Anda di halaman 1dari 19

BAB III

SETTING TEMA PENELITIAN

Objek material dan formal penlitian (gambaran uum) era postryuh di sekolah seperti apa
-kelembagaan (psoh truth yang dilkukan mereka kepala sekolah (LIDERSIP, SUDAH melek
teknologi belum , guru, waka kuriulum) seberapa mampu, seberap peduli,
--Kultur Sekolah (budya akaemik bagaimana, digitalisasi, pengarah)
-

Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan mengenai setting penelitian yang digunakan
untuk mencapai tujuan penelitian yang telah di jelaska pada bab sebelumnya.
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan yang bersifat studi kasus
dengan pendekatan kualitatif deskriptif, didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,
mencatat, analisis dan menginterpresentasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini
terjadi atau ada.1 Pemilihan jenis tersebut didasarkan pada dua alasan. Pertama
permasalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah analisis mengenai pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam di SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang dalam menyikapi era
post truth yang semakin menjamur di abad 21. Kedua, pemilihan pendekatan ini
didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari
subjek penelitian. Peneliti membutuhkan sejumlah data dilapangan dengan
menggunakan metode kualitatif sebagai sumber primer yang berisi pernyataan hasil
wawancara dan angket di setiap pelaku pendidikan di SMA Islam Al-Azhar 29
Semarang.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang pada Februari
2022 sampai pada 31 Mei 2022. Berikut peneliti uraikan mengenai deskripsi lokasi
dan waktu penelitian.
1. Lokasi Penelitian
Penelitian kualitatif membutuhkan lokasi sosial tertentu sebagai latar alamiah
permasalahan guna pijakan dalam memberikan suatu pemahaman atau

1
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposa l (Jakarta: PT.
BumiAksara.1993), 26.
penggambaran secara menyeluruh. 2 Maka dari itu penelitian ini dilakukan di
Sekolah Menengah Atas Islam Al-Azhar 29 yang terletak di Kecamatan Mijen
Kota Semarang. Sekolah ini merupaan lembaga pendidikan dengan akreditasi A.
Dengan letak geografisnya yang berada di antara bukit yang sejuk, sekolahi ini
menjadi salah satu favorit warga sekitar BSB (Bukit Semarng Baru). Selain itu,
siswa di sekolah ini juga berasal dari berbagai kecamatan di Kota Semarang. Pada
kaca mata masyarakat umum, sekolah ini dipercaya sebagai sekolah unggulan
dengan fasilitas modern. Tak heran jika konsumen dari sekolah ini adalah
masyarakat yang berasal dari kalangan menengah ke atas.
Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada fokus penelitian yang akan
membahas mengenai strategi pendidikan agama Islam dalam melawan era posh
truth. Alasan untuk mengambil lokasi penelitian di SMA Islam Al-Azhar 29
Semarang karena sekolah ini terletak di Kota Semarang dengan sekolah yang
sudah menerapkan perangkat digital bagi siswanya. Sedang fenomena posh truth
tidak bisa dilepaskan dari eksistensi media sosial. Terlebih mayoritas siswa di
SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang merupakan siswa mileneal yang selalu
melibatkan media elektronik dalam kegiatan mereka. Sehingga adanya ketertarikan
dalam memahami sebenarnya apakah pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
Sekolah tersebut sudah dapat menanggulangi dampak negatif posh truth atau masih
memerlukan pembimbingan yang intens.
2. Waktu Penelitian
Penelitin ini dimulai pada bulan Februari 2022, di awali dengan pencarian data di
Kota Semarang, hingga dengan berbagai pertimbangan diputuskan untuk melakukan
penelitian di SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang. Penelitian ini telah melewati beberapa
tahapan sebelum dapat di sidangkan, diantaranya:
a. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data dari beberapa sekolah
di Kota Semaarang. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mencatat secara
sistematik gejala-gejala post truth yang telah ada pada diri pelajar di Kota Semarang.
Kegiatan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan tema riset dan pengajuan
judul kepada jurusan.
b. Kegiatan selanjutnya adalah menyusun proposal penelitian sebagai lanjutan dari judul

