Oleh:
NPM/NIMKO:130151560/4775010113067
Pembimbing:
Oleh:
NPM/NIMKO:130151560/4775010113067
Pembimbing:
ii
Laporan ini telah memenuhi persyaratan untuk diujikan
25 Oktober 2019
Pembimbing,
iii
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atas nama Rahman Al-Farisi
Lukman telah dipertanggungjawabkan dalam sidang ujian dihadapan Tim Penilai
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohmmad Natsir
pada 25 Oktober 2019 Laporan ini telah diterima dan mahasiswa yang
bersangkutan dinyatakan “lulus” dalam mata kuliah Praktek Kerja Lapangan
(PKL) pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Ilmu
Da’wah Mohammad Natsir.
Dosen Penguji:
iv
v
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya segala puji itu milik Allah. Kami memuji-Nya dan minta
pertolongan hanya kepada-Nya, dan kami minta perlindungan Allah dari
kejahatan diri kami dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang diberi
petunjuk Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa
disesatkan Allah, maka tidak ada yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa
tiada ilah kecuali Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba dan
utusan-Nya.
Selanjutnya penulis pula bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat yang tak terhingga, dan dari nikmat tersebut diantaranya adalah telah
selesainya penulisan penelitian Praktek Kerja Lapangan (PKL), dan mudah-
mudahan penulisan ini bisa bermanfaat buat diri saya sendiri khususnya dan buat
pembaca pada umumnya.
Dan penulis tak lupa juga mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah turut serta dalam membantu dan memberikan dorongan, dalam
menyelesaikan tugas ini. Sebab sangat kecil kemungkinan usaha yang penulis
lakukan ini akan berhasil tanpa usaha, dorongan baik moral maupun materil dan
do’a dari berbagai pihak. Terutama saya khususkan kepada:
1. Ketua STID Mohammad Natsir Jakarta Ust. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I
2. Ketua Prodi KPI STID Mohammad Natsir, Ust. Dr. Ujang Habibi, M.Pd.I
3. Pembimbing yang telah sabar dan ikhlas memberikan bimbingan kepada
penulis beliau Ust. Dr. Ujang Habibi, M.Pd.I
4. Semua staf pengajar dan dosen STID Mohammad Natsir
vi
Kemudian penulis ingin sampaikan terima kasih juga kepada orang-orang
tercinta
1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan ketulusan doa kepada
penulis, dengan sabar penuh cinta selalu memotivasi penulis agar selalu
tepat waktu dalam melaksanakan semua kewajiban.
2. Keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungannya baik berupa
semangat ataupun yang lain sebagainya.
v
3. Teman-teman seperjuangan yang telah ikut serta membantu dalam penulisan
PKL ini.
Mudah-mudahan Allah SWT menerima semua amal baik kita semua dan
menjadikan amal tersebut pemberat dalam timbangan hasanah kita, Aamiin.
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini tentunya sangat sederhana dan jauh
dari kesempurnaan, namun penulis dengan sangat terbuka dan senang hati serta
memberikan kesempatan kepada semua pihak yang ingin memberikan masukan,
saran atau kritik untuk lebih dapat membantu dalam menyempurnakan laporan
PKL ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................... i
Motto .................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN
C. Kecendrungan Mahasiswa................................................................ 5
3. Tujuan PKL…………………………………………………… 8
viii
1. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran………………………… 10
A. Kesimpulan………………………………………………….. 29
B. Kesan Penulis.….................................................................... 30
Lampiran-Lampiran…………………………………………………. 35
ix
TABEL I
Bukti
No Nama Kegiatan Sebagai Waktu Tempat
Fisik
Perumahan
Mengajar RTQU 21 Oktober Papan Mas,
1 (Rumah Tahfidz Pengajar 2014 - Juni Tambun Ada
Qur’an) 2015 Selatan, Kab.
Bekasi
21 Februari
Mengajar TPA Jati Mulya,
2 Pengajar 2016 - 7 Juni Ada
An-Naba Bekasi Timur
2017
Desa Hori
Mengajar TPA Nara, Kec.
