Anda di halaman 1dari 3

Sistematika Usulan Penelitian

Setelah topik dan judul penelitian ditetapkan, kemudian dilanjutkan dengan menyusun
usulan penelitian. Usulan Penelitian itu mempunyai sistematika tertentu. Dalam menetapkan
judul penelitian, susunan sistematika usulan penelitian tergantung kepada macam penelitian
(termasuk metodenya) yang akan digunakan. Susunan sistematika yang umum bagi penelitian
dan beberapa penelitian pengembangannya, setidak-tidaknya terdiri dari 12 unsur seperti
berikut :
1. Latar Belakang Penelitian
Dalam paparan ini diuraikan tentang garis besar yang akan diselidiki/diamati,
mengapa diselidiki, bgaimana menyelidikinya dan untuk apa diselidiki atau diteliti.
Jawaban tentang apa yang diselidiki; baik dicari maupun diteliti.
Masalah yaitu sesuatu yang dipertanyakan dan yang sangat penting untuk dipecahkan.
Sesuatu hal yang dipertanyakan itu dapat dapat dianggap sebagai masalah apabila
mengundang beberapa kemungkinan (alternatif) pemecah atau jawabannya. Apabila
hanya mengundang satu macam kemungkinan jawaban ini, akan menjadi teknik atau
cara pemecahan masalah.
Menimbang pentingnya masalah itu untuk diselidiki, pada umumnya dikaitkan kepada
beberapa hal, antara lain:
a) Masalah itu menyangkut kepentingan umum (masyarakat) baik mendesak
maupun tidak
b) Masalah itu merupakan mata rantai, apabila tiak dipecahkan banyak masalah
lain yang terbengkalai
c) Masalah itu penting di mana pemecahannya dapat mengisi kekosongan atau
kekurangan ilmu dan pengetahuan, dan sebagainya.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang baik, menurut Fraenkle dan Wallen (1990:22) adalah :
a) Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan
jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana,
tenaga, dan waktu.
b) Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang saama
terhadap masalah tersebut.
c) Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban masalah yang diberikan harus
memberikan konstribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan
masalah kehidupan manusia.
Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral,
nilai-nilai keyakinan dan agama. Pernyataan masalah harus dipikirkan benar karena
mendasari seluruh penelitian. Untuk mendalami permasalahan ini penulis akan
paparkan yang berkaitan dengan bentuk-bentuk masalah yang erat kaitannya dengan
analisi statistiknya setelah data diperoleh dari lapangan.
3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Pada pembahasan ini diuraikan maksud atau hal-hal yang ingin dicapai, serta sasaran
yang dituju oleh penelitian itu. Apa yang dimaksud dan apa yang dituju harus

dirumuskan secara spesifik dengan urutan yang sesuai dengan kepentingannya. Hal
ini merupakan tindak lanjut terhadap masalah yang telah diidentifikasi. Oleh karena
itu harus terdapat konsistensi antara masalah yang diidentifikasi itu dengan sikap atau
perlakuan yang akan diambil,dengan urutan seperti yang telah tersusun dalam
identifikasi masalah.
4. Kegunaan Penelitian
Uraian kegunaan penelitian merupakan suatu harapan berkaitan dengan hasil
penelitian, baik praktis maupun teoritis. Sebenarnya hal inipun secara garis besar telah
diuraikan paa latar belakang penelitian. Pada paparan ini diuraikan atau dirumuskan
secara lebih tegas, sampai seberapa jauh hasil penelitian bermanfaat dalam kegunaan
praktis (gun laksana), serta pengembangan sesuatu ilmu sebagai landasan dasar
pengembangan selanjutnya.
5. Kerangka Pemikiran
Dalam paparan ini diuraikan cara mengalirkan jalan pikiran penelitian menurut
kerangka teori dan kerangka konsep yang logis menurut logical construct. Ini
berarti menempatkan masalah yang telah diidentifikasi itu pada kerangka teoritis dan
konsep yang relevan, mampu menangkap, menerangkan, dan menunjukkan perspektif
terhadap masalah tersebut. Hal ini ditujukan agar dapat menjawab atau menerangkan
masalah yang telah diidentifikasi.
Cara berpikir seperti ini adalah mengarah memperoleh jawaban dengan cara berpikir
deduktif. Cara berpikir seperti ini, bertolak dari hal bersifay umum kepada hal-hal
yang lebih spesifik. Hal yang berlaku umum itu adalah teori (dalil, hukum, kaidah,
dan sebagainya), sedangkan yang bersifat spektif itu merupakan masalah yang telah
diidentifikasi.
6. Hipotesis
Simpulan kerangka pikiran itu diperinci dalam paparan ini, sesuai dengan urutan
masalah. Rumusan hipotesis menurut kebanyakan ahli metodologi ada empat macam,
antara lain :
a) Hipotesis deskriptif, yaitu hipotesis yang menunjukkan dugaan sementara
tentang bagiamana sesuatu peristiwa, benda atau variabel terjadi.
b) Hipotesis argumentasi yaitu hipotesis yang menunjukkan dugaan sementara
tentang kenapa sesuatu terjadi. Hipotesis ini merupakan pernyataan sementara
yang diatur dengan sistematis sehingga salah satu pernyataan merupakan
kesimpulan dari pernyataan.
c) Hipotesis kerja yaitu hipotesis yang menerka atau menjelaskan akibat dari
suatu variabel yang menjadi penyebabnya. Hipotesis ini menjelaskan suatu
ramalan bila sebuah variabel berubah, maka variabel tertentu akan berubah
pula.
d) Hipotesis nol atau hipotesis statistik, yaitu hipotesis yang bertujuan untuk
memeriksa ketidkbenaran sebuah/sesuatu teori yang selanjutnya akan ditolak
menurut bukti-bukti yang sah.
7. Metodologi Penelitian

Metodologi adalah suatu studi sistematis mengenai prosedur dan teknik yang
dihubungkan dengan sesuatu. Dalam menguraikan metode penelitian, pertama-tama
harus disebut secara eksplisit tipe penelitian apa yang akan digunakan.
8. Kepustakaan
Daftarkan semua kepustakaan yang di pergunakan di dalam menyusun usulan
penelitian ini. Tata cara penyusunannya menurut cara yab=ng telah dilakukan oleh
setiap pimpinan fakultas atau universitas.

Anda mungkin juga menyukai