Anda di halaman 1dari 3

﴾‫ّالص َدى‬ ُ ‫﴿ َّش ْر‬

َ ‫حّ ّقَ طْ ِرّالّنَّ َد‬


َّّ ‫ىّوّبَ ُل‬

ّ‫ّاّلْ َّمّْبّنِيّّ َّعّلَىّاّلْ َّفّْت ِح‬:ّّ5 ‫ال ّدرس‬


ّ )33ّ:ّ‫(الصفحة‬ ّّ

Pelajaran ke-5 : Isim yang Mabni dengan Fathah


Halaman : 38

ِ ِ ‫ولَ اما فَـر ْغ‬


ُ ‫ ذَ َك ْر‬، ‫ِن َعلَى الْ َك ْس ِر‬
‫ت الْ َمْب ِ ا‬
، ‫ِن َعلَى الْ َفْت ِح‬ ٍّ ِ ‫ت م ْن ذ ْك ِر الْ َمْب‬
ُ َ َ
Jika saya telah selesai menyebutkan isim yang mabni dengan kasrah,
maka saya sebutkan yang mabni dengan fathah.
[pent : Maksudnya disini di matan, disitu (di matan—lihat matan di dars
4) disebutkan ada kalimat :
ِ ِ ِ
ّ‫ش َر‬
َ ‫ّع‬
َ ‫َح َد‬
َ ‫ّو ّ َكأ‬ َ ِّ‫جا ِزي‬
َ ،ّ ‫ين‬ ِّ ‫ ّفِ ْي ّلُغَ ِة ّال‬،ّ ‫س‬
َّ ‫ْح‬ َ ،ّ ‫ّح َذ ِام‬
ِ ‫ّو ّأ َْم‬ َ ‫ك‬ َ ٍ‫ّوَك َذل‬
َ ،ّ ‫َك َه ُؤَْلء ّف ْي ّلٌُزوم ّالْ َك ْس ِر‬
ّ .ّ‫َخ َواتِِوّفِ ْيّلُُز ِومّالْ َف ْت ِح‬
َ ‫َوأ‬
Disitu ada kalimat : ‫ح‬ ِّ ‫َخ َواتِِو ّفِ ْي ّلُُز ِوم ّالْ َف ْت‬
َ ‫ّوأ‬
َ ‫ش َر‬
َ ‫ّع‬
َ ‫َح َد‬ َ ‫ َو ّ َكأ‬Dan ini adalah
syarahnya]

،)٢(‫َخ َواتِِو‬
َ ‫َح َد َع َشَر َوأ‬ ِ
َ ‫َوَمثاـ ْلتُوُ بأ‬
Dan saya berikan contoh dengan ‫شر‬
َ ‫َع‬ ‫َح َد‬
َ ‫ أ‬dan saudara-saudaranya .
َ
(a)

___________________
[pent : (a)Yaitu semua susunan yang berawal dari 11 sampai 19. Ini semuanya mabni
dengan fathah. Dua-duanya mabni dengan fathah. Yang ‫َح َد‬ َ ‫ أ‬bagian pertama dan
yang kedua ‫شَر‬
َ ‫] َع‬

‫َح َد َع َشَر َر ُج ًَّل« بَِفْت ِح‬ ِ ُ ‫ ومرْر‬، ‫ت أَح َد َع َشر رج ًَّل‬


َ ‫ت بأ‬ ََ َ َُ َ َ ُ ْ‫ َوَرأَد‬، ‫َح َد َع َشَر َر ُج ًَّل‬ َ ‫ِن أ‬ ِ
ْ َ ‫ » َجا‬: ‫تَـ ُق ْو ُل‬
،‫َخ َواتِِو‬ ِ ِ ‫َّي ِِف األ‬ ِ
ْ ْ ِ ْ ‫الْ َكل َمتَـ‬
َ ‫ َوَك َذا تَـ ُق ْو ُل ِ ِْف أ‬،‫َح َوال الث َاَّلثَة‬
Kau bisa mengatakan :

 ‫ش َّر َر ُج ًَّل‬
َ ‫ّع‬
َ ‫َح َد‬‫أ‬
َ ََْ‫ِن‬ ِ ‫ا‬ ‫ج‬ (a)

(a)
 ‫ش َّر َر ُج ًَّل‬
َ ‫ّع‬
َ ‫َح َد‬‫أ‬
َ َْ ‫ت‬ُ ‫َد‬
‫أ‬‫ر‬
َ ‫ت بِأ‬
(a)
 ‫ش َّر َر ُج ًَّل‬
َ ‫ّع‬
َ ‫َح َد‬ ُ ‫َمَرْر‬
Ustadz Abu Ahmad Al Mutarjim Page 24
﴾‫ّالص َدى‬ ُ ‫﴿ َّش ْر‬
َ ‫حّ ّقَ طْ ِرّالّنَّ َد‬
َّّ ‫ىّوّبَ ُل‬

Dengan mem-fathah dua kata yaitu bagian pertama dan bagian kedua
pada tiga keadaan tersebut yaitu ketika rafa' nashab dan jar. Dan
demikian juga engkau katakan pada saudara-saudaranya(b)
_______________
(a)
[pent : Ini semuanya mabni. Yang pertama sebagai fa'il, kedua maf'ulun bih, yang
ketika isim majrur. Dan dia semuanya dibaca fathah, karena dia mabni.
(b)
bilangan dari 12 sampai 19].

ِ ِ ِ‫ بِ ْاألَل‬: ‫إِاِل »اثْـِن َع َشر« فَِإ ان ال َكلِمةَ ْاألُوََل ِمْنوُ تُـ ْعرب‬
ْ َ‫ َوبِالْيَا ن‬،‫ف َرفْـ ًعا‬
،‫صبًا َو َجًّرا‬ َُ ْ َ َ َ
Kecuali ‫شر‬
َ َ ‫اثْـ َِن َع‬. Karena kata pertama dari ‫ اثْـ َِن َع َشَر‬tersebut mu'rab
)dimu'rabkan( yaitu ‫ اثْـ َِن‬. ‫ اثْـ َِن‬ini mu'rab, dan i'rabnya seperti mutsanna.
Dengan alif ketika rafa' dan dengan ya' ketika nashab dan jar(a).
_________________
[pent : (a)Ini pengecualian khusus untuk bilangan 12, lafadz pertamanya ‫ اثـ َِْن‬mu'rab
seperti mutsanna. Kalau muannats berarti ‫اثْـنَ َت‬.

 ّ‫ّاثْ نَ ْي‬-‫اثْ نَا‬


 ‫اثْ نَتَاّ–ّاثْ نَتَ ّْي‬

«‫ج ًَّل‬
ُ ‫َر‬ ‫ت بِاثْـ َِن َع َشَر‬
ُ ‫ َوَمَرْر‬،‫ت اثْـ َ ِْن َع َشَر َر ُج ًَّل‬
ُ ْ‫ َوَرأَد‬،‫ِن اثْـ َِن َع َشَر َر ُج ًَّل‬ِ
ْ َ ‫ » َجا‬:‫تَـ ُق ْو ُل‬

‫ِن اثْـ َِن َع َشَر َر ُج ًَّل‬ِ


Engkau bisa mengatakan : ْ َ ‫( َجا‬Telah datang kepadaku 12
lelaki), ،‫ت اثْـ َ ِْن َع َشَر َر ُج ًَّل‬ ‫َد‬
‫أ‬‫ر‬‫و‬ (a)
‫َّل‬
ً ‫ج‬ ‫ر‬ ‫ر‬‫ش‬َ ‫ع‬
َ ‫ِن‬‫ـ‬‫ث‬
ْ ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ت‬‫ر‬‫ر‬‫م‬‫و‬ (b)
ُ ْ ََ (Dan aku melihat 12 lelaki), ُ َ َ َ ُ ََْ َ
(Dan aku berpapasan dengan 12 lelaki).
______________________
[pent : (a) ‫ِْن‬
ْ َ ‫ اثـ‬jadi manshub dengan ya'
ْ َ ‫ اثـ‬majrur dengan ya']
‫ِْن‬
(b)

Ustadz Abu Ahmad Al Mutarjim Page 25


﴾‫ّالص َدى‬ ُ ‫﴿ َّش ْر‬
َ ‫حّ ّقَ طْ ِرّالّنَّ َد‬
َّّ ‫ىّوّبَ ُل‬

ِ ‫َّي« دـعرب‬
‫ان‬ ِ ِ ِ ِِ َ ‫اوإِاَّنَا َلْ أَ ْوتَثْ ِن َى َذا ِم ْن إِطْ ََّل ِق قَـ ْولِِو » َوأ‬
ََ ْ ُ ِ ْ ‫ َواثْـنَتَـ‬،‫اِن َوأَذْ ُك ُر فْي َما بَـ ْع ُد أَ ان »اثْـنَـ َّْي‬
ْ ‫َخ َواتو« ألَن‬
.‫ َوإِن ُرٍّكبًا‬،‫اب الْ ُمثَـ اًن ُمطْلَ ًقا‬
َ ‫إِ ْعَر‬
Dan hanyalah aku tidak mengecualikan ini (yaitu lafadz ‫ اِثْـنَا‬dan ‫ )اِثْـنَتَا‬dari
kemutlakan perkataan ‫َخ َواتِِو‬
َ ‫ أ‬, karena aku akan menyebutkan
(a)

setelahnya bahwa ‫ اِثْـنَا‬dan ‫ اِثْـنَتَا‬di-i'rab seperti i'rabnya mutsanna secara


mutlak walaupun dia ditarkib(b)
___________________
[pent :
(a)jadi di matan di situ ada ‫و ِِف ليوِم الفتح‬
ِ ْ َ ْ ُُ ِِ‫َخ َوات‬
َ ‫َح َد َع َشَر َوأ‬
ِ ِ
َ ‫أ‬, tidak dikecualikan di situ ‫ اثـْنَا‬dan ‫اثـْنَتَا‬.
disusun dengan susunan 12 (dua belas) tetap dia mu'rab yaitu di matan
(b)

selanjutnya. Di halaman 62 di situ disebutkan tentang ‫ اِثْـنَا‬dan ‫اِثْـنَتَا‬. Disebutkan ( ‫ان‬


ِ َ‫وَك َذا اِثْـن‬
َ
ِ َ‫)واِثْـنَت‬. Ini memang agak jauh tapi di sini disebutkan yaitu halaman 62
‫ َوإِ ْن ُرٍّكبَا‬، ‫ان ُمطْلَ ًقا‬ َ
matan tentang mustatsna].
____________________

[pent : Jadi ini tentang yang mabni dengan fathah, walaupun nanti ada
juga yang lain yang mabni dengan fathah. Contoh seperti :
Dhamir ‫ ُىو‬---> mabni dengan fathah
َ
Kata ‫ أَدْ َن‬---> isim syarat atau isim istifham , dia mabni dengan fathah, dll.
Tapi di sini cuma disebutkan yang ‫شر‬
َ َ ‫َح َد َع‬
َ ‫ أ‬karena dia ini menjadi mabni
ketika ditarkib. ‫شر‬
َ َ ‫َح َد َع‬
َ ‫ أ‬dan saudara-saudaranya ketika ditarkib menjadi
mabni kecuali yang ‫ اِثْـنَا‬dan ‫اِثْـنَتَا‬. Tapi kalau yang ‫أَدْ َن‬, ‫ ُىو‬, dst itu memang
َ
dia mutlak mabni. Tidak dibahas di sini karena dia sudah ma'lum
bahwasanya itu mabni. Kalau ‫َح َد َع َشَر‬
َ‫أ‬ itu memang perlu dijelaskan].

***

Ustadz Abu Ahmad Al Mutarjim Page 26

Anda mungkin juga menyukai