OLEH:
FAJRI HIDAYAT
NIM: 201639734
Skripsi
Diajukan kepada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta untuk memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I)
OLEH:
FAJRI HIDAYAT
NIM: 201639734
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua STAISA
Majalah Anak Sahabat Edisi 71 Agustus 2019 – Edisi 80 April 2020, disusun
oleh Fajri Hidayat, NIM : 201639734 Program Studi Pendidikan Agama Islam
serta dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada
Yang mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Skripsi ini telah diterima sebagia salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Srata Satu (S.1) Jurusan Pendidikan Agama
Islam.
Sidang Munaqosah
Ketua Sekretaris
(...........................) (.............................)
Penguji I Penguji II
(..........................) (..............................)
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua STAISA
Bismillahirahmanirrahim,
NIM/NIMKO : 201639734
2020
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.I) di
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shaluhuddin Al-Ayyubi Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STAISA Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain (hasil plagiasi), maka
saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di STAISA Jakarta sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 pasal 25 ayat 2
dan pasal 70.
(Fajri Hidayat)
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, yang telah
mengembangkan pikirannya dan mampu menjalani hidup ini dengan lebih baik.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
Shalahuddin Al Ayyubi.
5. Pimpinan Umum Majalah Anak Sahabat Ustadz Imam Saridho yang telah
Kampus di Bekasi
8. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan, penulis ucapkan
umumnya.
(Fajri Hidayat)
viii
DAFTAR ISI
B. Akhlak .............................................................................................. 27
1. Pengertian Akhlak ...................................................................... 27
2. Landasan Akhlak ........................................................................ 30
3. Klasifikasi Akhlak ...................................................................... 31
E. Anak ................................................................................................. 54
1. Pengertian Anak ......................................................................... 54
2. Ciri-ciri Utama Masa Anak-anak ............................................... 55
3. Masa Kanak-kanak Akhir .......................................................... 56
BAB I
PENDAHULUAN
dipegang teguh para pemeluknya. Bahkan, tiap aspek dari ajaran Islam
sabda Rasulullah SAW. yang sering kita dengar dan diajarkan disekolah-
sekolah.
1
Asnelly Ilyas, medambakan anak sholeh, (Bandung: Al-Bayan, 1996), h.11
2
(utuh) dan tawazun (seimbang) baik dari segi aspek rohani maupun
kamil’.4 Hal tersebut sesuai dengan pendapat Syed Muhammad Naquib al-
dan harus diraih oleh individu anak sebagai bentuk usaha dalam
kokoh, yang bersikap adil, dan memiliki jiwa serata bermental kuat.
Setiap individu dianjukarkan agar memilki budi pekerti yang luhur seperti
2
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008), h.7
3
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan
(Jakarta: PT. Al-Husna Zikra,1995), h.32
4
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2004), h. 29
3
sosok teladan yang diutus oleh Allah ke dunia sebagai pemimpin yang
menyambut masa depan yang akan datang. Pendidikan pada anak adalah
tugas orang tua, baik tanggung jawab kedua orang tua pada anak yang
dewasa.
“Wahai orang yang beriman, jagalah keluargamu dan dirimu darisiksa api
neraka yang bahan bakarnya dari batu dan manusia; yang menjaganya
malaikat yang keras, kasar, dan tidak durhaka kepadaAllah pada apa
Orang tua yang merupakan pendidik yang pertama kali bagi anak,
kerena mereka lahir di dunia dan hidup dalam keluarganya. Anak juga
merupakan titipan Allah untuk orang tua yang harus dipelihara dengan
baik untuk menjadi manusia teladan bagi orang banyak. Pada dasarnya
5
Yazid Bin Abdul Qodir Jawas, Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah Waljama’ah, (Cet 1
Agustus 2004), H. 1-2
4
anak tidak akan bisa tumbuh kembang dengan sendirinya, melainkan anak
memerlukan peran dan arahan dari orang tua dan mengajarnya dengan
Apabila aqidah pada anak telah rusak, maka akan rusak juga seluruh
pondasi Islam pada individu anak, baik yang berkaitan dengan bagian
Islam berupa syariat, mu’amalah maka ahklak pada anak juga tak bisa
Hal demikian akan terwujud dan dapat ditegakkan setelah ahklak dan
aqidah anak tertanam kuat dalam sanubarinya. Aqidah adalah bagian yang
dan waktu tertentu serta dituangkan dalam kurikulum dan akan diikuti oleh
formal peran dan fungsi dari setiap pendidikan yang diarahkan oleh guru
5
dan orang tua semakin jelas dan terarah pada anak didiknya. Keluarga
peserta didik dengan kreatif serta dengan cara yang inovatif untuk
secara total yang mencakup fisik, emosi, intelektual, dan religius. Bahwa
dengan berbagai macam ilmu pengetahuan saja, akan tetapi tujuan utama
dari pendidikan yaitu mendidik akhlak dan jiwa anak.7 Berbicara tentang
6
Indah Qomariyah, Belajar dan pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012), h.3-4
7
Moh. Slamet Untung, Menelusuri Metode Pendidikan Ala Rasulloh, (Semarang: Pustaka
Riki Putra 2007), h.96
6
adalah membentuk individu yang memiliki akhlak yang mulia, iman yang
pribadi yang “insan kamil” yang memiliki kualitas hubungan yang baik,
lingkungannya.
tujuan pendidikan. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah faktor usia,
dimana pada masa anak-anak menjadi masa yang paling tepat untuk
8
Erwati Azis, Prinsip-prinsip Pendidikan Islam, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2003), h.102
9
Sa’ad Riyadh, Jiwa Dalam Bimbingan Rasulullah, (Jakarta: Gema Insani 2007), h.93
7
bahwa masa yang paling penting dalam mendidik adalah masa anak-anak.
