Sindiran Ibu Mariati kepada Saniah yang meninggalkan perjamuan yang kemudian di bela
oleh Asri. Tolakan Saniah terhadap ajakan Asnah untuk makan siang. Setelah makan siang
Asnah berniat untuk mengajak Saniah berbincang-bincang akan tetapi Saniah bersikap acuh
tak acuh terhadap Asnah.
Saniah berkunjung ke rumahnya, lalu menceritakan semua hal yang di rumah gadang
kepada bundanya. Setelah beberapa minggu tinggal dengan Saniah, Asri merasa terbebani
dengan Saniah. Bundanya memberi nasihat kepada Saniah.
Ibu Mariati sakit, Di rawatlah ibu Mariati oleh Asnah dengan Hati -hati. Hal tersebut
membuat Saniah berencana untuk meninggalkan rumah gadang yang menimbulkan
perdebatan antara Asri dengan Saniah.
semakin parah penyakit Ibu Mariati sehingga Asnah hampir tidak pernah keluar kamar Ibu
Mariati untuk merawatnya. Tak lama kemudian Ibu Mariati meninggal.
Melakukan pengajian tujuh hari tujuh malam untuk mendoakan Ibu Mariati. Asri sangat
terpukul dengan kepergian Ibunya. Setelah itu Hasan Basri datang untuk dengan rencana
menikahi Asnah, mendengarkan rencana tersebut perasaan Asri campur aduk.
Bagian 16 : Pengakuan
Setelah mengetahui niat Hasan Basri, Asnah pun menolak untuk menikah dengan Hasan
Basri. Mengetahui hal itu, Saniah menyindir dan menjelekkan Asnah karena dia tau bahwa
Asnah jatuh hati dengan Asri.
Bagian 17 : Kecelakaan
Pengajian digelar bertujuan untuk mendoakan Rangkayo Saleah dan Saniah. Permintaan
Rusiah kepada Asri untuk menjadi kakaknya ditolak oleh Asri. kemudian ada saudagar kaya
yang ingin menikahi Asri, namun di tolak oleh Asri.
Asnah pindah di kediaman Ibu Mariati , kemudian di saat hari raya Asri berniat untuk
menikahi Asnah. Dan keinginan Asri untuk membawa Asnah ke kota.
Bagian 20 : Penutup
Kekecewaan masyarakat Sungaibatang dengan Asri karena tidak mengikuti adat mereka,
akan tetapi mereka membutuhkan Asri untuk memimpin daerah mereka. Kedatangan Asri
dan Asnah disambut dengan penuh sukacita oleh masyarakat Sungaibatang.