Anda di halaman 1dari 50

NETWORK

ACTIVITY ON ARROW

Model Perencanaan Jaring Kerja

Network Planning ( NWP ) adalah metode untuk perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek melalui jaring kerja NWP terdiri dari CPM ( Critical Path Method ) dan

PERT ( Project Evaluation and Review Technique )


dan Graph and Flows yang masing-masing digunakan untuk masalah tertentu

Perbedaan CPM dan PERT terutama pengolahan biaya dan waktu. Namun saat ini keduanya telah digabung untuk mendapatkan optimalitas solusi
Analisis Sistem 2

Sejarah :
Henry L. Gantt ( 1918 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek,

namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya


Booz, Allen dan Hamilton ( 1950 ) mengembangkan PERT dalam proyek

pembangunan rudal Polaris untuk kapal selam


Nautilus di AS Kelly dan Walker dari Dupont ( 1957 ) membuat model CPM dalam proyek pembangunan pabriknya
Analisis Sistem 3

Manfaat dan kelemahan


NWP cocok untuk mengendalikan proyek yang terdiri dari banyak kegiatan dengan berbagai urutan dan kebutuhan sumberdaya

NWP bersifat khas untuk setiap proyek sehingga tidak cocok untuk proyek yang berulang-ulang

Untuk proyek yang besar diperlukan bantuan

komputer untuk memproses urutan kegiatan,


waktu, biaya, peralatan dan sumda lain
Analisis Sistem 4

Istilah dan Simbol


1.

Proyek = kumpulan kegiatan yang membutuhkan sumber daya ( waktu, dana, tenaga kerja, peralatan )

dan dimulai / diakhiri dalam jadwal waktu yang pasti


2.

Kegiatan = aktivitas terkecil dalam proyek yang membutuhkan sumber daya tertentu

3.

Lama Proyek = waktu yang diperlukan untuk


menyelesaikan seluruh kegiatan dari suatu proyek. Lintasan Kritis = urutan serangkaian kegiatan, yang apabila salah satu atau lebih terlambat mengakibatkan seluruh proyek terlambat
Analisis Sistem 5

4.

Istilah dan Simbol


5.

Kegiatan Kritis = semua kegiatan yang terletak dalam lintasan kritis Slack = selisih waktu ( kelonggaran ) antara paling awal dan paling lambat dimulainya suatu kegiatan Simpul = simbul awal atau akhir suatu kegiatan ( bukan proses tapi sekedar penanda kegiatan ) Busur = menggambarkan suatu kegiatan dengan segala atributnya ( sumberdaya )

6.

7.

8.

9.

Busur Semu = menggambarkan suatu kegiatan yang tidak memerlukan sumberdaya


Analisis Sistem 6

Istilah dan Simbol


10. LSTi = waktu paling lambat untuk memulai

kegiatan ke i
11. ESTi = waktu paling cepat untuk memulai

kegiatan ke i
12. Tij = lama kegiatan dari Simpul i menuju j 13. Cij = biaya untuk menyesaikan kegiatan dari

Simpul i menuju j
14. Bij = sumber daya yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan kegiatan dari Simpul i menuju j


15. Si = kelonggaran waktu ( Slack ) dimulainya

kegiatan dari Simpul i


Analisis Sistem 7

Istilah dan Simbol


Nomor Simpul Earliest Starting Time Kegiatan ESTj LST
j

EST
i i

LST

Tij = Lama Kegiatan Cij = Biaya Kegiatan B Lastest Starting Time

Simpul Kegiatan Semu

Sarana Kegiatan

EST
k k
Analisis Sistem 8

LST

Prosedur
Forward Pass
1. 2.

Selalu dimulai dari Simpul Awal (1) Hitung ESTj = Maks ( ESTi + Tij ) untuk semua kegiatan yang masuk ke Simpul j Lakukan langkah di atas untuk semua Simpul Hasilnya :
a. Lama Proyek ( EST dari Simpul Akhir )

3. 4.

b. Total Biaya Proyek ( total biaya dari semua

kegiatan )
Analisis Sistem 9

Prosedur

Backward Pass
1.

