Oleh:
1. Ayu Numaya Sari (07021181924021)
2. Della Silvia Samanta Sitorus (08031381924101)
3. Dinda Arum Sukmaningtyas (04031281924027)
4. Dinda Hati Nurani (07021281924076)
5. Farsya Rifa Rahma (04031281924036)
6. Moulisa Oktarina (07021181924015)
7. Nourish Haritua Sitinjak (05091181924005)
8. Ratri Puspa Indriani (08031381924085)
9. Rendi Berlin (04031281924035)
10. Rizki Salsa Turliana Putri (08031381924053)
11. Rupa Cahaya Nila (06011381924062)
12. Ryzvha Andini Kencana Pulba (08031281924096)
13. Saidah Sa‟iah (06011181924004)
SUSUNAN ORGANISASI KELOMPOK
PELAKSANA KEGIATAN KKN UNSRI ANGKATAN KE-96 TAHUN 2022
Pengentasan Stunting di Desa Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir
Provinsi Sumatera Selatan
i
LAPORAN KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Di Desa Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
Provinsi Sumatera Selatan
Oleh:
Disusun sebagai salah satu syarat penilaian dalam kegiatan KKN Unsri angkatan ke-96 tahun
2021
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Sang Pemilik dunia dan seisinya, tiada
Tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patut memohon dan berserah diri. Hanya
karena nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah-lah penyusun dapat melaksanakan semua
kegiatan KKN serta menyelesaikan laporan KKN ini. Shalawat selalu kita haturkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Tidak terasa pelaksanaan KKN di Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang Ubi,
Kabupaten PALI telah selesai. Banyak hal yang bertambah selain pengalaman dan ilmu,
tetapi juga menambah saudara. Sikap masyarakat yang sangat menghargai, membimbing, dan
sangat membantu dalam kegiatan sangatlah memotivasi kami untuk melaksanakan setiap
program KKN dengan sebaik-baiknya. Sebagai hasilnya, semua program KKN dapat berjalan
dengan lancar sesuai rencana.
Tak lupa pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan KKN. Ucapan terima kasih saya
sampaikan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kehidupan, keselamatan, dan
kesehatan baik jasmani dan rohani.
2. Ayah, Ibu,serta adik – adikku tercinta, terima kasih atas doa dan dukungannya
selama KKN ini.
3. Dr. Suheryanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan,terima kasih banyak atas
segala masukan, kritik, dan saran yang Bapak berikan kepada kami.
4. Wandra selaku Kepala Desa Panta Dewa, terima kasih telah bersedia menerima kami
di desa ini.
5. Dasa Marta dan Ibu Ida selaku pemilik rumah, terima kasih karena telah menerima,
membimbing, dan mengayomi kami selama berada di desa ini.
6. Warga masyarakat Desa Panta Dewa, terima kasih atas kerjasama dan bantuannya.
7. Teman-teman KKN Kelompok 31 yang telah melaksanakan kegiatan KKN ke 96
UNSRI, terima kasih atas kerjasamanya selama kegiatan berlangsung.
8. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan KKN ke 96 UNSRI yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu.
iii
Semoga segala amal kebaikan dan kerelaan membantu dalam proses belajar di
masyarakat serta berbagai macam kegiatan selama pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata
(KKN) mendapat ridho dan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran dari pembaca dan masyarakat yang sifatnya membangun, diterima
dengan senang hati, demi kesempurnaan dan
kemajuan bersama. Penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi pembaca pada
umumnya dan masyarakat khususnya.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
1
3.1.2. Rumah Desa Sehat ............................................................................................................ 18
3.2. Program Kerja Profesi........................................................................................................... 23
3.2.1. Edukasi Pentingnya Makan Sayur dalam Upaya Pencegahan Stunting ........................ 23
3.2.2. Penyuluhan Gigi Berlubang dalam Mencegah Stunting ............................................... 27
3.2.3. Lomba Kelas Bersih ...................................................................................................... 30
3.2.4. Fortifikasi Bahan Pangan untuk Pembuatan MPASI .................................................... 33
3.2.5. Desa Bersih Anti Stunting (DEBAS) ............................................................................ 36
BAB IV ................................................................................................................................................. 39
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 39
4.1. Program Kerja Umum ........................................................................................................... 39
4.1.1. Rumah Bebas Stunting .................................................................................................. 39
4.1.2. Rumah Desa Sehat ............................................................................................................ 42
4.2. Program Kerja Profesi........................................................................................................... 46
4.2.1. Edukasi Pentingnya Makan Sayur dalam Upaya Pencegahan Stunting ........................ 46
4.2.2. Penyuluhan Gigi Berlubang dalam Mencegah Stunting ............................................... 48
4.2.3. Lomba Kelas Bersih ...................................................................................................... 49
4.2.4. Fortifikasi Bahan Pangan untuk Pembuatan MPASI .................................................... 51
4.2.5. Desa Bersih Anti Stunting (DEBAS) ............................................................................ 52
BAB V .................................................................................................................................................. 54
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................... 54
5.1. Kesimpulan ................................................................................................................................ 54
5.2. Saran .......................................................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 56
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
kesejahteraan desa. Oleh karena itu, dibuatlah beberapa program kerja yang sesuai pada
prinsip membangun dan memajukan desa.
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat bagi mahasiswa
A. Meningkatkan dan mengembangkan potensi diri serta pemikiran berdasarkan
ilmu pengetahuan untuk mempersiapkan diri sebagai kader- kader
pembangunan.
B. Memperdalam pemahaman terhadap berbagai pemahaman yang dihadapi
masyarakat.
C. Melaksanakan program-program kerja yang ada berdasarkan IPTEK secara
teamwork dan multidisipliner.
1.3.2. Manfaat bagi masyarakat
A. Memperoleh cara-cara baru dalam merencanakan dan melaksanakan suatu
pembangunan dan pengembangan pada masyarakat.
B. Memanfaatkan sumber daya yang ada dalam melaksanakan pembangunan di
desa.
C. Mendapatkan pengalaman serta potensi yang ada di masyarakat.
Dilihat dari keadaan geografis, potensi Desa Panta Dewa berasal dari sektor
perkebunan yang rata rata masyarakatnya berkebun karet. Namun ada beberapa warga
desa yang sudah berkebun sayur dan buah. potensi sumber daya alam lainnya adalah
dari sektor peternakan, yaitu berupa sapi, kambing dan ayam.
2. Sumber Daya Sosial
Potensi sosial Desa Panta Dewa termasuk beraneka ragam. Banyak kegiatan
masyarakat desa yang aktif dilakukan yaitu kegiatan keorganisasian contohnya Badan
Permusyawaratan Desa, keagamaan, dan kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat
Desa Panta Dewa mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, hingga lansia.
7
sudah menginjak umur 50
tahun keatas
8
jalan dari rumah ke rumah ada yang sudah mengalami betonisasi, ada yang berupa
bebatuan dan tanah setapak.
9
BAB II
KEADAAN UMUM LOKASI KKN
2.1. Lokasi dan Batas Wilayah
2.1.1. Lokasi Desa
Desa Panta Dewa berada di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab
Lematang Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
2.3.2. Komunikasi
Pada segi komunikasi dibagi menjadi beberapa segi yaitu bahasa, interaksi
sosial, hingga jaringan telekomunikasi. Pertama, bahasa. Masyarakat desa Panta Dewa
menggunakan bahasa Melayu untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
10
Penggunaan bahasa melayu tersebut menjadi kendala untuk pendatang baru yang tidak
mengerti bahasa daerah sehingga interaksi sosial yang terjadi tidak berjalan maksimal
oleh karena terkendala di bahasa. Kedua, interaksi sosial. Karakteristik masyarakat
Panta Dewa sangatlah ramah sehingga mempermudah untuk berinteraksi sosial dan
bersosialisasi. Ketiga, jaringan telekomunikasi. Di Desa Panta Dewa minim jaringan
telekomunikasi, yang mana jarak antara tower sinyal cukup jauh. Dalam hal ini sangat
menjadi kendala ataupun penghambat dalam berkomunikasi dan mencari informasi
dengan alat IPTEK.
11
2.6. Pola Kehidupan Masyarakat
Masyarakat di Desa Panta Dewa memiliki modal sosial berupa gotong royong.
Kekuatan gotong royong menjadi penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat
desanya. Menjaga pola kehidupan tersebut yakni dengan cara melakukan kegiatan
gotong royong di acara hajatan baik nikahan ataupun khitanan dan gotong royong
dalam membantu kebersihan desa. Pola kehidupan masyarakat tersebut berdampak
pada ikatan silaturahmi dan kerukunan masyarakat desa Panta Dewa yang terjaga
dengan baik.
12
membawa bantuan berupa hewan ternak dan sembako sebagai buah tangan untuk
penyelenggara hajat.
2.9. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat desa Panta Dewa beragam. Berdasarkan
mayoritas mata pencaharian masyarakat yaitu petani karet, banyak masyarakat yang
tidak mengenyam pendidikan tinggi. Namun, terdapat beberapa masyarakat generasi
muda yang sadar akan pendidikan sehingga lanjut hingga ke universitas. Antusiasme
orang tua terhadap pendidikan anaknya saat ini dapat dibilang cukup baik yang
dibuktikan dengan banyak anak-anak yang disekolahkan sejak PAUD hingga ke
tingkat pendidikan menengah.
Fasilitas pendidikan formal yang ada di Desa Panta Dewa saat ini adalah
PAUD Siti Khadijah dan Sekolah Dasar Negeri 26 Talang Ubi. Sedangkan untuk
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) harus
menempuh perjalanan ke desa terdekat lain yaitu Desa Purun atau Desa Babat.
Kemudian, fasilitas pendidikan non-formal yang dapat ditemui adalah Taman
Pendidikan Al- Qur‟an yang bertempat di mushola Al - Hikmah desa Panta Dewa
meskipun kegiatan belajar mengajar saat ini kurang aktif dilaksanakan.
2.10. Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Desa Panta Dewa sangat terbatas yaitu hanya keberadaan
Bidan Desa yang berada di samping Kantor Pemerintahan Desa Panta Dewa. Apabila
masyarakat sakit biasanya terbatas pada obat-obatan warung ataupun pengobatan
tradisional berupa obat-obatan herbal. Sementara itu, untuk fasilitas kesehatan yang
lebih memadai, yaitu Puskesmas, masyarakat harus menempuh perjalanan ke Desa
Karta Dewa atau Desa Babat.
13
BAB III
PROGRAM KERJA
3.1. Program Kerja Umum
3.1.1. Rumah Bebas Stunting
A. Latar Belakang
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam
jangka waktu Panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada
anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak
terhambat,sehingga lebih rendah dibandingkan anak–anak seusianya, hal ini didukung
beberapa penelitian yang menemukan bahwa defisiensi zinc telah dikaitkan dengan
gangguan pertumbuhan dan stunting. Masalah gizi buruk kronis pada bayi yang
merupakan efek dari kurangnya asupan makanan termasuk kekurangan zinc dapat
diidentifikasi melalui rendahnya kadar zinc pada rambut. Dalam permasalahan
stunting , ibu memiliki peran dalam mengatasi permasalahan stunting berkaitan erat
dengan ketahanan pangan dalam rumah tangga, peran ibu untuk mengetahui
pengetahuan dalam hal pengasuhan yang bagaimana yang baik dilakukan pada
anaknya sejak dalam kandungan.
Dalam hal ini juga bukan ibu saja tetapi keluarga berperan penting mencegah
stunting pada setiap fase kehidupan. Mulai dari janin dalam kandungan
,bayi,balita,remaja,menikah,hamil,dan seterusnya. Stunting yang terjadi pada balita
dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak. Hal ini akan
memberikan dampak pada peningkatan risiko penyakit degeneratif dimana bayi yang
lahir dengan berat badan yang rendah di masa yang akan datang. Pendapatan orang
tua yaitu kebutuhan pangan menjadi hal utama dalam hal menunjang tumbuh
kembang anak. Diatur pada peraturan pemerintah No 68 Tahun 2002 dan UU Pangan
no 18 Tahun 2012 tentang ketahanan Pangan, menjadi titik masalah bahwa
terpenuhinya pangan dalam rumah tangga dilihat dari ketersedian pangan yang
mencukupi, baik jumlah, maupun mutunya, aman, dan merata. Dari informasi yang
kami dapati bahwa di desa panta dewa banyaknya anak muda yang menikah di usia
dini di mana untuk kesiapan mereka menjadi orang tua belum terpenuhi, yang
mengakibatkan pengetahuan mereka akan memenuhi nutrisi anak sangat kurang atau
belum cukup mereka ketahui.
14
Hal ini mendukung upaya pemerintah dalam penanganan stunting di
Indonesia.keluarga juga wajib memiliki kesadaran dan pengetahuan yang baik
mengenai bagaimana mendapatkan dan memberikan nutrisi pada anak. Nutrisi tidak
perlu mahal yang terpenting adalah kualitasnya. Dalam hal ini kami membagi
berdasarkan pokok masalah menjadi kelas kelas, seperti kelas persiapan menjadi
orang tua, di mana kelas ini difokuskan pada bagaimana menjadi orang tua yang baik,
apa saja yang harus disiapkan Ketika kita akan menjadi orang tua, kelas kehamilan
yang berfokus pada pemenuhan gizi anak saat dalam kandungan dan orang tuanya,
dan terakhir adalah kelas kelahiran yang berfokus pada pemenuhan gizi anak setelah
lahir.
B. Permasalahan
Diadakannya program kerja penyuluhan “Rumah Bebas Stunting” agar
masyarakat dapat memahami masalah gizi yang baik dan mengetahui bagaimana cara
mengatasi masalah stunting yang ada di Desa Panta Dewa khususnya seorang ibu
dimana mempunyai peran penting terhadap anak. Banyak ibu-ibu yang kurang
pengetahuan dan upaya penyadaran masyarakat dalam pencegahan stunting agar
masalah kesehatan tidak meluas dan bertambah banyak maka dari itu dilaksanakannya
penyuluhan kelas persiapan orang tua, kelas ibu hamil dan kelas pemenuhan gizi anak
setelah melahirkan.
C. Tujuan
Program kerja “Rumah Bebas Stunting” bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai pencegahan stunting pada bayi. Penyuluhan tersebut terdiri
dari 3 kelas diantaranya kelas persiapan menjadi orang tua, kelas ibu hamil, kelas
pemenuhan gizi anak setelah melahirkan yang tujuannya untuk meningkatkan
pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu tentang perawatan masa kehamilan,
perawatan bayi agar sang buah hati tidak terkena stunting, dan juga hal-hal yang harus
diketahui seorang ibu agar bayi dapat tumbuh kembang dengan baik. Penyuluhan ini
dilaksanakan supaya dapat membantu masyarakat Desa Panta Dewa dalam
menerapkan pola hidup sehat dalam pencegahan stunting.
D. Perkiraan Biaya
15
1) Kelas Persiapan menjadi Orang Tua
16
3. Air Mineral Botol 5pcs(1pcs) @Rp2.000 Rp10.000
E. Waktu Pelaksanaan
1) Kelas Persiapan menjadi Orang Tua
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Jumat, 17 Juni 2022
Pukul : 13:00 s.d selesai
Tempat : Posyandu Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang Ubi,
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan.
2) Kelas Ibu Hamil
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Selasa, 21 Juni 2022
Pukul : 14.00 s.d selesai
Tempat : Posyandu Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang Ubi,
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan.
3) Kelas Pemenuhan Gizi Anak setelah Melahirkan
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Selasa, 21 Juni 2022
Pukul : 15.00 s.d selesai
Tempat : Posyandu Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang Ubi,
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan.
17
bagi orang tua yang baru memasukkan anaknya ke sekolah, memahami dengan
baik tentang pembelajaran di TK, memahami pentingnya pemberian kepercayaan
diri kepada anak di TK, memahami cara mendidik anak yang terintegrasi dengan
pembelajaran di TK dengan di rumah, serta dapat memilih yang terbaik dari yang
baik untuk sang buah hati.
18
Upaya peningkatan derajat pengetahuan dan kesehatan masyarakat
terhadap pencegahan stunting, terutama pada desa - desa yang minim pengetahuan
akan stunting, memerlukan usaha secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya dan fasilitas di
desa guna menciptakan perilaku hidup sehat yang bersifat fundamental dan
mendasar. Upaya ini akan lebih mudah tercapai apabila masyarakat desa lebih
terdidik/ter literasi tentang kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan
pusat kemasyarakatan yang berfungsi sebagai ruang publik untuk mendorong
literasi mengenai kesehatan maupun mengadvokasi kebijakan pembangunan desa
agar lebih terfokus pada upaya peningkatan derajat kesehatan di desa.
Rumah Desa Sehat (RDS) merupakan solusi strategis yang berfungsi
sebagai ruang kemasyarakatan yang mencakup pusat pembelajaran masyarakat
bidang kesehatan di Desa, ruang literasi Desa dan ruang advokasi kebijakan
pembangunan desa di bidang kesehatan.
B. Permasalahan
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kesehatan
di lingkungan menyebabkan tidak terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat
serta menyebabkan kasus stunting masih sering terjadi. Program kerja „Rumah
desa Sehat‟ yang berisi tentang penyuluhan pencegahan stunting, dapur desa
sehat, senam sehat dan gotong royong dibuat supaya masyarakat bisa lebih
mengetahui pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan.
C. Tujuan
Kegiatan rumah desa sehat bertujuan untuk menciptakan masyarakat
hidup sehat melalui program kerja yang berbasis perilaku hidup sehat. Kepedulian
yang tumbuh tersebut dapat membantu percepatan dalam menciptakan lingkungan
yang sehat dan nyaman. Kegiatan rumah desa sehat yang meliputi penyuluhan
pencegahan stunting, dapur desa sehat, senam sehat dan gotong royong dimana
program kerja ini dapat membantu masyarakat dalam menerapkan pola hidup
sehat sekaligus pencegahan stunting.
D. Perkiraan Biaya
1) Penyuluhan Pencegahan Stunting
19
No. Nama Barang Jumlah Harga Total
Total Rp.62.000
20
3) Senam Sehat dan Gotong Royong (SSDGR)
Senam Sehat
Gotong Royong
E. Waktu Pelaksanaan
1) Penyuluhan Pencegahan Stunting
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari,tanggal : Jumat, 17 juni 2022
Waktu : 13:30 WIB s.d selesai
Tempat : Kantor Kepala Desa Panta Dewa
2) Dapur Desa Sehat
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari,tanggal : Selasa, 21 Juni 2022
Waktu : 13:00 WIB s.d selesai
Tempat : Kantor Kepala Desa Panta Dewa
21
3) Senam Sehat dan Gotong Royong (SSDGR)
a) Kegiatan Senam Sehat dilaksanakan pada :
i) Senam Sehat Ibu-ibu
Hari, tanggal : Rabu, 15 Juni 2022
Waktu : 04:00 WIB s.d. selesai
Tempat : Balai Desa Panta Dewa
ii) Senam Sehat Anak SD
Hari, tanggal : Jumat , 17 Juni 2022
Waktu : 08:00 WIB s.d. selesai
Tempat : SDN 26 Talang Ubi
b) Kegiatan Gotong Royong dilaksanakan pada :
i) Hari, Tanggal : Rabu, 1 Juni 2022
Waktu : 08:00 WIB s.d selesai
Tempat : Lingkungan posko
ii) Hari, tanggal : Rabu, 8 Juni 2022
Waktu : 08:00 WIB s.d selesai
Tempat : Lingkungan masyarakat Desa Panta Dewa
22
Dengan diadakannya program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dengan cara
pemenuhan kebutuhan gizi anak stunting, bumil/busui dan risiko stunting. Selain
itu masyarakat juga dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan penyiapan
pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal, serta meningkatnya
kesejahteraan keluarga melalui keterlibatannya dalam kelompok usaha
keluarga/masyarakat yang berkelanjutan.
B. Permasalahan
Sebagian anak-anak yang ada di desa Panta Dewa kurang minat akan
mengonsumsi sayur sehingga kurangnya pemahaman tentang kandungan gizi
baik yang ada dalam sayur. Dalam hal tersebut menyebabkan berkurangnya gizi
dalam tubuh anak-anak terutama dalam usia pertumbuhan sehingga dapat
menimbulkan permasalah stunting.
24
C. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain:
1. Memberikan pengajaran serta penjelasan mengenai pentingnya makan sayur
pada anak dalam upaya mencegah stunting di desa Panta Dewa.
2. Memberikan penjelasan mengenai kandungan gizi yang ada dalam setiap
sayur.
3. Membantu menanamkan minat makan sayur pada anak-anak.
4. Memberikan penjelasan mengenai hubungan keterkaitan antara makan sayur
dan stunting
5. Memberikan penjelasan mengenai konsep stunting kepada anak-anak.
D. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan program kerja ini yaitu melalui sosialisasi sekaligus
mengajar di SDN 26 Talang Ubi yang mana dihadiri oleh kelas 3 dan 4. Alur
kegiatannya sendiri diawali dengan pembukaan dan perkenalan. Kemudian,
dilanjutkan dengan pemaparan materi yang mencakup; pentingnya makan sayur
bagi tubuh, dampak yang akan terjadi jika tubuh tidak mengkonsumsi sayur, isi
kandungan di dalam sayur, konsep stunting, hingga keterkaitan antara stunting
dengan pentingnya makan sayur.
E. Perkiraan Biaya
Adapun rincian dana yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
25
4 Permen yupi (makanan ringan) Rp.12.100 Rp.12.100
Tabel 8. Perkiraan Biaya “Edukasi Pentingnya Makan Sayur dalam Upaya Pencegahan
Stunting pada Anak”.
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Juni 2022
Pukul : 08.00 s.d selesai
Tempat : SDN 26 Talang Ubi Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang
Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan.
26
besar KKN yaitu pengentasan stunting. Dalam kegiatan ini, sekaligus bertujuan
untuk mengedukasi dan memberitahu hubungan antara pentingnya makan sayur
dan stunting. Mengenalkan edukasi stunting sedari dini kepada siswa/siswi
dengan menjelaskan upaya pencegahannya pula adalah salah satu langkah
menekan laju tingkat stunting di Desa Panta Dewa.
27
dasar dinilai sudah cukup untuk memiliki kesadaran akan perilaku menyikat gigi
secara mandiri. Sehubungan dengan hal tersebut, mahasiswa/i Fakultas
Kedokteran Program Studi Kedokteran Gigi menyelenggarakan program kerja
mengenai “Penyuluhan Gigi Berlubang dalam Mencegah Stunting” yang
dilaksanakan di SDN 26 Talang ubi, Kec. Talang Ubi, Kab. Penukal Abab
Lematang Ilir. Adapun target sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa/i kelas 3
dan 4. Program ini dilaksanakan atas dasar adanya hubungan perilaku menyikat
gigi yang kurang tepat terhadap prevalensi kejadian karies gigi sulung dalam
mengakibatkan stunting pada siswa/i Sekolah Dasar.
B. Permasalahan
Sebagian anak-anak SD Desa Panta Dewa tidak memahami teknik
menyikat gigi yang baik dan benar sehingga gigi anak menjadi rusak atau
berlubang. Gigi berlubang atau yang sering dikenal dengan karies gigi
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya stunting. Karies gigi pada anak
menyebabkan terganggunya fungsi pengunyahan dan menimbulkan gangguan
proses pencernaan. Hal ini menyebabkan rusaknya pola makan anak yang
menyebabkan intake gizi yang buruk sehingga dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang pada akhirnya akan mempengaruhi
status gizi anak.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan ini :
1. Memberikan penjelasan bagaimana proses terjadinya gigi berlubang serta
hubungannya dengan stunting kepada siswa/i sekolah dasar Desa Panta
Dewa.
2. Memberikan penyuluhan mengenai upaya pencegahan gigi berlubang kepada
siswa/i sekolah dasar Desa Panta Dewa.
3. Memberikan simulasi bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar
kepada siswa/i sekolah dasar Dsa Panta Dewa.
D. Metode Pelaksanaan
Penyuluhan gigi berlubang dalam mencegah stunting dihadiri oleh siswa/i
SDN 26 Talang Ubi dari kelas 3 dan 4. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan
28
perkenalan mahasiswa KKN yang bertugas pada kegiatan hari ini. Edukasi yang
dilakukan kepada siswa/i SDN 26 Talang Ubi adalah upaya pencegahan gigi
berlubang, Bentuk edukasi yang dilakukan adalah dengan memberikan
pertanyaan singkat, menampilkan video penyebab gigi berlubang dan
pencegahannya, mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar dengan lagu, dan
menunjuk beberapa siswa/i SDN 26 Talang Ubi untuk mempraktikkan cara
menyikat gigi. Siswa/i yang berhasil menjawab pertanyaan dan dapat
mempraktikkan diberikan hadiah berupa makanan ringan. Kegiatan diakhiri
dengan berfoto bersama dan memberikan sikat gigi dan pasta gigi kepada setiap
partisipan yang hadir.
E. Perkiraan Biaya
29
Tempat : SDN 26 Talang Ubi Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang
Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan.
30
Sehubungan dengan pencegahan stunting, mahasiswa/i Universitas
Sriwijaya, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menyelenggarakan “Budaya
Kelas Bersih”. Kegiatan ini diselenggarakan atas dasar memberikan edukasi
sekaligus mengimplementasikan menjadi lingkungan bersih untuk mencegah
stunting.
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa/i kelas 5 SDN 26 Talang Ubi,
Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Dengan
diselenggarakannya kegiatan ini, harapannya para siswa/i akan lebih
memperhatikan kebersihan yang bermula dari sekolah terlebih dahulu.
B. Permasalahan
Sebagian anak-anak yang ada di desa Panta Dewa tidak memahami betapa
pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dalam hal tersebut dapat
menyebabkan mudahnya terserang penyakit sehingga dapat menimbulkan
permasalahan stunting.
C. Tujuan
Mengajarkan anak cara menjaga kebersihan bermanfaat untuk mencegah
atau menurunkan risiko terserang penyakit, terutama ketika anak sudah masuk
usia sekolah. Di usia sekolah, anak lebih sering beraktivitas di luar ruangan dan
berinteraksi dengan banyak orang, sehingga rentan terpapar kuman penyebab
penyakit.
D. Metode Pelaksanaan
Adapun metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat
yang bertemakan “Budaya Kelas Bersih dan Sehat”, yaitu dengan cara
melakukan partisipasi dan edukatif untuk mengupayakan anak-anak turut ikut
serta terlibat dalam proses pelaksanaan. Selain itu, diberikan juga edukasi tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah terutama kelas dalam
pencegahan stunting.
E. Perkiraan Biaya
31
No. Keterangan Jumlah Harga Satuan Biaya
F. Waktu pelaksanaan
Kegiatan ini diadakan pada :
Hari/ Tanggal : 14 Juni 2022
Pukul : 09.00 s.d selesai
Tempat : Ruang Kelas 5, SDN 26 Talang Ubi Desa Panta Dewa,
Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera
Selatan.
32
(Saidah Sa‟iah) (Rupa Cahaya Nila)
NIM. 06011181924004 NIM. 060113819240620
33
B. Permasalahan
Permasalahan dalam kegiatan ini adalah kurangnya kesadaran orang tua
dalam kesehatan anak-anak dan pentingnya makanan bergizi. Banyak ibu yang
tidak memahami pentingnya MPASI pada bayi sejak umur 6 bulan dan
pemenuhan gizi harian pada bayi agar terhindar dari stunting.
C. Tujuan
Tujuan dilaksanakan program kerja ini adalah untuk mencegah
dilakukannya MPASI instan dan MPASI dini kurang dari 6 bulan, dimana hal ini
sangat berpotensi terjadinya kasus stunting. Orang tua harus mengetahui
pentingnya gizi harian pada anak dan juga MPASI yang mengandung gizi baik
pada bayi dan orang tua tidak kesulitan dalam pembuatan MPASI dari bahan
alam atau bahan pangan di sekitar Panta Dewa.
D. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Juni 2022 yang bertempat
di Kantor Kepala Desa Panta Dewa. Metode yang dilaksanakan, yaitu sosialisasi
langsung kepada ibu hamil dengan materi fortifikasi, MPASI, dan hubungan
MPASI dengan stunting yang bekerjasama dengan ahli gizi Puskesmas Kerta
Dewa, yaitu Ibu Cici Deprianti Am.Keb dan menayangkan video MPASI
(Makanan Pendamping Air Susu Ibu) serta mempraktekkan dan menjelaskan cara
membuat MPASI dari ubi cilembu, wortel, labu, kentang, kemudian menjelaskan
manfaatnya dan memberikan souvenir sebagai cinderamata dari Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Wortel 1 kg Rp 5.000
4. Kentang ½ kg Rp 5.000
34
5. Bayam 1 ikat Rp 2.000
6. Souvenir 50 Rp 62.000
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Juni 2022
Pukul : 14.00 s.d selesai
Tempat : Kantor Kepala Desa Panta Dewa, Kec. Talang Ubi, Kab.
Penukal Abab Lematang Ilir
35
Ryzvha Andini Kencana Pulba Rizki Salsa Turliana Putri
NIM.08031381924096 NIM.08031381924053
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Desa Bersih Anti Stunting adalah untuk memupuk
rasa kebersamaan, solidaritas antar warga serta menciptakan lingkungan
36
masyarakat yang bersih dan bebas dari sampah untuk mendukung keluarga yang
sehat dan bahagia.
C. Permasalahan
Kurangnya Kesadaran masyarakat Desa Panta Dewa dalam merawat dan
memelihara lingkungan sekitar dalam mengatasi rumput liar yang mengganggu
pengendara di pinggir jalan, banyaknya sampah plastik di sepanjang parit jalan,
tempat pembuangan sampah yang belum mumpuni serta belum maksimalnya rasa
solidaritas, rasa senasib dan sepenanggungan dalam menciptakan lingkungan desa
yang bersih dan sehat
D. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Juni 2022 yang bertempat di
sepanjang jalan Gedung Serbaguna Balai Desa Panta Dewa. Metode yang
digunakan, yaitu turun langsung ke jalan dengan membersihkan sampah yang ada
parit jalan, memotong rumput liar pada bahu jalan yang mengganggu pengendara,
serta mensosialisasikan budaya membuang sampah pada tempatnya dengan benar
kepada warga Desa Panta Dewa yang juga dihadiri oleh kelompok Pemuda
Karang Taruna.
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Juni 2022
37
Pukul : 15.00 s.d selesai
Tempat : Sepanjang jalan Gedung Serbaguna Balai Desa Panta Dewa
Kec. Talang Ubi, Kab. Penukal Abab Lematang Ilir.
38
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Program Kerja Umum
4.1.1. Rumah Bebas Stunting
1) Kelas Persiapan Menjadi Orang Tua
Kelas Persiapan Menjadi Orang Tua adalah salah satu kegiatan dari program
kerja Rumah Bebas Stunting, yang mana pada kegiatan ini mengedukasi tentang
beberapa persiapan yang harus disiapkan ketika menjadi orang tua. Kegiatan ini
dilakukan dikarenakan adanya hubungan antara persiapan menjadi orang tua dengan
stunting, yang mana stunting adalah hal yang berkaitan dengan gizi dan tentu saja
dalam hal ini gizi yang baik didapatkan dari orang tua yang cerdas yang paham mana
yang baik dan buruk untuk anak-anak.
Kelas Persiapan menjadi Orang Tua mengarahkan target sasaran untuk harus
memahami apa sajakah peran orang tua itu, memahami konsep diri orang tua, tidak
lupa juga untuk selalu melibatkan peran seorang ayah, mendorong tumbuh kembang
anak, menjaga anak dari pengaruh media, menjaga kesehatan reproduksi balita, dan
yang tidak kalah penting yaitu membentuk karakter anak sejak dini.
Pada kegiatan ini, Ibu Herada selaku perwakilan dari BKKBN diundang.
Setelah penyampaian materi dari beliau, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan
diakhiri dengan pengambilan foto bersama. Target sasaran pada kegiatan ini sendiri
adalah seluruh masyarakat Desa Panta Dewa, terkhususnya calon dan para orang tua.
Penyuluhan ini dilaksanakan pada Jumat, 17 Juni 2022 pada pukul 14.00 WIB di
Kantor Desa Panta Dewa.
39
2) Kelas Ibu Hamil
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar bagi para calon ibu tentang kesehatan
bagi ibu hamil secara keseluruhan, Pada kegiatan kelas ibu hamil ini bekerja sama
dengan ibu Ida Zulhijah selaku bidan di Desa Panta Dewa. Kegiatan ibu hamil ini
bertujuan untuk mengedukasi ibu hamil agar dapat menjalani proses kehamilan dan
pentingnya memeriksa kandungan setiap bulan. Kegiatan ini berlangsung di kantor
Kepala Desa Panta Dewa karena ibu hamil juga perlu mengetahui tentang proses
kehamilan.
Sosialisasi ini dilakukan pada tanggal Juni 2022 pada pukul 13.00 WIB
sosialisasi berlangsung pada saat imunisasi ibu hamil. Ada pun kendala yang dapatkan
pada saat penyuluhan yaitu sulitnya mengumpulkan ibu-ibu hamil di desa Panta Dewa
karena kurangnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksa kandungannya dan juga
memeriksa kesehatannya. Namun ibu hamil yang hadir sangat antusias pada saat
penyuluhan karena materi yang disampaikan pemateri sangat penting. Mahasiswa
KKN-T ke 96 Universitas Sriwijaya berharap dengan adanya kelas ibu hamil ini dapat
membantu ibu hamil tentang pentingnya memeriksa kehamilannya.
40
Gambar 3. Kelas Pemenuhan Gizi Anak setelah Melahirkan bekerja sama dengan Puskesmas Karta
Dewa
Kelas Pemenuhan Gizi Anak Setelah Melahirkan adalah salah satu program
kerja umum yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-T Universitas Sriwijaya
Angkatan 96 bersama pemateri bernama Cici Deprianti, Am.Keb. yang berasal dari
Puskesmas Karta Dewa. Program kerja ini dilaksanakan di Kantor Desa Panta Dewa
bertepatan dengan jadwal posyandu ibu hamil pada tanggal 21 Juni 2022. Program
kerja ini bertujuan untuk mengedukasi orang tua mengenai pemenuhan gizi yang
dibutuhkan anak setelah melahirkan.
Bayi yang sudah berusia lebih dari 6 bulan tidak cukup apabila hanya
diberikan ASI saja untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Maka dari itu, pemberian
MPASI fortifikasi dapat diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan energi dan
zat gizi pada bayi. Fortifikasi sendiri diartikan sebagai makanan yang diberi nutrisi
tambahan. Menurut IDAI, MPASI fortifikasi sangat aman untuk bayi sehingga orang
tua tidak perlu khawatir. Namun perlu diingat bahwa fortifikasi MPASI hanya dapat
diberikan apabila bayi sudah berusia 6 bulan karena sebelum berusia 6 bulan bayi
hanya bisa mencerna ASI Sebelum berusia 6 bulan, usus bayi belum mampu
mencerna zat makanan karena enzim pencernaan bayi belum diproduksi secara
maksimal. Dampak yang dapat terjadi apabila bayi diberikan MPASI sebelum 6 bulan
ialah bayi akan rentan terkena diare. Kemudian apabila bayi yang sudah berusia 6
bulan terlambat mendapatkan MPASI, maka bayi akan kekurangan gizi terutama zat
besi. Maka dari itu, sangatlah penting bagi orang tua khususnya calon orang tua untuk
mengetahui pentingnya pemberian gizi setelah bayi lahir demi kesehatannya.
41
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Panta Dewa terkhususnya
para ibu hamil agar setelah melahirkan para ibu dapat memberikan/memenuhi
kebutuhan gizi bayinya. Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan metode penyuluhan
yang kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab. Hambatan dalam melaksanakan
kegiatan ini tidak ada. Berdasarkan hal ini, program kerja berjalan dengan maksimal
sesuai dengan yang direncanakan.
42
perkembangan otak anak akan berkembang sangat pesat, sistem metabolisme dan
kekebalan mulai dibentuk. Apabila 1000 HPK tidak berjalan dengan baik, maka anak
akan kekurangan gizi serta mudah terserang penyakit pada saat masih bayi dan pada
balita akan beresiko meningkatnya angka kematian serta penurunan tingkat
kecerdasan (IQ) pada anak.
Proses kegiatan program kerja ini disambut baik oleh hadirin yang dapat
dilihat dari antusiasme dalam menyimak materi yang disampaikan narasumber.
Hambatan dalam melaksanakan kegiatan ini tidak ada. Berdasarkan hal ini, program
kerja berjalan dengan maksimal sesuai dengan yang direncanakan.
Gambar 5. Dapur Desa Sehat bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten PALI
Dapur Desa Sehat merupakan rangkaian kegiatan program kerja Rumah Desa
Sehat yang bertujuan untuk mencegah stunting. Kegiatan ini dilaksanakan pada
Selasa, 21 Juni 2022 pukul 13.30 WIB yang bertempat di kantor pemerintahan desa
Panta Dewa dan bertepatan dengan pelaksanaan posyandu ibu hamil.
Metode kegiatan ini adalah berupa penyuluhan materi berdurasi 15 menit
dengan menggandeng narasumber dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten PALI yaitu
ibu Tristanty Wulan Sari,S.Farm.Apt. yang membawakan materi berjudul Dapur
Sehat Atasi Stunting (DAHSAT). Materi yang disampaikan bertujuan untuk
mengedukasi dan membimbing masyarakat mengenai cara memanfaatkan dan
mengolah sumber daya alam yang berlimpah di Desa Panta Dewa menjadi suatu
43
produk olahan yang sehat dan bergizi tinggi guna mencegah stunting. Adapun sasaran
dari kegiatan ini adalah ibu - ibu PKK dan perangkat desa Panta Dewa yang nantinya
diharapkan dapat mengarahkan dan membimbing masyarakat desa Panta Dewa dalam
suatu kegiatan rutin untuk menghasilkan produk olahan sehat dan bergizi tinggi
setelah dibekali ilmu dari kegiatan ini.
Proses kegiatan program kerja ini disambut baik oleh hadirin yang dapat
dilihat dari antusiasme dalam menyimak materi yang disampaikan narasumber.
Dampak dari kegiatan ini yaitu masyarakat lebih sadar akan pemenuhan gizi untuk
mencegah stunting serta keterampilan untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya
alam yang berlimpah di Desa Panta Dewa menjadi produk olahan sehat bergizi tinggi.
Adapun kendala dalam kegiatan ini adalah kehadiran perangkat desa dan ibu-ibu PKK
yang jumlahnya kurang memadai dibandingkan dengan jumlah ibu-ibu hamil yang
hadir sehingga target sasaran kurang dicapai dengan baik.
Gambar 6. Senam sehat bersama siswa/i SDN 26 Talang Ubi dan bersama ibu-ibu di Desa Panta Dewa
Gambar 7. Gotong royong membersihkan daerah sekitar posko dan membuat dodol untuk acara
hajatan
45
dalam beberapa aktivitas kehidupan seperti gotong royong dalam bentuk kerja bakti
yang dimana dilakukan untuk kepentingan bersama. Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang bergerak dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dalam perbaikan desa.
Program kerja gotong royong dilaksanakan pada tanggal 8 juni 2022 di
lingkungan masyarakat Desa Panta Dewa jam 08.00-09.00. gotong royong dihadiri
oleh masyarakat Desa Panta Dewa. Adapun kendala yang didapatkan pada saat
berlangsungnya kegiatan ini yaitu kesulitan dalam mengumpulkan masyarakat untuk
melaksanakan gotong royong. Harapan dilaksanakannya program kerja gotong royong
adalah supaya lingkungan yang ada di desa Panta Dewa lebih bersih dan rapi sehingga
masyarakat di Desa Panta Dewa dapat hidup dengan lingkungan yang bersih dan
sehat.
Gambar 8. Edukasi Pentingnya Makan Sayur dalam Upaya Pencegahan Stunting bersama siswa/i SDN
26 Talang Ubi
46
dalam program kerja tersebut membahas edukasi pentingnya makan sayur dengan
target sasaran anak-anak. Kegiatan program kerja ini dilakukan atas dasar terdapat
hubungan antara makan sayur dengan stunting yang mana stunting berkaitan dengan
pemenuhan gizi, dalam hal ini gizi didapatkan dari banyaknya mengkonsumsi sayur
karena didalam sayur terdapat vitamin dan nutrisi yang baik bagi tubuh.
Dalam kegiatan ini target sasarannya adalah siswa/i kelas 3 dan 4 SDN 26
Talang Ubi, dengan alasan bahwa pada anak usia tersebut banyak yang kurang suka
dalam mengonsumsi sayur dalam kehidupan sehari hari dan kurangnya pemahaman
akan kandungan gizi baik serta manfaat yang ada dalam sayur-sayuran.
Proses kegiatan program kerja dilakukan dengan cara mengajar di kelas.
Dalam hal ini adapun materi yang diajarkan berupa pengenalan konsep sayuran,
penyebab sayuran penting bagi tubuh, dampak tidak mengkonsumsi sayur, manfaat
mengkonsumsi sayur, serta pengenalan konsep stunting pada siswa/i disertai
penyebabnya dan upaya pencegahannya. Adapun dampak yang dihasilkan dari adanya
kegiatan tersebut yaitu siswa/siswi menjadi lebih mengenal sayur tak hanya dari segi
jenisnya saja melainkan hingga hubungan makan sayur dengan stunting. Pengenalan
mengenai konsep stunting hingga keterkaitannya dengan makan sayur merupakan
langkah sederhana namun penting untuk menekan laju tingkat stunting dan
mengetahui pencegahannya.
Merujuk pada proses mengajar, siswa/i sangat aktif dalam berinteraksi dengan
materi yang diajarkan, siswa/i dapat mengerti dan memahami tentang materi yang
diajarkan. Dari tingkat antusias dan keaktifan yang tinggi itulah puncak keberhasilan
kegiatan program kerja dapat terukur sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan
program kerja sudah maksimal.
Adapun kendala yang dihadapi selama kegiatan dilaksanakan yaitu kurangnya
fasilitas berupa proyektor yang disediakan dari sekolah dalam mendukung pemaparan
materi sehingga menyebabkan kurang kondusifnya kegiatan pemaparan materi dalam
proses ngajar mengajar berlangsung.
47
4.2.2. Penyuluhan Gigi Berlubang dalam Mencegah Stunting
Gambar 9. Penyuluhan Gigi Berlubang dalam Mencegah Stunting bersama siswa/i SDN 26 Talang Ubi
48
makan anak sehingga pemenuhan gizinya terganggu. Untuk itu, kegiatan ini
diharapkan dapat membantu anak dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya
dalam upaya pencegahan stunting.
Kegiatan dilakukan di dalam ruang kelas dengan menggabungkan siswa/i
kelas 3 dan kelas 4. Metode yang dilakukan adalah dengan mengajar dan
memberikan edukasi kepada siswa/i mengenai cara menjaga kesehatan gigi dalam
upaya pencegahan stunting diselingi dengan games yang bertujuan untuk menjaga
fokus dan antusiasme siswa/i selama kegiatan berlangsung. Bentuk kegiatan yang
dilakukan adalah menampilkan video penyebab gigi berlubang dan upaya
pencegahannya, praktik menyikat gigi diiringi dengan lagu, dan mengulas kembali
materi yang sudah diajarkan dengan memberikan pertanyaan. Siswa/i diberikan sikat
gigi dan pasta gigi dengan harapan dapat menumbuhkan semangat dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut serta mencegah gigi berlubang melalui kebiasaan menyikat
gigi dua kali sehari.
Kegiatan ini disambut baik oleh siswa/i SDN 26 Talang Ubi, dibuktikan
dengan antusiasme dari siswa/i yang bersemangat dalam menyimak materi yang
diberikan. Di akhir kegiatan juga telah dilakukan evaluasi dengan memberikan
pertanyaan singkat tentang materi yang sudah disampaikan, hasilnya siswa/i dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan hal ini, kegiatan program kerja
sudah maksimal.
Kendala yang ditemukan dalam kegiatan ini adalah kurangnya fasilitas berupa
proyektor untuk penampilan video dan speaker untuk mengiringi lagu cara menyikat
gigi dari pihak sekolah sehingga pemaparan materi menjadi kurang maksimal.
49
Gambar 10. Lomba Kelas Bersih bersama siswa/i SDN 26 Talang Ubi
50
4.2.4. Fortifikasi Bahan Pangan untuk Pembuatan MPASI
Gambar 11. Kegiatan Fortifikasi Bahan Pangan untuk Pembuatan MPASI bersama ibu-ibu
hamil
51
Sehat dengan kegiatan Dapur Desa Sehat serta kegiatan bulan imunisasi Desa Panta
Dewa. Dalam hal ini, FMIPA menjadi pemateri setelah pemaparan program umum
dilakukan dan kemudian dilanjutkan imunisasi ibu hamil imunisasi.
Ada beberapa kendala dalam proses kegiatan penyuluhan ini yaitu kurang
aktifnya ibu-ibu pada saat pemaparan materi dan juga pada saat sesi tanya jawab
berlangsung. Melalui program kerja Fortifikasi Bahan Pangan untuk MPASI
mahasiswa berharap agar orang tua dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada
di Desa Panta Dewa untuk kebutuhan gizi pada anak. Orang tua juga diharapkan
memenuhi kebutuhan gizi harian pada anak sejak usia dini, agar anak terhindar dari
stunting.
