Anda di halaman 1dari 9

Benarkah Sabun Antiseptik Lebih Efektif Menbunuh Kuman daripada

Sabun Biasa?

PROPOSAL PENELITIAN
Penelitian ini dikarang sebagai bukti penyelesaian tugas mata pelajaran Biologi
pada materi Ruang Lingkup Biologi.

Azka Syahna Ajriya


X MIPA-H

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


SMA NEGERI 8 JAKARTA
2020

i
1

ABSTRAK

Menjaga kebersihan, apalagi selama pandemi seperti yang sedang


merajalela sekarang, adalah hal terpenting yang karus dilakukan demi
pencegahan penularan dan penyebaran penyakit. Sejak awal tahun 2020, hampir
20 juta orang telah terinfeksi Covid19, dan kurang lebih 700 ribu korban jiwa.
Penelitian yang berjudul “Benarkan Sabun Antiseptik Lebih Efektif Membunuh
Kuman daripada Sabun Biasa?” bertujuan untuk memberi rekomendasi akan alat
sanitasi yang patut diprioritaskan untuk dibeli, secara spesifik antara sabun biasa
dan sabun antiseptik. Dimulai dari reset tentang cara kerja dan komposisi sabun
pada umumnya, lalu membedakanya dengan sabun antiseptik, serta kandungan
apa saja yang tidak dimiliki sabun biasa. Di akhir perumusan data sekunder yang
hasil reset, hipotesis pun disusun. Hipotesis tersebut mengarah pada sabun
antiseptiklah alat sanitasi yang labih baik ketimbang sabun biasa. Untuk
membuktikan taksiran tadi, dirancanglah sebuah eksperimen yang meliputi
perkambangan bakteri pada sebuah permukaan. Dua buah sampel bakteri dari
permukaan yang telah dibersihkan oleh sabun biasa dan sabun antiseptik, di
diamkan selama 48 jam. Dan setelah menganalisis hasil observasi, dapat
disimpulkan bahwa permukaan yang dibersihkan sabun antiseptik lebih bersih
daripada permukaan sabun biasa.terlihat dari jumlah bakteri di setiap cawan petri
yang membuktikan bahwa sabun antiseptik lebih efektif daripada sabun biasa.
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah


mengizinkan dan memberi karunia-Nya dalam penyelesaian karya ilmiah ini, yang
berjudul “Benarka Sabun Antiseptik Lebih Efektif daripada Sabun Biasa?”. Salawat
serta salam teruntuk Nabi Muhammas SAW yang telah mengukir jalan penuh ilmu
dan hidayah bagi kami umat setelahnya. Tak lupa ucapan rasa syukur dan
apresiasi terhadap pihak-pihak pembimbing yang telah membantu dalam
penyusunan karya ilmiah ini. Sangat diharapkan bahwa karya ini dapat memberi
manfaat dan digunakan sebagai refrensi di masa yang akan datang.

Jakarta, Agustus 2020

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………..i
Abstrak……………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar………………………………………………………….2
Daftar Isi………………………………………………………………… 2
Bab I – Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah………………………………………3
B. Perumusan Masalah……………………………………………4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………….4
D. Manfaat Penelitian……………………………………………..4
Ban II – Landasan Teori dan Hipotesis
A. Landasan Teori…………………………………………………5
B. Hipotesis…………………………………………………………. 6
Bab III – Metodologi Penelitian
A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………….. 7
B. Metode Penelitian………………………………………………7
7
C. Alat dan Bahan Penelitian……………………………………...
D. Cara Kerja……………………………………………………….7
Daftar Pustaka…………………………………………………………,,8
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dari awal perkembanganya pada akhir tahun 2019, Covid-19 telah


mengambil lebih dari seratus ribu nyawa di Indonesia saja, dan lebih dari 700 ribu
orang di seluruh dunia. Virus tersebut dapat menyebar melalui percikan air yang
keluar saat seseorang bersin atau batuk. Sebagian besar orang yang tertular
mendapat Virus ini karena menyentuh permukaan yang dicemari virus corona,
kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut. Di saat-saat puncak pandemi
seperti ini, dengan dukungan rasa cemas yang merajalela, banyak sekali orang
yang melakukan “panic buying”, yaitu berbelanja melebihi keperluan atas dasar
rasa takut akan kekurangan suatu hal saat dibutuhkan. Pada konteks pandemi ini,
bahan pembersih dan sanitasi sangatlah diincar orang-orang.

