Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN TUGAS AKHIR

GAMBARAN PERILAKU SISWA/SISWI TENTANG PENYAKIT


DIARE DI SMP NEGERI 1 MIMIKA TIMUR
KABUPATEN MIMIKA
TAHUN 2022

Laporan Tugas Akhir ini Diajukan Untuk Memenuhi


Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat
Ahli Madya Kesehatan Lingkungan

JUAN UNKELEFTA
NIM. PO.71.33.2.19.012

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-III SANITASI
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

GAMBARAN PERILAKU SISWA/SISWI TENTANG PENYAKIT


DIARE DI SMP NEGERI 1 MIMIKA TIMUR
KABUPATEN MIMIKA
TAHUN 2022

Disusun oleh:
JUAN UNKELEFTA
NIM. PO.71.33.2.19.012

Telah disetujui untuk dipertahankan


Di depan Dewan Penguji (Laporan Tugas Akhir)
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura

Timika, 26 Januari 2022

Mengetahui Pembimbing
Ketua Program Studi D-III
Sanitasi Mimika

Muhamad Abas, SKM., M. Kes.M.M Dhorkas Marpaung, SKM., M. Epid


NIP. 1978 0605 2001 121 003 NIP. 1990 0730 2020 122 004

Mengesahkan
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan

Renold M. Mofu, SKM., M.Kes


NIP.1974 0301 2000 031 002

ii
LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN PERILAKU SISWA/SISWI TENTANG PENYAKIT


DIARE DI SMP NEGERI 1 MIMIKA TIMUR
KABUPATEN MIMIKA
TAHUN 2022

Disusun oleh:
JUAN UNKELEFTA
NIM. PO.71.33.2.19.012

Telah dipertahankan
Didepan Dewan Penguji (Laporan Tugas Akhir)
Pada tanggal Januari 2022
Dan dinyatakan Lulus/Tidak Lulus

Susunan Dewan Penguji


1. Ketua : Renold M. Mofu, SKM., M.Kes 1.

2. Anggota : Dhorkas Marpaung, SKM., M.Epid 2.

3. Anggota : Laila Kadiwaru, SKM., M.Kes 3.

Mengetahui

Ketua Program Studi D-III


Sanitasi Mimika

Muhamad Abas, SKM., M. Kes.M.M


NIP.197905132005011001

iii
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Juan Unkelefta

NIM : P0.71.33.2.19.012

Judul Laporan Tugas Akhir : Gambaran Perilaku Siswa/Siswi Tentang Penyakit

Diare Di SMP Negeri 1 Mimka Timur Kabupaten

Mimika Tahun 2022

Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah

bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam

bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademi.

Timika, Mei 2022

Juan Unkelefta

NIM.71.33.2.19.012

iv
RIWAT HIDUP

Nama : Juan Unkelefta

Nim : P0.71.33.2.19.012

Tempat Tanggal Lahir: Iblatmuntah, 3 Desember 2001

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Mapurujaya

Alamat Email : jhuanlefta@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. SD Kristen Telalora : Tahun Lulus 2012

2. SMP Kristen 1 Pulau-Pulau Babar : Tahun Lulus 2015

3. SMK Negeri 1 Pulau-Pulau Babar : Tahun Lulus 2018

4. Prodi D-III Sanitasi Politeknik Kemenkes Jayapura : Tahun Lulus 2022.

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“Pencobaan-pencoban yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa
Sebab allah setia dan karena itu ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai ia akan memberikan kepada
kamu jalan keluar sehingga kamu dapat menanggungnya”
(1 Korintus 10 ayat 13)

PERSEMBAHAN

1. Kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan Waktu, Kesehatan

dan Kesempatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Tugas

Akhir ini dengan baik.

2. Kedua Orang Tua Bapak Joimarni Unkelefta dan Ibu Jorina Borolla yang

telah memberikan doa dan dukungan, beserta saudara dan Keluarga Besar

yang telah memberikan dukungan dan doa, sehingga Laporan Tugas Akhir

ini dapat terselesaikan.

3. Untuk semua Staff Dosen Prodi D-III Sanitasi Mimika Politeknik Kesehatan

Kemenkes Jayapura yang telah memberikan motivasi dan bimbingan dalam

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

4. Untuk Almamaterku Tercinta Prodi D-III Sanitasi Kampus Mimika

Politeknik Kementrian Kesehatan Jayapura.

5. Untuk teman-teman Mahasiswa atas bantuan serta masukannya sehingga

penelitian ini boleh selesai dengan baik.

vi
INTISARI
GAMBARAN PERILAKU SISWA/SISWI TENTANG PENYAKIT
DIARE DI SMP NEGERI 1 MIMIKA TIMUR
KABUPATEN MIMIKA
TAHUN 2022

(Juan Unkelefta)
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang seperti Indonesia karena masih sering timbul dalam bentuk
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan disertai dengan kematian yang tinggi.
Meskipun sebagian besar episode diare pada masa kanak-kanak ringan namun
pada kasus akut dapat menyebabkan kehilangan cairan dan dehidrasi
signifikan yang dapat menyebabkan kematian atau konsekuensi berat lainnya
jika cairan tidak diganti pada tanda pertama diare.

Mengetahui gambaran perilaku siswa/siswi Tentang Penyakit Diare di SMP


Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022.
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskritif yaitu yang
bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku siswa/siswi tentang penyakit
diare di SMP Negeri 1 Mimika Timur.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan tentang penyakit diare


adalah 57 % baik, sikap 86 % baik dan tindakan 74 % baik. Sedangkan
kejadian 97 % tidak sakit diare.

Simpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan tindakan


responden adalah baik, dan kejadian diare di SMP Negeri 1 Mimika Timur
adalah 97 % tidak sakit diare.

Disarankan kepada orang tua untuk dilakukan upaya meningkatkan


pengetahuan anak – anak tentang penyakit diare serta bahayanya

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan dan Kejadian Diare


Kepustakaan : (2012 - 2021)

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmatnya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul

“Gambaran Perilaku Siswa/Siswi Tentang Penyakit Diare di SMP Negeri 1

Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022”. Laporan ini dapat diselesaikan

dengan baik atas bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karna itu

perkenankan penulis mengucapakan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Ester Rumaseb, S.Pd., M.Kes selaku Plt Direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Jayapura, yang telah memberikan kesempatan serta

sarana dan prasarana sehingga penulis dapat melaksanakan perkuliahan.

