Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Guna memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Akuntansi II.

Kami mengucapkan Terima Kasih kepada bapak selaku pembimbing kami dalam
pembelajaran mata kuliah Pengantar Akuntansi II , juga kepada semua anggota kelompok yang
sudah bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini. Harapan kami semoga dengan makalah
ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan
makalah ini. Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga bermanfaat.
Amin.

Ambon, 16 April 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI
COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan dan Manfaat 4

BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Mengapa Perusahaan Berinvestasi 5
2.2 Akuntansi Investasi Uang 9

2.2.1 Mencatat Akuisi Obligasi 9


2.2.2 Mencatat bunga obligasi 10
2.2.3 Mencatat Penjualan Obligasi 11
2.3 Akuntansi Investasi Saham 12
2.3.1 Kepemilikan Kurang dari 20% 12
2.3.2 Kepemilikan antara 20% sampai 50% 14
2.3.3 Kepemilikan lebih dari 50% 15

2.4 Menilai dan Melaporkan Investasi 16


2.4.1 Kategori sekuritas 16
2.4.2 Penyajian dalam laporan posisi keuangan 17
2.4.3 Keuntugan atau kerugian yang terealisasi dan belum terealisasi 17

2.4.4 Pengelompokan dalam laporan posisi keuangan 17

BAB III PENUTUP 1 3.1 Kesimpulan 19

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya
ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak akan
mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu. Karena harapan mendapatkan keuntungan
di kemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Istilah investasi sendiri
berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana
atau aset yang ditanamkan oleh seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau pihak yang
mengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor
sebagai imbal balik sesuai dengan ketentuan antara kedua pihak.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Menjelaskan Mengapa Perusahaan Berinvestasi
2. Menjelaskan Akuntansi Investasi Utang
3. Menjelaskan Akuntansi Investasi Saham
4. Menilai dan Melaporkan Investasi

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


1. Dapat mengetahui mengapa perusahaan berinvestasi
2. Dapat mengetahui bagaimana akuntansi investasi utang
3. Dapat mengetahui bagaimana akuntansi investasi saham
4. Dapat mengetahui bagamaina cara menilai dan melaporkan investasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MENGAPA PERUSAHAAN BERINVESTASI


Perseroan membeli investasi dalam bentuk utang atau sekuritas saham pada umumnya
karena 3 alasan, 1. Perusahaan mungkin memiliki kelebihan kas yang tidak diperlukan untuk
pembelian segera asset operasi, misalnya banyak perusahaan mengalami fluktuasi musiman dalam
penjualan. Perusahaan dapat menginvestasikan kelebihan kasnya untuk mendapatkan keuntungan
dan dividen yang lebih besar dari pada yang bisa di peroleh dari menyimpan uang tunai di bank. 2.
Beberapa perusahaan melakukan investasi adalah untuk menghasilkan laba dari pendapatan
invetasi misalnya bank memanfaatkan Sebagian besar pendapatan mereka dengan meminjamkan
uang, tetapi juga menghasilkan pendapatan dengan berinvestasi pada utang. Kelebihan kas juga
bisa di hasilkan dari siklus ekonomi. Perusahaan menggunakan sebgaian dari kasnya tersebut
untuk membangun pabrik dan membeli peralatan baru dan membayarkannya dalam bentuk
dividen. 3. Perusahaan juga berinvestasi untuk alasan strategis, perusahaan dapat memperoleh
pengaruh dari pelanggan atau pemasok dengan membeli hak suara hak signifikan, namun tidak
mengendalikan perusahaan itu. Atau perusahaan juga dapat membeli hak suara non pengendali
pada perusahaan lain di industri terkait dimana perusahaan tersebut ingin menanamkan
perngaruhnya.

2.2 AKUNTANSI INVESTASI UTANG


Investasi utang adalah investasi pada obligasi pemerintah dan obligasi perseroan. Dalam
akuntasi investasi utang, perusahaan membuat ayat jurnal untuk mencatat akuisisi, pendapatan
bunga, dan penjualan.
2.2.1 Mencatat akuisisi obligasi
Pada saat akuisisi, investasi dicatat sebesar biaya perolehannya. Biaya perolehan mencakup
semua pengeluaran yang diperlukan untu mendapatkan investasi ini, misalnya jumlah harga
yang dibayarkan ditambah biaya perantara (komisi) jika ada.
2.2.2 Mencatat bunga obligasi
Saldo kredit terhadap pendapatan bunga pada tahun berjalan tidak benar karena
perusahaan memperoleh dan mengakrualkan pendapatan bunga pada periode akuntansi
sebelumnya.

