Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan

Tabel IV.1 Hasil Pengamatan Peremajaan Bakteri


Wadah Gambar

Cawan Petri

Tabung Reaksi

Tabel IV.2 Hasil Pengamatan Identifikasi Bakteri dan Pewarnaan Gram


Bakteri Hasil

Amilolitik

20
21

B. Pembahasan

Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner.

Bakteri pada lingkungan yang baik dapat memberlah diri tiap 20 menit. Bakteri hanya

dapat berkembang biak melalui cara aseksual dengan melibatkan pembelahan biner.

Pembelahan biner adalah pembelahan langsung tanpa melalui tahapan seperti mitosis.

Setiap sel bakteri membelah menjadi dua. Pembuahan seksual tidak dijumpai pada

bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa
menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Terdapat tiga proses

paraseksual yang telah diketahui, yaitu proses transformasi, proses konjugasi, dan
proses transreduksi (Fifendy, 2017: 30-31).

Percobaan ini diawali dengan melakukan sterilisasi semua alat-alat yang terdiri

dari cawan petri, pipet skala, botol steril dan tabung reaksi yang akan digunakan dalam

percobaan sehingga proses sterilisasi ini dilakukan dengan memasukkan alat-alat gelas

ke dalam oven dengan suhu 180 ºC yang memiliki fungsi untuk menghilangkan

mikroba yang terdapat dalam alat karena dengan suhu yang tinggi dapat menyebabkan

mikroba dapat mati. Proses pembuatan media dengan menimbang tepung agar
memiliki fungsi untuk memadatkan media akan tetapi bukan sebagai sumber nutrisi

pada bakteri. Agar termasuk salah satu media yang mudah menjadi bentuk padat dalam

kondisi suhu tertentu, ekstrak yeast sebagai sumber asam amino kompleks dan sumber

nitrogen (N), monopotassium fosfat (KH2PO4) sebagai larutan penyangga sehingga

media tidak terlalu pekat, magnesium sulfat (MgSO4) dan kalsium klorida (CaCl2)

sebagai sumber nutrien yang memiliki mineral. Proses penambahan semua bahan diatas

dilanjutkan dengan melarutkan semua bahan dengan air panas dan di aduk terus-
22

menerus yang memiliki fungsi agar bahan-bahan tersebut dapat larut dengan baik dan

merata.

Proses sterilisasi untuk Erlenmeyer yang akan diletakkan media dilakukan di

dalam autoklaf dengan suhu 121oC karena autoklaf dapat mensterilkan bahan-bahan

dari mikroba. Suhu pada proses sterilisasi dalam autoklaf lebih rendah dibandingkan

dalam oven, akan tetapi proses ini dapat mendenaturasikan protein pada mikroba

sehingga mikroba dapat mati. Erlenmeyer ditutup saat proses sterilisasi berfungsi agar
media tidak keluar di dalam autoklaf. Proses pemindahan bakteri murni ke media baru

agar dapat mengetahui pergerakan dan sifat dari bakteri terkait kebutuhan oksigen yang
bakteri butuhkan. Fungsi pemijaran jarum ose dan cawan petri sebelum digunakan

untuk memperkecil terkontaminasinya media yang steril. Lalu, bakteri akan digoreskan

dengan secara zig zag. Setelah itu, bakteri diremajakan di dalam inkubator dengan suhu

37 ºC agar bakteri dapat diadaptasikan pada medianya yang baru.

Proses pemindahan bakteri murni ke media baru untuk mengetahui pergerakan

dan sifat bakteri menurut kebutuhan oksigennya. Sebelum menggunakan alat yang

akan digunakan seperti jarum ose terlebih dahulu dipijarkan diatas bunsen dari ujung
sampai pangkal kawat berpijar berwarna merah, sedangkan tabung reaksi akan

dipanaskan diatas bunsen sampai keseluruhan mulutnya terkena dengan pemanasan.

Proses ini bertujuan untuk memperkecil terkontaminasinya media yang steril. Setelah

itu bakteri akan digoreskan dengan model zig zag dan penggoresan, penanaman dan

pemindahan bakteri yang menggunakan aliran udara yang ditarik dari ruangan

menggunakan filter. Bakteri akan diremajakan di dalam inkubator dengan suhu 37 ºC

bertujuan agar mengadaptasikan bakteri pada medianya yang baru.

Anda mungkin juga menyukai