Anda di halaman 1dari 2

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (disingkat

Kementerian PUPR RI) adalah kementerian pemerintah Indonesia yang menangani pekerjaan umum
dan perumahan rakyat. Kementrian PUPR memiliki visi sebagai berikut, "Terwujudnya Infrastruktur
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang
Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong", visi tersebut di diwujudkan
dengan langkah-langkah; mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air, mempercepat
pembangunan infrastruktur jalan, memoercepat infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat,
mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat secara terpadu dari
pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas, meningkatkan tata kelola sumber daya
organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

Dalam menjalankan misi tersebut PUPR membentuk organisasi-organisasi di bawahnya untuk


menjalankan fungsi sesuai konsentrasi bidang yang ada yaitu, Sekretariat Jenderal, Inspektorat
Jenderal, Ditjen Sumber Daya Air, Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Perumahan, Ditjen
Bina Konstruksi, Ditjen Pembiayaan Insfrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Badan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan
Pengatur Jalan Tol.

Hal yang menarik dari kementrian ini salah satunya adalah logonya yang berbentuk seperti
baling-baling yang ternyata memiliki makna secara keseluruhan menggambarkan peran Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mewujudkan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang handal dalam mendukung indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong yang mana tertera pada visi kementrian PUPR.

Alasan saya mendaftar sebagai PNS di kementrian PUPR, saya memiliki ketertarikan terhadap
infrastruktur dan konstruksi semenjak kecil, hingga saya mengambil kuliah teknik sipil dan konsisten
bekerja di bidang teknik sipil dan saya memang ingin bekerja di pemerintahan agar dapat secara
langsung berkontribusi mengambil peran dalam membantu pemerintah dalam menetapkan regulasi
terkait pembangunan di negara ini sehingga dari kombinasi ketertarikan bidang dan keinginan
tersebut membuat saya memutuskan mendaftar sebagai PNS di kementrian PUPR, tak hanya itu saja
keinginan ini juga di dukung oleh keluarga dan lingkungan saya sehingga membuat saya semakin
termotivasi untuk mendaftar di kementrian PUPR.

Sebenarnya tidak hanya PUPR saja tempat bekerja di pemerintahan yang menerima teknik
sipil, masih ada instansi lain seperti BPK, Kemenkeu dan sebagainya yang memberikan peluang karir
bagi lulusan teknik sipil, tapi dalam pandangan saya PUPR lah instansi pemerintahan yang memang
concern dan terspesialisasi di bidang infrastruktur dan konstruksi, oleh karena itulah saya
menjatuhkan pilihan mendaftar pns di kementrian PUPR. Berbekal pengalaman pernah bekerja di
konsultan struktur dan menempuh pendidikan S2 di bidang yang serumpun, saya berharap dapat
berkontribusi dan mengabdi pada negeri ini dengan baik dan memajukan negeri ini lewat kementrian
PUPR. Di kementrian PUPR ini saya memilih formasi tata bangunan dan perumahan hal ini
dikarenakan formasi paling memiliki korelasi yang tinggi dengan pengalaman serta pendidikan yang
telah saya tempuh, selain itu saya dari dulu memang sangat tertarik dengan aspek bangunan dan
perumahan, sehingga saya merasa memiliki gairah untuk bekerja di formasi ini.

Dalam bayangan saya, karir saya di 10 tahun mendatang yaitu sebagai ahli madya tata
bangunan di unit yang saya tempati. Setelah berkarir 10 tahun saya pikir pengalaman saya sudah
cukup mumpuni dan cukup bijaksana untuk mengambil peran yang lebih besar. Untuk mendukung
karir tersebut saya ingin melakukan penyetaraan degree, yaitu saya sudah menempuh kuliah S2
Manajemen Konstruksi di ITB, saya berharap suatu hari nanti penyetaraan ini dapat dilakukan, yang
mana ini tentunya menghemat waktu tidak perlu melakukan tugas belajar untuk menempuh S2 lagi,
atau justru lebih baik mengambil tugas belajar untuk menempuh S3 yang mana saya harapkan dapat
menunjang kompetensi dan karir saya di PUPR. Selain itu terkait dengan kondisi 10 tahun
mendatang, di surat perjanjian kerja dilarang untuk meminta mutasi sebelum 10 tahun, jadi setelah 10
tahun bekerja tentunya diberikan izin untuk pindah tugas, saya berharap kesempatan itu bisa saya
dapatkan untuk bisa menetap di daerah asal saya yaitu Sumatera Barat, sehingga saya bisa
berkontribusi di daerah asal saya sendiri.

Saya memahami konsekuensi berkarier sebagai PNS kementrian PUPR yang mana harus
bersedia ditempatkan dimana saja dan dilarang meminta mutasi selama 10 tahun, hal ini sudah saya
ketahui jauh hari sebelum mendaftar cpns di kementrian PUPR, sebagai manusia dewasa saya
memahami setiap pilihan pasti ada konsekuensi dan kesempatan atau peluang yang diterima dari
pilihan tersebut.

Konsekuensi mengenai harus bersedia penugasan di seluruh NKRI yang mana ini membuat
saya keluar dari zona nyaman seperti jauh dari keluarga, dan harus merantau serta beradaptasi
dengan lingkungan baru yang mana ini tidak mudah tapi tetap harus dijalani. Tetapi disisi lain saya
tentunya juga melihat sisi positifnya yaitu saya memiliki kesempatan bertumbuh, mengasah
kemampuan beradaptasi, melihat daerah lain di nusantara dengan berbagai potensinya, dan tentunya
mendapati berbagai pengalaman baru di daerah yang baru. Dengan segala konsekuensinya, saya
tetap menganggap pilihan menjadi pns di kementrian PUPR adalah pilihan yang baik dan positif bagi
saya, saya akan tetap memaknai pengalaman-pengalaman baru yang saya dapatkan di masa depan
dengan baik yang membantu saya bertumbuh menjadi pribadi yang baik.

Mengenai konsekuensi berkarier di ibukota negara yang baru yaitu IKN, sebagai pegawai
negeri sipil di kementrian PUPR tentunya di tempatkan di IKN menjadi tantangan yang menarik bisa
berperan dalam pembangunan dan berkarir di IKN walaupun dengan risiko jarak yang jauh, dan juga
banyak issue kesulitan air bersih dan mahalnya biaya hidup di daerah IKN. Tetapi jika ditempatkan
disana, sebagai calon aparatur sipil negara yang baik dan sudah menandatangani ikatan kerja
tentunya profesional menjalankan tugas dan tetap memberikan kinerja terbaik yang bisa diberikan
karena harus konsekuen terhadap pilihan sendiri. Kembali lagi setiap pilihan selalu juga pasti ada
peluang kebaikan atau kesempatan yang dapat dieksplore tinggal bagaimana menemukannya dan
tetap bersikap optimis untuk menyongsong masa depan. Salah satu issue mengenai air bersih di IKN
yang sulit di jangkau masyarakat justru itu merupakan salah satu masalah yang mesti dibenahi PUPR,
sehingga tidak heran kemungkinan berkarir di IKN menjadi peluang besar. Berkarir di IKN tentunya
memiliki suatu peluang menarik seperti dekat dengan lokasi pemerintahan dan banyaknya
pembangunan untuk mengoptimalkan fungsi pemerintahan dan menjadi kebanggaan memberikan
peran sebagai staff atau bagian dari PUPR dalam pembangunan tersebut.

Menurut pandangan saya konsekuensi kompetisi antar SDM dalam berkarir merupakan suatu
hal yang positif jika dilakukan secara sehat, karena kompetisi membuat manusia mengerahkan
kemampuan terbaik yang bisa ia lakukan dan membangkitkan gairah manusia dalam bekerja untuk
mewujudkan aktualisasi diri dalam berkarya. Jadi soal kompetisi dimanapun bekerja pasti ada
kompetisi termasuk di dalam kementrian PUPR tentunya. Sebagai pegawai negeri sipil di kementrian
PUPR saya siap mengembangkan karir sesuai basic kompetensi yang dimiliki dan berkompetisi
dengan sehat antar sumberdaya manusia melalui bimbingan pengembangan Sumber Daya Manusia
di Kementrian PUPR.

Anda mungkin juga menyukai