2.2.3 Mencatat penjualan obligasi


Ketika kuhl menjual obligasi tersebut, kuhl mengkredit akun investasi sebesar biaya
perolehan obligasi tersebut. Kuhl mencatat Sebagai keuntungan atau kerugian dari semua
selisih antara penerimaan neto dari penjualan (harga jual dikurangi biaya perantara) dan
biaya obligasi.

2.3 AKUNTANSI INVESTASI SAHAM


Investasi saham adalah investasi pada saham perusahaan lain. Ketika sebuah perusahaan
memiliki saham (dan/atau uang) dari beberapa perusahaan yang berbeda, kelompok sekuritas
tersebut di kenal sebagai portofolio investasi.
2.3.1 KEPEMILIKAN KURANG DARI 20%
Dalam akuntansi untuk investasi saham kurang dari 20%, perusahaan menggunakan metode
biaya. Dengan metode biaya, perusahaan mencatat investasi sebesar biaya perolehan, dan
mengakui pendapatan hanya ketika dividen tunai di terima.
1) Mencatat akuisisi Investasi saham
Pada saat akuisisi , investasi saham dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya mencakup
semua pengeluaran yang di perlukan untuk meperoleh investasi ini, misalnya jumlah harga
yang dibayarkan ditambah dengan biaya perantara (komisi).
2) Mencatat Dividen
Pendapatan dividen pada “pendapatan dan beban lain lain” dalam laporan laba rugi.
Tidak seperti bunga atas wesel bayar dan obligasi, dividen tidak di akrualkan. Oleh karena
itu, perusahaan tidak melakukan penyesuaian untuk, mengakrualkan dividen.
3) Mencatat Penjualan Saham
Ketika sebuah perusahaan menjual investasi saham, perusahaan tersebut mengakui sebgaia
keuntungan atau kerugian sebesar selisih antara penerimaan neto dari penjualan (harga
jual dikurangi biaya perantara) dan biaya saham.

2.3.2 KEPEMILIKAN ANTARA 20% DAN 50%


Ketika perusahaan Investor Hanya memiliki Sebagian kecil dari saham biasa perusahaan
lain, investor tidak dapat mengendalikan investee namun apabila investor memiliki antara 20%
dan 50% saham biasa perusahaan , di perkirakan investor memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap aktifitas keuangan dan aktifitas operasi investee.
Sebagai contoh, bahkan sebelum time warner membeli semua turner broadcasting, time warner
memiliki 20% saham turner. Karena mengguanakan control signifikan atau keputusan utama yang
di buat turner, time warner menggunakan pendekatan yang di sebut metode ekuitas.
Dengan metode ekuitas, perusahaan investor pada awalnya mencatat pada saham biasa dari
perusahaan asosiasi pada biaya perolehan setelah itu, perusahaan investor menyesuaikan akun
investasi setiap tahun untuk menunjukan ekuitas investor pada perusahaan asosiasi
1) Mencatat akuisisi investasi saham
2) Mencatat pendapatan dan dividen

2.3.3 KEPEMILIKAN LEBIH DARI 50%


Perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasa entitas lain dikenal sebagai
perusahaan induk. Entitas yang sahamnya di miliki perusahaan induk tersebut disebut perusahaan
anak/perusahaan afiliasi. Karena kepemilikan sahamnya, perusahaann induk memiliki hak suara
pengendali pada perusahaan anak.
Apabila perusahaan memiliki lebih dari 50% saham biasa perusahaan lain, maka
perusahaan tersebut biasanya menyiapkan laporan keuangan konsolidasian. Laporan ini
menyajikan total asset dan liabilitas yang dikendalikan oleh perusahaan induk. Laporan tersebut
juga menyajikan total pendapatan dan beban perusahaan anak.

