1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Sistematika Penulisan
d. Sumber Data
2. PENJELASAN TEKNIS
d. Koperasi UMKM
4. PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN
a. Pertanian
b. Peternakan
c. Perikanan
5. PEREKONOMIAN
c. Kemiskinan
6. INFRASTRUKTUR
a. Transportasi
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
inayah, Taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan publikasi “Data dan Statistik Ekonomi
Tahun 2021” ini dapat diselesaikan. Publikasi ini menggambarkan kondisi dan situasi ekonomi
Kabupaten Tulungagung Tahun 2020.
Perlu disadari bahwa semakin lengkapnya data statistik yang tersedia, akan
memudahkan kita untuk membuat perencanaan pembangunan dan juga mengevaluasi
hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Dengan demikian upaya semacam ini
diharapkan dapat berlanjut dan ditingkatkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan data-datanya sehingga
publikasi ini dapat diterbitkan.
Semoga Publikasi “Data dan Statistik Ekonomi tahun 2021” ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, khususnya pembangunan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Tulungagung.
Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah
memberikan kontribusi baik data dan informasi maupun saran dan arahan yang positif
dalam penyusunan buku ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainya yang perlu
dilengkapi maupun disempurnakan. Oleh karena itu kritik, saran dan usulan perbaikan dari
semua pihak /pembaca senatiasa diharapkan untuk penyempurnaanya.
OUTLINE.......................................................................................3
KATA PENGANTAR........................................................................ 4
1.2. Tujuan.............................................................................................................................................. 4
3.2. Perdagangan............................................................................................................................... 27
6.3. Pariwisata..................................................................................................................................... 89
Tabel 3. 1 Jumlah Industri Kecil/ Kerajinan Rumah Tangga (IKKR) menurut Jenis Industri dan
Unit serta Tenaga Kerja, Tahun 2020 .................................................................... 24
Tabel 3. 2 Jumlah Industri Sedang menurut Jenis Industri dan Unit serta Tenaga Kerja, Tahun
2020 ........................................................................................................................ 25
Tabel 3. 3 Jumlah Industri Besar menurut Jenis Industri dan Unit serta Tenaga Kerja, Tahun
2020 ........................................................................................................................ 26
Tabel 3. 4 Data Ekspor di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ......................................... 28
Tabel 3. 5 Jumlah Koperasi Aktif Menurut Kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Tahun
2017 - 2020 ............................................................................................................. 33
Tabel 3. 6 Jumlah Koperasi Menurut Kecamatan dan Permodalan di Kabupaten
Tulungagung, Tahun 2020 ..................................................................................... 34
Tabel 3. 7 Jumlah KUD Menurut Kecamatan dan Permodalan di Kabupaten Tulungagung,
Tahun 2020 ............................................................................................................ 35
Tabel 3. 8 Data UMKM di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2016 - 2020 .............................. 38
Tabel 4. 1 Jumlah Produksi ketela pohon, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau
(ton) dan Nilai Produksi Kedelai per Kecamatan di Kabupaten Tulungagung,
Tahun 2020 ............................................................................................................ 43
Tabel 4. 2 Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman (Ha) dan Kecamatan
di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ............................................................. 44
Tabel 4. 3 Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman (kw) dan Kecamatan di
Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ................................................................. 45
Tabel 4. 4 Produksi Buah-buahan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ............................................................. 46
Tabel 4. 5 Luas Panen Tanaman Biofarmaka (M2) Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ............................................................. 47
Tabel 4. 6 Produksi Tanaman Biofarmaka (kg) Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ............................................................. 48
Tabel 4. 7 Ternak Besar dan Kecil yang Dipotong Menurut Bulan dan Jenis Ternak di RPH di
Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ................................................................. 54
Tabel 4. 8 Ternak Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten
Tulungagung, Tahun 2020 ................................................................................ 55
Tabel 4. 9 Ternak Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten
Tulungagung, Tahun 2020 ..................................................................................... 57
Tabel 4. 10 Produksi Ikan Laut Menurut Jenis Ikan dan Harga di Kabupaten Tulungagung,
Tahun 2020 ............................................................................................................ 59
Grafik 4. 1 Jumlah Produksi Padi Sawah (ton) dan Padi Bukan Sawah (ton) per kecamatan
di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ............................................................. 41
Grafik 4. 2 Jumlah Produksi Jagung Tanah Sawah dan Jagung Tanah Kering (ton) per
kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ......................................... 42
Grafik 4. 3 Jumlah Ternak Hewan Besar (ekor) menurut Kecamatan di Kabupaten
Tulungagung, Tahun 2020 ..................................................................................... 52
Grafik 4. 5 Produksi Daging Unggas (kg) di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ........... 56
Grafik 4. 6 Konsumsi Ikan Rata-rata Perkapita dan Target Nasional di Kabupaten
Tulungagung, Tahun 2015-2020 ............................................................................ 61
Grafik 5. 1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tulungagung, Tahun 2016 – 2020 ........... 69
Grafik 6. 2 Kendaraan Wajib Uji/ Kir di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020 ................... 85
2018 – 2023 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih adalah Terwujudnya
Mulia. Memperhatikan Visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang
akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Kabupaten Tulungagung
dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup regional, nasional
maupun global.
Tulungagung Tahun 2018 - 2023 tersebut ditempuh melalui upaya merealisasikan Misi
Misi 2 Mendorong Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Kearifan Lokal dan
Masyarakat.
dan berdaya saing. Inklusif artinya seluruh lapisan masyarakat Tulungagung dapat
tanah yang subur, dan pegunungan. Kekuatan sumber daya alam tulungagung
petani dan nelayan, maritim, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Nilai itu didorong dan
investasi bagi pihak swasta baik dalam maupun luar negeri. Sehingga iklim investasi
Dampak yang dirasakan tidak hanya pada pusat, namun merata ke seluruh wilayah
efektif dan efisien, serta bentuk pemerintahan yang berlandaskan pada prinsip good,
1.2. Tujuan
pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan yang telah
diambil pada masa lalu perlu dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Berbagai data
keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta untuk menetapkan sasaran yang
akan dicapai pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya, pembangunan
melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan
agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik
digunakan juga sebagai bahan evaluasi hasil pembangunan ekonomi yang telah
Data dan Statistik Sosial Kabupaten Tulungagung Tahun 2021 ini dapat
Bab II. Penjelasan Teknis, membahas tentang penjelasan teknis dari pembahasan;
Bab III. Industri, Perdagangan, Investasi dan Koperasi UMKM memuat data dan
ulasan tentang Industri, Perdagangan, Investasi serta Koperasi dan UMKM;
Bab IV. Pertanian, Peternakan dan Perikanan, memuat data dan ulasan tentang
gambaran Pertanian, Peternakan dan Perikanan;
4. Jasa industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain.
Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak
pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan
sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon), misalnya
perusahaan penggilingan padi yang melakukan kegiatan menggiling
padi/gabah petani dengan balas jasa tertentu.
5. Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang
melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa,
terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan
administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang
atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
11. Produsen dalam perdagangan adalah orang yang membuat barang atau
jasa.
12. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
14. Ekspor dan impor merupakan kegiatan transaksi barang dan jasa antara
penduduk Indonesia dengan penduduk negara lain, yang meliputi ekspor dan
impor barang, jasa pengangkutan, jasa asuransi, komunikasi, pariwisata dan
jasa lainnya.
