Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M.

ZULFAN AMAL

KLS : III B

NPM : 0101211127

MATA KULIAH : HUKUM ACARA PIDANA

Tugas resume

hukum acara pidana

Sebelum ada negara, kerajaan, dan peradaban saat manusia masi nomaden, timbul
pertanyaan tentang bagaimana cara mengadili orang yang di anggap jahat. Dalam ilmu hukum di
kenal dengan Criminal Justice System atau Hukum acara pidana. Pada mulanya sebelum
manusia mengenal peradaban Thomas Hobbes dalam bukunya leviathan menjelaskan bahwa ada
sebuah kondisi dimana manusia belum berkelompok secara teratur, kondisi itu dinamakan the
natural condition of mankind atau the state of nature, manusia menjadi manusia lainnya atau
homo homini lupus.

Seiring waktu manusia belajar tentang sebuah konsep peradaban yakni sistem organisasi
untuk hidup dengan damai di abad XIV-XVI munculah era baru dimanna ada raja-raja yang
berkuasa untuk kemashalatan orang bayak yang dikenal degan sebutan the rise of monarchy
konstrustion (munculnya konstruksi monarki ) dan pada masa itu raja di anggap sebagai
keturunan tuhan yang memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk melakukan apapun untuk
melndungi kedaualantnanya.

Sepertihalnya raja-raja di nusantara mereka mmiliki kekuasaan untuk mendefeniskan


kejahatan untuk menghukum orang jahat hal ini dapat di temukan pada catatan gubernur hindia
belanda pada masa itu1, pada tahun 1956 pada masa ini hukum sepenuhnya ada di tangan raja
dengan berkembangnya peradaban banyak orang berpikir bahwa kekuasaan raja dalam
menentukan hukum raja melakukanya dengan sewenag-wenangnya.
Pada abad ke 18 munculah sebua gerakan intelektual yang fokus pada kebebasan individu
salah satu produk yang sangat simbolik adalah revolusi prancis dengan hancurnya penjara
bastim refovolusi tersebubut melahirkan the French declaration of the rights man and of citizen.

Deklarasi tersebut di buat untuk pertama kalinya untuk melindungi dan menjaga hak-hak
asasi manusia bahwa tidak ada satupun yang bisa di tahan atau di penjarakan kecuali sesuai
dengan aturan hukum yang di ciptakan oleh masyarakat bukan raja dan peristiwa global tersebut
mempengaruhi politik hukum di nusantara, pada tahun 1806 belanda menjadi kerajaan dibawah
pimpinan Ludwig napoleon yang merupakan saudara dari napoleon Bonaparte, Ludwig
napoleon menggangkat herman willem daendels sebagai gubernur jendar untuk mempertahankan
wilayah jajahan belanda di hindia belanda, daendels kemudian berpropaganda untuk membuat
suatu hukum acara pidana yang melindungi masyarakat dari kejahatan, namun dalam
pelaksanaannya daendels malah sering bertindak seperti raja dengan mencampuri urusan
pengadilan.

Pada masa pendudukan jepang pada tahun 1942 jepang menyatakan bahwa
segala bentuk peraturan pemerintah hindia belanda tetap berlaku selama tidak bertentangan
dengan peraturan tentara jepang. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 dibentuklah tata
peradila didaerah yang sudah dikuasai Indonesia, beberapa bagian masih diduduki o;eh belanda
seingga susunan pengadilan masih berbeda-beda, pada tanggal 19 agustus 1945 bersamaan
disahkannya UUD dan kemudian melalui UU No 7 tahun 1947 dan UU No 19 tahun 1948
dibentuklah mahkama agung, pengadilan tinggi, dan pengadilan negeri, namun tata peradilan
terus berubah karena gejolak politik secara gelobal termasuk agresi militer belanda.

Anda mungkin juga menyukai