Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM STUDI D-III ANALISIS KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA


UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah/Kode : KIMIA ANALITIK PROSES /


Tingkat/Kelas/Smst : III / 3ANK/ I
Hari/Tanggal : KAMIS/04 NOVEMBER 2021
Ruang : -
Waktu : 100 MENIT
Sifat Ujian : BUKA BUKU
Dosen : HARYADI
Verifikasi KBK :
Tanda Tangan :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan singkat!

I. Kimia Analitik Proses merupakan salah satu kajian dari perkembangan revolusi
industri ke 4 bidang kimia analitik, dimana dalamnya dikembangkan berbagai teknik
analisis kimia pada suatu proses industri kimia, farmasi dan bioteknologi. Jelaskan
menurut pendapat saudara :
a. Pengertian Kimia Analitik Proses didalam Industri Proses kimia
b. Sebutkan masing-masing 5 keuntungan dan kelemahan dari penerapan Kimia
Analitik Proses di industri.
c. Jelaskan pengertian dari Off-line, On-line, In-line, At-Line dan Non-invasive analisis
dan apa keuntungan dan kerugian dari masing-masing definisi tersebut ketika
diterapkan di dalam industri proses kimia. (30)
II. Terdapat 2 pendekatan proses analisis di industri kimia. Jelaskan makna dari kedua
pendekatan tersebut di dalam kerangka Kimia Analitik Proses (15)
III. a. Dalam Kimia Analitik Proses, waktu dan kecepatan menjadi salah satu faktor kunci,
jelaskan menurut pendapat saudara terkait hal tersebut di lihat dari sisi jeda waktu
(Time delay) dan frekuensi pengembailan sampel (Frequency of sampling)
b. Jelaskan penerapan kimia analitik proses di laboratorium pengembangan (R&D)
serta di industri moderen yang mengarah pada otomatisasi (20)
IV. Berikan salah satu contoh penganalisis proses yang telah digunakan di industry?
Uraikan, sistem yang digunakan (off line, on line, in-line dan atau at line), jenis
instrumentasi analisis dan prinsipnya serta hasil yang diperoleh. (15)
V. a. Suatu Penganalisis Proses (Process Analyser) perlu setidaknya memiliki 6
karakterstik (fitur) utama, jelaskan masing-masing fitur tersebut.
b. Dalam penganalisis Proses yang berkembang saat ini lebih banyak bidang
spektroskopi dibandingkan bidang laninnya seperti elektroanalitik dan
khromatografi. Berikan alasannya menurut pendapat saudara(20)

Jawaban di kirimkan ke : haryadi.tkpolban @gmail.com, paling lambat 5


menit setelah waktu ujian berakhir
SELAMAT BEKERJA !
Jawaban :

1. A. Kimia Analitik Proses yang disingkat menjadi KAP adalah suatu penerapan kimia
analitik dengan teknik tertentu, algoritma dan peralatan pengambilan sampel untuk
memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan proses kimia. Kimia analitik proses
dapat didefinisikan juga sebagai bentuk khusus kimia analitik yang digunakan untuk proses
manufaktur atau produksi yang mirip dengan teknologi analitik proses yang digunakan
dalam industri farmasi dan juga dapat menentukan komposisi fisika dan kimia dari produk
yang diinginkan pada saat proses manufaktur.
B.
Keuntungan Kelemahan
1) Waktu produksi menjadi lebih cepat 1) Investasi yang dibutuhkan lebih besar
2) Meminalisir kegagalan produk 2) Tidak menyerap tenaga kerja
3) Mempertahankan kualitas produk 3) Biaya perawatan instrument yang
4) Meminimalisir human error lebih besar
5) Pengambilan keputusan lebih cepat 4) Peralatan cukup mahal
5) Instrumen yang digunakan cukup
mahal

C. Off-line  adalah suatu analisis sampel yang dilakukan secara manual di laboratorium
yang terpisah oleh staff yang terampil.
Keuntungan Memiliki staff QC yang terampil dan terhindar dari instrument yang mahal.
Kerugian  Membutuhkan waktu yang lama, preparasi sampel yang sulit dan rumit,
analisis yang dilakukan kompleks, kualitas produk rendah.

 On line  adalah suatu analisis sampel otomatis namun dilakukan di luar reaktor dan
hasil analisa mungkin dapat dikembalikan ke proses lagi.
Keuntungan  kualitas produk (kemurnian, yield, konsistensi) lebih baik daripada offline.
Penggunaan energi kerja menurun, analisa tidak dapat di destrukti, dan mendapatkan hasil
yang cepat.
Kerugian  sampel tidak begitu representative, peningkatan pengunnaan bahan baku, alat
instrument mahal dan perawatan alat nya pun mahal
 In-line  adalah suatu probe untuk menganalisa ditempatkan ke dalam reaktor dan
sampel tidak bergerak dari aliran proses
Keuntungan  memiliki waktu singkat, pengukuran dapat diulang selama proses, terikat
pada proses manufaktur, mendapat kemurnian yang lebih baik
Kerugian  harga instrumen cukup mahal, presentasi sampel yang tidak diatur, terdapat
di beberapa aplikasi.

 At-line  adalah suatu pengambilan sampel manual dan analisis pada proses,
instrument untuk analisis berada dekat dengan proses.
Keuntungan  biaya teknis dan enginer murah cukup terjangkau, preparasi sampel lebih
mudah, waktu analisis lebih cepat karena dekat dengan proses
Kerugian  slow feedback, membutuhkan operasi manual, masalah keamanan karena
teknisi bekerja di plant yang besar, perusahaan butuh investasi alat.

 Non-inasive  adalah suatu tanpa sampling tidak diperlukan kontak langsung antara
sampel dengan alat analisa.
Keuntungan  terdapat penggunaan sensor, alat tidak terkena sampel
Kerugian  hamper serupa dengan proses in-line, membutuhkan operator multidisiplin

2. Terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan teknologi analitik
proses. Pada pendekatan metode tradisional itu terjadi adanya pengontrolan parameter
seperti suhu, waktu, tekanan yang dilakukan secara berulang-ulang. Pengukuran dilakukan
pada saat sampel datang, sampel diproses dan final sampel dilakukan. Pada saat dilakukan
Quality Control, sampel dilakukan sampling terlebih dahulu dan dibawa menuju
laboratorium diluar produksi. Kemudian dianalisis, dan didiskusikan hasil yang didapat.
Hal ini dapat menyebabkan adanya time delay.
Sedangkan pendekatan dengan PAT adanya pengontrolan yang hanya dilakukan pada
bahan baku dan produk akhir saja. Dikarenakan sudah terdapat sensor dan realtime control
pada setiap proses nya dan tidak menimbulkan time delay pada saat produksi. Sehingga
dapat dikatakan pada PAT, sample handing, conditioning, data transmission dan analysis
itu semuanya dapat dijadikan satu (bekerjasama) dalam proses pengukuran Monitoring
dapat dilakukan menggunakan computer dan perubahan parameter seperti komposisi
kimia, pH dan partikel size yang dilakukan secara langsung pada saat produksi hingga
dihasilkan produk yang optimum.

3. A. Berdasarkan jeda waktu dan frekuensi pengambilan sampel dapat dilihat dari gambar
General Analysis Time yang menjelaskan bahwa urutkan jeda waktu dari off-line at-line
on-line dan in-line semakin cepat. Artinya pada proses off-line waktu yang dibutuhkannya
lama untuk menganalisis sampel, bisa terjadi dalam hitungan hari. Sedangkan pada proses
at-line, analisis berlangsung dalam hitungan menit. Pada proses on-line analisis
berlangsung dalam hitungan detik dan pada proses in-line analisis berlangsung dalam
waktu kurang dari 1 detik karena tidak memerlukan sampling. Hal ini disebabkan oleh
kemampuan proses analisis yang berbeda-beda. Jika dilihat dari frekuensi pengambilan
sampel, maka proses dari off-line at-line on-line dan in-line semakin besar. Karena pada
proses off-line kita harus mengambil sampel sendiri untuk dibawa ke laboratorium untuk
dianalisa. Sedangkan pada proses at-line sampel yang diambil lebih banyak daripada proses
offline, tetapi dianalisisnya masih di dalam satu pabrik yang sama. Untuk proses on-line
banyaknya sampel pun semakin meningkat karena terdapat bagian khusus (pipa) di dalam
aliran produksi yang didisain untuk menganalisis sampel. Sedangkan yang terakhir di
proses in-line, sampel yang digunakan kan paling besar karena di dalam aliran produksi
yang berfungsi untuk menganalisis langsung berada di tempat yang sama.
Dapat diketahui bahwa pengaruh penerapan kimia analitik proses di industri proses
kimia dapat mempermudah didapatkannya data analisis dengan waktu yang relatif singkat
karena perkembangan teknologi dalam penerapannya. Teknik analisa berkembang dari off
line, at line, on line, dan in line. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin canggih alat
instrumen yang digunakan membuktikan bahwa kimia analitik proses diprediksi akan
berkembang ke kimia analitik teknologi yang diterapkan pada industri proses kimia.

B. Di laboratorium R&D diharapkan dapat saat dikembangkan metodenya dan bisa sampai
mendapatkan ke produk untuk bisa di produksi secara massal maka parameter yang
digunakan harus bisa dikendalikan. Karena dengan semakin maksimum yang dapat
dikendalikan berupa berbagai parameter variable yang mengganggu kinerja itu akan lebih
menguntungkan dari sisi produksi secara massif. Jadi tahap inisiasi / tahap awalnya melihat
dulu ketika dikembangkan di laboratorium pangan (misalkan) dilakukan otomisasi proses
dan tentunya parameter harus diidentifikasi. Sehingga akan sangat membantu untuk
teridentifikasi target kualitas produk yang dijaga dan hardwer nya yang dibutuhkan seperti
sensor device yang dibutuhkan dalam penggandaan dengan skala yang besar.
Akan meminimalisir berbagai kekurangan dan kendala. Sehingga hasil dari
otomisasi pengembangan di laboratorium itu sudah dapat dieksekusi dalam skala
industry/manufaktur. Dan ketika berbagai parameter sudah diperoleh, maka ketika
diinstalisasi berbagai unit yang bisa mengendalikan variable yang bisa dikendalikan seperti
dalam proses otomisasi itu sudah diidentifikasi dengan sebaik-baiknya.

