Prinsip Terbentuknya Bayangan

Laten
 Bayangan Laten ??
2

 Bayangan/gambar/image dari radiograf yang belum

diproses lebih lanjut setelah pemotretan, sehingga
Bayangan/gambar/ image tersebut tidak terlihat.
latent image

 MATERI KULIAH:
 Bagaimanakah prinsip terbentuknya bayangan
laten?
 Bagaimanakah bayangan laten menjadi gambar yang
bisa kita lihat?
 3

 A latent image is an image that has been created

on the film due to the interaction of radiation with
the material making up the film.
 Ratusan foton cahaya dipancarkan oleh interaksi
sinar-X pada IS (Intensifying Screen), mengenai
permukaan antara screen dan emulsi film.
 Terjadi refleksi dan refraksi sehingga foton cahaya
dapat mencapai emulsi film.
 Foton cahaya merupakan paket-paket energi yang
kecil dan elektron berikatan didalam perak halida
menyerap energi cahaya.
 This latent image is not visible to the naked eye until
further processing has taken place.
 To make the latent image visible the film is
processed by exposure to chemicals similar to that of
photographic film.
 5

Developing Film
Developing photographic film requires a series of chemical baths that
cause the latent image on the exposed film to become visible as a
negative. The process begins with the developer (1), which causes
metallic silver to form where the film has been exposed to light, in
densities that depend on the amount of exposure. To stop the action of
the developer, film goes into a stop bath (2). After a rinse in water, the
film goes into a fixer (3) to removes any silver salts not converted to
metallic silver. After a short rinse, the film is submerged in fixer remover
(4) to clear any remaining fixer from the film. The final bath (5) is a
thorough rinse in water. The developed negative is then allowed to dry.
 Penampang film radiograf
6

 Terdiri dari base (dasar film), dan Super coating

emulsion adhesive (pelapis super, dari bahan
mudah larut, yang melekat dengan kuat)
 Film Base
 Dasar film membantu menyangga emulsi
film.
 Dasar film mempunyai tiga karakteristik :
1. tidak harus menghasilkan pola yang
terlihat atau mengabsorbsi banyak
cahaya.
2. Bersifat fleksibel, tebal dan kuat sehingga
mempermudah proses pencucian.
3. Mempunyai dimensi yang stabil. Bentuk
dan ukuran tidak berubah pada saat
proses developing.
 Lanjutan …
 Pada tahun 1914, nitrat selulosa (mudah
terbakar) digunakan sebagai dasar film.

 Tahun 1924, bahan dasar film diganti

dengan triasetat selulosa  lebih safety.

 Tahun 1960, polyester digunakan sebagai

dasar film karena dimensinya lebih stabil.
Polyester merupakan bahan yang mirip
dengan dacron yang digunakan untuk
pakaian.
Emulsion 9

 Emulsion (emulsi)
terdiri atas campuran
gelatin dan kristal
perak bromida
(AgBr) atau perak
Iodida (AgI)
 Gelatin: jernih, tembus
cahaya, melindungi
kristal AgBr / AgI dari
kerusakan kristal
(goresan, proses
kimia)
 Gelatin

 Gelatin terbuat dari tulang hewan

ternak.
 Berfungsi melindungi butiran perak
halida dan mencegah penggumpalan.
Struktur Kristal AgBr / AgI
11
Proses Pembentukan gambar Laten
12
 Penjelasan Gambar 13.5
13

A. Energi sinar X diserap total oleh kristal Perak

Bromida (AgBr), di dalam atom Br terjadi interaksi
antara sinar x dengan elektron.  efek
fotolistrik
B.Atom Perak (Ag) dan Atom14 Bromida (Br) akan
berikatan secara ionik menbentuk molekul/kristal
Perak Bromida (AgBr)
AgBr  Ag + + Br – AgI  Ag + + I –
 Br – + Photon (X)  Br + e –
 I – + Photon (X)  I + e –
 e – bermigrasi ke daerah sensitivity speck
 Terjadilah kumpulan elektron-2
 15

C. Elektron-elektron berkumpul di daerah

sensitivity speck, menyebabkan ion perak positif
bermigrasi ke sensitivity speck dan bergabung
dengan elektron Hukum Coulomb

Ag + + e –  Ag (netral)

 Karena ikatan ionik antara Ag dan Br / I sudah

terpisah, maka atom Br dan atom I akan terlepas
dari kristal AgBr / AgI, dan bermigrasi ke
daerah emulsion
 Bayangan laten
16

D. Atom Ag yg bermigrasi ke daerah sensitivity speck

dan telah bergabung dengan elektron.
Hal tersebut terjadi pada jutaan atom.
Sekumpulan Atom Ag disebut pusat bayangan laten
(Latent image center)

E.F. Atom Ag yang terekspose/terpapar radiasi akan

berwarna hitam.
 EVALUASI
17

BAGAIMANA PRINSIP
TERBENTUKNYA
BAYANGAN LATEN?
 Processing the latent image
18

 Bayangan/gambar/image tidak terlihat karena hanya

sedikit atom Ag yang terkumpul di daerah sensitivity speck.
 Proses kimia diperlukan agar bayangan laten menjadi
bayangan/gambar yang terlihat  Gambar manifes
(manifest radiographic film)
 Proses kimia yang dimaksud dikenal sebagai istilah
Processing
 Alatnya dikenal dengan nama: Film Processor
 Karena Otomatis  Automatic Processing Film (APF)
Gambar Manifes
19
 Latent Image Manifest Image
20
NO LANGKAH TUJUAN MANUA AUTO
L MATI
C
1 Wetting Mengembangkan gelatin dalam 15 s
emulsi
2 Developmen Memunculkan gambar manifes 5 m 22 s
t
3 Stop bath Menghentikan proses development 30 s
4 Fixing Melepaskan AgBr sisa dari emulsi 15 m 22 s
dan mengeraskan gelatin
5 Washing Melepaskan bahan kimia yang ada 20 m 20 s
6 Drying Mengeringkan dari air, memperjelas 30 m 26 s
gambar manifes
TOTAL WAKTU > 1 jam 90 s
 21

Developing Film
Developing photographic film requires a series of chemical baths that
cause the latent image on the exposed film to become visible as a
negative. The process begins with the developer (1), which causes
metallic silver to form where the film has been exposed to light, in
densities that depend on the amount of exposure. To stop the action of
the developer, film goes into a stop bath (2). After a rinse in water, the
film goes into a fixer (3) to removes any silver salts not converted to
metallic silver. After a short rinse, the film is submerged in fixer remover
(4) to clear any remaining fixer from the film. The final bath (5) is a
thorough rinse in water. The developed negative is then allowed to dry.
 1. Wetting (pembasahan)
22

 Dibasahi dengan air

 Direndam 15 detik
 Tujuan: mengembangkan gelatin dalam emulsi
 Untuk mesin APF, wetting sekaligus dilakukan di
proses development
 2.Development (pengembangan)
23

Development adalah proses kimia yang memperkuat gambar laten.

Hanya kristal yang mengandung bayangan laten (kristal yang terekspose)
Yang akan dikembangkan (develop) oleh developer.
 2. Development
24

 Prinsip: mengembangkan ion perak yang terekspose

radiasi menjadi perak metalik dan mengkonsentrasi-
kannya di sensitivity speck.
 Terdiri dari 5 bahan dasar
 Agen pengembang (developing agent)
 Pengaktif (an activator)
 Pengendali (a restrainer)
 Penjaga/pemelihara (a preservative)
 Pengeras (a hardener)
 Komponen yg ada di developer
25

NO KOMPONEN KIMIA FUNGSI

1 Developing agent Phenidone Menghasilkan bayangan abu-
abu secara cepat
2 Developing agent Hydroquinone Menhasilkan gambar hitam
secara berlahan
3 Activator Sodium carbonate Melarutkan gelatin
4 Restrainer Potassium Menjaga kristal AgBr yg tidak
(Penahan) bromida terkena Radiasi terproses kimia
5 Preservative Sodium sulfite Kontrol oxidasi, menjaga
(Bahan kesetimbangan komponen
Pengawet) developer
6 Hardener Glutaraldehyde Kontrol pengembangan emulsi
& meningkatkan kualitas film
7 Solvent water Pelarut kimia
Overdevelop development fog
26
 3. Stop Bath
27

 Penghentian proses development agar tidak terjadi

development fog.
 Development fog terjadi karena proses kimia yang
berlebihan sehingga, kristal AgBr yang tidak
terekspose radiasi ikut terproses menjadi hitam.
 Mengakibatkan kualitas film radiograf menjadi jelek,
disebut terlalu ”keras”/”matang”
 4. Fixing
28

 Setelah film dikembangkan (develop), maka hasilnya

perlu dimantapkan dengan fixing.
 Gambar difix-kan, dimantapkan menjadi gambar
permanen.
 Fixer yang bagus membuat kualitas gambar yang
sudah dikembangkan menjadi baik (archival quality)
 Ada 5 komponen dalam fixer:
 Pengaktif (Activator)
 Clearing agent (agen penjernih)
 Pengeras (Hardener)
 Penjaga/pemelihara (preservative)
 Pelarut (solvent)
 Komponen fixer dan fungsinya
29

NO KOMPONE KIMIA FUNGSI

N
1 Activator Acetic acid Penetral developer & menghentikan
prosesnya
2 Clearing agent Ammonium Menghilangkan AgBr yang tidak
thiosulfate dikembangkan dari emulsi
3 Hardener Potassium alum Mengeraskan & menyusutkan emulsi

4 Preservative Sodium sulfite Menjaga kesetimbangan kimia

5 Solvent Water Melarutkan komponen -2 lainnya
 5. Washing (pencucian)
30

 Bahan utama air

 Tujuan: untuk menghilangkan sisa emulsi & sisa-sisa
kimia akibat proses developing & fixing
 Suhu air dijaga di bawah suhu developing, sekitar 28°C
 Pembersihan dijaga waktunya.
 Terlalu bersih tidak baik, karena masih
membutuhkan bahan kimia di radiograf
 Kurang/tidak “bersih” juga tidak baik, karena sisa
kimia yang terlalu banyak, akan mengakibatkan reaksi
lebih lanjut.
 6. Drying (Pengeringan)
31

 Proses terakhir adalah pengeringan

 Mengeringkan dari air
 Radiograf yang lembab, tidak baik, karena dapat
merusak gambar film, bahkan mungkin berjamur
 Cara penyimpanan radiograf yg baik adalah
ditempat yang kering, suhu kamar (sejuk), tidak
lembab.

 Proses manual > 1 jam

 Proses automatis ~ 90 detik
Potongan Mesin APF
32
Jenis-Jenis Artifacts
33
Since its accidental discovery in 1895,
the X ray has been
34
an important
diagnostic and therapeutic tool.
Double-Contrast Barium X Ray
of the Large.
35
36