Ramadhan
3 Masjid Al- Pengajar Keluba Golit, Ada
2017
Mu’min Kab. Flores
Timur, NTT
x
TABEL II
Bukti
No Nama Kegiatan Sebagai Waktu Media
Fisik
Seminar Kampus B
Tentang Islam STID
5 Peserta 2 Maret 2014 Ada
Bersama PKU Mohammad
Gontor
Natsir
Kampus B
Seminar 13 Agustus STID
6 Kristologi Peserta 2016 Ada
Mohammad
Natsir
Semester II,
Daurah “Sifat Peserta Kampus B Ada
T.A, 2014-
xi
7 Shalat Nabi” 2015 STID
Mohammad
Natsir
xii
Natsir
Kampus B
Pelatihan 22 Februari STID
Bekam I Peserta 2015 Ada
15 Mohammad
Natsir
Daurah
“Naqdhu
‘Aqa’id as- Hotel
Syi’ah al- Balairung,
16 Peserta 4-6 Mei 2016 Ada
Imamiyah” Matraman
(bantahan
Jakarta Timur
terhadap syi’ah
imamiya)
xiii
TABEL III
Nama Bukti
No Sebagai Waktu Tempat Sifat
Kegiatan Fisik
Masjid As-
21 Februari
Magang di Salam, Jati
1 Peserta 2016 - 7 Juni Magang Ada
Masjid Mulya,
2017
Bekasi Timur
Masjid As-
21 Februari
Imam Salam, Jati
2 Imam 2016 - 7 Juni Magang
Rawatib Mulya, Ada
2017
Bekasi Timur
Masjid Nurul
Ikhsan, Desa
Hori Nara,
Ramadhan
Kec. Keluba Liburan Ada
2014
Golit, Kab.
Flores Timur,
Kultum NTT
3 Peserta
Ramadhan Masjid Al-
Mu’min,
Desa Hori
Ramadhan Kafilah
Nara, Kec. Ada
2017 Da’wah
Keluba Golit,
Kab. Flores
Timur, NTT
Masjid Nurul
Ramadhan Kafilah
Buka Puasa Ikhsan, Desa Ada
2014 Da’wah
Ramadhan Panitia Hori Nara,
xiv
4 Bersama Kec. Keluba
Golit, Kab.
Flores Timur,
NTT
Masjid Al-
Mu’min,
Desa Hori
Ramadhan Kafilah
Nara, Kec. Ada
2017 Da’wah
Keluba Golit,
Kab. Flores
Timur, NTT
Aksi Bela 4 November
5 Peserta Istana Negara DDII Ada
Islam 411 2016
Aksi Bela 2 Desember
6 Peserta Monas DDII Ada
Islam 212 2016
xv
TABEL IV
Nama Bukti
No Sebagai Waktu Tempat
Kegiatan Fisik
Perguruan
24
Silat
September Kampus B STID
1 PANCHA Anggota Ada
2013- 25 Mohammad Natsir
BELA
Mei 2015
PUSAT
Kampung Inggris
English Ramadhan
2 Peserta Pare, Kediri Jawa Ada
Camp 2014
Timur
Kafilah Ramadhan
3 Anggota NTT Ada
Da’wah 2017
Rakernas
(Rapat Kerja
24-26
Nasional) & Asrama Haji Pondok
4 Peserta Februari Ada
Haflah Gede Jakarta Timur
2017
Setengah
Abad DDII
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa Arab dakwah,
merupakan bentuk masdar dari kata kerja da’a, yad’u, da’wah, berarti seruan, ajakan,
atau panggilan. Kata dakwah juga berarti doa (al-du’a), yakni harapan, permohonan
kepada Allah SWT atau seruan (al-nida). Doa atau seruan pada sesuatu berarti
dorongan atau ajakan untuk mencapai sesuatu itu (al-du’a ila al-syai’ al-hatsts ‘ala
qasdihi) (Ma’arif, 2011:17).
Menurut Nasarudin Latif Dakwah adalah setiap usaha aktivitas dengan lisan
maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk
beriman dan menaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta
akhlak Islamiah.
1
Dakwah dalam Al-Quran dijelaskan: "Serulah oleh kalian (umat manusia) ke
jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka
secara baik-baik..." (QS. An-Nahl:125).
Setiap perkataan, pemikiran, atau perbuatan yang secara eksplisit ataupun implisit
mengajak orang ke arah kebaikan (dalam perspektif Islam), perbuatan baik, amal
saleh, atau menuju kebenaran dalam bingkai ajaran Islam, dapat disebut dakwah.