4. Sistem yang digunakan pada instrument ini adalah sistem in-line dengan jenis instrument
NIRS (near-infrared spectroscopy). Penentuan titik akhir dapat dilakukan ketika tingkat
kelembapan secara asimtotik mendekati batas bawah selama siklus pengeringan. Analisis
menggunakan NIRS ini dapat membantu operator dalam mengambil keputusan untuk
mengakhiri operasi pengeringan sebelum produk rusak atau terdegradasi. Keterlambatan
produk untuk diproses selanjutnya yang biasanya sering terjadi akibat menunggu hasil
laboratorium dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Selain itu, NIRS ini dapat
mengurangi resiko pengulangan pengeringan sehingga akan menghemat waktu dan uang.
Dan produk yang dihasilkannya akan mengalami peningkatan kualitas yang tentunya dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. . Alat ini menggunakan sebuah probe unggun
fluida yang dirancang khusus sesuai dengan aplikasinya, terlihat pada inset diagram, alat
tersebut dilengkapi dengan spoon dan ventilasi pembersih yang terletak di ujung probe.
Setelah setiap spektrum NIR didapat, pembersih udara yang keluar melalui port di probe
akan membersihkan spoon yang akan digunakan untuk sampel baru.

5. A. 1) Metode kimia  yang diterapkan harus sesederhana mungkin terkait dengan jumlah
reagen, pengencer, gas transfer, fluida referensi, serta kondisi suhu dan tekanan yang
digunakan untuk meminimalkan pengendalian dan pemeliharaan. Selain itu, reagen yang
dapat diakses dan terjangkau daripada bahan kimia khusus dengan kemurnian tinggi harus
digunakan. Metode yang melibatkan korosi berlebihan harus dihindari dengan cara apapun.
2) Penganalisis kontinu  umumnya lebih disukai daripada penganalisis batch karena
semakin banyak jumlah operasi berbeda yang terlibat dalam analisis, semakin rendah
keandalan penganalisis.
3) Pengukuran  harus cukup akurat dan tepat untuk memastikan kontrol jalur proses
yang efisien. Selain itu, sistem harus melakukan analisis dan memberikan hasil dalam
waktu sesingkat mungkin agar tidak mengubah sampel dan memfasilitasi koreksi cepat
kondisi operasional jika hasilnya sesuai.
4) Penganalisis  harus mudah dioperasikan oleh pekerja yang relatif tidak terampil.
Seharusnya tidak memerlukan perhatian atau pemeliharaan khusus untuk waktu yang
lama sehingga dapat menghemat waktu dan uang. Desain instrumental harus
memfasilitasi pemeliharaannya tanpa mengganggu jalur proses. Idealnya instrumen
harus mampu melakukan kalibrasi otomatis atau hanya memerlukan penyesuaian
sekali.
5) Sistem  harus memiliki sarana untuk mencegah kerusakan dan menjaga kotoran dari
elemen penginderaan akibat terjadinya padatan tersuspensi atau serangan bahan kimia.
Ini akan menghasilkan masa pakai alat analisa yang lebih lama dan mengurangi
perawatan. Selain itu, menganalisis harus dilindungi dari lingkungannya dan reagen
yang digunakan untuk menghindari kegagalan mekanis yang dapat menimbulkan
konsekuensi drastis
6) Menganalisis proses  yang ditujukan untuk mengontrol keamanan atau limbah
industri tidak memerlukan pembenahan ekonomi karena diberlakukan oleh undang-
undang saat ini. Namun,alat analisan yang dimaksudkan untuk mengontrol proses
industri harus dibeli dengan semua persyaratan di atas ditambah pertimbangan
ekonominya. Ini melibatkan pelaksanaan studi ekonomi, menimbang peningkatan
produksi (atau penjualan) terhadap berbagai faktor seperti pembelian, pemasangan, dan
biaya operasi (penyusutan, pemeliharaan, dan utilitas)

B. Menurut saya karena pengukuran menggunakan spektrofotometri bersifat umum


dan data yang dihasilkan dapat dianalisis dan dijelaskan lebih banyak dari 1 spektrum. Dan
di spektrofotometer juga dapat berbagai macam metode yang dapat dilakukan dan hasil
yang didapatkan juga lebih banyak seperti panjang gelombang, grafik, absorbansi, dll.
Sedangkan untuk metode elektroanalitik dan kromatografi hasil pengukurannya spesifik
sehingga kromatogram atau hasil yang dianalisisnya bisa menjelaskan hal-hal tertentu saja.

Anda mungkin juga menyukai