Anda di halaman 1dari 17

MEMBUAT SEIMBANG MASSA-MASSA

YANG BERPUTAR

19.1. PENDAHULUAN (INTRODUCTION)


Pada pembahasan ini, kita telah mempelajari gaya kelembaman dalam berbagai
mekanisme. Efek dari gaya kelembaman yang mengakibatkan gaya getar pada suatu struktur
juga dibahas. Pernyataannya sekarang adalah apa yang dapat diperbuat oleh gaya getar tersebut.
Adalah mungkin untuk membuat keseimbangan keseluruhan atau sebagian saja gaya
kelembaman dalam suatu sistem, yaitu dengan memberikan massa tambahan yang melakukan
aksi terhadap gaya aslinya. Prosedur ini dipakai pada dua macam persoalan yang berbeda. Yang
pertama adalah sistem massa berputar, seperti dilukiskan oleh roda-roda mobil atau poros engkol
dari mobil, dan yang kedua adalah suatu sistem dari massa yang bolak-balik seperti dilukiskan
oleh mekanisme engkol peluncur. Pengimbangan terhadap massa-massa berputar dibahas dalam
bab ini, dan pengimbangan terhadap massa-massa yang bolak-balik dibahas dalam Bab 20.

19.2. MASSA BERPUTAR TUNGGAL (SINGLE ROTATING MASS)


Untuk melukiskan prinsip-prinsip yang terlibat, kita mulai dengan memperhatikan Gambar
19-1 , di mana suatu poros mendukung sebuah massa terpusat tunggal M dengan jari -jari R.
Misalkanlah Me adalah massa yang harus ditambahkan pada suatu jari-jari R untuk
menghasilkan keseimbangan. Keseimbangan statis akan dihasilkan jika jumlah momen dari gaya
gravitasi terhadap sumbu putaran adalah nol:

−𝑀𝑔 𝑅 𝑐𝑜𝑠 𝜃 + 𝑀𝑒 𝑔𝑅𝑒 cos 𝜃 = 0


𝑀𝑒 𝑅𝑒 = 𝑀𝑅------------- (19-1)

Jika harga dari Re dipilih secara sembarang, nlaka harga Me dapat ditentukan dengan persamaan
(l 9-1). Pada waktu keseimbangan statis terjadi, porosnya tidak akan mempunyai kecenderungan
untuk berputar pada bantaiannya, tidak peduli ke posisi mana ia berputar.
Keseimbangan dinamis membutuhkan bahwa jumlah gaya kelembaman dalam Gambar l9-1
adalah nol. Jadi jika kecepatan sudutnya adalah ω,

𝑀𝑅𝜔 2 − 𝑀𝑒 𝑅𝑒 𝜔 2 = 0

𝑀𝑒 𝑅𝑒 = 𝑀𝑅 ------------- (19-2)

Dari persamaan-persamaan (19-l) dan (19-2) kita lihat bahwa keseimbansan statis dan dinamis
akan dicapai jika kita membuat

𝑀𝑒 𝑅𝑒 = 𝑀𝑅

19.3. BEBERAPA MASSA BERPUTAR DALAM BIDANG MELINTANG YANG SAMA


(SEVERAL ROTATING MASSES IN THE SAME TRANSVERSE PLANE)

Dalam Gambar l9-2 (a dan b), M1, M2 dan M3 adalah massa terpusat semuanya terletak
dalam bidang putaran yang sama. Me menyatakan massa yang harus ditambahkan pada suatu
jari-jari Re dan posisi menyudut θ2 untuk menghasilkan keadaan seimbang. Untuk keseimbangan
statis jumlah momen dari gaya gravitasi yang disebabkan oleh massa orisinilnya dan massa yang
ditambahkan Me terhadap sumbu putaran haruslah = 0 ; jadi

