Anda di halaman 1dari 4

1.

Berpikir logis juga dapat diartikan sebagai kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan yang sah
menurut aturan logika dan dapat membuktikan kesimpulan itu benar (valid) sesuai dengan
pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yang sudah diketahui (Siswono, 2008).

2. tahapan yang dikemukakan Polya dapat diuraikan sebagai berikut:


A. Memahami Masalah
Memahami adalah aktivitas yang hendaknya dilakukan sebelum melakukan
aktivitas pemecahan masalah. Usaha yang dilakukan untuk memahami

permasalahan dapat dilakukan dengan beberapa hal sebagai berikut: a)

identifikasi variabel-variabel yang berkaitan dengan masalah; b) hubungan

antara variabel-variabel yang telah ditentukan dan c) variabel yang

diperlukan melalui kajian atau jawaban.


B. Merencanakan Penyelesaian Masalah

Beberapa aspek perencanaan yang perlu disiapkan dalam membuat

perencanaan penyelesaian masalah adalah sebagai berikut: 1) pilihlah

tahapan yang sesuai dengan informasi yang diperoleh mengenai

permasalahan yang akan diselesaikan; 2) buatlah diagram yang tepat, dan


hal ini sangat membantu untuk menentukan langkah yang tepat dalam

menyelesaikan masalah; 3) lakukan analogi, hal ini diperlukan sebagai

usaha untuk menentukan strategi, pendekatan dan metode yang tepat dengan

membuat analog terhadap permasalahan yang relatif sama dengan

permasalahan yang akan dicari pemecahannya dan 4) selanjutnya adalah

memilih pendekatan yang tepat, sebab masalah yang berbeda pendekatan

yang dilakukan adalah berlainan dan tidak setiap strategi, pendekatan dan

metode dapat digunakan untuk menyelesaikan segala permasalahan.

C. Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Pemahaman sebuah masalah yang dilanjutkan dengan penyusunan

perencanaan yang baik dalam menyelesaikan masalah, tidaklah akan


bermakna jika belum diimplementasikan. Upaya yang dilakukan untuk

menunjukkan bahwa perencanaan tersebut benar-benar sesuai untuk

menyelesaikan permasalahan adalah dengan melaksanakan penyelesaian

masalah sesuai dengan pendekatan, strategi dan model yang dipilih untuk

memecahkan masalah.

D. Mereview Kembali Penyelesaian Masalah

Usaha yang hendaknya dilakukan dalam menyelesaikan masalah adalah

mereview kembali jawaban yang telah diperolehnya. Pelaksanaan review

dapat dilakukan dengan menggunakan jawaban yang telah diperoleh melalui

metode invers sehingga akan terlihat apakah jawaban yang telah diperoleh

benar-benar sesuai dengan jawaban yang dikehendaki dari permasalahan,

misalnya untuk soal yang berkaitan dengan perkalian dapat dilakukan

dengan mereview melalui langkah-langkah pembagian.

3.karena ilmu pengetahuan harus sesuai dg perkembangan zaman yg ada, harus menjadi solusi Untuk
solusi yang terjadi di masa itu, jika ilmu pengetahuan tidak berkembang maka akan terjadi masalah
masalah yg belum pernah terjadi sebelumnya sehingga menimbulkan ketidak seimbangan dalam hidup.
4. A. Identitas
Subjek menyebutkan/menuliskan:

 Data berupa fakta atau pernyataan dari masalah yang ada


di lembar soal.
 Data berupa ukuran bangun ruang yang yang ada pada

lembar soal beserta satuannya.


 Penyelesaian hitungan matematika (memenuhi masingmasing bangun ruang) dengan memenuhi
syarat untuk
melakukan operasi hitung.
 Mengecek kembali kebenaran data berupa fakta dan data
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
 Pengecekan kembali kebenaran langkahlangkah/prosedur/rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
 Kesesuaian antara data dan strategi yang digunakan
dengan masalah.
B. Reversibility dan decenter
Subjek menentukan/menyebutkan/menjelaskan:
 Strategi/cara/langkah/rumus yang tepat untuk
memecahkan masalah.
 Perubahan bentuk tempat suatu wadah tidak mengubah
ukuran zat yang ada di dalamnya.
 Jika suatu benda berada di dalam wadah berisi air dan
benda tersebut dikeluarkan maka berkurangnya volume air
sebesar vomue benda yang dikeluarkan.
 Alasan dan jawaban yang sama (ketika subjek berada pada
tahap kedua penyelesaian masalah bagian reversibility dan
decenter).
 Kebenaran konservasi (reversibility dan decenter).
5.Berpikir
Asosiatif, yaitu suatu ide merangsang timbulnya ide-ide lain. Dalam proses ini
dinyatakan bahwa dalam alam kejiwaan yang penting ialah terjadinya,
tersimpannya, dan bekerjanya tanggapan-tanggapan. Daya jiwa yang lebih tinggi,
seperti perasaan, kemauan, keinginan, dan berpikir semua berasal/ terjadi karena
bekerjanya tanggapan-tanggapan.

6. A. Menetapkan kebenaran tentang apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang
dihadapi
B. Memilih strategi yang sesuai dengan permasalahan yang akan diselesaikan
C. Menetapkan kebenaran dari setiap langkahlangkah yang digunakan dalam menyelesaikan masalah
D. Menetapkan kesimpulan dengan tepat pada hasil akhir jawaban
7.A. Merupakan salah satu metode penelitian dalam kajian filsafat yang kerap digunakan pada berbagai
macam ilmu pengetahuan untuk mencapai suatu kebenaran. Merupakan salah satu metode penelitian
dalam kajian filsafat yang kerap digunakan pada berbagai macam ilmu pengetahuan untuk mencapai
suatu kebenaran
Misalkan diberikan sebuah barisan bilangan 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, ..., maka
pengenalan pola dimaksudkan sebagai suatu identifikasi tentang tata aturan penulisan
barisan tersebut. Dari contoh ini dapat dilihat bahwa untuk mendapatkan bilangan
berikutnya, maka sebuah bilangan dalam barisan tersebut harus ditambah dengan 3.
Setelah mengetahui polanya, selanjutnya dapat dilakukan dugaan-dugaan tentang
bilangan-bilangan yang akan muncul pada urutan yang lebih tinggi, misalnya dugaan
tentang 3 bilangan yang akan muncul pada urutan ke 8, 9 dan 10. Selanjutnya hasil dari
proses pengenalan pola dan pendugaan tersebut dapat digunakan untuk membentuk
sebuah generalisasi, yakni dengan menyusun formula untuk menentukan bilangan yang
akan muncul pada urutan ke n.
B. Analogi dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai persamaan atau persesuaian antara dua hal
yang berbeda. Menurut Soekadijo (1999: 139) analogi adalahberbicara tentang dua hal yang berlainan,
yang satu bukan yang lain, tetapi dua hal yang
berbeda itu dibandingkan satu dengan yang lain. Dalam analogi yang dicari adalah
keserupaan dari dua hal yang berbeda, dan menarik kesimpulan atas dasar keserupaan
itu. Dengan demikian analogi dapat dimanfaatkan sebagai penjelas atau sebagai dasar
penalaran.
Contoh : Menjelaskan angka 16
8.Saat ini pembagian pengetahuan yang dianggap baku boleh dikatakan tidak ada yang memuaskan dan
diterima semua pihak. Pembagian yang lazim dipakai dalam dunia keilmuan di Barat terbagi menjadi dua
saja, sains (pengetahuan ilmiah) dan humaniora. Termasuk ke dalam sains adalah ilmu-ilmu alam
(natural sciences) dan ilmu-ilmu sosial (social sciences), dengan cabang-cabangnya masing-masing.
Termasuk ke dalam humaniora adalah segala pengetahuan selain itu, misalnya filsafat, agama, seni,
bahasa, dan sejarah.
9.Berani dan santun ketika menyampaikan pendapat.
Tekun dan ulet.
Memiliki sikap keingintahuan tentang gejala atau peristiwa disekitar.
Dapat membedakan fakta dan opini.
Bekerja sama ketika menyelesaikan suatu masalah.
Teliti dan akurat.
Menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
10.positivisme,fenomenologi,dan metode kritis.

1. Positivisme
Berasal dari kata positivis dalam bahasa inggris dan positivus dalam bahasa latin.
Motode positivisme adalah metode yang lebih menekan pada aspek faktual pengetahuan maksudnya
adalah kita mempelajari atau menyelidiki hanya berdasarkan fakta dan berdasarkan data yang nyata,
dan sesuatu yang masih tidak jelas dikesampingkan seperti ilmu ghoib dan metafisik.
2. Fenomenologi
Metode ini adalah suatu ilmu pengetahuan yang didapat dari pengalaman yang telah didapatkan
seseorang atau suatu kejadian yang sudah pernah terjadi. Seseorang dapat mengaplikasikan metode ini
dengan cara menceritakan kejadian, waktu dan tempat yang telah terjadi.
3. Motode kritis
Pada metode ini manusia lebih cenderung aktif dalam membentuk dunia mereka sendiri. Ilmu
pengetahuan dapat mereka dapatkan dari pikiran-pikiran kritis yang ada dalam pikiran masing masing.

Anda mungkin juga menyukai