Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Kuliah Pada Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah

Mohammad Natsir Jakarta

Oleh:

Rahman Al-Farisi Lukman

NPM/NIMKO:130151560/4775010113067

Pembimbing:

Agus Samsono, M.Ei

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU DA’WAH MOHAMMAD NATSIR

JAKARTA 1441 H / 2019 M


LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Kuliah Pada Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam SekolahTinggi Ilmu Da’wah

Mohammad Natsir Jakarta

Oleh:

Rahman Al-Farisi Lukman

NPM/NIMKO:130151560/4775010113067

Pembimbing:

Agus Samsono, M.Ei

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU DA’WAH MOHAMMAD NATSIR

JAKARTA 1441 H / 2019 M

ii
Laporan ini telah memenuhi persyaratan untuk diujikan

Disetujui Oleh Pembimbing Pada Tanggal:

25 Oktober 2019

Pembimbing,

(Agus Samsono, M.E.I)

iii
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atas nama Rahman Al-Farisi
Lukman telah dipertanggungjawabkan dalam sidang ujian dihadapan Tim Penilai
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohmmad Natsir
pada 25 Oktober 2019 Laporan ini telah diterima dan mahasiswa yang
bersangkutan dinyatakan “lulus” dalam mata kuliah Praktek Kerja Lapangan
(PKL) pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Ilmu
Da’wah Mohammad Natsir.

Jakarta, 25 Oktober 2019 M

Ketua Program Studi KPI,

Dr. Ujang Habibi, M.Pd.l

Dosen Penguji:

1. (Salman Alfarisi, M.Kom.I)

2. (Saeful Rokhman, M.I.Kom )

iv
        

“Hai Yahya, ambillah Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. dan


Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,”
(QS. Maryam: 12)

v
KATA PENGANTAR

Sesungguhnya segala puji itu milik Allah. Kami memuji-Nya dan minta
pertolongan hanya kepada-Nya, dan kami minta perlindungan Allah dari
kejahatan diri kami dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang diberi
petunjuk Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa
disesatkan Allah, maka tidak ada yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa
tiada ilah kecuali Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba dan
utusan-Nya.

Selanjutnya penulis pula bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat yang tak terhingga, dan dari nikmat tersebut diantaranya adalah telah
selesainya penulisan penelitian Praktek Kerja Lapangan (PKL), dan mudah-
mudahan penulisan ini bisa bermanfaat buat diri saya sendiri khususnya dan buat
pembaca pada umumnya.

Mudah-mudahan shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan


kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan kepada keluarga beliau serta
siapa saja yang berjalan mengikuti jejaknya sampai hari kiamat.

Dan penulis tak lupa juga mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah turut serta dalam membantu dan memberikan dorongan, dalam
menyelesaikan tugas ini. Sebab sangat kecil kemungkinan usaha yang penulis
lakukan ini akan berhasil tanpa usaha, dorongan baik moral maupun materil dan
do’a dari berbagai pihak. Terutama saya khususkan kepada:

1. Ketua STID Mohammad Natsir Jakarta Ust. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I
2. Ketua Prodi KPI STID Mohammad Natsir, Ust. Dr. Ujang Habibi, M.Pd.I
3. Pembimbing yang telah sabar dan ikhlas memberikan bimbingan kepada
penulis beliau Ust. Dr. Ujang Habibi, M.Pd.I
4. Semua staf pengajar dan dosen STID Mohammad Natsir

vi
Kemudian penulis ingin sampaikan terima kasih juga kepada orang-orang
tercinta

1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan ketulusan doa kepada
penulis, dengan sabar penuh cinta selalu memotivasi penulis agar selalu
tepat waktu dalam melaksanakan semua kewajiban.
2. Keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungannya baik berupa
semangat ataupun yang lain sebagainya.
v
3. Teman-teman seperjuangan yang telah ikut serta membantu dalam penulisan
PKL ini.

Mudah-mudahan Allah SWT menerima semua amal baik kita semua dan
menjadikan amal tersebut pemberat dalam timbangan hasanah kita, Aamiin.

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini tentunya sangat sederhana dan jauh
dari kesempurnaan, namun penulis dengan sangat terbuka dan senang hati serta
memberikan kesempatan kepada semua pihak yang ingin memberikan masukan,
saran atau kritik untuk lebih dapat membantu dalam menyempurnakan laporan
PKL ini.

Akhirnya penulis berdo’a, semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan


di dunia dan lebih-lebih di akhirat. Amiin. Jazakumullahkhoironkatsiroo.

Jakarta, 23 Oktober 2019

Penulis

Rahman Al-Farisi Lukman

vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................... i

Halaman Persetujuan ………..………….…………………………… ii

Halaman Pengesahan………………………………………………… iii

Motto .................................................................................................... iv

Kata Pengantar ..................................................................................... v

Daftar Isi ............................................................................................... vii

Daftar Tabel .......................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………................................................................. 1

B. Masalah dan Tantangan.................................................................... 4

C. Kecendrungan Mahasiswa................................................................ 5

BAB II : INTI LAPORAN

A. Panduan Program Praktek Kerja Lapangan STID Mohammad


Natsir…………………………………………………………………. 7
1. Pengertian PKL……................................................................. 7

2. Hubungan PKL dengan STID Mohammad Natsir……………. 7

3. Tujuan PKL…………………………………………………… 8

4. Program Kegiatan PKL STID Mohammad Natsir...………….. 8

B. Pelaksanaan Program PKL STID Mohammad Natsir…………….. 10

viii
1. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran………………………… 10

2. Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah..................................... 11

3. Kegiatan Kemasyarakatan dan Keagamaan…………….……. 20

4. Kegiatan Keorganisasian dan Penunjang…………………….. 23

C. Kolom Opini ..……………………………………………………. 25

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………….. 29

B. Kesan Penulis.….................................................................... 30

C. Pesan dan Saran....................................................................... 31

D. Daftar Riwayat Hidup……………………………………….. 33

Lampiran-Lampiran…………………………………………………. 35

ix
TABEL I

Kegiatan Pendidikan Dan Pengajaran

Bukti
No Nama Kegiatan Sebagai Waktu Tempat
Fisik
Perumahan
Mengajar RTQU 21 Oktober Papan Mas,
1 (Rumah Tahfidz Pengajar 2014 - Juni Tambun Ada
Qur’an) 2015 Selatan, Kab.
Bekasi
21 Februari
Mengajar TPA Jati Mulya,
2 Pengajar 2016 - 7 Juni Ada
An-Naba Bekasi Timur
2017
Desa Hori
Mengajar TPA Nara, Kec.
Ramadhan
3 Masjid Al- Pengajar Keluba Golit, Ada
2017
Mu’min Kab. Flores
Timur, NTT

x
TABEL II

Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Bukti
No Nama Kegiatan Sebagai Waktu Media
Fisik

Kuliah Perdana I Kampus B


STID 5 September STID
1 Mohammad Peserta 2013 Ada
Mohammad
Natsir
Natsir

Kuliah Perdana Kampus B


18
II STID STID
2 Peserta September Ada
Mohammad Mohammad
2014
Natsir
Natsir
Kampus B
Seminar “Peran
30 November STID
3 Media Massa Peserta Ada
2013 Mohammad
Dalam Islam”
Natsir
Kampus B
Seminar Politik 15 Maret STID
4 Islam Peserta 2014 Ada
Mohammad
Natsir

Seminar Kampus B
Tentang Islam STID
5 Peserta 2 Maret 2014 Ada
Bersama PKU Mohammad
Gontor
Natsir
Kampus B
Seminar 13 Agustus STID
6 Kristologi Peserta 2016 Ada
Mohammad
Natsir
Semester II,
Daurah “Sifat Peserta Kampus B Ada
T.A, 2014-

xi
7 Shalat Nabi” 2015 STID
Mohammad
Natsir

Daurah “Shalat Kampus B


Berjama’ah dan Oktober STID
8 Urgensinya Bagi Peserta 2014 Ada
Mohammad
Da’i”
Natsir
Kampus B
Daurah “Hukum
17 November STID
9 Nasyid dan Peserta Ada
2014 Mohammad
Ghina”
Natsir
Kampus B
Daurah
Peserta STID
10 Kepengurusan 14 Juli 2014 Ada
Jenazah I Mohammad
Natsir
Kampus B
Daurah
17 April STID
11 Kepengurusan Peserta Ada
2017 Mohammad
Jenazah II
Natsir
Kampus B
Pelatihan Budi
21 Maret STID
12 Daya Ikan Lele Peserta Ada
2014 Mohammad
Sangkuriang
Natsir
Kampus B
Pelatihan Tempe
12 April STID
13 dan Susu Peserta Ada
2015 Mohammad
Kedelai
Natsir
Kampus B
29 Oktober
14 Pelatihan Iqra’ Peserta STID Ada
2014
Mohammad

xii
Natsir
Kampus B
Pelatihan 22 Februari STID
Bekam I Peserta 2015 Ada
15 Mohammad
Natsir
Daurah
“Naqdhu
‘Aqa’id as- Hotel
Syi’ah al- Balairung,
16 Peserta 4-6 Mei 2016 Ada
Imamiyah” Matraman
(bantahan
Jakarta Timur
terhadap syi’ah
imamiya)