∑ 𝑀𝑔𝑅 cos 𝜃 + 𝑀𝑒 𝑔𝑅𝑒 𝑐𝑜𝑠 𝜃𝑒 = 0


𝑎𝑡𝑎𝑢

∑ 𝑀𝑅 cos 𝜃 + 𝑀𝑒 𝑅𝑒 𝑐𝑜𝑠 𝜃𝑒 = 0 ------------ (19-3)

untuk keseimbangan dinamis gaya kelembamannya harus dalam keadaan seimbang, dan oleh
karena itu jumlah dari komponen horisontalnya harus = 0; jadi
∑ 𝑀𝑅𝜔 2 cos 𝜃 + 𝑀𝑒 𝑅𝑒 𝜔 2 𝑐𝑜𝑠 𝜃𝑒 = 0 ------------ (19-4)

dan jumlah dari komponen vertikalnya harus sama dengan no1; jadi

∑ 𝑀𝑅𝜔 2 sin 𝜃 + 𝑀𝑒 𝑅𝑒 𝜔 2 𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑒 = 0 ------------ (19-5)

jika kita bagi persamaan (19-4) dan (19-5) dengan ω2. kita peroleh :

∑ 𝑀𝑅 cos 𝜃 + 𝑀𝑒 𝑅𝑒 𝑐𝑜𝑠 𝜃𝑒 = 0 ------------ (19-6)

∑ 𝑀𝑅 sin 𝜃 + 𝑀𝑒 𝑅𝑒 𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑒 = 0------------ (19-6)

Jadi persamaan (19-6) adalah kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk keseimbangan dinamis.
Dari penyelidikan terhadap persamaan-pelsamaan (19-3) dan (19-6). kita melihat bahwa
keseimbangan statis dan dinamis akan dipenuhi jika persamaan (19-6) juga dipenuhi.

Contoh 19-1 Untuk rotor yang ditunjukkan dalam Gambar 19-2 harga dari massa-massa M1, M2,
M3, jari-jari putarannya R1, R2 dan R3 dan posisi menyudutnya θ1 θ2 dan θ3 , diketahui.
Diinginkan untuk menentukan massa Me pada sebuah jari-jari 88,9 mm dan posisi menyudutnya
θe yang diperlukan untuk membuat keseimbangan baik secara statis maupun secara dinamis.
PENYELESAIAN SECARA MATEMATIS

Suatu penyelesaian matematis dari persamaan (19-6) untuk menentlkan Me dan θe secara sangat
mudah dapat dikerjakan dengan membuat daftar harga-harga seperti ditunjukkan dalam Tabel
19-1. Dari persamaan ( l9-6):

32,86 + 𝑀𝑒 𝑅𝑒 𝑐𝑜𝑠 𝜃𝑒 = 0

365,7 + 𝑀𝑒 𝑅𝑒 𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑒 = 0 -------- (19-7)

Maka :
𝑀𝑒 𝑅𝑒 sin 𝜃𝑒 −365,7
= -------- (19-8)
𝑀𝑒 𝑅𝑒 cos 𝜃𝑒 −32,86

atau tan 𝜃𝑒 = 11, 13

Adalah penting untuk memperhatikan tanda-tanda dalam persamaan (19-8) untuk dapat
menentukan kuadran yang tepat untuk θ3. Dari pelsamaan (19-8) kita lihat bahwa sin θe adalah
negatif dan cos θe adalah negatif. Oleh karena itu θe terletak di dalam kuadran ke 3 dan

𝜃𝑒 = 𝑡𝑎𝑛−1 11,13 = 264,90

Dimana : 𝑡𝑎𝑛−1 11,13 = 84,8650 dan 𝜃𝑒 berada pada kuadran 3 antara sudut 180 0 – 270 0 maka:

𝜃𝑒 = 𝑡𝑎𝑛−111,13 = 84,8650 + 1800 = 264,90


Dari persamaan (19-7)

−365,7 −365,7
𝑀𝑒 = = = 4,13 𝑘𝑔
𝑅𝑒 cos 𝜃𝑒 88,9(−0,9960)

Dimana sudut 𝜃𝑒 = 264,90 − 900 = 174,90 , maka 𝑐𝑜𝑠 𝜃𝑒 = −0,9960

PENYELESAIAN SECARA GRAFIS

Persamaan (19-6) dapat diselesaikan secara grafis untuk harga-harga Me dan θe dengan
menggambarkan vektor-vektot MR pada suatu skala seperti ditunjukkan dalam Gambar 19-2(c).
Mengingat vektor-vektor Mrmenyatakan gaya-gaya kelembaman, di mana mereka bekerja secara
radial keluar dan harus digambarkan sejajar terhadap jari-jari yang bersesuaian dalam Gambar
19-2(b). Vektor Me Re seperti ditunjukkan diperlukan untuk menyelesaikan terjadinya
segibanyak dan untuk menghasilkan keseimbangan. Harga Me Re pada waktu diskalakan,
diperoleh sebagai 369 unit.
Dari Grafik diperoleh harga Me sebagai berikut :

369 369
𝑀𝑒 = = = 4,15 𝑘𝑔
𝑅𝑒 88,9

dan θe dalam Gambar 19-2(c), ditekan dengan sebuah busur derajat dan didapat = 2660.

