Anda di halaman 1dari 3

Nama: MUHAMMAD IRFANSYAH

Kelas: X TATA BOGA 3

BIOGRAPHY R.A KARTINI

Salah satu tokoh wanita yang sangat terkenal di Indonesia ialah Raden Ajeng Kartini. Beliau juga
biasa dikenal sebagai R.A Kartini.
Beliau dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional yang gigih untuk memperjuangkan emansipasi
wanita.
R.A Kartini lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara. Karena banyaknya jasa dan
perjuangannya pada bangsa Indonesia maka hari kelahirannya itu kemudian diperingati sebagai
Hari Kartini.
Kartini lahir di keluarga bangsawan oleh karenanyalah ia memperoleh gelar R.A (Raden Ajeng) di
depan namanya. Menurut tradisi jawa gelar itu digunakan sebelum beliau menikah, sedangkan
setelah menikah maka gelar kebangsawanan yang dipergunakan adalah R.A (Raden Ayu).
Ayah beliau bernama R.M. Sosroningrat adalah seorang putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV.
Pada saat dilahirkan, ayah R.A Kartini adalah seorang bupati di Jepara dan merupakan orang yang
terpandang.
Ibu kartini bernama M.A. Ngasirah adalah anak seorang kiai / guru agama di Telukawur, Jepara.
Beliau bukanlah keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa.
Hal itulah yang membuat R.A Kartini harus mempunyai seorang ibu tiri. Hal ini karena itu peraturan
kolonial Belanda mengharuskan seorang Bupati menikah dengan bangsawan juga.
Hingga pada akhirnya ayah Kartini kemudian menikah dengan seorang wanita bangsawan
keturunan Raja Madura bernama Raden Adjeng Woerjan.
R.A Kartini adalah anak kelima dari 11 orang saudara, yang terdiri dari saudara kandung dan
saudara tiri. Meskipun anak kelima, namun beliau adalah anak perempuan paling tua dari saudara-
saudaranya.
Karena berasal dari keturunan bangsawan, kartini berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
Lalu, Ayahnya menyekolahkan beliau di ELS (Europese Lagere School).
Menurut tradisi jawa, setelah anak perempuan berusia 12 tahun maka anak tersebut harus ‘dipingit’
(tinggal dirumah), tidak terkecuali R.A Kartini. Akan tetapi, meskipun beliau berada di rumah, beliau
tetap terus belajar.
Cita-cita luhur beliau adalah ingin melihat perempuan asli pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar
seperti saat ini.
Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi oleh beliau,
dianggap sebagai hal baru yang dapat merubah pandangan masyarakat.
Selain itu, tulisan beliau juga berisi tentang yaitu makna Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan,
peri kemanusiaan dan juga Nasionalisme.
Tidak hanya itu, beliau juga menyinggung tentang agama, misalnya ia mempertanyakan mengapa
laki-laki dapat berpoligami, mengapa kitab suci itu harus dibaca dan dihafal tanpa perlu kewajiban
untuk memahaminya, dan lainnya.
Setelah dewasa, barulah pada tahun 1903 R.A Kartini menikah dengan seorang Bupati Kota
Rembang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Meskipun banyak sejarawan yang
mengatakan bahwa pernikahan tersebut adalah desakan dari orang tua.
Sebagian besar orang memperkirakan pada saat menikah, R.A Kartini masih ingin hidup dengan
bebas. Tetapi karena ingin membuat hati orang tua senang dan bangga, beliau lebih memilih untuk
mengikuti keinginan orang tuanya.
Meskipun memang takdir berkehendak lain. Tepat setahun setelah menikah beliau harus di panggil
oleh Yang Maha Kuasa (25 tahun). Diketahui sebelum wafat beliau mempunyai seorang anak
bernama R.M Soesalit Djojoadhiningrat.
Buku-Buku RA Kartini

 Aku Mau … Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar
1899-1903.
 Habis Gelap Terbitlah Terang
 Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
 Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
 Panggil Aku Kartini Saja (Karya Pramoedya Ananta Toer)
 Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
Nama Lengkap : Raden Ajeng Kartini
Nama Lain : Raden Ayu Kartini, RA Kartini
Tanggal Lahir : 21 April 1879
Zodiac : Taurus
Tempat Lahir : Bendera Belanda Jepara, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Tanggal Meninggal : 17 September 1904
Tempat Meninggal : Rembang, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Usia Meninggal : 25 Tahun
Dikenal karena : Emansipasi wanita
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Suami : K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat
Anak : R.M Soesalit Djojoadhiningrat
Cucu : RM. Boedi Setiyo Soesalit
Cicit : RA. Kartini Setiawati Soesalit, RM. Kartono Boediman Soesalit, RA Roekmini Soesalit, RM.
Samingoen Bawadiman Soesalit, dan RM. Rahmat Harjanto Soesalit.

Anda mungkin juga menyukai