Secara umum tujuan da’wah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam
seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang masih bersifat umum dan
utama, di mana seluruh gerak langkahnya proses dakwah harus ditujukan dan
diarahkan kepadanya. Sedangkan secara khusus tujuan da’wah merupakan perumusan
tujuan sebagai perincian daripada tujuan dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam
pelaksanaan seluruh aktivitas dakwah dapat jelas diketahui, ke mana arahnya dan
jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah dengan cara
yang bagaimana dan sebagaimana dengan cara yang terperinci (Aziz, 2004:67).
2
Dakwah dalam Islam merupakan tugas yang sangat mulia, yang juga tugas para
Nabi dan Rasul, juga merupakan tanggung jawab seorang muslim. Dakwah bukanlah
pekerjaan mudah, tidak mudah seperti membalikan telapak tangan, dan juga tidak
dapat di lakukan oleh sembarang orang. Seorang da’I harus mempunyai persiapan-
persiapan yang matang baik dari segi keilmuan maupun dari segi budi pekerti. Sangat
susuah di bayangkan bahwa suatu dakwah akan berhasil, jika seorang da’I tidak
mempunyai ilmu pengetahuan yang memadai dan tingkah laku yang buruk baik
secara pribadi ataupun sosial.
Juru dakwah (da’i) adalah salah satu faktor dalam kegiatan dakwah yang
menempati posisi yang sangat penting dalam menentukan berhasil atau tudaknya
kegiatan dakwah. Seorang Da’i yang dimaksudkan dalam makalah ini adalah da’I
yang bersifat umum, artinya bukan saja Da’i yang professional, akan tetapi berlaku
juga untuk setiap orang yang hendak menyampaikan, mengajak orang ke jalan Allah.
Setiap orang yang menjalankan aktifitas dakwah, hendakanya memiliki kepribadian
yang baik sebagai seorang Da’i. Pada klasifikasi kepribadian seorang Da’i, yakni
yang bersifat rohaniah (psikologis) pada dasaranya mencakup masalah sifat, sikap
dan kemampuan diri seseorang Da’i di mana ketiga masalah ini sudah dapat
mencakup keseluruhan (kepribadian) yang harus di milikinya .
3
dan program Kafilah Da’wah. Ketiga program ini merupakan tahapan dan satu
kesatuan dalam Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang di selenggarakan oleh
Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir, Jakarta.
Masalah dan tantangan tak dapat di pisahkan dalam dunia da’wah, penyampai
risalah yang agung sekelas nabi dan rasul sekalipun bukan berarti bisa terlepas dari
tantangan dan masalah ketika sedang berdakwah, ingatkah kita atas perjuangan nabi
nuh yang sudah berda’wah ratusan tahun di tengah tengah kaumnya namun hanya
segelintir orang saja yang sudi menerima da’wahnya, bagaimana rasulullah harus di
kucilkan dari tanah kelahiranya ketika sedang menjalankan risalah da’wah, sampai
sampai beliau harus mengalami duka lara ketika menjalankan tugas mulia ini, apakah
semua itu lantas membuat rasulullah putus atas sehingga meninggalkan tugas da’wah
ini? Tentunya tidak, dengan semangat berdarah darah pada akhirnya perjuangan
da’wah ini menuai hasil dari semangat yang tiada henti, adapun masalah dan
tantangan da’wah yang penulis rasakan selama berda’wah di tengah tengah
masyarakat adalah sebagai berikut
4
dalam berda’wah, sehingga apabila berda’wah tanpa memahami peta
da’wah yang ada, terkadang suka asal asalah di dalam menerapkan
metode da’wah yang sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada.
2. Kendala dari luar (eksternal)
a. Keadaan ekonomi
3. Keadaan lingkungan
Masih kentalnya ibadah ber aroma adat yang sangat kental di tengah
tengah masyarakat menjadi kendala tersendiri yang penulis alami, di
tambah lagi dengan praktik praktik ibadah yang masih terjangkiti hal hal
yang berbau syirik tentunya menjadi permasalahan serius yang sudah
seharusnya mejadi PR tersendiri bagi Da’i untuk memecahkanya, kultur
dan corak masyarakat yang berbeda beda di tambah masih awwamnya
masyarakat terhadap ilmu agama semakin menambah daftar PR yang harus
di perhatikan dalam misi da’wah ini.