15. Ekspor adalah pengiriman barang dan jasa yang dijual oleh penduduk suatu
negara kepada penduduk negara lain untuk mendapatkan mata uang asing
dari negara pembeli.
18. Negara tujuan adalah negara yang pada saat pengiriman diketahui sebagai
negara terakhir dimana barang tersebut akan terkirim.
20. Usaha adalah suatu unit ekonomi yang melakukan aktivitas dengan tujuan
menghasilkan barang/jasa untuk dijual atau ditukar dengan barang lain dan
ada seseorang atau lebih yang bertanggung jawab dan punya kewenangan
untuk mengelola usaha tersebut. Kewenangan yang dimaksud meliputi
kewenangan di bidang kepegawaian, pemasaran, keuangan dan sebagainya.
Dalam konsep usaha termasuk unit-unit penunjang atau unit-unit pembantu
yang berlokasi terpisah dari kantor induknya. Jadi usaha dapat berupa
perusahaan tunggal, kantor pusat/induk, kantor cabang/perwakilan, unit
produksi seperti pabrik, atau unit-unit penunjang, dan unit pembantu seperti :
gudang, kantor pemasaran, atau kantor tempat melakukan aktivitas
perusahaan lainnya yang berlokasi terpisah dari kantor induknya.
21. Kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan atau bagian dari kegiatan yang
menghasilkan barang/jasa yang secara langsung atau tidak langsung
dimaksudkan untuk pencapaian tujuan komersial.
22. Kegiatan Utama adalah kegiatan yang mempunyai nilai pendapatan paling
besar diantara beberapa jenis kegiatan dalam suatu perusahaan/usaha. Bila
suatu perusahaan/usaha hanya melakukan suatu jenis kegiatan maka jenis
kegiatan tersebut merupakan jenis kegiatan utama dari perusahaan/usaha.
23. Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan
dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi
suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada
masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Ini
adalah kebalikan dari divestasi pada aset yang lama.
25. Koperasi Konsumsi sama seperti namanya bagian ini dikhususkan untuk
konsumen jasa dan barang. Lumrahnya mereka menjual barang kebutuhan
sehari-hari sehingga terlihat seperti toko biasa, yang membuat perbedaan
adalah keuntungan yang di dapat dari hasil penjualan kan di bagi dengan
anggotanya. Dan juga biasanya pembeli dalam koperasi konsumen ini juga
adalah anggotanya sendiri. Sebab itu menjadikan harga dalam toko lebih
murah daripada toko biasa.
26. Koperasi Produksi koperasi ini diperuntukan bagi produsen barang dan jasa.
Dalam hal ini koperasi menjualkan barang produksi dari anggotanya sendiri.
Seperti contoh ketika si anggota memiliki produk sapi. Sedangkan koperasi
yang lain menjualkan madu dalam koperasinya, dari situ dengan
menggabungkan koperasi para produsen bisa mendapatkan bahan baku
dengan murah dan juga bisa menjualnya kembali dengan harga yang layak.
27. Koperasi Jasa hampir sama dengan koperasi konsumen tetapi yang berbeda
dengan yang satu ini adalah kegiatan pelayanan bagi anggotanya. Misalkan
Koperasi angkutan atau jasa asuransi.
28. Koperasi Simpan Pinjam koperasi ini pada dasarnya adalah meminjamkan
dana kepada anggotanya. Tujuan utamanya adalah membantu anggota yang
sedang mengalami krisis keungan dalam jangka pendek. Biasanya syarat yang
digunakan adalah syarat yang mudah dan juga tidak menggunakan bunga
yang tinggi untuk tidak memberatkan anggota yang lain.
29. Koperasi Serba Usaha berbeda dengan koperasi yang lainya koperasi ini
menyediakan bebrapa layanan sekaligus. Seperti menjual barang kebutuhan
dan juga menyediakan simpan pinjam selain itu juga dalam KSU ini
menyediakan jasa perkreditan. Tujuan dari koperasi ini sama halnya dengan
tujuan koperasi yang lain yaitu mensejahterakan para anggotanya
berdasarkan prinsip dan nilai yang ada.
30. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang (galengan), saluran untuk menahan/ menyalurkan air yang
biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperoleh atau
status lahan tersebut. Lahan yang dimaksud termasuk lahan yang terdaftar di
Pajak Bumi Bangunan, Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan
serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan
yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi, palawija atau tanaman
semusim lainnya.
32. Ladang/Huma adalah lahan pertanian bukan sawah (lahan kering) yang
biasanya ditanami tanaman semusim dan penggunaannya hanya semusim
atau dua musim. kemudian akan ditinggalkan bila sudah tidak subur lagi
(berpindah-pindah). Kemungkinan lahan ini beberapa tahun kemudian akan
dikerjakan kembali jika sudah subur.
33. Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya
diusahakan tetapi untuk sementara (lebih dari 1 (satu) tahun tetapi kurang dari
atau sama dengan 2 (dua) tahun) tidak diusahakan. termasuk lahan sawah
yang tidak diusahakan selama lebih dari 2 (dua) tahun.
39. Tanaman hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan baik
bentuk, warna daun, tajuk maupun bunganya, sering digunakan untuk
penghias pekarangan dan lain sebagainya.
40. Luas panen adalah luas tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan
tanaman hias yang yang diambil hasilnya/dipanen pada perode pelaporan.
Luas panen untuk tanaman sayuran: luas tanaman yang dipanen
sekaligus/habis/dibongkar dan luas tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih
dari satu kali)/belum habis.
43. Produksi adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman sayuran,
buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan luas
yang dipanen pada bulan/triwulan laporan.
44. Petani adalah orang yang mengusahakan usaha pertanian atas resiko sendiri
dengan tujuan untuk dijual baik pertanian tanaman pangan maupun
perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
45. Harga produsen adalah harga transaksi antara petani (penghasil) dan
pembeli (pedagang pengumpul/tengkulak) untuk setiap komoditas menurut
satuan setempat.
46. Padi terdiri dari padi sawah dan padi ladang. Padi sawah adalah padi yang
ditanam di lahan sawah.Padi ladang adalah padi yang ditanam di
tegal/kebun/ladang atau huma.
47. Palawija terdiri dari jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu,
dan ubi jalar.
48. Luas bersih adalah luas sawah secara keseluruhan (luas kotor) dikurangi
dengan luas pematang/galengan dan luas saluran air.
49. Luas panen adalah luasan tanaman yang dipungut hasilnya setelah tanaman
tersebut cukup umur.
59. Luas area budidaya ikan merupakan luas kotor yaitu tidak hanya luas
permukaan air yang digunakan untuk pemeliharaan saja, tetapi termasuk juga
luas tanah/galengan/tanggul dan lain-lain.
61. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah pasar yang biasanya terletak di
dalam pelabuhan/pangkalan pendaratan ikan, dan di tempat tersebut terjadi
transaksi penjualan ikan/hasil laut baik secara lelang maupun tidak (tidak
termasuk TPI yang menjual/melelang ikan darat). TPI tersebut harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Tempat tetap (tidak berpindah-pindah)
b. Mempunyai bangunan tempat transaksi penjualan ikan
c. Ada yang mengkoordinasi prosedur lelang/penjualan
d. Mendapat ijin dari instansi yang berwenang (Dinas Perikanan/Pemerintah
Daerah)
62. Produk Nasional Bruto yaitu PDB ditambah dengan pendapatan neto dari
luar negeri. Pendapatan neto itu sendiri merupakan pendapatan atas faktor
produksi (tenaga kerja dan modal) milik penduduk Indonesia yang diterima
dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang sama milik penduduk asing
yang diperoleh di Indonesia.
63. Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar yaitu PDB dikurangi dengan
seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam
proses produksi selama setahun.
64. Produk Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi yaitu produk
nasional neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung
neto. Pajak tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang
dipungut pemerintah dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah.
Baik pajak tidak langsung maupun subsidi, kedua-duanya dikenakan
terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak tidak langsung
bersifat menaikkan harga jual sedangkan subsidi sebaliknya. Selanjutnya,
produk nasional neto atas dasar biaya faktor produksi disebut sebagai
Pendapatan Nasional.
66. Produk Domestik Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-
kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah domestik, tanpa memperhatikan
apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk dareha
tersebut, merupakan produk domestik daerah yang bersangkutan.
Pendapatan yang timbul oleh karena adanya kegiatan produksi tersebut
68. Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah
nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor
perekonomian di suatu wilayah. Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan
dari kombinasi faktor produksi dan bahan baku dalam proses produksi.
Penghitungan nilai tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya
antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup komponen-komponen
pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan),
penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jadi dengan menjumlahkan nlai
tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah
bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto
atas dasar harga pasar.
69. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar
Perbedaan antara konsep neto di sini dan konsep bruto di atas, ialah karena
pada konsep bruto di atas; penyusutan masih termasuk di dalamnya,
sedangkan pada konsep neto ini komponen penyusutan telah dikeluarkan. Jadi
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar dikurangi penyusutan
akan diperoleh Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga pasar.
Penyusutan yang dimaksud di sini ialah nilai susutnya (ausnya) barang-barang
modal yang terjadi selama barang-barang modal tersebut ikut serta dalam
proses produksi. Jika nilai susutnya barang-barang modal dari seluruh sektor
ekonomi dijumlahkan, maka hasilnya merupakan penyusutan yang dimaksud
di atas.
80. Gini Ratio ukuran pemerataan pendapatan yang di hitung berdasarkan kelas
pendapatan.
83. Mobil bis adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat
duduk untuk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk
pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.
84. Mobil Truk adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk
angkutan barang, selain mobil penumpang, mobil bis, dan kendaraan bermotor
roda dua.
85. Sepeda Motor adalah setiap kendaraan bermotor yang beroda dua.
86. Surat Ijin Mengemudi (SIM) adalah surat yang dikeluarkan oleh kepolisian
sebagai tanda kelayakan seseorang mengendarai suatu kendaraan bermotor.
Data yang disajikan terdiri dari surat yang dikeluarkan pada tahun yang
bersangkutan, baik SIM baru, perpanjangan maupun SIM penggantian akibat
hilang atau rusak. SIM dibagi menjadi beberapa jenis yaitu SIM A, SIM BI, SIM
BII dan SIM C.
89. Jalan adalah jalan dalam bentuk apapun yang terbuka untuk lalu lintas
kendaraan umum. Data yang disajikan dalam publikasi ini adalah semua jalan
di Indonesia baik di bawah wewenang pemerintah pusat maupun tingkat I dan
tingkat II.
90. Kereta api adalah kendaraan dengan tenaga gerak (listrik, diesel, atau
tenaga uap) yang berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan
lain, yang akan atau sedang bergerak diatas rel, terdiri dari kereta penumpang
dan kereta barang.
93. Kilometer Ton adalah jumlah kilometer semua ton yang diangkut. Besaran ini
merupakan hasil penjumlahan jarak asal tujuan masing-masing dalam ton.
94. Rata-rata Jarak Angkut Barang adalah rata-rata jarak yang ditempuh
oleh setiap ton barang atau jumlah kilometer ton dibagi dengan ton dimuat.
101. Internet adalah sebuah jaringan komputer publik di seluruh dunia. Internet
menyediakan akses ke sejumlah layanan komunikasi termasuk World Wide
Web dan membawa e-mail, berita, hiburan dan file data.
102. Wisatawan (tourist) adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang
tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan
di tempat yang dikunjungi dengan maksud kunjungan antara lain:
a. Personal: berlibur, rekreasi, mengunjungi teman atau keluarga, belajar
atau pelatihan, kesehatan olah raga. keagamaan, belanja, transit, dan
lain-lain.
b. Bisnis dan profesional: menghadiri pertemuan, konferensi atau kongres,
pameran dagang, konser, pertunjukan, dan lain-lain.
104. Usaha Akomodasi adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan
atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dan setiap orang
dapat menginap, makan, serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya
dengan pembayaran.
105. Hotel berbintang adalah usaha yang menggunakan suatu bangunan atau
sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dan setiap orang dapat
106. Hotel nonbintang adalah usaha yang menggunakan suatu bangunan atau
sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dimana setiap orang
dapat menginap, makan, serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya
dengan pembayaran dan belum memenuhi persyaratan sebagai hotel
berbintang tetapi telah memenuhi kriteria sebagai hotel nonbintang.
108. Pondok wisata adalah usaha jasa pelayanan penginapan bagi umum yang
dilakukan perorangan dengan menggunakan sebagian atau seluruh dari
tempat tinggalnya (dengan pembayaran harian).
111. Rata-rata Tamu Per Hari adalah rata-rata tamu yang datang dan
menginap di hotel akomodasi per harinya, dihitung berdasarkan tamu yang
datang dan menginap selama tahun tersebut.
Keberadaan sektor ini membawa dampak yang sangat luas seperti penyerapan
banyaknya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat baik secara individu
3.1. Industri
Industri mencakup semua usaha dan kegiatan dibidang ekonomi yang bersifat
produktif. Selain itu, industri atau industri pengolahan adalah suatu kegiatan yang
mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam hal ini termasuk kegiatan jasa
diharapkan dapat pula mengurangi jumlah pengangguran. Selain itu industri, dapat
menjadi ekonomi riil dalam jangka panjang yang dapat merombak struktur
produktif.
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang dari
sebuah perusahaan, yang dikuasai atau menjadi bagian langsung atau tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri-sendiri yang dilakukan oleh
atau bukan cabang dari sebuah perusahaan, yang dikuasai atau menjadi bagian
langsung atau tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana di atur dalam Undang-
undang tersebut.
unit dan mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 38.950 tenaga kerja. Jenis industri
terdapat 9 jenis. Industri barang kayu dan hasil hutan lainnya merupakan industri
tenaga kerja 6.440 orang. Sedangkan urutan industri lainnya yaitu industri semen dan
barang galian non logam, industri makanan, minuman dan tembakau kemudian
industri tekstil, bahan kulit dan alas kaki berjumlah lebih dari seribu industri.
Sedangkan untuk industri lainnya jumlahnya tidak sampai dengan seribu industri.
tenaga kerja sejumlah 859 tenaga kerja. Industri sedang antara lain pada sektor
makanan, minuman dan tembakau, industri tekstil, barang kulit dan alas kaki, semen
dan barang galian non logam, industri logam dasar, besi dan baja, industri alat
menyerap 1.635 tenaga kerja. Industri semen dan barang galian sejumlah 6 industri
dengan jumlah tenaga kerja sejumlah 887 orang. Sedangkan industri besar lainnya
yaitu industri makanan, minuman dan tembakau, industri tekstil, barang kulit dan
alas kaki, industri kertas dan barang cetakan serta industri logam dasar, besi dan baja.
Tulungagung antara lain industri Makanan, minuman dan tembakau, industri Tekstil,
barang kulit dan alas kaki, industri Barang kayu dan hasil hutan lainnya, industri
Kertas dan barang cetakan, industri Pupuk kimia dan barang dari karet, industri
Semen dan barang galian non logam, industri Logam dasar, besi dan baja, industri
Alat angkutan, mesin dan peralatannya, serta industri Barang lainnya. Industri
Barang kayu dan hasil hutan lainnya merupakan industri terbanyak di Kabupaten
Tulungagung dengan yaitu 2.615 industri dan mampu menyerap tenaga kerja 6.440
barang kayu dan hasil hutan lainnya yaitu sejumlah 1.024 industri dengan jumlah
TULUNGAGUNG 37 859
Makanan, minuman dan tembakau, industri Tekstil, barang kulit dan alas kaki,
industri Semen dan barang galian non logam, industri Logam dasar, besi dan baja,
industri Alat angkutan, mesin dan peralatannya, serta industri Barang lainnya.
9. Barang lainnya - -
TULUNGAGUNG 12 1.635
Makanan, minuman dan tembakau, industri Tekstil, barang kulit dan alas kaki,
industri kertas dan barang cetakan, industri Semen dan barang galian non logam,
serta industri Logam dasar, besi dan baja. Kawasan peruntukan industri besar antara
Ngantru.
sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar
perdagangan menjadi lebih transparan dan mudah di akses, program yang disusun
pada PDRB menempati urutan kedua setelah sektor industri pengolahan. Nilai
perdagangan tersebut terdiri dari perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar
negeri. Perdagangan dalam negeri terdiri atas perdagangan lokal dan antar daerah.
Komoditas perdagangan meliputi hasil industri yang berbasis logam, tekstil (garmen,
tenun, konveksi), dan kimia agro. Perdagangan luar negeri mampu memberikan nilai
jual produk yang lebih tinggi karena perbedaan nilai tukar rupiah. Peluang ini juga
dimanfaatkan oleh sebagian pelaku usaha yang memiliki produk potensial untuk
dan jasa serta melindungi kepentingan produsen dan konsumen dalam rangka
1 PT.Setia Kawan
Makmur Sejahtera
Jl. Jayeng Kusuma GG. 7 Kertas/Karton 12.000 144.222 Malaysia
No. 12 Ds. Tapan Kec.
Kedungwaru
Tulungagung
3 CV Kedungwaru Stone
Sink Benda-Benda dari
Jl. Pahlawan GG. 3 Batu, Gips dan - - Rusia
Kedungwaru Semen
Tulungagung
Benda-Benda dari
Batu, Gips dan 0,581 15.153 Vietnam
Semen
Benda-Benda dari
Batu, Gips dan 332 4.012.738 Belgia
Semen
10
PT. Batu Kreatif
Dsn. Cerme RT.4 RW.2 Benda-Benda dari
Gamping, Batu, Gips dan - - Amerika
Campuradarat Semen
Tulungagung
11
PT. Industri Marmer
Indonesia Tulungagung Benda-Benda dari
India dan
Batu, Gips dan 90 44.685
Ds. Besole RT.2 RW.1 Nepal
Semen
Besuki Tulungagung
12
UD. Weta Enter Price Kopi, The, Rempah-
Jl. Mayjen Sungkono No. Rempah, Lak, etah - - Taiwan
27 Tulungagung dan Damar
13
UD. Ina Craft Line
Benda-Benda dari
Ds. Wates RT.7 RW. 1 Batu, Gips dan - - Netherlands
Campurdarat Semen
Tulungagung
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung
(Tulungagung Dalam Angka Tahun 2021)
berkembang pesat seiring dengan pesatnya arus informasi dan media perdagangan.
peranan perangkat teknologi informasi semakin dominan dan menjadi media utama
berinteraksi langsung secara fisik, akan tetapi teknologi sudah memfasilitasi fungsi
tersebut sehingga transaksi itu berjalan sempurna, termasuk didalamnya tata cara
perdagangan diarahkan untuk memperlancar arus barang dan jasa serta melindungi
Kabupaten Tulungagung yang terbesar adalah CV yaitu sebesar 181 usaha, yang
kedua Perseroan Terbatas (PT) sebesar 105 usaha dan yang ketiga Perorangan
ada kendala yang dihadapi yaitu daya saing produk ekspor sudah sesuai dengan
tidak hanya mampu memberikan kontribusi pada peningkatan daya saing daerah,
3.3. Investasi
pada dunia usaha, termasuk penanaman modal asing dan penanaman modal dalam
negeri. Dengan adanya investasi pada dunia usaha diharapkan dapat menyerap
tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja luar Kabupaten Tulungagung, sehingga
maupun luar negeri, juga mempunyai arti strategis bagi pertumbuhan ekonomi
birokrasi perizinan usaha, yaitu dengan pembentukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP).
merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan, sebab dengan investasi kita dapat
kegiatan investasi akan dihasilkan barang dan jasa untuk memperluas kesempatan
berusaha, melaksanakan alih teknologi dan sebagainya. Hal ini diselaraskan dengan
(Private Investment) yang bisa disebut dengn Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun investasi luar negeri yang disebut dengan Penanaman Modal Asing
yang berkaitan dengan investasi dan dunia usaha serta peningkatan kualitas
pelayanan terhadap masyarakat. Hal yang juga penting diperhatikan dalam upaya
menarik investor, selain makro ekonomi yang kondusif juga adanya pengembangan
sumber daya manusia dan infrastruktur dalam artian luas. Selain itu kemampuan
daya saing perekonomian daerah terhadap daerah lainnya juga sangat penting
perhatian gerakan koperasi perlu ditingkatkan agar bisa berkembang dan berfungsi
dengan baik.
Tabel 3. 5 Jumlah Koperasi Aktif Menurut Kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2017 - 2020
1. Besuki 39 43 52 52
2. Bandung 54 60 64 64
3. Pakel 48 48 54 54
4. Campurdarat 37 37 52 53
5. Tanggunggunung 31 31 42 42
6. Kalidawir 77 77 91 89
7. Pucanglaban 24 24 30 30
8. Rejotangan 63 63 68 69
9. Ngunut 76 76 81 82
10. Sumbergempol 76 76 90 90
14. Ngantru 32 32 39 39
15. Karangrejo 39 39 44 45
16. Kauman 63 63 78 78
17. Gondang 58 58 67 68
18. Pagerwojo 42 42 50 50
19. Sendang 40 40 39 40
Sumber : Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung
(Tulungagung Dalam Angka Tahun 2021)
individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Usaha Mikro biasanya
Rupiah per tahun. Biasanya keuangan pribadi dan modal masih bisa disatukan
bawah 300 juta Rupiah per tahun. Usaha ini bisa terdiri dari bisnis informal (misalnya
industri sepatu rumahan) atau perusahaan dan institusi berskala kecil (misalnya toko
lengkap, terpisah dari uang pribadi. Pendapatannya bisa di atas 300 juta Rupiah per
tahun. Banyak di antara usaha menengah yang sudah memiliki NPWP dan legalitas
lainnya.
semakin penting. UMKM adalah salah satu penggerak ekonomi bangsa, sehingga
pergerakan ekonomi:
peluang baru bagi orang yang mencari pekerjaan. Tidak seperti perusahaan
besar, UMKM cenderung memajang syarat lebih ringan saat mencari tenaga
kerja. Hal ini memperluas kesempatan kerja bagi lebih banyak orang sehingga
aktivitas harian. Hal ini terlihat dari usaha mikro dan kecil berbasis komunitas,
perekonomian yang lebih merata, bahkan di kota kecil dan pedesaan. UMKM
harus pergi ke area yang lebih besar dan sibuk. Bayangkan jika kamu tinggal
di kota kecil dan harus pergi ke kota besar hanya untuk membeli makanan
UMKM yang dikelola secara baik. Devisa bisa datang dari berbagai sumber,
mulai dari hasil ekspor produk ke pelanggan luar negeri, hingga penjualan
daring.
saat situasi sulit. UMKM merupakan sektor yang terus berjalan ketika krisis
Saat ini banyak pengusaha UMKM yang menjual produk yang dibutuhkan
masyarakat dengan sistem online, mulai dari makanan, masker kain, alat
terdekat atau produsen lokal. Hal ini memberi keuntungan bagi masyarakat
Walau tidak melibatkan modal besar, UMKM adalah bagian penting dari roda
perekonomian negara. Sifatnya yang fleksibel dan tidak menuntut modal besar
1. Jumlah UMKM
51.569 53.488 57.897 62.818 64.144
(Unit)
2. Modal Usaha
1.236.909.253 1.274.016.530 1.375.949.718 1.492.905.444 1.516.825.700
(000 Rp)
3. Volume Usaha
1.557.697.865 1.679.275.119 1.817.105.969 1.971.559.976 2.004.477.563
(000 Rp)
4. Jumlah
Karyawan (Unit) 247.070 261.055 280.065 303.871 304.386
Sumber daya alam merupakan sesuatu yang berasal dari alam yang dapat
pertanian, perikanan dan peternakan merupakan sumber daya alam yang dimiliki
4.1. Pertanian
pertanian dalam pengembangan ekonomi sangat luas, yaitu sebagai sektor penyerap
penduduk dan sebagai penentu stabilitas harga. Berdasarkan peran sektor pertanian
adalah tercapainya sasaran produksi pangan padi, jagung, dan kedelai guna
produksi pangan selain padi, jagung, dan kedelai untuk keamanan pangan dan
cukupnya gizi masyarakat, meningkatnya produksi yang berdaya guna tinggi untuk
produksi, produktivitas, mutu dan hasil nilai tambah, tersedianya bahan baku
lahan sawah beririgasi dengan luas total sekitar 24.977 Ha dan sawah non irigasi
dengan luas sekitar 2.639 Ha. Sedangkan luas lahan tegal/ kebun dengan luas 36.746
Ha, luas lahan ladang/huma seluas 215 Ha serta luas lahan yang sementara tidak
diusahakan adalah 222 Ha serta luas lahan yang sementara tidak diusahakan seluas
243 Ha.
jagung, ketela pohon, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Produksi
padi sawah dan padi bukan sawah menurut kecamatan di Kabupaten Tulungagung
25.000,00
20.000,00
15.000,00
10.000,00
5.000,00
Grafik 4. 1 Jumlah Produksi Padi Sawah (ton) dan Padi Bukan Sawah (ton) per
kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020
Produksi padi sawah sejumlah 302.266,53 ton dan padi bukan sawah sejumlah
dengan nilai produksi 18.059,78 ton. Produksi padi tertinggi di Kecamatan Rejotangan
yaitu 29.952,79 ton, disusul dengan Kecamatan Sendang dengan jumlah produksi
Produksi tanaman pangan selain padi yaitu jagung. Total produksi jagung di
Kabupaten Tulungagung tahun 2020 yaitu 338.923,69 ton. Hasil jagung dari tanah
kering lebih banyak jika dibandingkan dengan hasil dari tanah sawah. Produksi
jagung tanah kering yaitu 267.943,09 ton dan produksi jagung tanah sawah yaitu
111.398,28 ton merupakan produksi jagung tanah kering. Hal ini berbeda dengan hasil
Kecamatan Besuki dengan total produksi yaitu 43.814,11 ton yang merupakan
merupakan gambaran tentang produksi jagung tanah sawah (ton) dan jagung tanah
120.000,00
100.000,00
60.000,00
40.000,00
20.000,00
Grafik 4. 2 Jumlah Produksi Jagung Tanah Sawah dan Jagung Tanah Kering (ton) per
kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020
ketela pohon, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Data terkait
secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Istilah hortikultura
merah, cabai besar, cabai rawit, kentang, kubis, tomat, dll. Adapun data terkait.
Tabel 4. 2 Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman (Ha) dan Kecamatan
di Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020
1. Besuki 17 1 2 - - - - - -
2. Bandung 2 2 2 - - - - - -
3. Pakel 50 6 18 - 4 7 - 8 42
4. Campurdarat 86 11 12 - - 20 - 14 -
5. Tanggunggunung - - 19 - - 6 - 22 -
6. Kalidawir 72 13 26 - - 9 - 2 -
7. Pucanglaban - 6 - - - - - - -
8. Rejotangan 9 - - - - - - 1 -
9. Ngunut 12 3 5 - - - - - -
14. Ngantru - 5 20 - 24 3 - 10 4
15. Karangrejo - 2 2 - 1 - - 1 -
16. Kauman - - - - - - - - -
17. Gondang 29 1 9 - 1 2 - 1 48
18. Pagerwojo - 10 13 - 15 6 - 9 14
19. Sendang - 9 8 2 16 13 - 10 18
1. Besuki 1.668 20 10 - - - - - -
2. Bandung 206 468 420 - - - - - -
3. Pakel 5.537 616 706 - 1.330 1.058 - 5.906
4. Campurdarat 2.764 270 324 - - 527 - 296 -
9. Ngunut 1.103 41 79 - - - - - -
10. Sumbergempol 7.000 151 359 - - - - - -
11. Boyolangu 3.635 1.064 1.411 - - 30 - 449 601
12. Tulungagung 198 - 11 - - - - - -
13. Kedungwaru - 15 9 - - - - - -
14. Ngantru - 41 330 - 1.648 52 - 104 73
15. Karangrejo - 61 78 - 161 - - 18 -
16. Kauman - - - - - - - - -
antara lain manga, durian, jeruk siam, pisang, salak, nangka/ cempedak, belimbing.