dengan makhluk lainnya. Fitrah yang dalam hal ini dapat diartikan bahwa
10
Asnelly Ilyas, medambakan anak sholeh, h.14
8
akhlak yang terpuji ke dalam jiwa anak serta anak dapat mengamalkan
jawab bagi kedua orang tuanya, yaitu tanggung jawab dalam hal
yang menjadi kewajiban orang tua. Karena itu, sebagai orang tua
kepada anak memiliki porsi penting serta mejadi fokus tersendiri dalam
11
Mahmud dkk, Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga, (Jakarta: Akademia 2013),
h.132
9
anak serta mampu mencetak generasi yang berakhlak mulia sesuai dengan
yang melibatkan anak-anak usia tingkat sekolah dasar. Semua hal tersebut
menjadi perhatian serta tanggung jawab bersama dari berbagai pihak. Serta
Pada usia akhir masa kanak-kanak atau usia tujuh tahun, salah satu
belajar yang kuat dalam diri seorang individu. Masa ini termasuk masa
yang paling penting dalam pendidikan anak. 13 Sehingga orang tua dapat
pendidikan.
Di era global ini, tidak dapat dipungkiri bahwa media turut andil
berhadapan dengan media, baik media cetak atau media elektronik. Begitu
pendidikan yang tepat. Salah satu media pendidikan yang dapat digunakan
cetak, seperti buku, jurnal, majalah, koran, dll. Dimana pada anak-anak
usia sekolah, media cetak seperti buku-buku pelajaran menjadi hal yang
yang tersebar di masyarakat. Dalam hal ini, orang tua yang bertanggung
jawab atas pendidikan anak dalam keluarga, turut andil dalam memberikan
atau mengenalkan anak pada buku bacaan yang bermanfaat, selain buku-
membaca.
edukatif.
untuk saat ini, majalah muslim memiliki berbagai varian berdasarkan usia
14
Ahmad Zaini, Dakwah Melalui Media Cetak: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam Vol.
2 Nomor 2, (STAIN Kudus: At-Tabsyir 2014), h. 60
13
dan lain-lain.15 Majalah Anak Sahabat terbit satu bulan sekali dan pertama
kali terbit pada tahun 2012. Namun jauh sebelum itu Majalah Anak
lainnya.
anak-anak usia tingkat sekolah dasar yang merupakan target utama sebagai
membaca dan mudah memahami isi bacaan. Materi yang disajikan dalam
Sehingga majalah ini dapat menjadi salah satu media belajar peserta didik
dapatkan di sekolah.
kualitas yang baik. Begitu pula dengan majalah Islam, bacaan atau materi-
materi yang terdapat di dalamnya harus sesuai dengan ajaran agama Islam.
15
Company Profile Majalah Anak Sahabat
14
pesan atau informasi bagi pembaca. Media pendidikan Islam yang terjamin
pendidikan Islam.16
Majalah Anak Sahabat sebagai salah satu media belajar bagi anak-
anak dengan harapan, bahwa pembaca dapat memperoleh nilai atau pesan
positif yang terdapat dalam bacaan, berupa nasehat Islami, hikmah atau
dapat berdampak pada pribadi peserta didik, dimana peserta didik dapat
“Sifat pamer sangatlah tidak disukai oleh Allah SWT. Begitu pula dengan
Rasullah SAW yang amat sangat tidak menganjurkan umatnya untuk tetap
bersikap rendah hati terhadap semua makhluk. Sehingga tidak ada timbul
perselisihan dan rasa iri yang menyebabkan renggangnya silaturahmi antar
umat Rasullah SAW.” 17
16
Syamsul Huda Rohmadi, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam,
(Yogyakarta: Araska 2012), h.143
17
Majalah Anak Sahabat edisi 76, Riya’-penghapus amal, (Bekasi: Menara Press 2019),
h.26
15
pelajaran atau buku bacaan lainnya, seharusnya memiliki daya tarik atau
bacaan yang mudah dipahami, serta materi yang disajikan merujuk pada
agama dan pengetahuan umum yang dipadukan dengan rubrik anak yang
disajikan dalam bentuk kuis atau permainan yang secara umum digemari
oleh anak-anak. Dalam kuis atau permainan tersebut, terdapat gambar atau
perjalanan kisah para tokoh-tokoh Islam, dimana para tokoh ini bisa
menginspirasi atau meneladani mereka. Selain itu juga ada rubrik Cerdik
yang penuh hikmah dan memiliki ibrah kepada pembaca. Dari itu penulis
adalah majalah yang sifatnya mendidik bagi pembaca. Dimana dalam hal
anak yang ada di dalam Majalah Anak Sahabat, sekaligus sebagai fokus
B. Identifikasi Masalah
Sahabat.
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2019-2020)
2. Signifikasi Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
E. Sistematika Penulisan
rekomendasi.
20
BAB II
A. Nilai
1. Pengertian Nilai
adalah citra, ide, dan bukan fakta, sebab itu tidak ada ukuran pasti
1
Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012),
h.49
2
Muhammad Alfan, Pengantar Filsafat Nilai, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013), h.42
21
dalam masyarakat.
apa yang patut dilakukan atau mengenai hal-hal yang berharga dan
3
Ibid, h.54
22
sesuatu yang tidak pantas atau yang pantas dikerjakan, dimiliki dan
dipercayai.4
2. Konsep Nilai
melakukan suatu tindakan, baik atau buruk, salah atau benar. Seseorang
akan melakukan suatu tindakan yang diyakininya benar dan tidak akan
dalam akhlak atau pun etika dan moral adalah tentang standar nilai
keburukan adalah sesuatu yang tidak enak dirasa, dipandang, dan tidak
memberikan manfaat.5
4
Qiqi Yuliati Zakiyah dan A.Russdiana, Pendidikan Akhlak, (Bandung: Pustaka Setia,
2014), h.148
5
Manpan Drajat dan Ridwan Effendi, Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2014),
h.24-25
23
3. Ciri-ciri Nilai
6
Muhammad Alfan, Pengantar Filsafat Nilai, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013), h.65
24
4. Fungsi Nilai
lain.
individu.
c. Fungsi Motivasional
7
Ibid, h.101-102
25
yaitu segi normatif dan segi operatif. Segi normatif menitik beratkan
pada pertimbangan baik buruk, benar salah, haq bathil, atau diridho
sanksi.