2. Bapak Renold M Mofu, SKM., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan

Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.

3. Bapak Muhamad Abas, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III

Sanitasi Kampus Mimika Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.

4. Ibu Dhorkas Marpaung, SKM., M.Epid selaku Pembimbing yang telah

membimbing dan memberi motivasi pada penulis.

5. Bapak Renold M Mofu, SKM., M.Kes selaku Penguji Pertama yang telah

memberi masukan pada penulis.

6. Ibu Laila Kadiwaru, SKM., M.Kes selaku Penguji Kedua yang telah

memberi masukan pada penulis.

7. Ibu Wendhy Gloria, SKM, yang telah mendampingi dan memberi motivasi

pada penulis.

viii
8. Segenap Dosen dan Tenaga Kependidikan Prodi D-III Sanitasi Kabupaten

Mimika, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.

9. Kepada kepala Sekolah serta Bapak/Ibu Guru di SMP Negeri 1 Mimika

Timur yang sudah membantu saya dalam melakukan penelitian di Sekolah.

10. Kepada kakak, adik dan teman-teman saya yang sudah membantu dan

memeberikan berbagai masukan kepada penulis.

Penulis menyadari Laporan Tugas Akhir ini tidaklah sempurna, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca

sehingga dapat memberikan suatu masukan yang membangun dan dapat

menjadi motivator dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, Semoga Tuhan

memberkati kita semua.

Timika, Mei 2022

Penulis

ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan Pembimbing ii
Halaman Pengesahan Pembimbing dan Penguji iii
Pernyataan Keaslian iv
Riwayat Hidup v
Motto Dan Persembahan vi
Intisari vii
Kata Pengantar viii
Daftar Isi ix
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xii
Daftar Lampiran xiii
Daftar Arti Lambang Dan Singkatan xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 3
E. Keaslian Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 6
1. Definisi Diare 6
2. Etiologi Diare 6
3. Faktor Resiko Diare 7
4. Klasifikasi Diare 7
5. Pathogenesis Diare 8
6. Tanda Dan Gejala Diare 8
7. Cara Mencegah Diare 9
8. Pengobatan Diare 9
B. Kerangka Teori 12
C. Kerangka Konsep 13
D. Definisi Operasional 14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 16
B. Tempat dan Waktu Penelitian 16
C. Subjek penelitian 16
D. Instrumen Penelitian 17
E. Cara Pengumpulan Data 17
F. Pengolahan Data 18
G. TeknikAnalisis Data 18
Daftar Pustaka
Lampiran

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasinal


Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan umur
Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan kelas
Tabel 5 Pengetahuan responden terhadap kejadian diare
Tabel 6 Sikap responden terhadap kejadian diare
Tabel 7 Tindakan responden terhadap kejadian diare
Tabel 8 Kejadian diare
Tabel 9 Hubungan pengetahuan terhadap kejadian diare
Tabel 10 Hubungan sikap terhadap kejadian diare
Tabel 11 Hubungan tindakan terhadap kejadian diare

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Teori 12


Gambar 2 Kerangka Konsep 13

xii
LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data


Lampiran 2 Surat Izin Persetujuan Responden
Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Lembar Dokumentasi

xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

WHO : Word Health Organizition

KLB : Kejadian Luar Biasa

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome

CFR : Case Fatality Rate

SU : Semua Umur

IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

ASI : Air Susu Ibu

SAB : Sarana Air Bersih

E.COLI : Eschericia Coli

KEMENKES : Kementerian Kesehatan


RI : Republik Indonesia

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di

Negara berkembang seperti Indonesia karena masih sering timbul dalam

bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB) dan disertai dengan kematian yang tinggi.

Meskipun sebagian besar episode diare pada masa kanak-kanak ringan namun

pada kasus akut dapat menyebabkan kehilangan cairan dan dehidrasi

signifikan yang dapat menyebabkan kematian atau konsekuensi berat lainnya

jika cairan tidak diganti pada tanda pertama diare.

Secara global lebih dari dua ribu anak meninggal karena diare setiap

harinya. Angka ini lebih banyak dari gabungan angka kematian oleh AIDS,

Malaria dan campak. Diare menjadi penyebab lebih dari delapan ratus ribu

kematian anak setiap tahunnya. Menurut data yang disajikan oleh WHO

tahun 2013 terdapat sekitar 1,7 miliar kasus diare pertahun. Dinegara

berkembang anak-anak yang berada pada usia Dibawah 3 tahun umumnya

mengalami episode diare sebanyak 3 kali per tahun pada setiap episodenya,

nutrisi untuk tumbuh kembang anak-anak hilang akibat diare, oleh sebab itu

diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak. (Atika, 2017)

1
2

Kasus penyakit Diare ini sering menyebabkan terjadinya KLB dan

menunjukkan adanya peningkatan angka kesakitan dan kematian dari tahun

ketahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari P2P Kabupaten Mimika. Diare

selain penyakit endemik juga merupakan penyakit potensial wabah yang

sering disertai dengan kematian, pada tahun 2017 terjadi 21 kali KLB diare

yang menyebar di 12 provinsi, 17 kabupaten / kota, dengan jumlah 1.725

orang dan 30 kematian (Case Fatality Rate / CFR 1,97%). Jumlah wabah

terbanyak berada di Papua dengan jumlah 461 kasus dengan angka kematian

4 orang. Angka kematian / CFR saat KLB diare diharapkan <1%. CFR diare

Ketika wabah 0,40% sedangkan pada Tahun 2017 meningkat menjadi 1,97%.

Tahun 2016 penderita diare semua umur (SU) yang dilayani di sarana

Kesehatan sebanyak 3.176.079 penderita, dan terjadi peningkatan pada tahun

2017 menjadi 4.274.790 penderita atau 60,4% dari perkiraan diare di sarana

Kesehatan. Insiden diare semua umur secara nasional adalah 270/1.000

penduduk. (Kesehatan RI, 2018).

Data hasil studi kasus Diare Tahun 2021, didapatkan kasus Diare di

Puskesmas Mapuru Jaya sebanyak 232 kasus. Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Negeri 1 Mimika Timur terletak di Kelurahan Wania, Distrik Mimika

Timur di Jalan Tipuka Indah dan merupakan wilayah kerja dari Puskesmas

Mapurujaya. SMP Negeri 1 Mimika Timur memiliki jumlah keseluruhan

kelas ada sebanyak 11 kelas terbagi dari kelas 7, kelas 8 dan kelas 9, kelas 7

ada sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa 122 orang, kelas 8 ada sebanyak 4

kelas dengan jumlah siswa 105 orang dan kelas 9 ada sebanyak 3 kelas
3

dengan jumlah siswa sebanyak 82 orang, jadi jumlah keseluruhan siswa/siswi

di Smp Negeri 1 Mimika Timur berjumlah 309 orang. Berdasarkan

banyaknya kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Mapurujaya, maka

penulis tertarik untuk meneliti mengenai perilaku siswa/siswi SMP Negeri 1

Mimika Timur apakah mempengaruhi kejadian Diare.


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah, “Mengetahui Gambaran Perilaku siswa/siswi

Tentang Penyakit Diare Pada Di SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten

Mimika Tahun 2022?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran perilaku siswa/siswi Tentang Penyakit Diare di

SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik siswa/siswi berdasarkan umur dan jenis

kelamin Di SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupate Mimika Tahun

2022

b. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa/siswi tentang Penyakit Diare

Di SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022.

c. Mengetahui sikap siswa/siswi tentang Penyakit Diare Di SMP Negeri

1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022.

d. Mengetahui Tindakan siswa/siswi siswi tentang Penyakit Diare Di

SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022.


5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya bukti empiris mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak usia sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang perilaku

siswa/siswi tentang penyakit diare dan dapat menerapkan ilmu

pengetahuan yang telah didapat dibangku kuliah secara menyeluru

sekaligus pengalaman dan pengetahuan yang berharga.

b. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

kepada Bapak/Ibu guru dan siswa/siswi tentang pentingnya

pencegahan dan penangan penyakit diare pada anak usia sekolah.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

rujukan ataupun referensi untuk melatih lebih dalam dan dapat

mengembangkan penelitian terkait gambaran perilaku siswa/siswi

terhadap pencegahan penyakit diare.


6

d. Perkembangan IPTEK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alat/sarana

untuk membangun pengetahuan dan memfasilitasi pembelajaran untuk

memahami berbagai masalah dan meningkatkan kesadaran publik

tentang pentingya pencegahan penyakit diare.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1
Keaslian Penelitian

NO PENELITI JUDUL PENELITIAN DAN PERBEDAAN


TAHUN PENELITIAN

1. Juan Gambaran Kualitas Sanitasi Pada Tempat penelitian,


Andrethska Penderita Penyakit Diare Di Variable,
Sebatubun Keluraan Dingo Narama waktu penelitian, jumlah
Kabupaten Mimika Tahun 2018 responden dan sasaran
responden

2. Deserius Gambaran Sanitasi Dasar Rumah Tempat penelitian,


Iyai Penderita Diare Di Kampung variable,
Kamoro Jaya Kilo 5 Distrik waktu penelitian, jumlah
Wania Kabupaten Mimika Tahun responden dan sasaran
2015 responden

3 Adfi Khalid Gambaran Pengetahuan, Sika, dan Tempat penelitian, waktu


Tindakan Pada Masyarakat penelitian, sasaran
Tentang Sarana Sanitasi Dasar Di penelitian serta
Asrama Brimob Mile 32 responden
Kabupaten Mimika Tahun 2018
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Definisi Diare

Diare merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh berubahnya

suatu bentuk dan konsistensi tinja, dari lembek hingga cair, meningkatnya

frekuensi buang air besar lebih dari biasanya, yaitu tiga kali atau lebih

dalam satu hari. Hingga saat ini diare masih dianggap sebagai masalah

utama di dunia dimana diare menjadi penyebab nomor satu kematian pada

anak di dunia dan nomer dua pada anak di bawah 5 tahun. (Atika, 2017)

Diare akut merupakan masalah yang sering terjadi pada dewasa.

Setiap tahun diperkirakan sebanyak 2 milyar kasus diare terjadi di seluruh

dunia. Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab diare cair ataupun

diare berdarah. Etiologi diare akut yaitu bakteri, virus, protozoa, dan

helmitnhs. Diagnosis dan memperhitungkan kebutuhan cairan pengganti,

serta pemilihan antibiotik yang tepat menjadi elemen penting dalam

tatalaksana diare akut. (Amin, 2015)

Menurut World Helath Organization (WHO) diare adalah kejadian

buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan

frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Diare merupakan

penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh infeksi

mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit, protozoa, dan

penularannya secara fekal-oral. Diare dapat mengenai semua kelompok

7
8

umur baik balita, anak-anak dan orang dewasa dengan berbagai golongan

sosial. Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di

kalangan anak-anak kurang dari 5 tahun. Secara global terjadi peningkatan

kejadian diare dan kematian akibat diare pada balita dari tahun 2015-2017.

Pada tahun 2015, diare menyebabkan sekitar 688 juta orang sakit dan

499.000 kematian di seluruh dunia tejadi pada anak-anak dibawah 5 tahun.

Data WHO (2017) menyatakan, hampir 1,7 miliar kasus diare terjadi pada

anak dengan angka kematian sekitar 525.000 pada anak balita tiap

tahunnya.

Sedangkan menurut Kemenkes (2014) Diare adalah suatu penyakit

dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi pada tinja

yakni lebih lembek atau lebih cair serta frekuensi buang air besar lebih

banyak dari biasanya. Diare merupakan penyebab kematian balita nomor

dua di dunia (16%) setelah pnemonia (17%). Kematian pada anak-anak

meningkat sebesar 40% tiap tahunnya yang disebabkan diare

2. Etiologi

Diare yaitu Rotavirus, Escheria coli, Shighella, Campylobacter

jejuni, Vibrio cholerae, Salmonella sp (non tifoid), Yersinia sp, Vibrio

parahaemolyticus, Giardia lamblia, Entamoeba histolytica,

Cyptosporodium, sedangkan yang bukan mikroba ialah makanan, alergi

dan malnutrisi.
9

Diare disebabkan oleh sejumlah organisme bakteri, virus dan parasit, yang

sebagian besar disebarkan oleh air yang tercemar feses. Infeksi lebih sering

terjadi ketika sanitasi yang buruk dan kebersihan air yang aman untuk minum,

memasak dan membersihkan kurang memadai. Rotavirus dan Escherichia coli

adalah dua agen etiologi paling umum dari penyebab diare sedang hingga

berat di negaranegara berpenghasilan rendah. Patogen lainnya seperti spesies

cryptosporidium dan shigella mungkin juga penyebab dari infeksi diare. Pola

etiologi spesifik lokasi juga perlu dipertimbangkan. Penyebab diare

selanjutnya yaitu kekurangan gizi. Anak-anak yang meninggal akibat diare

sering menderita kekurangan gizi yang membuat mereka lebih rentan terhadap

diare. Diare adalah penyebab utama kekurangan gizi pada anak-anak di bawah

lima tahun dan penyakit diare ini menyebabkan malnutrisi mereka menjadi

lebih buruk, (Atika, 2017).

3. Faktor Risiko

Menurut Seonarto & Juffrie, 2012, ada beberapa faktor resiko diare yaitu;

a. Faktor umur

Yaitu diare terjadi pada kelompok umur 6-11 bulan pada saat

diberikan makanan pendamping ASI. Pola ini menggambarkan

kombinasi efek penurunan kadar antibodi ibu, kurangnya

kekebalan aktif bayi, pengenalan makanan yang mungkin

terkontaminasi bakteri tinja.


10

b. Faktor musim

Variasi pola musim diare dapat terjdadi menurut letak geografis, di

Indonesia diare yang disebabkan oleh rotavirus dapat terjadi

sepanjang tahun dengan peningkatan sepanjang musim kemarau,

dan diare karena bakteri cenderung meningkat pada musim hujan.

c. Faktor lingkungan

Meliputi kepadatan perumahan, kesediaan sarana air bersih (SAB),

pemanfaatan SAB, kualitas air bersih.

4. Klasifikasi Diare

Diare diklasifikasikan berdasarkan durasinya menjadi 2 yaitu :

a. Diare akut

Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 2

minggu yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, atau

invasi virus serta dapat disebabkan oleh agen non-infeksi seperti

keracunan makanan dan pengobatan.

b. Diare kronis.

Diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu.

(Indashari, 2018)

5. Patogenesis Diare

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare :

Menurut (Ngastiyah, 2014).


11

a. Gangguan osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat

diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus

meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam

rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang

usus untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare.

b. Gangguan sekresi

Akibat terangsang tertentu (misalnya toksin) pada dinding

usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam

rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat

peningkatan isi rongga usus.

c. Ganggua motilitas usus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya

kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare.

Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan

bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.

6. Tanda dan Gejala Diare

Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak menjadi

cengeng, gelisah, suhu meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair lendir

dan tidak menutup kemungkinan diikuti keluarnya darah, anus lecet,

dehidrasi (bila terjadi dehidrasi berat maka volume darah berkurang, nadi

cepat dan kecil, denyut jantung cepat, tekanan darah turun, keadaan

menurun diakhiri dengan syok), berat badan menurun, turgor kulit


12

menurun, mata dan ubun-ubun cekung, mulut dan kulit menjadi kering.

(Octa, 2014).

7. Cara Mencegah Diare

Diare bukan saja berdampak kepada diri pengidap, tapi juga bisa

menyebar, terutama kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare harus

dicegah sedini mungkin. Berikut adalah cara mencegah diare akibat

kontaminasi:

a. Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang.

b. Mencuci tangan sebelum makan.

c. Menjauhi makanan yang diragukan kebersihannya dan tidak

minum air keran.

d. Menyimpan makanan di lemari es dan hindari meninggalkan

makanan di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan.

e. Utamakan memakan makanan dari bahan makanan yang segar.

f. Jagalah kebersihan kuku terutama jika memiliki kuku yang

panjang.

Cara mencegah diare agar tidak menularkan pada seluru anggota keluarga

bisa dengan melakukan langkah-langkah seperti:

a. Bila tinggal satu rumah, hindari menggunakan handuk atau

peralatan makan yang sama dengan anggota keluarga lainnya.

b. Selalu membersihkan toilet dengan disinfektan tiap setelah buang

air besar.
13

c. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air hangat seperti

sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah memegang

daging mentah, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain

dengan binatang piaraan.

d. Tetap berada di rumah setidaknya 48 jam setelah periode diare

yang terakhir.

e. Selalu menjaga kebersihan dapur dan kamar mandi.

f. Bila penyebab diare berasal dari parasit cryptosporidium jangan

menggunakan kolam renang terlebih dahulu selama dua minggu

setelah diare yang terakhir. (Makarin, 2021)

8. Pengobatan penyakit diare.

a. Obat Antidiare

Loperamide adalah salah satu obat yang ampuh dan cepat dalam

menghentikan diare. Obat antidiare ini bekerja dengan cara

memperlambat aktivitas usus besar sehingga makanan dapat

ditahan lebih lama. Kemudian usus akan menyerap lebih banyak air

dan feses pun menjadi lebih padat.

b. Oralit

Oralit untuk mencegah dehidrasi akibat terlalu sering buang air

besar, pengidap diare dianjurkan minum oralit. Oralit juga dapat

menggantikan garam dan cairan yang hilang dalam feses. Air oralit

sebaiknya diminum sedikit demi sedikit, setelah minum 2-3 teguk,


14

berhenti sebentar untuk memberi kesempatan oralit diserap oleh

usus.

c. Yogurt

Yogurt sangat baik dikonsumsi oleh pengidap diare. Bakteri baik

yang terkandung dalam yogurt dapat melawan bakteri jahat

penyebab infeksi usus.

d. Air Elektrolit

Pada tubuh manusia, terdapat mineral bermuatan listrik yang

dinamakan elektrolit. Mineral ini ditemukan pada keringat, air seni,

dan cairan tubuh lainnya. Ketika diare, kadar elektrolit dalam tubuh

berkurang dan bisa menyebabkan dehidrasi. Untuk menggantikan

elektrolit yang hilang saat diare.

e. Teh Hitam

Minuman lainnya yang juga dapat membantu mengatasi diare

adalah teh hitam. Teh jenis ini mengandung tanin yang dapat

mengurangi tingkat keparahan diare. Teh hitam yang dicampur

dengan chamomile merupakan pereda diare yang efektif. Minuman

tersebut akan menghasilkan zat anti-inflamasi yang dapat

mengobati peradangan pada usus.

f. Air Rebusan Daun Jambu Biji

Air rebusan daun jambu biji juga terbukti mampu menghambat

pertumbuhan bakteri Escherichia Coli (E.coli) dan Staphylococcus

aureus, penyebab diare. Selain itu, obat herbal tersebut juga dapat
15

membantu memadatkan feses. Caranya, rebuslah 4-5 lembar daun

jambu biji yang sudah dibersihkan, lalu minum air rebusan tiga kali

sehari untuk mengobati diare. (Handayani, 2019).


16

B. Kerangka Teoritis

Kerangka teori merupakan wadah yang menerangkan variabel atau pokok

permasalahan yang terkandung dalam penelitian.

(AGENT)
Bakteri

KEJADIAN DIARE

(HOST) (ENVIROMENT)
Penjamah/manusia Lingkungan
1. Sarana air bersih
2. Jamban keluarga
3. Sarana pembuangan air limbah
4. Tempat pembuangan sampah

Gambar 1. Kerangka Teori


17

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah hubungan antara konsep/variable di bangun berdasarkan

hasil-hasil studi terdahulu sebagai pedoman dalam melakukan penelitian.

Kerangka konsep merupakan kesatuan yang menunju kepada satu tujuan yang

tunggal, yakni memberikan jawaban pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam

rumusan masalah.

Variabel bebas Variabel terikat

1. Perilaku
2. Sikap dan Kejadian diare
3. Tindakan

keterangan : : Variabel Bebas

: Variabel Terikat

Gambar 2. Kerangka Konsep


18

D. Definisi Oprasional

Defisini operasional adalah mendifisinikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

penelitian untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau pengukuran secara cermat terhadap suatau objek

atau fenomena.

Tabel 1
Definisi Operasional
Alat dan
Variabel Definisi Hasil Pengukuran Skala
cara ukur
1. Karakteristik Umur adalah Kuesioner/c Umur Rasio

a. umur rentang hecklist dan 1. <13-14

kehidupan yang wawancara 2. >14

diukur dengan

tahun.

b. jenis kelamin Jenis kelamin Kuesioner/c Jenis Nominal

adalah hecklist dan kelamin

perbedaan wawancara 1.laki-laki

biologis antara 2.perempu

laki-laki dan an

perempuan.
19

2. Pengetahuan Tingkat Kuesioner/c 1. Baik (76-100%) Ordinal

pemikiran/pema hecklist dan 2.Cukup (56-75%)

haman wawancara 3. Kurang (<56%)

siswa/siswa

tentang Tentang

Penyakit diare di

SMP Negeri 1

Mimika Timur.

3. Sikap Tanggapan Kuesioner/c 1. Baik (76-100%) Ordinal

siswa/siswi hecklist dan 2.Cukup (56-75%)

Tentang awancara 3. Kurang (<56%)

Penyakit diare di

SMP Negeri 1

Mimika Timur.

4. Tindakan Tindakan Kuesioner/c 1.Baik (76-100%) Ordinal

siswa/siswi hecklist dan 2.Cukup (56-75%)

Tentang wawancara 3. Kurang (<56%)

Penyakit Diare

Di SMP Negeri

1 Mimika

Timur.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskritif

yaitu yang bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku siswa/siswi

tentang penyakit diare di SMP Negeri 1 Mimika Timur.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Tempat adalah lokasi yang digunakan untuk pengambilan data

selama penelitian berlangsung Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri

1 Mimika Timur.

2. Waktu

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk

memperoleh data penelitihan yang direncanakan akan dilaksanakan

pada bulan Mei 2022.

C. Subjek Penelitian
1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan atau individu dalam ruang lingkup

yang akan diteliti. Populasi dibedakan menjadi populasi sampel.

Populasi sampel adalah individu yang akan ditarik menjadi sampel.

Jumlah populasi siswa/siswi SMP Negeri 1 Mimika Timur adalah

sebanyak 309 orang.

19
20
21

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan diteliti atau sebagian anggota populasi

yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga

diharapkan dapat mewakili populasi. (Notoadmodjo, 2015).

Untuk menghitung jumlah sampel Peneliti menggunakan rumus

Slovin:

Keterangan :

N : Jumlah Populasi

n : Jumlah Sampel

e : Batas toleransi kepercayaan

n = N/(1+ Ne 2)
n = 309/(1+309x(0,05)2)
= 309/1,7725
= 174
Jadi jumlah sampel yang akan di ambil dan diteliti adalah sebanyak

174 orang siswa/siswi.

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan salah satu aspek yang berperan

dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Instrumen

penelitian menurut Arikunto tahun 2013 adalah sebuah alat bantu yang

digunakan oleh peneliti untuk membantu dalam kegiatannya atau dalam

penelitiannya sehingga kegiatan atau penelitian tersebut menjadi

sistematis.
22

Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk pertanyaan dimana dalam

pertanyaan tersebut disediakan jawaban berupa Ya/Tidak dan Setuju/Tidak

setuju agar mendapatkan hasil dari pertanyaan yang ditanyakan.

E. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan Data merupakan suatu proses pendekatan kepada

subjek dan proses pengumpulan data karakteristik subjek yang diperlukan

dalam suatu penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data

primer dan data sekunder.

a. Data primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan

pengisian kuesioner. Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh

peneliti yang ingin mengetahui apakah ada hubungan antara

perilaku siswa/siswi dengan kejadian diare di SMP Negeri 1

Mimika Timur tahun 2022.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak

langsung dari subjek penelitian, dalam penelitian ini data yang

diambil adalah lokasi dari Sekolah SMP Negeri 1 Mimika

Timur, terdiri dari berapa kelas dan jumlah siswa tiap kelas dari

kelas 7 sampai kelas 9.


23

F. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kelanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan

langkah-langkah sebagian berikut:

1. Editing:

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah

diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuanya adalah mengurangi

kesalahan atau kekurangan yang ada di daftar pertanyan.

2. Coding:

Coding merupakan pemberian kode numeric terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Memberi kode pada jawaban

responden, berbentuk angka pada masing-masing jawaban.

3. Tabulating:

Tabulating adalah perkerjaan membuat tabel. Jawaban-

jawaban yang telah diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam

tabel. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah melakukan

analisa data.

G. Teknik Analisis Data

Cara yang digunakan dalam analisis data dalam penelitian ini

adalah secara manual. Data yang sudah di olah dianalisa menggunakan

analisis deskriptif yang disajikan dalam tabel disertai penjelasan (Rifaldi,

2021).
24

Rumus mencari hasil presentase kuesioner :

p = f/n x 100

Keterangan :

p : Presentase

f : Frekwensi dari setiap jawaban

n : Jumlah responden
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei 2022 di SMP Negeri 1

Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022. Lebih tepatnya berlokasi di

Distrik Mimika Timur Kelurahan Wania RT2. Dengan jumlah keseluruhan

Siswa/Siswi mulai dari kelas 7 – 9 adalah berjumlah 309 orang.

Letak geografis batas Distrik Mimika Timur sebagai berikut :

a. Sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Mimika Tengah

b. Sebelah Barat berbatasan dengan Distrik Mimika Timut Jauh

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Arafuru

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Distrik Mimika Baru

B. Variabel Penelitian

Populasi penelitian di SMP Negeri 1 Mimika Timur berjumlah 309

siswa/siswi dan diketahui jumlah sampel penelitian adalah 174 responden

dari kelas 7, 8 dan 9 yang diambil secara acak.

25
26

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 2
Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur pada
SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022

No Umur Responden (tahun) Frekuensi Presentase (%)

1 11 – 12 14 8%
2 13 – 14 116 67 %
3 15 – 17 44 25 %
Jumlah 174 100 %
Sumber : Data Primer, Mei 2022

Data tabel di atas ini menujukan bahwa responden menurut


umur 11 – 12 tahun berjumlah 14 responden (8%), 13 – 14 tahun
berjumlah 116 responden (67 %) dan 15 – 17 berjumlah 44
responden (25 %).

b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 3
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Pada
SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022
S
No Jenis Kelamin
u Frekuensi Presentase (%)
1 Laki-Laki 81 47 %
m
2 Perempuan 93 53 %
b
Jumlah S 174 100 %
Sumber : Data Primer, Mei 2022

Dari tabel di atas ini menunjukan bahwa responden menurut


jenis kelamin laki-laki berjumlah 81 responden (47 %) dan
responden menurut jens kelamin perempuan berjumlah 93
responden (53 %).
27

c. Karakteristik responden berdasarkan kelas

Tabel 4
Distribusi Responden Menurut kelas pada
SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022
No Kelas Frekuensi Presentase
1 Kelas 7 78 45 %
2 Kelas 8 88 51%
3 Kelas 9 8 4%
Jumlah 174 100 %
S
Sumber : Data Primer, Mei 2022
Dari tabel di atas ini menunjukan bahwa responden

menurut kelas sebagai berikut, kelas 7 berjumlah 78 responden (45

%), kelas 8 berjumlah 88 responden (51 %) dan kelas 9 berjumlah

8 responden (4 %).

2. Pengetahuan Responden terhadap Kejadian Diare

Tabel 5
Pengetahuan Responden terhadap Kejadian Diare
Pada SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022

Pengetahuan Frekuensi Presentase


Baik 99 57 %
Cukup 38 22 %
Kurang 37 21 %
Total 174 100%
Sumber : Data Primer, Mei 2022
Dari tabel diatas ini menunjukan bahwa responden dengan

penegtahuan baik 99 orang yaitu 57 %, pengetahuan cukup 38

orang 22 % dan pengetahuan kurang 37 orang yaitu 21 % dari

keseluruhan responden.
28

3. Sikap Responden terhadap Kejadian Diare

Tabel 6
Sikap Responden terhadap Kejadian Diare
Pada SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022

Sikap Frekuensi Presentase


Baik 150 86 %
Cukup 19 11 %
Kurang 5 3%
Total 174 100%
Sumber : Data Primer, Mei 2022
Dari tabel diatas ini menunjukan bahwa responden dengan

sikap baik 150 orang yaitu 86 %, sikap cukup 19 orang 11 % dan

sikap kurang 5 orang yaitu 3 % dari keseluruhan responden.

4. Tindakan Responden terhadap Kejadian Diare

Tabel 7
Tindakan Responden terhadap Kejadian Diare
Pada SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022

Tindakan Frekuensi Presentase


Baik 128 74 %
Cukup 25 14 %
Kurang 21 12 %
Total 174 100%
Sumber : Data Primer, Mei 2022

Dari tabel diatas ini menunjukan bahwa responden dengan

tindakan baik 128 orang yaitu 74 %, tindakan cukup 25 orang 14 %

dan tindakan kurang 21 orang yaitu 12 % dari keseluruhan

responden.
29

5. Kejadian Diare

Tabel 8
Kejadian Diare pada
SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022
Kejadian Diare Frekuensi Presentase
Diare 5 3%
Tidak diare 169 97 %
Total 174 100%
Sumber : Data Primer Mei 2022

Tabel diatas ini menunjukan bahawa responden dengan

kejadian diare 5 orang yaitu 3 % dan responden tidak diare 169

orang yaitu 97 %.

6. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan terhadap Kejadian Diare

a. Hubungan Pengetahuan terhadap Kejadian Diare

Tabel 9
Hubungan Pengetahuan terhadap Kejadian Diare pada
SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022
Pengetahuan Kejadian Diare
Total
Diare Tidak Diare
Baik 2 (2%) 97 (98%) 99 (100%)
Cukup 1 (3%) 36 (97%) 37 (100%)
Kurang 2 (5%) 36 (95%) 38 (100%)
Total 5 169 174
Sumber : Data Primer, Mei 2022

Tabel di atas ini menunjukan bahwa jika dihubungkan

tingkat pengetahuan siswa/siswi dengan kejadian diare maka

pengetahuan Baik dengan kejadian Diare adalah 5 orang dan

pengetahuan Baik dengan kejadian Tidak Diare adalah 169 orang.


30

b. Hubungan Sikap terhadap Kejadian Diare

Tabel 10
Hubungan Sikap terhadap Kejadian Diare pada
SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022
Sikap Kejadian Diare
Total
Diare Tidak Diare
Baik 3 (2%) 147 (98%) 150 (100%)
Cukup 0 (0%) 19 (100%) 19 (100%)
Kurang 2 (40%) 3 (60%) 5 (100%)
Total 5 169 174
Sumber : Data Primer Mei 2022

Tabel diatas ini menunjukan bahwa jika dihubungkan Sikap

siswa/siswi dengan kejadian diare maka Sikap baik dengan

Kejadian Diare adalah 5 orang dan Sikap baik dengan Kejadian

Tidak Diare adalah 169 orang.

c. Hubungan Tindakan terhadap Kejadian Diare

Tabel 11
Hubungan Tindakan terhadap Kejadian Diare pada
SMP Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022
Tindakan Kejadian Diare
Total
Diare Tidak Diare
Baik 0 (0%) 140 (100%) 140 (100%)
Cukup 4 (13%) 27 (87%) 31 (100%)
Kurang 1 (33%) 2 (67%) 3 (100%)
Total 5 169 174
Sumber : Data Primer Mei 2022
Tabel diatas ini menunjukan bahwa jika dihubungkan

Tindakan siswa/siswi dengan kejadian diare maka Tindakan baik

dengan Kejadian Diare adalah 5 orang dan Tindakan baik dengan

Kejadian Tidak Diare adalah 169 orang.


30

C. Pembahasan
1. Karakteristik responden

Berdasrkan hasil penelitian yang dilakukan pda 174 responden

maka didapatkan hasil tentang distribusi responden berdasarkan

karakteristik Umur, Jenis kelamin dan Kelas.

Berdasarkan table 2 diketahui distribusi responden yang berumur

11 – 12 Tahun yaitu 8 %, responden dengan umur 13 – 14 Tahun yaitu

67 % dan responden dengan umur 15 – 17 Tahun yaitu 25 % dari

jumlah total responden.

Umur yaitu usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

berulang tahun. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang

pula daya tangkap serta pola pikir, sehingga pengetahuan yang

diperoleh semakin membaik.

Berdasarkan tabel 3 diketahui distribusi responden yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 81 orang yaitu 47% dan yang perempuan

sebanyak 93 orang yaitu 53%.

Jenis kelamin adalah perbedaan biologis antara laki-laki dan

perempuan. Perbedaan biologis tersebut dapat dilihat dari

alat kelamin serta perbedaan genetik.

Berdasarkan tabel 4 diketahui distribusi responden kelas 7

sebanyak 78 orang yaitu 45 %, kelas 8 sebanyak 88 orang yaitu 51 %

dan kelas 9 sebanyak 8 orang yaitu 4 %.

Kelas dapat berarti sekelompok murid yang menghadapi pelajaran ataupun

kuliah tertentu di perguruan tinggi, sekolah, maupun lembaga Pendidikan.


31

2. Pengetahuan Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 174 responden,

dapat dilihat pda tabel 5 menunjukan hasil distribusi tingkat

pengetahuan responden tentang penyakit diare di SMP N 1 Mimika

Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022 dengan kategori baik yaitu 57

%, yang berpengetahuan cukup yaitu 22 % dan yang berpengetahuan

kurang yaitu 21 %. Dari hasil analisis data diketahui bahwa tingkat

pengetahuan responden tentang penyakit diare masi dalam kategori baik

yaitu 57 %.

3. Sikap Responden

Dari tabel 6 menunjukan bahwa Sebagian besar responden

memiliki sikap baik yaitu 86 %, responden yang memeiliki sikap cukup

yaitu 11 % dan hanya sedikit responden yang memiliki sikap kurang

yaitu 3 % dari total responden.

Para responden Sebagian besar memiliki sikap yang baik, hal ini

juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan mereka mengenai penyakit

diare. Jika mereka sudah memiliki pengetahuan yang baik mengenai

sanitasi dasar yaitu pada diri sendiri maka para responden sudah tau

tentang sikap yang akan di ambil agar tidak merugikan diri sendiri.
32

4. Tindakan Responden

Dari tabel 7 menunjukan bahwa hampir sebagian besar responden

melakukan Tindakan yang baik yaitu 74 %, responden yang melakukan

tindakan cukup baik yaitu 14 % dan responden yang melakukan

tindakan kurang baik yaitu 12 % dari total responden.

Tindakan adalah kecenderugan untuk bertindak, sikap belum tentu

terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu

faktor lain, antara lain adanya dorongan tentang perilaku hidup bersih

dari orang tuah dirumah dan guru disekolah.

Data pada tabel 7 didapatkan data bahwa sebagaian besar

responden memiliki tingadakan yang baik. Dampak yang ditimbukan

bila tindakan yang dilakukann kurang baik yaitu bukan hanya

merugikan diri sendiri tapi juga data merugikan orang lain karena

pemehaman yang minim tentang bahaya penyakit diare pada anak.

5. Kejadian Diare

Dari tabel 8 menunjukan hampir sebagian besar responden tidak

mengalami sakit diare yaitu 97 % dan responden yang sakit giare yaitu

3 % dari total responden. Hal ini dikarenakan pengetahun, sikap dan

tindakan responden sudah baik karena mereka mengetahui/dan

memahami apa itu penyakit diare serta bahaya dari diare itu sendiri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelnelitian yang dilakukan, ada beberapa kesimpulan

yang telah dibuat yaitu sebagai berikut :

1. Pengetahuan responden tentang penyakit diare di SMP Negeri 1 Mimika

Timur adalah baik dengan presentase 57 % baik, 22 % cukup dan 21 %

kurang dari total responden.

