Sebuah roda yang pergerakannya dalam sumbu mobil pun dapat disebut menjadi energi
kinetik rotasi. Hal tersebut dapat dikatakan pula menjadi energi gerak yang dapat memutar sebab
ada semacam sumbu menjadi penggeraknya. Sebuah mesin yang sedang menggerakkan sumbu
ban yang terdapat di tengah, dapat membuat sebuah roda dan juga ban untuk berputar yang antinya
dapat digunakan supaya mobil dapat berjalan.
Turbin yang bergerak pada pembangkit listrik tenaga air serta angina pun termasuk sebagai
energi kinetik rotasi. Turbin dalam pembangkit listrik tersebut dapat bergerak tetapi mempunyai
posisi yang tetap pada posisi semulanya tadi. Kincir angina pun menjadi suatu contoh dari adanya
energi kinetik rotasi dimana kincir angina tersebut bergerak dengan memutar sebab terdapat angina
yang memutar tetapi posisi dari kincir angina tersebut tidak dapat berubah. Kincir ngin tersebut
lah yang nantinya dapat merubah dari yang semualanya enerdi kinetik lalu berubah menjadi energi
listrik.
Pada saat sebuah benda sedang berotasi, maka besarnya dari energi kinetik rotasi yang di
punya oleh benda itu ialah sebanding dengan hasil perkalian momen inersia dan kuadrat dengan
kecepatan sudutnya. Secara sistematis, yaitu besarnya energi kinetik rotasi bisa dihitung melalui
rumus berikut ini :
Ekr = ⅟₂ I . ω
Keterangan :
Benda Menggelinding
Pada saat sebuah benda menggelinding, maka sebuah benda itu sedang melakukan dua
gerak secara sekaligus yakni gerak rotasi dan juga gerak translasi. Jadi, untuk mencari energi
kinetik ini kalian perlu menjumlahkan energi kinetik rotasi dengan energi kinetik translasi. Maka
secara sistematis, untuk mencari rumus dari energi kinetik rotasi benda yang menggelinding adalah
:
Keterangan :
Sebuah benda berbentuk silinder berongga (I=mR2) bergerak menggelinding tanpa tergelincir
mendaki bidang miring kasar dengan kecepatan awal 10 m/s. Bidang miring itu mempunyai sudut
elevasi α dengan tan α = 0,75. Jika percepatan gravitasi (g = 10 ms-2) dan kecepatan benda
berkurang menjadi 5 m/s, maka jarak pada bidang miring yang ditempuh benda tersebut adalah
….
Silinder berongga bergerak dari titik A menuju titik B. Ketika silinder bergerak, energi mekanik
di titik A memiliki nilai yang sama dengan energi mekanik di titik B. Hal yang membedakan kedua
titik tersebut yaitu terjadi perbedaan nilai energi potensial maupun energi kinetik di setiap titiknya.
Apabila dihubungkan dengan hukum Kekekalan Energi Mekanik diperoleh nilai ketinggian hB
seperti berikut.
Silinder berongga bergerak berpindah tempat dan mengalami gerak rotasi sehingga silinder
berongga memiliki energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi.
Jarak yang ditempuh silinder berongga dapat diselesaikan dengan aturan sinus