2
Moeldoko, penggambaran penelitian kualitatif, (Jakarta: Lidya Sarona, 2012), 18.
yang sudah diterima oleh ketua prodi untuk dijadikan penelitian, selanjutnya peneliti
mengajukan proposal kepada dosen pembimbing untuk diperiksa, sampai bisa diujikan
dan jika proposal sudah diterima maka peneliti telah mendapatkan izin dan bisa
melakukan penelitian.
c. Seminar proposal yakni lanjutan sesudah mengajukan proposal penelitian dan jika
sudah diberi izin oleh dosen pembimbing untuk diujikan dan dijadwalkan oleh ketua
prodi untuk diadakan seminar proposal. Kegiatan ini terlaksana pada akhir maret 2022
d. Penulisan dan pembahasan yakni lanjutan sesudah seminar proposal dan melakukan
penelitian, setelah itu mencari data untuk dianalisis terhadap jawaban yang sudah
diwawancarai. Bila sudah ada jawaban yang di wawancarai setelah dianalisis terasa
belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap
tertentu diperoleh dan data yang sudah dianggap kredibel. Selain itu, penelitian ini
juga menggali data melalui observasi dan dokumentasi.
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data pokok dalam penelitian ini adalah pelaku pendidikan di SMA Islam
Al-Azhar 29 Semarang. Dimana data diperoleh melalui sumber:
a. Data Primer
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling
atau sampling bertujuan. Sampling bertujuan adalah suatu strategi jika seseorang
menginginkan agar dapat memahami sesuatu mengenai kasus-kasus terpilih
tertentu tanpa membutuhkan untuk menggeneralisasi kepada semua kasus yang
bersesuaian.3 Data primer dalam peneilitian ini adalah kepala sekolah, dan guru
mapel PAI serta siswa selaku konsumen pendidikan. Informan akan diambil
sebanyak 5 siswa, 1 Kepala Sekolah, dan 3 guru pendidikan agama Islam di SD
Islam Al-Azhar 29 Semarang. Berikut adalah identitas informan:
Siswa Guru
No Inisial Usia Gender Kelas No Inisial Usia Status Gender
1. S1 18 L XII 1. G1 28 Guru PAI L
2. S2 17 P XII 2. G2 35 Guru PAI L
3. S3 17 L XI 3. G3 47 Guru PAI L

3
Nasution, Pnelitian Pendidikan: Sebuah teknik penulisan karya Ilmiah, (Bandung: Rosda Karya, 2020),
102.
4. S4 16 P XI
5. S5 17 L X
6. S6 15 P X

b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari sumber sekunder, yaitu sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain
atau melalui dokumen. Data sekunder merupakan data pendukung dan pelengkap
dari data primer. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dengan cara
dokumentasi data. Data ini difungsikan sebagai penunjang sumber utama untuk
melengkapi sumber data primer. Sumber. Data tersebut diperoleh dari berbagai
sumber, baik dari internet, perpustakan dan lain sebagainya. Selain itu juga
didapatkan dari artikel, koran, browsing data internet, dan juga berbagai
dokumentasi pribadi maupun resmi.
D. Metode Pengumpulan Data
Pemilihan metode pengumpulan data sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil
penelitian, sebab data yang relevan dan akurat akan diperoleh jika metode
pengumpulan data yang dipilih tepat.4 Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi (digunakan untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan
pembelajaran dan materi, proses pembelajaran, dan orientasi kompetensi siswa dalam
pembelajaran PAI di SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang era post truth), wawancara
(digunakan untuk menggali data tentang pelaksanaan pembelajaran yang diberikan
kepada para guru dan siswa sebagai informan), dan dokumentasi (digunakan untuk
memperoleh data tentang kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran).
1. Bentuk Instrumen Observasi
NO KOMPONEN SUB KOMEN KETERANGAN
1 Kondisi sekolah a. Letak fisik sekolah
b. Letak dan lokasi

c. Kondisi sekolah
d. Fasilitas pendidikan

4
Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),149.
2 Metode mengajar a. Metode yang di gunakan
di kelas mengajar untuk siswa.

b. Penggunaan metode
belajar meliputi :
a) Siswa / peserta didik
b) Tujuan
c) Situasi
d) Fasilitas
e) Guru
3 Penerapan materi Kegiatan guru dalam PBM ,
dan metode meliputi :
mengajar di kelas a. Pretest
b. Penyajian bahan pelajaran
c. Posttest
4 Kondisi subyek Kegiatan siswa dalam PBM ,
meliputi :
a. Perhatian dalam
pembelajaran
b. Mengerjakan tugas yang di
berikan
c. Latar belakang pendidikan
d. Keadaan subyek
5 Sarana dan prasana a. Ruang kelas dan
perlengkapannya
b. Perpustakaan + lab
komputer
c. Ruang Administrasi
d. We Ve
6 Sumber Daya a. Guru
Manusia (SDM)
b. Siswa
c. Tenaga Kerja / Karyawan

Komponen keterlaksanaan pembelajaran


N Aspek Realisasi
o
Keterangan
YA TIDAK

1 Kegiatan Pendahuluan
a. Membuka dengan do’a
b. Guru menyampaikan tujuan belajar
c. Menyampaikan pelaksaaan metode
pembelajaran
d. Membuka apersepsi
e. Memberikan motivasi belajar
2 Kegiatan Inti
a. Menjelaskan konsep pembejaran
b. Menjelaskan langkah –langkah
pembelajaran
c. Guru membagikan lembar materi dan
soal pembelajaran dengan
metode ceramah
d. Guru membantu siswa dalam
menjawab
e. Guru mengoreksi jawaban siswa
Media yang di gunanakan
1. Gambar
2. Kertas
3. Papan tulis
4. Spidol
5. Dan lain lain
3 Kegiatan Penutup
a. post test
b. kesimpulan
c. Do’a

2. Bentuk Instrumen Wawancara


INSTRUMEN UNTUK GURU
No Aspek Indikator Sub Indikator Pertanyaan
1 Strategi Strategi 1. Perencanaa 1. Apakah
Pembelaja Pengorganisasia n dan komponen
ran n Pembelajaran Pengelolaa RPP yang anda
PAI era Pendidikan n Kondisi sususn
post truth Agama Fisik mengandung
Islam kelas. komponen
-(indeks yang lengkap
kompeten sesuai dengan
si Permendiknas
minimal) Nomor 41 tahun
Kemampu 2007?
an literasi 2. Apakah rpp
dan yang anda
momerasi susun
siswa mendorong
-survey siswa unuk
karakter bersikap
dan survy literate?
lingkkung 3. Apakah ruang
an profil kelas yang anda
pelajar gunakan
pancasila memiliki
-18 sirkulasi udara
dan
karakter
pencahayaan
kemdikbu yang baik?
d 4. Apakah rung
-rpp juga kelas yang anda
diminta gunakan terjaga
dokumen kebersihanya?
nya 5. Apakah rung
-dokumen kelas yang anda
tentang gunakan
materi memiliki sarana
pembeljar dan prasrana
yang mencukupi
an yang
untuk
dinilai mendukung
proses
pembelajaran?
Data 2. Pengorganis 1. Apakah jenis
observasi: asian dalam metode
Foto, Pengelolaan pengorganisasia
Kelas n siswa yang
anda terapkan?
(individual/klasi
kal/kelompok)
2. Mengapa anda
memilih metode
pengorganisasia
n tersebut?
3. Apakah anda
mengorganisasik
an materi ajar
secara runtut dan
sistematis?
4. Apakah anda
mengorganisasik
an materi ajar
sesuai dengan
alokasi waktu
yang didiakan?

3. Komunikasi 1. Bagaimana cara


dan anda
Pengambilan meamanggil
Keputusan anak?
2. Bagaimana cara
Diganti bapak mengajak
dengan anak untuk
kalimat lain, berani bertanya?
janagan 3. Bagaimana cara
menjust bapak
membujuk anak
untuk
mengejakan
tugas?
4. Bagaimna cara
bapak
mengintkan anak
jika salah?
Strategi 1. Media 1. Apa jenis media
Penyampaian Pembelajaran pembelajaran
Materi (observasi) yang anda
Pembelajaran gunakan?
Pendidikan Agama 2. Bagaimana
Islam Interaksi siswa
dengan media
pembelajaran
yang anda
gunakan?
2. Model 1. Apa model
pembelajaran pembelajaran
yang anda
gunakan dalam
menyeikapi
fenomena posh
truth?
2. Mengapa anda
menggunakan
model
pembelajaran
tersebut?

3. Metode 1. Apakah metode


pembelajaran pembelajaran
yang anda
gunakan dalam
menyampaikan
materi PAI?
2. Mengapa anda
menggunakan
model
pembelajaran
tersebut
4. Materi 1. Apakah bentuk
Bahan materi
pembelajaran
yang anda
gunakan?
2. Dari mana anda
memperoleh
materi tersebut?
3. Apakah anda
melakukan
pengembangan
materi ajar yang
ada di buku ajar
PAI?
Strategi Penilaian 1. Penilaian 1. Teknik apa yang
Pembelajaran PAI Kompetensi anda gunakan
era Posh truuth Sikap Spiritual untuk mengukur
Kompetensi
Sikap Spiritual
siswa?
2. Bentuk
instrumen
seperti apa yang
anda gunakan
untuk mengukur
Kompetensi
Sikap Spiritual
siswa?
3. Kapan anda
melakukan
pengukuran
terhadap
kemampuan
Kompetensi
Sikap Spiritual?
4. Setelah anda
ukur, apakah
kemampuan
kompetensi
Sikap Spiritual
siswa sudah
cukup untuk
melawan
dampak negartif
posh truth?
2. Penilaian 1. Teknik apa yang
Kompetensi anda gunakan
Sikap Sosial untuk mengukur
Kompetensi
Sikap Sosial
siswa?
2. Bentuk
instrumen
seperti apa yang
anda gunakan
untuk mengukur
Kompetensi
Sikap Sosial
siswa?
3. Kapan anda
melakukan
pengukuran
terhadap
kemampuan
Kompetensi
Sikap Sosial?
4. Setelah anda
ukur, apakah
kemampuan
kompetensi
Sikap Sosial
siswa sudah
cukup untuk
melawan
dampak negartif
posh truth?
3. Penilaian 1. Teknik apa yang
Kompetensi anda gunakan
Pengetahuan untuk mengukur
Kompetensi
pengetahuan
siswa?
2. Bentuk
instrumen
seperti apa yang
anda gunakan
untuk mengukur
Kompetensi
Sikap Sosial
siswa?
3. Kapan anda
melakukan
pengukuran
terhadap
kemampuan
Kompetensi
pengetahuan?
4. Setelah anda
ukur, apakah
kemampuan
kompetensi
Sikap Sosial
siswa sudah
cukup untuk
melawan
dampak negartif
posh truth?
4. Penilaian 1. Teknik apa yang
Kompetensi anda gunakan
Keterampilan untuk mengukur
Kompetensi
keterampilan
siswa?
2. Bentuk
instrumen
seperti apa yang
anda gunakan
untuk mengukur
Kompetensi
keterampilan
siswa?
3. Kapan anda
melakukan
pengukuran
terhadap
kemampuan
Kompetensi
keterampilan?
4. Setelah anda
ukur, apakah
kemampuan
kompetensi
keterampilan
siswa sudah
cukup untuk
melawan
dampak negartif
posh truth?

INSTRUMEN UNTUK SISWA


No Aspek Indikator Sub Indikator Pertanyaan
1 Strategi Strategi 1. Perencana 1. Apakah Guru
Pembelaja Pengorganisasia an dan PAI anda
ran n Pembelajaran Pengelolaa menyapaikan
PAI era Pendidikan n Kondisi tujuan
post truth Agama Islam Fisik pembelajaran
kelas. sebelum
menyampaika
n materi inti?
2. Apakah guru
PAI anda
datang tepat
waktu?
3. Apakah anda
mempersiapka
n diri dengan
baik sebelum
pembelajaran?
4. Apakah ruang
kelas yang
anda gunakan
memiliki
sirkulasi udara
dan
pencahayaan
yang baik?
5. Apakah rung
kelas yang
anda gunakan
terjaga
kebersihanya?
6. Apakah rung
kelas yang
anda gunakan
memiliki
sarana dan
prasrana yang
mencukupi
untuk
mendukung
proses
pembelajaran?
1. Pengorganis 1. Apakah guru
asian dalam nda
Pengelolaan mengorganisasi
Kelas kan materi ajar
secara runtut
dan sistematis?
2. Apakah guru
PAI anda
mengorganisasi
kan materi ajar
sesuai dengan
alokasi waktu
yang didiakan?
3. Apakah
pengorganisasi
an yang
dilakukan oleh
guru anda
sesuai dengan
karakter anda?
4. bagiamana
kehidupan
online siswa?
5. kira-kira
berapa jam
anda hidup di
media sosial?
6. apakah medi
sosial
memiliki
pengaruh
terhadap
kehidupan
nyata siswa?

1. Komunikasi 5. Apakah anda


dan berkomunikasi
Pengambilan dengan baik
Keputusan kepada guru?
6. Apakah anda
berkomunikasi
dengan baik
kepada orang tua
siswa?
7. Apakah anda
berkomunikasi
dengan baik
kepada siswa
lain?
Strategi 1. Media 3. Apa jenis media
Penyampaian Pembelajaran pembelajaran
Materi yang guru anda
Pembelajaran gunakan?
Pendidikan Agama 4. Apakah media
Islam tersebut
memancing anda
untuk
berinteraksi
dengan baik
kepada siswa
lain?
3. Model 4. Bagaimana cara
pembelajaran guru anda
memberikan
penjelasan
terkait materi
yang di ajarkan?
5. Apakah anda
bisa menerima
dengan baik cara
guru anda
mengajar?
6. Bagaimana
perasaan anada
saat guru
mengunakn
model yang
menarik?
7. Bagaimana
perasaan anada
saat guru
mengunakn
model yang
tidak menarik?

5. Metode 6. Bagaimana cara


pembelajaran guru anda
memberikan
penjelasan
terkait materi
yang di ajarkan?
7. Apakah anda
bisa menerima
dengan baik cara
guru anda
mengajar?
8. Apakah cara
guru anda
mengajar
mengajarkan
toleransi?
9. Materi 4. Apakah bentuk
Bahan materi
pembelajaran
yang guru anda
gunakan?
5. Apakah anda
melakukan
pengembangan
materi ajar yang
ada di buku ajar
PAI dan yang
disampaikan
guru?
6. Apakah di
dalam materi
tersebut
mendorong anda
untuk bisa
menghargai
pendapat yang
lain?
Strategi Penilaian 5. Penilaian 5. Teknik apa yang
Pembelajaran PAI Kompetensi guru anda
era Posh truuth Sikap Spiritual gunakan untuk
mengukur
Kompetensi
Sikap Spiritual
siswa?
6. Bentuk
instrumen
seperti apa yang
guru anda
gunakan untuk
mengukur
Kompetensi
Sikap Spiritual
siswa?
7. Kapan guru
anda melakukan
pengukuran
terhadap
kemampuan
Kompetensi
Sikap Spiritual?
8. Setelah anda
ukur, apakah
kemampuan
kompetensi
Sikap Spiritual
siswa sudah
cukup untuk
melawan
dampak negartif
posh truth?
6. Penilaian 5. Teknik apa yang
Kompetensi guru anda
Sikap Sosial gunakan untuk
mengukur
Kompetensi
Sikap Sosial
siswa?
6. Bentuk
instrumen
seperti apa yang
guru anda
gunakan untuk
mengukur
Kompetensi
Sikap Sosial
siswa?
7. Kapan anda
melakukan
pengukuran
terhadap
kemampuan
Kompetensi
Sikap Sosial?

7. Penilaian 5. Teknik apa yang


Kompetensi anda gunakan
Pengetahuan untuk mengukur
Kompetensi
pengetahuan
siswa?
6. Bentuk
instrumen
seperti apa yang
guru anda
gunakan untuk
mengukur
Kompetensi
Sikap Sosial?
7. Kapan guru
anda melakukan
pengukuran
terhadap
kemampuan
Kompetensi
pengetahuan?
8. Apakah
kemampuan
kompetensi
Sikap Sosial
anda sudah
cukup untuk
melawan
dampak negartif
posh truth?
8. Penilaian 2. Teknik apa yang
Kompetensi guru anda
Keterampilan gunakan untuk
mengukur
Kompetensi
keterampilan
siswa?
3. Bentuk
instrumen
seperti apa yang
guru anda
gunakan untuk
mengukur
Kompetensi
keterampilan
siswa?
4. Kapan guru
anda melakukan
pengukuran
terhadap
kemampuan
Kompetensi
keterampilan?

E. Uji Keabsahan Data


Berbagai teknik dalam pengujian keabsahan data diantaranya, a) perpanjangan
kehadiran peneliti; b) ketekunan peneliti; c) triangulasi; d) pengecekan sejawat; e)
analisis kasus; f) kecukupan referensial; g) pengecekan anggota (Membercheck). 5
Dalam penelitian ini uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi.
Triangulasi adalah teknik uji keabsahan data yang menggunakan sesuatu yang lain.
Diluar data itu untuk bahan acuan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu.6 Peneliti akan menggunakan tiga macam triangulasi sebagai pengecekan
keabsahan data dari berbagai sumber, cara, dan waktu sebagai berikut:
a. Triangulasi Sumber
Triangulasi Sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara
pengecekgan data yang telah didapat melalui beberapa sumber. Peneliti
memperoleh data dari berbagai sumber yang berbeda-beda menggunakan teknik
yang sama. Sesudah peneliti memperoleh data dari pelaku pendidikan di SMA
Islam Al-Azhar 29 Semarang, langkah berikutnya yaitu mendiskripsikan dan
mengkategorikan data dan dilihat mana hasil yang sama, yang berbeda, dan mana
spesifik dari tiga sumber data tersebut. Jadi data yang telah dianalisis oleh peneliti
menghasilkan suatu kesimpulan.
b. Triangulasi Metode
Triangulasi Teknik untuk mengecek keabsahan data, melakukannya dengan
cara mencocockan data dengan sumber yang sama tetapi teknik yang berbeda

5
Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan (Malang: Banyumedia Publishing,
2014), 159.
6
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015), 330.
menganai data pelaksanaan pendidikan di era post truth. Peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk memperoleh data dari sumber
yang sama.7 peneliti akan melakukan pengambilan data observasi, wawancara dan
dokumentasi, selanjutnya disatukan, angket, dianalisis untuk memperoleh
kesimpulan.
c. Triangulasi Waktu
Triangulasi Waktu mempengaruhi keabsahan data. Seperti, data yang
didapatkan ketika wawancara di pagi hari narasumber masih segar dan belum
banyak permasalahan sehingga data yang diperoleh lebih valid. Sehingga pengujian
keabsahan data bisa dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan tekhnik
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Jika
hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka bisa dilakukan secara berulang kali
sampai ditemukan kesimpulannya.8
F. Analisis Data
Data yang dianalisis berupa kumpulkan kata-kata, gambar, dan data penelitian lain
yang dianggap relevan. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan data
untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Secara umum, terdapat tiga
tahapan dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada analisis
Miles dan Huberman.9 Diantaranya:
a. Reduksi Data
Pada tahap Reduksi data akan dilakukan upaya perangkuman, memilih hal yang
pokok, memfokuskan kepada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan
membuang yang tidak perlu. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang
jelas, mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data, dan mencari data
tersebut jika diperlukan. Data hasil penelitian yang perlu di reduksi diantaranya
adalah hasil wawancara dengan guru PAI dan peserta didik didukung dengan hasil
observasi terstruktur yang akan memberikan gambaran lebih jelas sehingga

7
John W, Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed methods approaches, 3rd ed,
(Thousand Oaks, Calif: Sage Publications, 2009), 191.
8
John W, Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative..., 211.
9
Matthew B. Milles and A. Michael Huberman, Qualitative Data, Analysis: An Expanded Sourcebook, 2nd
ed. (London: Sage Publications, 1994), 10-12.
mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya.
b. Display Data (Penyajian Data)
Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara
ketegori, dan sejenisnya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
Dalam penelitian ini, data yang disajikan meliputi data yang berhubungan dengan
pendidikan Agama Islam era post truth di SMA N Kabupaten Batang.
c. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan.
Kesimpulan awal yang dilakukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Jika kesimpulan awal ditemukan bukti yang valid dan konsisten,maka
kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan atau
temuan baru yang ingin diperoleh dan dapat menjawab rumusan masalah penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode etnografi ruang kelas sebagai prosedur
penelitian kualitatif untuk menggambarkan, menganalisa, dan menafsirkan unsur-
unsur kelompok kelas seperti pola perilaku, kepercayaan, dan bahasa yang
berkembang dari waktu ke waktu. Sedang model etnografi yang digunakan adalah
studi kasus yang berfokus pada program, kejadian, atau kegiatan yang melibatkan
individu dan bukan merupakan kelompok.10 Penelitian ini dipilih untuk
mengidentifikasi kasus sebagai objek studi. 11 Studi kasus merupakan eksplorasi
mendalam tentang sistem terbatas (misalnya, kegiatan, acara, proses, atau individu)
berdasarkan pengumpulan data luas. Bounded berarti bahwa kasus tersebut terpisah
dari hal-hal lain dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik.12 Dengan
demikian, hasil penelitian yang diperoleh hanya berlaku bagi obyek yang diteliti
dan tidak dapat digeneralisasi pada obyek yang lain meskipun masih sejenis.

10
Cresswell, Jhon W., (2012). Eduactional Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and
Qualitative Research. Ney Jersey: Person Education, Inc
11
Spradley, J.P, Metode Etnografi, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2007), 12.
12
Gall, M.D., Gall, J.P. and Borg, W.R, Educational Research: An Introduction, Seventh Edition. New York: Pearson
education Inc, 2003.

Anda mungkin juga menyukai