Anda di halaman 1dari 32

27/03/20

BAB 15
INVESTASI DAN AKUNTANSI NILAI WAJAR

Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan mengapa
perusahaan berinvestasi di Setelah mempelajari Bab ini,
utang dan sekuritas ekuitas.
Anda diharapkan mampu:

Menjelaskan dan
mengilustrasikan Menjelaskan dan
mengilustrasikan
perhitungan dividend
akuntansi untuk
yield.
investasi utang.

TUJUAN
PEMBELAJARAN

Menjelaskan akuntansi Menjelaskan dan


nilai wajar dan mengilustrasikan
implikasinya untuk akuntansi untuk investasi
masa depan. ekuitas.

Menjelaskan dan
mengilustrasikan
penilaian dan pelaporan
investasi pada laporan
keuangan.

1
27/03/20

Mengapa Perusahaan Berinvestasi

Kebanyakan perusahaan memperoleh kas dari kegiatan


operasinya. Kas tersebut dapat digunakan untuk tujuan-
tujuan sebagai berikut.
1. Investasi pada kegiatan operasi saat ini.
2. Investasi pada investasi sementara untuk mendapatkan
pendapatan tambahan.
3. Investasi pada investasi jangka panjang pada saham
milik perusahaan lain untuk alasan strategis.

Investasi Kas pada Kegiatan Operasi Saat Ini


(slide 1 dari 2)

§ Kas dapat digunakan untuk menggantikan


peralatan yang sudah usang atau untuk membeli
peralatan baru yang lebih efisien dan produktif.
§ Selain itu, kas dapat diinvestasikan kembali dalam
perusahaan untuk memperluas kegiatan operasi
saat ini.

2
27/03/20

Investasi Kas pada Kegiatan Operasi Saat Ini


(slide 2 dari 2)

Perusahaan menggunakan kas untuk membayar.


Beban

Pemasok untuk barang dagangan dan aset lain

Bunga untuk kreditor

Dividen untuk pemegang saham

Investasi Kas di Investasi Sementara (slide 1 dari 3)

Perusahaan berinvestasi di sekuritas, seperti.


Sekuritas Utang Sekuritas Ekuitas
(Debt Securities) (Equity Securities)

• Wesel • Saham preferen


• Obligasi • Saham biasa

3
27/03/20

Investasi Kas di Investasi Sementara (slide 2 dari 3)

Investasi pada sekuritas utang dan ekuitas,


disebut investasi (investment)

Bagian Aset Lancar

Laporan Posisi Keuangan

Investasi Kas di Investasi Sementara (slide 3 dari 3)

Tujuan utama dalam berinvestasi di investasi


sementara.
1. Memperoleh pendapatan bunga,
2. Menerima deviden,
3. Mengakui laba dari kenaikan harga pasar sekuritas.

4
27/03/20

Investasi Kas di Investasi Jangka Panjang

§ Investasi jangka panjang


sering melibatkan Pengurangan biaya

pembelian saham
perusahaan lain dengan
jumlah yang signifikan.
Investasi seperti itu
Penggantian
Penggabungan biasanya mempunyai manajemen
tujuan strategis,seperti

Perluasan

Akuntansi untuk Investasi Utang (slide 1 dari 2)

§ Sekuritas utang termasuk wesel dan obligasi


dikeluarkan oleh perusahaan dan organisasi
pemerintah.
§ Kebanyakan perusahaan menginvestasikan
kelebihan kas di obligasi sebagai investasi
untuk mendapatkan bunga.

10

5
27/03/20

Akuntansi untuk Investasi Utang (slide 2 dari 2)

Akuntansi untuk investasi obligasi termasuk


pencatatan hal-hal sebagai berikut.
1. Pembelian obligasi.
2. Pendapatan bunga.
3. Penjualan obligasi.