Salah satu upaya pencegahan penyebaran penyakit dan perawatan


kesehatan yang telah direkomendasikan oleh WHO adalah mencuci tangan dan
membersihkan tubuh secara rutin. Tentunya stok sabun sanitasi antiseptik di
supermarket saat ini sangatlah terbatas karena peminatan yang terus meningkat.
Tetapi, beda hal nya dengan sabun cair atau batang biasa yang cenderung
diabaikan. Seolah menyimpulkan bahwa sabun cair biasa tidak memiliki efek yang
setara tingakt keefektifanya dengan sabun antiseptik. Perlakuan tersebut memulai
percikan kontroversi karena banyak orang yang tidak dapat membeli alat sanitasi
karena stok nya yang menipis setiap harinya. Tetapi, apakah hal tersebut perlu
dilakukan? Apakah kita perlu memprioritaskan sabun antiseptik saat membeli alat
sanitasi? Pada dasarnya, sabun biasa maupun antiseptik memiliki kandungan
alkohol yang dapat membasmi virus dan bakteri. Dengan alasan tersebut, laporan
in ditulis unutk mengetahui apakan hal yang membuat sabun antiseptik istimewa,
jika terbukti istimewa.
4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tertera sebelumnya, maka


dapat diambil perumusan masalah sebagai nerikut: “Benarkan sabun antiseptik
lebih efektif membunuh kuman daripada sabun biasa?”.

Dengan itu, penelitian ini akan berdasarkan masalah yang tersurat


dan akan disusun agar pertanyaan tersebut dapat terjawab.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui


pengaruh tipe sabun,antiseptik dan biasa, terhadap kebersihan tubuh.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan karya tulis hasil penelitian ini adalah untuk
memberi saran akan tipe produk sabun yang lebih layak dibeli untuk menjaga
kebersihan, dan mungkin mencegah terjadinya istilah “panic buying”. Juga dapat
digunakan sebagai rujukan atau refrensi penelitian lain pada masa yang akan
datang.
5

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

i) Cara Kerja Sabun


Manusia tentuya menganggap sabun sebagai hal yang sangat
berjasa bagi kesehatan, tetapi dari sudut pandang mikroorganisme lain, sabun
adalah hal yang sangat fata. Setetes sabun biasa yang dicampur dengan air saja
sudah cukup untuk menghancurkan dan membunuh berbagai jenis bakteri sab
virus, termasuk virus corona yang belakangan ini mengguncangkan dunia.
Rahasia dibalik cara kerja dan keefektifan sabun adalah strukturnya.

Sabun terbentuk dari molekul yang bentuknya menyerupai pin, yangmemiliki


kepasa hidrofilik, yang terikat dengan air- dan ekor hidrofobik, yang menghindari
air dan lebih suka bergabung dengan minyak (New York Times). Struktur molekul
seperti ini memudahkan pergerakan saat menembus minyak-minyak pada
permukaan, oleh karena itu, sabun mebdapat julukan surfaktan, yaitu agen yang
dapat memecah molekul minyak, kemudian menarik kotoran pada benda tersebut.
Molekul sabun dapat memevahkan ikata molekul virus dan bakteri yang
membuatnya menempel pada permukaan, seperti tanga. Jadi secara general,
tugas sabun adalah sebagai pemeca molekul minyak pada virus dan bakteri, lalu
membersihkan kotoran dan membasmi mikroorgamisme lain.

ii) Sabun antiseptik


Lalu, apa bedanya sabun biasa dengan sabun antiseptik? Banyak orang
beranggapan bahwa sabun antiseptik memiliki manfaat yang tidak jauh besarnya
sari sabun biasa. Tetapi, ternyata sabun antiseptik mengandung kandungan-
kandungan yang tidak dimiliki sabun biasa. Salah satunya adalah bahan
antomocrobial aktif. Sabun antispetik dirancang dengan bahan antimicrobial atau
antibikrobial khusus yang tak dapat ditemukan pada sabun biasa (Lifebuoy).
Kandungan bahan pembersih pada sabun biasa tidak cukup untuk membunuh
6

kuman. Bahan lain yang membantu sabun antibakterial membersihkan tubuh


secara maksimal adalah bahan timol. Timol adalah bahan antiseptik alami yang
berasal dari tanaman herbal bernama timi. Zat timol yang menghasilkan aroma
yang khas. Timol juga dikenal dapat membersihkan permukaan dan mencegah
infeksi. Kandungan Timol sangatlah susah untuk didapatkan pada sabun
pembersih biasa.

