagai mahasiswa tentunya memiliki lingkungan yang tepat untuk
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Implementasi Pancasila sebagai
paradigma kehidupan kampus tidak berbeda jauh dengan kehidupan bernegara karena
pada dasarnya tananan kehidupan di kampus memiliki kesamaan dengan tatanan
negara. Jadi kampus itu memiliki tatanan pembangunan seperti tatanan negara yaitu
politik, ekonomi, budaya, hukum, dan kehidupan beragama.

6. Bagaiman implentasi Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa ?


Jawab
Dengan menumbuhkan sifat Nasionalisme, menumbuhkan sikap saling menghormati
perbedaan dan tidak memetakan perbedaan, membina persatuan dan kesatuan dan
memahami sejarah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai