Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Judul : Pembuatan Medium Biakan Bakteri


Tujuan : Membuat medium biakan bakteri

Bab II

Dasar Teori
Inokulasi Bakteri
Inokulasi bakteri adalah proses pemindahan bakteri dari medium yang lama ke medium yang
baru. Proses inokulasi bakteri dilakukan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
(Embun Bening Diniari)

Bakteri
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, yaitu bersel
tunggal sehingga untuk melihatnya harus menggunakan bantuan mikroskop. Bakteri termasuk
golongan mikroba (jasad renik). Penyebaran kehidupan bakteri di alam sangat luas yang
dapat ditemukan di dalam tanah, air, udara, bahkan dapat dijumpai pada organisme, baik
yang masih hidup maupun yang telah mati.

Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani Bacterion yang berarti batang atau tongkat.
Sekarang nama itu di pakai untuk menyebut sekelompok mikro-organisme bersel satu,
tubuhnya bersifat prokariotik, yaitu tubuhnya terdiri atas sel yang tidak mempunyai
pembungkus inti. ( Muchlisin Riadi)

Sabun
Pengertian sabun adalah bahan (substansi) yang digunakan bersama dengan air untuk
mencuci dan membersihkan kotoran; sabun terbuat dari bahan alami (minyak/lemak) dan
alkali/basa kuat (sodium hidroksida, NaOH atau potasium hidroksida, KOH). Sabun adalah
bahan yang dapat berbuih, digunakan untuk mandi, mencuci pakaian, piring, dan sebagainya,
biasanya berupa campuran alkali, garam, dan natrium. (Slamet Purwanto)
Sabun cair adalah reaksi saponifikasi menggunakan minyak dan lemak yang mempunyai
kandungan asam oleat tinggi dan perbandingan yang tajam dari kalium, digunakan dalam
kombinasi dengan soda kaustik untuk untuk memproduksi cairan yang setara normal
warnanya agak gelap dan mempunyai bau yang kuat. (Wiwin Pertiwi)
Antiseptik

Antiseptik  adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan
yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.
Antiseptik berbeda denganantibiotik dan
disinfektan,yaitu antibiotik digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh,dan 
disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.
 
Jenis-jenis
Mekanisme kerja antiseptik terhadap mikroorganisme berbeda-beda, misalnya saja denganme
ndehidrasi (mengeringkan) bakteri, mengoksidasi
sel bakteri, mengkoagulasi(menggumpalkan) cairan di sekitar bakteri, atau meracuni sel bakte
ri.Beberapa contohantiseptik diantaranya adalah hydrogen peroksida, garam merkuri, boric ac
id, dan triclosa. (Dsyahpurta Azzha)

Hipotesis
Bakteri yang paling banyak ada disabun dan paling sedikit ada di antiseptik dan kontrol.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
A. HASIL

No. Cawan Bakteri Jumlah Koloni Warna Koloni Bau

1 Kontrol +(13) Putih Tidak

2 Sabun +(4) Putih Tidak

3 Antiseptik +(2) Putih Tidak

B.PEMBAHASAN
Menurut Embun Bening Diniari (2018)Inokulsi bakteri adalah proses pemindahan
bakteri dari medium lama ke medium baru. Proses inokulasi dilakukan dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi.

Saat cawan petri hanya diisi agar-agar, tidak terdapat bakteri di dalamnya. Kemudian,
masing-masing cawan petri yang berisi agar-agar diberi sehelai rambut yang belum
kramas/dicuci , cawan petri yang pertama diberi tetesan cairan aniseptik (Menurut
Dsyahpurta Azzha, Antiseptik adalah
senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan
membran mukosa.), cawan petri kedua diberi tetesan air sabun( menurut Wiwin Pertiwi,
sabun cair adalah reaksi saponifikasi menggunakan minyak dan lemak yang
mempunyai kandungan asam oleat tinggi dan perbandingan yang tajam dari kalium,
digunakan dalam kombinasi dengan soda kaustik untuk untuk memproduksi cairan
yang setara normal warnanya agak gelap dan mempunyai bau yang kuat) ,cawan petri
ketiga hanya diberi sehelai rambut. Bakteri yang ada belum terlihat. Cawan petri
dibungkus menggunakan Koran dan didiamkan selama 1 minggu.
Setelah 1 minggu, bakteri pada cawan petri telah terlihat. Pada cawan petri yang hanya
diberi sehelai rambut yang belum dicuci, menghasilkan jumlah koloni bakteri yang
sangat banyak. Hal ini membuktikan bahwa rambut yang belum dicuci sangat kotor,
karena banyak koloni bakteri yang ada pada cawan petri tersebut. Pada cawan petri
yang diberi tetesan air sabun,menghasilkan jumlah koloni bakteri yang lebih sedikit.
Hal ini membuktikan bahwa kandungan yang ada di dalam sabun dapat membunuh
bakteri. Pada cawan petri yang diberi cairan antiseptik, menghasilkan jumlah koloni
bakteri yang lebih
sedikit, hal ini membuktikan bahwa kandungan yang ada di dalam cairan
antiseptic(hydrogen peroksida, garam merkuri, boric acid, dan triclosa) dapat
membunuh kuman lebih baik dari cairan sabun.
Pada cawan petri yang hanya diberi rambut yang belum dicuci terdapat koloni bakteri
yang berwarna putih. Pada cawan petri yang diberi tetesan cairan sabun terdapat koloni
bakteri yang berwarna putih namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah koloni bakteri yang ada pada cawan petri kontrol, terdapat jamur yang tumbuh.
Pada cawan petri yang diberi tetesan antiseptik jumlah koloni bakteri yang ada juga
berwarna putih namun jumlah koloninya lebih sedikit dibandingkan jumlah koloni
bakteri yang ada pada cawan petri yang diberi tetesan cairan sabun dan cawan petri
yang hanya diberi rambut.

BAB V
Kesimpulan

1. Cawan petri kontrol


Membentuk koloni yang berwarna putih, koloni menyebar(tetapi koloni dominan
mengelilingi rambut)
2. Cawan petri sabun
Membentuk koloni yang berwarna putih, koloni menyebar
3. Cawan petri antiseptik
Membentuk koloni yang berwarna putih, koloni menyebar

Anda mungkin juga menyukai