Anda di halaman 1dari 11

1

Bab 3. Perencanaan Jaringan Kerja Diagram Panah


Dalam menggunakan diagram panah dalam metode perencanaan jaringan kerja, maka ada dua langkah
utama yang harus diperhatikan:
1. Menggambar diagram panah yang memperlihatkan urutan operasi-operasi yang tepat atau
setidak-tidaknya feasible.
2. Mendifinisikan saat muali dan saat berkahirnya tiap-tiap pekerjaan yang dilakukan.
Jadi jelas saat mulai dan saat sebelum diagram digambar, kita harus terlebih dahulu mengetahui
(memiliki daftar ) aktivitas-aktivitas apa saja yang harus dilakukan demi untuk tercapainya tujuan dari
proyek , juga arus ditetapkan pula urutan-urutan operasi atau sequence of operation, kaitan antar
pekerjaan ( inter relationship), ketergantungan antar pekerjaan ( interdependency) sedemikian telitinya
sehingga jaringan kerja yang kita lukiskan nantinya akan mampu menggambarkan arus operation ( flow
of operation) yang logis dan tepat.
Dalam praktek penyusunan jaringan kerja, kita akan menemukan keadaan dimana pekerjaan yang satu
harus mengikuti atau mendahului pekerjaan yang lain. Ada kemungkinan bahwa suatu pekerjaan harus
menunggu aktivitas yang lain sebelum pekerjaan itu dapat mulai dilakukan, dan adakalanya dua atau
lebih pekerjaan seyogiyanya dapat dilakukan secara nersama-sama.

Jenjang Jaringan Kerja


Seperti halnya didalam susunan organisasi, dimana selalu dilukiskan jenjang hirarki dari tugas, tanggung
jawab dan kewenangan, maka dalam menyusun suatu jaringan dapat dilakukan. Bagi manajemen
tertinggi biasanya diperlukan gambar jaringan kerja secara makro diperlukan guna menggariskan
kebijaksanaan ( policy ) umum.
Makin kebawah tingkatan menejemen, maka makin diperlukan jaringan kerja yang lebih rinci. Jadi suatu
aktivitas yang digambarkan dalam jaringan kerja makro dapat diperinci lagi manjadi sub jaringan kerja –
sub jaringan kerja dan seterusnya.
Jadual kerja harian ini seringkali dapat digambarkan dengan Barchart atau sering juga disebut dengan
Ganttt Chart.

Istilah dan Simbol


1. Even adalah suatu sampai atau situasi pada saat ( satu kejadian atau peristiwa)
Contoh : - Bahan mentah sampai ke gudang:
 Siap mulai berproduksi.
 Harga disetujui.
 Konsep advertensi selesai.
 Cor beton dimulai.
Symbol dari even adalah :

Lingkaran.

Bujur telur ( Ellips )


2

Even dipergunakan untuk sebagai tanda kapan suatu aktivitas dapat mulai dilaksanakan ( start even )
juga dipergunakan sebagai tanda kapan suatu aktivitas dinayatakan selesai dikerjakan atau finish even.
2. Aktivitas: Adalah kegiatan atau pekerjaan apa yang harus dilakukan diantara dua even; even
pertama disebut preceding event yang kedua disebut even yang mengikuti ( succeeding event).
Aktivitas itu belum akan dapat dimlai jika preceding event belum tercapai, yang termasuk didalam
aktivitas adalah pengambilan keputusan , transportasi, penundaan dan sebagainya, singkatnya
adalah “ Proses “ dalam system Input – Proses – Output.
Suatu aktivitas biasanya memerlukan waktu dan sumber daya ( Resources ).
Symbol dari aktivitas ialah anak panah:

Anak panah.

Aktivitas

Durasi
Even even
Sebelumnya setelahnya.

Gambar 3.1. Menghubungkan dua even:

Anak panah itu menunjukkan even ap yang akan dicapai. Akan tetapi panjangnya panah tidak
menunjukkan suatu skala, jadi tidak menyatakan lamanya aktivitas itu ( durasi aktivitas). Uraian aktivitas
dapat pula dituliskan secara lengkap ( ditulis diatas anak panah) atau diberi kode tulisan ( A, B, C dan
sebagainya) sedangkan lamanya aktivitas berjalan ( durasi ) dituliskan dibawah anak panah.
3. Aktivitas dummy adalah : suatu aktivitas yang tidak memerlukan sumber dya ( resources ) dan tidak
memerlukan waktu ( zero time dummy ). Aktivitas dummy dipergunakan untuk memperlihatkan
ketergantungan dari suatu even kepada even yang lainnya.
Akan tetapi tidak memerlukan waktu ( menunggu matangnya beton misalnya, menunggu dinginnya
benda kerja diuadara dan lain-lainnya), akan tetapi aktivitas-aktivitas tadi tidak memerlukan sumber
daya khusus.
Aktivitas semacam ini disebut “ real time dummy “ dan digambarkan sebagai zero time dummy.

Aktivitas

Durasi
3

Even even
Sebelumnya setelahnya.

Gambar 3.2. Symbol aktivitas dummy


Urutan-urutan aktivitas.
Bila kita sedang memperhatikan suatu aktivitas, hendaknya selalu mengajukan pertanyan-pertanyaan
dibawah ini:
1. Aktivitas apa saja yang mendahului aktivitas tersebut.
2. Aktivitas apa saja yang dapat dikerjakan bersama-sama dengan aktivitas tersebut.
3. Aktivitas apa saja yang mengikuti sesudah aktivitas tersebut.
4. Keadaan bagaimana (even) yang mengendalikan dimulainya aktivitas tersebut.
5. Kedaan bagaimana ( even ) yang mengendalikan berakhirnya aktivitas tersebut.
Jikalau pertanyaan-pertanyaan tersebut telah terjawab semuanya, maka urutan diagram panah akan
dapat disusun.
Contoh - contoh :

A B
A.

Artinya pekerjaan A mendahului pekerjaan B atau pekerjaan B baru dapat dimulai jika pekerjaan A
selesai dikerjakan ( Pekerjaan B mengikuti pekerjaan A).

B. A

B C

Aktivitas A dan B mendahului aktivitas C atau aktivitas C hanya dapat dilaksanakan jika aktivitas A dan B
telah selesai. Atau aktivitas A dan B selesai terlebih dahulu sebelum aktivitas C dapat dimulai.

C.

A C

B D
4

Aktivitas C dan D baru dapat dimulai jika aktivitas A dan aktivitas B telah selesai dilaksnakan.
Contoh dalam suatu kejadian sederhana dalam penggantian Ban kendaraan mobil yang mengalami
kebocoran:
A. Melepas roda yang kempis.
B. Menambal ban.
C. Mengambil roda cadangan.
D. Memasang roda cadangan.

A B

dummy
C D

Diagram Panah Proyek (diagram)


Dalam membuat diagram suatu proyek selalu didapat even yang tidak didahului oleh even yang lainnya
disebut even awal.
Aktivitas yang mengikuti disebut dengan aktivitas awal, ada pula even yang tidak diikuti oleh even yang
lain disebut dengan even akhir sedang aktivitas yang menuju pada even disebut dengan aktivitas akhir
dari proyek.
Latihan :
Gambarkanlah diagram panah dari proyek besar ( program ) ekonomi dengan aktivitasnya sebagai
berikut:
A. Merundingkan pinjaman mdal.
B. Membangun pabrik semen.
C. Membangun pabrik pupuk.
D. Membangun PLTA.
E. Membangun bendungan.
F. Membangun jaringan irigasi.
G. Membangun industri berat.
5

H. Mempersiapkan tanah persawahan.


I. Meresmikan hasil pembangunan proyek.

Pemberian nomor pada even


Apabila semua aktivitas telah tersusun dalam bentuk tertutup (lengkap) maka tiap-tiap even dapat diberi
nomor. Biasanya even awal digambarkan disebelah kiri dari kertas gambar dan even akhir disebelah
kanan dari kertas gambar.

Contoh: 4
10

1 7 20

5 9 15

Pemberian nomor seperti ini ada gunanya yaitu apabila hari jaringan kerja tersebut mengalami
peninjauan kembali dan ternyata diperlukan tambahan aktivitas maka aktivitas baru dapat disisipkan
tanpa menagadakan perobahan dari keseluruhan jaringan kerja.

Saran dalam menggambar jaringan kerja


1. Mulailah menggambar diatas kertas yang luasnya empat kali dari luas kertas yang diperkirakan.
2. Pakailah pensil dan sediakan penghapus karet.
3. Mulailah dengan satu panah ( asal panah ) tidak terlalu dipikirkan secara matang dan lengkap
terlebih dahulu.
4. Jangan segan-segan untuk memiliki gambaran pertama yang kelihatan sangat kotor.

Hal – hal yang perlu dihindari sebagai berikut:


1. Hindarilah penyilangan anak panah dengan yang lainnya.
2. Anak panah ditarik secara lurus dan sedatar mungkin dan hanya membelok jika dekat sekali
dengan even yang lainnya.
3. Jangan menarik panah yang panjangnya terlalu bervariasi.
4. Arah panah selalu dari kiri kekanan , hindari arah terbalik.
5. Pergunakan dummy sebebas-bebasnya pada permulaan menggambar akan tetapi dikurangi
setiap dummy yang tidak perlu, sehingga akan didapat dummy sedikit mungkin.
6. Usahakan agar keseluruhan jaringan kerja itu hanya mempunyai satu even awal dan satu even
akhir.
6

Aktivitas juntai (Dangler)

Contoh: W
A
X D
E
B
C
Q 5

Pekerjaan seperti Q dan W disebut aktivitas juntai atau ( Dangler ). Dari gambar tersebut aktivitas juntai
tidak boleh terjadi karena hanya ada satu titik permulaan dan satu titik akhir.

Diagram tangga
Dalam menggambar diagram proyek bila dilihat hanya satu urutan pekerjaan maka gambar tersebut
akan merupakan suatu rangakian garis.
Misal suatu proyek konstruksi terdiri dari design , gambar dan menyediakan material. Jika pekerjaan
design dapat diselesaikan setahap demi setahap kemudian menggambar boleh dimulai, maka
penyediaan material dapat dipisahkan dengan pembelian lama dan pembelian cepat,maka urutan
pekerjaan dapat diatur setahap demi setahap :

Design Gambar siapkan material

Gambar aktivitas diagram tangga.

1 2

3 4

5 6

Keterangan :
1. Design fase 1
2. Design fase 2
7

3. Gambar bagian 1
4. Gambar bagian 2
5. Beli barang tahap 1
6. Beli barang tahap 2
Gambar urutan pekerjaan dalam diagram tangga ( Lader diagram ).

Jalur kritis
Salah satu keputusan yang harus diambil dalam perencanaan adalah perencanaan jaringan kerja yang
mana memperoleh perhatian utama apakah mengutamakan even atau aktivitas atau kedua-duanya.
Jaringan kerja menitik beratkan pada even disebut dengan even oriented network, jaringan 2er1a yang
berorientasi pada pada aktivitas disebut dengan activity oriented network.
Event oriented Network hanya dirangsang oleh even-even apa yang harus dicapai sedangkan aktivitas
yang dilakukan untuk mencapai even itu dianggap tidak perlu untuk dijelaskan. Sistem semacam ini
banyak digunakan oleh manajemen senior.
Activity oriented network menitik beratkan pada aktivitas dan hanya sedikit menerangkan tentang even-
even.
Network jenis ini dapat dipakai secara luas dan dalam pelaksanaan proyek tingkat operasi, juga banyak
digunakan dalam perhitungan atas kebutuhan sumber daya.
Pengertian Waktu.
Waktu yang dipakai dalam jaringan kerja adalah waktu yang terpakai untuk menyelesaikan aktivitas
disebut durasi dan waktu untuk menyatakan even-even disebut dengan even time.
Penelitian dengan menggunakan jalur kritis ( CPM = Critical Path Method ) ialah memisahkan pekerjaan
satu persatu dan diklasifikasikan dalam pekerjaan kritis dan pekerjaan non kritis dan dapat
diklasifikasikan dalam pekerjaan sub kritis.
Kesulitan akan masalah yang dihadapi ialah dalam menentukan durasi bukan pada menentukan urutan-
urutan pekerjaan. System tersebut dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam penerapan PERT
( Program Evaluating and Review Technic ).
Event Times .
Dalam jaringan kerja tidak bisa memastikan secara tepat kapan sesuatu even akan harus terjadi , apa
yang dapat dinyatakan biasanya kapan event time paling pagi ( earliest event time ) dapat terjadi dan
kapan event time paling lambat harus terjadi ( Latest Event Time).
Oleh karena itu Node dari suatu event dibagi didalam ruang-ruang ( 3 ruang ) sehingga informasi yang
diperlukan dapat diisikan kedalam ruang tersebut.

A= Ruang utk. Nomor even.


8

B= Ruang utk. Earliest Event Time (EET).


C= Ruang utk. Latest Event Time ( LET ).
Menghitung EET.
Jika didalam suatu aktivitas EET dari awal sudah ditentukan sedangkan durasi masing-masing aktivitas
dalam rangkaian tersebut belum diketahui, masing-masing EET dari tiap Evennya dapat dihitung.
Contoh : Gambar menghitung EET.

Jadi kalau ditentukan bahwa EET even awal 0 ( EET = 0 ) maka :


EET2 =0 + 4 =4
EET 3 = 4 + 10 = 14
EET4 = 14 + 16 = 30

Floating (Tenggang atau mengambang)

Bila diperhatikan aktivitas dengan even-even dibawah ini ( satuan dalam hari ), terlihat bahwa EETi = 9,
durasi dari aktivitas A = 5 hari , jadi sebenarnya pekerjaan A itu sudah selesai paling pagi pada hari 9
+ 5 = 14 ( EETj = 14 ).

Dalam Diagram ternyata bahwa EETj boleh terjadi pada hari ke 17 ( EETj =17) , ini berarti ada
kelonggaran waktu 3 hari ( 17-9-5), untuk menyelesaikan pekerjaan A, tanpa menghambat pekerjaan-
pekerjaan berikutnya. Lebih lanjut diagram itu juga menunjukkan bahwa EETj boleh terjadi pada hari 22,
ini berarti juga menunjukkan bahwa EETj boleh terjadi pada hari 22, ini berarti kelonggaran waktu
penyelesaian pekerjaan A lebih besar lagi yaitu 22 – 9 – 5 = 8 hari.
Kelonggaran waktu demikian disebut dengan “ Float “, float pertama disebut dengan “Free float” karena
pekerja dengan bebas memilih waktu apakah dia akan mulai bekerja pada hari ke 9 ( EETi ) dan selesai
pada hari ke 14 ( 3 hari lebih pagi dari EETj), atau mulainya diperlambat pada hari ke 12 dan selesai
pada hari ( 12 + 5 ) = 17 sama dengan EETj yang telah ditentukan.
9

Float yang kedua disebut dengan “ Total float” ialah kelonggaran waktu jika karyawan bekerja mulai dari
EETi.
Rumusan matematik float adalah sebagai berikut:

T1 T3

Durasi ( d )

T2 T4

Total Float ( TF) = T4 – T1 – d


Free Float ( FF ) = T3 – T1 - d

Interfering float = T4 – T3.


Atau = T2 – T1.
Independent Float + T3 – T2 – d
Hanya total float dan free float yang umumnya dipakai dalam jaringan kerja ( network). Apabila ternya
adari hasil penjumlahan suatu aktivitas tidak memiliki suatu kelonggaran, jadi :
Total Float =0
Free Float =0

Contoh suatu net work dari poryek dengan menyusun table yang menggambarkan hasil-hasil
perhitungan EST, EFT, LST, LFT serta TF dan FF seperti table dibawah ini.
10

Gambar 3.4. Kegiatan Proyek Sederhana

Aktivitas Durasi EST EFT LST LFT TF FF KETERANGAN


A 4 0 4 14 18 14 0 NON KRITIS
B 8 0 8 0 8 0 0 KRITIS
C 7 0 7 4 11 4 0 NON KRITIS
D 6 8 14 27 33 19 5 NON KRITIS
E 12 8 20 8 20 0 0 KRITIS
F 15 4 19 18 33 14 0 NON KRITIS
G 9 7 16 11 20 4 4 NON KRITIS
H 10 20 30 26 36 6 6 NON KRITIS
I 0 20 20 20 20 0 0 KRITIS
J 3 19 22 33 36 14 14 NON KRITIS
K 11 20 31 20 31 0 0 KRITIS
L 5 31 36 31 36 0 0 KRITIS

Karena jalur kritis adalah jalur yang melalui aktivitas dengan total float dan free float 0, maka lintasan
kritis dalam network ini adalah yang melewati B, E, L,K dan L atau yang melewati even-even 0-2-5-6-7-
8.
Memperhitungkan EST, EFET, LST dan LFT ini penting bagi penentuan kebijaksanaan alokasi sumber
daya. Besarnya total float dan free float dapat dihitung langsung dari EETi, LETi serta LETj pada gambar
jaringan ( akan lebih cepat). Maka hal tersebut berarti aktivitas itu adalah aktivitas kritis, artinya aktivitas
harus diselesaikan tepat pada waktunya, berarti juga harus dimulai tepat pada waktunya juga.
Bila aktivitas tersebut tidak selesai tepat waktu, maka akan menghambat pekerjaan-perkerjaan
berikutnya sehingga keseluruhan dari penyelesaian proyek aka terhambat juga.
11

Even yang menjadi ujung pangka aktivitas disebut dengan even kritis, tanda dari even ini apabila EET =
LET. Dari aktivitas A dapat terlihat maka hari ke 9 dapat juga disebut saat mulai paling pagi ( earliest
start time ) sedangkan earliest finish time (EFT) = 9 + 5 – 14.
Jika diambil waktu penyelesaian paling lambat ( LET ) maka LFT = 22 dengan demikian maka saat mulai
boleh paling lambat ( LST ) dalam hal ini 22 – 5 = 17 hari.

Anda mungkin juga menyukai