B. Hipotesis
Berdasarkan data penelitian sekunder tertera sebelumnya, yang
menyimpulkan bahwa dapatlah ditarik sebuah hipotesis yaitu:
Sabun anti bakteri adalah tipe yang lebih baik untuk membasmi kuman.
7

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian terhadap tipe sabun dan bakteri ini dijalankan di rumah


peneliti, pada bulan Agustus, tahun 2020.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara langsung, dengan hasil yang


menggunakan data primer hasil eksperimen, yang dapat menghasilkan data
kuantitatif yang disertai data kualitatif, tetapi juga masih di belakangi penelitian
hasil reset. Variabel yang bersangkutan pada penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Variable bebas yang meliputi penelitian ini adalah tipe sabun yang
digunakan.
2. Variable konrtol merupakan jumlah sabun yang digunakan, dan
waktu sebelum membilas sabun dari permukaan.
3. Variable trikatnya adalah seberapa banyak bakteri yang tumbuh di
cawan petri setelah pengambilan sample dari permukaan yang telah
dibersihkan.
4. Variable yang memiliki kemungkinan mengganggu penelitian ini
merupakan seberapa bersih atau kotor permukaan sebelum
digunakan untuk uji coba.

C. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang diperlukan untuk keberlangsungan penelitian ini adalah:
1. Permukaan untuk pengambilan sampel
2. Sabun antiseptik
3. Sabun biasa
4. Cotton bud
5. Cawan petri beserta jelinya

D. Cara Kerja

Cara kerja penelitian sebagai berikut:


1. Siapkan sebuah permukaan, pada penelitian ini meja adlah permukaan
yang digunakan.
2. Tetnukan area pada permukaan yang akan dibersihkan dengan
sabun antiseptik dan sabun biasa.
3. Batasi kedua area tersebut menggunakan spidol.
8

4. Teteskan sedikit air dengan jumlah yang sama pada kedua area
tersebut.
5. Tambahkan sabun antiseptik, dan sabun biasa pada arenya masing-
masing.
6. Menggunakan spons dan kain, lap kedua permukaan tersebut, dan
keringkan.
7. Menggunakan cotton bud, ambil sampel dari kedua area, lalu
oleskan kepada cawan petrinya masing-masing.
8. Tutup rapat kedua cawang petri, lalu diamkan selama 48 jam di
temparatur ruangan.
9. Setelah 48 jam, bukalah cawan petri, dan analisis hasilnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Makarim, Fadhi. (Maret 2020). Cegah Corona dengan Cuci Tangan,


Perlukah Pakai Sabun Khusus?: https://www.halodoc.com/artikel/cegah-
corona-dengan-cuci-tangan-perlukah-pakai-sabun-khusus
2. Lifebuoy. (April 2019). Apakah yang Harus Diperhatikan Saat Memilih
Sabun Antiseptik?: https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/berita-
kesehatan/hal-yang-harus-diperhatikan-saat-memilih-sabun-
antiseptik.html
3. Jabr, Ferris. (Maret 2020). Why Soap Works:
https://www.nytimes.com/2020/03/13/health/soap-coronavirus-
handwashing-germs.html
4. Heryansyah, Tedy M. (April 2020). Kenapa Sabun Bisa Membunuh Virus?:
https://blog.ruangguru.com/kenapa-sabun-bisa-membunuh-virus
5. Wikipedia. (April 2020). Surfaktan: https://blog.ruangguru.com/kenapa-
sabun-bisa-membunuh-virus
6. Purjiyanta, Eka dan rekan-rekan. (Februari 2018). Erlangga: IPA Terpadu.

Anda mungkin juga menyukai