Gambar 12. Kegiatan Desa Bersih Anti Stunting (DEBAS) di sekitar balai desa
Gotong royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas dari
bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini
muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu
untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Secara lebih rinci, sebuah
tantangan bagi seluruh lapisan masyarakat desa dimana pola dan sifat sifat
kegotong royongan harus dimunculkan kembali agar terciptanya lingkungan yang
bersih dan sehat serta terjalinnya silaturahmi, kekompakan serta solidaritas, pada
52
hal ini khusunya antar warga desa Panta Dewa. Sifat gotong royong dan
kekeluargaan di Desa Panta Dewa dapat diterapkan ke dalam beberapa kegiatan,
seperti membuang sampah pada tempatnya, memperbaiki dan membersihkan
jalan, atau membangun/ memperbaiki rumah.Tujuan dari kegiatan Desa Bersih
Anti Stunting adalah untuk memupuk rasa kebersamaan, solidaritas antar warga
serta menciptakan lingkungan masyarakat yang bersih dan bebas dari sampaah
dan terciptanya lingkungan di sekitar pemukiman warga yang sehat, sejahtera dan
warga Desa Panta Dewa dapat lebih tenang menjalankan kegiatan dan
aktivitasnya sehari hari.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Juni 2022 jam 16.00 WIB-
selesai yang bertempat di sepanjang jalan Gedung Serbaguna Balai Desa Panta
Dewa .Kelompok Karang taruna juga aktif membantu dan berpartisipasi dalam
kegiatan ini,namun tidak terlalu banyak pemuda maupun pemudi yang turun
langsung ke lapangan. Karang Taruna dan kelompok KKN 31 berkoordinasi
dalam memetakan hal dan kegiatan kerja bakti apa saja yang dapat dilakukan,
contohnya yaitu rumput liar yang mengganggu pengendara di pinggir jalan,
banyaknya sampah plastik di sepanjang parit jalan, serta tempat pembuangan
sampah yang belum mumpuni. dengan adanya kegiatan ini, semoga program
kebersihan dalam fokus kerja bakti semakin rutin dilakukan sehingga kondisi baik
pada lingkungan pribadi maupun di lingkungan masyarakat dapat tercipta dengan
bersih, sehat.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Program Kuliah Kerja nyata (KKN) adalah salah satu bentuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat oleh perguruan tinggi yang dilakukan oleh mahasiswanya di bawah
bimbingan dosen dan pimpinan pemerintah daerah. KKN angkatan 96 sendiri tersebar di
berbagai daerah di Sumatera Selatan dan salah satunya di Desa Panta Dewa Kecamatan
Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Merujuk pada Desa Panta Dewa,
dalam hal ini desa tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Wandra. Dilihat
dari mata pencaharian, mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian petani dengan
penghasilan Sumber Daya Alam berupa karet, sawit, nanas hingga ubi.
Mahasiswa KKN angkatan 96 membawa tema besar yang telah di tentukan oleh
pihak LPPM UNSRI yaitu “Pengentasan Stunting” sehingga program kerja umum hingga
profesi yang dibuat oleh mahasiswa KKN mengarah pada tema besar. Dari pemaparan
bab 1-4 terdapat beberapa program kerja umum dan profesi yakni sebagai berikut:
a. Program Kerja Umum:
1. Rumah Anti Stunting:
Kegiatannya terdiri dari 3 kelas yaitu kelas persiapan menjadi orang tua, kelas
ibu hamil, dan kelas melahirkan (pemenuhan gizi anak).
2. Rumah Desa Sehat:
Program kerja ini terdiri dari 3 kegiatan yaitu penyuluhan anti stunting, dapur desa
sehat, serta senam sehat dan gotong royong.
b. Program Kerja Profesi:
1. Edukasi Pentingnya Makan Sehat dalam Upaya Pencegahan Stunting
2. Lomba Kelas Bersih
3. Penyuluhan Gigi Berlubang dalam Upaya Pencegahan Stunting
4. Fortifikasi Bahan Pangan untuk Pembuatan MPASI
5. Desa Bersih Anti Stunting (DEBAS)
Pada setiap program kerja umum dan profesi tersebut memiliki tujuan utama
yaitu mencegah stunting sedini mungkin dan mewujudkan desa yang bersih dan sehat.
Pada pelaksanaan setiap program kerjanya berjalan dengan lancar tetapi tentunya masih
terdapat kendalanya. Tantangan terbesar dalam menjalankan program kerja terletak pada
54
memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk mengikuti program kerja agar dan
menjaga suasana masyarakat untuk tetap aktif dan antusias dalam mengikuti semua
kegiatan yang telah dijalankan.
5.2. Saran
1. Masyarakat
a. Masyarakat harus lebih berusaha dalam mengembangkan potensi sumber daya
alam di Desa Panta Dewa
b. Masyarakat harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola potensi sumber
daya alam yang baru untuk Desa Panta Dewa
c. Masyarakat dapat berinovasi untuk membuka perkebunan baru sehingga dapat
menghasilkan produk perkebunan baru yang memiliki nilai jual untuk
kemajuan Desa Panta Dewa
d. Masyarakat harus membuka dan mengembangkan sektor perdagangan dengan
baik
2. Pemerintah
a. Pemerintah harus memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan untuk kemajuan
Desa Panta Dewa dengan mengadakan fasilitas yang memberikan manfaat dan
berguna untuk perkebunan di Desa Panta Dewa
b. Pemerintah perlu memfasilitasi pembangunan desa untuk kepentingan warga
desa
c. Pemerintah harus menambahkan pekerja sosial di bidang lingkungan dan
kesehatan di Desa Panta Dewa
d. Pemerintah harus menambahkan fasilitas di bidang kesehatan di Desa Panta
Dewa
55
DAFTAR PUSTAKA
1. Aviva, N.N., Pangemanan, D.H. and Anindita, P.S., 2020. Gambaran Karies Gigi
Sulung pada Anak Stunting di Indonesia. e-GiGi, 8(2).
2. Kadir, R. and Lantowa, J., 2019. Strategi Pencegahan Stunting melalui Rumah Desa
Sehat dan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah di Desa Karya Indah Kecamatan
Buntulia Kabupaten Pohuwato. Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan
Masyarakat), 8(1), pp.73-86.
3. Kementerian Kesehatan Masyarakat. 2018. “Stunting Ancaman Generasi Masa Depan
di Indonesia” p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit- diabetes-melitus -
dan-gangguan-metabolik/stsunting-ancaman-generasi-masa-depan-indonesia.
(diakses pada 27 Juni 2022).
4. Kantor Komunikasi Publik. 2020. “Keluarga Punya peran penting cegah stunting”.
https://www.unpad.ac.id/2020/11/keluarga-punya-peran-penting-cegah-stunting/
(diakses pada 27 Juni 2022).
5. Universitas Airlangga. 2021. “Balita Stunting Memiliki Tingkatn Zinc Rambut Lebih
Rendah dibandingkan dengan Balita Normalnya” (diakses pada 27 Juni 2022).
56