11

Pembelian Obligasi (slide 1 dari 4)

§ Pembelian obligasi dicatat dengan mendebit akun investasi


untuk harga beli obligasi, termasuk komisi broker.
ü Komisi broker adalah biaya yang dibebankan oleh agen
yang mengatur transaksi penjualan antara pembeli dan
penjual obligasi.
§ Jika obligasi dibeli di antara tanggal bunga, harga, harga beli
termasuk utang bunga sejak pembayaran bunga terakhir kali.
ü Hal ini karena penjual telah menghasilkan utang bunga,
tetapi pembeli akan menerima utang bunga ketika
dibayarkan.

12

6
27/03/20

Pembelian Obligasi (slide 2 dari 4)

Asumsikan bahwa PT Angkasa membeli


Rp18.000.000 obligasi pemerintah Indonesia pada
nilai nominal pada tanggal 17 Maret 2016,
ditambah utang bunga untuk 45 hari. Obligasi
tersebut mempunyai tingkat bunga 6% pada
tanggal 31 Juli dan 31 Januari.

13

Pembelian Obligasi (slide 3 dari 4)

Ayat jurnal untuk mencatat pembelian obligasi pemerintah adalah sebagai


berikut.

2016 17 Investasi–Obligasi Pemerintah Indonesia 18.000.000


Mar. Piutang bunga 135.000
Ayat Jurnal Kas 18.135.000
Membeli obligasi pemerintah
seharga Rp18.000.000.000, 6%.

14

7
27/03/20

Pembelian Obligasi (slide 4 dari 4)

Oleh karena PT Angkasa membeli obligasi pada 17


Maret, perusahaan juga membeli utang bunga untuk
45 hari (31 Januari–17 Maret). Utang bunga sebesar
Rp135.000 dihitung sebagai berikut.

Utang bunga Rp18.000.000 × 6% × (45/360) Rp135.000

15

Pendapatan Bunga (slide 1 dari 4)

Pada tanggal 31 Juli, PT Angkasa menerima pembayaran bunga


per semester sebesar Rp540.000 (Rp18.000.000 × 6% × ½).
Bunga sebesar Rp540.000 termasuk utang bunga sebesar
Rp135.000 atas obligasi yang dibeli PT Angkasa pada 17 Maret.
Dengan demikian, PT Angkasa telah menghasilkan pendapatan
bunga sebesar Rp405.000 (Rp540.000 – Rp135.000) sejak
membeli obligasi.

16

8
27/03/20

Pendapatan Bunga (slide 2 dari 4)

Penerimaan bunga pada tanggal 31 Juli ditunjukkan sebagai berikut.

2016 31 Kas 540.000


Juli Piutang bunga 135.000
Ayat Jurnal Pendapatan bunga 405.000
Menerima bunga per semester

17

Pendapatan Bunga (slide 3 dari 4)

Periode akuntansi PT Angkasa berakhir pada tanggal 31 Desember. Dengan


demikian, jurnal penyesuaian harus dibuat untuk utang bunga selama 5
bulan (1 Agustus hingga 31 Desember) sebesar Rp450.000 (Rp18.000.000 ×
6% × 5/12). Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat utang bunga adalah
sebagai berikut.

2016 31 Piutang bunga 450.000


Ayat Pendapatan bunga 450.000
Des.
Jurnal Utang bunga selama 5 bulan.

18

9
27/03/20

Pendapatan Bunga (slide 4 dari 4)

§ Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, PT Angkasa akan


melaporkan Pendapatan Bunga sebesar Rp855.000 (Rp405.000 +
Rp450.000) sebagai bagaian dari Pendapatan Lain-Lain pada laporan
laba rugi.
§ Penerimaan bunga per semester sebesar Rp540.000 pada 31 Januari
2017, dicatat sebagai berikut.
2017 31 Kas 540.000
Jan. Pendapatan bunga 90.000
Ayat Jurnal Piutang bunga 450.000
Menerima bunga per semester

19

Tampilan 1 Rentang Waktu Bunga


Tanggal Tanggal Tanggal
Pembelian Akru Akhir
Penerimaan Penerimaan Penerimaan
Obligasi Tahun
Bunga Bunga Bunga

31 Januari 17 Maret 31 Juli 31 Desember 31 Januari


2016 2017

Rp135.000 Rp405.000 Pendapatan Rp450.000 Pendapatan Rp90.000 Pendapatan


Piutang Bunga Bunga (diperoleh) Bunga (diperoleh) Bunga (diperoleh)

