Anda di halaman 1dari 10

VENTURI AERATOR removal handal Fe dan Mn

Landasan Teori

Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Besi adalah unsur alam yang dapat ditemukan pada tanah dan batuan. Unsur besi dan mangan dapat
dihubungkan dengan pelapukan batuan dan mineral. Dengan alkalinitas yang rendah, kadar Fe dapat
mencapai 10 mg/l dan biasanya terdapat pada air sumur dalam, danau, reservoir(Kawamura,2000).
Pada umumnya besi (Fe) dalam air memiliki sifat:

1. tergabung dengan zat organik atau zat padat inorganik, seperti tanah liat
2. tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1 μ m) atau yang lebih besar seperti Fe2O3,
FeO, Fe(OH)3 dan sebagainya.
3. terlarut sebagai Fe2+ (ferro) atau Fe3+ (ferri)
(Alaerts, 1987)

Kelarutan besi (Fe) dalam air dipengaruhi oleh:

1. Kedalaman
Kelarutan besi dalam air akan semakin tinggi jika semakin dalam air meresap ke dalam tanah. Besi
terlarut dalam bentuk Fe(HCO3)2.

2. pH
Nilai pH rendah (pH<7) akan mempengaruhi kelarutan besi dan logam lain dalam air.

3. Suhu
Peningkatan suhu dalam air akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar O 2 dan peningkatan
kelarutan besi dalam air.

4. Bakteri Besi
Jenis bakteri besi diantaranya Crenothrix, Lepothrix, Galleanella, Sinderocapsa dan SpHoerothylus.
Bakteri tersebut memerlukan oksigen dan besi untuk proses metabolismenya sehingga dapat
menurunkan kadar besi dalam air.

5. Oksigen (O2)
Oksigen dapat menyebabkan terjadinya aerasi yang akan mengubah ion Fe 2+ menjadi Fe3+. Ion Fe3+
ini akan mengendap sehingga akan mengurangi kelarutan besi dalam air. Begitu juga dengan
senyawa Mn akan berubah dari sebelumnya terlarut Mn2+ menjadi terendap Mn3+.

6. CO2 agresif
CO2 bebas yang asam akan merusak logam apabila CO2 tersebut bereaksi dengan air. CO2
ini juga akan menyebabkan kerusakan logam dan beton.

Keberadaan mangan (Mn) dalam air ada dalam bentuk tersuspensi dan terlarut. Pada air tawar
mengandung satu sampai beberapa ribu microgram mangan per liter bahkan pada air tanah sering
mengandung mangan (Mn) terlarut dalam kadar tinggi. Kadar mangan yang tinggi biasanya
ditemukan pada daerah industri. Pengurangan kadar mangan
yang tinggi perlu dilakukan pada air tanah dan pada beberapa danau dan reservoir yang cenderung
memiliki kandungan yang sangat tinggi. Keberadaaan mangan pada air minum bisa mempengaruhi
kesehatan manusia. Pada konsentrasi melebihi 0,15 mg/l dapat menimbulkan rasa yang tidak enak
dan menimbulkan noda pada peralatan pipa serta pakaian. Ketika senyawa mangan melalui proses
oksidasi, akan dihasilkan endapan mangan. Bahkan pada konsentrasi0,02 mg/l, mangan akan
membentuk lapisan pada pipa berwarna hitam. Mangan juga dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan organism. Konsentrasi mangan yang tinggi menimbulkan masalah bau, rasa, dan
kekeruhan pada air distribusi ( Kaul and Gautam, 2002).

Kelarutan Oksigen dalam air


Oksigen terlarut menunjukkan volume oksigen yang terkandung dalam air. Oksigen masuk ke dalam
sistem perairan melalui sistem fotosintesa tumbuhan air dan difusi oksigen dari udara ke permukaan
air. Banyaknya oksigen yang dapat larut ke dalam air tergantung kepada temperatur, tekanan dan
kadar garam di dalam sistem perairan tersebut. Kelarutan oksigen meningkat jika kadar garam
semakin rendah. Dengan kata lain, air laut mengandung kadar oksigen terlarut yang lebih rendah
dibandingkan dengan air murni. Dan kelarutan oksigen akan menurun dengan turunnya tekanan.