Kunjungan Jl. Swadaya I,


Kestasiun Pondok
Televisi Talk 3 Oktober Ranggon,
17 Peserta Ada
Show “Tokoh 2016 Cipayung,
Inspirasi Jakarta
Indonesia” Selatan
Kampus B
Pelatihan
27 April STID
18 Ruqyah Peserta Ada
2015 Mohammad
Syar’iyyah
Natsir

xiii
TABEL III

Kegiatan Kemasyarakatan dan Keagamaan

Nama Bukti
No Sebagai Waktu Tempat Sifat
Kegiatan Fisik
Masjid As-
21 Februari
Magang di Salam, Jati
1 Peserta 2016 - 7 Juni Magang Ada
Masjid Mulya,
2017
Bekasi Timur
Masjid As-
21 Februari
Imam Salam, Jati
2 Imam 2016 - 7 Juni Magang
Rawatib Mulya, Ada
2017
Bekasi Timur
Masjid Nurul
Ikhsan, Desa
Hori Nara,
Ramadhan
Kec. Keluba Liburan Ada
2014
Golit, Kab.
Flores Timur,
Kultum NTT
3 Peserta
Ramadhan Masjid Al-
Mu’min,
Desa Hori
Ramadhan Kafilah
Nara, Kec. Ada
2017 Da’wah
Keluba Golit,
Kab. Flores
Timur, NTT
Masjid Nurul
Ramadhan Kafilah
Buka Puasa Ikhsan, Desa Ada
2014 Da’wah
Ramadhan Panitia Hori Nara,

xiv
4 Bersama Kec. Keluba
Golit, Kab.
Flores Timur,
NTT
Masjid Al-
Mu’min,
Desa Hori
Ramadhan Kafilah
Nara, Kec. Ada
2017 Da’wah
Keluba Golit,
Kab. Flores
Timur, NTT
Aksi Bela 4 November
5 Peserta Istana Negara DDII Ada
Islam 411 2016
Aksi Bela 2 Desember
6 Peserta Monas DDII Ada
Islam 212 2016

xv
TABEL IV

Kegiatan Keorganisasian dan Penunjang

Nama Bukti
No Sebagai Waktu Tempat
Kegiatan Fisik

Perguruan
24
Silat
September Kampus B STID
1 PANCHA Anggota Ada
2013- 25 Mohammad Natsir
BELA
Mei 2015
PUSAT

Kampung Inggris
English Ramadhan
2 Peserta Pare, Kediri Jawa Ada
Camp 2014
Timur
Kafilah Ramadhan
3 Anggota NTT Ada
Da’wah 2017
Rakernas
(Rapat Kerja
24-26
Nasional) & Asrama Haji Pondok
4 Peserta Februari Ada
Haflah Gede Jakarta Timur
2017
Setengah
Abad DDII

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa Arab dakwah,
merupakan bentuk masdar dari kata kerja da’a, yad’u, da’wah, berarti seruan, ajakan,
atau panggilan. Kata dakwah juga berarti doa (al-du’a), yakni harapan, permohonan
kepada Allah SWT atau seruan (al-nida). Doa atau seruan pada sesuatu berarti
dorongan atau ajakan untuk mencapai sesuatu itu (al-du’a ila al-syai’ al-hatsts ‘ala
qasdihi) (Ma’arif, 2011:17).

Sedangkan dakwah secara terminologi (istilah), dakwah dipandang sebagai


seruan dan ajakan kepada manusia menuju kebaikan, petunjuk, serta amar ma’ruf
(perintah yang baik) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia maupun akhirat (Halimi, 2008:32).

Menurut Nasarudin Latif Dakwah adalah setiap usaha aktivitas dengan lisan
maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk
beriman dan menaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta
akhlak Islamiah.

Menurut Ali Makhfud dalam kitabnya “Hidayatul Mursyidin” Dakwah adalah


mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama),
menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka kepada kebaikan dan
mencegah mereka dari perbuatan mungkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat.

1
Dakwah dalam Al-Quran dijelaskan: "Serulah oleh kalian (umat manusia) ke
jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka
secara baik-baik..." (QS. An-Nahl:125).

Setiap perkataan, pemikiran, atau perbuatan yang secara eksplisit ataupun implisit
mengajak orang ke arah kebaikan (dalam perspektif Islam), perbuatan baik, amal
saleh, atau menuju kebenaran dalam bingkai ajaran Islam, dapat disebut dakwah.

Muhammad Natsir, mengatakan Usaha menyerukan dan menyampaikan kepada


perorangan manusia dan seluruh umat tentang pandangan dan tujuan hidup manusia
di dunia yang meliputi amar ma'ruf nahi munkar, dengan berbagai macam media dan
cara yang diperbolehkan oleh akhlak, dan membimbing pengalamannya dalam
perikehidupan perseorangan, berumah-tangga, bermasyarakat, dan bernegara.

Begitu juga Endang S. Anshari, 1991 menjelaskan Upaya menyampaikan ajaran


Islam kepada manusia, baik dengan lisan maupun dengan tulisan. Amrullah Ahmad,
1999 mendefinisikan Upaya mengajak manusia supaya masuk ke dalam jalan Allah
secara menyeluruh (kaffah), baik dengan lisan, tulisan maupun perbuatan sebagai
ikhtiar muslim mewujudkan Islam menjadi kenyataan kehidupan pribadi, usrah
(kelompok), jama'ah dan ummah.

Secara umum tujuan da’wah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam
seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang masih bersifat umum dan
utama, di mana seluruh gerak langkahnya proses dakwah harus ditujukan dan
diarahkan kepadanya. Sedangkan secara khusus tujuan da’wah merupakan perumusan
tujuan sebagai perincian daripada tujuan dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam
pelaksanaan seluruh aktivitas dakwah dapat jelas diketahui, ke mana arahnya dan
jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah dengan cara
yang bagaimana dan sebagaimana dengan cara yang terperinci (Aziz, 2004:67).

2
Dakwah dalam Islam merupakan tugas yang sangat mulia, yang juga tugas para
Nabi dan Rasul, juga merupakan tanggung jawab seorang muslim. Dakwah bukanlah
pekerjaan mudah, tidak mudah seperti membalikan telapak tangan, dan juga tidak
dapat di lakukan oleh sembarang orang. Seorang da’I harus mempunyai persiapan-
persiapan yang matang baik dari segi keilmuan maupun dari segi budi pekerti. Sangat
susuah di bayangkan bahwa suatu dakwah akan berhasil, jika seorang da’I tidak
mempunyai ilmu pengetahuan yang memadai dan tingkah laku yang buruk baik
secara pribadi ataupun sosial.

Juru dakwah (da’i) adalah salah satu faktor dalam kegiatan dakwah yang
menempati posisi yang sangat penting dalam menentukan berhasil atau tudaknya
kegiatan dakwah. Seorang Da’i yang dimaksudkan dalam makalah ini adalah da’I
yang bersifat umum, artinya bukan saja Da’i yang professional, akan tetapi berlaku
juga untuk setiap orang yang hendak menyampaikan, mengajak orang ke jalan Allah.
Setiap orang yang menjalankan aktifitas dakwah, hendakanya memiliki kepribadian
yang baik sebagai seorang Da’i. Pada klasifikasi kepribadian seorang Da’i, yakni
yang bersifat rohaniah (psikologis) pada dasaranya mencakup masalah sifat, sikap
dan kemampuan diri seseorang Da’i di mana ketiga masalah ini sudah dapat
mencakup keseluruhan (kepribadian) yang harus di milikinya .

Kedatangan da’i dimasyarakat pula mampu menyelesaikan permasalahan sosial,


ekonomi dan masalah perpolitikan. Maka oleh sebab itu, mengingat pentingnya
keberadaan seorang da’i dimasyarakat, Yayasan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir, sebagai Lab Kaderisasi
para da’i yang nantinya akan dikirim dan ditempatkan keseluruh pelosok Nusantara.

Berbagai macam bentuk aktivitas yang telah dilakukan dalam pembentukan


karakter dan yang akhirnya melahirkan da’i yang mampu menjawab permasalahan
ummat, mengembangkan skill da’i dan pemanfaatan da’i bagi masyarakat luas,
melalui program praktikum da’wah, Komunitas Pencinta Masjid (magang di masjid)

3
dan program Kafilah Da’wah. Ketiga program ini merupakan tahapan dan satu
kesatuan dalam Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang di selenggarakan oleh
Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir, Jakarta.

