Berpikir logis juga dapat diartikan sebagai kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan yang sah
menurut aturan logika dan dapat membuktikan kesimpulan itu benar (valid) sesuai dengan
pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yang sudah diketahui (Siswono, 2008).
usaha untuk menentukan strategi, pendekatan dan metode yang tepat dengan
yang dilakukan adalah berlainan dan tidak setiap strategi, pendekatan dan
masalah sesuai dengan pendekatan, strategi dan model yang dipilih untuk
memecahkan masalah.
metode invers sehingga akan terlihat apakah jawaban yang telah diperoleh
3.karena ilmu pengetahuan harus sesuai dg perkembangan zaman yg ada, harus menjadi solusi Untuk
solusi yang terjadi di masa itu, jika ilmu pengetahuan tidak berkembang maka akan terjadi masalah
masalah yg belum pernah terjadi sebelumnya sehingga menimbulkan ketidak seimbangan dalam hidup.
4. A. Identitas
Subjek menyebutkan/menuliskan:
6. A. Menetapkan kebenaran tentang apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang
dihadapi
B. Memilih strategi yang sesuai dengan permasalahan yang akan diselesaikan
C. Menetapkan kebenaran dari setiap langkahlangkah yang digunakan dalam menyelesaikan masalah
D. Menetapkan kesimpulan dengan tepat pada hasil akhir jawaban
7.A. Merupakan salah satu metode penelitian dalam kajian filsafat yang kerap digunakan pada berbagai
macam ilmu pengetahuan untuk mencapai suatu kebenaran. Merupakan salah satu metode penelitian
dalam kajian filsafat yang kerap digunakan pada berbagai macam ilmu pengetahuan untuk mencapai
suatu kebenaran
Misalkan diberikan sebuah barisan bilangan 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, ..., maka
pengenalan pola dimaksudkan sebagai suatu identifikasi tentang tata aturan penulisan
barisan tersebut. Dari contoh ini dapat dilihat bahwa untuk mendapatkan bilangan
berikutnya, maka sebuah bilangan dalam barisan tersebut harus ditambah dengan 3.
Setelah mengetahui polanya, selanjutnya dapat dilakukan dugaan-dugaan tentang
bilangan-bilangan yang akan muncul pada urutan yang lebih tinggi, misalnya dugaan
tentang 3 bilangan yang akan muncul pada urutan ke 8, 9 dan 10. Selanjutnya hasil dari
proses pengenalan pola dan pendugaan tersebut dapat digunakan untuk membentuk
sebuah generalisasi, yakni dengan menyusun formula untuk menentukan bilangan yang
akan muncul pada urutan ke n.
B. Analogi dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai persamaan atau persesuaian antara dua hal
yang berbeda. Menurut Soekadijo (1999: 139) analogi adalahberbicara tentang dua hal yang berlainan,
yang satu bukan yang lain, tetapi dua hal yang
berbeda itu dibandingkan satu dengan yang lain. Dalam analogi yang dicari adalah
keserupaan dari dua hal yang berbeda, dan menarik kesimpulan atas dasar keserupaan
itu. Dengan demikian analogi dapat dimanfaatkan sebagai penjelas atau sebagai dasar
penalaran.
Contoh : Menjelaskan angka 16
8.Saat ini pembagian pengetahuan yang dianggap baku boleh dikatakan tidak ada yang memuaskan dan
diterima semua pihak. Pembagian yang lazim dipakai dalam dunia keilmuan di Barat terbagi menjadi dua
saja, sains (pengetahuan ilmiah) dan humaniora. Termasuk ke dalam sains adalah ilmu-ilmu alam
(natural sciences) dan ilmu-ilmu sosial (social sciences), dengan cabang-cabangnya masing-masing.
Termasuk ke dalam humaniora adalah segala pengetahuan selain itu, misalnya filsafat, agama, seni,
bahasa, dan sejarah.
9.Berani dan santun ketika menyampaikan pendapat.
Tekun dan ulet.
Memiliki sikap keingintahuan tentang gejala atau peristiwa disekitar.
Dapat membedakan fakta dan opini.
Bekerja sama ketika menyelesaikan suatu masalah.
Teliti dan akurat.
Menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
10.positivisme,fenomenologi,dan metode kritis.
1. Positivisme
Berasal dari kata positivis dalam bahasa inggris dan positivus dalam bahasa latin.
Motode positivisme adalah metode yang lebih menekan pada aspek faktual pengetahuan maksudnya
adalah kita mempelajari atau menyelidiki hanya berdasarkan fakta dan berdasarkan data yang nyata,
dan sesuatu yang masih tidak jelas dikesampingkan seperti ilmu ghoib dan metafisik.
2. Fenomenologi
Metode ini adalah suatu ilmu pengetahuan yang didapat dari pengalaman yang telah didapatkan
seseorang atau suatu kejadian yang sudah pernah terjadi. Seseorang dapat mengaplikasikan metode ini
dengan cara menceritakan kejadian, waktu dan tempat yang telah terjadi.
3. Motode kritis
Pada metode ini manusia lebih cenderung aktif dalam membentuk dunia mereka sendiri. Ilmu
pengetahuan dapat mereka dapatkan dari pikiran-pikiran kritis yang ada dalam pikiran masing masing.