Anda di halaman 1dari 42

ARROW DIAGRAM NETWORK

CIRI-CIRI UTAMA ARROW DIAGRAM NETWORK


• Merupakan rangkaian "node" dan "link"
• Link
• Padanya dituliskan nama "Activity" (aktivitas
pekerjaan) dan lamanya durasi
• Digambarkan sebagai anak panah.
• "Logic" (hubungan / ketergantungan antar aktivitas
pekerjaan) ditunjukkan oleh arah anak panah.
• Pangkal dari anak panah disebut "Tail" (ekor), ujung
dari anak panah disebut "Head" (kepala.
• Node
Menunjukkan "Event" (titik awal dan titik akhir dari
aktivitas). Node biasanya digambarkan sebagai lingkaran.
BENTUK-BENTUK DASAR
• Activity & Event

• Independent Activities
(tidak ada ketergantungan langsung)
• Dependent activities
(ada ketergantungan langsung)

• A merge
(beberapa aktivitas mempunyai head yang sama)
• A burst
(beberapa aktivitas mempunyai tail yang sama)

• A cross
(bentuk persilangan)
LOGICAL LOOP
• Pengertian :
Bentuk ketergantungan dimana suatu aktivitas diikuti oleh
aktivitas lain yang sudah selesai pelaksanaannya.
• Ketergantungan semacam ini tidak mungkin terjadi, karena itu
dalam suatu network tidak boleh ada logical loop.
Contoh:
PENGERTIAN ACTIVITY DAN DUMMY ACTIVITY
Activity (aktivitas) :
Adalah suatu unit atau bagian dari proyek yang dilaksanakan
dalam suatu jangka waktu tertentu dan membutuhkan adanya
sumber daya.
Digambarkan sebagai anak panah dengan garis penuh :

Dummy Activity (Aktivitas semu)


Adalah activity yang durasinya dianggap sama dengan nol dan
juga tidak membutuhkan sumber daya.
Digambarkan sebagai anak panah dengan garis putus-putus :
KEGUNAAN DUMMY ACTIVITY
1. Menggambarkan hubungan yang benar antara beberapa aktivitas
pekerjaan sesuai dengan "logic" (keterkaitan) yang dikehendaki.
Contoh :

Pada keadaan mula-mula,


Aktivitas C tergantung pada A dan B,
Demikian pula D tergantung pada A dan B
Bila dikehendaki agar hanya aktivitas C saja yang tergantung pada A
dan B sedangkan aktivitas D hanya tergantung pada B, maka
lakukan pemisahan pada node tempat persilangan.
Kemudian tambahkan Dummy Activity sehingga tergambar
ketergantungan yang dikehendaki.
2. Menghindari pemakaian "node" yang sama untuk beberapa
aktivitas pekerjaan.
Contoh :

Cara menggambarkan yang salah :


Kedua aktivitas pekerjaan mempunyai node awal dan node akhir
yang sama.

Cara memperbaikinya:
Dilakukan pemisahan pada node awal yang sama untuk kedua
aktivitas tersebut.
Dengan demikian diperoleh cara penyajian yang benar.
REDUNDANT DUMMY
• Pengertian :
Aktivitas semu (Dummy Activity) pada suatu network yang bisa
dihapus tanpa mengubah ketergantungan (logic) yang
dikehendaki.
• Untuk menyederhanakan analisa, sedapat mungkin dihindari
pemakaian Redundant Dummy pada suatu network.
• Contoh Dummy Activity yang tidak bisa dihapus :
Contoh Redundant Dummy yang bisa dihapus :
Sebelum dihapus Sesudah dihapus
Sebelum dihapus Sesudah dihapus
EVENT AWAL DAN EVENT AKHIR

Setiap aktivitas di dalam suatu network harus mempunyai aktivitas-


aktivitas yang mendahului (Preceeding Activities) dan aktivitas-
aktivitas yang mengikuti (Succeeding Activities).
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan di awal proyek tidak mempunyai
Preceeding Activity, demikian pula aktivitas-aktivitas yang
dilakukan di akhir proyek tidak mempunyai Succeeding Activity.
Di awal proyek boleh terdapat satu Event Awal. Di akhir proyek
boleh terdapat beberapa aktivitas, namun hanya boleh terdapat satu
Event Akhir
Contoh:
PEMBERIAN KODE / NOMOR PADA NODE
Suatu aktivitas dapat diidentifikasi dengan cara:
• Menyebutkan nama aktivitas tersebut
• Menyebutkan pasangan nomor Node Awal dan Node Akhir dari
aktivitas yang bersangkutan.
Contoh :
Aktivitas A boleh juga disebut aktivitas ij
Dengan cara menyebutkan pasangan nomor seperti di atas, terjadinya
logical loop dapat lebih terdeteksi (yaitu bila nomor untuk Node
Awal lebih besar daripada nomor untuk Node Akhir). Contoh :
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penomoran Node
• Tidak boleh ada dua aktivitas yang mempunyai pasangan Node
Awal dan Node Akhir yang sama. Untuk menghindari kesamaan
tersebut dapat dipakai Dummy Activity.
Contoh :
• Nomor untuk Node Awal harus lebih kecil daripada nomor untuk
Node Akhir. Contoh:
• Untuk memungkinkan adanya penyisipan aktivitas, dapat dipakai
angka-angka dengan kelipatan tertentu.
Contoh:
CONTOH SEDERHANA BEBERAPA ARROW DIAGRAM
• Aktivitas A harus selesai sebelum aktivitas B dimulai

• A dan C harus selesai sebelum B dimulai


A dan C dimulai dari event yang berbeda
• A dan C dimulai dari event yang sama
B dan C berakhir pada event yang sama
B mengikuti A

• B dapat dimulai setelah A dan C selesai


C dan A dimulai pada event yang sama
• A mendahului B dan C
B dan C selesai pada event yang sama.

• A mendahului B dan C
B dan C berakhir pada event yang berbeda.
• A dan B mendahului C dan D
C dapat dimulai setelah A dan B selesai.
D dapat dimulai setelah A dan B selesai

• A dan B mendahului D
C dapat dimulai setelah A selesai
• B, C, D mengikuti A dan mendahului E
B, C, D dapat dikerjakan pada saat yang bersamaan.
TANGGAL-TANGGAL PENTING UNTUK SETIAP AKTIVITAS
Ada empat tanggal penting yang perlu dicari untuk setiap aktivitas
dalam suatu network, yaitu:
1. Early Stard Date (ESD)
Tanggal paling awal untuk dimulainya suatu aktivitas.
2. Early Finish Date (EFD)
Tanggal paling awal untuk berakhirnya suatu aktivitas.
3. Late Start Date (LSD)
Tanggal paling akhir untuk dimulainya suatu aktivitas.
4. Late Finish Date (LFD)
Tanggal paling akhir untuk berakhirnya suatu aktivitas.
Tempat penulisan keempat tanggal tersebut pada suatu aktivitas adalah
sebagai berikut:
TANGGAL-TANGGAL PENTING UNTUK SETIAP "EVENT"
Ada dua tanggal penting yang perlu dicari untuk setiap "event" dalam
suatu network, yaitu :

1. Early Event Time (TE)

Rumus = TEi = ESDij

2. Late Event Time (TL)

Rumus = TLj = LFDij


Tempat penulisan kedua tanggal tersebut pada suatu aktivitas adalah
sebagai berikut :
PERHITUNGAN MAJU DAN PERHITUNGAN MUNDUR
Nilai-nilai ESD, EFD, LSD, LFD untuk setiap aktivitas maupun nilai-
nilai TE dan TL untuk setiap event dalam suatu network dicari dengan
melakukan :
- Perhitungan Maju (Forward Pass Calculation), dan
- Perhitungan Mundur (Backward Pass Calculation).

Perhitungan Maju
Pengertian :
Perhitungan untuk mencari ESD dan EFD setiap aktivitas atau TE
setiap event dalam suatu network dimulai dari aktivitas/event awal
menuju aktivitas / event akhir.
Tujuan Utama :
Menentukan durasi proyek secara keseluruhan.
Rumus
1. EFDij = ESDij + Tij
2. TEj = TEi + Tij
Keterangan :
• Untuk aktivitas awal, ESD = 0
untuk event awal, TE = 0
• Bila terdapat beberapa aktivitas dengan"head" yang bertemu pada
satu node, dengan kata lain mempunyai event akhir yang sama,
maka :
1. Nilai EFD yang terbesar dari aktivitas-aktivitas tersebut diambil
sebagai ESD dari aktivitas yang mengikutinya
2. TEj = Max (TEi+Tij)
Perhitungan Mundur
Pengertian :
Perhitungan untuk mencari LFD dan LSD setiap aktivitas atau TL
setiap event dalam suatu network dimulai dari aktivitas/event akhir
dilakukan secara mundur hingga mencapai aktivitas/event awal.
Tujuan Utama:
Menentukan aktivitas kritis dan jalur kritis dalam suatu network.
Rumus
1. LSDij = LFDij - Tij
2. TLi = TLj - Tij

Keterangan :
• Untuk aktivitas akhir, LFD = EFD
Untuk event akhir, TL = EFD
• Bila terdapat beberapa aktivitas dengan "tail" yang berasal dari
satu node, dengan kata lain mempunyai event awal yang sama,
maka :
1. Nilai LSD yang terkecil dari aktivitas-aktivitas tersebut
diambil sebagai LFD dari aktivitas yang mendahuluinya.
2. TLi = Min (TLj – Tij)
AKTIVITAS KRITIS DAN JALUR KRITIS

Aktivitas Kritis (Critical Activities) :


Aktivitas yang mempunyai ESD = LSD dan EFD = LFD

Jalur Kritis (Critical Path) :


Jalur-jalur (bisa lebih dari satu) dalam suatu network yang dibuat
melalui aktivitas-aktivitas kritis.

Cara penggambaran :
Biasanya digambarkan dengan anak panah yang bergaris tebal,
bergaris rangkap, atau berwarna merah.
GAMBAR
PERHITUNGAN FLOAT
Total Float
Pengertian :
Selang waktu dimana suatu penyelesaian aktivitas dapat ditunda
tanpa menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan.
Rumus
1. TFij = LFDij = EFDij
TFij = LFDij – (ESDij + Tij)
2. TFij = TLj – TEi - Tij

Keterangan :
Untuk aktivitas kritis, EFD = LFD, karena itu TF = 0. Dengan kata
lain, penundaan suatu aktivitas yang terdapat pada jalur kritis akan
menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan.
Free Float
Pengertian :
Selang waktu dimana penyelesaian suatu aktivitas dapat ditunda
tanpa menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan
maupun tertundanya aktivitas lain yang mengikutinya.
Rumus
1. FFij = ESDjk – EFDij
FFij = ESDjk – (ESDij + Tij)
2. FFij = TEj – TEi - Tij

Keterangan :
Free Float dapat diartikan sebagai selang waktu dimana
penyelesaian suatu aktivitas dapat ditunda, bila semua aktivitas
yang ada dimulai pada ESD masing-masing.
TIME-SCALED CHART
Pengertian :
Adalah Arrow Diagram yang digambarkan menurut skala waktu.
Pada suatu Time Scaled Chart :
• Setiap aktivitas (berupa anak ppanah) digambarkan menurut
ESD dan EFD masing-masing.
• Panjang anak panah menunjukkan lamanya durasi.
• Gambar ujung anak panah dapat dihapus, karena arah aliran
aktivitas berdasarkan skala waktu ini selalu dari kiri ke kanan.
• Setiap event (berupa node) digambarkan menurut TE masing-
masing.
• Free Float (berupa garis putus-putus) dapat terlihat dengan jelas.
• Ketergantungan antar aktivitas (dapat berupa garis vertikal)
dapat ditampilkan dengan jelas.
Dapat dihitung kebutuhan akan sumber daya pada selang waktu
yang dikehendaki. Bila jumlah kebutuhan akan sumber daya
melebihi jumlah persediaan yang ada, dapat dilakukan "Resource
Allocation" atau "Resource Levelling".

Anda mungkin juga menyukai