36, 24/11/2021] Prabowo: “The Opportunity” bercerita tentang seorang gadis desa bernama
Yolanda yang ingin berkuliah di kota sehingga ia harus merantau dan meninggalkan keluarganya. Namun
sayangnya, ia sempat salah dalam mengambil jalan hingga membuatnya banyak di bully dan dihujat oleh
orang-orang.
Tidak sampai disitu, ternyata apa yang dilakukannya tidak selalu menimbulkan berbagai hal negatif.
Akan tetapi, ia juga mendapatkan reaksi positif. Dengan memanfaatkan followers akun Instagramnya
yang sangat banyak, ia mempromosikan usaha batik yang mulai ia kelola. Melalui kerja keras usaha, ia
mewujudkan impiannya. Berkat kerja keras dan usahanya akhirnya ia menjadi orang yang sukses
Cast
THE OPPORTUNITY
Keluarga adalah segalanya bagiku, mereka yang membesarkanku, mengasihiku dan mendidikku hingga
aku tamat sekolah seperti sekarang ini. Namaku Yolanda, seorang gadis desa sederhana yang ingin
melanjutkan pendidikan di kota..
Visualnya yolan sedang menulis di buku diary bertuliskan “dear diary.. aku sayang kalian semua,
mamak, bapak, abang, doakan aku sukses ya mak, pak, bang”
Mamak (VO) : Yolaann! Kau bantu dulu mamak nyiapin makan siang abang sama bapakmu ini.. Mamak
mau besiap dulu
(VO Prolog) :
Dia adalah mamakku, seorang ibu yang sederhana yang sangat aku sayangi..
(VO Prolog) :
(Hari ini kami mau ke pondok,,mau ngantar bekal makan siang bapakku dan abangku)
(Mamak menuju ke kamar untuk besiap, Yolan pun memasukkan makanan ke dalam rantang dan
mamak kembali ke dapur)
(VO Prolog) :
Yolanda : Bapak..! Bang togar..! (memanggil bapak dan togar sambil menunjuk rantang dan kemudian
duduk di pondok sawah)
(Bapak dan Togar di tengah sawah melihat kearahYolanda yang membawa rantang)
(VO Prolog) :
Haa, yang dibelakang itu adalah ayahku, nah yang didepannya abangku, bang togar namanya ..
Yolanda : Cerah hari nya ya pak?.. bang ? (sambil meletakkan bekal untuk bapak dan togar)
Togar : Iya dek, masak apa mamak hari ini? Bau-baunya enak ini!
Yolanda : biasa bang ikan tongkol sambal sama sayur gori kesukaan abang sama bapak. (sambil
tersenyum tipis)
Yolanda : iyalah pak namanya masakan mamak enak la pasti (yolanda dan mamak tersenyum malu)
Togar : Pas kali lah kau bawak ini dek udah mau betumbuk cacing di perut abang sama ayah ini ha…
(sambil tertawa santai dan membuka bekal yang sudah dibawa)
Yolanda : Iya kutengok pun udah lemas kali abang yang nyangkul itu ..
togar : Mana la abang tau dek, yang daftar kan kau,, kalau abang bantu bantu mamak sama bapak
ajanya disini (ngelirik bapak sama mamak).
Yolanda : Iya bang, pengen kali aku kuliah bang, doakanlah aku lulus bang
togar : iyaaa, Semoga luluslah kau ya dek…. (sambil mengelus pundak yolanda)
Ayah : Halo..Assalamualaikum..
Tulang : Waalaikumsalam,,,
(mamak, togar sama yolanda menguping pembicaraan ayah karena muka ayah yang penasaran)
Tulang : Iya betol kasih tau si yolanda ya bang, besok udah bisa dia langsung ke medan untuk daftar
ulang.
Tulang : Iyaa, udah ya bang masih banyak pulak kerjaan aku ini ha, Assalamualaikum…
telfon mati
Bapak : Alhamdulillah lulus kau nak di UIN Medan (sambil mengelus pundak yolanda)
Bapak : Iya bapak baru dapat kabar dari tulang mu katanya besok berangkat kau ke medan untuk daftar
ulang.
Togar : Ha… ayok la siap siap,, biar pulang kita, besok biar abang antar kau ke terminal dek..
Yolanda : Ha iya bang, yok la pak, mak pulang kita udah gak sabar aku yang ke medan itu.
(keesokan harinya di pagi hari depan rumah, yolanda bersiap untuk ke Medan)
(yolanda keluar rumah sambil bawak tas ransel kesayangannya yang sudah berisi baju)
togar : Lama kali pun kau, bedoa la semoga gak ketinggalan bus kau (sambil menggerutu)
yolandan : oiya lupa bang hehehe (turun dan kemudian salam ayah dan mamak di depan pintu)
Mamak : baek-baek kau di medan itu ya nak, jaga kesehatanmu, jangan lupa makan, kota itu keras,
jangan mudah percaya sama org lain yaa,, yaudah pigi la nanti ketinggalan bus pula kau
(mengelus kepala yolanda dan kemudian yolanda memeluk mamaknya sambil menangis)
(Kemudian yolanda dan togar menuju terminal bus, ayah tersenyum sambil menahan air matanya,
mamak melambaikan tangan dan tidak kuat menahan tangis)
Togar : Untung gak ketinggalan bus kau kan, cepat cepat udah mau pigi busnya itu
togar : Hati hati kau dijalan ya dek, bagus-bagus kau yang kuliah itu, kalau udah sampek Medan kau
telpon nanti tulang ya, ha ini alamat rumahnya..
(togar memberikan kertas kecil berisi nomor telfon tulang dan alamat rumah tulang serta yolanda
sambil mengemasin barang ke bus)
yolanda : Iya bang, pigi aku ya bang, Assalamualaikum (sambil mencium tangan togar dan bergegas naek
ke bus)
(kemudian yolanda yang terbangun dari tidurnya bergegas turun dari bus)
yolanda : ini aku yolan tulang, udah sampek di terminal Medanaku tulang
Tulang : Ohiyaiya kaunya itu yolan, yaudah tunggu situ ya kesana ini tulang
Tulang : Waalaikumsalam
yolanda : assalamualaikum,,
Tulang :walaikumsalam, ha masuk lah masuk,, istirahatlah dulu kau, disitu kamarmu ya besok kita ke
kampus, tulang masih sibuk ini..
yolanda : Iya tulang (sambil Menganggukkan kepala dan menuju kamar membawa tas pakaiannya)
(yolan tiba di kamar, meletakkan tas-tasnya, dan kemudian duduk di kursi menatap ke kaca melihat
dirinya sendiri sambil merenung berkata dalam hati)
VO Prolog :
Disinilah perjalananku yang sesungguhnya baru dimulai, menjadi perantauan di kota orang, mengadu
nasib demi pendidikan dan masa depan.
yolanda menulis di buku diary nya “dear diary, aku harus sukses”
(kemudian yolanda tidur)
Tulang : bah semangat kali kau ya hahah mantap mantap naeklah kau
(tiba di kampus)
(suasana kelas)
Rara : eh eh ada anak baru lagi tuh (menunjuk yolanda yang baru masuk ke dalam kelas)
(yolanda duduk di dekat geng Monica dan kemudian mereka pun saling melempar senyum dan tegur
sapa)
Yolanda : Aku dari Sipirok, kalau kamu? (Rizio melihat dan mendengar percakapan yolanda dengan
monica)
Monica : Aku asli orang Medan, Eh kenalin nih teman-teman aku, kebetulan kami sama-sama lulus
disini..
suasana belajar
Dosen : baik sampai sini dulu, kita berjumpa di pertemuan berikutnya ya, selamat siang..
Yolanda : ee hah? Nongkrong? (yolanda kebingungan karena tidak pernah nongkrong di kampungnya)
(kemudian yolanda, vika, monica, dea dan rara pergi ke tempat nongkrong)
(suasana cafe)
Dea, Vika : eh iya, coba liat yg ini deh.. eh ini juga lucu loo..
Monica : buat video ahh.. (membuka aplikasi snapchat dan membuat vlog stories)
Monica : Haii guyss.. hai raraa, hai yolannn.. (menunjukkan layar hp monica ke yolanda)
(kemudian monica siap membuat stories tersebut dan mengupload nya ke sosmed)
Monica : ini loo yg lagi hits sekarang ini.. nah tuh kan banyak yg suka sama video aku iihh senang dehh..
(menampilkan layar hp yang penuh notif menyukai)
Vika, Rara, Dea : eh iya mana coba liat-liat sini yang tadi..
(sementara vika, rara dan dea melihat video monica,, yolan melihat hpnya yang terletak di meja dan
menelan ludah mengartikan minder dengan geng monica)
Yolanda : eh aku boleh pulang duluan ga? Soalnya aku ga dibolehin pulang lama-lama sama tulangku.
Rara : ahh udah naek ojek online aja lebih gampang, mana alamatmu sini aku pesenin..