Daerah yang tinggi memiliki tekanan udara yang lebih rendah sehingga air di daerah pegunungan
mengandug oksigen terlarut yang lebih sedikit dibanding air di dataran rendah (Perry, R.H, 1999 ).
Untuk mendapatkan efisiensi transfer terbesar diperlukan:
1. Pada kedua bentuk larutan dan gas, elemen fluida pada bentuk bulk harus dibawa kelapisan
antarmuka secepat mungkin.
2. Ketebalan antarmuka harus kecil
3. Area kontak harus luas

Venturi Meter
Venturimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran dalam pipa. Alat ini
terdiri dari : (1) bagian hulu, yang berukuran sama dengan pipa. Pada bagian ini dipasang manometer
diferensial. (2) bagian kerucut konvergen. (3) bagian leher yang berbentuk silinder dengan ukuran
diameter lebih kecil dari diameter hulu. Pada bagian ini juga dipasang manometer diferensial. (4)
bagian kerucut divergen yang secara berangsurangsur berukuran sama dengan bagian hulu atau sama
dengan pipa (Sudarja, 2002).
Sebuah persamaan yang digunakan untuk mengukur laju aliran dalam venturi adalah persamaan
Bernoulli. Penggunaan persamaan Bernoulli pada aliran fluida dalam venture horizontal akan
menghasilkan :

Untuk mengetahui perbedaan tekanan antara dua titik menggunakan manometer diferensial.

Gambar 2. Perbedaan tekanan antara dua titik menggunakan manometer diferensial

Dari gambar (a) :

Dari gambar (b) :

Penelitian ini dilakukan pada kinerja alat Venturi Aerator dalam mereduksi kadar Fe dan Mn yang
terkandung dalam air tanah. Penelitian ini juga menggunakan dua variabel yaitu kecepatan aliran dan
jumlah pipa Venturi Aerator. Sedangkan parameter yang dianalisa dalam penelitian ini adalah kadar
Fe dan Mn sebelum dan sesudah proses aerasi dalam alat Venturi Aerator
Gambar 3. Rancangan alat Venturi Aerator

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Awal

Tabel 1. Hasil Analisa Awal Air Sampel

Sumber : Hasil analisa dan literatur.

Hasil Analisa Fe
Analisa besi ini pada umumnya mempunyai efisiensi penurunan kadar Fe tinggi karena pada
umumnya besi lebih mudah untuk diaerasi daripada mangan. Analisa ini sekaligus menganalisa
desain variabel terbaik karena penelitian ini merupakan gabungan variabel. variabel diameter pipa
venture sebesar 7.5 mm dan sudut irisan pipa venture sebesar 30o.

Pengaruh Variabel Kecepatan aliran terhadap kadar Fe.


Berikut ini merupakan hasil analisa Fe yang akan dianalisa dengan lebih mendalam dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Konsentrasi Fe Setelah Pengolahan Berdasarkan Kecepatan aliran

Sumber : Hasil Analisa

Gambar 4. Efisiensi Penurunan Fe berdasarkan Kecepatan Aliran

Dari Tabel dan Gambar di atas dapat diketahui bahwa efisiensi penurunan kadar Fe tertinggi
berdasarkan variabel kecepatan aliran adalah 96.23% dengan kecepatan aliran sebesar 1.2 m/s.
sedangkan kecepatan aliran 0.4 m/s mempunyai efisiensi penurunan terendah dengan 39.14%.
Sehingga dalam penelitian ini kecepatan aliran yang mempunyai efisiensi penurunan kadar fe terbaik
berturut-turut adalah kecepatan 1.2 m/s, 0.6 m/s, 0.4 m/s. Dengan ketiga variasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa kecepatan aliran yang semakin tinggi akan semakin menambah efisiensi
penurunan kadar Fe dalam air.
Hal ini disebabkan karena semakin tinggi kecepatan aliran dalam pipa utama maka akan semakin
memperbesar daya hisap pipa venture terhadap udara luar. Hal ini sesuai dengan prinsip venturi
aerator dimana kecepatan aliran yang berada dalam pipa utama sebanding dengan daya hisap yang
ditimbulkan dari pergerakan aliran tersebut.
Selain itu hal ini juga disebabkan karena dengan kecepatan yang rendah maka rangkaian pipa utama
yang dipakai juga akan semakin besar, hal ini akan menyebabkan semakin mengecilnya
perbandingan antara volume udara yang masuk dengan volume air tanah yang berada dalam pipa
utama.
Beberapa data menunjukkan adanya penyimpangan pola dari pola secara umum yaitu data pada
daerah dengan kecepatan 0.4 m/s. Pola yang terjadi bertentangan dengan kebanyakan pola yang lain
dimana semakin tinggi kecepatan aliran dan semakin banyak jumlah pipa venture yang terpasang
maka semakin baik efisiensi penurunan kadar Fe dan Mn.
Jika dilihat dari pola pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s maka pola yang timbul terlihat tidak
beraturan. Hal ini disebabkan karena kecepatan sebesar 0.4 m/s mempunyai kecepatan yang kurang
untuk dapat menghisap udara yang cukup. Selain itu diameter pipa yang terlalu besar menyebabkan
aliran di dalam pipa yang tidak stabil karena pompa yang digunakan juga terkadang tidak dapat
mengalirkan air dengan stabil.