Selalu dimulai dari Simpul Akhir

2.
3.

Tetapkan LSTj = ESTj


Hitung LSTi = Min ( LSTj Tij ), untuk semua kegiatan yang keluar dari Simpul i

4.
5. 6.

Lakukan langkah diatas untuk semua Simpul


Slack Simpul ke i ( Si ) = LSTi ESTi Hasilnya :
a. Lintasan Kritis ( lintasan paling lama /

panjang dari Simpul Awal ke Simpul Akhir )


b. Slack dari setiap Simpul
Analisis Sistem 10

ACTIVITY ON ARROW
1.1 Pengertian dan Konsep Dasar
Beberapa metoda perencanaan penjadwalan (scheduling) di dalam proyek konstruksi antara lain: 1. Metoda Barchant/Gantt Chart + S Curve 2. Metoda Network (jaringan kerja), yang terdiri dari: a. CPM b. PERT (Programme Evaluation and Review Technique) c. PDM (Precedence Diagram Method) 3. Linear Scheduling Method (LSM) atau Line Balance Diagram

Penjadwalan (scheduling) merupakan form yang menunjukkan/menguraikan kegiatan/aktifitas yang ada dalam penyelesaian proyek yang berhubungan dengan durasi/waktu dan hubungan-hubungan yang logis dari kegiatan-kegiatan tersebut. Data yang dapat diketahui dari scheduling :

- Jenis/item pekerjaan/aktifitas
- Durasi/waktu untuk tiap aktifitas - Waktu mulai (start) dan waktu akhir (finish) tiap pekerjaan

- Waktu mulai dan waktu akhir proyek


- Hubungan antar pekerjaan/kegiatan hubungan yang logis

Penjadwalan dengan Network diagram (Diagram Jaringan Kerja) adalah diagram penjadwalan yang menunjukan hubungan-hubungan antar kegiatan/aktifitas/pekerjaan atau event/peristiwa/kejadian dan durasinya dalam suatu proyek Hubungan antar kegiatan/kejadian didalam network merupakan hubungan yang logis Aktifitas/kegiatan/pekerjaan adalah bagian unit pekerjaan individual yang ada pada suatu proyek yang memerlukan waktu dan sumber daya dan merupakan lingkup pekerjaan/kegiatan proyek secara menyeluruh

Didalam network diagram ada 2 metoda untuk menggambarkan saat kegiatan/aktifitas yaitu : 1) Activity On Arrow (AOA) yaitu kegiatan/aktifitas yang digambarkan pada anak panah (Arrow) Disini Node atau lingkaran merupakan suatu peristiwa (event)
Aktifitas Aktifitas

1
Event 1

2
Event 2

3
Event 3

2)

Activity On Node (AON), yaitu kegiatan/aktifitas yang digambarkan pada Node (lingkaran). Di sini anak panah (Arrow) merupakan hubungan logis antar kegiatan.

aktifitas

Hubungan

aktifitas

Hubungan

aktifitas

Logis

Logis

Starting Event
Nama Kegiatan

Finishing Event

i
Durasi Kegiatan
-

Nama kegiatan pada anak panah Durasi kegiatan pada anak panah Awal anak panah menunjukan awal kegiatan dan ujung anak panah menunjukan akhir kegiatan Node membatasi awal kegiatan dan akhir kegiatan yang menandakan event (kejadian) Starting event dan finishing event Finishing event dari suatu kegiatan menjadi starting event kegiatan berikutnya.

2
Starting Event

3
Finishing Event

- Tiap titik Node diberi nomor kode/event dari kecil kebesar 1,2,3, dst - Tiap Node berisi

Earliest Event Time EET


No Event Yaitu waktu paling awal/dini suatu peristiwa terjadi

Latest Event Time LET


Yaitu waktu paling akhir suatu peristiwa terjadi

1.2 Hubungan Aktifitas


Hubungan antar aktifitas adalah hubungan logis yang menujukkan urutan konstruksi. Hubungan antar kegiatan didalam AOA didasarkan pada :
1) 2) 3)

Kegiatan yang mendahului (Predecessor) Kegiatan yang mengikuti (Successor) Kegiatan yang bersamaan

