PROPOSAL
Oleh :
REZY RAHMI
1614090013
2020
1
2
OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Penjelasan Judul
G. Sistematis Penulisan
A. Kompetensi Guru
1. Pengertian Kompetensi
2. Macam-macam Kompetensi
B. Guru
1. Pengertian Guru
C. Pembelajaran Sejarah
2
3
A. Jenis Penelitian
B. Sumber Data
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
suatu bangsa. Taraf kehidupan bagsa dapat meningkat apabila suatu bangsa
tersebut sagat menjamin mutu dan kualitas pendidikan bagi masyarakat. Oleh
karena itu sumber daya manusia yang terlatih dan memperoleh pendidikan yang
yang optimal berperan penting membentuk karakter generasi penerus bangsa yang
depan agar memiliki keunggulan dan keahlian untuk bersaing di era global. 1
penerus bangsa. Melalui pendidikan suatu bangsa akan menjadi berkarakter dan
memiliki daya saing yang kuat dari bangsa-bangsa yang lainnya. Pendidikan juga
akan membentuk bagaimana para penerus bangsa di masa depan akan bertindak.
Sumber Daya Manusia yang handal, sedangkan guru merupakan ujung tombak
Proses pembelajaran dan pengajaran yang sering membuat para kita kecewa,
1
Hatta Saputra, Pengembangan Mutu Pendidikan Dalam Era Global, (Bndung: CV, Smile’s
Indonesia Institute), 2016. h, 89
4
5
demikian, kita meyadari bahwa ada siswa mampu memiliki tingkat hafalan yang
baik terhadap materi yang diterimanya, namun kenyataan mereka sering kurang
tersebut. Pemahaman yang dimaksud ini adalah pemahaman siswa terhadap dasar
situasi baru. 2
dan kreatif.
Higher order thinking skills (HOTS) merupakan proses berfikir yang tidak
dimiliki untuk berfikir secara kritis, dan kreatif dalam upaya menentukan dan
2
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovasi Progresif, (Jakarta: Kencana ,2009), h.7
3
Hanafiah, dkk., Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama, 2010), h. 62
5
6
B. RUMUSAN MASALAH
C. BATASAN MASALAH
masalah yang menjadi ruang lingkup dalam penelitan ini. Adapun batasan
masalah dalam penelitian ini difokuskan pada, kompetensi guru dalam proses
SMA.
D. TUJUAN PENELITAN
6
7
proses pembelajaran sejarah berbasis hinger order thinking skills (HOT) di tingkat
SMA.
E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis maupun
praktis.
1. Manfaat teoritis
berbasis HOTS.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi guru
7
8
c. Bagi pemerintah
F. PENJELASAN JUDUL
dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan pengertian judul tersebut sebagai
berikut:
1. Kompetensi Guru
profesionalisme
2. Seajarah
8
9
3. Pembelajaran
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa
Higher order thinking skills (HOTS) merupakan proses berfikir yang tidak
dimiliki untuk berfikir secara kritis, dan kreatif dalam upaya menentukan dan
E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II : Landasan teori, berisi tentang kajian teori tentang kompetensi guru
skills (HOTS).
BAB III : Metode penelitan, berisi tentang kajian teori tentang tinjauan
9
10
BAB IV : Hasil penelitian yang berisi tentang, kompetensi guru dalam proses
10
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kompetensi Guru
1. Pengertian kompetensi
Dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat (10)
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
Dalam pasal 1 ayat (12) ditegaskan “sertifiikat pendidik adalah bukti formal
sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga
profesional”.
secara utuh.4
dari tingkat pra sekolah, tingkat dasar, dan tingkat menegah dapat
4
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum tingakat satuan pendidikan dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru, h.40
11
12
Kompetensi umum adalah kemampuan dan keahlian yang harus dimiliki oleh
adalah kemampuan dan keahlian yang harus dimiliki secara khusus oleh
tanaga pendidik tertentu sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan yang
ditekuni.
a) Kompetensi pedagogik
yang harus dikuasi oleh seorang guru dalam melihat karakteristik siswa
b) Kompetensi sosial
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik,
c) Kompetensi kepribadian
5
Kunandar, Op. Cit , h. 77
12
13
menjadi teladan bagi peserta didik, serta memiliki akhlak yang mulia.
profesional sehingga siswa mencontoh apa yang ada pada diri seorang
guru.
d) Kompetensi profesianal
B. GURU
1. Pengertian guru
melatih, menelia, dan mengevaluasi peserta didikk pada pendidikan anak usia
6
Syahruddin Usman, Menjadi Guru Profesional Satuan Tantangan (cet I; Makassar: 2011), h. 37
13
14
identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru
C. PEMBELAJARAN SEJARAH
7
Mulyasa, Op.cit, h. 37
8
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi (cet I: Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2002). h.