b. Pengaruh Variabel jumlah Pipa Venturi terhadap kadar Fe


Berikut ini merupakan hasil analisa Fe yang akan dianalisa dengan lebih mendalam dengan variabel
jumlah pipa venturi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Konsentrasi Fe Setelah Pengolahan Berdasarkan Jumlah Pipa Venturi

Sumber : Hasil Analisa


Gambar 5. Efisiensi Penurunan Fe berdasarkan Jumlah Pipa Venturi

Dari Tabel dan Gambar di atas dapat diketahui bahwa efisiensi penurunan kadar Fe tertinggi sebesar
96.23% sedangkan efisiensi penurunan kadar Fe terendah adalah 39.14%.
Efisiensi penurunan kadar Fe tertinggi terjadi pada jumlah pipa venturi yang terbanyak. Sedangkan
efisiensi penurunan kadar Fe terendah terjadi pada jumlah pipa venture yang paling sedikit yaitu satu
buah. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa semakin banyak jumlah pipa venture yang
terpasang maka akan semakin memperbesar efisiensi penurunan kadar Fe yang terkandung dalam air
yang telah dilakukan aerasi. Ruang lingkup jumlah pipa venture dalam penelitian ini adalah sebanyak
maksimal lima buah dengan variasi jumlah pipa venture yang lain adalah satu dan tiga buah pipa
venture.
Hal ini terjadi karena dengan semakin banyak jumlah pipa venture yang terpasang maka akan
semakin memperbesar volume udara yang masuk dalam rangkaian alat venture aerator sehingga
akan memperbesar terjadinya kontak oksigen dengan Fe sehingga Fe 2+ akan berubah menjadi Fe3+.
Ferri ini akan mengendap dan kadar Fe yang terlarut dalam air akan berkurang.

Dalam keseluruhan data pada Tabel 4.5. dan Gambar 4.3. menunjukkan pola kecenderungan efisiensi
penurunan kadar Fe dimana semakin banyak jumlah pipa venture maka akan semakin baik efisiensi
penurunan kadar Fe meskipun terdapat data yang menunjukkan adanya pola yang bertentangan
dengan kecenderungan data secara umum.

Beberapa data yang menunjukkan adanya penyimpangan pola dari pola secara umum yaitu data pada
daerah dengan kecepatan 0.4 m/s. Pola yang terjadi bertentangan dengan kebanyakan pola yang lain
dimana semakin tinggi kecepatan aliran dan semakin banyak jumlah pipa venture yang terpasang
maka semakin baik efisiensi penurunan kadar Fe dan Mn.
Jika dilihat dari pola pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s maka pola yang timbul terlihat tidak
beraturan. Hal ini disebabkan karena kecepatan sebesar 0.4 m/s mempunyai kecepatan yang kurang
untuk dapat menghisap udara yang cukup. Selain itu diameter pipa yang terlalu besar menyebabkan
aliran di dalam pipa yang tidak stabil karena pompa yang digunakan juga terkadang tidak dapat
mengalirkan air dengan stabil.
Hasil Analisa Mn
Analisa Mn ini pada umumnya mempunyai efisiensi penurunan kadar Mn yang lebih rendah karena
pada umumnya mangan lebih sulit untuk diaerasi daripada besi.

Pengaruh Variabel Kecepatan aliran terhadap kadar Mn.


Sedangkan variabel ini mempunyai efisiensi penurunan yang terbesar daripada variabel lainnya. Hal
ini disebabkan adanya sudut irisan pipa venture sebesar 30o yang merupakan sudut irisan yang paling
baik dalam melakukan aerasi.

Tabel 3. Konsentrasi Mn Setelah Pengolahan Berdasarkan Kecepatan aliran

Variasi yang dilakukan juga mempunyai pengaruh terhadap penurunan kandungan Mn, pada data di
atas dapat dilihat bahwa efiesiensi penurunan yang terjadi sebesar 80%. Jika dibandingkan dengan
efisiensi yang terjadi pada kadar Fe dengan perlakuan yang sama maka akan tampak terlihat bahwa
efisiensi penurunan yang terjadi lebih besar pada proses penurunan kandungan Fe. Hal ini
disebabkan karena kebutuhan oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi Mn lebih besar daripada
kebutuhan oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi Fe. Dari literatur diperoleh bahwa untuk
mengoksidasi 1 mg/l Mn dibutuhkan 0.29 mg/l O2 sedangkan untuk mengoksidasi 1 mg/l Fe
dibutuhkan 0.14 mg/l O2.

