Anda di halaman 1dari 4

BAB 2.

KEPUSTAKAAN
2.1 Landasan Standarisasi
Dalam analisa standarisasi tenaga ahli infra struktur ini menggunakan prinsip

proporsional penggunaan atau keterlibatan tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan serapan

waktu keterlibatan tenaga ahli yang berlandaskan nilai manfaat dan efisiensi yang

setinggi-tingginya yang mengacu pada jumlah jam kerja keterlibatan tenaga ahli dan

standar upah perjam berdasarkan standar upah yang berlaku sehingga nantinya setiap

tenaga ahli akan dibayarkan upahnya sesuai dengan keterlibatannya dalam proyek

konstruksi tersebut, tuntutan profesionalitas tenaga ahli sesuai dengan keahliannya yang

akan diapresiasikan dalam bentuk upah kerja.

Jasa konsultasi mempunyai bermacam-macam katagori biaya, umumnya

pengeluaran biaya untuk penugasan tenaga ahli merupakan komponen utama,

pengeluaran ini dinyatakan sebagai jam-orang atau bulan-orang (man-month). Dalam

merencanakan penugasan tenaga ahli hendaknya mengacu kepada spesifik yang akan

dikerjakan dan bukan klasifikasi secara umum.

Selain hal di atas juga akan diperhitungkan komponen lainnya sebagai

komponen pendukung dalam pembiayaaan seperti biaya penggandaan laporan,

pembelian atau sewa peralatan, sewa kenderaan, biaya rapat-rapat, biaya perjalanan,

jasa dan overhead perencanaan, asuransi atau pertanggungan serta pajak-pajak atau

6|LAPORAN PENDAHULUAN
iuran daerah dan lainnya tetap mengacu kepada nilai real dari biaya tersebut

berdasarkan Kepmen Praswil No. 332/KPTS/M/2002.

Tingkat profesionalitas dan kapabilitas tenaga ahli baik secara perorangan

maupun secara team work dalam memproduksi konsep pada perencanaan merupakan

nilai yang tinggi dalam proses perencanaan yang nantinya akan diapresiasikan

berdasarkan nilai negosiasi dari bentuk profesionalitasnya.

Untuk menentukan waktu keterlibatan tenaga ahli pada perencanaan

infrastruktur digunakan data hasil survey yang dilakukan terhadap responden yang

terdiri dari tenaga ahli teknik sipil dari berbagai bidang.

Data hasil survey akan diolah dengan menggunakan statistik yang landasan

teorinya berupa Mean Aritmatik ( X ) dari perangkat n buah data X dengan nilai rata-

rata dihitung berdasarkan formula sebagai berikut:

Dimana:

= waktu rata-rata(mean)
xi = Jumlah waktu
n = Jumlah data

untuk menghitung mean dari suatu distribusi frekwensi digunakan formula sebagai
berikut:

Dimana:
Fi = Frekwensi data

7|LAPORAN PENDAHULUAN
2.2Tujuan Dan Manfaat Pekerjaan

Seperti telah diungkapkan pada uraian diatas, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh

keinginan untuk menyeragamkan harga satuan kegiatan dan meningkatkan efisiensi

dalam pengelolaan anggaran yang berjalan saat ini khususnya dalam proses perencanaan

anggaran dengan cara menyediakan standarisasi harga satuan kegiatan. Secara umum

tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah menyusun Standar Harga Satuan

Pokok Kegiatan yang merupakan pembakuan biaya kegiatan fisik dan atau non fisik

melalui analisis yang distandarkan untuk setiap jenis komponen dengan menggunakan

standar barang dan harga satuan barang sebagai elemen penyusunnya.

Apabila tujuan kegiatan ini dapat dicapai, maka diharapkan diperoleh manfaat

diantaranya adanya keseragaman biaya dalam kegiatan yang sama, mempermudah

Satuan Kerja Dalam menyusun rencana kegaiatan, mempermudah monitoring dan

evaluasi kegiatan, efisiensi dalam rencana dan pelaksanaan anggaran yang pada

akhirnya akan meningkatkan efsiensi dalam pengelolaan anggaran di Pemerintah

Kabupaten/kota.

2.3Dasar Pembentukan

1. Undang-undang nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017, Penjelasan dalam Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018);

2. Pedoman Standar Minimal, Remunerasi/Biaya Personil (Billing rate) dan Biaya

Langsung (Direct Cost) untuk Badan Usaha Jasa Konsultansi, Ikatan Nasional

Konsultan Indonesia, Tahun 2021;

8|LAPORAN PENDAHULUAN
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

20/PRT/M/2016 tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 817) sebagaimana teah diubah dengan peraturan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2019

tentang Perumhanan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Nomor 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksanaan Teknis Kementrian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 107);

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

03/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019

Nomor 96)

5. Pertaturan Menteri Pekrejaan Umum Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Satndar

dan Perdoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia (Berita Negara

Reublik Indonesia Tahun 2019 Nomor 319).

9|LAPORAN PENDAHULUAN

Anda mungkin juga menyukai