A. Latar Belakang
Secara resmi, Indonesia akan menjadi Presidensi G20 pada tahun 2022. Kegiatan dilakukan
dari 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 di beberapa Provinsi di Indonesia, salah
satunnya di Nusa Tenggara Timur yaitu di Labuhan Bajo Kabupaten Manggarai Barat. G20
tahun 2022 mengangkat tema utama "Recover Together, Recover Stronger". Rangkaian
pertemuan G20 dalam setiap presidensi normalnya mencakup 3-4 pertemuan tingkat working
group (WG), 3-4 pertemuan tingkat deputi, 2-4 pertemuan tingkat Menteri dan diakhiri dengan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri oleh Kepala Negara anggota G20.
BBTKLPP Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI menjalankan
tugas pokok dan fungsi guna mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan G20 di Provinsi
NTT yang merupakan salah satu wilayah layanan. Dukungan yang dilakukan BBTKLPP
Surabaya melaksanakan surveilans dan pengendalian faktor risiko lingkungan dan penyakit
potensial wabah/KLB. Melalui pengawasan makanan dan minuman tamu VVIP, pengamatan
dan pengendalian faktor risiko penyakit akibat vektor dan binatang pengganggu, pengamatan
dan pengendalian faktor risiko penyakit legionella pada hotel, Surveilans Covid-19 berupa
dukungan trasing dan testing pada petugas hotel, crew wisata dan pelaku wisata sekitar lokasi
kegiatan.
Menindaklanjuti hasil koordinasi tim 1 yang dilaksanakan pada tanggal 06 s/d 07 April 2022
bersama Sekda Kabupaten Manggarai Barat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Barat, Kepala KKP Kelas IV Labuan Bajo, Direktur RSUD Komodo, dalam mendukung Event
G20 di Labuan Bajo maka BBTKLPP Surabaya melakukan kegiatan surveilans faktor risiko
lingkungan dan penyakit dalam upaya dukungan kesiapan event G20 Di Kabupaten
Manggarai Barat Nusa tenggara Timur.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan kegiatan surveilans faktor risiko lingkungan dan penyakit potensial wabah
di Di Kabupaten Manggarai Barat Nusa tenggara Timur.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan kegiatan faktor risiko penyakit
b. Melakukan inspeksi sanitasi hotel dan HSP
c. Melakukan surveilans rodent dan vektor pembawa penyakit
d. Melakukan OJT sanitarian kit dan penilaian risiko keamanan pangan
e. Pemberian logistik berkaitan dengan pemeriksaan covid
C. Tim Pelaksana
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat
2. BBTKLPP Surabaya
3. KKP Kelas IV Labuan Bajo
4. Loka POM Labuan Bajo
5. Puskesmas Labuan Bajo
E. Agenda Kegiatan
1. Hari 1, tanggal 19 April 2022 :
a. Melakukan rapat koordinasi di ruang bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai Barat menyampaikan rencana kegiatan serta pembagian peran, tempat
pelaksanaa OJT Sanitarian Kit, koordinasi dengan pihak hotel
b. Penyerahan logistik kepada RSUD Komodo
2. Hari 2, tanggal 20 April 2022:
a. OJT Sanitarian Kit di Puskesmas Labuan Bajo
b. Melakukan pemeriksaan faktor risiko lingkungan dan penyakit di Hotel Ayana
3. Hari 3, tanggal 21 April 2022 :
Melakukan pemeriksaan faktor risiko lingkungan dan penyakit di Hotel Meruora
4. Hari 4, tanggal 22 April 2022
Pembuatan laporan kegiatan
F. Hasil Kegiatan
1. Hasil rapat koordinasi di Dinas Kesehatan Manggarai Barat
a. Pembagian TIM teknis pelaksanaan kegiatan dilapangan: Tim 1 terdiri BBTKLPP
Surabaya, Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, KKP Kelas IV Labuhan
Bajo, Loka POM Labuan Bajo dan Puskesmas Labuan Bajo melaksanakan
surveilans fakto risiko lingkungan dan penyakit di Hotel yang ditetapkan dan Tim 2
terdiri dari sebagian petugas BBTKLPP Surabaya melaksanakan OJT sanitarian Kit
dan HSP di Puskesmas Labuhan Bajo.
Dinas Kesehatan Manggarai Barat membuat surat pemebritahuan kegiatan ke pihak
Hotel serta melakukan koordinasi supaya kegiatan dapat berjalan baik.
b. Hasil pelaksanaan OJT sanitarian Kit dan HSP di Puskesmas Labuan Bajo yang
diikuti oleh 11 peserta yang berasal dari RSUD Komodo 2 orang, Puskesmas
Labuan Bajo 6 orang, Puskesmas Benteng 1 orang, Puskesmas Wersawe 1 orang,
KKP Kelas IV Labuan Bajo 1 orang
2. Hasil pemeriksaan faktor risiko lingkungan dan penyakit di Hotel Ayana.
Hasil pengamatan rodent dan vektor pembawa penyakit
Hasil
No Lokasi
Tikus Lalat Kecoa Jentik
1 Taman depan 0 - - 0
2 Halaman depan dekat kolam air 0 - - 0
mancur
3 Halaman depan sebelah kanan 0 - - 0
resepsionis
4 Tandon air atas (WTP Room) 0 - - -
5 Gudang 0 - - -
6 Dapur banquet 0 - - -
7 Halaman parkir depan pintu 0 - - -
TPS
8 Halaman parkir dekat tandon 0 - - -
9 Taman disebelah lantai 4 0 - - 0
10 Taman lantai 3 sebelah kolam 0 - - 0
renang
11 Taman lantai 3 arah kolam 0 - - 0
renang
12 Taman lantai 3 arah ke tandon 0 - - 0
air
13 Dry garbage 0 - 0 -
14 Pagar sebelah tandon arah - - - -
kolam renang
15 Taman lantai 5 0 - 0
16 Food waste - - 0 -
17 Dapur pemotongan bahan - - - -
daging dan ikan
18 Gudang bahan baku makanan - 0 0 -
kering
19 Steam work (pencucian alat - - 0 -
makan)
20 Ruang dapur utama - 0 0 -
21 Depan wet garbage - 0 - -
22 Gudang penyimpanan sayur - 1 0 -
dan daging
Hasil Hygiene Sanitasi Pangan
a. Air bersih
Parameter Fisik Suhu Sisa Chlor pH
0
1) Kamar 819 30 C 0 5
0
2) Tandon 28 C 0 6
3) Dapur 310C 0 5
Berdasarakan hasil uji tersebut kualitas air bersih masih memenuhi syarat
kesehatan, namun demikian untuk dapur perlu ditingkatkan kualitasnya.
b. Udara Ruang
Parameter Fisik Kelembapan Suhu Pencahayaan Kebisingan
1) kamar 819 75,8% 25,70C 623 lux 46,4 dB
0
2) Dapur 55,5% 29 C 76 lux 74,8 dB
3) Restaurant 75,8% 25,70C 623 lux 46,4 dB
c. Swab Lantai
Parameter Mikrobiologi Angka Kuman
1) Kamar 819 < 1 CFU / cm2
2) Dapur 22 CFU / cm2
3) Restaurant < 1 CFU / cm2
Berdasarkan hasil swab pada lantai dapur menunjukkan adanya angka
kuman 22 CFU/cm2. . Tidak terdapat batas syarat untuk kualitas swab
lantai, namun hasil ini dapat digunakan sebagai indikator evaluasi sistem
desinfeksi lantai .
d. Swab Dinding
Parameter Mikrobiologi Angka Kuman
1) Kamar 819 0 CFU / cm2
2) Dapur < 1 CFU / cm2
3) Restaurant 0 CFU / cm2
e. Makanan
Parameter Mikrobiologi E coli
1) Tenderloin black angus 0 CFU / gr
2) Vegetable steak 0 CFU / gr
3) Island Salad 0 CFU / gr
g. Swab Tangan
Parameter Mikrobiologi Angka Kuman
1) An. Atrik 16 CFU / cm2
2) An. Juliadi 1 CFU / cm2
3) An. I wayan agus 8 CFU / cm2
4) An. Sisca 0 CFU / cm2
5)
Berdasarkan hasil swab pada tangan penjamah makanan menunjukkan
adanya kuman . Tidak terdapat batas syarat untuk kuman pada tangan
penjamah, namun hasil ini dapat digunakan sebagai indikator personal higiene
dan sanitasi penjamah makanan dalam peningkatan mutu pelayanan.
Hasil pengambilan contoh uji legionellosis dengan metode PCR
Hasil
No Lokasi
Tikus Lalat Kecoa Jentik
1 Dapur utama 0 0 0 0
2 Halaman depan Debay Restaurant 0 - - 0
3 Depan chiller room 0 - - 0
4 Parkiran basement 1 0 - 0 0
5 Parkiran basement 2 0 - 0 0
6 Taman luar 1 (sebelah kanan) 0 - - 0
7 Taman luar 2 (bawah tulisan hotel 0 - - 0
meruora)
8 Taman luar 3 (sebelah kiri dekat 0 - - 0
jalan raya)
9 TPS kawasan Marina (1) 0 15 * 0
10 TPS kawasan Marina (2) 0 10 0 0
11 Gudang makanan kering (general - 0 0 -
store)
Keterangan:
(-) : Tidak dilakukan pengamatan
(*) : tidak dapat disimpulkan karena alat perangkap hilang
Dari hasil pengujian, kualitas air bersih tidak memenuhi batas syarat sehingga
perlu dilakukan peningkatan kualitas bakteriologisnya. Berdasarkan hasil
wawancara menunjukkan bahwa air bersih diperoleh dari pasokan pihak ketiga
(penjual air tangki). Maka upaya yang perlu dilakukan adalah pengolahan ulang di
hotel dengan desinffektan dan menelusuri sumber air bersih yang dipakai untuk
dilakukan intervensi dengan instansi terkait.
b. Air Minum
Parameter Mikrobiologi
Total Coliform E coli
Restaurant >1600 MPN / 100 mL 4,5 MPN/100 ML
Dari hasil pengujian, didapatkan kualitas air minum yanag tidak memenuhi
syarat. Perlu dilakukan pengolahan air minum sebelum dikonsumsi agar
memenuhi syarat kesehatan.
c. Udara Ruang
Parameter Fisik
Kelembaban Suhu Pencahayaan Kebisingan
Parasmeter Mikrobiologi
Angka Kuman S aureus
3
1) Kamar 2010 224 CFU / m Negatif
3
2) Dapur 680 CFU / m Negatif
Berdasarkan hasil uji tersebut kualitas udara ruang masih memenuhi syarat
kesehatan yaitu di bawah 700 CFU / m3.
d. Swab Lantai
Parameter Mikrobiologi Angka Kuman
1) Kamar 2010 0 CFU / cm2
2) Meja Dapur 20 CFU / cm2
Berdasarkan hasil swab pada lantai dapur menunjukkan adanya angka
2.
kuman 20 CFU/cm . Tidak terdapat batas syarat untuk kualitas swab lantai,
namun hasil ini dapat digunakan sebagai indikator evaluasi sistem
desinfeksi lantai
e. Swab Dinding
Parameter Mikrobiologi Angka Kuman
1) Kamar 2010 0 CFU / cm2
2) Dapur 0 CFU / cm2
f. Makanan
Parameter Mikrobiologi E coli
1) Nasi Goreng 0 CFU / gr
2) Brokoli 84 CFU / gr
3) Tumis Buncis 2 CFU / gr
4) Ayam Mente 0 CFU / gr
h. SwabTangan
Parameter Mikrobiologi Angka Kuman
1) An. Gusti < 1 CFU / cm2
2) An. Hendrik 1 CFU / cm2
3) An. Yohannes 2 CFU / cm2
Berdasarkan hasil mikrobiologi air bersih dan air minum yang tidak memenuhi
batas syarat maka berdampak pada kualitas makanan, alat makan dan hygiene
sanitasi perorangan para penjamah makanan yang ditunjukkan dengan positif
angka kuman. Perlu adanya langkah langkah dalam upaya meningkatkan
kualitas bakteriologi.
Hasil contoh uji spesimen legionellosis dengan Metode PCR
G. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pengamatan dan pemeriksaan faktor risiko lingkungan dan penyakit di
Hotel dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kualitas air bersih dan air minum (resto) di Hotel Meruorah tidak memenuhi syarat
bakteriologis, sehingga berdampak pada kualitas makanan, alat makan dan penjamah
makanan
2. Hasil kualitas pangan secara umum dinyatakan baik berdasarkan parameter kimia, dan
fisika.
3. Hasil screening penjamah makanan dinyatakan sehat, tidak ditemukan adanya penderita
Hepatitis A.
4. Kualitas udara ruang secara umum memenuhi persyaratan secara fisika dan mikrobiologi,
namun perlu ditingkatkan upaya kebersihan dan disinfeksi ruangan dengan menyeluruh.
5. Hasil pengamatan rodent, lalat, kecoa dan larva nyamuk di Hotel Ayana dan Meruorah
memenuhi baku mutu kesehatan lingkungan tentang vektor dan binatang pembawa
penyakit berdasarkan PERMENKES RI No.50 tahun 2017, namun ditemukan tingkat
kepadatan lalat khususnya di TPS kawasan Marina Hotel Meruorah tidak memenuhi baku
mutu kesehatan lingkungan.
H. Rekomendasi
1. Surveilans faktor risiko lingkungan yang meliputi inpeksi sanitasi dan higiene sanitasi
pangan serta penyakit potensial dapat dilakukan secara berkala oleh Pengelola Hotel
dengan bekerjasama Dinas Kesehatan Manggarai Barat dan Loka POM Labuhan Bajo.
2. Peningkatan kualitas air bersih dan air minum di Hotel Meruorah segera dilakukan dan perlu
dilakukan pengujian ulang untuk melihat efektifitas intervensi yang dilakukan
3. Perlu adanya interfensi dengan penyemprotan desinfektan di TPS Marina dan sistem
pengangkutan sampah secara berkala supaya tidak menjadi sarang vektor dan binatang
pengganggu.
4. Dinas Kesehatan Manggarai Barat meningkatkan surveilans penyakit potensial wabah/ KLB
guna deteksi dini dan mempermudah upaya pecegahan dan pengendalian penyakit,
bekerjasama Lintas Sektor-Lintas Program dengan Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata,
Kantor Kesehatan Pelabuhan, Loka POM dan Instansi terkait.
LAMPIRAN
PERMENKES RI NO 50 TAHUN 2017
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Vektor
No Vektor Parameter Satuan Ukur Nilai Baku Mutu
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Larva Aedes aegypti ABJ (Angka Persentase rumah/bangunan yang ≥95
dan / atau Aedes Bebas Jentik) negatif larva
albopictus
2 Larva Anopheles sp Indeks habitat Persentase habitat perkembangbiakan <1
yang positif larva
3 Larva culex sp Indeks habitat Persentase habitat perkembangbiakan <5
yang positif larva
4 Lalat Indeks Populasi Angka rata-rata populasi lalat <2
Lalat
5 Kecoa Indeks Populasi Angka rata-rata populasi kecoa <2
Kecoa
6 Pinjal Indeks Pinjal Jumlah pinjal xenopsyllacheopis dibagi <2
Khusus dengan jumlah tikus yang diperiksa
Indeks pinjal Jumlah pinjal yang tertangkap dibagi <2
umum dengan jumlah tikus diperiksa
7 Tikus Success trap Persentase tikus yang tertangkap oleh <1
perangkap
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pengamatan vektor
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pemeriksaan Higiene Sanitasi Pangan dan Lingkungan Hotel
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pelatihan Pemakaian Sanitarian Kit di PKM Labuan Bajo
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kegiatan Bersama BBTKLPP Surabaya, KKP Kelas 4 Labuan Bajo, Dinkes Kab. Manggarai Barat, PKM
Labuan Bajo dan Loka POM Manggarai Barat di Hotel Ayana dan Meruorah