Rp540.000 Rp450.000 Rp540.000


Bunga Diterima Bunga Diakru Bunga Diterima
secara Tunai secara Tunai

20

10
27/03/20

Penjualan Obligasi (slide 1 dari 4)

§ Penjualan investasi obligasi normalnya


berakibat pada laba atau rugi.
ü Jika hasil dari penjualan melebihi nilai buku
(biaya) obligasi, maka laba akan dicatat.
ü Jika hasil dari penjualan kurang dari nilai
buku (biaya) obligasi, maka rugi akan
dicatat.

21

Penjualan Obligasi (slide 2 dari 4)

Sebagai ilustrasi, pada tanggal 31 Januari 2017, PT Angkasa menjual


obligasi pada 98, di mana harga sama dengan 98% nilai nominalnya.
Penjualan tersebut menghasilkan kerugian sebesar Rp360.000, seperti
yang ditunjukkan sebagai berikut.

Hasil penjualan Rp17.640.000*


Dikurangi nilai buku (biaya) obligasi 18.000.000
Rugi atas penjualan obligasi Rp(360.000)
*Rp18.000.000 × 98%

22

11
27/03/20

Penjualan Obligasi (slide 3 dari 4)

Ayat jurnal untuk mencatat penjualan obligasi adalah


sebagai berikut.

2017 31 Kas 17.640.000


Jan. Rugi atas penjualan investasi 360.000
Ayat Jurnal Investasi—obligasi pemerintah Indonesia 18.000.000
Menjual obligasi
pemerintah Indonesia

23

Penjualan Obligasi (slide 4 dari 4)

§ Tidak ada utang bunga pada penjualan, karena tanggal


pembayaran bunga juga jatuh pada tanggal 31 Januari.
ü Jika penjualan dilakukan antara tanggal bunga, utang bunga
sejak tanggal pembayaran bunga terakhir harus
ditambahkan pada hasil penjualan dan dikreditkan ke
Pendapatan Bunga.
§ Rugi atas penjualan investasi obligasi dilaporkan sebagai bagian
dari pendapatan Lain-Lain (Rugi) pada laporan laba rugi PT
Angkasa.

24

12
27/03/20

Akuntansi untuk Investasi Ekuitas (slide 1 dari 2)

§ Sebuah perusahaan dapat berinvestasi pada


saham preferen atau saham biasa
perusahaan lain.
ü Perusahaan yang berinvestasi di saham
perusahaan lain disebut investor.
ü Perusahaan yang sahamnya dibeli disebut
investee.

25

Akuntansi untuk Investasi Ekuitas (slide 2 dari 2)

§ Jumlah persen saham investee yang beredar


yang dibeli oleh investor menentukan tingkat
pengendalian yang dimiliki investor atas investee.
Hal ini, pada gilirannya, menentukan metode
akuntansi yang digunakan untuk mencatat
investasi saham.

26

13
27/03/20

Tampilan 2 Investasi Saham

Persentase Saham Beredar Tingkat Kontrol Investor Metode Akuntansi


oleh Investor atas Investee
Kurang dari 20% Tidak ada kontrol Metode Biaya
Antara 20% dan 50% Pengaruh signifikan Metode Ekuitas
Lebih dari 50% Kontrol Konsolidasi

27

Metode Biaya: Kepemilikan Kurang dari 20%


(slide 1 dari 2)

§ Jika investor membeli kurang dari 20% saham


yang beredar dari investee, investor dianggap
tidak memiliki kontrol atas investee.
ü Dalam hal ini, diasumsikan bahwa investor
membeli saham terutama untuk mendapatkan
dividen atau untuk merealisasikan keuntungan
atas kenaikan harga saham.

28

14
27/03/20

Metode Biaya: Kepemilikan Kurang dari 20%


(slide 2 dari 2)

§ Investasi kurang dari 20% dari saham perusahaan


yang beredar dicatat dengan menggunakan metode
biaya (cost method).
§ Menurut metode biaya, ayat jurnal dicatat untuk
transaksi berikut.
ü Pembelian saham
ü Penerimaan dividen
ü Penjualan saham

29

Metode Biaya: Kepemilikan Kurang dari 20%–


Pembelian Saham
§ Pembelian saham dicatat sebesar biaya perolehan.
ü Setiap komisi broker dimasukkan sebagai bagian dari biaya.

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa pada tanggal 1 Mei, PT Bumi


Kencana membeli 2.000 saham biasa PT Indraprasta pada harga
Rp49.900 per saham ditambah komisi broker Rp200.000. Jurnal untuk
mencatat pembelian saham adalah sebagai berikut.
Mei 1 Investasi—Saham PT Indraprasta 100.000.000
Ayat Kas 100.000.000
Jurnal Membeli 2.000 lembar saham biasa PT
Indraprasta [(Rp49.900 × 2.000 lembar) +
Rp200.000)]

30

15
27/03/20

Metode Biaya: Kepemilikan Kurang dari 20%–


Penerimaan Dividen

Pada tanggal 31 Juli, PT Bumi Kencana menerima dividen sebesar


Rp400 per lembar saham dari PT Indraprasta. Jurnal untuk mencatat
penerimaan dividen adalah sebagai berikut.

Juli 31 Kas 800.000


Ayat Pendapatan dividen 800.000
Jurnal Menerima dividen dari saham biasa
PT Indraprasta (2.000 lembar × Rp400)

§ Pendapatan dividen dilaporkan sebagai bagian dari Pendapatan


Lain-Lain pada laporan laba rugi PT Bumi Kencana.

31

Metode Ekuitas: Kepemilikan antara 20–50%


(slide 3 dari 3)

Berdasarkan metode ekuitas, akun investasi akan disesuaikan untuk


bagian investor atas laba neto dan dividen dari investee.
Penyesuaian ini adalah sebagai berikut.

1. Laba Neto: Investor mencatat bagiannya atas laba neto investee


sebagai peningkatan dalam akun investasi. Bagiannya atas rugi
neto dicatat sebagai penurunan akun investasi.
2. Dividen: Bagian investor dividen tunai yang diterima dari investee
mengurangi akun investasi.
Dari PSAK:
PSAK 15 atau IAS 28 (investasi pada
entitas asosiasi dan ventura bersama)
memberikan standar, cara untuk
mengimplementasikan akuntansi
metode ekuitas jika perusahaan
memiliki investasi dalam entitas asosiasi
dan ventura bersama.
32

16
27/03/20

Metode Ekuitas: Kepemilikan Kurang antara 20%–


50%–Pembelian Saham

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa PT Sinar Purnama membeli


kepemilikan 40% saham biasa PT Flamingo pada tanggal 2 Januari
2016, seharga Rp350.000.000. Jurnal untuk mencatat pembelian
adalah sebagai berikut.

2016 2 Investasi pada saham PT Flamingo 350.000.000


Ayat Kas 350.000.000
Jan.
Jurnal Membeli 40% saham PT Flamingo.

33

Metode Ekuitas: Kepemilikan Kurang antara 20%–


50%–Mencatat Laba Neto Investee (slide 1 dari 2)

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, PT Flamingo


melaporkan laba neto sebesar Rp105.000.000. Berdasarkan metode
ekuitas, PT Sinar Purnama (investor) mencatat pangsa laba neto PT
Flamingo, sebagai berikut.

2016 31 Investasi pada saham PT Flamingo 42.000.000


Ayat Pendapatan PT Flamingo 42.000.000
Des.
Jurnal Mencatat laba neto atas 40% lembar
saham PT Flamingo sebesar
Rp105.000.000 × 40%

34

17
27/03/20

Metode Ekuitas: Kepemilikan Kurang antara 20%–


50%–Mencatat Laba Neto Investee (slide 2 dari 2)

§ Pendapatan dari PT Flamingo dilaporkan pada laporan


laba rugi PT Sinar Purnama. Tergantung pada
jumlahnya, mungkin akan dilaporkan secara terpisah
atau sebagai bagian dari Pendapatan Lain-Lain.
§ Jika PT Flamingo memiliki kerugian selama periode
tersebut, maka jurnal akan menjadi debit Rugi PT
Flamingo dan kredit ke akun investasi.

35

Metode Ekuitas: Kepemilikan Kurang antara 20%–


50%–Mencatat Dividen Investee

Selama tahun berjalan, PT Flamingo mengumumkan dan membayar


dividen tunai sebesar Rp45.000.000. Berdasarkan metode ekuitas, PT
Sinar Purnama (investor) mencatat pangsa dividen PT Flamingo
sebagai berikut.

2016 31 Kas 18.000.000


Ayat Investasi pada saham PT Flamingo 18.000.000
Des.
Jurnal Mencatat pendapatan atas 40% dividen
PT Flamingo sebesar Rp45.000.000 × 40%

36

18
27/03/20

Tampilan 3 Investasi dan Dividen

Investasi 40% Laba 40% Dividen Investasi


pada Saham Neto PT Tunai PT pada Saham
PT Flamingo Flamingo Flamingo PT Flamingo
Rp42.000.000 Rp18.000.000 Rp374.000.000 Peningkatan
(40% bunga) Neto
Rp24.000.000
Rp350.000.000
(40% bunga)

37

Metode Ekuitas: Kepemilikan antara 20%–50%–


Penjualan Saham (slide 1 dari 3)

§ Berdasarkan metode ekuitas, laba atau rugi biasanya


dicatat dari penjualan investasi.
ü Laba dicatat jika hasil melebihi nilai buku
investasi.
ü Rugi dicatat jika hasil kurang dari nilai buku
investasi.

38

19
27/03/20

Metode Ekuitas: Kepemilikan antara 20%–50%–


Penjualan Saham (slide 2 dari 3)

Sebagai ilustrasi, jika PT Sinar Purnama menjual saham PT Flamingo


pada tanggal 1 Januari 2017 dengan harga Rp400.000.000, laba
sebesar Rp26.000.000 akan dilaporkan, sebagai berikut.

Hasil penjualan Rp400.000.000


Nilai buku investasi saham 374.000.000
Laba atas penjualan Rp26.000.000

39

Metode Ekuitas: Kepemilikan antara 20%–50%–


Penjualan Saham (slide 3 dari 3)

Ayat jurnal untuk mencatat penjualan saham adalah sebagai berikut:

2017 1 Kas 400.000.000


Jan. Investasi pada saham PT Flamingo 374.000.000
Ayat Jurnal Laba atas penjualan saham PT Flamingo 26.000.000
Menjual saham PT Flamingo

40

20
27/03/20

Konsolidasi: Kepemilikan Lebih dari 50%


(slide 1 dari 2)

§ Jika investor membeli lebih dari 50% dari saham yang


beredar dari investee, investor dianggap memiliki kontrol atas
investee. Pembelian kepemilikan lebih dari 50% saham
perusahaan asosiasi disebut kombinasi bisnis (business
combination).
ü Dalam hal ini, diasumsikan bahwa investor membeli
saham investee terutama untuk alasan strategis. Misal,
perusahaan dapat bergabung untuk menghasilkan lini
produk yang lebih efisien, diversifikasi lini produk,
memperluas geografis, atau memperoleh pengetahuan.

41

Konsolidasi: Kepemilikan Lebih dari 50%


(slide 2 dari 2)

§ Sebuah perusahaan yang memiliki seluruh atau sebagian


besar saham biasa dari perusahaan lain disebut perusahaan
induk (parent company).
§ Korporasi yang dikendalikan disebut anak perusahaan
(subsidiary company).
§ Pada akhir tahun, laporan keuangan induk dan anak
perusahaan digabungkan dan dilaporkan sebagai
perusahaan tunggal. Laporan keuangan gabungan disebut
laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial
statement).

42

21
27/03/20

Penilaian dan pelaporan Investasi (slide 1 dari 2)

§ Sekuritas utang dan ekuitas adalah aset keuangan yang sering


diperdagangkan di bursa publik seperti New York Stock
Exchange. Akibatnya, nilai pasar mereka dapat diamati dan,
dengan demikian, secara objektif ditentukan.
ü Untuk alasan ini, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (SAK) memungkinkan beberapa sekuritas utang, dan
mengharuskan sekuritas ekuitas yang kepemilikan kurang
dari 20% dinilai dalam catatan akuntansi dan laporan
keuangan pada nilai pasar wajar (fair market value).

43

Penilaian dan Pelaporan Investasi (slide 2 dari 2)

Pengklasifikasian sekuritas.

Sekuritas trading (trading securities)

Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sale securities)

Sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo (held-to-maturity securities)

44

22
27/03/20

Sekuritas Trading (slide 1 dari 5)

§ Sekuritas trading (trading securities) adalah


sekuritas utang dan ekuitas yang dibeli untuk
mendapatkan keuntungan jangka pendek dari
perubahan harga pasar mereka.
§ Sekuritas trading sering dipegang oleh bank-bank,
reksadana, perusahaan asuransi, dan lembaga
keuangan lainnya.

45

Sekuritas Trading (slide 2 dari 5)

§ Nilai wajar (fair value) adalah harga pasar yang akan


diterima perusahaan jika sekuritas dijual.
§ Perubahan nilai wajar dari portofolio (kelompok) dari
sekuritas trading diakui sebagai keuntungan atau
rugi yang belum direalisasi (unrealized gain or loss)
periode berjalan.

46

23
27/03/20

Sekuritas Trading (slide 3 dari 5)

Sebagai ilustrasi, asumsikan PT Mulia membeli portofolio sekuritas


trading selama 2016. Pada tanggal 31 Desember 2016, biaya dan nilai
wajar sekuritas adalah sebagai berikut.

Nama Jumlah Saham Total Biaya Total Nilai Wajar


PT Asahan 400 Rp5.000.000 Rp7.200.000
PT Milenium 500 Rp11.000.000 Rp7.500.000
PT Piawai 200 Rp8.000.000 Rp10.600.000
Total Rp24.000.000 Rp25.300.000

47

Sekuritas Trading (slide 4 dari 5)

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2016 untuk mencatat


nilai wajar portofolio sekuritas trading ditampilkan berikut ini.

2016 31 Penyisihan investasi trading 1.300.000


Ayat 1.300.000
Des. Laba yang belum direalisasi atas investasi trading
Jurnal Untuk mencatat peningkatan nilai wajar
sekuritas trading.

48

24
27/03/20

Sekuritas Trading (slide 5 dari 5)

Penilaian penyisihan dilaporkan pada 31 Desember 2016 di


laporan posisi keuangan sebagai berikut.

PT Mulia
Laporan Posisi Keuangan (Item Terpilih)
31 Desember 2016
Aset Lancar:
Kas Rp120.000.000
Investasi trading (biaya) Rp24.000.000
Ditambah penilaian penyisihan investasi trading Rp 1.300.000
Investasi trading (nilai wajar) Rp25.300.000

49

Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual (slide 1 dari 4)

§ Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sale


securities) adalah sekuritas utang dan ekuitas yang tidak
untuk diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, atau
dimiliki untuk alasan strategis.
§ Perubahan nilai wajar sekuritas trading dilaporkan sebagai
laba atau rugi yang belum direalisasi pada laporan laba rugi.
Sebaliknya, perubahan nilai wajar sekuritas yang tersedia
untuk dijual dilaporkan sebagai bagian dari ekuitas
pemegang saham dan, dengan demikian, dikeluarkan dari
laporan laba rugi.

50

25
27/03/20

Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual (slide 2 dari 4)

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa PT Mulia membeli tiga sekuritas


selama 2016 sebagai sekuritas tersedia untuk dijual, bukan sekuritas
trading. Pada tanggal 31 Desember 2016, biaya dan nilai wajar dari
sekuritas adalah sebagai berikut.

Nama Jumlah Saham Total Biaya Total Nilai Wajar


PT Asahan 400 Rp5.000.000 Rp7.200.000
PT Milenium 500 Rp11.000.000 Rp7.500.000
PT Piawai 200 Rp8.000.000 Rp10.600.000
Total Rp24.000.000 Rp25.300.000

51

Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual (slide 3 dari 4)

Ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2016 untuk


mencatat nilai wajar portofolio sekuritas yang tersedia untuk dijual
adalah sebagai berikut.

2016 31 Penilaian penyisihan investasi tersedia untuk dijual 1.300.000


Ayat
Des. Laba (rugi) belum direalisasi atas investasi
Jurnal tersedia untuk dijual 1.300.000
Untuk mencatat peningkatan nilai wajar
investasi tersedia untuk dijual.

52

26
27/03/20

Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual (slide 4 dari 4)


Penyisihan dan laba yang belum direalisasi dilaporkan pada 31 Desember 2016, laporan posisi
keuangan sebagai berikut.
PT Mulia
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2016

Aset Lancar
Kas Rp120.000.000
Investasi tersedia untuk dijual (biaya) Rp24.000.000
Ditambah penyisihan investasi tersedia untuk dijual Rp 1.300.000
Investasi tersedia untuk dijual (nilai wajar) Rp25.300.000

Sama Ekuitas Pemegang Saham:


Saham biasa Rp10.000.000
Premi saham Rp150.000.000
Saldo laba Rp250.000.000
Laba (rugi) belum direalisasi atas investasi tersedia untuk dijual Rp1.300.000
Total ekuitas pemegang saham Rp411.300.000

53

Sekuritas yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


(slide 1 dari 2)

§ Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-


to-maturity securities) adalah investasi utang, seperti
wesel atau obligasi, bahwa sebuah perusahaan
cenderung mempertahankan sekuritas tersebut terus
sampai tanggal jatuh tempo mereka.
§ Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo terutama
dibeli untuk memperoleh pendapatan bunga.

54

27
27/03/20

Sekuritas yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


(slide 2 dari 2)

§ Jika sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo akan jatuh tempo


dalam waktu satu tahun, maka dilaporkan sebagai aset lancar
pada laporan posisi keuangan. Jika dimiliki hingga jatuh tempo
yang jatuh tempo lebih dari setahun maka dilaporkan sebagai
aset tidak lancar.
§ Hanya sekuritas dengan tanggal jatuh tempo, seperti wesel
perusahaan dan obligasi, diklasifikasikan sebagai sekuritas yang
dimiliki hingga jatuh tempo.
ü Sekuritas ekuitas tidak dimiliki hingga jatuh tempo karena
mereka tidak memiliki tanggal jatuh tempo.

55

Tampilan 4 Ringkasan Penilaian dan


Pelaporan Investasi
Sekuritas Trading Sekuritas yang Tersedia untuk Sekuritas yang Dimiliki Hingga
Dijual Jatuh Tempo
Dinilai pada: Nilai Wajar Nilai Wajar Biaya Amortisasi
Perubahan dalam penilaian Laba atau rugi yang belum Akumulasi laba atau rugi yang
dilaporkan sebagai: direalisasi dalam laporan laba belum direalisasi dilaporkan Tidak diterapkan. Sekuritas
rugi sebagai Pendapatan Lain- dalam ekuitas pemegang yang dimiliki hingga jatuh
Lain. saham di laporan posisi tempo dilaporkan pada biaya.*
keuangan.
Dilaporkan dalam laporan Biaya investasi ditambah atau Biaya investasi ditambah atau Biaya amortisasi investasi.
posisi keuangan sebagai: dikurangi penilaian penyisihan. dikurangi penilaian penyisihan.

Diklasifikasikan dalam laporan Aset lancar. Dilaporkan sebagai aset lancar Dilaporkan sebagai aset lancar
posisi keuangan sebagai: atau aset tidak lancar atau aset tidak lancar
bergantung pada manajemen. bergantung waktu jatuh tempo.

* Amortisasi premi atau diskonto dilaporkan sebagai bagian pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.

56

28
27/03/20

Akuntansi Nilai Wajar

§ Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual


aset.
§ Nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi ini terjadi dalam
kondisi bisnis normal.
§ Standar akuntansi keuangan mengharuskan investasi trading
dan investasi yang tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai
wajarnya.
ü Hal ini berbeda dari basis pengukuran biaya secara
tradisional, yamg mencatatat aset seperti persediaan dan
aset tetap pada harga pembelian mereka.

57

Dampak Akuntansi Nilai Wajar terhadap


Laporan keuangan

§ Penggunaan nilai wajar untuk menilai aset dan liabilitas


memengaruhi laporan keuangan. Secara khusus, laporan
posisi keuangan dan laporan laba rugi dapat terpengaruh.
§ Ketika suatu aset dilaporkan pada nilai wajar, selisih
antara biaya awal dari aset atau nilai wajar periode
sebelumnya harus dicatat.

Dari PSAK:
PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar
memberikan panduan cara
pengukuran nilai wajar. PSAK 68
diadopsi dari IFRS 13 Fair Value
Measurement. Nilai pasar adalah
satu jenis nilai wajar yang terdapat dalam
standar ini. Jika nilai pasar tidak tersedia,
PSAK 68 memperbolehkan jenis lainnya
untuk pengukuran nilai wajar.
58

29
27/03/20

Analisis dan Interpretasi Keuangan: Dividend Yield


(slide 1 dari 4)

§ Dividend yield mengukur tingkat imbal hasil kepada


pemegang saham, berdasarkan dividen tunai.
§ Dividend yield paling sering dihitung untuk saham biasa
karena saham preferen memiliki tingkat dividen yang
dinyatakan.
ü Sebaliknya, dividen tunai yang dibayarkan pada
saham biasa biasanya bervariasi dengan
profitabilitas perusahaan.

59

Analisis dan Interpretasi Keuangan: Dividend Yield


(slide 2 dari 4)

§ Dividend yield dihitung sebagai berikut.

Dividen per Lembar Saham Biasa


Dividend Yield
Harga Pasar per Lembar Saham Biasa

60

30
27/03/20

Analisis dan Interpretasi Keuangan: Dividend Yield


(slide 3 dari 4)

§ Sebagai ilustrasi, harga pasar dari PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk.,


adalah Rp4.150 pada tanggal 21 April 2017. Selama tahun sebelumnya, PT
Telkom Indonesia (Persero), Tbk. telah membayar dividen sebesar
Rp136,747 per lembar saham. Dengan demikian, dividend yield saham
biasa PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk., dihitung sebagai berikut.

Rp136,747

Dividend Yield 3,29%


Rp4.150

61

Analisis dan Interpretasi Keuangan: Dividend Yield


(slide 4 dari 4)

§ Dividend yield baru-baru ini untuk beberapa perusahaan yang dipilih


adalah sebagai berikut.
Perusahaan Dividend Yield (%)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. 3,17
PT Astra Otoparts Tbk. 1,74
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Tidak ada
PT IndosatTbk. 1,31
PT Summarecon Agung Tbk. 0,56
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1,79
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 1,88
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. 3,08

62

31
27/03/20

Lampiran: Penghasilan Komprehensif


(slide 1 dari 2)

§ Penghasilan komprehensif (comprehensive income)


didefinisikan sebagai semua perubahan dalam ekuitas
pemegang saham selama periode tertentu, kecuali yang
dihasilkan dari dividen dan investasi pemegang saham.
§ Penghasilan komprehensif dihitung dengan menambah atau
mengurangi penghasilan komprehensif lainnya dari laba neto,
sebagai berikut.

Laba neto RpXXX


Penghasilan komprehensif lain RpXXX
Penghasilan komprehensif RpXXX

63

Lampiran: Penghasilan Komprehensif


(slide 2 dari 2)

Perusahaan diwajibkan untuk melaporkan penghasilan


komprehensif dalam laporan keuangan di salah satu dari
dua cara berikut.

1. Pada laporan laba rugi, atau


2. Dalam pernyataan terpisah laba rugi komprehensif
yang dengan segera mengikuti laporan laba rugi.

64

32

Anda mungkin juga menyukai