Tugas Akhir Rafiqi
Tugas Akhir Rafiqi
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ijazah Diploma III
Program Studi Administrasi BisnIs Jurusan Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Pontianak
Oleh:
NIM : 3201904064
Dengan ini menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa Tugas Akhir Saya yang
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dari Tugas Akhir
ini Saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari siapapun juga, untuk
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tepat waktunya. Tugas akhir
Penulisan tugas akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
ijazah Diploma III pada Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri
Pontianak.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, ilmu,
masukan, serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada:
1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan ilmu pengetahuan
2. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa kepada
penulis.
3. Bapak Ir. H. Muhammad Toasin Asha, M.Si. selaku Direktur Politeknik Negeri
Pontianak.
4. Bapak Ade M. Yuardani, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Jurusan Administrasi Bisnis
5. Ibu Novi Desanti, S.E., M.AB. selaku Ketua Program Studi D III Administrasi
Bisnis.
6. Drs. Agus Eko Tejo S., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
i
6. Seluruh Dosen Politeknik Negeri Pontianak khususnya Jurusan
serta seluruh karyawan PT PLN (Persero) yang telah berbagi ilmu dan
8. Kepada Aisyah, Reza, Ardiansyah, Apis, Haidir, dan Rizik yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini mungkin terdapat
kekurangan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Untuk itu
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
penulisan tugas akhir ini. Semoga dengan adanya tugas akhir ini dapat memberikan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
PRAKATA.................................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. S im p u la n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran ...................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kita tidak akan terlepas dengan penggunaan listrik. Selain memberikan manfaat,
listrik juga memiliki potensi bahaya apabila tidak digunakan dengan benar dan
bijak. Beberapa bahaya listrik yang dapat mengancam keselamatan diri antara lain
mengakibatkan seseorang terluka, atau bahkan kehilangan nyawanya. Hal ini bisa
pencegahannya.
umum yaitu Public Relations atau yang biasa kita kenal dengan hubungan
publik.
1
2
relations atau humas adalah usaha sengaja, terencana, dan tidak pernah mati
dan masyarakat.”
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan
Relations atau Humas adalah segala bentuk komunikasi yang dilakukan secara
koordinasi PLN UP3 Pontianak dan PLN UIW Kalimantan Barat yang beralamat di
Kalimantan Barat dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
menyediakan layanan instalasi pemasangan listrik dan penyalur tenaga listrik yang
ada di kota Pontianak. PT PLN (Persero) ULP Siantan sendiri terbagi ke beberapa
bidang kerja yaitu bagian layanan pelanggan dan administrasi, transaksi energi,
bagian teknik, dan bagian K3L (Kesehatan, Keamanan kerja, dan Lingkungan).
2
3
masyarakat umum adalah petugas dari K3L (Kesehatan, Keamanan kerja, dan
Lingkungan).
Saat wawancara awal penulis dengan kepala bagian K3L. Ada beberapa
kegiatan yang rutin dilakukan oleh PT PLN (Persero) ULP Siantan yaitu Program
pencurian listrik, dan penggunaan aplikasi PLN Mobile. Semua program yang
diinformasikan oleh bagian K3L ini merupakan program yang ditujukan kepada
Dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) ULP Siantan,
penulis tertarik pada pelaksanaan kegiatan edukasi yang dilakukan oleh petugas
potensi bahaya listrik. Masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap
Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi PT PLN (Persero) ULP Siantan
sengatan listrik yang ada di Kalimantan Barat khususnya di wilayah Siantan dan
sekitarnya. Salah cara yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) ULP Siantan untuk
menekan jumlah kasus kecelakaan umum akibat sengatan listrik tersebut adalah
program yang diupayakan oleh PT PLN (Persero) ULP Siantan dengan tujuan
benar, serta hal apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat agar
terhindar dari bahaya listrik. Program ini rutin dilakukan oleh PT PLN (Persero)
ULP Siantan setiap hari senin dan rabu oleh penanggung jawab K3L (Kesehatan,
Keamanan kerja, dan Lingkungan) dan setiap hari Jum’at dilakukan oleh manajer
PLN, adanya pemasangan jaringan internet di dekat jaringan SUTM PLN, dan
lainnya. Serta melakukan edukasi kepada pemain layangan agar tidak bermain
layangan menggunakan tali kawat. Untuk pemilihan target yang akan diedukasi
oleh petugas yaitu petugas akan melakukan pemantauan ke jalan-jalan dan rumah
warga yang ada di wilayah PT PLN ULP Siantan, dimana target yang dirasa tidak
kepada masyarakat agar dapat terhindar dari kecelakaan akibat listrik adalah:
tersengat listrik.
5
menyebabkan kebakaran.
7. Selalu periksa instalasi listrik secara rutin setiap 5 tahun sekali untuk
langsung dengan tatap muka maupun dengan brosur. Untuk lebih jelasnya
sembilan aspek tersebut dapat dilihat pada studi dokumentasi yang penulis
lampirkan.
bahaya listrik salah satunya yaitu dengan melakukan edukasi kepada masyarakat
6
penggunaan listrik yang bijak, aman, dan benar agar dapat terhindar dari bahaya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Keselamatan Ketenagalistrikan.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Perusahaan
Keselamatan Ketenagalistrikan.
E. Metode Penelitian
analisis, dan penyajian data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.”
dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Maka
data yaitu menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.
Dari toeri diatas maka sumber data primer yang penulis dapat adalah data
petugas PLN. Sementara sumber data sekunder yang penulis dapatkan adalah
dari sumber yang sudah ada. Contoh sumber data sekunder adalah tabel-tabel,
a. Wawancara
yang ingin diketahui oleh pewawancara lewat informasi yang disampaikan oleh
memperoleh infomasi secara lisan dengan cara tanya jawab secara tatap muka
“Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung atau percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu.”
Dari teori yang penulis paparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh.
2. Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview) yaitu jenis
wawancara ini sudah terrnasuk dalam kategori in-dept interview, di mana
dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara
terstruktur.
3. Wawancara tak berstruktur (unstructured interview) yaitu wawancara yang
bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
Berdasarkan teori diatas wawancara yang penulis lakukan yaitu dengan
dari informan tersebut. Untuk mendapatkan data yang penulis perlukan maka
kegiatan ini dengan mewawancarai 4 orang informan yaitu Manajer PT PLN ULP
Siantan, Kepala bagian K3L (Kesehatan, Keamanan kerja, dan Lingkungan), dan
informan dirasa sudah cukup untuk mendapatkan data informasi yang dibutuhkan
dari program ini karena nantinya proses wawancara akan dilakukan dengan
program ini. Agar wawancara dapat berjalan sesuai harapan, maka penulis akan
menyiapkan terlebih dahulu apa saja yang dibutuhkan dalam proses wawancara
bagi penulis dalam melakukan wawancara dan peralatan yang diperlukan seperti
b. Observasi
Menurut Hardani, dkk (2020:125), “Observasi adalah suatu teknik atau cara
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi dengan cara
c. Dokumentasi
harian, naskah, arikel dan sejenisnya, bahkan juga berasal dari pikiran manusia
adalah pengumpulan data yang dapat berupa tulisan, foto, video, rekaman suara,
dan dalam bentuk lainnya yang memuat informasi tertentu. Dalam mengumpulkan
untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai
satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
metode deskriptif. Penyajian data ini akan penulis paparkan pada bab penyajian
data dengan menggambarkan semua data yang telah dikumpulkan apa adanya
3. Analisis Data
terdapat 3 macam jenis kegiatan dalam analisis data kualitatif yaitu sebagai
berikut:
kualitatif karena dengan metode ini penulis dapat mengetahui objek yang diteliti
kehidupan masyarakat dan aktivitas sosial sehingga sesuai dengan judul yang
masalah yang diteliti, setelah data yang diperlukan terkumpul lalu peneliti akan
menganalisis data tersebut, dan untuk hasil akhirnya berupa kesimpulan dari data
yang diteliti. Dari kesimpulan tersebut dapat menjawab penelitian yang dirumuskan
F. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Strategi
sasaran dan tujuan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerapan
strategi dilakukan dengan tujuan agar dalam pelaksanaan sebuah program atau
kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang di harapkan. Berikut
beberapa teori yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian strategi antara
lain. Menurut Marrus (1995) dalam Umar (2001:31), “Strategi adalah proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa strategi adalah suatu tindakan yang dirancang oleh sebuah organisasi
dengan harapan kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Dengan adanya strategi ini organisasi memiliki target yang jelas
2. Pengertian Komunikasi
(receiver) dengan maksud dan tujuan tertentu. Tujuan dari komunikasi adalah
dipahami oleh orang lain (to make opinions, fellings, information etc, known or
understood by others).”
proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain
hubungan.”
dengan tujuan tertentu dan dengan harapan dapat tercapainya makna yang sama
3. Strategi Komunikasi
terlebih dahulu agar informasi yang disampaikan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Strategi komunikasi juga dilakukan dengan maksud agar informasi yang
terkait mengenai rencana dan taktik atau cara akan dipergunakan untuk
1. Mengenal Khalayak
pihak yang sama sekali tidak pasif, melainkan aktif. Sehingga antara komunikator
dan komunikan bukan saja terjadi sebuah hubungan, tetapi juga saling
2. Menyusun Pesan
dan materi. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media
komunikasi. Isi dari sebuah pesan bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,
informasi, nasihat atau propaganda. Syarat dari sebuah pesan yang efektif adalah
3. Menetapkan Metode
penyampaian sebuah komunikasi juga salah satu hal yang penting agar efektivitas
antara lain:
18
harus mampu melihat dan menyesuaikan keadaan dan kondisi khalayak dengan
media komunikasi yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi
komunikan tidak semua sama, seperti halnya media komunikasi yang memiliki
perencanaan dalam melakukan komunikasi agar tujuan dari pesan yang dimaksud
Dalam menjalankan bisnis salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan
yang ingin disampaikan dapat sesuai dengan maksud dan tujuan yang diinginkan.
pertukaran informasi yang dilakukan di dalam dunia bisnis baik secara verbal
maupun non verbal dengan maksud dan tujuan tertentu. Dalam menyampaikan
kata-kata yang mudah dimengerti dan dipahami lawan bicara, selain itu seorang
komunikator juga harus dapat memilih dan menggunakan media yang tepat saat
5. Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi dua arah dimana pesan yang
disampaikan oleh pengirim dapat dipahami oleh penerima pesan dan penerima
pesan tersebut akan melakukan umpan balik dari pesan yang tersebut. Jadi
komunikasi efektif terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara
mencapai pemahaman yang sama sang pihak yang lain melakukan tindakan, dan
Menurut Nurjaman dan Umam (2012:45-46), Ada lima aspek yang harus
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila
adanya umpan balik dan aksi dari penerima pesan. Dengan melakukan
komunikasi yang efektif orang lain akan memahami maksud dan tujuan dari pesan
yang ingin kita sampaikan dan dapat melakukan tindakan sesuai dengan yang kita
menyebarkan informasi.
6. Hambatan Komunikasi
penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun apa jadinya jika komunikasi
yang dilakukan mengalami kendala dan hambatan. Oleh karena itu penting untuk
komunikasi agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan
a. Kebisingan (noise-factor)
Kebisingan adalah hambatan berupa suara-suara yang mengganggu
jalannya komunikasi sehingga pesan komunikasinya tidak bisa diterima
sebagaimana mestinya.
b. Faktor semantik
Faktor semantik adalah hambatan berupa pemakaian kata atau istilah yang
menimbulkan salah paham atau pengertian.
c. Interest (kepentingan)
Kepentingan akan membuat seseorang atau orang banyak selektif dalam
hal penghayatan atau tanggapannya. Orang-orang cenderung hanya
memperhatikan rangsangan-rangsangan yang ada hubungan dengan
kepentingannya.
22
d. Motivasi
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar
dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan
dan kekurangan-kekurangan seseorang berbeda dengan yang lainnya dari
waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat
e. Prasangka
Merupakan salah satu hambatan berat terhadap berlangsungnya
komunikasi, sebab orang yang memiliki prasangka belum apa-apa sudah
bersikap was-was dan menantang komunikator atau pembicara yang
hendak melancarkan komunikasi.
sependapat dan melakukan seperti apa yang disampaikan oleh orang yang
paksaan melainkan dengan cara membujuk orang lain agar sependapat dan mau
harus membiasakan diri berbicara dengan kata-kata, istilah istilah, dan ide-ide
23
yang dimengerti oleh orang banyak. Dalam hal ini dia mengemukakan empat
Dari definisi yang penulis paparkan dapat disimpulkan bahwa seorang humas
untuk bisa mempengaruhi orang lain haruslah memperhatikan informasi yang ingin
di sampaikan. Informasi tersebut haruslah jelas dan mudah dimengerti oleh lawan
bicara. Agar informasi yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh lawan bicara
penting dilakukannya pendekatan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menarik
bicara maka upaya selanjutnya yaitu dengan membuat lawan bicara memiliki rasa
8. Media Komunikasi
sehingga tujuan dari pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik
Media yang digunakan dapat berupa media komunikasi elektronik maupun media
komunikasi nonelektronik.
BAB II
A. Profil Perusahaan
dimulai pada abad ke-19. Pada masa itu Belanda mendirikan perusahaan pabrik
gula dan pabrik teh dan mendirikan tenaga pembangkit listrik untuk keperluan
bisnisnya. Untuk pertama kalinya perusahaan listrik swasta yang dipegang oleh
Maattschappy) dan dilegal untuk kota Pontianak dan sekitarnya pada tanggal 25
Agustus 1922.
perusahaan kelistrikan diambil alih oleh Jepang dan dinamai dengan NIPPON
tidak bertahan lama dengan ditandai kekalahan dan menyerahnya Jepang kepada
Amerika Serikat pada Perang Dunia ke-2 dan mengharuskan Jepang untuk
ANIEM dengan Ir. De Moon sebagai kepala terakhir dari perusahaan ini. Setelah
26
27
Pada tanggal 20 Mei 1961 lewat Surat Keputusan Menteri PUT 1611 PLN
menetapkan keputusan dengan Ir. Rusdi Hadjerat sebagai pemimpin PLN yang
sesuai dengan ketetapan menteri. Pembagian ini dilakukan dengan tujuan agar
dan dibawah koordinasi oleh PLN UIW (Unit Induk Wilayah) Kalimantan Barat.
Saat berdirinya PT PLN (Persero) ULP Siantan pertama kali berlokasi di Jalan Budi
Utomo dengan menyewa Ruko yang ada disana sebagai tempat untuk
menjalankan kegiatan perusahaan selama 2 tahun dimulai dari tahun 2001 hingga
2002, lalu ditahun 2002 PT PLN (Persero) ULP Siantan pindah lokasi kantor dari
Jalan Budi Utomo ke Gang Remis, Jalan Gusti Situt Machmud, Pontianak Utara
dan menetap selama 6 tahun dengan keadaan masih menyewa Ruko yang ada
akhirnya di tahun 2006 PT PLN (Persero) ULP Siantan memiliki kantor tetap yang
kualitas pelayanan terbaik dan terdepan dalam penyedia kelistrikan nasional, PT PLN
(Persero) ULP Siantan memiliki visi, misi, dan motto perusahaan. Adapun visi, misi, dan
VISI
MISI
2. Mengelola niaga dan manajemen pelanggan serta penjualan tenaga listrik untuk
kinerja perusahaan.
3. Mengelola sumber data dan aset perusahaan secara efisien, efektif dan sinergis untuk
Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Keamanan serta prinsip tata kelola perusahaan
MOTTO
"Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik"
a. Aspek Kepegawaian
Aset berharga yang dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia
yang berkualitas (SDM). Dengan memiliki SDM yang unggul perusahaan dapat
dengan mudah mencapai tujuannya. SDM dimiliki oleh perusahaan dalam hal ini
29
adalah tenaga kerja atau karyawan, baik itu perusahaan kecil maupun perusahaan
besar pasti memiliki karyawan. Perusahaan juga harus mampu untuk mengelola
dibagi menjadi dua yaitu karyawan tetap dan outsourcing. Saat ini jumlah
karyawan tetap yang dimiliki PT PLN (Persero) ULP Siantan sebanyak 18 orang
dan karyawan outsourching sebanyak 165 orang. Untuk Lebih jelasnya dapat
Tabel 2
Jumlah Karyawan Pada PT PLN (Persero) ULP Siantan
Berdasarkan Status Karyawan
Berdasarkan pada tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa status karyawan yang
ada pada PT PLN (Persero) ULP Siantan terbagi menjadi 2 bagian yaitu karyawan
tetap dan karyawan outsourcing. Yang menjadi karyawan tetap pada PT PLN
(Persero) ULP Siantan adalah Manajer ULP Siantan, Kepala K3L, 4 orang bagian
Teknik. Total jumlah karyawan tetap PT PLN (Persero) ULP Siantan adalah 18
bagian Teknik, 33 orang bagian Transaksi Energi Listrik. Total jumlah karyawan
berdasarkan pada tingkat pendidikannya. Hal tersebut dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3
Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pada PT PLN (Persero) ULP Siantan
1 SMA/SMK 11 61,1 %
2 D3 4 22,2 %
3 S1 3 16,7 %
Total 18 100 %
Dari tabel tersebut dapat kita ketahui bahwa terdapat pembagian karyawan
terakhir dari para karyawan tetap yang ada pada PT PLN (PERSERO) ULP
Siantan. Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa karyawan yang mempunyai
yaitu 5 orang, diikuti oleh pelayanan administrasi dan transaksi energi masing-
masing sebanyak 3 orang. Jadi total yang berpendidikan SMA/SMK yaitu 11 orang.
teknik, dan transaksi energi masing-masing sebanyak 1 orang. Jadi total karyawan
karyawan yang mempunyai pendidikan terakhir Strata-1 (S1) yaitu transaksi energi
b. Aspek Pemasaran
Agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
Salah satu strategi pemasaran yang sering digunakan adalah Bauran Pemasaran
digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam
pasar sasaran.
digunakan sebagai alat bagi perusahaan untuk mengetahui keinginan pasar dan
dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa
terdapat 7-P yaitu: Product (Produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), Place
(Bukti Fisik). Adapun penjelasan konsep 7P yang ada pada PT PLN (Persero) ULP
a. Product (Produk)
Produk adalah bentuk barang atau jasa yang ditawarkan dan diperjual
kebutuhan pasar. Secara umum ada beberapa produk yang dihasilkan oleh
tambah daya listrik, dan jasa pasang baru. Adapun uraian dari produk-produk
pelanggan yang ingin menambah Daya Listrik mereka dalam jangka waktu
tertentu. Misalnya pada acara-acara besar seperti nikahan, konser, pesta, dll.
yang dapat memakan Daya Listrik yang cukup besar. Saat memasang daya listrik
sementara ini pelanggan dapat memilih tenggang waktu yang mereka inginkan.
Dan apabila tenggang waktu yang telah ditentukan berakhir, maka PLN akan
Jasa tambah daya listik merupakan jasa yang ditawarkan oleh PLN kepada
pelanggan yang ingin menambah daya listrik yang mereka miliki. Seiring
listrik yang dibutuhkan juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk
pelanggan yang ingin agar daya listrik yang mereka miliki ditambah, dapat
2. Price (Harga)
barang atau jasa yang dijual. Pada PT PLN (Persero) ULP Siantan tarif harga
Berikut merupakan daftar harga listrik berdasarkan tarif dan golongan yang disediakan
oleh PLN.
Tabel 4
Daftar Harga Listrik berdasarkan Tarif dan Golongan Yang
Disediakan Oleh PLN
Tarif
1 Rumah Tangga
2 Bisnis
3 Industri
4 Perusahaan
5 Pemasangan Sementara
PS - Rp. 1.644,52 -
3. Place (Tempat),
Tempat usaha merupakan lokasi dimana kita akan melakukan proses jual beli.
Saat ini tempat usaha PT PLN (Persero) ULP Siantan berada di Jalan Khatulistiwa,
Tempat berdirinya kantor PT PLN (Persero) ULP Siantan sendiri terbilang cukup strategis
dimana perusahaan ini terletak di tengah-tengah Kecamatan Pontianak Utara dan mudah
35
diakses oleh pelanggan PLN Siantan itu sendiri karena berada di tepi Jalan Khatulistiwa,
4. Promotion (Promosi)
Promosi adalah kegiatan bisnis yang mempunyai tujuan agar konsumen bisa
lebih mengenal dan tertarik dengan produk bisnis Anda. Untuk mempromosikan
menggunakan media sosial dan aplikasi PLN Mobile. Media sosial digunakan untuk
menawarkan harga yang terjangkau dan pemasangan listrik yang mudah. Media sosial
yang digunakan oleh PLN adalah instagram, facebook, dan whatsapp official PLN.
PLN Mobile merupakan aplikasi yang dibuat oleh PT PLN untuk memudahkan
pelanggan melakukan pembelian produk jasa PLN. Aplikasi ini menawarkan fitur beli
token listrik, bayar tagihan, pengaduan gangguan, pasang baru, tambah daya dan fitur
lainnya. Untuk menarik pelanggan agar menggunakan PLN Mobile ini, PLN
Dengan menggunakan media sosial dan aplikasi PLN Mobile PLN, PLN (Persero)
ULP Siantan dapat memasarkan produk layanan jasa mereka dengan cepat, efektif dan
dapat dengan mudah menjangkau secara luas target pasar ke seluruh Indonesia.
Bukti fisik merupakan semua yang berbentuk peralatan atau perangkat yang
digunakan untuk mendukung berjalannya bisnis kita. Bukti fisik adalah hal nyata
yang dapat dilihat atau dirasakan oleh konsumen terhadap produk atau jasa yang
dalam menilai produk yang ditawarkan. Pada perusahaan jasa bukti fisik yang dapat
petugas telah melayani pelanggan dengan baik, penanganan keluhan yang tergolong
cepat, ruang tunggu yang nyaman, atau lengkapnya sarana dan prasarana yang ada
Bukti fisik pada PT PLN (Persero) ULP Siantan dapat dilihat pada saat petugas
baik seperti saat kedatangan akan disambut dengan ramah dan dibukakan pintu oleh
petugas PLN serta setiap keluhan dan pertanyaan pasti akan ditanggapi dengan baik
oleh petugas PLN. Di dalam ruangan pelanggan akan difasilitasi ruang tunggu ber-ac,
televisi, koran, dan fasilitas lain seperti wifi sehingga pelanggan tidak bosan ketika
menunggu giliran di loket dan pelanggan merasa puas..Bukti fisik juga dapat dilihat
6. People (Partisipan)
Yang termasuk dalam aspek ini tentu saja bukan hanya konsumen namun
semua SDM yang terlibat termasuk pekerja atau tim bisnis. Hal ini sangat penting
berbeda dalam dunia bisnis. Dimana orang-orang yang ada di sebuah perusahaan
diberikan oleh perusahaan. Semua sikap dan tindakan yang dilakukan karyawan yang
ada di kantor akan diperhatikan dan dinilai oleh konsumen. Baik cara bersikap, bertutur
pelanggan. Hal ini akan menjadi faktor keberhasilannya penyampaian jasa atau barang
kepada pelanggan.