8
Qiqi Yuliati Zakiyah dan A.Russdiana, Pendidikan Akhlak, (Bandung: Pustaka Setia,
2014), h.148-149
26
individu.
Islami, yaitu: Sistem nilai budaya (cara hidup) yang sama dengan
Islam.
nilai Islam.
9
Jalaludin dan Abdullah, Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat, dan Pendidikan,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007) h.178
27
B. Akhlak
1. Pengertian Akhlak
pendidikan akhlak. 12
10
Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004). h.113
11
Muhammad Arifuddin, Duhai Anakku! Mendidik Anak Agar Tidak Durhaka,
(Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 2009), h.8
12
Heri Gunawan, Pendidikan Islam: Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, (Bandung:
PT. Remaja Rodakarya, 2014). H.11
28
a. Ibnu Maskawaih
b. Imam Al-Ghazali
13
Al-Ghozali, Mengobati Penyakit Hati terjemahan Ihya, Ulum Ad-Din (dalam Tahdzib
al-Akhlaq wa Mu’ajalat Amradh Al-Qulub), (Bandung: Karisma, 2000), h.31
14
Ibn Maskawaih, Tahzib al-Akhlaq (ed. Syekh. Hasan Tamir), (Beirut: Mansyurat Dar
Maktabat Al-Hayat, 1398 H), h.32
15
Al-Ghozali, Mengobati Penyakit Hati terjemahan Ihya, Ulum Ad-Din (dalam Tahdzib
al-Akhlaq wa Mu’ajalat Amradh Al-Qulub), (Bandung: Karisma, 2000), h. 31
16
Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlaq), Penerjemah Farid Ma’ruf, (Jakarta: Bulan Bintang,
1975), h. 43
29
kepribadiannya.
17
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan dan Kepribadian
Muslim, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h.151
30
2. Landasan Akhlak
Dalam Islam, dasar atau alat ukur yang menyatakan bahwa sifat
seseorang itu baik atau buruk adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Segala
sesuatu yang baik menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, itulah yang baik
a. Al-Qur’an
khuluqan.21
18
Manpan Drajat dan Ridwan Effendi, Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2014),
h.19
19
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h. 25
20
Ibid, h.20
21
Moh. Slamet Untung, Menelusuri Metode Pendidikan Ala Rasulullah, (Semarang:
Pustaka Rizki Putra, 2007), h.97
31
b. As-Sunnah
Islam.23
3. Klasifikasi Akhlak
penjabarannya:
a. Akhlak Terpuji
kasih sayang, adil, baik hati, rajin, menghargai orang lain, dan
lain-lain.
22
Aminuddin, dkk, Membangun Karakter dan Kepribadian Melalui Pendidikan Agama
Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h.96
23
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h.23
24
Ibid, h.97
25
Imam Syafe’i, dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), h.140
32
b. Akhlak Tercela
Qur’an dan As-Sunnah atau suatu hal yang dilarang oleh Allah.
boleh dilakukan.
C. Pendidikan Akhlak
sebagai magang, masa dan masa belajar suatu keahlian: juga kosakata
26
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2003) h.59
33
berkepribadian luhur.
pembiasaan.29
27
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,
(Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1995), h.32
28
Syamsul Huda Rohmadi, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam,
(Yogyakarta: Araska, 2012), h.139
29
Taufiqurrahman, dkk, Pendidikan Akhlak: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 Nomor
2, (IAIN Antasari: Mu’adalah, 2013), h.66
34
Sunnah/ Al-Hadist adalah alat ukur atau sebagai tolak ukur yang
menyatakan bahwa sifat seseorang itu baik atau buruk.31 Perbuatan apa
a. Al-Qur’an
sebelumnya.
30
Fajar Shodiq, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, (Surakarta: Fataba
Press, 2013), h.41
31
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h.20
32
Imam Syafe’I, dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), h.139
35
15-16:
ketentuan lainnya.33
33
Alaiddin Koto, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.68
36
a. As-Sunnah
34
Moh. Slamet Untung, Menelusuri Metode Pendidikan Ala Rasulullah, (Semarang:
Pustaka Rizki Putra, 2007), h.97
35
Agus Solahudin dan Agus Suyadi, ’Ulumul Hadits, (Bandung: Pustaka Setia,2009),
h.17
36
Aminuddin, dkk, Membangun Karakter dan Kepribadian Melalui Pendidikan Agama
Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h.96
37
akhair yaitu sebagai guru yang terbaik. Oleh karena itu, dalam
37
Asnelly Ilyas, Mendambakan Anak Saleh: Prinsip-prinsip Pendidikan Anak dalam
Islam, (Bandung: Al-Bayyan, 1996), h.75
38
Ibid
39
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
h.258
38
40
Asnelly Ilyas, Mendambakan Anak Saleh: Prinsip-prinsip Pendidikan Anak dalam
Islam, (Bandung: Al-Bayyan, 1996), h.76
41
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
h.263
39
(sadar).45
42
Tadkiroatun Musfiroh, Memilih, Menyusun, dan Menyajikan Cerita Untuk Anak Usia
Dini, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), h.19
43
Mahmud, dkk, Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga, (Jakarta: Akademia,2013),
h.137
44
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama,
1995), h.11
45
Khozin, Khazanah Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013), h.124
40
didiknya.46
46
Abdul Rohman, Jurnal Nadwa: Pembiasaan Sebagai Basis Penanaman Nilainilai
Akhlak Remaja Vol. 6 Nomor 1, (IAIN Walisongo Semarang, 2012), h.159
47
Erwati Aziz, Prinsip-prinsip Pendidikan Islam, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2003), h.102
41
berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus (Al-
shirat al-mustaqim), yakni jalan yang telah digariskan oleh Allah. Jalan
Q. S. Al-Fatihah ayat 7:
َ ِّضآَٰل
ين ِ ت َعلَ ۡي ِهمۡ َغ ۡي ِر ۡٱل َم ۡغضُو
َّ ب َعلَ ۡي ِهمۡ َو ََل ٱل َ ۡين أَ ۡن َعم
َ ص َٰ َرطَ ٱلَّ ِذ
ِ
٧
Artinya: “(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat”.