B. Masalah dan Tantangan

Masalah dan tantangan tak dapat di pisahkan dalam dunia da’wah, penyampai
risalah yang agung sekelas nabi dan rasul sekalipun bukan berarti bisa terlepas dari
tantangan dan masalah ketika sedang berdakwah, ingatkah kita atas perjuangan nabi
nuh yang sudah berda’wah ratusan tahun di tengah tengah kaumnya namun hanya
segelintir orang saja yang sudi menerima da’wahnya, bagaimana rasulullah harus di
kucilkan dari tanah kelahiranya ketika sedang menjalankan risalah da’wah, sampai
sampai beliau harus mengalami duka lara ketika menjalankan tugas mulia ini, apakah
semua itu lantas membuat rasulullah putus atas sehingga meninggalkan tugas da’wah
ini? Tentunya tidak, dengan semangat berdarah darah pada akhirnya perjuangan
da’wah ini menuai hasil dari semangat yang tiada henti, adapun masalah dan
tantangan da’wah yang penulis rasakan selama berda’wah di tengah tengah
masyarakat adalah sebagai berikut

1. Kendala dalam diri (masalah internal)


a. Kurangnya penulis didalam memahami management da’wah yang baik,
sehingga cenderung mengalir begitu saja ketika melaksanakan tugas
da’wah tanpa ada target dan tujuan yang jelas, sehingga target yang ada
hanya sebatas hiasan pikiran tanpa benar benar ada upaya untuk
merealisasikan di dalam kehidupan nyata, atas dasar itulah penulis
sering kali menunda nunda target yang pernah tercanangkan sedang
prilaku suka menunda nunda hal baik adalah salah satu biang
kegagalan da’wah.
b. Kurangnya penulis di dalam memahami peta da’wah yang tentunya
sangat berpengaruh terhadap metode da’wah yang bakal di terapkan di

4
dalam berda’wah, sehingga apabila berda’wah tanpa memahami peta
da’wah yang ada, terkadang suka asal asalah di dalam menerapkan
metode da’wah yang sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada.
2. Kendala dari luar (eksternal)
a. Keadaan ekonomi

Ini mejadi masalah serius yang tentunya harus di perhatikan oleh


setiap juru da’wah, seorang Da’i di tuntut tidak hanya pandai
membangkitkan ruhiyah tapi juga rupiyah di tengah tengah masyarakat, hal
itulah yang kemudian di sebut dengan Da’i pemberdaya. Da’i yang bisa
membangkitkan potensi potensi yang ada di tengah tengah masyarakat
dalam segi ekonomi, karena akan sangat sulit menanamkan nilai nilai
keislaman ketika masyarakat dalam keadaan lapar, dan itulah yang penulis
alami ketika sedang tugas kafilah da’wah di kepulauan Mentawai.

3. Keadaan lingkungan

Masih kentalnya ibadah ber aroma adat yang sangat kental di tengah
tengah masyarakat menjadi kendala tersendiri yang penulis alami, di
tambah lagi dengan praktik praktik ibadah yang masih terjangkiti hal hal
yang berbau syirik tentunya menjadi permasalahan serius yang sudah
seharusnya mejadi PR tersendiri bagi Da’i untuk memecahkanya, kultur
dan corak masyarakat yang berbeda beda di tambah masih awwamnya
masyarakat terhadap ilmu agama semakin menambah daftar PR yang harus
di perhatikan dalam misi da’wah ini.

C. Kecenderungan Mahasiswa

Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis memiliki kecenderungan


dalam mengambil jalan untuk berbagi dan berdakwah guna menyampaikan yang

5
ma’ruf dan mencegah dari munkar, melalui sebuah profesi yakni menjadi seorang
guru untuk anak-anak usia dini.

Ada beberapa alasan yang mendasar menganai jalan ataupun cara yang penulis
ambil dalam berdakwah ini, sehingga alasan tersebut menjadi pendorong bagi penulis
untuk berdakwah menyebarkan sendi-sendi ilmu keislaman melalui pengajaran anak-
anak usia dini. Diantara alasan tersebut adalah:

1. Penulis berpandangan bahwa penanaman keislaman yang tepat adalah dengan


merangkul, mengajarkan, memahamkan, para anak-anak usia dini tentang ilmu
kediniyyahan, sejak usia dini.
2. Mengajarkan ilmu diniyyah merupakan saham (pahala) terbesar ketika sang
anak yang kita bina tersebut, tumbuh menjadi anak yang sholeh dan sholehah
serta berbakti kepada kedua orang tua.
3. Penulis merasa bahagia bila berada didekat sisi anak-anak usia dini. Hal
tersebut diibaratkan seperi memiliki kemistri rasa kebapaan.
4. Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini. Penulis banyak
berkecipung dalam dunia anak-anak usia dini. Dalam hal itu mengajar ilmu Al-
Qur’an dan diniyyah.

6
BAB II

INTI LAPORAN

A. Panduan Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) STID Mohammad Natsir

1. Pengertian PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan serangkaian kegiatan-kegiatan


pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan dan kemudian dilaporkan
oleh seorang mahasiswa (sejak semester I (satu) hingga berstatus sebagai peserta
ujian PKL, sebagai aturan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah
Mohammad Natsir). Bobot PKL adalah 4 SKS atau setara dengan 300 jam kerja di
lapangan. PKL ini biasa disebut dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata), biasanya
istilah ini digunakan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

2. Hubungan PKL dengan STID Mohammad Natsir

Setiap perguruan tinggi di Indonesia baik perguruan itu negeri ataupun swasta
mengadopsi Tri Dharma perguruan tinggi, dan salah satu Tri Dharma tersebut
berupa pengabdian kepada masyarakat. Pada Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah
Mohammad Natsir, Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) ini
diimplementasikan dalam bentuk sebuah kegiatan yang diberi nama Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi dari teori yang
diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik di bidang Pendidikan, Agama,
Sosial, maupun bidang-bidang lainnya.

Namun, perlu dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


(PKL) di STID Mohammad Natsir memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan
PKL di perguruan tinggi lain. Jika kita lihat di perguruan tinggi lain, program ini

7
dilaksanakan selama selang waktu tertentu, mulai dari kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat bagi masyarakat. Sedangkan PKL di STID Mohammad Natsir lebih
banyak menekankan pada kegiatan bidang pengajaran dan da’wah di lingkungan
kampus dan sekitarnya, yang memiliki masa tenggang dari semester I sampai ujian
PKL yang ditetapkan oleh pihak kampus pada semester VII, meskipun mahasiswa
juga diperbolehkan mengadakan kegiatan dalam waktu tertentu asal tidak
kontradiktif dengan jadwal perkuliahan.

3. Tujuan PKL

Setidaknya ada empat tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat ini,
yaitu:

a. Mengembangkan sumber daya manusia untuk melahirkan manusia-manusia


yang memiliki rasa tanggung jawab membangun.

b. Melakukan pembinaan terhadap masyarakat sehingga semakin mandiri dan


sejahtera secara ekonomi.

c. Menyelenggarakan pembinaan bagi institusi masyarakat sesuai dengan


perkembangan teknologi.

d. Meningkatkan kepedulian sosial para dosen dan mahasiswa terhadap


masalah-masalah kemasyarakatan.

4. Program Kegiatan PKL STID Mohammad Natsir

Kegiatan lapangan dalam PKL adalah kegiatan pengumpulan data dan bukti-
bukti tertulis tentang aktivitas yang pernah dilakukan oleh mahasiswa sejak
semester I (satu) hingga menjadi peserta ujian.

Kegiatan PKL dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang, yaitu:

8
a. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran

Kegiatan ini terdiri atas:

1) Mengajar di pendidikan formal dan non formal.

2) Mengajar les privat.

3) Praktikum mengajar di suatu lembaga pendidikan.

b. Kegiatan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Kegiatan ini meliputi:

1) Laporan penelitian yang dipublikasikan dan tidak.

2) Diskusi ilmiah, lokakarya, seminar dan semacamnya.

3) Penulisan karya ilmiah popular di jurnal, majalah dan surat kabar.

c. Kegiatan Kemasyarakatan dan Keagamaan

Kegiatan ini meliputi:

1) Peringatan Hari Besar Islam dan kegiatan keagamaan lainnya.

2) Penyuluhan, ceramah, khutbah dan sejenisnya.

3) Bakti sosial dan sejenisnya.

d. Kegiatan Keorganisasian dan Penunjang

Kegiatan ini meliputi:

1) Menjadi pengurus pada organisasi mahasiswa.

9
2) Menjadi pengurus pada kegiatan ekstrakurikuler.

3) Pelatihan Kepemimpinan.

4) Mendapat tanda jasa/ penghargaan dan prestasi.

Empat kelompok kegiatan ini merupakan standar dasar pelaksanaan PKL STID
Mohammad Natsir, namun penelitian ditambah satu bobot khusus yaitu: dedikasi,
ibadah dan akhlak mahasiswa selama menjadi mahasiswa STID Mohammad
Natsir. Hal ini didapat dari kerjasama Bimbingan, Penyuluhan, Pembina Asrama
dan Tim Penilai PKL.

B. Pelaksanaan Program PKL STID Mohammad Natsir

Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis telah


mengidentifikasikan serta mengklasifikasikan sejumlah kegiatan yang telah
dilaksanakan. Adapun bentuk kegiatan PKL yang dimaksud adalah:

I. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran


1. Mengajar RTQU (Rumah Tahfidz Qur’an)

Selama mengajar RTQU penulis mengajarkan tentang ilmu membaca Al-


Qur’an dan ilmu kediniyyahan lainnya. Anak-anak yang belajar di rumah
tersebut, kebanyakan masih duduk dibangku Taman Kanak-Kanak (TK), dan
Sekolah Dasar (SD).

Pengajaran ini di lakukan pada 21 Oktober 2014 - Juni 2015 di Perumahan


Papan Mas, Tambun Selatan, Kab. Bekasi. Pemilik RTQU ini adalah ustadz
Hasbullah, beliau merupakan alumni STID Mohammad Natsir. Kegiatan ini
dalam rangka mengikuti program Praktikum da’wah yang diadakan oleh
STID Mohammad Natsir pada semester 3-4.

10
2. Mengajar di TPA An-Naba’

Penulis Mengajar TPA An-Naba’ Yang berada di daerah Jati Mulya,


Bekasi Timur. Terhitung sejak Pada tanggal 21 Februari 2016 - 7 Juni 2017.
Selama di TPA An-Naba’, penulis mengajarkan illmu Al-Qur’an dan Iqro’,
murid-murid yang hadir untuk belajar memiliki ragam tingkatan sosial,
pendidikan hingga usia, mulai dari kanak-kanak hingga orang lanjut usia,
yang masih mau bemajar membaca Iqro’. Selain mengar ilmu Al-Qur’an
penulis juga mengajarkan ilmu diniyyah lainnya sepeti, aqidah, fiqih, dan
lainnya.

3. Mengajar di Darul Aitam

Pada Ramadhan tahun 2017 lalu penulis pernah mengajar di TPA Masjid
Al-Mu’min, Desa Hori Nara, Kec. Keluba Golit, Kab. Flores Timur, NTT.
Apa yang penulis ajarkan hanya meliputi penggajaran Iqro’ dan juga Tahsin
serta Tahfidh Al Qur’an, Alhamdulillah sedikit banyak anak didik penulis
mengalami peningkatan di dalam pembelajaran iqro dan juga di dalam
pembelajaran tahsin dan Tahfidh Al Qur’an.

II. Kegiatan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah


1. Kuliah Perdana I STID Mohammad Natsir

Tepatnya pada tanggal 5 September 2013 yang bertepatan pada tahun


1434 H, yang bertempat di Kampus B STID Mohammad Natsir Tambun
Selatan, Bekasi Timur dengan narasumber ketua umum Dewan Da’wah
Islamiyah Indonesia Ustadz Syuhada Bahri, Lc. dengan tema “Urgensi
Kaderisasi Du’at, Menjawab Problematika Ummat.”

Kuliah perdana merupakan kegiatan rutin kampus STID Mohmmad Natsir


Jakarta. Kuliah ini adalah kuliah pembukan diawal ajaran baru atau diawal

11
semester proses belajar mengajar. Biasanya dalam kegiatan ini mendatangkan
natif speaker dari tokoh-tokoh inspiratif guna membangunkan semnagat kader
da’i dalam menuntut ilmu agama.

2. Kuliah Perdana II STID Mohammad Natsir

Kegiatan ini diadakan pada tanggal 18 September 2014, kampus STID


Mohammad Natsir, kuliah perdana ini dilaksanakan di Aula lantai 3 kampus B
STID Mohammad Natsir yang diikuti oleh seluruh mahasiswa beserta para
staf. Acara ini dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga waktu zduhur.

Pada kuliah perdana tahun kali ini mengangkat tema “Membangun


Jurnalisme Profetik”. sebagai pembicara Bapak Naufal Mahfudz , beliau
banyak menjelaskan, bahwa jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari,
mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang
peristiwa yang terjadi sehari-hari secara baik dan benar, dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga terjadi perubahan pendapat, sikap,
dan perilaku masyarakat sesuai dengan kehendak jurnalis.

3. Seminar “Peran Media Massa Dalam Islam”

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Organisasi KOMPUS (Komunitas


perpustakaan) STID Mohammad Natsir pada tanggal 30 November 2013 di
Aula lantai 3 kampus STID Mohammad Natsir, Tambun Bekasi. Pada saat itu
penulis adalah mahasiswa asrama. Kegiatan ini diwajibkan untuk dihadiri oleh
seluruh mahasiswa asrama.

Tema pada kegiatan ini, yakni “Peran Media Masa Dalam Islam” Dalam
acara ini menghadirkan Mohammad Fadhilah Zain sebagai pembicara beliau
adalah seoran penulis buku “Kezaliman Media Massa Terhadap Islam” dan

12
juga seorang Jurnalis Sabili 1999, penulis di Global TV (Produser Promo On
Air 2004), New Produser TV One 2009.

4. Seminar Politik Islam

Kegiatann seminar ini diselenggarakan oleh STID Mohammad Natsir pada


hari sabtu tanggal 15 Maret 2014 di Kampus B Tambun Selatan Bekasi. Yang
dihadiri oleh seluruh mahasiswa STID Mohammad Natsir dan para staff.
Seminar Politik Islam dengan tema “Politik 2014 Masihkah Partai Islam eksis
di Pemilu 2019”.

Sebagai pemateri pada seminar ini adalah Ust KH. M. Al-Khattath dan
Munarman, SH. Kedua pembicara tersebut membicarakan tentang bagaimana
peran politik umat Islam dalam menghadapi pemilu 2019 mendatang, tidak
hanya itu kedua pembiacara itu mengatakan bahwa Islam dan politik tidak
bisa dilepaskan, karena akan berimbas kepada perundang-undangan yang
menyangkut kepentingan ummat Islam.

5. Seminar Tantangan Islam Bersama PKU ISID Gontor

Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 2 maret 2014 bertempat di lantai 3


kampus STID Mohammad Natsir Tambun Selatan Bekasi. Seminar ini diikuti
oleh seluruh mahasiswa STID Mohammad Natsir, Mahasiswa ADI Lampung
yang berkunjung ke STID Mohammad Natsir dan bebrapa Mahasiswa ADI
Bandung.

Seminar dengan tema Tantangan Pemikiran Islam merupakan seminar


yang diselenggarakan atas kerjasama STID Mohammad Natsir dengan ISID
Gontor. Seminar ini pula dapat disebut sebagai kegiatan Study Banding.
Yang menjadi pembicaranya dalah team yang telah dibentuk oleh ISID
Gontor.

13
6. Seminar Kristologi

Seminar bertema “Kristologi” sebagai pembicaranya adalah Ustadz Ihsan


Mokoginta (Seorang Muallaf) asal Manado, beliau sebelumnya adalah
seorang pendeta yang kritis dalam beragama, belaiu masuk Islam karena sikap
kritisnya dengan keOutentikan sebuah kitab suci dan akhirnya beliau
mengikrarkan diri masuk dan berjuang menegakkan agama Islam.

Kegiatan seminar ini dilaksanakan dalam rangka pembekalan peserta


Kafilah Da’wah STID Mohammad Natsir dalam mata kuliah Harokah Al-
Haddamah Wal irtidad, tepatnya pada tanggal 13 Agustus 2016 di Aula Lt. 3,
Kampus B Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir, Jln. Kp. Bulu
Setiamekar, Tambun.

Dalam seminar ini beliau banyak menyampaikan tentang ajaran orang


krisnten dan bagaimana cara menjawab pertanyaan orang-oarang Kristen.
Beliu juga banyak menceitakan pengalaman beliau selam berdebat dengan
orang-orang beragama Non Muslim, dari sisi lain beliau juga membongkar
habis kebusukan yang terjadi didalam gereja, mulai dari perzinahan dan bisnis
haram lainnya.

7. Daurah “Sifat Shalat Nabi”

Acara ini diadakan dalam rangka meninggkatkan keruhaniayan da’i dalam


hal shalat sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini
sebagai. Acara ini di laksanakan di kampus B gedung STID Muhammad
Natsir. Semester II tahun akedemik 2014-2015.

Daurah dengan tema “Sifat Shalat Nabi”, sebagai pemateri adalah Ustadz
Anung Al-Hamat, Lc. M.Pd.I. dalam hal ini beliau banyak menjelaskan,
tentang sifat shalat nabi yang yang benar sesuai dengan tuntunan. Selain itu

14
beliau juga memperagakan gerakan-gerakannya baik yang seharusnya
dikerjakan hingga hal-hal yang harus ditinggalkan.
8. Daurah “Shalat Berjamaah Dan Urgensinya Bagi Da’i”

Dauroh “Daurah Berjama’ah dan Urgensinya Bagi Da’i”, diisi oleh


Ustadz. DR. Darwis Abu Ubaidah, M.Pd.I. Daurah ini di selengarakan oleh
Bidang Syahsiyah dan Karakter STID Mohammad Natsir, pada tanggal 20
Dzulhijjah 1435 atau Oktober 2014 dari ba’da Ashar sampai selesai di Aula
lantai 3 STID Mohammad Natsir dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa asrama.

Dalam materinya beliau menjelasakan bahwa perbandingan antara shalat


sendiri dan shalat berjama’ah, baik dari sisi pahala, manfaat hingga persatuan
ummat yang terbentuk melalui gerakan shalat berjama’ah, beliau juga
menerangkan dengan dalil-dalil dan dasar hukum yang jelas, yakni kewajiban
seoranng laki-laki dalam shalat berjama’ah.

9. Daurah “Hukum Nasyid Dan Ghina”

Daurah “Hukum Nasyid dan Ghina”, dengan pembicara Ustadz Isom


Aini, M.A. Daurah ini diselenggarakan oleh bidang Karakter dan Syaksiyah
STID Mohammad Natsir, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Mahasiswa
asarama STID Mohammad Natsir, acara ini bertempat di Kampus B Aula
lantai 3 STID Mohammad Natsir lantai 3 pada tanggal 17 November 2014.

Daurah ini bertujuan untuk memahamkan kepada kader da’i STID


Mohammad Natsir bahwa hakiakat nasyid dan musik yang sebenarnya, dalam
materinya beliau banyak menjelasakan Nasyid yang bentuknya tidak
berlebihan hanya sebatas penyemangat seperti ketika orang yang sedang safar
atau yang sedang bekerja keras dan tidak menggunakan alat-alat musik ini
diperbolehkan. Terutama pada saat peperangan demi meningkatkan semangat
ruhaniyah para perjuang.

15
10. Dauroh Kepengurusan Jenazah I

Daurah Kepengurusan Jenazah 1, dengan pemateri Ust. Ihsan Kamil,


M.E.I. acara ini bertujuan untuk memahamkan dan mengajarkan tentang
kepengurusan jenazah yang beik dan benar sesuai dengan tuntunan Sunnah
Nabi Besar Muhammad SAW. Acara ini di selesnggarakan oleh Kampus
STID Mohammad Natsir. Pada tanggal 14 Juli 2014 pagi hari hingga siang
dan bertempat di Aula lantai 3 kampus B STID Mohammad Natsir dan
dihadiri oleh seluruh mahasiswa. Ust. Ihsan Kamil menyampaikan bahwa
mengurus jenazah adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim dan
merupakan peluang bagi da’i untuk berda’wah.

11. Dauroh Kepengurusan Jenazah II

Daurah pengurusan Jenazah ini diadakan oleh mahasiswa yang akan ikut
dalam kegiatan Kafilah Da’wah. Acara ini diselengarakan pada tanggal 17
April 2017. Bertempat di gedung Aula lantai 3 kampus STID Mohammad
Natsir. Sebagai pemateri dalam daurah ini adalah Ust Ihsan Kamil, M. EI.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai pembekalan sebelum
keberangakatan menuju lokasi da’wah.

Dalam kegiatan daurah ini, peserta tidak hanya diberi teori saja melainkan
langsung praktik bagaimana mengurus jenazah dengan baik sesuai Al Quran
dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Seperti pada kegiatan sebelumnya, yakni
pada daurah kepengurusan jenazah pada saat penulis masih menjadi
mahasiswa asrama.

12. Pelatihan Budi Daya Ikan Lele Sangkuriang

Pelatihan ini yang diselenggarakan oleh LPM STID Mohammad Natsir


dan diadakan pada hari jumat tanggal 21 Maret 2014 di Kampus B STID

16
Mohammad Natsir Tambun Selatan Bekasi yang diikuti oleh beberapa dosen
dan Mahasiswa STID Mohammad Natsir. Pelatihan ini dipandu langsung oleh
Ust. Muhammad Firdaus, M. Kom.I selaku ketua LPM STID Mohammad
Natsir.

Pelatihan Budidaya ikan lele Sangkuriang dengan menghadirkan


pembicara H. Darwin. Beliau adalah pengusaha lele dari Kalimantan. Dalam
materinya belaiu menjelasakan untuk mengelola Perternekan Ikan Lele
Sangkuriang yang baik maka harus dimulai dari persiapan lahan yang baik,
pemilihan bibit, memilih jenis pakan, mengatur pola makan, proses
pembesaran dan pemanenan. Bila proses ini dilakukan dengan baik maka
kemungkinan besar budi daya ikan Lele Sangkuriang yang kita lakukan dapat
mencapai hasil sesuai yang kita inginkan.

13. Pelatihan Tempe dan Susu Kedelai

Pelatihan pembuatan tempen dan susu kedelai ini merupakan kegiatan


yang diadakan oleh komunitas LPM dibawah asuhan Lembaga LPM itu
sendiri, pada waktu itu penulis masih menjadi mahasiswa asrama dan masih
semester 3, kegiatan ini langsung dipandu oleh Ustadz Muhammad Firdaus,
M.Kom.I. bertempat di Gedung Aula lantai 1 Kampus B STID Mohammad
Natsir, yang saat ini belarih fungsi menjadi kantor LTQ.

Tidak banyak yang beliau sampaikan, karena dalam hal membuat tempe
dan susu kedelai tidak membutuhkan teori yang panjang, akan tetapi
prakteklah yang sangat dibutuhkan, kehiatan itu diakhiri dengan diskusi dan
tanya jawab serta menghasilkan kelompok praktikum pembuatan tempe dan
susu kedelai tersebut.

17
14. Pelatihan Iqra’

Pelatihan iqro’ ini diselenggarakan di Kampus B STID Mohammad Natsir


Tambun Selatan Bekasi. Sebagai pemateri dalam pelatihan ini adala DR.
Ahmad Annuri, MA. Beliau menuturkan banyak metode yang digunakan
untuk mempelajari Al-Qur’an dan semuanya baik tergantung bagaimana kita
bisa menerapkan metode itu dengan sebaik-baiknya sehingga dapat berhasil
dalam proses belajar mengajar. Beliau menjelaskannya dengan menggunakan
power point, sejak dari sejarah munculnya metode pengajaran tersebut.

Peserta pelatihan terdiri dari Mahasiswa STID Mohammad Natsir


semester III tahun akademik 2014-2015. Kegiatan pelatihan ini berlangsung
pada bulan Mei 2014.

15. Pelatihan Bekam I

Pelatihan Bekam Atau “Al-Hijamah Syar’iyyah”, diselenggarakan oleh


komunitas LPM, kegitana ini diisi oleh Ustad H. Tamimuddin, S.Kom.I.
Penulis dan Peserta pelatihan lainnya diberi materi atau pemahaman secara
teori juga diberi kesempatan dengan parktik bekam langsung. Teori-teori yang
disampaikan berdasarkan hadits-hadits yang beliau kutip. Dalam
menjelaskannya pemateri menggunakan power point yang ditampilkan
dihadapan para perserta.

Aadapun kegiatan ini diselenggarakan di lantai 3 kampus B STID M


Natsir pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2015. Adapun peserta yang ikut
adalah Mahasiswa STID M Natsir Semester IV dan semester VI tahun
Akademik 2013-2014.

18
16. Daurah “Naqdhu ‘Aqa’id as-Syi’ah al-Imamiyah” (Bantahan
Terhadap Syi’ah Imamiyah)

Penulis pernah mengikuti Daurah dengan tema “Naqdhu ‘Aqa’id as-Syi’ah


al-Imamiyah” (Bantahan Terhadap Syi’ah Imamiyah), Adapun sebagai
pembicara dalam daurah ini merupakan pakar syi’ah yaitu Syaikh ‘Ali Bin
Abdullah Al-Ammari. Yang mana beliau adalah seorang yang pernah
berperang melawan Syi’ah, dan pada saat beliau menyampaikan ceramahnya
berkenaan masalah Syi’ah Imamiyah yang merusak aqidah umat islam ahlus-
sunnah wal jama’ah di seluruh dunia.

Penyelenggara kegiatan ini adalah Majlis Fatwah Dewan Da’wah


Islamiyah Indonesia pusat bekerja sama dengan Syabakah Al-Difa’an Sunnah.
di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Timur selama tiga hari pada tanggal (4-
6 Mei 2016). Kegiatan ini dihadiri berbagai macam ormas Islam yang anti
Syi’ah, salah satunya AN-NAS serta Dewan Da’wah dari seluruh Indonesia,
kegiatan ini bersifat shering yang mana di masing-masing Ormas
menyampaikan pengalamannya dalam mengusir atau melawan kesesatan
Syi’ah di masing-masing tempat mereka.

17. Kunjungan Kestasiun Televisi Talk Show “Tokoh Inspirasi


Indonesia”

Dalam rangka mendalami ilmu jurnalistik STID Mohammad Natsir


mengadakan kunjungan ke Studio 1 Wesal TV Jakarta di Jl. Swadaya 1
Pondok Ranggon Cipayung Jakarta Timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 03 Oktober 2016 di yang di ikuti oleh puluhan mahasiswa dan yang
menjadi narasumber adalah tokoh Zakat Nasional yaitu Prof. Dr. K.H. Didin

19
Hafidduddin. Acara ini di adakan untuk mengagali sisi inspirasi perjalanan
dan perjuangan hidup sang tokoh dalam memberdayakan ummat.

Narasumber mengatakan “besarnya potensi zakat di Indonesia berbanding


lurus dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat, jika semakin banyak rakyat
sejahtera maka semakin banyak pula penerimaan zakatnya, namun kita
dihadapkan dengan masalah jumlah rakyat miskin yang semakin banyak,
maka jalan yang kita tempuh adalah dengan memberdayakan ummat melalui
wirausaha, keterampilan dan pendidikan.”

18. Pelatihan Ruqyah Syar’iyyah

Penulis mengikuti Pelatihan Ruqyah Syar’iyyah yang diadakan oleh


Kampus STID Mohammad Natsir pada 27 April 2015. Pelatihan ini bertempat
di aula lantai 3 Kampus B. Hadir sebagai pemateri adalah Ustadz Adam
Amrullah. Beliau adalah Praktisi Ruqyah Nasional dan Founder KCR dan
Cinta Tauhid, beliau adalah mantan LDII. Pelatihan ini dimulai pada pagi hari
pukul 09.00 WIB hingga dzuhur secara teoritis, dan pukul 13.30 WIB hingga
Ashar secara praktis.

III. Kegiatan Kemasyarakatan dan Keagamaan


1. Magang di Masjid As-Salam

Pada tanggal 21 Februari 2016 - 7 Juni 2017. Penulis pernah melakukan


praktek magang di Masjid As-Salam, Jati Mulya, Bekasi Timur. Kegiatan ini
merupakan Program pemagangan di Masjid-Masjid atau yang biasa di sebut
dengan Komunitas Pecinta Masjid (KPM) ini di berlakukan bagi setiap
mahasiswa yang sudah di nyatakan lulus ke semester lima.

Mahasiswa yang bertugas magang di Masjid, oleh kampus diberikan tugas


yaitu membantu semua keperluan Masjid dan rumah tahfidz, dari Adzan,

20
Imam, bersih-bersih hingga ikut berpartisipasi dalam memberikan
pengembangan di masjid Rumah Tahfidz tersebut.

2. Imam Rawatib

Penulis diamanahi untuk menjadi imam rawatib di Masjid As-Salam, Jati


Mulya, Bekasi Timur. Amanah itu diemban penulis sejak 21 Februari 2016 - 7
Juni 2017. Tata cara pelaksanaan shalat berjama’ah di masjid tersebut
memngikuti pemahaman imam yang memimpin shalat berjma’ah tersebut.
Jama’ah yang hadir dalam setiap waktu shalat hanya beberapa dari kaum tua,
kebanyakan daru kaum remaja dan anak-anak usia dini.

3. Kultum Ramadhan
a. Masjid Nurul Ikhsan

Penulis mengisi kultum singkat Ramadhan di Masjid Nurul Ikhsan,


Desa Hori Nara, Kec. Keluba Golit, Kab. Flores Timur, NTT. Kegiatan ini
penulis lakukan pada Ramadhan tahun 2014 saat penulis pulang kampung
untuk linuran semester genap, setelah sekian lama penulis tidak pulang
kampung ke Flores Timur.

Pada kesempatan kali itu penulis menyampaikan materi-materi seputar


wawasan mengenai puasa dan akidah. durasi yang digunakan hanya 5-7
menit saja. hal ini mengingat kondisi jama’ah yang sudah tidak Fress lagi,
mereka terlalu lelah bekerja di perkebunan. Dalam menyampikan kultum
di masyarkat desa Hori Nara perlu menggunakan Bahasa daerah sehingga
mereka faham dengan apa yang kita sampaikan.

21
b. Masjid Al-Mu’min

Penulis mengisi kultum singkat Ramadhan di Masjid Nurul Ikhsan,


Desa Hori Nara, Kec. Keluba Golit, Kab. Flores Timur, NTT. Kegiatan ini
penulis lakukan pada Ramadhan tahun 2017 pada momen kegiatan
Kafilah Da’wah, Bersama beberapa rekan dda’wah penulis.

Pada kesempatan kali itu penulis menyampaikan materi-materi


seputar wawasan mengenai puasa dan akidah. durasi yang digunakan
hanya 5-7 menit saja. hal ini mengingat kondisi jama’ah yang sudah tidak
Fress lagi, mereka terlalu lelah bekerja di perkebunan. Dalam
menyampikan kultum di masyarkat desa Hori Nara perlu menggunakan
Bahasa daerah sehingga mereka faham dengan apa yang kita sampaikan.

4. Buka Puasa Ramadhan Bersama


a. Masjid Nurul Ikhsan

Penulis mengikuti kegiatan buka puasa bersama di Masjid Nurul


Ikhsan, Desa Hori Nara, Kec. Keluba Golit, Kab. Flores Timur, NTT.
Kegiatan ini penulis lakukan pada Ramadhan tahun 2014 saat penulis
pulang kampung untuk linuran semester genap, setelah sekian lama
penulis tidak pulang kampung ke Flores Timur.

b. Masjid Al-Mu’min

Penulis melakukan kegiatan Buka Puasa Ramadhan Bersama di


Masjid Nurul Ikhsan, Desa Hori Nara, Kec. Keluba Golit, Kab. Flores
Timur, NTT. Kegiatan ini penulis lakukan pada Ramadhan tahun 2017
pada momen kegiatan Kafilah Da’wah, Bersama beberapa rekan dda’wah
penulis.

22
Hal ini kami lakukan untuik membangun keakraban antar warga,
dengan menikmati makanan yang sangat sederhana secara bersama. Acara
ini tidak hanya dihadiri anak-anak binaan TPA, namun banyak juga dari
bapak-bapak dan ibu mereka.

5. Aksi Bela Islam 411

Aksi Bela Islam 411 berpusat depan Istana Negara Republik Indonesia,
dalam rangka menuntut keadilan atas penodaan agama yang dilakukan oleh
ahok selaku gubernur DKI Jakarata pada waktu itu. Diperkirakan massa yang
menghadiri aksi 411 sekitar 3-4 juta orang. Dilaksanakan 4 November 2016.
Pada Aksi Bela Islam 411 ini masyarakat Meminta presiden Joko Widodo,
untuk segera memproses kasus ini, dan hadir di tengah-tengah aksi, namun
beliau enggan untuk hadir.

6. Aksi Bela Islam 212

Aksi ini menjadi aksi dengan massa terbesar sejauh ini. Massa yang
mengikuti shalat Jumat yang berpusat di Monumen Nasional (Monas), meluas
hingga ke Bundaran HI, Tugu Tani, dan Stasiun Juanda. Diperkirakan massa
yang menghadiri aksi 212 sekitar 6-7 juta orang. Dilaksanakan 2 Desember
2016, Aksi Bela Islam III pun dilakukan dengan kegiatan utama melakukan
ibadah bersama. Bahkan, Presiden Joko Widodo ikut menghadiri aksi
tersebut.

IV. Kegiatan Keorganisasian dan Penunjang


1. Perguruan Silat PANCHA BELA PUSAT

Seni beladiri PANCHA BELA PUSAT merupakan seni bela diri yang
banyak mengajarkan teknik tempur yang baik, mulai dari kekuatan dalam
kuda-kuda, hingga bantingan yang mampu menjatuhkan lawan. latuhannya

23
tergolong unik diamana pada saat latihan kami harus berterik sekuatnya untuk
mengeluarkan toksin-toksin dalam tubuh kami. yang perlu disayangkan dan
menjadi bahan renungan adalah, kurangnya antusias mahasiswa mengikuti
kegiatan ini hal ini dibuktikan dari sebagian mahasiswa banyak yang kabur
pada saat latihan.

Di STID Mohammad Natsir sudah menjadi suatu keharusan sebagai syarat


ujian Skripsi yaitu seluruh mahasiswa wajib mengikuti seni bela diri ini
minimal sabuk hijau bagi mahasiswa bukan pindahan dan sabuk kuning bagi
mahasiswa pindahan. Dalam hal ini penulis mengikuti ujian PANCHA BELA
yang diselenggarakan oleh STID Mohammad Natsir pada pada tanggal 21
Mei 2015 di kampus B STID Mohammad Natsir Tambun Selatan Bekasi.
Ujian ini diikuti oleh seluruh mahasiswa berasrama dari semester I, III dan V

2. English Camp

Kegiatan English camp merupakan kegiatan rutin ynag diadakan setiap


tahunnya pada saat lnuran semester 2 genap menjelang masuk ke semester 3
ganjil. Pada kesempatan kali ini kegiatan di selengarakan di kampung inggris
pare, tepatnya di Ella Course, Pare, Kediri, Jawa Timur, pada Ramadhan
tahun 2014 silam. Kegiatan ini selakukan selama sebulan full, mulai sejak
makan sahur hinga malam hari jam 22:00 waktu setempat.

3. Kafilah Da’wah

Pada kesempatan kali ini penulis mengikuti program Kegiatan Kafilah


Da’wah 2017 M, kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih 40 hari,
Bertempat di Desa Hori Nara, Kec. Keluba Golit, Kab. Flores Timur, NTT.
Adapun kegiatan wajib yang dilakukan dalam kegiatan Kafilah Da’wah yaitu:
Pelatihan Bekam, Pelatihan Shalat Jenazah, Pesantren Kilat, Santunan, Taman
Baca, Buka Bersama, Tabligh Akbar dan Pelatihan Iqro’. Namun pada

24
pelaksanaannya penulis dan rekan-rekan mahasiswa yang lainnya tidak bisa
mengadakan semuanya di karenakan terkendala dengan waktu dan biaya yang
tidak kunjung cair dari pihak Laznaz Dewan Da’wah.

4. Rakernas (rapat kerja nasional) & Haflah Setengah Abad DDII

Rakernas (Rapat Kerja Nasional) & Haflah Setengah Abad DDII denag
tema “Menegakkan Aqidah, Menjalin Ukhuwah, Menjaga NKRI”, Kegiatan
ini dilaksanakan pada tanggal 24-26 Februari 2017 di Asrama Haji Pondok
Gede Jakarta Timur. Acara ini diikuti oleh Pengurus Pusat, 32 Pengurus
Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia serta lembaga-lembaga otonom
Dewan Da’wah seperti LAZIS, Muslimat Dewan Da’wah, Mahasiswa STID
Mohammad Natsir, juga dihadiri oleh ketua MPR yang merupakan salah satu
narasumber dan tamu Luar Negeri. Pada acara ini penulis dan rekan-rekan
mahasiswa STID Mohammad Natsir menjadi peserta. Ini merupakan
keggiatan pertama kali penulis selama mengukuti seminar, yang dihadiri oleh
tokoh-tokoh negara.

C. Kolom Opini

Model Pendidikan Anak Usia Dini di Era Digital

Mendidik anak di era digital membutuhkan usaha yang lebih keras jika
dibandingkan dengan puluhan tahun ke belakang. Berkembangnya dunia digital
terkadang juga membuat hubungan orang tua dan anak menjadi kurang dekat. Tidak
hanya itu, anak juga bisa menjadi bermasalah dengan orang tua. Untuk itu bagi Anda
yang ingin mendidik anak usia dini, berikut ini Anda bisa mencoba model pendidikan
anak usia dini di era digital di bawah ini.

25
1. Mengajarkan Tentang Resiko Menggunakan Internet

Media internet menjadi sebuah media yang benar-benar memberikan banyak


keuntungan akan tetapi terdapat juga hal yang bisa membahayakan bagi anak.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat
yang membuktikan bahwa sekitar 70% anak mendapat kejadian buruk di internet.
Bahkan 25% dari mereka mendapatkan pelecehan seksual tanpa sepengetahuan
orang tua mereka. Maka dari itu, anak harus diajarkan mengenai resiko dalam
menggunakan internet.

2. Mengawasi Anak Dalam Menggunakan Gadget Dan Internet

Memeriksa dengan metode razia merupakan sebuah hal yang mungkin


terdengar ketinggalan zaman, akan tetapi cara ini bisa berguna. Hal ini berguna
untuk dapat mengetahui apa yang disembunyikan oleh anak Anda. Sebagai orang
tua, Anda harus mengatakan bahwa Anda melakukan kegiatan tersebut karena
tidak adanya privasi dalam menggunakan internet. Akan tetapi, jangan jadikan
razia sebagai sebuah ancaman. Anda harus mengerti cara untuk menjelajah
komputer maupun gadget karena bisa saja anak Anda akan menyembunyikan
sesuatu dengan baik. Selain itu, Anda juga harus terus mengasah kemampuan
Anda sekaligus melakukan razia secara berkala.

3. Orang Tua Harus Bertanggung Jawab

Tanggung jawab di sini maksudnya adalah Anda harus menerapkan aturan


dalam menggunakan internet maupun menggunakan gadget. Hal tersebut untuk
menjaga agar anak Anda tetap aman sama halnya dengan bermain di dunia nyata
yang tentu butuh pengawasan. Bentuk aturan dalam menggunakan gadget bisa
dicontohkan dengan cara membatasi durasi penggunaan gadget atau internet.
Selain itu, perjanjian untuk tidak membuka identitas diri kepada siapa saja juga
harus Anda lakukan agar anak Anda tidak diganggu oleh para penjahat di internet.

26
Menghormati pengguna internet yang lain juga harus Anda ajarkan kepada anak,
karena saat ini banyak pengguna internet usia di bawah 10 tahun dengan bebas
mengakses internet. Sehingga, Anda harus menerapkan aturan dalam
menggunakan internet tersebut.

4. Mengajarkan Tentang Agama.

Selain memberikan pengajaran tentang gadget dan internet, memberikan


pendidikan anak usia dini juga harus memberikan nilai-nilai tentang keagamaan.
Mengajarkan anak mengenai agama adalah sebuah kewajiban yang harus
dilakukan oleh orang tua. Sejak dini, anak harus diberikan pendidikan tentang
agama. Anak tidak harus diajarkan untuk mempelajari kitab agama, tetapi juga
perilaku yang sesuai dengan tatanan agama. Misalnya adalah berpuasa, pergi ke
rumah ibadah, dan lain-lain. Hal tersebut dapat membuat anak Anda akan
melakukan perbuatan sesuai dengan pelajaran agama. Selain itu, anak Anda
nantinya akan menjadi orang yang memiliki moral yang baik. Anda sebagai orang
tua juga harus menanamkan secara emosional kegiatan tersebut agar anak Anda
bisa menyukai aktivitas tersebut.

5. Memberikan Edukasi Pubertas Dan Seks.

Dari sekian banyak orang tua, mereka justru malu untuk membicarakan
masalah seks kepada anak. Tidak hanya itu, orang tua bahkan cenderung untuk
menghindari pembahasan seks. Mereka berpendapat bahwa hal tersebut belum
saatnya untuk dipelajari oleh anak. Padahal, memberikan edukasi pubertas
sebagai salah satu contoh pendidikan anak usia dini adalah hal yang harus
dilakukan. Anda harus mulai memberikan pendidikan pubertas atau seks kepada
anak sejak usia dini. Agar mereka mengerti, tentunya Anda harus menjelaskan
dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak Anda. Sehingga nantinya

27
mereka akan mengerti bahkan bisa menghindari seks bebas dan pelecehan
seksual.

28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Segala puji hanya milik Allah SWT, Rabb semesta alam. Alhamdulillahi Rabbil
‘Âlamîn, atas ni’mat-Nya yang diberikan, penulis mampu menyelesaikan penyusunan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, dan tidak akan pernah terlaksana
penyusunan laporan ini tanpa atas izin Allah SWT.

Shalawat beriring salam yang sempurna semoga senantiasa tercurahkan kepada


baginda Nabi Muhammad SAW, beliau adalah suri teladan dab rahmatan lil’alamin
melalui beliaulah risalah da’wah tersebar kepada hamba Allah SWT diseluruh alam
ini.

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari isi laporan PKL ini, diantaranya
sebagai berikut:

1. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, pada bagian ini penulis memberi


kesimpulan bahwa seluruh kegiatan yang penulis lakukan berupa pengajaran
Al-Qur’an dan Iqro’ kepada anak-anak usia dini. Kegiatan ini menjadi kegiatan
faforit bagi penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2. Kegiatan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah, pada bagian ini penulis
memberikan kesimpulan bahwa seluruh kegiatan yang penulis adakan dan
penulis ikuti meliputi, Seminar, Bedah Buku, Diskusi Ilmiah, Daurah, dan
Pelatihan, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi penulis dalam pengembangan
kepribadian dan skill penulis yang nantinya digunakan dalam menhadapai
masyarakat global di Indonesia.

29
3. Kegiatan Kemasyarakatan dan Keagamaan, pada bagian ini penulis
memberikan kesimpulan bahwa seluruh kegitan yang penulis ikuti dalam
kegiatan kemasyarkatan dan keagamaan dalam bentuk pengabdian masyarkat
berikut diantaranya seperti, Ceramah Agama dan menjadi Imam, berpartisipasi
dalam kegiatan keagamaan yang lainnya. Dengan adanya kegiatan itu
alhamdulillah sangat Manfaat khususnya bagi penulis dalam pemanfatan diri
untuk kepentingan ummat.
4. Kegiatan Keorganisasian dan Penunjang, pada bagian ini penulis memeberikan
kesimpulan bahwa sebagai sorang da’i harus banyak beorganisasi dan interaksi
sosial, guna mengembangkan da’wah menjadi luar dan mudah dalam
menyebarkannya.

Demikianlah kesimpulan dari isi PKL ini yang dapat penulis hadirkan oleh penulis
semoga bermanfaat bagi diri pribadi penulis, para akdemisi, para da’i-da’i lapangan.
Dan menjadi bahan rujukan dalam rangka mengembangkan gerakan da’wah di
indonesia.

B. Kesan Penulis

Adapun kesan-kesan yang mendalam selama penulis melakukan kegiatan Praktek


Kerja Lapanga (PKL) adalah:

1. Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis rasakan adalah sarana
pembentukan kader da’i menjadi pribadi yang lebih baik, guna mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
2. Praktek Kerja Lapangan (PKL), memberikan pengalaman lapangan yang sangat
berharga terhadap penulis dalam hal berda’wah kepada masyarakat awam dan
orang-orang yang jauh dari agama.
3. Dengan Adanya Program Praktek Kerja Lapangan (PKL), memebrikan akses
bagi penulis dan mahasiswa pada umumnya menjadi jembatan da’wah Ilallah.

30
C. Pesan dan Saran

Adapun pesan dan saran yang dapat penulis sampaikan dianatara sebagai
berikut:

1. Pesan dan Saran Untuk Da’i


a. Kita adalah seorang dai’ atau pendakwah haruslah tetap istiqomah dalam
dakwah Islamiyah, harus kuat dalam menghadapi setiap masalah dan apa
yang kita buat dalam dakwah ini belum apa-apa. Jika kita melihat kembali
perjuangan Rasulullah dan para sahabatnya dalam menyampaikan
dakwahnya.
b. Bagi Mahasiswa yang ada, agar senantiasa sungguh-sungguh menuntut
ilmu, perbanyaklah membaca karena kita ini dai’ dan juga harus
senantiasa mengikuti pelatihan-pelatihan sebagai bekal persiapan bekal di
luar kampus dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
c. Seorang pejuang dakwah itu harus sehat fisiknya, baik pikiran dan jasmani
rohaninya, menguasai ilmu pengetahuan, memiliki banyak keahlian,
pengalaman dan tentunya wawasan yang luas.
d. Seorang pejuang da’i harus selalu bersyukur dan sabar, bersyukur apabila
mendapat kenikmatan dan bersabar apabila mendapat cobaan dan ujian.
e. Seorang da’i harus memiliki akhlak yang mulia dan berbudi pekerti serta
selalu mengatakan ilmu saya belum seberapa, walaupun sedikit tetap
menjalankan dan mengamalkannya bagi diri sendiri dan umat pada
umumnya.
f. Seorang pendakwah harus mengetahui bahwa dunia ini hanya sementara
oleh karena itu manfaatkanlah kehidupan kita ini untuk berdakwah dan
bermanfaat bagi manusia.

31
g. Seorang dai sudah seharusnya lebih akrab dengan Al Quran, lebih cinta
membacanya dan lebih lama bersama Al Quran.
2. Pesan dan Saran Untuk STID Mohammad Natsir
a. Untuk saya pribadi, mengingat kecenderungan yang penulis temukan
dalam pribadi penuli sendiri, bahwa penulis harus banyak belajar dan terus
belajar untuk tidak bosan mencari ilmu, ilmu syari’ khususnya.
b. Untuk Kampus sendiri, ada baiknya kepada STID Mohammad Natsir
dapat meningkatkan lagi program-program tentang al-Qur’an termasuk
program tahfidz al-Qur’an yang 4 juz dan juga hafalan hadits dan qaul
ulama’. Ini program yang sudah seharusnya dipenuhi karena sangat
bermanfaat bagi calon dai.

32
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Rahman Al-Farisi Lukman

TTL : Tobelo, 04 Agustus 1993

Status : Mahasiswa

Anak Ke- : Pertama

Alamat Rumah : Horinara, kecamatan kelubagolit,


kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa
Tenggara Timur

Alamat Sekarang : Kampus B STID Mohammad Natsir,


Pusdiklat Dewan Da’wah, Jln. Kp. Bulu
Desa Setiamekar, Tambun Selatan, Kab.
Bekasi.

Orang Tua

Ayah

Nama : Lukman Luli

Pekerjaan : Wirausaha

Ibu

Nama : Johria Tuto

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

33
Riwayat Pendidikan

1. Madrasah ibtidaiyah Nurul Falah Horinara, Tahun 2004

2. Madrasah Tsanawiyyah Nurul Falah Horinara, Tahun 2007

3. Madrasah Aliyah Al-Qur’an dan Hadits Al-Haitsam Bogor, 2010

4. Fakultas Da’wah Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir


Jakarta, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

34
SURAT KETERANGAN

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Rasulullah ` sebagai penutup Al-Anbiya’ Wal mursalin.

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Agus Salim

Jabatan : Ketua Kafilah Dakwah STID Mohammad Natsir 2017

Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa atas nama:

Nama : Rahman Al-farisi Lukman

TTL : Tenom, 27 Februari 1993

Pekerjaan : Mahasiswa STID Mohammad Natsir

Dengan ini menyatakan bahwa, mahasisawa tersebut pernah mengikuti beberapa


kegiatan pelatihan sebagai persiapan Kafilah Dakwah 2017 diantaranya:

1. Lokalatih da’i Sanitasi oleh MUI


2. Pelatihan Bekam
3. Pelatihan Pengurusan Jenazah
4. Pelatihan pewarisan nilai dakwah
5. Pelatihan Demi masa
6. Pelatihan Pemetaan Dakwah
7. Pelatihan Metode Iqra
8. Pelatihan Ruqyah

Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan seperlunya,


Jazakallahu khairan katsiron.
Bekasi, 19 Mei 2018 M/ 1439 H
Ketua Kafilah Dakwah 2017

M. Agus Salim
TABEL I
Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran

Santri TPA An-Naba Fhoto Bersama Santriwan RTQU

Penulis Sedang
Mengajarkan Al-
Qur’an Bapak di
tempat kafilah
da’wah
TABEL II
Penelitian dan Paennulisan Karya Ilamiyah

Pemateri
memberikan
tausiyah pada
Kuliah Perdana I
STID Mohammad
Natsir 2013-2014

Fhoto Acara
Kuliah Perdana I
STID Mohammad
Natsir 2013-2014

Penulis Mengikuti Acara


Seminar “Peran Media
Massa Dalam Islam” di
STID Moh Natsir,
Tambun, Bekasi 30
November 2013 M
Penulis Mengikuti
Acara Seminar
“Peradaban Islam”
Oleh PKU UNIDA
Gontor I, di STID
Moh Natsir, Tambun,
Bekasi

Penulis Mengikuti
Acara Seminar
“Peradaban Islam”
Oleh PKU UNIDA
Gontor II, di STID
Moh Natsir, Tambun,
Bekasi

Fhoto Peserta Yang


Mengikuti Acara
Seminar “Peradaban
Islam” Oleh PKU
UNIDA Gontor I, di
STID Moh Natsir,
Tambun, Bekasi
Penulis Mengikuti
Acara Seminar “Bedah
Sofware Kesesatan
Syi’ah”, Bersama Ust.
Anung Al-Hamat, di
Aula lt. 3 STID
Mohammad Natsir,
Tambun

Penulis Mengikuti Acara


Daurah “Kepengurusan
Jenazah’’ Bersama Ust.
Ihsan Kamil, di Aula lt. 3
STID Mohammad
Natsir, Tambun
Penulis Mengikuti
Acara Pelatihan
Pembuatan Susu
Kedelai Bersama Ust.
M. Firdaus

Penulis Mengikuti
Acara Pelatihan
“Ruqyah Syar’iyyah’’
Bersama Ust. Adam
Amrullah, di Aula lt. 3
STID Mohammad
Natsir, Tambun

Photo Ust. Adam


Amrullah, Sedang
Menjelaskan Materi
Pelatihan Ruqyah
Syar’iyyah
Penulis Mengikuti
Daurah Bekam I
Bersama Ust.
Tamimuddin, di Aula
lt3, STID Mohammad
Natsir.

Penulis
Mengikuti
Daurah Bekam II
Bersama Ust.
Munte, di Aula
lt3, STID
Mohammad
Natsir.

Fhoto Bersama
Rekan
Mahasiswa
Pada Saat
Berkunjung
Ke-Wesaltv,
Pondok
Rangon
TABEL III
Kegiatan Kemasyarakatan dan Keagamaan

Penulis
Mengikuti
Aksi Bela
Islam 411

Fhoto Bersama
Peserta Ujian
Perguruan Silat
Pancha Bela Pusat
Di Lapangan
Pusdiklat Dewan
Da’wah, Tambun,
Bekasi
TABEL IV
Kegiatan Keorganisasian dan Penunjang

Kegiatan Bersih-
Bersih Komunitas
Lpm STID
Mohammad
Natsir, Tahun
Akademik2014-
2015
Penulis bersama masyarakat di tempat kafilah da’wah

Anda mungkin juga menyukai