JERUK SIAM/
KECAMATAN MANGGA DURIAN PISANG PEPAYA SALAK NANGKA BELIMBING
KEPROK
dikenal dengan nama biofarmaka adalah jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi
dan berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan atau pun
mencegah berbagai penyakit. Tanaman biofarmaka antara lain jahe, laos/ lengkuas,
LAOS/
KECAMATAN JAHE KENCUR KUNYIT MENGKUDU TEMULAWAK
LENGKUAS
9. Ngunut - - - - 208 -
10. Sumbergempol - - - - - -
11. Boyolangu 563 247 706 852 - 527
12. Tulungagung - - - - - -
13. Kedungwaru 8 13 19 15 20 -
14. Ngantru - - - - - -
15. Karangrejo - - - - 130 -
16. Kauman - - - - - -
LAOS/
KECAMATAN JAHE KENCUR KUNYIT MENGKUDU TEMULAWAK
LENGKUAS
9. Ngunut - - - - 7.119 -
10. Sumbergempol - - - - - -
11. Boyolangu 5.067 2.217 4.942 8.520 - 4.216
12. Tulungagung - - 38 - - -
pengendalian ahli fungsi lahan sawah disamping pendekatan law emforcement yang
selama ini sudah berjalan, perlu didukung oleh peraturan lainnya, pengawasan dan
serta teknis usaha pasar sehingga produksi pertanian tidak mampu menembus pasar
dengan harga jual yang sesuai; serta masih kurangnya permodalan dalam usaha tani
Jasa Pertanian dan Perburuan. Industri ini masih menjadi tumpuan dan harapan
Pada tahun 2020 atas dasar harga berlaku mencapai 7,45 triliun rupiah atau sebesar
tersebut yaitu sebesar 30,71 persen, disusul Tanaman pangan sebesar 28,92 persen dan
Tanaman Perkebunan sebesar 14,16 persen dari seluruh nilai tambah subkategori.
Sementara itu, kontribusi kedua subkategori yang lain terhadap kategori Pertanian,
subkategori Perikanan yaitu 1.179,08 milyar rupiah atau 15,81 persen dan subkategori
Kehutanan dan Penebangan Kayu lebih rendah, yaitu sebesar 250,23 milyar rupiah
antara lain :
c. Pembuatan sumur air tanah dalam lebih dari 100 meter di lokasi daerah
Campurdarat.
DAS Brantas dan sumber air perdesaan bila terjadi pergeseran alih fungsi
maupun banjir berupa benih, pompa air, sumur pantek dan sebagainya.
penggunaan lahan.
Sektor peternakan menjadi salah satu sektor yang memiliki peranan dalam
dan Perikanan, mencapai 80,83 persen. Subkategori tersebut juga masih dirinci lagi
memelihara hewan ternak yang dapat diambil manfaatnya dari hewan tersebut
guna memenuhi kebutuhan hidup. Data Populasi Ternak merupakan data sekunder
Tulungagung.
hewan yang berukuran besar. Hewan yang digolongkan ternak besar, yaitu kuda,
kerbau, dan sapi (lembu). Berikut merupakan data populasi ternak di Kabupaten
8.000
6.000
4.000
2.000
Populasi peternakan hewan besar didominasi oleh sapi. Ternak hewan besar
didominasi sapi dengan total populasi 137.095 ekor. Populasi sapi yang terbanyak
terdapat di Kecamatan Rejotangan yaitu sejumlah 13.438 ekor. Selain sapi hewan
ternak yang lain yaitu sapi perah dengan total populasi sejumlah 25.139 ekor, dimana
ekor. Selain sapi hewan ternak yang lain yaitu kerbau dan kuda dengan total
yang berukuran kecil. Hewan yang digolongkan ternak kecil, yaitu babi, kambing,
domba (biri-biri), dan kelinci. Jumlah hewan ternak kecil tahun 2020 yaitu :
20.000
15.000
10.000
5.000
kecil yang lain yaitu domba dan babi. Jumlah populasi kambing pada tahun 2020
sejumlah 203.557 ekor. Populasi domba pada tahun 2020 8.935 ekor dan populasi
Kecamatan Kalidawir dengan total populasi yaitu 20.235 ekor, untuk domba jumlah
Produksi ternak besar antara lain daging sapi pada tahun 2020 sejumlah
4.078.350 kg dengan produksi kulit sejumlah 307.900 kg, sedangkan untuk sapi perah
produksi daging sejumlah 335.400 kg dengan produksi kulit sejumlah 33.540 kg dan
susu yang dihasilkan yaitu 49.050.496 kg. Untuk ternak kecil produksi kambing
sejumlah 2.425.755 kg dan kulit sejumlah 452.004 kg. Produksi daging domba pada
tahun 2020 sejumlah 270.395 kg dengan produksi kulit sejumlah 51.999 kg.
Tabel 4. 7 Ternak Besar dan Kecil yang Dipotong Menurut Bulan dan Jenis Ternak di RPH di
Kabupaten Tulungagung, Tahun 2020
Selain peternakan hewan besar dan hewan kecil terdapat juga peternakan
unggas berikut merupakan gambaran populasi (ekor) dan jumlah produski daging
(kg) tahun 2020 Kabupaten Tulungagung. Data terkait populasi dan produksi ternak
unggas yaitu :
12.000.000
10.000.000
7.514.749
8.000.000
6.000.000
2.899.216
4.000.000
1.681.961
2.000.000
143.906
-
Ayam Ayam Ras Ayam broiler Itik Mentok
Kampung Petelur
AYAM
KECAMATAN AYAM RAS ITIK MENTOK PUYUH
KAMPUNG
pengembangan di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan bidang perikanan
Data statistik Perikanan merupakan data sekunder yang bersumber dari Dinas
Perikanan dan Kelautan. Statistik Perikanan dibedakan atas data perikanan laut
dan perikanan darat. Yang tercakup dalam perikanan darat adalah penangkapan
dan sawah. Produksi ikan laut pada tahun 2020 mencapai 6.141.800 kg, dengan nilai
Ikan (TPI). Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah suatu pasar tempat terjadinya
transaksi penjualan ikan/hasil laut, baik secara lelang ataupun tidak, yang biasanya
(PPI). Syarat dari TPI adalah memiliki bangunan tetap, tidak berpindah-pindah, ada
koordinator penjualan, dan ada izin dari instansi berwenang. Jumlah TPI yang ada
sejumlah 381 unit dengan jumlah pemilik kapal sejumlah 378. Data produksi ikan laut
36. Sembilang - - -
37. Kakak Tua - - -
38. Udang Putih / Jerbung - - -
39. Lobster mutiara - - -
40. Lobster Pasir 22.600 182.826 4.131.860.800
41. Lobster Bambu 11.800 120.322 1.419.803.000
42. Lobster Batu 43.400 157.791 6.848.131.000
43. Lobster Lainnya 3.500 142.763 499.670.600
Ikan merupakan salah satu sumber protein yang baik untuk kesehatan tubuh.
Nutrisi yang terkandung dalam ikan, yaitu asam lemak omega-3 DHA dan EPA.
Selain itu, ikan juga memiliki sedikit lemak jenuh, protein yang tinggi, vitamin D,
kalsium, yodium, dan berbagai nutrisi penting. Tidak heran manfaat makan ikan
sangat baik untuk kesehatan mata dan perkembangan otak. Ikan juga menjadi
pilihan nutrisi yang baik untuk ibu hamil, karena manfaat makan ikan dapat
saat ini suplemen asam lemak omega-3 sudah banyak dijual bebas, tapi sebaiknya
Konsumsi Ikan Rata-rata perkapita (kg) Target Nasional National Target (Kg)
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019 2020
masyarakat Tulungagung masih dibawah target nasional. Ada beberapa faktor yang
konsumen, termasuk infrastruktur pasar yang modern dan mendukung, stok es yang
minim, atau kurangnya pendingin di kapal. Masa hidup komoditas ikan segar
cenderung pendek, sehingga pengolahan ikan mulai dari kapal sampai ke konsumen
harus dilakukan secara memadai dengan rantai nilai yang efektif. Jika tidak, kualitas
ikan akan menurun dan konsumsi ikan akan terkena imbasnya. Kedua, beberapa
jenis makanan laut berkualitas tinggi seperti tuna, udang, kepiting, gurita, dan sotong
lebih banyak dijual di pasar internasional. Hal ini berkontribusi pada rendahnya
konsumsi makanan laut berkualitas tinggi di Indonesia. Konsumen lokal lebih banyak
menemukan makanan laut dengan kualitas sedang atau rendah. Ketiga, masyarakat
ayam, telur dan susu lebih disukai daripada ikan. Padahal, protein ikan lebih tinggi
(52,7%) dibandingkan daging sapi (19,6%) serta telur dan produk susu (23,2%).
