0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teori masuknya Islam ke Indonesia, proses islamisasi di Nusantara, dan hikmah dari proses tersebut. Teori yang disebutkan antara lain teori Arab, Gujarat, Benggali, dan Persia. Proses islamisasi melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, sufisme, seni, dan politik. Hikmah yang diterima adalah persaudaraan antar suku bangsa dan agama serta pertukaran barang dagangan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori masuknya Islam ke Indonesia, proses islamisasi di Nusantara, dan hikmah dari proses tersebut. Teori yang disebutkan antara lain teori Arab, Gujarat, Benggali, dan Persia. Proses islamisasi melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, sufisme, seni, dan politik. Hikmah yang diterima adalah persaudaraan antar suku bangsa dan agama serta pertukaran barang dagangan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori masuknya Islam ke Indonesia, proses islamisasi di Nusantara, dan hikmah dari proses tersebut. Teori yang disebutkan antara lain teori Arab, Gujarat, Benggali, dan Persia. Proses islamisasi melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, sufisme, seni, dan politik. Hikmah yang diterima adalah persaudaraan antar suku bangsa dan agama serta pertukaran barang dagangan.
Nim : 19320084 Tugas : sejarah masuknya islam ke Indonesia
1. Sebutkan dan jelaskan teori masuknya islam ke nusantara (Indonesia)!
Teori Arab, Berdasarkan teori ini, Islam datang ke Indonesia langsung dari Arab, tepatnya adalah Hadramaut. Teori ini didukung oleh Crawfurd dan tokoh lainnya. Teori Crawfurd dan kawan-kawan ini sama dengan teori Hamka yang dalam seminarnya yang bertajuk Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia‖ mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab (Mekah), bukan dari India. Pendapat ini didasarkan atas kondisi perdagangan pada masa itu yang sangat ramai. Para pedagang yang datang dari Arab ke wilayah Indonesia sebagian besar berasal dari Yaman, Hadramaut, dan Oman di bagian selatan dan tenggara semenanjung Arab. Bahkan, sejak zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib, Yaman telah masuk ke dalam kekuasaan Islam. Masuknya Yaman ke Islam memberikan dampak yang cukup signifikan bagi proses Islamisasi di wilayah Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan para pedagang dan pelaut dari Yaman selain menjual barang dagangan akan tetapi mereka juga menyebarkan agama Islam kepada penduduk-penduduk setempat. Teori Gujarat (India), Menurut teori India atau Gujarat, datangnya Islam di Indonesia bukanlah dibawa oleh orang Arab maupun Persia, akan tetapi oleh orang India. penyebaran Islam ke Indonesia berafiliasi kepada sebuah mazhab Syafi‘i Arab yang ada di Gujarat dan Malabar. Alasan yang mendasari pendapat Pijnappel adalah karena di Indonesia ketika itu banyak dijumpai orang-orang Islam yang menganut mazhab Syafi‘i. Para pedagang Muslim dari Decca inilah yang pertama kali mengislamkan penduduk di Nusantara. Setelah itu barulah bangsa Arab terutama anak turun Nabi Muhammad datang ke wilayah Nusantara untuk mendakwahkan Islam. Hurgronje mengatakan bahwa tahun 1200-an M adalah periode awal yang paling memungkinkan terjadinya Islamisasi penduduk di Nusantara. Para trader- missionaries inilah yang pertama kali membawa masuk Islam dengan cara yang damai karena menarik bagi orang-orang Indonesia yang secara kultural adalah golongan-golongan inferior. Teori Benggali (Fatimi), Kesimpulan Fatimi yang mngatakan bahwa Islam berasal dari Benggali juga menjadi persolan lebih lanjut karena masyarakat Indonesia lebih condong ke mazhab Syafi‘i, sementara orang-orang di Bengal lebih condong ke mazhab Hanafi. Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa Islam ada di Indonesia berasal dari Gujarat. Selain itu Schrike juga mengemukakan akan peran pentingnya para pedagang Muslim Gujarat dalam perdagangan di Nusantara dan memiliki kemungkinan andil besar dalam penyebaran Islam. Teori Persia, Teori Persia mengatakan bahwa kedatangan Islam ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Persia, bukan dari India Gujarat, Benggali, maupun Arab. Teori ini didasarkan atas kesamaan budaya yang ada di Indonesia dengan Persia, terutama tentang Syi‘ah. Salah satu pendukung teori Persia adalah Hoesin Djajadiningrat yang menyebutkan lima alasan yang memperkuat teori ini. Alasan pertama didasarkan atas ajaran yang dimiliki oleh Sheikh Siti Jenar mengenai manunggaling kawula gusti dan ajaran dari Hamzah Fansuri tentang wahdah al-wujud. 2. Sebutkan dan jelaskan proses atau saluran-saluran islamisasi di nusantara (Indonesia)! Jalur Perdagangan, Jalur ini merupakan jalur yang pertama kali dilakukan oleh para pedagang yang datang dari berbagai penjuru dunia untuk melakukan jual-beli di wilayah Indonesia. Meskipun penduduk asal masih belum masuk Islam, para pedagang dari Arab mendirikan masjid sebagai tempat ibadah mereka dan mendatangkan para mullah untuk mengajarkan tentang Islam kepada anak dan keturunan mereka, sehingga jumlahnya semakin lama semakin banyak. Jalur Perkawinan, Untuk melengkapi persyaratan pernikahan menurut hukum Islam, maka para putri bangsawan yang hendak menikah dengan para saudagara Muslim harus masuk Islam terlebih dahulu. Setelah mereka menikah, maka lahirlah keturunan-keturunan yang juga menjadi muslim. Lama kelamaan jumlah mereka menjadi semakin banyak sehingga muncullah kampung-kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan Islam. Jalur Sufi (Tasawuf), Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu dalam Islam. Dalam tasawuf diajarkan tentang teosofi dan juga hal-hal yang bersifat magis. Kekuatan magis yang mereka miliki mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang ada di masyarakat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum pribumi kala itu. Jalur pendidikan, pendidikan. Jalur pendidikan dilakukan oleh guru-guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama yang diselenggarakan di pesantren atau pondok. Di pesantren, para santri diajarkan tentang ilmu agama secara mendalam. Setelah mereka lulus dari pesantren, mereka terjun ke masyarakat menjadi dai untuk berdakwah mengajarkan agama Islam kepada masyarakat yang lebih luas. Jalur kesenian, Jalur kesenian merupakan cara yang paling populer di masyarakat. Jalur ini juga banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena sifatnya yang entertainment. Jalur seni yang dilakukan oleh Walisongo dalam proses Islamisasi adalah seni pertunjukan wayang. Dalam seni pertunjukan wayang, para wali banyak berperan dalam mensyiarkan agama Islam. Jalur Politik, Pengaruh politik raja menjadi faktor yang sangat kuat dalam proses penyebaran agama Islam. 3. Jelaskan pelajaran atau hikmah apa saja yang dapat di ambil dari proses islamisasi di Indonesia! Bangsa pribumi dapat bersaudara dengan para pedagang yang menyabarkan agama islam hal ini dapat membuat beragamnya suku bangsa, agama, dari segi perdagangan indonesia dapat memperoleh barang impor dari pihak luar yang tidak dapat diproduksi di indonesia