C. Kecenderungan Mahasiswa
5
ma’ruf dan mencegah dari munkar, melalui sebuah profesi yakni menjadi seorang
guru untuk anak-anak usia dini.
Ada beberapa alasan yang mendasar menganai jalan ataupun cara yang penulis
ambil dalam berdakwah ini, sehingga alasan tersebut menjadi pendorong bagi penulis
untuk berdakwah menyebarkan sendi-sendi ilmu keislaman melalui pengajaran anak-
anak usia dini. Diantara alasan tersebut adalah:
6
BAB II
INTI LAPORAN
1. Pengertian PKL
Setiap perguruan tinggi di Indonesia baik perguruan itu negeri ataupun swasta
mengadopsi Tri Dharma perguruan tinggi, dan salah satu Tri Dharma tersebut
berupa pengabdian kepada masyarakat. Pada Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah
Mohammad Natsir, Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) ini
diimplementasikan dalam bentuk sebuah kegiatan yang diberi nama Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Kegiatan ini merupakan bentuk aktualisasi dari teori yang
diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik di bidang Pendidikan, Agama,
Sosial, maupun bidang-bidang lainnya.
7
dilaksanakan selama selang waktu tertentu, mulai dari kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat bagi masyarakat. Sedangkan PKL di STID Mohammad Natsir lebih
banyak menekankan pada kegiatan bidang pengajaran dan da’wah di lingkungan
kampus dan sekitarnya, yang memiliki masa tenggang dari semester I sampai ujian
PKL yang ditetapkan oleh pihak kampus pada semester VII, meskipun mahasiswa
juga diperbolehkan mengadakan kegiatan dalam waktu tertentu asal tidak
kontradiktif dengan jadwal perkuliahan.
3. Tujuan PKL
Setidaknya ada empat tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat ini,
yaitu:
Kegiatan lapangan dalam PKL adalah kegiatan pengumpulan data dan bukti-
bukti tertulis tentang aktivitas yang pernah dilakukan oleh mahasiswa sejak
semester I (satu) hingga menjadi peserta ujian.
8
a. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran
9
2) Menjadi pengurus pada kegiatan ekstrakurikuler.
3) Pelatihan Kepemimpinan.
Empat kelompok kegiatan ini merupakan standar dasar pelaksanaan PKL STID
Mohammad Natsir, namun penelitian ditambah satu bobot khusus yaitu: dedikasi,
ibadah dan akhlak mahasiswa selama menjadi mahasiswa STID Mohammad
Natsir. Hal ini didapat dari kerjasama Bimbingan, Penyuluhan, Pembina Asrama
dan Tim Penilai PKL.
10
2. Mengajar di TPA An-Naba’
Pada Ramadhan tahun 2017 lalu penulis pernah mengajar di TPA Masjid
Al-Mu’min, Desa Hori Nara, Kec. Keluba Golit, Kab. Flores Timur, NTT.
Apa yang penulis ajarkan hanya meliputi penggajaran Iqro’ dan juga Tahsin
serta Tahfidh Al Qur’an, Alhamdulillah sedikit banyak anak didik penulis
mengalami peningkatan di dalam pembelajaran iqro dan juga di dalam
pembelajaran tahsin dan Tahfidh Al Qur’an.
11
semester proses belajar mengajar. Biasanya dalam kegiatan ini mendatangkan
natif speaker dari tokoh-tokoh inspiratif guna membangunkan semnagat kader
da’i dalam menuntut ilmu agama.
Tema pada kegiatan ini, yakni “Peran Media Masa Dalam Islam” Dalam
acara ini menghadirkan Mohammad Fadhilah Zain sebagai pembicara beliau
adalah seoran penulis buku “Kezaliman Media Massa Terhadap Islam” dan
12
juga seorang Jurnalis Sabili 1999, penulis di Global TV (Produser Promo On
Air 2004), New Produser TV One 2009.
Sebagai pemateri pada seminar ini adalah Ust KH. M. Al-Khattath dan
Munarman, SH. Kedua pembicara tersebut membicarakan tentang bagaimana
peran politik umat Islam dalam menghadapi pemilu 2019 mendatang, tidak
hanya itu kedua pembiacara itu mengatakan bahwa Islam dan politik tidak
bisa dilepaskan, karena akan berimbas kepada perundang-undangan yang
menyangkut kepentingan ummat Islam.