14
15
berbagai potensi yng siap untuk berkembang seperti minat, intlegesi dan
dengan lingkungan.9
avontuur bersama dari pengajaran yang diajarkan. Dalam konsep ini, maka
bukan hafalan fakta, melainkan riset bersama antara pengajar dan peserta
dapat terjadi tampa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran
formal lainnya.11
9
Omar Hamalik, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algeindo, 1989), h. 61
10
Aman, Model Evaluasi Pembelajran Seajrah, (Yogyalarta: Ombak,2011), h. 97
11
Ni Nyoman Parwati dkk, Belajar dan Pembelajaran,(Depok: PT Rajagrafindo Persada,
2018), h. 107
15
16
sebagai Higher Order Thinking Skill (HOTS) dipicu oleh emapt kondisi: 13
12
Aman,op,cit, h. 102
16
17
belajar.
interaktif.
diungkapkan oleh lewis dan smith, keterampilan berfikir tingkat tinggi akan
terjadi jika seseorang memilik informasi yang disimpan dalam ingatan dan
13
Yoki Ariyana dkk, Buku Pembelajran Berorientasi Pada Keterampilan Berfikir Tingkat
Tinggi,(Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018),h. 5
14
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Berbasis HOTS, (Tangerang: Tri Smart, 2019), h. 3
17
18
berpikir tingkat tinggi dapat diketahui dari kemampuan kognitif siswa pada
tingkat analisis, sintesis, dan evaluasi. 16 pendapat ini tidak jauh berbeda juga
matang untuk menghadapi tentangan baru yang lebih runit lalu menjawab
seseorang mampu berfikir pada tingkat lebih tinggi bukan hanya menghafal
15
Ibid., h. 2
16
Bela Wicasari & Zeni Ernaningsih, Analisis Kemampuan Berfikir Siswa dalam
Menyelesaikan Permasalahan Matematika yang Berorientasi pada HOTS, Jurnal Prosiding
Seminar Nasional Reforming Pedagogy,(Universitas Senata Dharma, 2016), h. 250
17
Ridwan Abdullah Sani, op. cit., h.2
18
19
a. Tidak ada seorang pun yang dapat berfikir sempurna atau tidak dapat
tersebut.
e. Terdapat tiga tipe intelegensi dan berpikir yaitu analitis, kreatif, dan
praktis.
sehari-hari.
18
Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara, 2014), h. 122
19
20
masalah.20
masalah.21
19
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual,(Bandung: Refika Aditama,2011), h. 266
20
Beni S. Ambaraja, Mdel-Model Pembelajaran Kreatif,(Bogor: Tim Kreatif Regina, 2009),
h. 85
21
Elsa Bunga, et al, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Group
Investigation Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Materi Sistem
Pencernaan Makanan Di SMA N 1 Muara Batu Aceh Utara, Jurnal Pendidikan, Vol. 5 No 4, 2016.,
h.67
20
21
21
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bersifat studi
yang utama. 22 menurut Bogdam dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati.23
objektif, sistematis, analitis dan kritis mengenai kompetensi guru dalam proses
22
Sudarwan Danim,Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Persentasi, dan
Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa dan Penelitian Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan
Humaniora,(Bandung: Remaja Rodsdakarya,2002), h. 51
23
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitan Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2000), h. 3
24
Ibid, h. 17
22
23
B. SUMBER DATA
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data
maka sumber datanya disebut deng informan, yaitu orang yang merespon atu
menggunakan observasi maka sumber datanya adalah berupa benda, gerak, atau
Dalam penelitan ini sumber data prmer berupa kata-kata di peroleh dari
buku-buku atau pun jurnal yang telah ditentukan yang meliputi dalam berbagai
hal yang berkaitan dengan kompetensi guru dalam proses pembelajaran sejarah
berbasis HOTS di tingkat SMA. Sedangkan data sekunder adalah data yang
sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder berupa buku, jurnal, enisklopedia,
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:PT Rineka
Cipta, 2002), h.107
23
24
data penelitian berupa data-data kepustakaam yang telah dipilih, dicari, disajikan,
dan dianalisis. Sumber data penelitian ini mencari data-data kepustakaan yang
Studi pustaka di sini adalah studi pustaka tanpa disertai uji empirik. Data yang
disajikan adalah data yang berbentuk kata yang memerlukan pengolahan supaya
ringkas dan sistematis. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
dipilih, disajikan dan dianalisis serta diolah supaya ringkas dan sistematis
informasi, namun terlebih dahulu data tersebut diseleksi atas dasar reliabilitasnya.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik annalisis data berupa analisis isi.
Analisis isi merupakan analisis ilmiah tentang isi pesan suatu data.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
25
26
26