Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME JURNAL

BUDIDAYA CENGKEH, LADA, PANILI

Nama : Melky Todingan


Nim : 21779
Kelas : SPKS E

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT MEKANISASI PERNYORTIRAN DAN


PENGAYAKAN OTOMATIS UNTUK OPTIMALISASI PASCA PANEN MERICA
KUALITAS EKSPOR di KOTA MAKASSAR
Merica atau Lada terdapat banyak di Indonesia, dan sebagai orang Indonesia pasti saja
sudah sangat mengenal dengan yang namanya merica. Merica adalah salah satu bumbu dapur
yang biasanya digunakan untuk membuat berbagai masakan. Pada zaman sekarang ini,
kebutuhan akan merica semakin meningkat. Merica merupakan salah satu tanaman yang
berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih melakukan
penyetekkan untuk mengembangkannya. Merica merupakan salah satu bumbu dapur yang
biasanya digunakan untuk membuat berbagai masakan. Merica sendiri dibagi kedalam dua
jenis, yaitu merica hitam dan merica putih. Namun, yang paling sering digunakan dalam
masakan adalah merica putih. Merica putih tumbuh sangat baik di daerah dengan ketinggian
300 – 1100 mdpl, memiliki intensitas hujan 2000 – 3000 mm/th, udaranya bersuhu 20 – 30
Derajat Celcius dan kelembapan udaranya sekitar 50% – 90%, serta mendapat paparan sinar
matahari sempurna setidaknya 10 jam setiap hari.
Tahapan dalam mengelola merica putih adalah sebagai berikut

1. Perendaman
Buah merica masak yang baru dipetik dimasukan kedalam karung goni dan direndam
kedalam bak atau kedalam air yang mengalir. Untuk proses perendaman dibutuhkan
waktu sekitar 8-10 hari untuk melunakan kulit buah agar mudah terlepas dari biji.
Bisanaya dari perendaman sebanyak 100 kg merica basah yang masih bergagang
diperoleh 25-40 kg merica. Pada tahap perendaman perlu di perhatikan air rendaman
yang dimana harus bersih dan mengalir. Jika air kotor maka meria putih akan kurang
baik dan berubah warna menajdi abu-abu atau kecoklatan.
2. Pembersihan atau pencucian
Merica atau lada yang telah direndam, dikeluarkan dari karung dan dimasukan
kedalam tampah atau ember, lalu kulitnya dipisahkan dari biji menggunakan tangan,
kemudian merica dibersihkan pada air mengalir sambil digoyang-goyang agar kulit
terbuang terbawa oleh air.
3. Pengeringan
Buah merica yang telah bersih kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama
kurang lebih 7 hari sampai cukup kering. Pengeringan merica dilakukan menggunakan
tikar. Pada waktu pengeringan lakukan pada merica dengan membolak balikan agar
kaeringnya merata dengan efektif.
4. Sortasi
Merica yang telah dibuka dari karung untuk dkeringkan, kemudian merica ditampi
dengan tampah, yaitu berguna untuk membuang bahan-bahan yang ringan seperti
pasir, daun kering, gagang, serat serat dan juga merica yang ringan atau yang kurang
baik.
5. Penyimpanan atau pengemasan
Merica yang telah kering dan bersih kemudian diamsukan kedalam tempat
penyimpanan yang bersih. Kemasan kemudian disimpan diruangan yang kering atau
tidak lembab (Rh kurang lebih 70%), dengan diberi alas kayu setinggi kurang lebih 15
cm. Sehingga bagian bawah wadah penyimpanan tidak bertemu langsung dengan
lantai.
Dari pekerjaan proses diatas, dikeatahui bahwa pasca panen dipetani massih kurang
menggunakan alat teknologi, semuanya dilakukan secara tradisional dan sederhana, dan juga
terhadap bagian penyortiran dan pengayakan. Pada tahap ini kita mencoba merancang dan
membuat alat penyortiran dan pengayakan merica dengan tujuan untuk mengurangi waktu
sortir dan ayakan, sehingga waktu yang digunakan sangat efesien. Oleh karena itu, solusi yang
bisa digunakan yaitu dengan mebuat alat penyortiran dan pengayakan secara ototmatis dengan
memanfaatkan gravitasi dan udara di blower serta pengeringan
DAFTAR PUSTAKA
Daywin F. J., R. G. Sitompul dan Hidayat., (2008). Mesin-Mesin Budidaya Pertanian di Lahan
Kering.Graha Ilmu. Jakarta
Drakel K, Pangkerego F., (2019) Jurnal modifikasi Dan Uji Teknis Alat Pembersih Bijijagung
Dengan Kombinasi Sistem Ayakan Bergoyang Dan Hembusan Angin George M. Scott,
(1991), Jogiyanto HM tahun, pp196
Ilham Nurllah, Jaya Iswari. (2019). Pengaruh perubahan harga merica putih terhadap
kesejahteraan masyarakat di kecamatan jebus kabupaten bangka barat. Mimbar
Agribisnis, vol 5, No.2.2019

Anda mungkin juga menyukai