Gambar 6. Efisiensi Penurunan Mn berdasarkan Kecepatan Aliran


Adapun pola penurunan yang terjadi dalam penurunan kandungan Mn ini mempunyai karakteristik
yang sama dengan pola penurunan kandungan Fe dan perlakuan yang sama. Secara umum variasi
dengan kecepatan 1.2 m/s mempunyai efisiensi penurunan yang terbesar daripada variasi kecepatan
lainnya. Namun dalam data di atas efisiensi yang terbesar justru terdapat pada kecepatan 0.6 m/s
meskipun data yang lain menunjukkan pola penurunan yang sesuai dengan teori. Hal ini dapat
disebabkan adanya perbandingan distribusi oksigen yang tidak merata sehingga terkadang beberapa
variasi yang dilakukan tidak menunjukkan kecenderungan secara umum.

Pengaruh Variabel Jumlah Pipa Venturi Terhadap Kadar Mn

Untuk variabel jumlah pipa venturi, pola yang terjadi tidak jauh berbeda dengan analisa Mn.
Perbedaan yang ada terletak pada besaran efisiensi dimana efisiensi pada Mn cenderung lebih rendah
daripada efisiensi pada Fe. Hal ini terjadi karena Mn lebih sulit diaerasi daripada Fe. Dalam
penelitian variabel jumlah pipa venturi ini, jumlah pipa venture mempengaruhi efisiensi penurunan
kadar Mn karena dengan semakin banyaknya jumlah pipa venturi yang terpasang maka akan semakin
besar volume udara yang kontak dengan air sehingga aerasi yang terjadi semakin besar.

Tabel 4. Konsentrasi Mn Setelah Pengolahan Berdasarkan Jumlah Pipa Venturi

Sumber : Hasil Analisa

Gambar 7. Efisiensi Penurunan Mn berdasarkan Jumlah Pipa Venturi


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan diantaranya adalah :
1. Semakin besar kecepatan aliran dalam pipa utama maka akan dihasilkan efisiensi penurunan kadar
Fe dan Mn yang semakin baik. Dalam penelitian ini kecepatan aliran 1.2 m/s merupakan variabel
kecepatan aliran terbaik dengan menghasilkan efisiensi penurunan terbaik yaitu : 96.23% untuk Fe
dan 94.91% pada Mn.
2. Jumlah pipa venturi yang terpasang pada pipa utama berpengaruh terhadap efisiensi penurunan
kadar Fe dan Mn. Semakin banyak pipa venturi yang terpasang maka akan semakin baik efisiensi
penurunan kadar Fe dan Mn. Efisiensi maksimal yang dapat dicapai dengan variabel ini adalah
96.23% untuk Fe dan 92.37% untuk Mn.
3. Konfigusrasi desain terbaik alat venturi dalam penelitian ini adalah venturi aerator dengan
kecepatan aliran 1.2 m/s dan jumlah pipa venturi sebanyak 5 buah. Namun kadar Mn tetap melebihi
batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 0.1 mg/l.

Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Menambahkan alat flow meter pada rangkaian venturi aerator untuk dapat memantau debit air
yang mengalir dalam venturi aerator.
2. Menambahkan perekat yang lebih erat untuk memastikan pipa venturi terpasang dengan baik pada
pipa utama

DAFTAR PUSTAKA
Alaert, G. Dan Sumestri, S. 1987. Metodologi Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya.
Anonim. 2002. Emergency Treatment of Drinking Water at point-of-use. WHO.
Samad, ZB.2005. Study On Iron And Manganese Removal In River Water For Textiles
Industry Usage. Universiti teknologi Malaysia.
Gray, N.F. 1999. Water Technology, An Introduction For Environmental Sciencetists and
Engineers. BH.
Kawamura, S. 2000. Integrated Design of Water Treatment Facilities. John Willey and
Sons. Inc. New York.
McCarty P.C. Sawyer C.N., and Parkin G.F. 1994. Chemistry For Environmental
Engineering. Mcgraw Hill Inc.
Peavy, .1985. Environmental Engineering. Singapore: McGraw- Hill, Inc
Perry, R.H and Green W.D. 1999. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook’s. Mc Graw Hill
Companies, Inc.
Pratama, P. 2010. Model Alat Pengolahan Fe dan Mn Menggunakan Sistem Venturi
Aerator Dengan Variabel Diameter Pipa Venturi dan Sudut Irisan Pipa Venturi.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Anda mungkin juga menyukai