37
Di PT PLN (Persero) ULP Siantan yang menjadi partisipan adalah petugas PLN itu
sendiri yang memberikan pelayanan kepada konsumen. Dimana petugas PLN harus bisa
melakukan komunikasi yang baik, berpenampilan yang rapi, dan bekerja dengan
7. Process (Proses)
oleh pimpinan perusahaan sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan dapat diarahkan
dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah ditentukan agar tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik. Untuk PT PLN (Persero) ULP Siantan
khususnya dan PT PLN (Persero) secara umumnya memiliki prosedur atau langkah-
1. Struktur Organisasi
perusahaan. Hal ini bertujuan agar kinerja perusahaan akan semakin efektif
karena masing-masing bagian memiliki tugas yang jelas serta terarah demi
jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan
jenis wewenang, bidang, dan hubungan pekerjaan. Instruksi yang diberikan akan
transaksi energi, bagian teknik, dan bagian K3L (Kesehatan, Keamanan kerja, dan
diduduki oleh Manager ULP, diikuti oleh Ahli Kinerja, Pejabat K3L, Supervisor, dan
para staf.
2. Uraian Pekerjaan
Uraian pekerjaan (job description) adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan tanggung
jawab dan kualifikasi untuk pekerjaan tertentu, berdasarkan analisis pekerjaan. Uraian
pekerjaan biasanya meliputi tujuan jabatan, tugas pokok, dan wewenang yang dimiliki.
Dengan adanya uraian pekerjaan dapat mewujudkan pencapaian kinerja perusahaan yang
semakin baik. Untuk uraian pekerjaan pada PT PLN (Persero) ULP Siantan tiap bagiannya dapat
1. Manager ULP
a. Tujuan Jabatan
tenaga listrik, niaga dan pelayanan pelanggan sesuai dengan kewenangannya dalam
b. Tugas Pokok
distribusi.
c. Wewenang
2. Menandatangani surat keluar, Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL),
a. Tujuan Jabatan
b. Tugas Pokok
c. Wewenang
a. Tugas Pokok
a. Tugas Pokok
1. Menyusun rencana kerja seksi Sumber Daya manusia sesuai rencana kerja
pengobatan pegawai.
untuk pelaporannya.
5. Supervisor Teknik
a. Tujuan Jabatan
pengembangan aset jaringan dan kontruksi distribusi serta penyarn bungan dan
pemutusan.
b. Tugas pokok:
pelayanan teknik.
42
berlaku.
c. Wewenang
1. Manuver jaringan
a. Tugas Pokok:
distribusi.
a. Tugas pokok:
Pengukur dan Pembatas (APP) dan penyaluran energi dengan bagian terkait.
billing.
43
termasuk APP.
5. Mengevaluasi gagal baca meter Automatic Meter Reading (AMR), dan tindak
lanjutnya.
9. Melakukan sarnpling penerapan kWh baru hasil Metrologi dan tera ulang
10. Memastikan kebenaran hasil pemeriksaan seting meter elektronik Relay dan
Perawatan APP.
Umum (PJU)
a. Tugas pokok:
(SOP).
dan lain-lain.
a. Tugas Pokok:
1. Menyusun rencana kerja seksi pernbacaan rneter kerja sebagai pedoman kerja.
meter pelanugan sesuai golongan dan jenis tarifnya untuk proses selanjutnya.
unit.
penyelesaian.
BAB III
PENYAJIAN DATA
Maka telah menjadi tanggung jawab bagi PLN itu sendiri untuk senantiasa menjaga
keamanan dan keselamatan bagi masyarakat dalam menggunakan listirk. Salah satu
program unggulan yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) ULP Siantan untuk
teliti. Maka dari itu, penulis melakukan metode pencarian data menggunakan
mendapatkan data yang diperlukan, maka penulis melakukan tiga cara yaitu:
tersampaikan dengan baik dan tujuannya tercapai, maka penting untuk menyusun
penulis lakukan pada PT PLN (Persero) ULP Siantan, langkah awal yang dilakukan
46
47
masyarakat yang berpotensi terkena sengatan listrik. Jadi rumah yang dalam
listrik akan kita datangi, kita edukasi, kita himbau supaya untuk berhati-hati dalam
mengetahui program tersebut karena waktu itu petugas PLN sudah datang
kerumah saya untuk melakukan sosialisasi mengenai program ini kepada saya.”
Hal tersebut didukung pula dengan observasi dan studi dokumentasi yang penulis
informan 4 jawabannya adalah “Eh, tidak ada sih, tidak ada edukasi terhadap saya
48
gitu, ataupun orang lain pun tidak ada, saya pun tahu cuma yang umum saja sih
Pak.” Dari hasil wawancara diatas dapat kita ketahui bahwa informasi yang
kepada masyarakat luas, karena masih ada masyarakat yang tidak mengetahui
Namun saat penulis menanyakan hal ini kepada masyarakat, apakah selama
akan hal itu Pak, sampai saat ini sih belum ada. Yang memberikan himbauan
terkait bahaya listrik setahu saya sih petugas aja.” Hal ini juga disampaikan oleh
saat ini sih belum ada Pak.” Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan kepada
masyarakat bahwa masih belum ada himbauan yang instansi lembaga masyarakat
masyarakat.
49
Facebook, WhatsApp, Instagram ketika ada kegiatan sosialisasi yang kita lakukan
tersebar luas. Hal ini juga didukung oleh observasi dan studi dokumentasi yang
penulis lakukan bahwa memang benar adanya postingan informasi terkait aspek-
kepada masyarakat. Untuk postingan media sosialnya dapat dilihat pada bagian
Selanjutnya penulis ingin mengetahui siapa saja yang menjadi target sasaran
menggunakan listrik dari PLN.” Hal ini juga disampaikan oleh informan 2,
umum yang dia istilahnya beraktivitas di dekat jaringan listrik seperti orang
membangun bangunan dekat jaringan listrik, orang memasang baliho, atau papan
nama dekat jaringan listrik nah itu khususnya, cuma secara umumnya masyarakat
luas.” Hal ini juga sesuai dengan observasi dan dokumentasi yang penulis lakukan
maka menurutnya yaitu “Hal ini dilakukan di ruang lingkungan kantor ULP Siantan
untuk ULP Siantan yaitu disekitar masyarakat yang berada di area ULP Siantan
khusus, cuma pada dasarnya ditempat dimana PLN itu ada atau listrik itu ada nah
disitu harus dilakukan edukasi ke masyarakat.” Hal tersebut juga didukung dengan
disampaikan mudah dipahami dan diterima oleh lawan bicara sehingga lawan
bicara dapat mengerti maksud dari pesan yang ingin disampaikan. Berdasarkan
dari hasil wawancara yang penulis lakukan kepada informan 1, cara yang petugas
ini agar dapat dipahami oleh masyarakat menurutnya yaitu “Agar masyarakat lebih
mudah memahami apa yang kami sampaikan, tentunya yang pertama kami
mereka seperti menanyakan nama, berapa lama tinggal disini, dan lain sebagainya
51
hal ini bertujuan untuk memancing lawan bicara agar bisa aktif merespon dan
maka kami akan sampaikan terkait resiko yang akan terjadi apabila tidak
menurut informan 2 yaitu “Kita buat dalam bentuk poster, jadi kalau kita gambarkan
dalam bentuk poster dengan gambar-gambar istilahnya disitu menarik nah itu pasti
akan lebih mudah diterima oleh masyarakat daripada kita menjelaskan dengan
kata-kata saja namun kita juga barengi dengan itu dengan gambar poster.”
Berdasarkan dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa petugas dapat
kepada masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dari pernyataan dari informan 3 yaitu
“Iya saya dapat memahami maksud dari informasi yang disampaikan kepada saya
bahwa saya harus berhati-hati dan peduli terhadap keselamatan saya dari
mereka lebih mendalam tentang apa saja informasi yang PLN sampaikan kepada
tidak membakar sampah dibawah jaringan listrik dan selalu berhati-hati dalam
penggunaan listrik agar senantiasa dalam keadaan aman dan terhindar dari
mengedukasi saya mengenai apa saja kegiatan yang tidak boleh dilakukan karena
memiliki resiko tersengat listrik, petugas juga menghimbau kepada saya agar
selalu berhati-hati dalam penggunaan listrik agar dapat terhindar dari sengatan
listrik. Petugas juga membagikan brosur kepada saya tentang aspek keselamatan
ketenagalistrikan.” Hal tersebut diperkuat dengan temuan data dari hasil observasi
listrik dan menghimbau mereka agar tetap berhati-hati saat melakukan aktivitas di
mempengaruhi mereka agar sependapat dan mau melakukan seperti apa yang
Menurut informan 1 yaitu “Hal ini berkaitan dengan pertanyaan yang tadi, yaitu
dan bahkan bisa meninggal dunia. Dengan begitu masyarakat akan lebih waspada
dan lebih peduli terhadap keselamatan mereka terhadap potensi bahaya sengatan
53
listrik.” Sedangkan menurut informan 2 adalah “Pertama kita ajak, kita himbau dulu
masyarakat bahwa listrik itu berbahaya dan kita ceritakan aja apa adanya bahwa
resiko ketika tersengat listrik adalah kematian jadi dengan begitu masyarakat
memiliki kewaspadaan yang lebih karna ini bahaya loh gitukan, bukan untuk saya
tapi untuk masyarakat itu sendiri ini berbahaya, jadi jangan ambil resiko untuk
bekerja dekat jaringan listrik, beraktivitas dekat jaringan listrik karena akibatnya
sengatan listrik tersebut. Menurut informan 3 yaitu “Bukannya tidak tahu bahwa
yang saya lakukan berpotensi bahaya tersengat listrik, namun saya lebih memilih
akan hal itu bahwa mendirikan bangunan dekat jaringan listrik itu sangat
berbahaya, saya tidak berani untuk menyampaikan hal ini kepada atasan saya
kurang peduli akan hal itu. Saya hanya ingin pekerjaan yang ditugaskan kepada
saya selesai saja.” Dalam hal ini petugas masih belum dapat mempengaruhi
Untuk mengetahui respon atau feedback dari kegiatan yang kita lakukan,
tentunya kita harus mengetahui tanggapan dari target dari sasaran program ini
lebih tahu dan peduli terhadap keselamatan mereka mulai dari hal yang kecil
tentunya positif dan menyambut baik akan hal ini karna tujuan dari program ini juga
jadi yang awalnya mereka ini tidak faham menjadi lebih paham dan lebih berhati-
hati dalam memanfaatkan tenaga listrik. Intinya mereka berterima kasih dan
terhadap program ini tentunya baik dan mendukung apa yang telah dilakukan oleh
petugas. Hal ini disampaikan langsung oleh masyarakat melalui wawancara yang
penulis lakukan kepada informan 3 yang menyatakan “Tentu saja saya sangat
program ini dengan adanya program ini masyarakat menjadi tahu bagaimana cara
pemanfaatan listrik yang baik dan benar.” Dan pernyataan dari informan 4 yaitu
“Bagus Pak, bagus karena itu buat informasi juga buat masyarakat luas kan Bapak
kan, jadi yang tidak tahu menjadi tahu dan berhati-hati Bapak nah gitu. Itu saya
pesan yang disampaikan serta adanya umpan balik dan aksi dari penerima pesan.
sesuai dengan rencana dan tujuan atau belum adalah dengan mewawancarai
55
informan 1 mengenai apakah program ini sudah efektif berjalan dengan rencana
dan tujuan yang diinginkan, maka informan 1 menyatakan “Untuk saat ini sudah
berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan kami, namun tentunya program ini
bahaya listrik yang ada. Selain itu kami juga menerima kritik dan masukan dari
masyarakat agar program ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.” Hal tersebut
juga disampaikan oleh informan 2 yaitu “Untuk target sudah tercapai dan saya rasa
sudah efektif namun masih ada beberapa yang perlu ditingkatkan jadi masyarakat
ini sangat luas, masyarakat ini sangat beragam jadi bagimana caranya supaya
informasi ini, sosialisasi ini lebih menjangkau atau lebih banyak menjangkau
masyarakat secara umum itu menjadi PR.” Berdasarkan dari wawancara yang
penulis lakukan kepada informan 1 dan 2 bahwa petugas telah mencapai target
dan program ini dinyatakan sudah berjalan efektif. Namun saat penulis melakukan
adalah “Bukannya tidak tahu bahwa yang saya lakukan berpotensi bahaya
juga menyatakan “Eh, biasa nih Pak ya tuntutan dari perusahaan kebijakan yang
sudah diaturnya Pak, jadi kita”. Hal ini bertentangan dengan penuturan dari
petugas yang menyatakan bahwa program sudah berjalan efektif namun saat
mengetahui potensi bahaya yang ditimbulkan dari sengatan listrik. Data yang
informan 1 bahwa “Mungkin informasi mengenai bahaya listrik ini belum sampai
kepada mereka atau bisa jadi juga mereka sudah mengetahui bahwa listrik itu
juga disampaikan oleh informan 2 yaitu “Ya mungkin karena belum teredukasi jadi
masyarakat ini masih menganggap karena listrik ini barang yang tidak terlihat jadi
tidak Nampak bahwa itu bahaya tidak kasat mata itu bahaya cuma sebenarnya itu
bahaya sekali nah itu mungkin masyarakat menganggap itu biasa-biasa saja, ini
kabel-kabel biasa karena listrik itu kan tidak ada wujudnya.” Untuk mendukung
petugas PLN. Menurut informan 4 menyatakan bahwa “Eh, tidak tahu itu Pak.
Tidak sampai disitu penulis juga menanyakan apakah selama ini petugas PLN
“Eh, tidak ada sih, tidak ada edukasi terhadap saya gitu, ataupun orang lain pun
tidak ada, saya pun tahu cuma yang umum saja sih Pak.” Namun dari observasi
57
dan studi dokumentasi yang penulis lakukan petugas telah memberikan informasi
Dari data yang penulis dapatkan dapat disimpulkan petugas memang ada
menyeluruh dan cepat kepada masyarakat dan hal ini membutuhkan waktu yang
cukup panjang.
itu beresiko dan berpotensi terkena sengatan listrik tapi mereka masih saja
sengatan listrik yang ada di Kalimantan Barat tergolong tinggi. Dari wawancara
yang penulis lakukan, informan 1 menyatakan “Ya, hal ini dikarenakan kurangnya
mungkin juga mereka belum mengetahui akan potensi bahaya sengatan listrik
yang mereka hadapi, oleh karena itu kami semaksimal mungkin berupaya agar
menyatakan bahwa “Ya itu karena masyarakat disini masih kurang paham atau
adalah “Bukannya tidak tahu bahwa yang saya lakukan berpotensi bahaya
menyatakan bahwa “Eh, biasa nih Pak ya tuntutan dari perusahaan kebijakan yang
sudah diaturnya Pak, jadi kita susah melanggarnya.” Hal tersebut didukung pula
oleh observasi dan studi dokumentasi yang penulis lakukan bahwa kesadaran
akan keselamatan diri yang dimiliki oleh masyarakat masih tergolong rendah hal
ini dibuktikannya dengan mereka masih melakukan aktivitas yang beresiko terkena
konfirmasi terlebih dahulu dengan petugas PLN. Hal tersebut disampaikan oleh
listrik tanpa ada koordinasi, jadi yang awalnya aman ni, jaringan jauh dari rumah,
tanpa konfirmasi dengan PLN tanpa sepengetahuan PLN, ya itu tiba-tiba terjadi
apa-apa baru mereka lapor.” Hal ini didukung pula dengan temuan lapangan dari
hasil observasi dan studi dokumentasi yang penulis lakukan bahwa memang benar
bahwa masyarakat saat mendirikan bangunan di dekat jaringan listrik tidak adanya
Whatsapp dalam bentuk postingan informasi bahaya listrik, selain itu juga kami
Sedangkan menurut informan 2 yaitu “Kita harus koordinasi dengan kantor UP3
masyarakat secara cepat dan menyeluruh, baik itu melalui himbauan yang
daerah setempat, namun itu masih dikaji oleh UP3 dan wilayah Kalimantan Barat
dimana wewenang ada di 2 unit itu.” Dari penelitian dan data yang penulis
dapatkan dapat disimpulkan bahwa langkah yang petugas lakukan agar dapat
informasi bahaya listrik melalui media sosial seperti di Whatsapp, Instagram, dan
kesadaran dan kepedulian mereka terhadap bahaya sengatan listrik baik dengan
60
sampaikan dapat diketahui oleh masyarakat secara luas. Selain itu juga petugas
terhadap keselamatan diri mereka yang dilakukan oleh petugas adalah dengan
kasus kecelakaan yang telah terjadi seperti adanya kasus kesetrum, kebakaran
rumah, bahkan adanya korban yang meninggal dunia akibat dari sengatan listrik.
Dengan begitu masyarakat akan lebih sadar dan paham akan pentingnya
keselamatan diri mereka terhadap potensi sengatan listrik dengan selalu waspada
dan berhati-hati saat melakukan berbagai aktivitas di dekat jaringan listrik. Sambil
ini, perlu juga adanya ditingkatkan dari program ini dengan mencari cara-cara yang
lebih efektif lagi agar masyarakat lebih teredukasi dan informasi yang disebarkan
dapat tersampai kepada masyarakat secara luas baik itu melalui himbauan yang
daerah setempat.
61
seperti baliho, tenda, umbul-umbul dll, maka petugas tentunya akan mengingatkan
mereka akan potensi bahaya listrik yang mereka hadapi tersebut sambil
menjelaskan juga beberapa kasus kecelakaan yang sudah pernah terjadi apabila
masih mendirikan bangunan di dekat jaringan listrik. Dengan begitu mereka akan
lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di dekat jaringan listrik. Setelah
kepada unit induk diatas yaitu PLN UP3 Pontianak dan PLN Unit Induk Wilayah
Kalimantan Barat. Fungsi dari monitoring ini yaitu untuk mengontrol dan mengecek
PEMBAHASAN
Keselamatan Ketenagalistrikan
Berdasarkan penyajian data yang penulis paparkan pada Bab III, dapat diketahui
bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara pengirim dan perima
dengan tujuan tertentu dan dengan tujuan dapat tercapainya makna yang sama
dengan apa yang dimaksud oleh pengirim pesan (sender). Menurut Ferianto dan
informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapainya persepsi
dengan tujuan agar masyarakat paham dan peduli terhadap keselamatan mereka
saat melakukan aktivitas di dekat jaringan listrik dapat tercapai. Strategi yang
pemerintah, atau lewat postingan di media sosial sehingga target dan tujuan dari
60
61
lakukan adalah dengan cara sosialisasi door to door dan lewat postingan sosial
media. Sedangkan yang belum terlaksana adalah melakukan kerja sama dengan
cepat, tentunya petugas harus dapat memilih media komunikasi yang tepat. Media
yang ingin disampaikan kepada masyarakat secara luas. Media yang digunakan
dengan penyampaian lewat lisan, brosur, dan standing banner. Sedangkan media
Agar informasi yang petugas sampaikan tepat sasaran dan tujuannya dapat
tercapai, penting agar dapat menetapkan lokasi dan mengenal target yang
menjadi sasaran dari informasi yang akan disampaikan. Berdasarkan dari data
62
sekitar wilayah Siantan. Sedangkan yang menjadi target sasaran dari Program
Dengan mengetahui lokasi dan target yang akan dituju tentunya akan
kepada sasaran (public) menjadi efektif adalah dengan mengenal sasaran yang
bahwa,
akan menjadi lebih efektif dan dapat mempengaruhi khalayak tersebut untuk
informasi yang disampaikan sesuai dengan rencana dan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Arni (2004:65), “Strategi komunikasi adalah semua yang terkait mengenai
rencana dan taktik atau cara akan dipergunakan untuk melancarkan komunikasi
63
informasi yang disampaikan dapat dipahami dan diterima oleh khalayak luas.
Berdasarkan data yang penulis peroleh cara yang dilakukan oleh petugas agar
mendapatkan perhatian dan respon dari lawan bicara, maka langkah selanjutnya
yang petugas lakukan adalah menginformasikan inti dari pesan yang ingin
aktivitas di dekat jaringan listrik dan menghimbau masyarakat agar selalu waspada
dan berhati-hati.
aktivitas didekat jaringan listrik buktinya saat penulis mewawancarai salah satu
meskipun telah di ingatkan oleh petugas agar tidak melakukannya mereka lebih
masyarakat agar informasi yang petugas sampaikan dapat diterima dan dapat
mempengaruhi lawan bicara yang petugas lakukan yaitu dengan cara melakukan
mereka lakukan karena memiliki resiko tersengat listrik serta dengan menghimbau
kepada masyarakat bahwa listrik itu bahaya dan menyampaikan beberapa kasus
64
kesetrum, kebakaran rumah, dan bahkan bisa meninggal dunia. Dengan begitu
Hal tersebut didukung pula dengan teori yang ada bahwa agar informasi yang
disampaikan dapat diterima dan mempengaruhi orang lain agar sependapat dan
mau melakukan seperti yang disampaikan oleh petugas adalah dengan melakukan
dahulu kepada mereka denga menanyakan nama, berapa lama tinggal disini, dan
biasanya akan timbul rasa ingin tahu dari mereka terhadap informasi yang
dapat mempengaruhi masyarakat agar dapat melakukan seperti apa yang petugas
65
kebakaran rumah, dan bahkan bisa meninggal dunia. Dengan begitu masyarakat
akan mengambil keputusan agar lebih waspada dan lebih peduli terhadap
kepada mereka agar berhati-hati dan lebih peduli terhadap keselamatan mereka
Komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila antara pengirim pesan dan
penerima pesan memiliki pandangan yang sama. Berdasarkan data yang telah
penulis dapatkan komunikasi yang petugas lakukan masih belum berjalan efektif
karena masih ada masyarakat yang belum mengetahui informasi yang petugas
sampaikan, selain itu masyarakat yang sudah diberikan informasi terkait bahaya
tanggapan masyarakat terhadap program ini adalah positif, menyambut baik, dan
listrik.
tanggapan dan respon yang positif dari masyarakat, petugas harus mampu
66
mereka dan harapan kedua belah pihak dapat tercapai. Dengan konsisten
antara petugas dan masyarakat. Sehingga citra perusahaan pun akan menjadi
semakin baik.
dari Program akan dilakukan. Namun apa jadinya jika dalam pelaksanaannya
komunikasi yang dilakukan tidak efektif akibat adanya hambatan yang diterima.
Oleh karena itu petugas harus mengetahui apa saja hambatan yang mereka alami
Berdasarkan dari penelitian yang penulis lakukan kendala yang petugas alami
sama sekali belum mengetahui adanya informasi yang petugas lakukan terkait
akan bahaya listrik yang mereka lakukan saat melakukan aktivitas di dekat
jaringan listrik. Selain itu juga terdapat masyarakat yang sebenarnya sudah
mengetahui bahwa yang dia lakukan berbahaya dan berpotensi terkena sengatan
tidak tersampaikan kepada masyarakat secara luas hal ini dikarenakan jumlah
yang petugas lakukan dapat tersampaikan secara luas dan cepat kepada
masyarakat namun hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah petugas yang
masyarakat yang hanya berjumlah 2 orang yaitu Manajer dan Kepala Laks K3.
maksimal dan akan ada masyarakat yang belum mengetahui informasi yang
petugas sampaikan.
dan bijak. Masyarakat tetap melakukan aktivitas didekat jaringan listrik meskipun
yang kurang peduli terhadap keselamatannya dari ancaman dan bahaya listrik. Hal
ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kasus kecelakaan umum yang terjadi
akibat sengatan listrik pada tahun 2018-2021 untuk wilayah Kalimantan Barat.
Tabel 1
Data Kasus Kecelakaan Umum Akibat Sengatan Listrik
Di Wilayah Kalimantan Barat
akibat sengatan listrik pada wilayah Kalimantan Barat masih tergolong tinggi.
68
potensi bahaya listrik yang mereka hadapi. Beberapa kegiatan yang banyak
Hal tersebut tentunya menjadi perhatian khusus dari petugas agar dapat
petugas sebarkan baik secara tatap muka maupun melalui media elektronik.
koordinasi dan konfirmasi terlebih dahulu dengan petugas PLN. Hal yang
atau kepentingan yang mereka lakukan dapat selesai dengan cepat tanpa peduli
tidak melakukan aktivitas di dekat jaringan listrik, tetap saja mereka melanggarnya
Hal ini didukung oleh teori yang ada bahwa perbedaan kepentingan
seseorang menjadi salah satu hambatan komunikasi yang dilakukan oleh petugas
a. Kebisingan (noise-factor)
Kebisingan adalah hambatan berupa suara-suara yang mengganggu
jalannya komunikasi sehingga pesan komunikasinya tidak bisa diterima
sebagaimana mestinya.
b. Faktor semantik
Faktor semantik adalah hambatan berupa pemakaian kata atau istilah yang
menimbulkan salah paham atau pengertian.
c. Interest (kepentingan)
Kepentingan akan membuat seseorang atau orang banyak selektif dalam
hal penghayatan atau tanggapannya. Orang-orang cenderung hanya
memperhatikan rangsangan-rangsangan yang ada hubungan dengan
kepentingannya.
d. Motivasi
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar
dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan
dan kekurangan-kekurangan seseorang berbeda dengan yang lainnya dari
waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat
e. Prasangka
Merupakan salah satu hambatan berat terhadap berlangsungnya
komunikasi, sebab orang yang memiliki prasangka belum apa-apa sudah
bersikap was-was dan menantang komunikator atau pembicara yang
hendak melancarkan komunikasi.
Dari data dan teori diatas dapat kita ketahui bahwa perbedaan kepentingan
listrik.
Agar informasi yang disampaikan dapat berjalan efektif petugas harus mampu
mereka bisa saja mengalami kecelakaan listrik seperti tersengat listrik dan bisa
mereka kepada masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan lebih waspada dan
di dekat jaringan listrik. Petugas juga harus selalu memonitoring kegiatan mereka
seperti apa yang petugas informasikan apa tidak. Dengan cara mengulang-ulang
mengerti dan sadar bahwa yang mereka lakukan itu berbahaya sehingga mereka
mencapai pemahaman yang sama sang pihak yang lain melakukan tindakan, dan
1. Mengenal Khalayak
pihak yang sama sekali tidak pasif, melainkan aktif. Sehingga antara komunikator
dan komunikan bukan saja terjadi sebuah hubungan, tetapi juga saling
dalam memahami maksud dari informasi yang petugas sampaikan. Dengan begitu
akan terjalin hubungan antara petugas dan masyarakat dan lebih memudahkan
2. Menyusun Pesan
dan materi. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media
informasi yang coba petugas sampaikan. Dengan menyusun pesan yang akan di
72
informasikan pula, petugas dapat lebih mengarahkan maksud informasi yang akan
berbelit-belit dan tepat sasaran berdasarkan maksud dari informasi yang akan
disampaikan
3. Menetapkan Metode
penyampaian sebuah komunikasi juga salah satu hal yang penting agar efektivitas
antara lain:
yang akan disampaikan misalnya dengan cara repetition dan informatif. Contohnya
saat petugas menjelaskan bahaya listrik kepada masyarakat yang masih tetap
melakukan aktivitas di dekat jaringan listrik meskipun sudah di beri tahu namun
adanya bahwa telah terjadinya kecelakaan akibat sengatan listrik yang menimpa
masyarakat tersebut menjadi paham dan sadar bahwa apa yang mereka lakukan
jaringan listrik.
begitu informasi yang petugas sampaikan dapat diketahui oleh masyarakat secara
dan pemilihan media yang tepat. Dengan melakukan komunikasi yang efektif,
BAB V
PENUTUP
Daftar Pustaka
Hardani,; Andriani, H.; Ustiawaty, J.; Utami, E. V.; Istiqomah, R. R.; Fardani, R. A.;
Sukmana, D. J.; Auliya, N. H. 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.
CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, Yogyakarta.
Husni, M. R.; Miftah, E.; Nurafrina, S.; Roro R. A.; Rahmat. H.; 2018. Manajemen
Pemasaran, Konsep dan Strategi. CV. Manhaji, Medan.
Nurjaman, K.; Umam, K. 2012. Komunikasi & Public Relation Panduan untuk
Mahasiswa, Birokrat, dan Praktisi Bisnis. Cv Pustaka Setia. Bandung.
26
Nurmi, 2015. Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kacang Telor Ayam Pada Pt. Cahaya Anugrah Sentosa Di
Kota Makassar. Jurnal Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi UNM.
LAMPIRAN 1
STRUKTUR ORGANISASI
26
LAMPIRAN 2
OBSERVASI CHEKLIST
OBSERVASI CHECKLIST
STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS PT PLN (PERSERO) ULP SIANTAN
DALAM MENGINFORMASIKAN PROGRAM PEDULI KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN
PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN WAWANCARA
Strategi Komunikasi
Ketenagalistrikan?
4. Media apa saja yang Bapak gunakan saat menginformasikan Program Peduli
Keselamatan Ketenagalistrikan?
program ini?
8. Apakah program ini sudah efektif berjalan sesuai dengan target dan tujuan
yang diinginkan?
Hambatan
tergolong tinggi?
10. Apa yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui potensi bahaya yang
11. Apa saja hambatan yang Bapak alami selama melakukan Program Peduli
12. Bagaimana cara Bapak mengatasi masalah yang Bapak hadapi selama
Ketenagalistrikan)
2. Apakah selama ini petugas PLN sudah melakukan edukasi atau memberikan
anda?
Ketenagalistrikan?
5. Apa saja informasi yang PLN sampaikan kepada Bapak terkait Program Peduli
Keselamatan Ketenagalistrikan?
petugas PLN?
Keselamatan Ketenagalistrikan)
2. Apakah selama ini petugas PLN sudah melakukan edukasi atau memberikan
Bapak?
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Informan 1
Nama : Marwaji
Strategi Komunikasi
Jawaban:
Ketenagalistrikan?
Jawaban:
Jawaban:
Hal ini dilakukan di ruang lingkungan kantor ULP Siantan dan sekitar wilayah
Siantan
4. Media apa saja yang Bapak gunakan saat menginformasikan Program Peduli
Keselamatan Ketenagalistrikan?
Jawaban:
Jawaban:
Agar masyarakat lebih mudah memahami apa yang kami sampaikan, tentunya
agar lebih mengenal mereka seperti menanyakan nama, berapa lama tinggal
disini, dan lain sebagainya hal ini bertujuan untuk memancing lawan bicara
agar bisa aktif merespon dan antusias mendengarkan informasi yang kami
sampaikan, setelah dirasa cukup, maka kami akan sampaikan terkait resiko
keselamatan ketenagalistrikan.
Jawaban:
Hal ini berkaitan dengan pertanyaan yang tadi, yaitu dengan menyampaikan
bisa meninggal dunia. Dengan begitu masyarakat akan lebih waspada dan
listrik
7. Setelah dilakukannya program ini apa tanggapan masyarakat terhadap
program ini?
Jawaban:
peduli terhadap keselamatan mereka mulai dari hal yang kecil seperti tidak
masyarakat tentunya positif dan menyambut baik akan hal ini karna tujuan dari
8. Apakah program ini sudah efektif berjalan sesuai dengan target dan tujuan
yang diinginkan?