baik dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk peningkatan
ekonomi. Perencanaan dapat berjalan dan terlaksana dengan baik jika didukung
pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan yang telah
diambil pada masa lalu perlu dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Berbagai data
keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta sasaran –sasaran yang akan
agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik
mungkin.
nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi
dalam suatu wilayah/region. Oleh karena itu besarnya PDRB yang mampu dihasilkan
sangat bergantung pada faktor produksi yang dimiliki. Adanya perbedaan faktor
antar daerah. Secara umum, dalam rentang waktu lima tahun terakhir
2016, nilai tambah total yang tercipta dari seluruh aktivitas ekonomi di Kabupaten
Tulungagung tercatat sebesar 31,126 triliun rupiah. Nilai tersebut terus meningkat
dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita, yang merupakan hasil bagi antara nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan jumlah penduduk.
Oleh karena itu, besar kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB
per kapita, sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung pada potensi
sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang terdapat di daerah tersebut.
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Tulungagung atas dasar harga berlaku sejak
tahun 2016 hingga 2020 senantiasa mengalami kenaikan. Pada tahun 2016 PDRB
Tabel 5. 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB per Kapita Kabupaten Tulungagung,
Tahun 2016 - 2020
TAHUN
URAIAN
2016 2017 2018 2019* 2020**
peranan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan lapangan usaha lainnya.
Struktur perekonomian suatu wilayah tidak bersifat statis, namun dapat berubah-
ubah setiap tahunnya. Dalam jangka waktu yang panjang bisa saja terjadi
oleh banyak faktor, misalnya perubahan ketersediaan sumber daya, target pasar,
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan sepeda motor; Pertanian,
dihasilkan oleh lapangan usaha Industri Pengolahan, yaitu mencapai 22,33 persen
atau naik 20,85 persen dari tahun 2016. Selanjutnya lapangan usaha Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor lapangan usaha sebesar 19,74
persen atau turun dari 20,10 persen di tahun 2016. Disusul oleh lapangan usaha
pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 19,51 persen atau turun dari 21,86 persen
di tahun 2016. Berikutnya lapangan usaha konstruksi sebesar 9,32 persen turun dari
9,34 persen ditahun 2016 dan lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 5,96
mengukur besarnya laju pertumbuhan tersebut dapat dihitung dari data PDB/PDRB
tahun 2020 mengalami penurunan. Penurunan pada tahun 2020 terjadi karena
dalam dibandingkan tahun 2019. Nilai PDRB Kabupaten Tulungagung atas dasar
harga konstan tahun 2020, mencapai 26,45 triliun rupiah. Angka tersebut turun dari
27,29 triliun rupiah pada tahun 2019. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun
2020 terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,09 persen. Nilai ini menurun
sangat terasa diberbagai sektor ekonomi. Dampak pandemic ini banyak dirasakan
kerja, mencari peluang usaha baru serta kombinasi dari hal tersebut.
0
2016 2017 2018 2019* 2 0 2 0 **
-1
-2
-3
-4 -3,09
kesehatan dan kegiatan sosial yaitu 8,14 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi
negative tertinggi dicapai oleh lapangan usaha lainnya yaitu sebesar 13,83 persen. Tiga
pertumbuhan positif.
persen tersebut antara lain lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi
mobil dan sepeda motor sebesar 8,5 persen; lapangan usaha penyediaan akomodasi
dan makan minum sebesar 9,31 persen; dan lapangan usaha lainnya sebesar 13,83
persen.
delapan persen yaitu lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan (0,82
persen); konstruksi (6,05 persen); transportasi dan pergudangan (4,89 persen); jasa
pada tahun 2020 antara lain pengadaan listrik dan gas (0,2 persen); pengadaan air,
pengolahan sampah, limbah dan daur ulang (4,87 persen); informasi dan komunikasi
(6,71 persen); real estate (2,95 persen); jasa pendidikan (2,63 persen) dan jasa
B Pertambangan dan
1,39 4,73 2,73 1,03 -6,42
Penggalian
E Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, 5,21 6,32 4,78 4,93 4,87
Limbah dan Daur Ulang
H Transportasi dan
7,45 8,34 7,89 8,07 -4,89
Pergudangan
O Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan 5,32 3,12 3,52 3,42 -2,88
Sosial Wajib
R, S, T, Jasa lainnya
4,55 5,05 5,13 5,96 -13,83
U
meningkatkan perolehan dari sektor pajak dan retribusi daerah tanpa harus
pelaksanaannya perlu menjadi perhatian secara arif dan bijaksana, sehingga dalam
pengelolaan anggaran belanja daerah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
yang sah, pinjaman daerah dan dari sisa lebih anggaran tahun lalu.Pendapatan Asli
ribu rupiah. Sumber PAD terdiri dari pajak daerah sebesar 93.357.599.038,00 ribu
rupiah, retribusi daerah sebesar 22.413.998.868,13 ribu rupiah, hasil perusahaan milik
ribu rupiah serta lain-lain PAD yang sah sejumlah 388.031.103.972,95 ribu rupiah.
Beberapa sumber PAD pada tahun 2020 mengalami penurunan antara lain dari
perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
meliputi Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam, Dana Alokasi
Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Total Dana Perimbangan tahun 2020 yaitu
51.514.365.477,00 ribu rupiah nilai ini turun jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Untuk bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam tahun 2020 sebesar
ribu rupiah.
Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Daerah, serta Bantuan Keuangan dari
Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Total Lain-lain Pendapatan yang Sah
pada tahun 2020 yaitu 435.327.792.441,00 ribu rupiah. Berikut merupakan data
JENIS
2017 2018 2019 2020
PENDAPATAN
PENDAPATAN
1. ASLI DAERAH 503.103.394.882,52 453.127.266.037,61 486.360.900.761,37 510.548.152.061,88
(PAD)
3.6 Lainnya - - - -
penghematan. Hal ini sejalan dengan azas umum pengelolaan keuangan daerah
yang menyebutkan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada
untuk masyarakat.
JENIS
2017 2018 2019 2020
PENDAPATAN
BELANJA TIDAK
1. 1.435.006.284.546,50 1.476.517.023.006,33 1.602.466.461.583,33 1.692.986.533.246,48
LANGSUNG
Belanja Bantuan
1.5 5.750.100.000,00 7.860.300.000,00 3.735.921.400,00 7.489.801.697,06
Sosial
Belanja Bantuan
1.7 329.067.561.201,60 337.363.226.920,00 390.418.890.425,00 376.710.004.999,00
Keuangan
Belanja Tidak
1.8 7.881.000,00 - 2.466.147.300,00 131.912.363.936,00
Terduga
BELANJA
2. 1.141.145.239.840,70 1.099.652.596.700,38 1.006.981.927.056,31 850.103.526.379,79
LANGSUNG
transformasi ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh proses pembangunan itu
aspek primer (miskin aset, organisasi sosial politik, pengetahuan dan ketrampilan)
serta aspek sekunder (jaringan sosial, sumber keuangan dan informasi). Penyebab
kemiskinan antara lain karena ciri dan keadaan masyarakat dalam suatu daerah
ekonomi yang masih rendah serta kebijakan dalam negeri seringkali dipengaruhi oleh
kebijakan luar negeri atau internasional antara lain dari segi pendanaan.
perbandingan kesenjangan antara kelompok yang kaya dan kelompok yang miskin,
batas terendah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Penduduk yang berada
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah
kemiskinan.
Tulungagung tercatat sebanyak 76,40 ribu jiwa penduduk miskin atau sebesar 7,33
persen.
9,07
8,75
8,37 8,23 8,04
7,27 7,33
6,74
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tulungagung dari tahun 2013 tingkat
kemiskinan dari 9,07 (91,70 ribu orang) persen menurun menjadi 7,33 persen (76,40
mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2019 (6,74 persen atau 70,01 ribu
orang). Peningkatan ini merupakan salah satu dampak dari adanya pandemi yang
terjadi.
menjadi miskin atau tidak miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki
rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Garis
Kemiskinan merupakan harga yang dibayar oleh kelompok acuan untuk memenuhi
Pada tahun 2013 Garis Kemisikinan sebesar 269.290 rupiah/kapita/bulan dan menjadi
400.000
362.213
341.651
350.000 328.640
314.532
304.518
292.483
300.000 277.707
269.290
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
-
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran pesuduk
kemiskinan tidak hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin,
tetapi yang juga perlu diperhatikan adalah menyangkut seberapa besar jarak rata-
yang disebut sebagai P1 dan keragaman pengeluaran antar penduduk miskin (P2).
Indeks kedalaman kemiskinan (P1) mencapai 1,15 pada Tahun 2013 kemudian
menjadi 0,27 pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan rata-rata pengeluaran
kemiskinan (P1) antar waktu. Pada 2013 P2 Kabupaten Tulungagung sebesar 0,24
dan pada tahun 2020 menurun menjadi 0,11 . Nilai P2 yang cenderung menurun ini
1,40
1,27
P1 P2
1,15
1,20 1,11
0,98 0,98
1,00
0,82 0,84
0,80 0,72
0,60
0,40 0,30
0,24 0,24 0,21
0,18 0,16 0,17
0,20 0,11
-
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Karakteristik rumah tangga miskin dapat dilihat dari kondisi pendidikan dan
sasaran.
infrastruktur di desa-desa yang relatif belum maju. Pada masa kepemimpinan Susilo
Kemiskinan (TNP2K) yang merupakan tim lintas sektor dan lintas pemangku
Berhasil tidaknya suatu pembangunan tidak bisa terlepas dari lancarnya aktifitas
daerah pusat, namun wilayah pinggiran. Dampak yang dirasakan tidak hanya pada
peran pemerintah dalam membangun dapat disupport melalui investasi yang masuk
Provinsi Jawa Timur adalah penuntasan pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS).
penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain.
Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik mempunyai andil besar terhadap
jasa transportasi di seluruh wilayah merupakan hal yang mutlak karena fungsi
pemerataan pembangunan. Oleh karena itu perlu adanya upaya penambahan dan
terdiri dari 47,00 km merupakan Jalan Negara, 9,57 km merupakan Jalan Provinsi,
kemudian 1.775,21 km merupakan Jalan Kabupaten. Jika dilihat dari jenis permukaan
Aspal
76%
Grafik 6. 1 Persentase Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Tulungagung
Tahun 2020
Kondisi jalan di Kabupaten Tulungagung dalam kondisi baik yaitu sebesar 68,62
persen, untuk kondisi sedang yaitu sebesar 9,56 persen, untuk kondisi rusak sebesar
12,22 persen dan jalan dengan kondisi rusak berat sebesar 9,60 persen. Pemeliharaan
transportasi.
Selain ijin trayek yang bisa menciptakan tertib berlalu lintas dan terjaminnya
rasa nyaman serta keselamatan pengguna jasa transportasi darat, uji ini tidak kalah
angkutan umum untuk beroperasi. Pada tahun 2020 berdasarkan data dari Dinas
untuk semua jenis kendaraan di Tulungagung mencapai 18.459 unit, jumlah ini lebih
banyak dibanding tahun 2019. Dimana pada tahun 2019 jumlah kendaraan yang
diuji sebanyak 18.492 unit. Jenis kendaraan yang memiliki uji terbanyak adalah pick
up yang mencapai 10.963 unit, di urutan kedua mobil barang bukan umum sebanyak
3.154 unit. Hal ini bisa dijelaskan, sebab di Kabupaten Tulungagung banyak sekali
Pick Up 10.963
tahun 2020 sejumlah 691.988 unit. Sepeda motor merupakan jumlah yang terbanyak
yaitu 612.455 unit, kemudian mobil penumpang dengan jumlah 52.345 unit, mobil
barang 25.619 unit, bus 1.541 unit dan kendaraan khusus 28 unit.
produksi dan ekonomi, bidang komunikasi dan informatika juga berperan sebagai
lalu lintas informasi dan komunikasi bebas hambatan antar negara dan wilayah.
building);
yang tersebar merupakan informasi yang benar dan masyarakat dapat menyaring
dimana saja.
Tabel 6. 1 Persentase Anggota Rumah Tangga Berusia 5 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan
Penggunaan Teknologi Informasi selama Tiga Bulan Terakhir, Tahun 2020
Menggunakan Telepon
Mengakses Internet
Seluler (HP)/ Nirkabel atau
Karakteristik (Termasuk Facebook,
Komputer (PC/ Desktop,
Twitter, BBM, Whatsapp)
Laptop/Notebook, Tablet)
tangga yang menggunakan telepon seluler (HP) atau Komputer menurut jenis
kelamin Kepala Rumah Tangganya laki-laki 79,49 persen dan untuk perempuan
74,74 persen.
telepon, rumah tangga bisa melakukan komunikasi melalui HP berkat adanya tower
pariwisata sebagai salah satu alternatif daerah tujuan wisata unggulkan Jawa Timur
pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah Kabupaten Tulungagung dengan
pariwisata serta penyedia jasa dan pelaku pariwisata. Hasil pembangunan tersebut
tentang pariwisata.
menarik untuk dijadikan aktifitas utama jika dikaitkan dengan industri pangan,
(agrowisata).
Pada awalnya makanan hanya menjadi salah satu pelengkap kegiatan wisata.
Namun kemudian berkembang menjadi salah satu bentuk wisata khusus yang
disebut dengan istilah wisata kuliner mengingat makanan juga diakui sebagai
ekspresif identitas dan budaya. Terkait dengan hal tersebut Kabupaten Tulungagung
mulai tumbuh industri restoran atau rumah makan. Restoran/ rumah makan adalah
pelayanannya.
Hal tersebut dapat menunjang perekonomian daerah. Hotel merupakan salah satu
NAMA LOKASI
NAMA LOKASI
15. Wisata Agro Blimbing Pak Mul Ds. Moyoketen Kec. Boyolangu
16. Wisata Agro Blimbing Asri (ABA) Ds. Moyoketen Kec. Boyolangu
NAMA LOKASI
NAMA LOKASI