(ketika memberi kertas, geng Monica saling bertatapan melihat kertas yang diberikan oleh Yolanda)
Rara : nih udah aku pesenin, tunggu didepan ya nanti ada yang datang jemput kau.. (rara memberikan
kembali kertas yolanda)
Yolanda : iyaa makasih yaa monicaa, daa semuanyaa, sampai jumpa besok...
(dan tiba-tiba hp yolanda berdering menunjukkan panggilan masuk dari mamaknya dan flashback
terhenti)
Yolanda : gini mak aku boleh minta belikkan hp yang layar sentuh itu mak? Kawan-kawan aku disini
semua makek yang kayak gitu mak..
Mamak : hp yang kayak mana itu? Alhamdulillah baru panen padi mamak disini, berapaan la itu?
Yolanda : yang layar sentuh itu mak bisa disentuh-sentuh dia ga pake tombol mak, bentar ya mak aku
kasi kan hp ini sama tulang yaa, kayaknya tulang tau harganya
Yolanda : tulangg…
Yolanda : mamak mau ngomong sama tulang (sambil menyodorkan hp nya ke tulang)
Mamak : ha doli, itu si yolan katanya minta hp yang disentuh-sentuh, berapaan la itu ya?
Mamak : berapa?
Mamak : alaamak mahal jugak ya, untung baru panen aku ini ha, yaudahlahnanti kakak kirimkan uang
nya ke atm kau ya doli, baru kau belikkan la hp yang dibilang si yolan itu ya
Tulang : yolan…
Tulang : nah ini hp yang kau mau itu (memberikan hp yang sudah di beli tulang)
Yolanda : yeee… (tersenyum bahagia)
Tulang : yaudah kau simpan dulu hpmu itu dan pergunakan sebaik mungkin
fade to black
Cast. Yolanda
(Yolanda membuka tutorial make up dari youtube dan dia mulai mencotohkannya)
(setelah itu dia membuka aplikasi tiktok dan membuat sebuah video)
(yolanda pun mengupload video tersebut ke sosial medianya, kemudian dia membuka aplikasi lainnya
salah satunya “notes” dan dia berfikir)
VO Yolanda : Ohiya kayaknya aku bisa buat diary harianku disini, hmmm
keesokan harinya
(suasana kelas istirahat dan kemudian geng monica masuk kelas, melihat yolan sedari tadi di dalam kelas
dan asik dengan hp dan ketenarannya)
Rara : iya kutengok asik mukak kau aja yang di explore itu
Yolanda : hahaha apasih sirik aja yang followersnya kalah dari followers ku
Monica : ngomongnya biasa aja la woi, dasar orang kampong (sambil menunjukkan muka amarah)
Geng : iya norak wooo
Yolanda : emang aku orang kampong tapi followers aku lebih banyak kan dari kelen ahhaha, gini nih
orang syirik
Rizio : udah beda sekarang tampilan si yolan sekarang (berkata dalam hati memperhatikan yolan diam-
diam)
(monica yang gak tahan dengan omongan yolanda ingin menamparnya namun dosen juga masuk kelas
pada saat dan membatalkan niat monica)
Monica : aduhhh… udah masuk pulak ibuk ini kalau gak abis kau (sambil melirik yolanda dengan wajah
emosi)
(monica yang tidak senang dengan kejadian dikampus tadi mulai membuat akun palsu dan mulai
mengomentari video yolandasambil tiduran dikamar “dasar orang kampong gak cocok kau buat-buat
gini, dan mulai bermunculan yang tidak suka dengan yolanda, sementara itu di kamar yolanda, yolanda
yang sedang asik melihat isi komen dari video-videonya dan melihat followersnya, yolan terkejut)
Yolanda : udah banyak aja yang komen ya di video ku (berharap komen yang baik tentang dirinya)
(yolanda mengecek komentar yang ada di videonya, dan ternyata expetasinya berbeda yolanda di buly
di instagramnya sendiri, akibat ulah monica yang sakit hati, kemudian yolanda yang belum pernah
seumur hidupnya dikatain yang tidak-tidak, yolanda pun menangis dan meletakkan hpnya di meja)
(seluruh mahasiswa terus membully dengan mengatai yolanda yang tidak-tidak, sehingga membuat
yolanda semakin depresi, dan membuat yolanda mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kelas
Mahasiswa sekitar fakultas : mami soka woii malu miskin sok kaya
Mahasiswa sekitar fakultas : gak cocok kau disini woi sok artis
Yolanda : apa salahku yaallah (berkata dalam hati menangis dan pulang kembali kerumah)
Zio : yolan kenapa itu ya (berkata dalam hati dan melihat yolanda dari kejauhan)
SCENE 17 INT, DI DALAM KAMAR
Cast. Yolanda
Yolanda : salah aku apa yaallah kenapa mereka sampe sebegitunya samaku ? (menangis sejadi jadinya)
Mamak : kok gitu nak kasian la bapak sama abang, capek besawah untuk kuliah kau, kenapa rupanya
kau, ceritala
Mamak : yaudah janganlah sampek berenti kuliah kau nak, kasian abang sama bapakmu itu haa, gaboleh
pesimis gitu kau ya, tetap semangat.. (muka yolanda sedih mendengar ceramah)
keesokan harinya
(yolanda yang murung dari awal dan tidak ada ngomong sama sekali sampai pulang dan kemudian zio
menghampiri yolanda)
Zio : ouwh gak mau ke kantin, jadi kenapa sih dari tadi murung terus mukanya aku liat
Yolanda : (tersenyum..)
Yolanda : iya zio, jadi gini, monica dan teman-temannya ngejauhin aku, menjelek-jelekin aku, sampe
satu kelas semua ikutan ngejelekin aku hanya karena followersku lebih banyak dari mereka, dan video
ku lebih banyak disukain sama orang-orang, sama banyak juga sekarang yg ngejek-ngejekin aku di
instagram zio..
Yolanda : ihhh bukannya ngasi solusi malah ngata-ngatain lagi (cemberut lagi)
Zio : hahaha yaudah kamu senyum dulu dong, mau tau cara bagaimana memanfaatkan media gak?
Zio : lebih baik kamu lakuin seperti apa yang aku lakuin, nih liat (menunjukkan hp zio ke yolanda) aku
pergunakan media untuk berjualan dan ini sangat menguntungkan, daripada harus buat video-video gak
jelas yang hanya membuat senang sementara, mending aku nih senangnya terus-menerus karena duit
ngalir terus dari hasil jualanku melalui media ini hehehe
Yolanda : iya juga ya zio, bener juga apa katamu, selama ini aku sudah salah menggunakan media, dan
aku udah di perbudak media, uang kiriman orang tuaku habis buat beli paket tiap bulan, malas belajar
dan dirumah aku hanya tidur dan selalu mengecek followers dan membuat video-video yang ternyata
gadak manfaatnya
Zio : bagus deh kalau kamu sadar, yaudah kamu jangan bersedih lagi, mulai sekarang kamu pergunakan
media sebaik mungkin bisa dengan berjualan juga, nah gimana kalau kamu jual batik saja?
Yolanda : ide yang bagus tuh zio, iyadeh mulai besok aku coba jualan batik
Zio : yaudah kalau gitu aku pigi dulu ya mau maen futsal dulu hahaha ( pergi meninggalkan yolanda)
Yolanda : bener juga itu kata zio, aku coba jual batik aja (berkata dalam hati)
(keesokan harinya yolanda menghampiri tulangnya yang sedang asik ngopi dan duduk di teras rumah)
Tulang : bentar ya tulang pikirin, hmmmm siapa ya ? oiya si boris itu jualan batik dia, kenapa ? jualan
batik juga kau?
Yolanda : iya tulang lumayan buat uang jajan mumpung followers instagramku banyak tulang
Tulang : seingat tulang ada dia ngasi tulang batik buat di jualkan, ha kalau gak itu dulu kau jualkan ke
fowers mu itu
Yolanda : followers tulang.. dimana batiknya tulang?
Tulang : di dalam lemari baju tulang, kau cari aja batik yang capnya boris
Yolanda : oke tulang (kemudian yolan dengan rasa senang langsung mengambil batik yang ada di lemari
tulangnya dan mulai memposting batik itu di akun instagram miliknya)
Cast. Yolanda
(beberapa bulan kemudian setelah yolanda mulai berjualan di media sosial dan ternyata orderan berasal
dari berbagai macam daerah)
(empat tahun kemudian yolanda sudah sukses dengan usaha batiknya dan sudah mendirikan toko di
berbagai daerah di luar kota medan, suasana ruang rapat membahas tentang bagaimana usaha
batiknya)
Yolanda : baik, sampai disini rapat kita hari ini dan kerjasama kita tidak berhenti sampai disini (kemudian
tersenyum)
(kemudian yolanda dan patner kerjanya bersalaman, satu persatu meninggalkan ruangan rapat
sedangkan yolanda duduk kembali membuka diarynya)
Dear diary, akhirnya aku menemukan jati diriku, dari masa lalu aku belajar bahwa media tidak
selamanya tentang mencari eksistensi diri, tapi bagiku media adalah alat untuk mencapai impianku.