Disusun Oleh :
Kepala Instalasi Rawat Jalan
Disetujui Oleh :
Ketua Komite Akreditasi
Ditetapkan Oleh :
Direktur
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerahNya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Panduan Pelayanan
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina ini dapat selesai disusun.
Buku pedoman ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina.
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana dalam Pelayanan
Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan Pelayanan Instalasi Rawat
Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina.
Parigi,
Penyusun
iii
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
DEFINA
Jl. Trans Sulawesi No.7 KelKampal.Telp. (0450) 21915
PARIGI – 94371
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DEFINA
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH
SAKIT IBU DAN ANAK DEFINA PARIGI.
iv
Defina Parigi sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
KEDUA : Mengamanatkan Kepada Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan
untuk melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi atas
pelaksanaan panduan ini
KETIGA : Panduan ini sebagai acuan dalam memberikan pelayanan di RSIA Defina
Parigi.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan,
maka akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Parigi,
Pada tanggal :
Tembusan :
1. Arsip
2. Kepala Bidang Kepelayanan dan Keperawatan dr. Adelina Amelia A.F Bofe Sp.OG
NIK.
v
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................1
DEFINISI......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B.TUJUAN...............................................................................................................................1
C. RUANG LINGKUP.............................................................................................................2
D. BATASAN OPERASIONAL............................................................................................2
D. DASAR HUKUM...............................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................3
STANDAR KETENAGAAN.......................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................4
STANDAR FASILITAS...............................................................................................................6
BAB IV.........................................................................................................................................6
TATA LAKSANA PELAYANAN............................................................................................11
BAB V.........................................................................................................................................14
LOGISTIK...................................................................................................................................14
BAB VI........................................................................................................................15
KESELAMATAN PASIEN............................................................................................16
BAB VII.......................................................................................................................................20
KESELAMATAN KERJA..........................................................................................................20
BAB VIII......................................................................................................................................22
PENGENDALIAN MUTU..........................................................................................................22
BAB IX........................................................................................................................24
PENUTUP....................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan rawat jalan (ambulatory services) adalah salah satu bentuk dari pelayanan
kedokteran. Karena tingginya biaya perawatan pasien yang kompleks maka diperlukan suatu
fasilitas yang bisa memberikan pengobatan yang adekuat dengan biaya yang lebih sedikit dan
lebih sedikit intervensi. Bentuk pelayanan ini akan mengurangi pengeluaran biaya rumah sakit
pasien dengan adanya diagnosis awal dan pengobatan dini. Secara sederhana pelayanan rawat
jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap
(Hospitalization)(Feste,1989).
Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan
pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan.
(standart pelayanan Rumah sakit, dirjen yanmed depkes RI thn 1999). Sedangkan Fungsi dari
pelayanan rawat jalan adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan
pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang
membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan
perawatan. poliklinik juga berfungsi sebagai tempat untuk penemuan diagosis dini,yaitu tempat
pemriksaan pasien pertama dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut dalam tahap pengobatan
penyakit.
Pelayanan rawat jalan dibagi menjadi beberapa bagian yang menggambarkan banyaknya
pelayanan spesialistik, subspesialistik dan pelayanan gigi spesialistik dari staf medis yang ada
pada rumah sakit.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dari berbagai kebijakan dan prosedur terkait dengan pelayanan Unit
Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran
2. Tujuan Khusus
1
a. Memberikan pelayanan Rawat Jalan yang efektif, dan memuaskan bagi pasien
yang menjalani pemeriksaan
b. Menanggulangi masalah nyeri, baik akut maupun kronis pada pasien yang
melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran.
c. Mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui
prosedur dan tindakan yang dapat di pertanggungjawabkan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina meliputi:
D. Batasan Operasional
Untuk lebih mengarahkan pemahaman dibuat batasan istilah penting yang terkait
dengan kerangka pelayanan Unit Rawat Jalan.
1. Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
2. Rumah sakit Tipe C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis terbatas.
3. Unit Rawat Jalan adalah bagian pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan pencegahan, pengobatan serta pemulihan terhadap penderita dengan waktu
kurang dari 24 jam dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan penunjang
lain seperti laboratorium, radiologi dan farmasi.
4. Poli Spesialis adalah unit yang melayani pelayanan rawat jalan yang meliputi
tindakan pencegahan, pengobatan dan pemulihan terhadap pasien yang membutuhkan
tindakan spesialistik .
2
E. Landasan Hukum
Penyelenggaraan pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran sesuai
dengan:
1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3 Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
5 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran;
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan Rawat Jalan perlu menyediakan sumber daya manusia yang
kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan teknologi
sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar
tersebut di atas, maka perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan mendayagunakan
sumber- sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan Rawat Jalan di unit Rawat Jalan,
maka dibutuhkan tenaga dokter umum,dokter gigi, dokter spesialis, perawat dan bidan
yang mempunyai pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.
4
C. Pengaturan Dinas
Pengaturan jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi perawat dan bidan
untuk melaksanakan tugas pelayanan di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Defina. Pelayanan dibagi menjadi dua shift yaitu:
1. Shift pagi: pukul 07.00-14.00 WIB untuk poli Obgyn dan poli anak
2. Shift sore: pukul 14.00-21.00 WIB
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
1. Poli umum
RUANG TUNGGU
TPP
POLI UMUM
Toilet
2. Poli Spesialis
Poli Poli
Ruang Tunggu R
U
Poli Poli
A
TPP
6
B. Standar Fasilitas
Fasilitas yang tersedia pada pelayanan rawat jalan terdiri dari:
1. Alat yang Tersedia Unit Rawat Jalan
Nama Alat Jumlah Keadaan Merk
POLI ANAK
1 Bed pasien 1 Baik
2 Meja Dokter 1 Baik
3 Meja Perawat 1 Baik
4 Tensimeter digital 1 Baik
5 Stetoskop 2 Baik
6 Timbangan 1 Baik
7 Kursi Paien 2 Baik
8 Kursi Dokter 1 Baik
9 Kursi Perawat 1 Baik
10 Tensi Meter Raksa 1 Baik
11 Senter 1 Baik
12 Tangga tempat tidur 1 Baik
13 Termometer 1 Baik
14 Xray Viewer 1 Baik
POLI OBGYN
1. Meja Dokter 1 Baik
2. Meja alat 3 Baik
3. Kursi dokter 1 Baik
4. Kursi pasien 3 Baik
5. USG 2D 1 Baik
6. USG 4D 1 Baik
7. Senter 1 Baik
8. Bak Instrumen 1 Baik
9. Bengkok 1 Baik
10. Tempat tidur pasien 2 Baik
7
11. TV 1 Baik
8
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Penerimaan Pasien
1. Pasien datang di Unit Rawat Jalan, mendaftarkan identitas di bagian Tempat Penerimaan
Pasien (TPP)
2. Pendataan dilakukan sesuai tujuan poli.
3. Data pasien atau kartu pasien sudah berada di masing-masing tujuan
2. Poli Obgyn
Layanan pemeriksaan dan pengobatan di poli Obgyn setiap hari kerja (Senin sampai
dengan Sabtu) mulai pagi pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.00 WIB, sore pukul 19.00
sampai dengan 21.00. Kegiatan layanan berupa anamnesa keluhan, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang (laboratorium, dan radiologi) jika diperlukan, pemberian resep,
edukasi kepada pasien mengenai problem kesehatan yang akan atau sedang mereka alami.
9
10
ALUR RAWAT JALAN
Datang Sendiri
Tempat Penerimaan
Dokter Praktek Pasien (TPP)
Rujukan Lain
PEMERIKSAAN RAWAT
PENUNJANG INAP
11
BAB V
LOGISTIK
1. Pengertian
Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di Unit Rawat Jalan adalah permintaan obat dan
alat kesehatan ke unit farmasi atas permintaan dokter.
2. Prosedur :
a. Permintaan obat atau alat kesehatan ditulis pada resep rangkap 3 untuk pasien intern dan 2
rangkap untuk pasien yang di tulis oleh dokter umum atau dokter spesialis.
b. Resep obat dilengkapi nama dokter, tanggal, nama pasien, Jenis pasien dan nomor Rekam
Medis.
1. Pengertian
Suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan peralatan baru, sesuai kebutuhan saat itu atau
sebagai pengganti alat yang rusak atau harus diganti karena keausannya.
2. Tujuan
Tujuan dari perencanaan pengadaan dan peremajaan peralatan adalah agar peralatan dapat
digunakan setiap saat tanpa adanya hambatan dan menunjang proses pelayanan di masing-
masing poli.
3. Prosedur Kegiatan
a. Dilakukan pengecekan rutin, sehingga diketahui peralatan yang tidak dapat digunakan atau
tidak dapat diperbaiki, dan direncanakan dalam anggaran rutin atau diganti yang baru.
b. Pengajuan pembelian peralatan baru diketahui Kepala Unit Rawat Jalan kepada Ka Bidang
umum dan keuangan rumah sakit disertai perkiraan harga.
12
c. Bila sudah terealisasi kepala unit menerima alat dan menandatangani buku penerimaan
barang serta menuliskan pada buku inventaris
13
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-
lain) yang tidak seharusnya terjadi.
B. Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Selain itu sistem keselamatan pasien ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit, meningkatkannya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit, dan terlaksananya program-
program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
2. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas
tentang keselamatan pasien.
14
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar dengan mudah dapat
melaporkan kejadian atau insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada KKP-RS
(Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan cara-cara komunikasi yang
terbuka dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Mendorong karyawan untuk
melakukan analis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai keselamatan pasien.
2. Menyusun program keselamatan pasien rumah sakit jangka pendek 1-2 tahun
4. Mengadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit bagi jajaran manajemen dan karyawan
15
5. Menetapkan sistem pelaporan insiden (peristiwa keselamatan pasien)
6. Menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit seperti tersebut di atas
7. Menerapkan standar keselamatan pasien rumah sakit (seperti tersebut di atas) dan melakukan
self assessment dengan instrument akreditasi pelayanan keselamatan pasien rumah sakit
8. Program khusus keselamatan pasien rumah sakit
9. Mengevaluasi secara periodik pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit dan
kejadian tidak diharapkan.
D. Sasaran Keselamatan Pasien di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina
16
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
17
c. Terjatuh
d. Tersandung benda
e. Terbentur alat
f. Terkena arus listrik dll
2. Klasifikasi menurut agen penyebabnya
a. Alat-alat keperawatan seperti tertusuk jarum suntik, terbentur, dll
b. Lingkungan kerja, seperti ruangan panas, pencahayaan kurang.
3. Klasifikasi menurut jenis luka dan cideranya
a. Efek terkena zat kimia
b. Efek terkena menghirup obat
c. Patah tulang
d. Keseleo/dislokasi/terkilir
e. Kenyerian otot dan kejang
f. Luka tergores
4. Klasifikasi menurut lokasi bagian tubuh yang terluka
a. Kepala, leher, badan, lengan, kaki dan berbagai bagian tubuh lainnya
b. Luka umum dsb
5. Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja yang di lakukan instalasi rawat jalan. Diantaranya
adalah :
a. Desain ruangan
Ruangan Poli di desain dengan senyaman mungkin dengan sirkulasi udara yang
baik.
b. Ruangan ners station
Setiap melakukan komunikasi selalu menggunakan masker bila terindikasi pasien
dengan penyakit menular dan membatasi komunikasi dengan jarak 45cm
(menghindari percikan air liur pasien)
c. Ruangan Dokter
Ruangan di usahakan selalu bersih, dilengkapi dengan tempat cuci tangan.
18
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, maka saat ini
masyarakat semakin memperhatikan mutu pelayanan kesehatan yang diterimanya.
Pengendalian mutu di unit rawat jalan harus dilakukan demi kepentingan dan kepuasan dari
pasien sehingga nantinya dapat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di Unit Farmasi
pada khususnya dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina pada umumnya.
Indikator Mutu Pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina mengacu pada
Pedoman Indikator Mutu Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran yaitu:
1. Waktu Tunggu Di Rawat Jalan
Ruang lingkup : Waktu Tunggu Di Rawat Jalan
19
Definisi operasional : Komunikasi yang kurang efektif adalah komunikasi lisan
yang tidak menggunakan prosedur: Write back, Read back
dan Repeat Back (reconfirm)
Kriteria inklusi :
- Kesalahan Prosedur komunikasi lisan atau via telepon: Write
back, Read back dan Repeat Back (reconfirm)
- Pelaporan secara lisan yang tidak menggunakan prosedur
SBAR
- Prosedur spelling atau ejaan tidak digunakan untuk obat
yang bersifat LASA atau NORUM
20
BAB IX
PENUTUP
Demikian telah disusun suatu Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan, yang dapat dipakai
sebagai acuan di dalam pelayanan rawat jalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara
keseluruhan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina Parigi. Pedoman ini akan mengalami
perbaikan dalam upaya peningkatan kualitas dari waktu ke waktu sehingga diperlukan suatu
evaluasi secara teratur dan berkelanjutan dalam hal pemantauannya. Dengan adanya suatu
pedoman pelayanan maka kegiatan pelayanan secara khusus di Unit Rawat Jalan dapat
mengutamakan kepuasan dan keselamatan pada setiap pasien.
21