Jalan inilah yang akan mengantarkan manusia menuju kebahagiaan
saleh.
48
Mahmud, dkk, Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga, (Jakarta: Akademia,2013),
h.192
49
Ibid
42
tercipta:50
50
Fajar Shodiq, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, (Surakarta: Fataba
Press, 2013), h.43
43
berakhlak mulia.
1. Nilai Akhlak
mengatur pola sikap dan tindakan manusia di muka bumi. Sistem nilai
ajaran Islam.53
51
Khozin, Khazanah Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013), h.143
52
Manpan Drajat dan Ridwan Effendi, Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta,2014),
h.19
53
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h.25
45
َ ِون َٰ َذل
ك َ ك بِِۦه َويَ ۡغفِ ُر َما ُد َ ٱَّللَ ََل يَ ۡغفِ ُر أَن ي ُۡش َرَّ إِ َّن
ض َٰلَ ا ََل بَ ِعي ًدا َّ ِلِ َمن يَ َشآَٰ ٖۚ ُء َو َمن ي ُۡش ِر ۡك ب
َ ٱَّللِ فَقَ ۡد
َ ض َّل
١١٦
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya”.
54
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan dan Kepribadian
Muslim, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2011), h.152
55
Imam Syafe’I dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2014), h.141
56
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan dan Kepribadian
Muslim, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2011), h.154
46
َّ ِوا ب
ِٱَّلل ْ ص ُم َ َٱعت ۡ َو ْصلَحُوا ۡ ََوأ ْين تَابُواَ إِ ََّل ٱلَّ ِذ
َٰٓ
فَ ين َو َس ۡو َ ٌۖ ِۡٱل ُم ۡؤ ِمن ك َم َع َ ِفَأ ُ ْو َٰلَئ َِوأَ ۡخلَصُواْ ِدينَهُمۡ ِ ََّّلل
َ ِٱَّللُ ۡٱل ُم ۡؤ ِمن
ين أَ ۡجرًا َع ِظ ٗيما َّ تِ ي ُۡؤ
Artinya: “Kecuali orang-orang yang taubat dan
mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada
(agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama
mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-
sama orang yang beriman dan kelak Allah akan
memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala
yang besar”.
ٱَّللِ تَ ۡوبَ ٗة نَّصُوحًا َّ وا تُوب َُٰٓو ْا إِلَى ْ ُين َءا َمنَ َٰيََٰٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذ
َع َس َٰى َربُّ ُكمۡ أَن يُ َكفِّ َر َعن ُكمۡ َسيَِّاتِ ُكمۡ َوي ُۡد ِخلَ ُكمۡ َج َٰنَّت
َّ تَ ۡج ِري ِمن تَ ۡحتِهَا ۡٱۡلَ ۡن َٰهَ ُر يَ ۡو َم ََل ي ُۡخ ِزي
َّ ِٱَّللُ ٱلنَّب
ي
ۡين َءا َمنُواْ َم َع ٌۖۥهُ نُو ُرهُمۡ يَ ۡس َعىَٰ بَ ۡي َن أَ ۡي ِدي ِهم َ َوٱلَّ ِذ
َ َّٱغفِ ۡر لَنَ ٌۖآَٰ إِن
ك ۡ ورنَا َو
َ ُون َربَّنَآَٰ أَ ۡت ِممۡ لَنَا ن
َ َُوبِأ َ ۡي َٰ َمنِ ِهمۡ يَقُول
ٞ َعلَ َٰى ُكلِّ َش ۡيء قَ ِد
٨ ير
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang
48
manusia:
ِّس َعلَى ٱلت َّ ۡق َو َٰى ِم ۡن أَ َّو ِل ََل تَقُمۡ فِي ِه أَبَ ٗد ٖۚا
َ لَّ َم ۡس ِج ٌد أُس
ُّون أَن َ ال ي ُِحب ق أَن
ٞ تَقُو َم فِي ٖۚ ِه فِي ِه ِر َج ُّ يَ ۡوم أَ َح
َ ٱَّللُ ي ُِحبُّ ۡٱل ُمطَّه ِِّر
١٠٨ ين َّ ُوا َو ْ ٖۚ طهَّر
َ َيَت
Artinya: “Janganlah kamu bersembah yang dalam
mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang
didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di
dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bersih”.
49
ٱَّللِ َو ََل تُ ۡلقُواْ بِأ َ ۡي ِدي ُكمۡ إِلَى ٱلتَّ ۡهلُ َك ِة
َّ َوأَنفِقُواْ فِي َسبِي ِل
١٩٥ ين َّ َوأَ ۡح ِسنُ َٰٓو ٖۚ ْا إِ َّن
َ ِٱَّللَ ي ُِحبُّ ۡٱل ُم ۡح ِسن
Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan
Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik”.
َٰيََٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ َربَّ ُك ُم ٱلَّ ِذي َخلَقَ ُكم ِّمن نَّ ۡفس َٰ َو ِح َدة
يراٗ ِث ِم ۡنهُ َما ِر َج ٗاَل َكث َّ َق ِم ۡنهَا َز ۡو َجهَا َوب َ ََو َخل
ون بِِۦه َو ۡٱۡلَ ۡر َحا ٖۚ َم إِ َّن َّ َْونِ َسآَٰءٖٗۚ َوٱتَّقُوا
َ ُٱَّللَ ٱلَّ ِذي تَ َسآَٰ َءل
١ رقِيبٗ ا َ ۡان َعلَ ۡي ُكم َّ
َ ٱَّللَ َك
Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang
diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya: dan
dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-
Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.
ْص ِر ِهمۡ َويَ ۡحفَظُوا َ َٰ وا ِم ۡن أَ ۡب ْ ُّين يَ ُغض َ ِقل لِّ ۡل ُم ۡؤ ِمن
َ صنَع
ُون ۡ َٱَّللَ َخبِي ا ُر بِ َما ي
َّ ك أَ ۡز َك َٰى لَهُمٖۡۚ إِ َّنَ ُِوجهُمٖۡۚ َٰ َذل
َ فُر
Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya,
dan memelihara kemaluannya: yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
ك ِم َن ِ َنس ن
َ َ صيب َ َٱۡل ِخ َر ٌۖةَ َو ََل ت َٰٓ ۡ ٱَّللُ ٱل َّدا َر
َّ ك َ َو ۡٱبتَغِ فِي َمآَٰ َءاتَ َٰى
ك َو ََل تَ ۡب ِغ ۡٱلفَ َسا َد فِي َّ ٱل ُّد ۡنيَ ٌۖا َوأَ ۡح ِسن َك َمآَٰ أَ ۡح َس َن
َ ٌۖ ٱَّلل ُ إِلَ ۡي
َ ٱَّللَ ََل ي ُِحبُّ ۡٱل ُم ۡف ِس ِد
ين َّ ض إِ َّن ِ ٌۖ ٱۡلَ ۡر
ۡ
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan”.
individu.
52
akan tetapi lebih dari itu yaitu tujuan utamanya adalah mendidik
57
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.155
58
Heri Gunawan, Pendidikan Islam: Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, (Bandung:
PT. Remaja Rodakarya,2014), h.11
59
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.156
53
akhlak pada diri peserta didik menjadi fokus utama dalam proses
pendidikan.60
a. Pembentukan akhlak
pemanfaatannya
60
Juwariyah, Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an, (Yogyakarta: Teras,
2010), h.97
61
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2012),
h.78
62
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.91
54
lingkungannya.63
E. Anak
1. Pengertian Anak
keturunan yang kedua atau manusia yang masih kecil.64 Anak bukan
orang dewasa dalam ukuran mini karena anak memiliki taraf dan
63
Sa’ad Riyadh, Jiwa Dalam Bimbingan Rasulullah, (Jakarta: Gema Insani, 2007), h.93
64
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, KBBI: File PDF, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), h. 57
55
dan Najid Yusuf Badawi dalam buku Usul At-Tarbiyah wa Ilmu An-
Anak dalam pembahasan skripsi ini adalah anak pada fase akhir
keterampilan jasmani.
65
Asnelly Ilyas, Mendambakan Anak Saleh: Prinsip-prinsip Pendidikan Anak dalam
Islam, (Bandung: Al-Bayyan, 1996), h.48
66
Didin Jamaluddin, Paradigma Pendidikan Anak dalam Islam, (Bandung: Pustaka Setia,
2013), h.17
56
pada anak dalam hal pengembangan diri anak.67 Bagian penting dalam
stimulasi yang dilakukan pendidik pada anak yang memasuki fase atau
kehidupan sehari-hari.68
kanak akhir atau masa anak sekolah merupakan masa intelektual yang
67
Ibid
68
M. Fauzi Rachman, Islamic Parenting, (Surabaya: Penerbit Erlangga,2011), h.3
57
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Kajian pustaka disebut juga kajian literatur, yang merupakan bahasan atau
bahan-bahan bacaan yang terkait dengan suatu topik atau temuan. Riset
B. Tempat Penelitian
1
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,
(Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1995), h.61
2
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2013), h.95
58
Da’wah, jl.kp. Bulu Ds. Setia Mekar Tambun Selatan, Bekasi- Jawa Barat
Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai
file dalam database. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan
data.3 Oleh karena itu, kualitas dan ketepatan pengambilan data tergantung
pada ketajaman menyeleksi yang dipandu oleh penguassan konsep atau teori.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
primer dan sekunder. Adapun sumber data yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
Data primer adalah data utama yaitu data yang diseleksi atau
3
Mohammad Bisri, Statistika Sosial & Pendidikan, (Surakarta: FATABA Press, 2014),
h.12
4
Siswantoro, Metode penelitain sastra, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h.70
59
Media.
5
Ibid, h.71
60
Tahun 2019-2020.
Pustaka.
Bayan.
U Media.
6
Esti Ismawati, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: Ombak,
2012), h.81
61
penelitian.
sekunder).
keterpercayaan data.
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih nama penting dan yang
akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri.8
atau kajian isi. Teknik ini digunakan untuk menarik kesimpulan melalui
mempelajari dan mengkaji terhadap pesan yang tampak dalam Majalah Anak
Sahabat.
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), H.244
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004), h.163
10
Esti Ismawati, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: Ombak,
2012), h.70
63
bahwa peneliti melakukan pengamatan dengan cara teliti dan rinci serta
11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), h.177
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Selayang Pandang
kreatif dan asyik. Majalah Anak Sahabat sempat terbit pada tahun 1970-an
dalam waktu yang lama. Baru kemudian pada tahun 2012 Majalah Anak
Kini komik si Bandel diganti dengan 3 Sahabat yaitu Pen, Paper dan
anak yang tedepan di pentas nasional. Majalah Anak Sahabat sudah beredar
Papua.
penbentukan karakter hingga pola pikir pembaca. Karena media saat ini
Korbannya tidak hanya orang tua tetapi juga anak-anak. Karena anak-anak
paling mudah untuk ditaklukkan. Hal ini dapat kita ketahui dari berbagai
65
media yang beredar, dan yang paling banyak dikhawatirkan dari dampaknya
adalah anak-anak.
belum bisa bersaing! Karena itu pelu sinergitas, perlu kesungguhan, perlu
anak-anak, agar mereka terhindara dari perusakan moral oleh Televisi yang
tidak mendidik, Internet, game dan media social yang tidak bisa dipantau
terus menerus oleh orangtua. Kerena itu Majalah Sahabat hadir untuk
Adapun visi misi dan motto dari Majalah Anak Sahabat sebagai
berikut:
a. Visi
b. Misi
c. Motto
Wiwik Winarsih
Yusuf Solihin
Emiliana
Amriadi
Bentuk : Majalah
Sahabat, yang mana mana di dalamnya terdapat dua puluh lima rubrik yang
1 Sapa Sahabat
68
2 Surat Pembaca
3 Tahukah Sahabat
4 Teknologi
5 Mutiara Sahabat
6 Jendela Sahabat
8 Quote
9 Cita-cita
11 Kamus
12 Hidup Sehat
13 Kreasi Sahabat
14 Puisi
15 Tanggan Trampil
16 Buku Pilihan
17 Cerdik
18 Aqidah
19 Teladan
20 Sains
21 Kisah Sahabat
22 Galeri
23 Sahabat Ummi
69
24 Kuis
25 Mewarnai
26 Komik
5. Daerah Persebaran
1 Aceh
2 Palembang
3 Jambi
4 Lampung
5 Jakarta
6 Banten
7 Jawa Barat
8 Jawa Timur
9 Kalimantan Barat
10 Sulawesi Selatan
11 Papua
Beriku adalah daftar Majalah Anak Sahabat edisi 71 Agustus 2019 sampai
dengan edisi 80 April 2020 beserta tema atau judul bahasan utama pada
Akhlak Anak
seperti jagoanmu?
mendo’akannya.Mendo’a-
Ananda mengucapkan
kalimat-kalimat yang
bermakna baik.
mengaji Bersama.
72
agama termasuk
menghafal Al-Qur’an
game
73
dilarang berdandan
berhias.
Rayen khilaf…
74
2020
sifat ikhlas, sifat pemaaf, dan sifat lainnya. Untuk lebih jelasnya,
laranagannya.1
Anak Sahabat:
siang hari dan shalat di malam hari. Sehingga tak heran apabilah
1
Imam Syafi’I dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), h.141
2
M. Nur Abdul Hafizh Suwaid, Prophetic Parenting “Cara Nabi Mendidik Anak”,
(Yogyakarta: Pro-U Media,2010), h.354
76
71 - Agustus 2019)
- April 2020)
ْْل اَنَ ۠ا فَا ْعبُ ْدنِ ْۙ ْي َواَقِ ِم الص هَّلوةَ لِ ِذ ْك ِري ٰ اِنَّنِ ْْٓي اَنَا ه
ْٓ َّ ِّللاُ َْلْٓ اِ هلهَ ا
3
Imas Kurniasih, Mendidik SQ Anak Menurut Nabi Muhammad SAW, (Yogyakarta:
Pustaka Marwa,2010), h.129
77
4
Ibid
78
November 2019)
5
M Nur Abdul Hafizh Suwaid, Prophetic Parenting “Cara Nabi Mendidik Anak”,
(Yogyakarta: Pro-U Media,2010), h.331
80
melalui perbuatan.
mulia yang perlu ditanamkan pada diri peserta didik sejak dini.
ه
ِ هيْٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ها َمنُ ْوا ُكلُ ْوا ِم ْن طَيِّ هب
ِت َما َر َز ْق هن ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوا ِ ٰلِل
اِ ْن ُك ْنتُ ْم اِيَّاهُ تَ ْعبُ ُد ْو َن
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara
rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan
bersyukurlah kepada Allah, jika benarbenar kepada-Nya kamu
menyembah.”
a) Sabar
sabar:
mengahadapi ujian yang berat. Hal ini bisa kita lihat dari
6
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h.96
84
September 2019)
74 – November 2019)
7
Sa’ad Riyadh, Jiwa Dalam Bimbingan Rasulullah, (Jakarta: Gema Insani, 2007), h.133
85
36
ۙفَ ُخ ْورًٔ ا
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anakanak
yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan
8
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h.107
9
M. Nur Abdul Hafizh Suwaid, Prophetic Parenting “Cara Nabi Mendidik Anak”,
(Yogyakarta: Pro-U Media, 2010), h.219
86
ك بِ ٖه ِع ْل ٌم َ َْس ل
َ ك بِ ْي َما لَي َ ك َع هلْٓى اَ ْن تُ ْش ِر َ َواِ ْن َجاهَ هد
اح ْبهُ َما فِى ال ُّد ْنيَا َم ْعر ُْوفًٔا ۖ َّواتَّبِ ْع َسبِ ْي َل ِ ص َ فَ ََل تُ ِط ْعهُ َما َو
اب اِلَ ِۚ َّي ثُ َّم اِلَ َّي َمرْ ِج ُع ُك ْم فَاُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم
َ ََم ْن اَن
تَ ْع َملُ ْو َن
Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak
mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau
menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-
Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka
akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan”
87
10
M. Ali Al-Hasyimi, Menjadi Muslim Ideal, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1999), h.340
89
2019)
11
Haryanto Al Fandi, Etika Bermuamalah Berdasarkan Alquran dan Sunnah, (Jakarta:
Amzah, 2011), h.3
90
sebagai berikut:
َواِ َذا ُحيِّ ْيتُ ْم بِتَ ِحيَّ ٍة فَ َحي ُّْوا بِاَحْ َس َن ِم ْنهَآْ اَ ْو ُر ُّد ْوهَا ۗ اِ َّن
ان َع هلى ُك ِّل َش ْي ٍء َح ِس ْيبًٔا ٰه
َ ّللاَ َك
Artinya: “Apabila kamu diberi penghormatan dengan
sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu
dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah
penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya
Allah memperhitungankan segala sesuatu.”
Rasulullah:
c) Tepat Janji
– November 2019)
muslim.13
12
Rosihan Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h.104
13
Fajar Shodiq, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, (Surakarta: Fataba
Press, 2013), h.48
92
d) Sopan Santun
74 – November 2019)
berpisah.
kasar:
ۗ ّللاُ ْال َجه َْر بِالس ْۤ ُّْو ِء ِم َن الْقَ ْو ِل اِ َّْل َم ْن ظُلِ َم ٰ َْل يُ ِحبُّ ه
ٰ ان ه
ّللاُ َس ِم ْيعًٔا َعلِ ْي ًٔما َ َو َك
Artinya: “Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang
diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang
dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”
14
Haryanto Al-Fandi, Etika Bermuamalah Berdasarkan Alquran dan Sunnah, (Jakarta:
Amzah, 2011), h.129
94
Desember 2019)
Ahmad)
f) Maaf – Memaafkan
maaf-memaafkan:
penjelasan terkait:
salah satu sikap terpuji atau mulia dan juga merupakan suatu
amalan baik.
dalam Al-Qur’an:
g) Tolong-menolong
2019)
sejak zaman Rasulullah saw. Pada masa itu tak ada seorang
ْض يَأْ ُمر ُْو َن ْۤ ُ َو ْال ُم ْؤ ِمنُ ْو َن َو ْال ُم ْؤ ِم هن
ٍ ٍۘ ضهُ ْم اَ ْولِيَا ُء بَع ُ ت بَ ْع
َف َويَ ْنهَ ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َويُقِ ْي ُم ْو َن الص هَّلوة ِ بِ ْال َم ْعر ُْو
ُْۤ ه ٰ َوي ُْؤتُ ْو َن ال َّز هكوةَ َوي ُِط ْيع ُْو َن ه
ك
َ ول ِى ّللاَ َو َرس ُْولَهٗ ۗا
ّللاَ َع ِز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم ٰ ّللاُ ۗاِ َّن ه
ٰ َسيَرْ َح ُمهُ ُم ه
15
Ibid, h.144
99
ayat: 77). Dalam Majalah Anak Sahabat juga sangat banyak terdapat
Terampil.
mengolah sampah agar bermanfaat dan bernilai. Selain itu juga sabagai
itu di simpan disuatu tempat, agar ketika sahabat butuh untuk membuat
100
plastik itu, jika sudah banyak tinggal di jual atau bisa kasih kepada
yang lebih asyik dan bermanfaat untuk mereka. Saat ini kita tidak bisa
terlepas yang nama sampah, karena itu kita berikan solusi untuk yang
juga terdapat dalam rubrik lainnya, seperti Flaura Fauna yang mana
16
Amriadi Al Masjidiy, Wawancara, 20 Januari 2020
101
dan alam rusak maka tidaklah mengherankan jika alam ini sudah tidak
bersahabat dengan kita. Bencana alam sering terjadi di negeri kita ini.
Hal ini bisa disebabkan oleh rusaknya alam. Menurut penelitian, sekitar
sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah Sumatera yang tersisa di alam liar
ibrah dari lebah yang hinggap di tempat yang bersih dan menghasilkan
serangga lain amat mudah dijumpai di tempat sampah atau yang busuk.
ك ِم َن ِ َنس ن
َ َ صيب َ َٱۡل ِخ َر ۖةَ َو َْل ت ْٓ ۡ ٱلِلُ ٱل َّدا َر
َّ ك َ َو ۡٱبتَغِ فِي َمآْ َءاتَ هى
ك َو َْل تَ ۡب ِغ ۡٱلفَ َسا َد فِي َّ ٱل ُّد ۡنيَ ۖا َوأَ ۡح ِسن َك َمآْ أَ ۡح َس َن
َ ۖ ٱلِل ُ إِلَ ۡي
َ ٱلِلَ َْل ي ُِحبُّ ۡٱل ُم ۡف ِس ِد
ين َّ ض إِ َّنِ ۖ ٱۡلَ ۡر
ۡ
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan”.
agar tetap hijau. Kalau kita tidak menjaganya dengan baik, maka
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam pembahasan.
kehidupan sehari-hari.
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
Alfan, Muhammad, Pengantar Filsafat Nilai, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013
2000
1999
Amin, Ahmad, Etika (Ilmu Akhlaq), Penerjemah Farid Ma’ruf Jakarta: Bulan
Bintang, 1975
Aziz, Erwati, Prinsip-prinsip Pendidikan Islam, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2003
2014
Ruhama, 1995
Drajat, Manpan dan Ridwan Effendi, Etika Profesi Guru, Bandung: Alfabeta,
2014
Rosdakarya, 2002
Ibn Maskawaih, Tahzib al-Akhlaq (ed. Syekh. Hasan Tamir), Beirut: Mansyurat
2003
Ombak, 2012
Setia, 2013
2010
2013
Koto, Alaiddin, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014
111
2013
Majalah Anak Sahabat Edisi 71 Agustus 2019, Pahala Manis Puasa Senin-
Majalah Anak Sahabat Edisi 72 September 2019, Sedekah Perisai Dihari Kiamat,
Majalah Anak Sahabat Edisi 73 Oktober 2019, Berkata Baik Atau Diam, Bekasi:
Sahabat Press
Majalah Anak Sahabat Edisi 75 November 2019, Fast Food No Way, Bekasi:
Sahabat Press
Majalah Anak Sahabat Edisi 76 Desember 2019, Trend Makan, Bekasi: Sahabat
Press
Majalah Anak Sahabat Edisi 77 Januari 2020, Beuty in Syar’I, Bekasi: Sahabat
Press
112
Sahabat Press
Majalah Anak Sahabat Edisi 80 April 2020, Ada Apa Dengan Game Online,
Sahabat Press
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2014
Rosdakarya, 2004
Karya,2012
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Artikel Ilmiah, Jakarta: Gaung Persada
Press, 2007
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003
Riyadh, Sa’ad, Jiwa Dalam Bimbingan Rasulullah, Jakarta: Gema Insani, 2007
Solahudin, Agus dan Agus Suyadi, Ulumul Hadits, Bandung: Pustaka Setia, 2009
1993
2011
Suwaid, Muh. Nur Abdul Hafizh, Prophetic Parenting “Cara Nabi Mendidik
2012
Taufiqurrahman, dkk, Pendidikan Akhlak: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1
2014
115
LAMPIRAN – LAMPIRAN
116
117
Jawaban: sebenarnya dulu sebelum terbitnya majalah sahabat yang sekarang ini,
di SDIT Menera Kuwait ada majalah yang Namanya Menaraku. Namun karena
adanya masukan-masukan dari rekan Dewan Da’wah agar majalah Menaraku
diganti dengan majalah sahabat, yang mana nama majalah sahabat dahulu sudah
dikenal. Akhirnya dengan masukan tersebut majalah Menaraku digantilah dengan
majalah sahabat.
berusaha menjadikan apa-apa yang dibahas itu sesuatu yang asyik agar anak-anak
tidak bosan dalam membacanya.
Jawaban: Yang mempunyai usul pertama kali untuk menertbitkan majalah sahabat
adalah Mohammad Natsir
Jawaban: Pada saat itu Pak Natsir melihat tidak adanya majalah untuk anak-anak
Islam, yang banyak pada saat itu adalah majalah Kristen, seperti majalah bobo
dan lain sebagainya. Latar belakang diterbitkannya majalah sahabat yaitu
banyaknya masyarakat yang mengadukan keresahan kepada Pak Natsir yang mana
anak-anak pada saat itu sangat mengkhawatirkan.
Jawaban: Di dalam majalah sahabat tentunya yang banyak dibahas adalah tentang
Islam. Majalah sahabat merupakan salah satu majalah anak yang berupaya
membentengi anak dari media yang tidak aman bagi aqidah, ibadah, dan akhlak
anak, memberikan ilmu pengetahuan sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah bagi
anak, menampilkan setiap karya tulis yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-
Sunnah.
119
Narasumber
Imam Saridho
120
Jawaban: Hampir semua edisi ada pembahasan Akhlak yang kita angkat, karena
masalah ini penting bagi pertumbuhan perilaku anak-anak. Walaupun tidak secara
spesifik kita membahasnya namun nilai-nilai dan contoh akhlak selalu ada. Hal ini
diharapkan agar anak-anak mudah mengetahui, mengerti dan juga bisa diterapkan
di dalam kehidupan sehari-hari.
Jawaban: Di Majalah Anak Sahabat ada rubrik Teladan. Disini dibahas tentang
Sirah Nabi, Sirah Sahabat, dan tokoh-tokoh Islam lainnya. Karena meneladani
baginda Nabi, para sahabat dan tokoh Islam itu penting. Nabi saja diutus ke dunia
ini untuk memperbaiki Akhlak dan sugguh pada nabi itu suri teladan yang baik.
121
Jadi para tokoh Islam dapat kita teladani mulai dari segi Akhlak itu sendiri maupun
aqidah, perjuangannya dan lain-lainnya.
Pertanyaan: Masalah Akhlak apa saja yang di bahas dalam Majalah Anak
Sahabat?
Jawaban: Semua Akhlak ada. Mulai dari sikap, adab, pergaulan dan yang lainnya.
Bahkan terakhir-terakhir ini kita juga membahas soal Akhlak dalam bermedia
sosial.
Jawaban: Ini mungkin salah satu pembahasan yang sering ada di Majalah Anak
Sahabat dan pasti ada. Walaupun tidak secara langsung kita membahasnya.
Misalnya di rubrik Tangan Terampil kita sering membahas bagaimana
memanfaatkan sampah dengan baik dan dimanfaatkan untuk kerajinan tangan.
Seperti membuat bunga, kotak pensil, tempat lampu dan yang lainnya. Dimana
disini mengajarkan mereka untuk menjaga lingkungan, sekaligus memanfaatkan
barang-barang bekas untuk hal yang bermanfaat. Selain itu juga ada rubrik Flora-
Fauna, disini diharapkan anak-anak dapat menjaga dan melestarikan apa yang
ada disekitar mereka agar tidak punah. Sekaligus bersyukur atas aneka ragaman
hayati di Indonesia ini yang begitu indah.
122
Amriadi Al Masjidiy
123
124
125
126
A. DATA PRIBADI
Nama : Fajri Hidayat
Agama : Islam
B. DATA PENDIDIKAN
2004 – 2009 SDN 2 Gigieng – Aceh
2009 – 2012 SMPN 2 Sigli – Aceh
2012 – 2015 SMA IT Al-Fityan School – Aceh
2015 – 2018 STID Mohammad Natsir Jakarta
2018 – Sekarang STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta
C. HOBBY
• Olahraga
• Game
• Traveling
• Membaca
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan