Anda di halaman 1dari 19

MODUL 6 KRIMINOLOGI

TEORI KRIMINOLOGI DALAM PERSPEKTIF BIOLOGIS

TIM PENGAMPU MATA KULIAH KRIMINOLOGI


DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Prakata

Alhamdulillah, puja dan puji hanya untuk Allah SWT yang telah dan senantiasa
memberi inayah kepada tim penulis untuk menyelesaikan modul ini. Salam dan shawalat
kepada Rasulullah SAW atas segala petunjuknya untuk mengarahkan umat manusia ke jalan
kemanusian dan keilahian yang ditetapkan oleh Allah SWT. Tim Penulis berharap modul ini
dapat menjadi amal jariyah di masa datang.
Suatu kebahagian tersendiri dari tim penulis yang telah menyelesaikan modul Teori-
Teori Kriminologi dalam Perspektif Biologis ini.. Modul ini memang belum sempurna.
Namun, kebutuhan akan materi ini sangat diperlukan saat pembelajaran. Meskipun sangat
sederhana, modul ini tetap dicetak untuk digunakan di kalangan sendiri.
Ucapan terima kasih tak lupa disampaikan kepada ketua dan seluruh dosen di
Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Ucapan terima kasih
secara khsusus disampaikan kepada Prof. A.S.Alam dan Dr. Amir Ilyas, S.H., M.H sebagai
penulis buku Kriminologi Suatu Pengantar yang merupakan referensi utama dalam penyusunan
modul ini. Modul ini juga secara garis besar mengadopsi isi dari buku tersebut.
Semoga modul ini dapat menjadi referensi dan menambah pengetahuan mahasiswa
serta pembacanya dalam hal penerjemahan.

Makassar, September 2020

Tim Penyusun

i
Tim Penyusun Modul 4 Kriminologi

1. Prof. Dr. Muhadar, S.H., M.H (Penanggungjawab Mata Kuliah)


2. Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.Si., DFM
3. Prof. Dr. Andi Muhammad Sofyan, S.H., M.H
4. Prof. Dr. H.M. Said Karim, S.H., M.H
5. Prof. Dr. Slamet Sampurno, S.H., M.H
6. Dr. Amir Ilyas, S.H., M.H
7. Dr. Hj. Haeranah, S.H., M.H
8. Dr. Hj. Nur Azizah, S.H., M.H
9. Dr. Abd. Asis, S.H., M.H
10. Dr. Dara Indrawati, S.H., M.H
11. Dr. Hijrah Ardhyanti, S.H., M.H
12. Dr. Audyna Mayasari Muin, S.H., M.H
13. Andi Muhammad Aswin Anas, S.H., M..H
14. Syarif Saddam Rifanie, S.H., M.H

ii
Daftar Isi

Prakata ................................................................................................................................... i
Tim Penyusun Modul 4 Kriminologi ..................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................................. iii
RPS Mata Kuliah Kriminologi ............................................................................................. iv
MODUL 4 TEORI-TEORI KRIMINOLOGI DALAM PERSPEKTIF BIOLOGIS ............... 1
KEGIATAN BELAJAR 1 ..................................................................................................... 2
BORN CRIMINAL DAN TIPE FISIK .................................................................................... 2
A. DESKRIPSI SINGKAT....................................................................................... 2
B. RELEVANSI ...................................................................................................... 2
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN ........................................................................... 2
1. Uraian ................................................................................................................. 2
A. Born Criminal (Lahir Sebagai Penjahat) ....................................................... 2
B. Tipe Fisik ..................................................................................................... 3
2. Latihan ................................................................................................................ 4
3. Rangkuman ......................................................................................................... 4
4. Pustaka ................................................................................................................ 4
D. TUGAS DAN LEMBAR KERJA ........................................................................ 4
E. TES FORMATIF ................................................................................................. 4
F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ............................................................ 6

iii
RPS Mata Kuliah Kriminologi

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS HUKUM Kode Dokumen
ILMU HUKUM
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl
Penyusunan
Kriminologi 325B1212 Hukum Pidana T=2 P=0 5 3 Juli 2020
OTORISASI Pengembang RPS Koordinator RMK Ketua PRODI
Tim Pengampu Mata Kuliah Prof. Dr. Muhadar, S.H., M.S Dr. Maskun, S.H., LLM
Kriminologi

Capaian CPL-PRODI yang dibebankan pada MK


Pembelajaran (CP) CPL1 (S1) Mahasiswa memiliki integritas dan etika profesi hukum berdasarkan nilai-nilai Pancasila
CPL2 (KU1) Mahasiswa mampu berpikir kritis, logis, dan sistematis
CPL3 (KK3) Mahasiswa mampu memberikan saran dan solusi hukum yang baik
CPL4 (P4) Mahasiswa memiliki pemahaman hukum materiil
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK Mahasiswa mampu menganalisis tentang kejahatan dari aspek penyebab kejahatan berdasarkan pada teori-teori dalam
kriminologi dan menerapkan upaya penanggulangan kejahatan dalam suatu kasus faktual di dalam masyarakat
CPL  Sub-CPMK
CPL1 Menguraikan sejarah dan perkembangan kriminologi
CPL2 Menguraikan karakteristik kriminologi

CPL2 Menguraikan penggolongan kriminologi

CPL4 Menguraikan ruang lingkup kriminologi


CPL2 Menguraikan aliran- aliran dalam kriminologi
CPL2 Menguraikan teori-teori kriminologi dalam perspektif biologis

iv
CPL2 Menguraikan teori-teori kriminologi dalam perspektif psikologi
CPL2 Menguraikan kriminologi dalam perspektif sosiologis
CPL2 Menguraikan teori-teori kriminologi dalam perspektif lain
CPL2 Menganalisis teori upaya-upaya penanggulagan kejahatan
CPL3 Menganalisis keterkaitan antara teori penyebab kejahatan dan upaya penanggulangan kejahatan dalam studi kasus prostitusi
CPL3 Menganalisis keterkaitan antara teori penyebab kejahatan dan upaya penanggulangan kejahatan dalam analisis kasus kenakalan remaja
Deskripsi Singkat Mata kuliah ini membahas tentang sejarah perkembangan kriminologi, defenisi kriminologi, sebagai ilmu pembantu dalam hukum pidana, aliran-
MK aliran dalam kriminologi, teori-teori penyebab kejahatan dalam kriminologi, dan upaya-upaya penanggulangan kejahatan
Bahan Kajian / 1. Sejarah dan Perkembangan Kriminologi
Materi 2. Karakteristik Kriminologi
Pembelajaran 3. Klasifikasi Kriminologi
4. Ruang Lingkup Kriminologi
5. Aliran-aliran dalam Kriminologi
6. Teori Kriminologi dalam perspektif biologis
7. Teori Kriminologi dalam perspektif psikologi
8. Teori Kriminologi dalam perspektif sosiologis
9. Teori Kriminologi dalam perspektif lain
10. Upaya penanggulangan kejahatan
11. Analisis teori penyebab kejahatan dan upaya penanggulangan kejahatan dalam contoh kasus
Pustaka Utama :
1. A.S Alam dan Amir Ilyas, Kriminologi Suatu Pengantar, Pranada Media Group, Jakarta
2. A.S. Alam, 2010. Pengantar Kriminologi, Pustaka Refleksi Books, Makassar.
3. Yesmil Anwar dan Adang, Kriminologi, PT Refika Aditama, Bandung
Pendukung :
4. Amir Ilyas, 2012. Asas-AsasHukumPidana. Rangkang Education Offset Yogyakarta.
5. Arif Gosita, 1996. Masalah Korban Kejahatan, Akademi Pressindo, Jakarta.
6. A.S. Alam, 1964, Pelacuran dan Pemerasan : Studi Sosiologi Tentang Eksplotasi Manusia oleh Manusia, Penerbit Alumni, Bandung.
7. Gerson W.Bawengan, 1992. Pengantar Psikologi Kriminal, PT Pradnya Paramita,Jakarta.
8. J.E.Sahetapy, 1992. Teori Kriminologi: Suatu Pengantar, Citra Aditya Bakti, Bandung.
9. Kartini Kartono, Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja, Rajawali Pers, Jakarta.
10. Lilik Mulyadi, 2007. Kapita Selekya Hukum Pidana Kriminologi dan Viktimology, Penerbit Djambatan, Jakarta.
11. Muladi dan Barda Nawawi Arief,1984. Teori-Teori & Kebijakan Hukum Pidana, Alumni, Bandung.

v
12. W.M.E. Noach, 1992. Teori Kriminologi :Suatu Pengantar, Citra Aditya, Bandung.
13. Romli Atmasasmita, 1992. Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Eresco, Bandung.
14. Soedjono Dirdjosisworo, 1984. Ruang Lingkup Kriminologi. CV Remaja Karya, Bandung.
15. Stephen Hurwitz, 1986. Criminology, Bina Aksara, Jakarta.
16. Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, 2001.Kriminologi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
17. Yesmil Anwar dan Adang, 2008, Pengantar Sosiologi Hukum, Gramedia Widiasarana, Jakarta.
Dosen Pengampu 1. Prof. Dr. Muhadar, S.H., M.H
2. Prof. Dr. Andi Muhammad Sofyan, S.H., M.H
3. Prof. Dr. H.M. Said Karim, S.H., M.H
4. Prof. Dr. Slamet Sampurno, S.H., M.H
5. Dr. Wiwie Heryani, S.H., M.H
6. Dr. Hj. Haeranah, S.H., M.H
7. Dr. Hj. Nur Azizah, S.H., M.H
8. Dr. Abd. Asis, S.H., M.H
9. Dr. Dara Indrawati, S.H., M.H
10. Dr. Hijrah Ardhyanti, S.H., M.H
11. Dr. Amir Ilyas, S.H., M.H
12. Dr. Audyna Mayasari Muin, S.H., M.H
13. Andi Muhammad Aswin Anas, S.H., M..H
14. Syarif Saddam Rifanie, S.H., M.H
Matakuliah syarat Hukum Pidana
Bentuk Pembelajaran,
Sub-CPMK Metode Pembelajaran, Bobot
Pekan Penilaian Materi Pembelajaran
(Kemampuan akhir tiap Penugasan Mahasiswa, Penilaian
Ke- [ Estimasi Waktu] [ Pustaka ]
tahapan belajar) (%)
Indikator Bentuk & Kriteria Luring (offline) Daring (online)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Menguraikan Sejarah Ketepatan uraian Bentuk: TM (1x2x50”) BM (1x2x60”) Pendahuluan: 5%
Dan Perkembangan sejarah dan Kuis Metode: Kuliah Tatap SIKOLA : Membaca 1. Penjelasan
Kriminologi perkembangan Muka / Tatap Maya Bahan Perkuliahan RPS
kriminologi Kriteria: yang di update pada 2. Pengenalan
pertemuan I mata Buku dan
kuliah kriminologi Referensi

vi
5 Poin = Tepat 3. Kontrak
menguraikan 2 Poin PT (1x2x60”) Perkuliahan
dari tes Membuat resume dan
3 Poin = Tepat tentang uraian sejarah Manajemen
menguraikan 1 poin dan perkemangan Kelas
dari tes kriminologi maksimal Sejarah dan
2 halaman. Perkembangan
Kriminologi
1. Pengantar
Kriminologi
2. Sejarah
perkembangan
krimonologi

PUSTAKA:
1. PU-1: BAB 1
hlm 12-23
2 Menguraikan Ketepatan uraian Bentuk: TM (1x2x50”) BM (1x2x60”) • Definisi kriminologi 5%
Karakteristik Kriminologi mengenai defenisi Essay Metode: SIKOLA : Membaca • Definisi viktimologi
kriminologi, defenisi Kuliah dan Diskusi Bahan Perkuliahan • Korelasi kriminologi
viktimonologi, dan Kriteria: yang di update pada dan hukum pidana
korelasi antara 5 = Tepat pertemuan II mata
kriminologi dan Menguraikan 4 kuliah kriminologi PUSTAKA:
hukum pidana Poin dari tes 1. PU-3: BAB 1
4 = Tepat PT (1x2x60”) hlm 30-37
Menguraikan 3 Membaca minimal 2
Poin dari Tes buku referensi dan
3 = Tepat membuat resume
Menguraikan 2 maksimal 1000 kata.
Poin dari tes

vii
2 = Tepat
Menguraikan 1
Poin dari tes
3 Menguraikan Ketepatan Uraian Bentuk: TM (1x2x50”) BM (1x2x60”) 1. Kriminalisasi 5%
Penggolongan mengenai klasifikasi Tes Lisan Metode: SIKOLA : Membaca 2. Dekriminalisasi
Kriminologi kriminalisasi, Collaborative Learning Bahan Perkuliahan 3. Depenalisasi
dekriminalisasi, dan Kriteria: yang di update pada
depanalisasi 5 = Tepat pertemuan III mata
Menguraikan 3 kuliah kriminologi PUSTAKA:
poin dari tes 1. PU-1: BAB 1
hlm 9-12
3 = Tepat PT (1x2x60”)
menguraikan 2 poin Mencari contoh kasus
dari tes yang sesuai dengan
1 = Tepat penggolongan
menguraikan 1 poin kriminologi dan
dari tes mengklasifikasikannya
dalam bentuk resume
4–5 Menguraikan Ruang Ketepatan uraian Bentuk: TM (2x2x50”) BM (2x2x60”) 1. Konsep 10%
Lingkup Kriminologi ruang lingkup Tes Tertulis Metode: SIKOLA : Membaca kejahatan
kriminologi Collaborative Learning Bahan Perkuliahan (Concept Of
Kriteria: yang di update pada crime)
5 = Ketepatan pertemuan IV-V mata 2. Penggolongan
uraian 4 poin dari kuliah kriminologi (Klasifikasi
Kejahatan)
tes
3. Statistik
4 = Ketepatan PT (2x2x60”)
Kejahatan
uraian 3 poin dari Membuat tabel 4. Analisis
tes klasifikasi perbedaan Statistik
3 = Ketepata uraia analisis statistik Kejahatan
2 poi dari tes kejahatan
1 = ketepatan PUSTAKA:
uraian 1 poin dari 1. PU-1: BAB 2
tes hlm 29-40

viii
6 Menguraikan Aliran- Ketepatan analisis Bentuk: TM (1x2x50”) BM (1x2x60”) • Aliran Spritualisme 5%
Aliran Dalam aliran Tes tertulis Metode: Kuliah Tatap SIKOLA : Membaca • Aliran Naturalisme
Kriminologi spiritualisme dan Muka / Tatap Maya Bahan Perkuliahan
naturalisme dalam Kriteria: yang di update pada PUSTAKA:
kriminologi 5 = Ketepatan pertemuan VI mata 1. PU-1: BAB 3
uraian 2 poin dari kuliah kriminologi hlm 45-51
tes
3 = Ketepatan PT (1x2x60”)
uraian 1 poin dari Membaca 3 buku
tes referensi tentang aliran
kriminologi dan
membuat resume
maksimal 1000 kata
7-8 Menguraikan Teori- Ketepatan Bentuk: TM (2x2x50”) BM (2x2x60”) • Born Criminal 10%
Teori Dalam Kriminologi uraian dan Tes tertulis Collaborative Learning SIKOLA : Membaca • Tipe Fisik
Dari Perspektif Biologis membedakan Bahan Perkuliahan • Disfungsi Otak dan
antara teori born Kriteria: yang di update pada Learning
criminal, tipe 5 Poin = ketepatan pertemuan VII-VIII Disabilities
fisik, disfungsi uraian 4 poin dari mata kuliah • Faktor Genetik
otak dan learning tes kriminologi
disabilities 4 = ketepatan PUSTAKA:
uraian 3 poin dari PT (2x2x60”) 1. PU-1: BAB 3
tes Membaca 3 buku hlm 51-56
3 = ketepatan referensi tentang teori-
uraian 2 poin dari teori dalam
tes kriminologi dari
1 = ketepatan perspektif biologis dan
uraian 1 poin dari membuat resume
tes maksimal 1000 kata
9-10 Menguraikan Teori- Ketepatan uraian Bentuk: TM (2x2x50”) BM (2x2x60”) • Psikoanalisis 10%
Teori Dalam Kriminologi dan Essay Cooperative Learning

ix
Dari Perspektif membedakan SIKOLA : Membaca • Kekacauan mental
Psikologis antara Kriteria: Bahan Perkuliahan (mental disorder)
teoripsikoanalisis, 5 = Ketepatan yang di update pada • Pembelajaran
kekacauan mental uraian 3 poin dari pertemuan IX-X mata sosial (social
dan pembelajaran tes kuliah kriminologi learning
sosial 3 = Ketepatan disabilities)
uraian 2 poin dari PT (2x2x60”)
tes Mencari contoh kasus PUSTAKA:
1 = Ketepata uraian yang relevan dengan 1. PU-1: BAB 3
hlm 56-61
1 poin dari tes teori krimonolgi dari
perspektif psikogis
11-12 Menguraikan Teori- Ketepatan uraian dan Bentuk: TM (2x2x50”) BM (2x2x60”) • Teori anomie 10%
Teori Dalam Kriminologi membedakan antara Essay Collaborative Learning SIKOLA : Membaca • Teori
Dari Perspektif teori anomie, dan Bahan Perkuliahan penyimpangan
Sosiologis penyimpangan Kriteria: yang di update pada budaya
Budaya, teori 5 Poin = ketepatan pertemuan XI-XII • Teori kontrol sosial
kontrol sosial dan uraian 4 poin dari mata kuliah • Teori
Teori tes kriminologi interaksionisme
interaksionisme 4 = ketepatan simbolik
simbolik uraian 3 poin dari PT (2x2x60”)
tes Mencari contoh kasus PUSTAKA:
3 = ketepatan yang relevan dengan 1. PU-1: BAB 3
hlm 61-81
uraian 2 poin dari teori krimonolgi dari
tes dari perspektif
1 = ketepatan sosiologis dan
uraian 1 poin dari didiskusikan pada
tes forum diskusi
SIKOLA
13 Menguraikan Teori Ketepatan uraian Bentuk: TM (1x2x50”) BM (1x2x60”) • Teori labelling 5%
Penyebab Kejahatan Dari teori labeling,teori Tes tertulis Collaborative Learning SIKOLA : Membaca • Teori konflik
Perspektif Lain konflik,teori radikal Bahan Perkuliahan • Teori radikal
sebagai penyebab Kriteria: yang di update pada

x
kejahatan 5 = Ketepatan pertemuan XIII mata PUSTAKA:
uraian 3 poin dari kuliah kriminologi 1. PU-1: BAB 3
tes hlm 81-91
3 = Ketepatan PT (1x2x60”)
uraian 2 poin dari Mencari contoh kasus
tes yang relevan dengan
1 = Ketepata uraian teori krimonolgi dari
1 poin dari tes dari perspektif lain dan
didiskusikan pada
forum diskusi
SIKOLA
14 Menganalisis Teori Ketepatan analisis Bentuk: TM (1x2x50”) BM (1x2x60”) • Pre-Emptif 15%
Upaya-Upaya teori upaya Tes Lisan Kuliah tatap muka / SIKOLA : Membaca • Preventif
Penanggulangan penanggulangan tatap maya Bahan Perkuliahan • Refresif
Kejahatan kejahatan yaitu Kriteria: yang di update pada • Tujuan pemidanaan
pre-emptif, 5 Poin = ketepatan pertemuan XIV mata
preventif, represif uraian 4 poin dari kuliah kriminologi PUSTAKA:
tes 1. PU-3: BAB 1
4 = ketepatan PT (1x2x60”) hlm 11-30
uraian 3 poin dari Membuat resume
tes tentang teori upaya-
3 = ketepatan upaya penanggulangan
uraian 2 poin dari kejahatan maksimal
tes 1000 kata
1 = ketepatan
uraian 1 poin dari
tes
15 Menganalisis Keterkaitan Kesesuaian Bentuk: TM (1x2x50”) BM (1x2x60”) • Prostitusi 10%
Antara Teori Penyebab menerapkan teori Makalah Kuliah: Diskusi SIKOLA : Membaca sebagai
Kejahatan dan Upaya penyebab kejahatan Bahan Perkuliahan masalah sosial
Penanggulangan prostitusi dan analisis Kriteria: yang di update pada • Faktor
upaya penanggulangan penyebab
prostitusi

xi
Kejahatan Dalam Studi kejahatan prostitusi 5 = Mengurai 3 pertemuan XVI mata • Upaya
Kasus Prostitusi serta keaktifan dalam poin dalam kuliah kriminologi penanggulangan
diskusi kelompok makalah prostitusi
3 = Mengurai 2 PT (1x2x60”)
poin dalam Membuat poster PUSTAKA:
makalah tentang fenomena 1. PU-1: BAB 5,
1 = mengurai 1 prostitusi, faktor hlm 105-123
poin dari makalah penyebab dan upaya 2. PU-3: BAB 6
penanggulangan hlm 353-363

16 Menganalisis Keterkaitan Kesesuaian Bentuk: TM (1x2x50”) BM (1x2x60”) • Kenakalan remaja 10%


Antara Teori Penyebab menerapkan teori Makalah Kuliah: Diskusi SIKOLA : Membaca • Faktor
Kejahatan dan Upaya penyebab kejahatan Bahan Perkuliahan penyebab
Penanggulangan kenakalan remaja Kriteria: yang di update pada kenakalan
Kejahatan Dalam dan analisis upaya 5 = Mengurai 3 pertemuan XVII mata remaja
Analisis Kasus penanggulangan poin dalam kuliah kriminologi • Upaya
Kenakalan Remaja kejahatan kenakalan makalah penanggulang
remaja serta 3 = Mengurai 2 PT (1x2x60”) an kenakalan
poin dalam Membuat poster remaja
keaktifan dalam
diskusi kelompok makalah tentang fenomena
PUSTAKA:
1 = mengurai 1 kenakalan remaja,
1. PU-3: BAB
poin dari makalah faktor penyebab dan
VII hlm 373-
upaya penanggulangan 393

xii
MODUL 4 TEORI-TEORI KRIMINOLOGI DALAM PERSPEKTIF BIOLOGIS

Modul ini akan mengantar peserta kuliah memperoleh Teori-Teori Kriminologi


dalam Perspektif Biologis. Dalam modul ini, akan dipaparkan Teori-Teori Kriminologi
dalam Perspektif Biologis mulai dari Born Criminal, Tipe Fisik, Learning Disabilities,
dan Faktor Genetik.
Dalam mempelajari modul ini, peserta kuliah diharapkan membaca tahap demi
tahap terlebih dahulu kemudian kembali membaca dan mengikutinya setiap tahapan. Untuk
keperluan itu, peserta kuliah diharapkan mengikuti langkah-langkah berikut dalam
mempelajari modul ini.
Pada modul ini, peserta kuliah akan menyelesaikan dua kegiatan belajar, yaitu
pertama Teori-Teori Kriminologi dalam Perspektif Biologis mulai dari Born Criminal dan
Tipe Fisik, dan yang kedua tentang Teori-Teori Kriminologi dalam Perspektif Biologis
mulai dari Learning Disabilities, dan Faktor Genetik. Untuk mendapatkan capaian
pembelajaran yang optimal, peserta kuliah diharapkan mengikuti tahapan berikut dalam
mempelajari modul ini.
a. Bacalah bagian urain dari setiap Kegiatan Belajar. Tahapan ini diperlukan agar
peserta kuliah mendapat informasi atau akhir dari setiap tahapan,
b. Setelah itu, peserta kuliah membaca kembali bagian uraian sambil
mempraktekkan setiap langkah,
c. Kerjakanlah latihan sesuai instruksi yang telah disediakan.
d. Bacalah Rangkuman yang disediakan untuk memberikan ringkasan tentang
aspek-aspek esensial dari setiap Kegiatan Belajar. Namun Anda juga diminta
untuk membuat rangkuman yang menurut Anda merupakan inti dari kegiatan
belajar tersebut.
e. Kerjakan Tes Formatif yang disediakan untuk mengecek seberapa jauh Anda
mencapai tujuan pembelajaran setiap kegiatan belajar tanpa melihat rambu-
rambu jawaban yang disediakan.
f. Bila Anda merasa telah menjawab Tes Formatif dengan baik, bandingkanlah
jawaban Anda tersebut dengan rambu-rambu jawaban yang disediakan. Bila
nilai Anda ternyata telah mencapai tingkat penguasaan sama atau lebih besar
dari 80% setelah dihitung, Anda dipersilakan meneruskan ke kegiatan belajar
berikutnya

1
KEGIATAN BELAJAR 1
BORN CRIMINAL DAN TIPE FISIK

A. DESKRIPSI SINGKAT
Pada kegiatan belajar 1 ini, peserta kuliah akan mempelajari Teori-Teori
Kriminologi dalam Perspektif Biologis mulai dari Born Criminal dan Tipe Fisik.
B. RELEVANSI
Teori-teori kriminologi dari perspektif biologis membahas masalah mengapa
seseorang melakukan kejahatan dihubungkan dengan keadaan biologisnya yang ditinjau
dari born criminal (lahir sebagai penjahat), tipe fisik, disfungsi otak dan learning
disabilities dan faktor genetik.
Mempelajari teori-teori kriminologi dari perspektif biologis mahasiswa dapat
memberikan pemahaman kompherensif tentang faktor-faktor seorang penjahat melakukan
kejahatan jika ditinjau dari perspektif biologisnya.
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Uraian
A. Born Criminal (Lahir Sebagai Penjahat)
Teori born criminal dari Cesare Lombroso (1835-1909) lahir dari ide yang diilhami
oleh teori Darwin tentang evolusi manusia. Disini Lombroso membantah tentang sifat free
will yang dimiliki manusia. Doktrin atavisme menurutnya mem buktikan adanya sifat
hewani yang diturunkan oleh nenek moyang manusia. Gen ini dapat muncul sewaktu-waktu
dari turunannya yang memunculkan sifat jahat pada manusia modern.
Lombroso menggabungkan postivism Comte, evolusi dari darwin serta pioner-
pioner lain dalam studir tentang hubungan kejahatan dan tubuh manusia. Bersama-sama
pengikutnya Enrico Ferri dan Rafaele Gorofalo, Lombroso membangun suatu orientasi
baru yaitu Mazhab Italia atau mazhab positif yang mencari penjelasan atas tingkah laku
kriminal melalui eksperimen dan penelitian ilmiah.
Ajaran inti dalam penjelasan awal Lombroso tentang kejahatan adalah bahwa
penjahat mewakili suatu tipe keanehan/keganjilan fisik yang berbeda dengan non-kriminal.
Lombroso mengklaim bahwa para penjahat mewakili suatu bentuk kemerosotan yang
termanifestasikan dalam karakter fisik yang merefleksikan suatu bentuk awal dari evolusi.
Dalam perkembangannya teorinya ini Lombroso mendapati kenyataan bahwa
manusia jahat dapat ditandai dari sifat-sifat fisiknya. Lombroso menggunakan posisinya
sebagai dokter militer untuk meneliti 3.000 tentara melalui rekam medisnya (medical-
record). Teori Lombroso tentang born criminal (lahir sebagai penjahat) mencakup kurang
lebih sepertiga dari seluruh pelaku keja-hatan. Sementara penjahat perempuan menurutnya
berbeda dengan penjahat laki-laki, ia adalah pelacur yang mewakili born criminal. Penjahat
perempuan memiliki banyak kesamaan dengan sifat anak-anak, moral sense mereka
berbeda, penuh cemburu, dendam dan lain-lain.
Berdasarkan penelitiannya ini, Lombroso1 mengklasifikasikan penjahat dalam 4
golongan yaitu:
a. Born Criminal yaitu orang yang berdasarkan pada doktrin atavisme tersebut
diatas.

1
A.S Alam, 2010. Pengantar Kriminologi, Makassar: Penerbit Pustaka Refleksi Books, Hlm.36.

2
b. Insane Criminal yaitu orang yang menjadi penjahat sebagai hasil dari beberapa
perubahan dalam otak mereka yang menganggu kemampuan mereka untuk
membedakan antara benar dan salah. Contohnya adalah kelompok idiot,
embisil, atau paranoid
c. Occasional criminal atau Criminaloid yaitu pelaku kejahataan berdasarkan
pengalaman yang terus menerus sehingga mempengaruhi pribadinya.
Contohnya penjahat kambuhan (habitual criminals).
d. Criminal of passion yaitu pelaku kejahatan yang melakukan tindakannya karena
marah, cinta, atau karena kehormatan
Meskipun teori Lombroso dianggap sederhana dan naif untuk saat ini,
Lombroso telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi penelitian mengenai
kejahatan juga berjasa dalam mengalihkan studi tentang kejahatan dari penjelasan
abstrak, metafisik, legal, dan juristik sebagai basis penghukuman menuju suatu studi
ilmiah tentang penjahat serta kondisi-kondisi pada saat dia melakukan kejahatan.

B. Tipe Fisik
Teori-teori kriminologi berdasarkan tipe fisik dikemukakan oleh Ernest Kretchmer,
William H. Sheldon dan Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck.
Ernest Kretchmer, dari hasil penelitian Kretchmer terhadap 260 orang gila di
Jerman, mengidentifikasi empat tipe fisik yaitu :
a. Asthenic: kurus, bertubuh ramping, berbahu kecil yang berhubungan dengan
schizophrenia (gila).
b. Athletic: menenagh tinggi, kuat, berotot, bertulang kasar.
c. Pyknic: tinggi sedang, figur yang tegap, leher besar, wajah luas yang
berhubungan dengan depresi.
d. Tipe campuran yang tidak terklasifikasi.
William H. Sheldon, Sheldon berpendapat bahwa ada korelasi yang tinggi antara
fisik dan temperamen seseorang. Sheldon memformulasikan sendiri kelompok
somatotypes yaitu :
a. The endomorph (tubuh gemuk);
b. The mesomorph (berotot dan bertubuh atletis);
c. The ectomporrph (tinggi, kurus, fisik yang rapuh).
Menurut Sheldon, orang yang didominasi sifat bawaan mesomorph cenderung lebih
dari orang lainnya untuk terlibat dalam perilaku illegal. Dengan mengandalkan pada
pengujian fisik dan psikologis. Sheldon menghasilkan suatu index to deliquency yang dapat
digunakan untuk memberi profil dari tiap problem pria secara mudah dan cepat.
Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck, melakukan studi komparatif antara pria
delinquent dan non delinquent. Pria delinquent didapati memiliki wajah yang lebih sempit,
dada yang lebih besar, pinggang yang lebih besar, lengan bawah dan lengan atas lebih besar
dibandingkan dengan non delinquent. Penelitian mereka juga mendapati bahwa 60%
delinquent didominasi oleh yang mesomorphic.2

2
Ibid. Hlm 37-38

3
2. Latihan
Dalam latihan ini, peserta kuliah diharapkan menjawab kedua soal berikut ini. Setelah
menjawab, peserta kuliah diharapkan dapat menelusuri jawabannya pada bagian uraian.
1. Uraikan tentang teori born criminal menurut Lombroso?
2. Kemukakan pengklasifikasian penjahat berdasarkan penelitian dari Lombroso?
3. Bandingkan tipe-tipe fisik menurut Ernest Kretchmer, Wiliam H. Sheldon dan
Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck??

3. Rangkuman
1. Ajaran inti dalam penjelasan awal Lombroso tentang kejahatan adalah bahwa
penjahat mewakili suatu tipe keanehan/keganjilan fisik yang berbeda dengan non-
kriminal. Lombroso mengklaim bahwa para penjahat mewakili suatu bentuk
kemerosotan yang termanifestasikan dalam karakter fisik yang merefleksikan suatu
bentuk awal dari evolusi
2. Teori-teori kriminologi berdasarkan tipe fisik dikemukakan oleh Ernest Kretchmer,
William H. Sheldon dan Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck
4. Pustaka
1. A.S. Alam, 2010. Pengantar Kriminologi, Makassar: Penerbit Pustaka Refleksi
Books.

D. TUGAS DAN LEMBAR KERJA


Pada tugas ini, peserta mata kuliah diarahkan untuk Membaca 3 buku referensi tentang
teori- teori dalam kriminologi dari perspektif biologis dan membuat resume maksimal 1000 kata .
Tugas di upload pada menu tugas pertemuan VII pada SIKOLA.

E. TES FORMATIF

1. Teori born criminal dari Cesare Lombroso (1835-1909) lahir dari ide yang
diilhami oleh
A. Teori Kejahatan
B. Teori Free Will
C. Teori Darwin
D. Doktrin Atavisme
2. Penjahat mewakili suatu tipe keanehan/keganjilan fisik yang berbeda dengan non-
kriminal merupakan
A. Ajaran inti dari Doktrin Atavisme
B. Kesimpulan Teori Kejahatan
C. Ajaran inti dalam penjelasan awal Lombroso tentang kejahatan
D. Kesimpulan Teori Lahir Sebagai Penjahat
3. Pelaku kejahatan yang melakukan tindakannya karena marah, cinta, atau karena
kehormatan, merupakan klasifikasi
A. Criminal of passion
B. Criminaloid
C. Occasional criminal
4
D. Insane Criminal
4. Empat Tipe Fisik menurut Ernest Kretchmer, benar kecuali
A. Asthenic
B. Pyknic
C. Athletic
D. Endomorph
5. Penelitian yang mendapatkan bahwa 60% delinquent didominasi oleh yang
mesomorphic, merupakan penelitian yang dilakukan oleh
A. Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck
B. Sheldon Glueck
C. Eleanor Glueck
D. William H. Sheldon

5
F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Bila Anda merasa telah menjawab tes formatif dengan baik, bandingkanlah jawaban
Anda tersebut dengan rambu-rambu jawaban yang disediakan. Jika hasil perhitungan
menunjukkan anda telah mencapai tingkat penguasaan sama atau lebih besar dari 80%,
Anda dipersilakan untuk meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya.
Untuk mengetahui persentase penguasaan materi pada kegaitan belajar 1 ini, anda
cukup menghitung menggunakan rumus berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
x 100 = %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙

Anda mungkin juga menyukai