Jawaban:
Untuk saat ini sudah berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan kami, namun
kita bersama terhadap potensi bahaya listrik yang ada. Selain itu kami juga
menerima kritik dan masukan dari masyarakat agar program ini dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Hambatan
tergolong tinggi?
Jawaban:
10. Apa yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui potensi bahaya yang
Jawaban:
Mungkin informasi mengenai bahaya listrik ini belum sampai kepada mereka
atau bisa jadi juga mereka sudah mengetahui bahwa listrik itu berbahaya
11. Apa saja hambatan yang Bapak alami selama melakukan Program Peduli
Jawaban:
Hambatan ya, hambatan yang kami hadapi yaitu jumlah masyarakat yang ada
Solusi
12. Bagaimana cara Bapak mengatasi masalah yang Bapak hadapi selama
Jawaban:
Nama : Sandi
Strategi Komunikasi
Jawaban:
masyarakat, jadi untuk komunikasi kita ada 3 metode yang pertama kita Door
yang berbahaya didekat jaringan listrik, nah itu kan tampak dari fisiknya, kita
yang kedua melalui instansi-instansi terkait jadi kita bias minta bantu ke
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat), nah itu dimana mereka ini lebih dekat
dengan masyarakat atau lebih sering terjun ke masyarakat kita minta bantu ke
ada 3 langkah.
Ketenagalistrikan?
Jawaban:
bangunan dekat jaringan listrik, orang memasang baliho, atau papan nama
dekat jaringan listrik nah itu khususnya, cuma secara umumnya masyarakat
luas.
Jawaban:
Khusus untuk ULP Siantan yaitu disekitar masyarakat yang berada di area ULP
Siantan khusus ULP Siantan, cuma pada dasarnya ditempat dimana PLN itu
ada atau listrik itu ada nah disitu harus dilakukan edukasi ke masyarakat
4. Media apa saja yang Bapak gunakan saat menginformasikan Program Peduli
Keselamatan Ketenagalistrikan?
Jawaban:
Media sosial ada dari Whatsapp, ada dari Instagram, dan Facebook.
Kita buat dalam bentuk poster, jadi kalau kita gambarkan dalam bentuk poster
dengan gambar-gambar istilahnya disitu menarik nah itu pasti akan lebih
saja namun kita juga barengi dengan itu dengan gambar poster.
Jawaban:
Pertama kita ajak, kita himbau dulu masyarakat bahwa listrik itu berbahaya dan
kita ceritakan aja apa adanya bahwa resiko ketika tersengat listrik adalah
karna ini bahaya loh gitukan, bukan untuk saya tapi untuk masyarakat itu
sendiri ini berbahaya, jadi jangan ambil resiko untuk bekerja dekat jaringan
program ini?
Jawaban:
kasih jadi yang awalnya mereka ini tidak faham menjadi lebih paham dan lebih
8. Apakah program ini sudah efektif berjalan sesuai dengan target dan tujuan
yang diinginkan?
Jawaban:
Untuk target sudah tercapai dan saya rasa sudah efektif namun masih ada
beberapa yang perlu ditingkatkan jadi masyarakat ini sangat luas, masyarakat
ini sangat beragam jadi bagimana caranya supaya informasi ini, sosialisasi ini
lebih menjangkau atau lebih banyak menjangkau masyarakat secara umum itu
menjadi PR.
Hambatan
tergolong tinggi?
Jawaban:
Ya itu karena masyarakat disini masih kurang paham atau masih menganggap
10. Apa yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui potensi bahaya yang
Jawaban:
karena listrik ini barang yang tidak terlihat jadi tidak Nampak bahwa itu bahaya
tidak kasat mata itu bahaya cuma sebenarnya itu bahaya sekali nah itu
11. Apa saja hambatan yang Bapak alami selama melakukan Program Peduli
ada koordinasi, jadi yang awalnya aman ni, jaringan jauh dari rumah, tiba-tiba
konfirmasi dengan PLN tanpa sepengetahuan PLN, ya itu tiba-tiba terjadi apa-
Solusi
12. Bagaimana cara Bapak mengatasi masalah yang Bapak hadapi selama
Jawaban:
Kita harus koordinasi dengan kantor UP3 Pontinak dan wilayah Kalimantan
Barat, jadi untuk mengembangkan atau memikirkan suatu cara yang efektif
menyeluruh, baik itu melalui himbauan yang dikeluarkan instansi terkait atau
masih dikaji oleh UP3 dan wilayah Kalimantan Barat dimana wewenang ada di
2 unit itu.
C. Informan 3
Nama : Supriyadi
Profesi : Wiraswasta
Jawaban:
Ya saya mengetahui program tersebut karena waktu itu petugas PLN sudah
kepada saya.
2. Apakah selama ini petugas PLN sudah melakukan edukasi atau memberikan
anda?
Jawaban:
Ketenagalistrikan?
Jawaban:
Saya mendapatkan informasi mengenai bahaya listrik lewat petugas PLN yang
Jawaban:
saja kegiatan yang tidak boleh dilakukan karena memiliki resiko tersengat
listrik, petugas juga menghimbau kepada saya agar selalu berhati-hati dalam
penggunaan listrik agar dapat terhindar dari sengatan listrik. Petugas juga
ketenagalistrikan.
5. Apa saja informasi yang PLN sampaikan kepada Bapak terkait Program Peduli
Keselamatan Ketenagalistrikan?
Jawaban:
listrik, tidak membakar sampah dibawah jaringan listrik dan selalu berhati-hati
dalam penggunaan listrik agar senantiasa dalam keadaan aman dan terhindar
petugas PLN?
Jawaban:
Iya saya dapat memahami maksud dari informasi yang disampaikan kepada
saya bahwa saya harus berhati-hati dan peduli terhadap keselamatan saya
Jawaban:
Saya kurang tahu akan hal itu Pak, sampai saat ini sih belum ada. Yang
memberikan himbauan terkait bahaya listrik setahu saya sih petugas aja.
Jawaban:
Sebenarnya saya mengetahui akan hal itu bahwa mendirikan bangunan dekat
jaringan listrik itu sangat berbahaya, saya tidak berani untuk menyampaikan
hal ini kepada atasan saya karena saat ini saya hanya mengikuti perintah dari
mengabaikannya dan kurang peduli akan hal itu. Saya hanya ingin pekerjaan
Jawaban:
Bukannya tidak tahu bahwa yang saya lakukan berpotensi bahaya tersengat
Tentu saja saya sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh petugas PLN
menjadi tahu bagaimana cara pemanfaatan listrik yang baik dan benar.
D. Informan 4
Nama : Saleh
Profesi : Wiraswasta
Jawaban:
2. Apakah selama ini petugas PLN sudah melakukan edukasi atau memberikan
Bapak?
Jawaban:
Eh, tidak ada sih, tidak ada edukasi terhadap saya gitu, ataupun orang lain pun
tidak ada, saya pun tahu cuma yang umum saja sih Pak.
jaringan listrik itu sangat berbahaya dan beresiko terkena sengatan listrik?
Jawaban:
Iya Pak, betul Pak itu betul kalau itu saya setuju tu, karna pun itu pun resikonya
Eh, biasa nih Pak ya tuntutan dari perusahaan kebijakan yang sudah diaturnya
Jawabannya:
Jawaban:
Bagus Pak, bagus karena itu buat informasi juga buat masyarakat luas kan
Bapak kan, jadi yang tidak tahu menjadi tahu dan berhati-hati Bapak nah gitu.
Itu saya sangat apresiasi sih Pak dan saya pun sangat mendukung.
LAMPIRAN 5
STUDI DOKUMENTASI
Gambar 1 : Brosur Tentang Program Peduli Keselamatan Ketenagalistrikan
Gambar 2 : Mekanisme Pelayanan Informasi Publik
Gambar 3 : Postingan informasi keselamatan ketenagalistrikan di media sosial
(Whatsapp, Instagram, Facebook)
Pemberian informasi kepada masyarakat mengenai bahaya bangunan yang
melintasi jaringan listrik