SOAL-SOAL

1. Mengapa suatu sistem yang berputar harus diseimbangkan?


2. Berikan contoh aplikasi dari sistem yang diseimbangkan pada bidang teknik mesin?
3. Rotor yang kaku pada gambar P19-1 harus dibuat seimbang dengan menambahkan
sebuah massa keempat pada radius 178 mm. Buatlah sebuah gambar dari suatu sistem
dengan menggunakan suatu skala dari 1 mm = 10 mm. Tentukan massa dan posisi
menyudut dari massa penyeimbang:
a. Dengan menggunakan metoda matematis.
b. Dengan menggunakan metode grafis dengan skala dapat ditentukan sendiri, satuan
milimeter (mm) untuk vektor-vektor MR. Gunakan garis putus-putus pada gambar
untuk menunjukkan massa penyeimbang yang diperlukan dalam posisi aktualnya.
19.4. BEBERAPA MASSA BERPUTAR YANG TERLETAK DALAM BEBERAPA BIDANG
MELINTANG (SEVERAL ROTATING MASSES LYING IN SEVERAL
TRANSVERSE PLANES)

Dalam Gambar 19-3, sebuah rotor yang mempunyai dua massa terpusat yang sama Ml dan
M2 yang terletak dalam bidang-bidang melintang C dan D yang berbeda, ditunjukkan dalam
gambar. Jelas bahwa gaya statisnya ada dalam keadaan seimbang dan juga gaya dinamisnya F1
dan F2 adalah sama, jadi dalam keadaan seimbang. Akan tetapi, F1 dan F2 menghasilkan kopel-
kopel yang tidak seimbang yang sama dengan F l a, yang mana akan memberikan gaya-gaya
reaktif RA dan RB pada bantalan-bantalan A dan B. Tujuan dari membuat keseimbangan pada
tiap peralatan yang berputar adalah untuk nenghilangkan atau untuk mengurangi sebanyak
mungkin gaya-gaya yang dipindahkan ke bantalan-bantalan untuk menghilangkan getaran-
getaran. Jadi kita lihat bahwa dalam membuat keseimbangan suatu sistem yang berputar, kita
harus membuat keseimbangan tidak hanya pada gayanya saja tetapi juga pada momen-
momennya.
Pertama-tama kita harus menentukan momen dari sebuah gaya terhadap sebuah bidang. Dalam
Gambar l9-4, perhatikan 2 buah bidang sejajar yang berjarak a. F adalah suatu gaya dalam
bidang sebelah kanan yang membuat suatu sudut θ dengan sumbu x.
Hal ini dapat merupakan sebuah gaya kelembaman yang bekerja pada suatu massa purar M.
Momen dari gaya F terhadap bidang sebelah kiri ditentukan sebagai suatu momen dari
komponen vertikal dari F terhadap sumbu x. yaitu Fa sin θ, ditambah momen dari komponen
horisontal dari F terhadap sumbu y, yaitu Fa cos θ.
Untuk melukiskan metoda, untuk membuat keseimbangan dari suatu sistem massa yang
terletak dalam beberapa bidang melintang tegak, kita perhatikan sistem massa M1, M2, dan M3
dalam Gambar 19-5. Prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Pilihlah sebarang dua bidang melintang tegak A dan B sebagai referensi seperti di
tunjukkan dalam gambar.
2. Jarak dalam arah aksial dari bidang A ke massa-massa M1, M2, M3 dan seterusnya
masing-masingar, a1, a2 a3 dan seterusnya. Jarak di sebelah kanan dari bidang A dianggap
positif (+), dan jarak di sebelah kirinya negatif (-).
3. Mengingat gaya kelembarnan adalah F = MR 2, gaya F tegaklurus terhadap MR. Kita
dapat mengimbangi momen-momen terhadap bidang A dengan menambahkan ke buah
massa MB dalarn bidang sehingga jumlah momen terhadap sumbu x adalah nol dan
jumlah momen terhadap sumbu y adalah nol. Hal ini memerlukan:

