345 ~ 348
ISSN: 2621-7740, e-ISSN : 2621-3206 n 345
Abstrak
Pertumbuhan penduduk dan perkembangangan pembangunan memicu kebutuhan lahan yang semakin
meningkat, mengakibatkan kebutuhan lahan meningkat sedangkan lahan yang tersedia terbatas.
Kondisi ini mendukung terjadinya penyimpangan lahan dan akan berpengaruh pada peruntukan
lahan. Penggunaan lahan menjadi kawasan yang tidak sesuai dengan perencanaan akan
menimbulkan masalah dalam penataan ruangnya, yaitu alih fungsi lahan seperti kasus lahan-lahan
pertanian di perkotaan beralih fungsi menjadi pemukiman, jasa, dan perdangangan sehingga tidak
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) oleh karena itu perlu dilakukan analisis
kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW. Penelitian ini menggunakan metode Digiitasi untuk
menginterpretasikan tutupan lahan secara visual untuk memudahkan dalam melakukan proses
SIG(Sistem Informasi Geografis dan metode Overlay untuk mengetahui tingkat kesesuaian
penggunaan lahan terhadap RTRW.
berbagai jenis sumberdaya, seperti sumberdaya pengumpulan data dan Metode analisis data.
air, sumberdaya alam, tutupan lahan dan Pengumpulan data pada penelitian ini
penggunaan lahan [4]. menggunakan beberapa metode yang digunakan
Saat ini pemanfaatan penginderaan jarak jauh yaitu sebagai berikut :
menggunakan teknologi Unmanned Aerial 1. Data primer diperoleh secara langsung dari
Vehichle (UAV) meningkat pesat. UAV sumber asli melalui wawancara untuk
merupakan wahana udara tanpa awak yang tidak mendapatkan keterangan dan inormasi dengan
membawa pilot, bersifat aerodinamis Memiliki melakukan tanya jawab secara bertatap muka
kemampuan terbang secara autonomous maupun dengan pihak terkait untuk mendapatkan
dapat dikendalikan dengan jarak jauh, dan informasi yang dibutuhkan.
mampu membawa payload yang mematikan 2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari
maupun tidak mematikan. UAV adalah salah satu sumber yang sudah tersedia.
teknologi alternatif untuk mendapatkan data yang
lebih detail, real time, dan lebih murah Secara garis besar proses penelitian terbagi
(Shofiyati, 2011). Kemampuan terbang di menjadi beberapa tahapan :
ketinggian rendah (sekitar 250 M dari permukaan 1. Pemotongan Citra
atas tanah) menghasilkan citra resolusi sangat Pemotongan citra dilakukan untuk
tinggi dan dalam pengolahannya mampu pengambilan area tertentu yang akan diamati
menghasilkan citra tegak foto udara (orthofoto) (area of interest) dalam citra yang bertujuan
dan model permukaan digital [5]. untuk mempermudah penganalisaan dan
Pertumbuhan penduduk dan pengolahan data lebih terfokus.
perkembangangan pembangunan memicu 2. Interpretasi Citra
kebutuhan lahan yang semakin Tahapan ini bertujuan untuk memerikan
meningkat,sehingga membuat terjadinya identifikasi kenampakan-kenampakan atau
penyimpangan lahan dan akan berpengaruh pada obyek-obyek yang tergambar atau direkam
peruntukan lahan. Penggunaan menjadi kawasan citra. Analisis identifikasi citra berdasarkan
yang tidak sesuai dengan perencanaan akan unsur-unsur interpretasi yaitu, tekstur,
menimbulkan masalah dalam penataan ruangnya, bentuk, ukuran, pola, situs, bayangan dan
yaitu alih fungsi lahan sehingga tidak sesuai asosiasi.
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). 3. Digitasi
RTRW digunakan sebagai pedoman penggunaan Digitasi dilakukan untuk untuk mengkonversi
lahan untuk menghindari terjadinya alih fungsi data analog menjadi data digital dimana dapat
lahan seperti kasus lahan-lahan pertanian di area ditambahkan atribut yang berisikan informasi
perkotaan beralih fungsi menjadi area pemukian, dari objek yang dimaksud. Digitasi yang
perdagangan, jasa, dan pemukiman. dilakukan menghasil peta penggunaan lahan.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada 4. Overlay
penelitian ini metode yang digunakan adalah Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan
Digitasi untuk mengidentifikasi penggunaan lahan terhadap RTRW kota Bogor dilakukan
lahan dan metode Overlay untuk mengetahui overlay peta penggunaan lahan dengan peta
kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW. RTRW.