2.4 MENILAI DAN MELAPORKAN INVESTASI


Banyak orang berpendapat bahwa nilai wajar memberikan pendekatan terbaik karena nilai
ini merupakan nilai realisasi kas yang diharapkan dari sekuritas. Nilai wajar adalah nilai dimana
sebuah sekuritas dapat dijual di pasar normal. Sementara itu, beberapa pihak lain menganggap
bahwa, jika sekuritas tidak segera dijual, nilai wajarnya tidak relevan karena harga sekuritas
kemungkinan akan berubah lagi.
2.4.1 KATEGORI SEKURITAS
Untuk tujuan penilaian dan pelaporan pada tanggal laporan keuangan, perusahaan
mengklasifikasikan investasi utang ke dalam 2 kategori
1) Sekuritas yang di perdagangkan
Perusahaan memiliki sekuritas yang di perdagangkan dengan tujuan untuk menjualnya
dalam jangka waktu singkat (umumnya kurang dari sebulan). Di perdagangkan berarti
sering membeli dan menjual. Perusahaan menyesuaikan harga sekuritas yang di
perdaganhkan menjadi nilai wajar pada akhir setiap periode, dan melaporkan perubahaan
dari biaya perolehan sebagai bagian dari laba neto. Perubahaan tersebut di laporkan
sebagai keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi karena sekuritasnya belu terjual.
Keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi tersebut adalah selisih antara jumlah
biaya perolehan sekuritas yang di perdagangkan dan total nilai wajarnya. Perusahaan
mengklasifikasikan sekuritas yang di perdagangkan sebagai asset lancer.
Nilai wajar sekuritas yang di maksud adalah jumlah yang dilaporkan pada laporan posisi
keuangannya. Laporan tersebut menyajikan keuntungan yang belum terealisasi dalam
laporan laba rugi pada bagian “pendapatan dan beban lain lain”.
Jika total biaya sekuritas yang di perdagangkan lebih Dari nilai wajrnya, kerugian yang
belum teralisasi telah terjadi.
Akun pemyesuaian nilai wajar – di perdagangkan akan di bawa pada periode akuntansi
mendatang. Perusahaan tidak akan membuat penjurnalan atas akun tersebut sampai akhir
setiap periode pelaporan.

2) SEKURITAS YANG TIDAK DI PERDAGANGKAN


Sekuritas yang tidak di perdagangkan adalah investasi saham yang di miliki untuk tujuan
selain di perdagangkan. Apabila tujuannya adalah menjual sekuritas tersebut pada tahun
atau siklus operasi berikutnya, investor mengklasifikasikannya sebgai asset lancar dalam
laporan posisi keuangan. Atau, jika tidak investor mengklasifikasikannya sebagai asset
tidak lancar pada bagian investasi dari laporan posisi keuangan.
Perusahaan melaporkan sekuritas yang tidak diperdagangkan pada nilai wajar. Prosedur
penentuan nilai wajar dan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi untuk
sekuritas ini sama dengan sekuritas yang di perdaganhkan.
Untuk sekuritas yang tidak di perdagangkan, perusahaan akan membawa akun
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi ke periode mendatang. Di setiap laporan
posisi keuangan pada periode mendatang, perusahaan menyesuaikan akun penyesuaian
nilai wajar-tidak di perdagangkan dan akun keuntungan atau kerugian yang belum
terealisasi untuk menunjukan selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar pada saat itu.

2.4.2 PENYAJIAN DALAM LAPORAN POSISI KEUANGAN


Dalam laporan posisi keuangan, perusahaan mengklasifikasikan investasi baik jangka
pendek maupun jangka Panjang
1) Investasi jangka pendek
Adalah sekuritas yang dimiliki oleh perusahaan yang
a) SIAP DIPASARKAN
Sebuah investasi di kategorikan sebagai siap di pasarkan ketika investaso tersebut
dapat dengan mudah di jual kapanpun pada saat kebutuhan uang tunai muncul.
b) DIMAKSUDKAN UNTUK DI KONVERSI
Investasi yang dimaksudkan untuk dikonversi berarti bahwa manajemen
bermaksud untuk menjual investasi tersebut dalam tahun siklus operasi
berikutnya, mana yang lebih lama.
2) Investasi Jangka Panjang
Perusahaan umumnya melaporkan investasi jangka Panjang pada bagian terpisah dari
laporan posisi keuangan tepat diatas “asset lancar”. Investasi jangka Panjang dalam
sekuritas yang tidak di perdagangkan di laporkan sebesar nilai wajarnya. Investasi pada
saham biasa yang di catat menggunakan metode ekuitas akan dilaporkan pada bagian
ekuitas

2.4.3

Anda mungkin juga menyukai