∑ 𝑀𝑅𝑎 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝑀𝐵 𝑅𝐵 𝑎𝐵 sin 𝜃𝐵 = 0 .............. (19-9)

∑ 𝑀𝑅𝑎 𝑐𝑜𝑠𝜃 + 𝑀𝐵 𝑅𝐵 𝑎𝐵 cos 𝜃𝐵 = 0

4. Selanjutnya, kita dapat menambahkan sebuah massa MA dalam bidang A sehingga dapat
membuat keseimbangan semua gaya-gaya dalam arah x dan arah y, dan itu adalah :

∑ 𝑀𝑅 𝑐𝑜𝑠 𝜃 + 𝑀𝐴 𝑅𝐴 cos 𝜃𝐴 = 0 ............. (19-10)

∑ 𝑀𝑅 𝑠𝑖𝑛 𝜃 + 𝑀𝐴 𝑅𝐴 sin 𝜃𝐵 = 0

Jika persamaan (19-9) dan (19-10) dipenuhi, maka sistemnya akan dalam keadaan seimbang
dinamis. Mengingat peisamaan pertama dari 19-10 sama dengan persamaan 19-3. maka sistem
tersebut akan juga dalam keadaan seimbang statis, jika ia dalam keadaan seimbang dinamis.
Adalah penting untuk dicatat bahwa dalam langkah ke 4 pada waktu kita menambahkan massa
M2 untuk membuat seimbang gaya-gayanya, kita harus menambahkannya di dalam bidang A,
kalau tidak kita akan merusak keseimbangan dari momen terhadap bidang A yang mana telah
kita hasilkan sebelumnya.

Contoh 19-2 Marilah kita perhatikan suatu rotor dalam Gambar 19-5 dan anggaplah bahrva
massa Ml , M2 dan M3 bersama-sama R1, R2, R3, θ1,θ2, dan θ3 dikeketahui dan mempunyai harga-
harga seperti ditunjukkan dalam Tabel 19-2. Kita ingin menentukan harga-harga dan posisi-
posisi menyudut dari 2 massa yang jika ditambahkan pada suatu tempat yang berjari-jari 76 mm,
akan membuat keseimbangan pada sistem secara statis dan secara dinamis. Letak dari bidang-
bidang A dan B yang ditunjukkan dalam gambar telah dipilih secara saksama.
PENYELESAIAN SECARA MATEMATIS

Untuk memenuhi persamaan-persamaan (19-9) dan (19-10) dan menentukan MA, θB, MA dan θA,
adalah lebih mudah dengan membuat daftar dari berbagai harga-harga seperti ditunjukkan dalam
Tabel 19-2.

Dari persamaan (19-9)

−6941 + 𝑀𝐵 𝑅𝐵 𝑎𝐵 sin 𝜃𝐵 = 0 ....................(19-9’ )

−9063 + 𝑀𝐵 𝑅𝐵 𝑎𝐵 cos 𝜃𝐵 = 0

Maka
𝑀𝐵 𝑅𝐵 𝑎𝐵𝑠𝑖𝑛𝜃𝐵 6941
= ...................... (19-9” )
𝑀𝐵 𝑅𝐵 𝑎𝐵𝑐𝑜𝑠𝜃𝐵 9063

atau
tan 𝜃𝐵 = 0,7659

Dari persamaan (l9-9") kita melihat bahwa sin θB adalah positif dan cos θB adalah positif. Oleh
karena itu θB terletak dalam kuadran pertama, dan
θB = 𝑡𝑎𝑛−1 0,7659 = 37,40

Dari persamaan ( 19-9” )

6041 6941
𝑀𝐵 = = = 1,98 𝑘𝑔
𝑅𝐵 𝑎𝐵 𝑠𝑖𝑛 𝜃𝐵 76𝑥76𝑥0,6074

Dari persamaan (19-10)

21,8 + (1,98𝑥76𝑥0,794) + 𝑀𝐴 𝑅𝐴 cos 𝜃𝐴 = 0 ............ (19-10’ )

129,8 + (1,98𝑥76𝑥0,607) + 𝑀𝐴 𝑅𝐴 sin 𝜃𝐴 = 0

Maka
𝑀𝐴 𝑅𝐴 𝑎𝐴 𝑠𝑖𝑛𝜃𝐴 −221,1
= = 1,56 ........................ (19-10” )
𝑀𝐴 𝑅𝐴 𝑎𝐴 𝑐𝑜𝑠𝜃𝐴 −141,3

atau

tan 𝜃𝐴 = 1,56

Dari persamaan (19-10") kita melihat bahwa sin θA adalahnegatif dan cos θA adalah negatif. Oleh
karena itu θA terletak dalam kuadran ketiga, dan

θA = 𝑡𝑎𝑛−1 1,56 = 237,30

Dari persamaan ( 19-10”)

−141,3 −141,3
𝑀𝐴 = = = 3,44 𝑘𝑔
𝑅𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝜃𝐴 76(−0,5402)

PENYELESAIAN SECARA GRAFIS

Suatu daftar dari berbagai besaran terlihat dalam Tabel 19-3. Persamaan (19-9) dapat
diselesaikan secara grafis untuk harga-harga MB dan θB dengan menggambarkan vektor-vektor
MRa dengan menggunakan suatu skala yang sesuai. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 19-5(c).
Adalah penting untuk mencatat bahwa momen vektor-vektor ini mempunyai arah yang sama
seperti gaya-gaya kelembaman yang bekerja pada massa-massa dalam Gambar l9-5(a); mereka
berarah radial keluar kecuali kalau momennya negatif. Dalam Gambar 19-5(c), M2R2a2 akan
digambarkan dengan suatu sudut θ2 terhadap garis horisontal dan akan berarah ke kanan atas dari
kutub 0, jika harganya positif, tetapi karena ia negatif maka arahnya berlawanan. vektor MB RB
aB yang ditunjukkan dengan garis terputus-putus, diperlukan untuk membentuk keadaan
seimbang dan pada waktu diskala diketemukan sama dengan 11400 unit. Maka;

Dalam Gambar 19-5(c),θB diukur = 380. Mengingat dalam Gambar 19-5(a), kita melihat bahwa
aB adalah positif, kemudian θB adalah seperti ditunjukkan dalam gambar dan tidak = 38 + 180 0.
selanjutnya, persamaan (19-10) dapat diselesaikan untuk harga-harga dari MA dan θA dengan
menggambarkan vektor-vektot MR, dengan menggunakan skara yang sesuai seperti ditunjukkan
dalam Gambat 19-5(d). Mengingat vektor-vektor ini menyatakan gaya-gaya kelembaman,
mereka selalu positif dalam harga dan berarahr secara radial keluar dari massa-massa yang
bersesuaian daiam Gambar 19-5(b). vektor MARA yang ditunjukkan dengan garis terputus-putus,
diperiukan untuk membuat kondisi seimbang dan diketemukan dengan skala = 261 unit. Maka:

261 261
𝑀𝐴 = = = 3,43 𝑘𝑔
𝑅𝐴 76

Dalam Gambar 19-5(d),θ2 ditemukan sama dengan 2380.

19.5. KOMENTAR-KOMENTAR UMUM PADA SISTETM KESEIMBANGAN (GENERAL


COMMENTS ON BALANCING)

Seperti teiah kita ketahui sebelumnya, pengimbang yang diperlukan ditentukan sebagai
hasil dari massa dan jari-jari. Jika kita secara seksama memilih salah satu, yang lain akan dapat
ditentukan. Dalam praktek umumnya jari-jari dipilih pada suatu skala tertentu dan massanya
harus ditentukan. Pemasangan massa dapat ditambahkan dengan mengikatkan sebuah massa ke
rotor, atau suatu efek ekuivalen yang dihasilkan dengan memisahkan suatu massa dengan
membuat suatu lubang pada rotor pada posisi 1800 dan dalam suatu bidang melintang tegak yang
sama. Jika suatu pengimbang ditambahkan, dia harus diletakkan pada suatu jari-jari maksimum
yang mungkin tersedia untuk supaya pengimbang tersebut seminim mungkin. Begitu juga jika
massa-massa harus ditambahkan dalam dua bidang, bidang-bidang ini harus dipilih sedemikian
hingga jaraknya adalah sejauh mungkin untuk mengurangi jumlah dari massa yang diperlukan.

Meskipun setiap rotor umumnya dibuat seimbang dengan menambahkan sebuah massa
pada setiap 2 bidang melintang tegaknya, metoda seperti ini akan meninggalkan momen bengkok
pada porosnya. Untuk alasan ini seringkali diinginkan untuk membuat seimbang setiap keadaan
tidak seimbang, dalam setiap bidang ketidak-seimbangan. Sebagai contoh dalam poros engkol
mobil, tiap engkol menghasilkan ketidak-seimlangan, dan seringkali poros engkolnya dapat
seimbang dengan menambahkan suatu pengimbang berlawanan pada tiap engkolnya.

19.6. MESIN-MESIN PEMBUAT KESEIMBANGAN (BALANCING MACHINES)

Kendati semua perhatian yang dapat diambil dalam perancangan dan pembuatan suatu
bagian yang berputar, apakah bagian tersebut secara keseluruhan pemluatannya diproses dalam
mesin, dituang, ditempa, ataupun dirakit dari berbagai bagian seperti pada persoalan angkar dari
suatu motor listrik, adalah tidak umum kalau dia dapat berjalan secara meluas, terutama jika
kecepatan kerjanya tinggi. Variasi dalam ukuran akibat proses pembuatan dengan mesin,
ketidakhomogenan material, variasi-variasi dalam metoda perakitan, dan eksentrisitas dari
permukaan bantalan semuanya ikut menyumbang pada pengimbangan titik pusat rnassa dari
sumbu putaran.
Kurva dalam Gambar 19-6 menekankan efek dari sejumlah kecil ketidak-seimbang pada
kecepatan yang tinggi. Kurva tersebut menunjukkan gaya centrifugal yang dihasilkan oleh 1 mm
kg ketidak-seimbangan pada berbagai kecepatan. (l mm kg didefinisiian sebagai satu kilogram
massa pada jarak 1 mm dari sumbu putaran). Gaya sentrifugal yang disebabkan oleh 1 mm kg
pada 1000 putaran/menit adalah 10,97 N. pada 1000 put/menit adalah 1097 N. Terlihat bahwa ia
bertambah dengan kuadrat dari kecepatanya. Akan terlihat juga bahwa gaya sentrifugal yang
dihasilkan pada sebuah rotor yang besar, akan berdampak sangat besar meskipun jika titik pusat
massa dari rotor hanya digeser sedikit saja dari sumbu putaran, dan konsekuensinya gaya getar
yang besar akan dihasilkan pada struktur. Sebagai contoh, perhatikan rotor dari sebuah turbin gas
pesawat terbang yang mempunyai massa 180 kg yang bekerja pada 16000 put/menit, dan kita
umpamakan titik pusat massa adalah 0,025 mm dari sumbu putaran. Sebuah massa 4,5 mm kg
massa ketidak-seimbangan akan menyebabkan suatu gaya sentrifugal.

𝐹 = 𝑀𝑅𝜔 2
0,025 2𝜋 𝑥 16000 2
= 180 ( )( ) = 12630 𝑁
1000 60

Suatu gaya seperti ini dapat menyebabkan kerusakan yang cukup berat pada mesin.
Mengingat biasanya tidak mungkin untuk membuat rotor dari sebuah mesin sehingga titik pusat
dari massa akan terletak pada suatu toleransi 0,025 mm dari sumbu putaran. maka bagian dari
mesin tersebut harus dibalansir setelah pembuatannya dan balansir ini dilakukan secara
eksperimen.
Tipe yang diperlukan untuk membuat keseimbangan ini tergantung dari tipe mesin.
ukuran dan kecepatannya dan segi ekonomis juga harus diperhitungkan. umumnya,
keseimbangan statis adalah cukup untuk bagian mesin yang mempunyai panjang aksial yang
pendek yang berputar pada kecepatan yang rendah atau sedang, karena momen ketidak-
seimbangan yang disebabkan oleh efek dinamis adalah kecil. Sebagai contoh adalah roda-roda
mobil, baling-baling pesawat, dan fan-fan yang kecil.

Metoda coba-coba mungkin digunakan untuk keseimbangan statis. Suatu bagian dari
mesin dipasang pada suatu tempat yang rata dan massa-massa sementara ditempatkan pada
bagian mesin tadi sampai posisi dan massa pengimbang yang diperlukan ditentukan besarnya.
Selanjutnya keseimbangan dapat dilakukan apakah dengan suatu massa yang tetap atau massa-
massa sementara diikatkan pada bagian mesin atau sejumlah massa yang tepat diambil dari suatu
posisi berlarvanan secara diametris untuk menghasilkan effek yang sama.

Gambar 19-7 menunjukkan secara diagram sebuah mesin untuk membalansir secara statis
roda-roda mobil. Alat tersebut terdiri dari sebuah meja berbentuk lingkaran yang didukungkan
pada titik P dari sebuah bola sehingga ia bebas untuk berdiri miring dalam segala arah. Roda
ditempatkan pada meja tersebut. Titik pusat kombinasi massa dari roda ban dan meja terletak di
barvah titik p, dan mejanya sendiri diperlengkapi dengan alat yang mempunyai sifat datar
gelembung udara yang berbentuk bola (Water pass). Posisi dari gelembung udara dalam
waterpass menunjukkan arah dari sisi yang ringan di massa tembaga perlu diikatkan pada pelek
untuk mencapai keseimbangan.

Untuk tipe lain dari mesin pembuat seimbang, marilah kita perhatikan salah satunya yang
digunakan untuk membuat seimbang rotor yang bukan dari rotor yang mempunyai panjang aksial
yang pendek dan oleh karena itu momen yang diakibatkan oleh efek dinamis harus dibalansir.
Rotor seperti ini dapat dibalansir secara sempurna, yaitu secara statis dan secara dinamis, dengan
menambah massanya dalam dua bidang referensi sedemikian hingga momen terhadap tiap
bidang ini akan dibalansir. Hal berikut adalah sebagai bukti. Marilah kita perhatikan sumbu rotor
yang dibagi dalam yang sama panjangnya seperti ditunjukkan dalam Gambar 19-8 dan anggap
ada dua bidang referensi 1 dan 2 yang tegaklurus terhadap sumbu tersebut. Diumpamakan bahwa
hanya keadaan tidak seimbang yang disebabkan oleh 1 mm kg 3 unit di sebelah kanan dari
bidang l. Kemudian untuk membuat seimbang momen terhadap bidang 1 kita dapat
menambahkan 3/4 mm kg pada bidang 2, dan itu dari 3(1) = 3/4(4). Selanjutnya untuk membuat
seimbang momen terhadap bidang 2, kita dapat menambahkan 1/4 mm kg dalam bidang 1, itu
dari 1(1)= 1/4(4). Sebagai suatu akibat dari momen keseimbangan terhadap bidang 1 dan 2, kita
mempunyai momen yang seimbang terhadap semua bidang lain, dan selanjutnya gaya-gayanya
juga dalam keadaan seimbang.
Banyak mesin pembuat seimbang didasarkan pada prinsip momen seimbang terhadap 2
bidang seperti apa yang baru saja dibahas. Salah satu tipe adalah apa yang kita sebut sebagai
sebuah kepala pembuat imbang (balancing head). Suatu diagram dari mesin ditunjukkan dalam
Garnbar 19-9. Bidang-bidang I dan 2 adalah bidang referensi di mana massa-massa harus
ditambahkan untuk membuat seimbang suatu rotor. Meja T ditopangkan pada pegas dan dapat
dibuat untuk berputar terhadap poros Fl dan F2.
Suatu kepala pembuat imbang (balancing head), Gambar l9-10(a), adalah suatu alat yang
secara padu diikatkan ke satu rotor yang akan dites dan terdiri dari 2 lengan dengan massa-massa
M. Lengan-lengan ini berputar bersama-sama dengan rotor, dengan syarat operator tidak
terganggu. Ada sebuah motor dan sebuah sistem roda gigi dengan lempeng B yang
memungkinkan operator untuk memutar massa-massa tersebut relatif terhadap B. Tenaga
diberikan melalui cincin gelincir (slip ring). Operator mempunyai dua knop operasi. Jika yang
pertama ditekan dua buah lengan tersebut berputar dalam arah yang sama dengan sebuah sudut di
antaranya yang tetap; jika kenop kedua ditekan, lengan-lengannya akan berputar dalam arah
yang berlawanan. Dalam setiap persoalan lengan-lengan itu membuat satu putaran relatif
terhadap B selama kira-kiraj 5 detik.

Mengingat kedua lengan tersebut membentuk ketidak-seimbangan hanya pada ,8. maka
adalah mungkin bagi operator untuk mengubah besar dan juga arah dari bagian yang tidak
seimbang tersebut.
Prosedur untuk menentukan massa-massa yang harus ditambahkan ke rotor dan posisi
menyudutnya adalah sebagai berikut. Suatu meja dapat berputar terhadap poros poros F1, dan
rotornya, yang digerakkan oleh sebuah ban atau poros yang fleksibel, dibawa ke suatu kecepatan
di mana dia dalam keadaan resonansi bersama-sama dengan pegas-pegasnya. Dengan menekan
knop 1, yang memutar lengan-lengannya dalam arah yang sama, amplitudo maksimum dan
minimumnya dicek tiap 5 detik. Setelah melepas knop 1 pada amplitudo minimumnya, operator
membuat masing-masing lengan berputar berlarwanan satu terhadap yang lain dengan menekan
knop 2. Selama operasi ini, suatu garis yang memotong menjadi dua sudut antara lengan-lengan
tersebut tidak bergerak relatif terhadap B, dan oleh karena itu arah dari suatu ketidak-seimbangan
yang ditambahkan tidak berubah, tetapi besar dari kedua massa tersebut berubah (pada waktu
lengan dengan berada dalam satu garis) menjadi nol. Pada waktu getarannya berkurang menjadi
nol, knop 2 dilepas, dan rotornya distop dan dari posisi lengan-lengannya, besar dan arah dar
korektor telah ditentukan. Dalam Gambar 19-10(b), Ml adalah massa ekuivalen yang terletak
pada dua buah sektor. Mengingat gaya-gaya sentrifugal sebanding dengan massa x jari-jari,

2𝑀𝑟1 cos 𝜃 = 𝑀1 𝑟1

atau
𝑀1 = 2𝑀 cos 𝜃

Untuk menentukan massa M2 yang dibutuhkan untuk ditambahkan dalam bidang 2 (pada suatu
jari-jari yang sesuai M2) yang mana akan ekuivaien dengan M1, marilah kita perhatikan Gambar
l9-11. Dengan mengambil momen dari gaya sentrifugal terhadap bidang I kita peroleh

𝑀1 𝑟1𝑎 = 𝑀2 𝑟2𝑏

atau

𝑟1 𝑏
𝑀2 = 𝑀1
𝑟2 𝑏
Seranjutnya, kepada pembuat seimbang diletakkan diletakkan di ujung kiri dari rotor,
poros-poros F1 dalam gambar19-9 kita lepaskan, dan selanjutnya meja kita buat untuk berputar
terhadap poros-poros F2 . Keseluruhan prosedur selanjutnya diulang untuk menentukan besar dan
letak dari:takka: di ujung kiri massa yang ditambahkan dalam bidang 1 ayang akan membuat
keseimbangan terhadap bidang 2.

SOAL-SOAL

1. Berikan salah satu contoh ketidak-seimbangan pada sebuah sistem dengan


memperlihatkan besar nilai ketidak-seimbangan bila sistem tersebut tidak seimbang?

2. Buatlah sebuah gambar dari Gambar P19-2. Tentukan besar dan posisi menyudut dari dua
buah massa, jika ditambahkan pada radius 51 mm dalam bidang A dan B, akan membuat
seimbang rotor. Mulailah dengan membuat seimbang momen terhadap bidang A.
Selesaikan secara grafis dengan menggunakan suatu skala 1 mm = 1200 MRa unit dan
suatu skala dari 1 mm = 20 MR unit. Dengan menggunakan garis putus-putus gambarkan
untuk massa-massa yang ditambahkan. Tunjukkan mereka dalam posisi-posisinya yang
benar.

Anda mungkin juga menyukai