2. Sikap responden tentang penyakit diare di SMP Negeri 1 Mimika Timur

adalah baik dengan presentase 86 % baik, 11 % cukup baik dan 3 % kurang

baik dari total responden.

3. Tindakan responden tentang penyakit diare di SMP Negeri 1 Mimika

Timur adalah baik dengan presentase 74 % baik, 14 % cukup baik dan 12

% kurang baik dari total responden.

4. Kejadian diare di SMP Negeri 1 Mimika Timur adalah baik yaitu yang

tidak sakit diare 97 % dan yang sakit diare 3 % dari total responden.

B. Saran
Ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk menanggapi hasil penelitian yang

telah dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Disarankan kepada orang tua untuk dilakukan upaya meningkatkan

pengetahuan anak – anak tentang penyakit diare serta bahayanya.

33
34

2. Perlunya dilakukan penyuluhan terhadap Siswa/Siswi, khususnya

Siswa/Siswi di SMP Negeri 1 Mimika Timur mengenai pentingnya

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat pada diri sendiri.

Misalnya menjaga kebersihan makanan, minuman, kebersihan alat-alat

masak dan alat-alat makan.

3. Kepada Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Guru di SMP Negri 1 Mimika

Timur untuk melakukan pengawasan kepada Siswa/Siswi agar

memperhatikan kebersihan makanan yang di sediakan kantin sekolah agar

dapat mencega terjadinya kejadian diare di Sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

Amin. (2015). Tatalaknan diare akut. Continu Medical Education, 42 (7).

Arikunto, S., 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:


Rineka Cipta.

Atika, V., 2017. Kejadian Diare Pada Balita. E-Jurnal Medika, 6(5), pp. 12-20.

Handayani, V., 2019. Diare Menyerang, Obati dengan 6 Cara Ini. [Online]
Available at: https://www.halodoc.com [Accessed 17 Mei 2019].

Indashari, N., 2018. Asuhan Keperawatan Pada An.Z dan An.H Dengan Diare
Dengan Masalah Keperawatan Kekurangan Volume Cairan Di RSUD dr.Haryoto
Lumajang , Jember: ASTUTI, Anggia.

Iba, I., 2012. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN 2012.


Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Tahun 2013, pp. 55-182.

Kesehatan RI, K., 2018. Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta: Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia.

Makarin, R., 2021. Cara Pengobatan Diare. [Online] Available at:


https://www.halodoc.com [Accessed 1 September 2021].

Ngastiyah, 2014. Perawatan Anak Sakit Edisi 2, Jakarta: EGC.

Notoadmodjo, S., 2015. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan, Jakarta:


Bineka Cipta.

Octa, D. R. L. M. E. M. S. &. Y., 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus


Bayi/Balita dan Anak Pra Sekolah. 1 ed. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV BUDI
UTAMA.

Rifaldi, M., 2021. Kualitas Sumur Gali, Timika: Sanitasi Kampus Mimika.

Seonarto, y. & Juffrie, M., 2012. Diare Kronis dan Diare Persisten. 1 ed. Jakarta:
Badan Penerbit IDAI.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Kelas :

Menyatakan persetujuan saya untuk untuk menjadi responden dalam

penelitian yang dilakukan oleh:

Nama : Juan Unkelefta

NIM : PO.71,33.2.19.012

Judul : Gambaran Perilaku Siswa/Siswi Tentang Penyakit Diare Di SMP

Negeri 1 Mimika Timur Kabupaten Mimika Tahun 2022.

Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan resiko dan dampak

apapun terhadap subyek atau responden penelitian, karena semata-mata untuk

kepentingan ilmiah serta kerahasiaan jawaban kuisioner yang saya berikan

dijamin sepenuhnya oleh peneliti. Oleh karena itu, saya bersedia menjawab

pertanyaan-pertanyaan secara benar dan jujur.

Timika, 2022

(………………………….)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2022

CHECK LIST/KUESIONER RESPONDEN

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden :

2. Alamat Responden :

3. Umur Responden :

4. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki

b. Perempuan

5. Pengetahuan Responden

Jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini yang menurut Anda paling benar.

Apa yang Anda ketahui tentang penyakit diare?

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Diare disebabkan oleh virus dan biasa ditularkan melalui


makanan?

2 Diare disebabkan oleh udara yang tercemar?

3 Diare adalah salah satu jenis penyakit kulit?

4 Diare memiliki gejala buang air besar encer, sakit kepala, mual
muntah dan lain-lain?

5 Diare dapat disebabkan dengan mengonsumsi makanan yang


bersih dan sehat?
6. Sikap Responden

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar menurut pendapat Anda.

No Pertanyaan Setuju Tidak setuju

1 Jika ada teman yang sakit diare di dalam sekolah


kita perlu membantuhnya.

2 Kita tidak perlu mencuci tangan sebelum makan


menggunakan sabun.

3 Kita perlu mencuci tangan dengan sabun sesudah


BAB dan BAK.

4 Kita harus memakan makanan yang sudah di


masak dengan matang dan meminum air yang
sudah dimasak.

5 Kita harus hindari memakan makanan mentah atau


yang belum matang.

7. Tindakan Responden

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Jika sakit diare kamu harus ke puskesmas untuk berobat?

2 Jika kamu sakit diare dibiarkan begitu saja?

3 Jika sakit diare kamu pergi ke dukun untuk berobat?

4 Jika sakit diare kamu harus mengkonsumsi makanan bersih


dan sehat?

5 Jika sakit diare kamu harus hindari mengkonsumsi


makanan berminyak, berlemak dan pedas yang dapat
mengganggu saluran pencernaaan?

6 Harus mencuci tangan sebelum makan menggunakan sabun


dan air mengair?

7 Harus mencuci tangan sesudah BAB dan BAK


menggunakan sabun dan air menglair?

8 Memakan makanan yang masi mentah, belum matang dan


tidak bersih?

9 Meminum air yang masih mentah atau belum dimasak?

10 Saya pernah mengalami diare (BAB lebih dari 3 kali)


dalam 1 bulan terakhir?

Timika, 2022

(………………………….)
DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai