Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial Ke-1

Judul Tugas Tutorial TUGAS TUTORIAL KE-1


Deskripsi Materi tugas 1 meliputi materi pada Sesi 1 dan Sesi 2 yaitu Modul
1-3. Dalam pengerjaan Tugas gunakan BMP dan materi pada
insiasi yang ada dengan mencantumkan sumber,

Tidak diperkenankan mengcopy paste jawaban dari internet.


Tugas 1 diupload dalam bentuk PDF atau Microsoft Word pada
forum Tugas 1 yang telah disediakan, tidak diperkenankan
mengirim Tugas via email.

Tugas 1 dilaksanakan selama 2 minggu yang akan berakhir


bersamaan dengan berakhirnya Sesi 4 pada pukul 23.55 WIB

TUGAS TUTORIAL KE-1


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Auditing 2


Kode Mata Kuliah : EKSI4310
Jumlah sks : 3
Nama Pengembang : Hijroini Fajaryati, SE, M. Ak
Nama Penelaah : Ratna Marta Dhewi, MAcc, Ak
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2019.1
Edisi Ke- : 3

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Menggunakan teknik audit berbantuan komputer membutuhkan tim audit yang 30
memiliki keahlian dan pengetahuan komputer serta mungkin juga
menimbulkan gangguan operasi teknologi informasi (TI) klien ketika auditor
menggunakan peralatan, program, dan file-file TI-nya. Sebagai Auditor,
silahkan Saudara jelaskan teknik audit berbantuan komputer yang tersedia
untuk menguji implementasi pengendalian aplikasi terprogram tertentu!

2 Audit Sampling digunakan sebagai aplikasi prosedur audit dengan cara 25


melakukan pengujian terhadap sebagian bukti untuk membuat kesimpulan.
Ada 2 tahap dalam pelaksanaan pengujian tersebut. Berikan penjelasan anda
mengenai tahap pengujian tersebut, serta perbedaan antara sampel nonstatistik
dan statistik seperti dipaparkan di modul yang telah anda baca
(EKSI4310_Auditing II)!

3 Jika Saudara adalah Auditor, silahkan buat contoh atas risiko salah saji 25
material yang mungkin terjadi selama prosedur penaksiran risiko di bawah ini:
a) Memahami entitas dan lingkungannya.
b) Melakukan prosedur analitis.
c) Memahami risiko kecurangan.
d) Memahami risiko bawaan.
e) Memahami sistem pengendalian internal entitas.
4 Jelaskan beberapa situasi yang konsep penyampelan audit tidak dapat 20
diterapkan pada uji pengendalian!

* coret yang tidak sesuai


1) Teknik audit berbantuan komputer yang tersedia untuk menguji implementasi
pengendalian aplikasi terprogram tertentu:
 Simulasi parallel
Dalam simulasi paralel, data perusahaan aktual diproses ulang menggunakan program
perangkat lunak milik auditor. Metode ini disebut demikian karena perangkat lunak
didesain untuk mereproduksi atau meniru pemrosesan data klien yang aktual. Simulasi
paralel dapat dikerjakan pada waktu yang berbeda sepanjang tahun dalam periode
audit, dan dapat juga diterapkan pada proses ulang data historis. Pendekatan ini tidak
mengontaminasifileklien, dan dapat dilakukan pada komputer yang terpisah.
 Pengujian data
Dengan pendekatan pengujian data, transaksi buatan (dummy) disiapkan oleh auditor
dan diproses oleh program komputer klien dengan pengendalian oleh auditor.
Pengujian data terdiri dari satu transaksi pada kondisi valid dan tidak valid. Pengujian
data untuk penggajian termasuk juga kondisi pembayaran lembur yang valid dan tidak
valid. Output proses pengujian data kemudian dibandingkan dengan output auditor
yang diharapkan untuk menentukan pengendalian bekerja secara efektif. Pendekatan
pengujian ini relatif sederhana, cepat, dan murah.
 Fasilitas pengujian terintegrasi
Pendekatan fasilitas pengujian terintegrasi membutuhkan subsistem kecil (miniatur
perusahaan) didalam sistem TI reguler. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat file-
filemaster dummy atau menambahkan master pencatatan dummy pada file-file klien.
Data uji, khususnya yang dikode sesuai dengan file-file master dummy, dimasukkan
ke dalam sistem bersama dengan transaksi aktual. Data uji harus meliputi semua jenis
error/kesalahan dan pengecualian transaksi yang mungkin ditemukan. Dengan cara
ini, data uji diperlakukan dengan pengendalian terprogram yang sama layaknya data
aktual. Untuk subsistem, atau file-file dummy, dihasilkan sejumlah output terpisah
yang kemudian dibandingkan dengan output auditor yang diharapkan.
 Pengawasan berkelanjutan pada sistem On-Line Real-Time (OLRT)
Pengujian data dapat digunakan untuk uji pengendalian dalam sistem entri on-
line/proses on-line yang disebut sistem on-line real time (OLRT). Pendekatan ini tidak
banyak digunakan oleh auditor karena masalah kontaminasi file data dan kesulitan
pembalikan data hipotetis. Simulasi paralel dapat digunakan, akan tetapi ketersediaan
perangkat lunak auditor yang dapat digunakan untuk meniru proses OLRT sangat
terbatas.

2) Penyampelan nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil


sampel seluruhnya berdasarkan kriteria subyektif dan pengalaman. Auditor kemungkinan
mengambil sampel terlalu besar di satu area dan terlalu kecil di area yang lain. Meskipun
demikian, sampel nonstatistik yang dirancang dengan seksama dapat seefektif sampel
statistic.
Dalam penyampelan statistik, auditor menentukan ukuran sampel dengan menggunakan
hukum probabilitas. Kemungkinan dibutuhkan pelatihan tentang tehnik statistik,
rancangan dan implementasi rencana penyampelan.
Perbedaan pokok pada kedua jenis penyampelan tersebut terletak pada penggunaan
hukum probabilitas untuk mengendalikan risiko penyampelan pada penyampelan statistik.
3) Memahami entitas dan lingkungannya.
Auditor dapat menerima konfirmasi palsu dari pihak ketiga yang melakukan kolusi dengan
manajemen. Kolusi dapat menyebabkan auditor percaya bahwa suatu bukti dapat
meyakinkan, meskipun kenyataannya palsu.

Melakukan prosedur analitis.


Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi
acak.

Memahami risiko kecurangan.


Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya
yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan.

Memahami risiko bawaan.


Kerentanan saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan
asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang terkait.

Memahami sistem pengendalian internal entitas.


Manajemen tidak berfokus terhadap pengendalian atas semua asersi yang relevan bagi
semua akun dan pengungkapan yang signifikan dalam laporan keuangan.

4) Jika suatu pengujian pengendalian atau pengujian substantif terbatas pada sampel,
kesimpulan auditor mungkin menjadi lain dari kesimpulan yang akan dicapainya jika cara
pengujian yang sama diterapkan terhadap semua unsur saldo akun atau kelompok transaksi.
Dengan pengertian, suatu sampel tertentu mungkin mengandung salah saji moneter atau
penyimpangan dari pengendalian yang telah ditetapkan, yang secara proporsional lebih
besar atau kurang daripada yang sesungguhnya terkandung dalam saldo akun atau
kelompok transaksi secara keseluruhan. Untuk suatu desain sampel tertentu, risiko
sampling akan bervariasi secara berlawanan dengan ukuran sampelnya: semakin kecil
ukuran sampel, semakin tinggi risiko samplingnya.

Risiko keliru menolak dan risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi,
berkaitan dengan efisiensi audit.

Konsep penyampelan tidak dapat diterapkan ketika auditor memilih hanya bagian populasi
yang tidak material. Pada kasus ini, auditor berasumsi bahwa item-item yang tidak
disampel mempunyai kesalahan, dan menyimpulkan bahwa populasi benar secara material.
Akan tetapi jika bagian yang material tidak disampel, terdapat ketidakpastian dalam
kesimpulan auditor. Maka, auditor harus memproyeksi hasil dari sampel ke bagian populasi
yang tidak tersampel.

Konsep penyampelan audit tidak dapat diterapkan pada uji substantif yaitu pada saat
prosedur awal, prosedur analitis substantif, dan uji detail estimasi akuntansi serta uji detail
pengungkapan.
Reff: EKSI4310

Anda mungkin juga menyukai