Konstrain yang digunakan pada AOA adalah FS (Finish to Start) sama dengan nol. FS=0, yang artinya kegiatan yang mengikuti baru dimulai (start) apabila kegiatan yang mendahuluinya telah selesai (finish)

A 1 2

B 3

Pekerjaan B dimulai (start) apabila pekerjaan A telah selesai (finish) Dan SS = 0 (start to start) kegiatan bersamaan

Didalam AOA juga dikenal kegitan Dummy dengan tanda ------------ (anak panah putus-putus) yaitu kegiatan semu yang durasinya nol (tidak membutuhkan sumber daya) tetapi mempunyai hubungan logis antara kegiatan yang mendahului dummy dengan kegiatan yang mengikuti. Untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam AOA diagram didasarkan pada hubungan kegiatan yang mendahului (Predecessor) atau hubungan kegiatan yang mengikuti (Successor) atau keduanya sekaligus sebagai kontrol. Untuk menyederhanakan penggambaran diagram biasanya kegiatan/aktifitas ditulis dalam bentuk kode A, B, C dst

Contoh penggambaran diagram AOA


1
No Kode Kegiatan Prodecessor Successor

1 2 3

A B C

A B

B C -

Maka Penggambarannya
A B C

1
A mendahului B B mendahului C

3
B mengikuti A C mengikuti B

No

Kode Kegiatan

Prodecessor

Successor

1 2

A B

BC -

1
A predecessor B,C BC successor A

2
C

No

Kode Kegiatan

Prodecessor

Successor

1 2

A B

C C

3
1

A, B

3 2
B

AB predecessor C C successor A,B

No

Kode Kegiatan

Predesessor

Successor

1 2 3 4 5

A B C D E

A A B C

B, C D E D

2
C

No

Kode Kegiatan

Predesessor

Successor

1 2 3 4 5

A B C D E

A A B B, C

B,C D, E E D

3 X 4

2
C

B, C predecessor E D, E Successor B

Ada kegiatan dummy (X) dari B ke E

No

Kode Kegiatan

Predesessor

Successor

1 2

A B

BC D E

3
4 5

C
D E

A
B C B C

D E
-

3 X 4
D E

2
C

5
6

BC predecessor D E D, E Successor BC

Ada kegiatan dummy (X) dari B ke D E

C B

5
B predecessor D E D, E Successor B

Jika akan digambarkan bahwa AB menjadi predecessor D, maka gambar diagramnya menjadi: ada kegiatan dummy (X) dari A ke D

C B

X
4
C

8 1

A, B, C predecessor D E F E Successor A B C diagramnya

D E

4
C

9
A BC BC D Predecessor BC Successor A Predecessor D Successor BC

B A D

2
C

Berdasar aturan penggambaran AOA dari satu event (node) hanya boleh ada 1 kegiatan/aktifitas yang masuk ke satu node, tidak boleh ada 2 kegiatan paralel B C, diubah dengan menggunakan kegiatan dummy, yang penggambarannya ada 2 cara:

3
B

A 1
A

X
C

B
1
A

X
2

3
B
C

1.3 Durasi Kegiatan/Aktifitas Durasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan/aktifitas. Satuan waktu/durasi adalah:hari/minggu/bulan Durasi suatu kegiatan dipengaruhi oleh: - Volume/besaran kegiatan tersebut - Jumlah tenaga kerja yang digunakan - Produktifitas tenaga kerja tiap satuan waktu untuk kegiatan tersebut

Produktifitas adalah satuan/volume suatu kegiatan


kegiatan/pekerjaan Durasi= Satuan/Volume Produktifitas untuk pekerjaan tersebut
Misal, volume pasangan pondasi = 100m3 Produktifitas kelompok tukang batu: = 4 m3/hari kelompok tukang Tapi jika digunakan 5 kelompok tukang maka durasinya =

dalam satuan waktu - tenaga kerja. Satuannya misal: Produktifitas galian = 4 m3/hari-tk gali

V= Durasi= P

100 4

= 25 hari Jika digunakan 1 kelompok tukang


25 5

= 5 hari

Durasi kegiatan terdiri dari: Waktu mulai (start) Waktu selesai (finish)

Dalam AOA dikenal:


Earliest Start (ES) yaitu waktu paling dini/awal/cepat suatu kegiatan dapat dimulai Earlinest finish (EF) yaitu waktu paling dini/awal/cepat suatu kegiatan dapat diselesaikan EF = ES + D Latest Start (LS) yaitu waktu paling lambat/akhir suatu kegiatan harus dimulai LS = LF D Latest Finish (LF) yaitu waktu paling lambat/akhir suatu kegiatan harus selesai LF = LS + D

Durasi kegiatan ditulis pada anak panah (arrow)


A

ES/EF dan LS/LF ditulis pada node


EET = Earliest Event time LET = Latest Event time NE = Number of Event

1.4 Critical path Method (CPM)


CPM adalah metoda network yang didasarkan AOA Hubungan kegiatan adalah: - Predecessor - Successor Konstrainnya FS = 0 san SS = 0 Penggambaran dan aturan = pada CPM sama pada AOA Pada CPM ada kegiatan/jalur kritis dan kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh terlambat Jalur kritis adalah jalur dari kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai float (tenggang waktu) sehingga kritis dan tidak boleh terlambat Kegiatan kritis adalah kegiatan yang dilalui jalur kritis. Dari diagram kegiatan kritis ditunjukkan oleh EET = LET pada nodenya tidak mempunyai float Jalur/kegiatan nonkritis adalah jalur/kegiatan yang mempunyai tenggang waktu (float), ditunjukkan oleh EET LET ada floatnya

1.5 Perhitungan -CPM


Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan CPM suatu proyek adalah sbb:
1)

2) 3)

4)

Menyiapkan dan menyusun daftar kegiatan/pekerjaan yang ada pada suatu proyek yang akan dibuat CPM-mya. Misalnya memberi kode untuk setiap jenis kegiatan/pekerjaan. Perhitungan durasi (waktu) yang akan diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing kegiatan/pekerjaan Menentukan hubungan anatra kegiatan Mana kegiatan yang mendahului (predecessor) Mana kegiatan yang mengikuti (successor) Mana kegiatan yang bersamaan Menyusun/menggambarkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam bentuk network, dengan memasukkan kode masing-masing kegiatan, event/node yang saling berhubungan dan durasinya. Angka-angka pada setiap even pada pangkal arrow. Tiap event/node disiapkan/dibagi untuk EET dan LET EET LET

5)

Menghitung dan menganalisis EET dan LET dari masing-masing kejadian/event/node untuk setiap kegiatan, dengan perhitungan dan analisis kemuka (forward) untuk menentukan EET, perhitungan dan analisis ke belakang (backward) untuk menentukan LET
1) Perhitungan

ke muka (forward)

Untuk menentukan EET setiap event menggunakan perhitungan ke muka (forward) Jika hanya satu kegiatan (arrow) menuju event/node, maka EETj = EETi + D C C EET 7 i j 2 3 12 D 5 EET3 = EET2+D =7+5 =12 Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu event/node, EET tersebut diambil yang akan menghasilkan EET maksimum (terbesar)

8 1 5 9 2 7 C 5 3 4 B 16 4 A EET EET
4.1 4.2 4.3

EET

= EET1 +DA = 8 + 5 = 13 = EET2 +DB = 9+7 = 16 = EET3 + DC = 5+4 = 9

Diambil EET4 yang maksimum = EET 4.2 =16


EET4 = 16

2. Perhitungan ke belakang (backward)


Untuk menentukan LET setiap event menggunakan perhitungan ke belakang (backward) Untuk setiap kegiatan (arrow) menuju event/node LETi = LETj D LET LET

E
i D j
5 13

E
6

20

LET 5 = 20 7 = 13

Jika lebih dari satu kegiatan (arrow) menuju suatu event/node, maka LET node tersebut diambil yang akan menghasilkan LET minimum/terkecil
7

I 8
6 11

25

J 7

18

K LET = LET7 +DI = 25 - 8 = 17 LET 6.8 = LET8 +DJ = 18-7 = 11 LET 6.9 = LET9 + DK = 20-5 = 15
6.7

9 20

Diambil yang minimum LET6.8= 11

6) Menentukan lintasan kritis, yaitu kegiatan yang mempunyai event/node EET = LET

7) Membuat tabel CPM yang berisi Kegiatan dan atau kode kegiatan Event Durasi ES (Earliest Start) EF (Earliest Finish) LS (Latest Finish) LF (Latest Finish) TF (Total Float) Keterangan kritis/Non Kritis Jika perlu menghitung FF (Free Float) dan IF (Independence Float)

CONTOH SOAL CPM


NO 1 2 3 4 5 6 7 KEGIATAN A B C D E F G TERGANTUNG PADA A B B C DURASI 11 12 15 5 8 28 14

D,E

11

PENYELESAIAN
11 1
A (11)
E(8) D(5)

20 4 29
H (11)

24

0 0 0
C (15)

B (12) KRITIS

12 3 12

F (28) KRITIS

40 5 40

G (14)

9 3 26

8 1
A (8) B(7)

16 4
C (12)

28 7 42
D (18)

23

30

0 0 0

E (16) KRITIS

16 2 16

F (25) KRITIS

41 5
G (13)

60 0 60

41
KRITIS L (19) KRITIS

H (9)

9 3
I (15)

24 6
K (4)

41 8 41

22

37

1.6 Durasi Kegiatan/Aktifitas


Dalam contoh ini kegiatan dibuat langsung dalam simbol, didalam praktik harus ada diskripsinya.Misal langkah 1, 2, 3 sudah dan langkah 4 tabelnya:
No Kegiatan Durasi (minggu) Kegiatan mendahului (predeccessor) Kegiatan Mengikuti (successor)

1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

A
B C D E F G H I J K

6
7 1 14 5 8 9 3 5 3 4

A A B C, D C, D D H F E, J

B, C
E F, G F,G, H K J, L N, M I N, M K -

12
13 14 15

L
M N O

12
6 2 7

F
G, I G, I L, N

0
0 -

Gambarkan dalam diagram network


13 B 7 2 32 E 5 J 3 14 4 F 22 6 L 34 9 34 N 1 5 2 14 8 9

D25
7 37 K 4 0 7 41 1 41

6
1 13 A 6 C 1

22 12

0
0 0 D 14

dummy
H 3

M 6

14 3

17 5

23 8

14

27

32

Jalur kritis : D dummy x F L O Waktu proyek = 41 minggu Membuat tabel CPM dan menghitung float

TABEL CPM
KEGIA -TAN 1 2 3 4 5 6 7 A B C D E F G EVENT Durasi (MingGU) 6 7 1 14 5 8 9 EARLIEST ES 0 6 6 0 13 14 14 EF 6 13 7 14 18 22 23 LATEST LS 7 25 13 0 32 14 23 LF 13 32 14 14 37 22 32 TF 7 19 7 0 19 0 9 FLOAT FF 0 0 7 0 7 0 0 IF 0 0 0 0 0 0 0 KRITIS KRITIS KETERANGAN

0-1 1-2 1-4 0-3 2-7 4-6 4-8

8
9 10 11 12 13 14 15 16

H
I J K L M N O X

3-5
5-8 6-7 7-10 6-9 8-10 8-9 9-10 3-4

3
5 3 4 12 6 2 7 0

14
17 22 25 22 23 23 34 14

17
22 25 29 25 29 25 41 14

24
27 34 37 22 35 32 34 14

27
32 37 41 34 41 34 41 14

10
10 12 12 0 12 9 0 0

0
1 0 12 0 12 9 0 0

0
0 0 0 0 3 0 0 0 KRITIS KRITIS KRITIS

SOAL
NO Kegiatan Durasi (minggu) Predecessor

1 2 3 4 5 6 7 8 9

A B C D E F G H I

5 6 4 4 9 6 3 6 4

A A B B BC D EF GH

JAWABAN

11
11

D 4

15
23

B A 5
5 5

6 9 C 4
4 11

3 E H F

G
7
26 26

I 4

30 30

14

20 6

20

Wkt Pry = 30 mng.; KRITIS : A B E H - I

Anda mungkin juga menyukai