13
6. Seminar Kristologi
Daurah dengan tema “Sifat Shalat Nabi”, sebagai pemateri adalah Ustadz
Anung Al-Hamat, Lc. M.Pd.I. dalam hal ini beliau banyak menjelaskan,
tentang sifat shalat nabi yang yang benar sesuai dengan tuntunan. Selain itu
14
beliau juga memperagakan gerakan-gerakannya baik yang seharusnya
dikerjakan hingga hal-hal yang harus ditinggalkan.
8. Daurah “Shalat Berjamaah Dan Urgensinya Bagi Da’i”
15
10. Dauroh Kepengurusan Jenazah I
Daurah pengurusan Jenazah ini diadakan oleh mahasiswa yang akan ikut
dalam kegiatan Kafilah Da’wah. Acara ini diselengarakan pada tanggal 17
April 2017. Bertempat di gedung Aula lantai 3 kampus STID Mohammad
Natsir. Sebagai pemateri dalam daurah ini adalah Ust Ihsan Kamil, M. EI.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai pembekalan sebelum
keberangakatan menuju lokasi da’wah.
Dalam kegiatan daurah ini, peserta tidak hanya diberi teori saja melainkan
langsung praktik bagaimana mengurus jenazah dengan baik sesuai Al Quran
dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Seperti pada kegiatan sebelumnya, yakni
pada daurah kepengurusan jenazah pada saat penulis masih menjadi
mahasiswa asrama.
16
Mohammad Natsir Tambun Selatan Bekasi yang diikuti oleh beberapa dosen
dan Mahasiswa STID Mohammad Natsir. Pelatihan ini dipandu langsung oleh
Ust. Muhammad Firdaus, M. Kom.I selaku ketua LPM STID Mohammad
Natsir.
Tidak banyak yang beliau sampaikan, karena dalam hal membuat tempe
dan susu kedelai tidak membutuhkan teori yang panjang, akan tetapi
prakteklah yang sangat dibutuhkan, kehiatan itu diakhiri dengan diskusi dan
tanya jawab serta menghasilkan kelompok praktikum pembuatan tempe dan
susu kedelai tersebut.
17
14. Pelatihan Iqra’
18
16. Daurah “Naqdhu ‘Aqa’id as-Syi’ah al-Imamiyah” (Bantahan
Terhadap Syi’ah Imamiyah)
19
Hafidduddin. Acara ini di adakan untuk mengagali sisi inspirasi perjalanan
dan perjuangan hidup sang tokoh dalam memberdayakan ummat.
20
Imam, bersih-bersih hingga ikut berpartisipasi dalam memberikan
pengembangan di masjid Rumah Tahfidz tersebut.
2. Imam Rawatib
3. Kultum Ramadhan
a. Masjid Nurul Ikhsan
21
b. Masjid Al-Mu’min
b. Masjid Al-Mu’min
22
Hal ini kami lakukan untuik membangun keakraban antar warga,
dengan menikmati makanan yang sangat sederhana secara bersama. Acara
ini tidak hanya dihadiri anak-anak binaan TPA, namun banyak juga dari
bapak-bapak dan ibu mereka.
Aksi Bela Islam 411 berpusat depan Istana Negara Republik Indonesia,
dalam rangka menuntut keadilan atas penodaan agama yang dilakukan oleh
ahok selaku gubernur DKI Jakarata pada waktu itu. Diperkirakan massa yang
menghadiri aksi 411 sekitar 3-4 juta orang. Dilaksanakan 4 November 2016.
Pada Aksi Bela Islam 411 ini masyarakat Meminta presiden Joko Widodo,
untuk segera memproses kasus ini, dan hadir di tengah-tengah aksi, namun
beliau enggan untuk hadir.
Aksi ini menjadi aksi dengan massa terbesar sejauh ini. Massa yang
mengikuti shalat Jumat yang berpusat di Monumen Nasional (Monas), meluas
hingga ke Bundaran HI, Tugu Tani, dan Stasiun Juanda. Diperkirakan massa
yang menghadiri aksi 212 sekitar 6-7 juta orang. Dilaksanakan 2 Desember
2016, Aksi Bela Islam III pun dilakukan dengan kegiatan utama melakukan
ibadah bersama. Bahkan, Presiden Joko Widodo ikut menghadiri aksi
tersebut.
Seni beladiri PANCHA BELA PUSAT merupakan seni bela diri yang
banyak mengajarkan teknik tempur yang baik, mulai dari kekuatan dalam
kuda-kuda, hingga bantingan yang mampu menjatuhkan lawan. latuhannya
23
tergolong unik diamana pada saat latihan kami harus berterik sekuatnya untuk
mengeluarkan toksin-toksin dalam tubuh kami. yang perlu disayangkan dan
menjadi bahan renungan adalah, kurangnya antusias mahasiswa mengikuti
kegiatan ini hal ini dibuktikan dari sebagian mahasiswa banyak yang kabur
pada saat latihan.
2. English Camp
3. Kafilah Da’wah
24
pelaksanaannya penulis dan rekan-rekan mahasiswa yang lainnya tidak bisa
mengadakan semuanya di karenakan terkendala dengan waktu dan biaya yang
tidak kunjung cair dari pihak Laznaz Dewan Da’wah.
Rakernas (Rapat Kerja Nasional) & Haflah Setengah Abad DDII denag
tema “Menegakkan Aqidah, Menjalin Ukhuwah, Menjaga NKRI”, Kegiatan
ini dilaksanakan pada tanggal 24-26 Februari 2017 di Asrama Haji Pondok
Gede Jakarta Timur. Acara ini diikuti oleh Pengurus Pusat, 32 Pengurus
Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia serta lembaga-lembaga otonom
Dewan Da’wah seperti LAZIS, Muslimat Dewan Da’wah, Mahasiswa STID
Mohammad Natsir, juga dihadiri oleh ketua MPR yang merupakan salah satu
narasumber dan tamu Luar Negeri. Pada acara ini penulis dan rekan-rekan
mahasiswa STID Mohammad Natsir menjadi peserta. Ini merupakan
keggiatan pertama kali penulis selama mengukuti seminar, yang dihadiri oleh
tokoh-tokoh negara.
C. Kolom Opini
Mendidik anak di era digital membutuhkan usaha yang lebih keras jika
dibandingkan dengan puluhan tahun ke belakang. Berkembangnya dunia digital
terkadang juga membuat hubungan orang tua dan anak menjadi kurang dekat. Tidak
hanya itu, anak juga bisa menjadi bermasalah dengan orang tua. Untuk itu bagi Anda
yang ingin mendidik anak usia dini, berikut ini Anda bisa mencoba model pendidikan
anak usia dini di era digital di bawah ini.
25
1. Mengajarkan Tentang Resiko Menggunakan Internet
26
Menghormati pengguna internet yang lain juga harus Anda ajarkan kepada anak,
karena saat ini banyak pengguna internet usia di bawah 10 tahun dengan bebas
mengakses internet. Sehingga, Anda harus menerapkan aturan dalam
menggunakan internet tersebut.
Dari sekian banyak orang tua, mereka justru malu untuk membicarakan
masalah seks kepada anak. Tidak hanya itu, orang tua bahkan cenderung untuk
menghindari pembahasan seks. Mereka berpendapat bahwa hal tersebut belum
saatnya untuk dipelajari oleh anak. Padahal, memberikan edukasi pubertas
sebagai salah satu contoh pendidikan anak usia dini adalah hal yang harus
dilakukan. Anda harus mulai memberikan pendidikan pubertas atau seks kepada
anak sejak usia dini. Agar mereka mengerti, tentunya Anda harus menjelaskan
dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak Anda. Sehingga nantinya
27
mereka akan mengerti bahkan bisa menghindari seks bebas dan pelecehan
seksual.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Segala puji hanya milik Allah SWT, Rabb semesta alam. Alhamdulillahi Rabbil
‘Âlamîn, atas ni’mat-Nya yang diberikan, penulis mampu menyelesaikan penyusunan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, dan tidak akan pernah terlaksana
penyusunan laporan ini tanpa atas izin Allah SWT.
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari isi laporan PKL ini, diantaranya
sebagai berikut:
29
3. Kegiatan Kemasyarakatan dan Keagamaan, pada bagian ini penulis
memberikan kesimpulan bahwa seluruh kegitan yang penulis ikuti dalam
kegiatan kemasyarkatan dan keagamaan dalam bentuk pengabdian masyarkat
berikut diantaranya seperti, Ceramah Agama dan menjadi Imam, berpartisipasi
dalam kegiatan keagamaan yang lainnya. Dengan adanya kegiatan itu
alhamdulillah sangat Manfaat khususnya bagi penulis dalam pemanfatan diri
untuk kepentingan ummat.
4. Kegiatan Keorganisasian dan Penunjang, pada bagian ini penulis memeberikan
kesimpulan bahwa sebagai sorang da’i harus banyak beorganisasi dan interaksi
sosial, guna mengembangkan da’wah menjadi luar dan mudah dalam
menyebarkannya.
Demikianlah kesimpulan dari isi PKL ini yang dapat penulis hadirkan oleh penulis
semoga bermanfaat bagi diri pribadi penulis, para akdemisi, para da’i-da’i lapangan.
Dan menjadi bahan rujukan dalam rangka mengembangkan gerakan da’wah di
indonesia.
B. Kesan Penulis
1. Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis rasakan adalah sarana
pembentukan kader da’i menjadi pribadi yang lebih baik, guna mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
2. Praktek Kerja Lapangan (PKL), memberikan pengalaman lapangan yang sangat
berharga terhadap penulis dalam hal berda’wah kepada masyarakat awam dan
orang-orang yang jauh dari agama.
3. Dengan Adanya Program Praktek Kerja Lapangan (PKL), memebrikan akses
bagi penulis dan mahasiswa pada umumnya menjadi jembatan da’wah Ilallah.
30
C. Pesan dan Saran
Adapun pesan dan saran yang dapat penulis sampaikan dianatara sebagai
berikut:
31
g. Seorang dai sudah seharusnya lebih akrab dengan Al Quran, lebih cinta
membacanya dan lebih lama bersama Al Quran.
2. Pesan dan Saran Untuk STID Mohammad Natsir
a. Untuk saya pribadi, mengingat kecenderungan yang penulis temukan
dalam pribadi penuli sendiri, bahwa penulis harus banyak belajar dan terus
belajar untuk tidak bosan mencari ilmu, ilmu syari’ khususnya.
b. Untuk Kampus sendiri, ada baiknya kepada STID Mohammad Natsir
dapat meningkatkan lagi program-program tentang al-Qur’an termasuk
program tahfidz al-Qur’an yang 4 juz dan juga hafalan hadits dan qaul
ulama’. Ini program yang sudah seharusnya dipenuhi karena sangat
bermanfaat bagi calon dai.
32
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Status : Mahasiswa
Orang Tua
Ayah
Pekerjaan : Wirausaha
Ibu
33
Riwayat Pendidikan
34
SURAT KETERANGAN
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Rasulullah ` sebagai penutup Al-Anbiya’ Wal mursalin.
M. Agus Salim
TABEL I
Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran
Penulis Sedang
Mengajarkan Al-
Qur’an Bapak di
tempat kafilah
da’wah
TABEL II
Penelitian dan Paennulisan Karya Ilamiyah
Pemateri
memberikan
tausiyah pada
Kuliah Perdana I
STID Mohammad
Natsir 2013-2014
Fhoto Acara
Kuliah Perdana I
STID Mohammad
Natsir 2013-2014
Penulis Mengikuti
Acara Seminar
“Peradaban Islam”
Oleh PKU UNIDA
Gontor II, di STID
Moh Natsir, Tambun,
Bekasi
Penulis Mengikuti
Acara Pelatihan
“Ruqyah Syar’iyyah’’
Bersama Ust. Adam
Amrullah, di Aula lt. 3
STID Mohammad
Natsir, Tambun
Penulis
Mengikuti
Daurah Bekam II
Bersama Ust.
Munte, di Aula
lt3, STID
Mohammad
Natsir.
Fhoto Bersama
Rekan
Mahasiswa
Pada Saat
Berkunjung
Ke-Wesaltv,
Pondok
Rangon
TABEL III
Kegiatan Kemasyarakatan dan Keagamaan
Penulis
Mengikuti
Aksi Bela
Islam 411
Fhoto Bersama
Peserta Ujian
Perguruan Silat
Pancha Bela Pusat
Di Lapangan
Pusdiklat Dewan
Da’wah, Tambun,
Bekasi
TABEL IV
Kegiatan Keorganisasian dan Penunjang
Kegiatan Bersih-
Bersih Komunitas
Lpm STID
Mohammad
Natsir, Tahun
Akademik2014-
2015
Penulis bersama masyarakat di tempat kafilah da’wah