Objek material dan formal penlitian (gambaran uum) era postryuh di sekolah seperti apa
-kelembagaan (psoh truth yang dilkukan mereka kepala sekolah (LIDERSIP, SUDAH melek
teknologi belum , guru, waka kuriulum) seberapa mampu, seberap peduli,
--Kultur Sekolah (budya akaemik bagaimana, digitalisasi, pengarah)
-
Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan mengenai setting penelitian yang digunakan
untuk mencapai tujuan penelitian yang telah di jelaska pada bab sebelumnya.
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan yang bersifat studi kasus
dengan pendekatan kualitatif deskriptif, didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,
mencatat, analisis dan menginterpresentasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini
terjadi atau ada.1 Pemilihan jenis tersebut didasarkan pada dua alasan. Pertama
permasalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah analisis mengenai pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam di SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang dalam menyikapi era
post truth yang semakin menjamur di abad 21. Kedua, pemilihan pendekatan ini
didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari
subjek penelitian. Peneliti membutuhkan sejumlah data dilapangan dengan
menggunakan metode kualitatif sebagai sumber primer yang berisi pernyataan hasil
wawancara dan angket di setiap pelaku pendidikan di SMA Islam Al-Azhar 29
Semarang.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang pada Februari
2022 sampai pada 31 Mei 2022. Berikut peneliti uraikan mengenai deskripsi lokasi
dan waktu penelitian.
1. Lokasi Penelitian
Penelitian kualitatif membutuhkan lokasi sosial tertentu sebagai latar alamiah
permasalahan guna pijakan dalam memberikan suatu pemahaman atau
1
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposa l (Jakarta: PT.
BumiAksara.1993), 26.
penggambaran secara menyeluruh. 2 Maka dari itu penelitian ini dilakukan di
Sekolah Menengah Atas Islam Al-Azhar 29 yang terletak di Kecamatan Mijen
Kota Semarang. Sekolah ini merupaan lembaga pendidikan dengan akreditasi A.
Dengan letak geografisnya yang berada di antara bukit yang sejuk, sekolahi ini
menjadi salah satu favorit warga sekitar BSB (Bukit Semarng Baru). Selain itu,
siswa di sekolah ini juga berasal dari berbagai kecamatan di Kota Semarang. Pada
kaca mata masyarakat umum, sekolah ini dipercaya sebagai sekolah unggulan
dengan fasilitas modern. Tak heran jika konsumen dari sekolah ini adalah
masyarakat yang berasal dari kalangan menengah ke atas.
Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada fokus penelitian yang akan
membahas mengenai strategi pendidikan agama Islam dalam melawan era posh
truth. Alasan untuk mengambil lokasi penelitian di SMA Islam Al-Azhar 29
Semarang karena sekolah ini terletak di Kota Semarang dengan sekolah yang
sudah menerapkan perangkat digital bagi siswanya. Sedang fenomena posh truth
tidak bisa dilepaskan dari eksistensi media sosial. Terlebih mayoritas siswa di
SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang merupakan siswa mileneal yang selalu
melibatkan media elektronik dalam kegiatan mereka. Sehingga adanya ketertarikan
dalam memahami sebenarnya apakah pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
Sekolah tersebut sudah dapat menanggulangi dampak negatif posh truth atau masih
memerlukan pembimbingan yang intens.
2. Waktu Penelitian
Penelitin ini dimulai pada bulan Februari 2022, di awali dengan pencarian data di
Kota Semarang, hingga dengan berbagai pertimbangan diputuskan untuk melakukan
penelitian di SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang. Penelitian ini telah melewati beberapa
tahapan sebelum dapat di sidangkan, diantaranya:
a. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data dari beberapa sekolah
di Kota Semaarang. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mencatat secara
sistematik gejala-gejala post truth yang telah ada pada diri pelajar di Kota Semarang.
Kegiatan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan tema riset dan pengajuan
judul kepada jurusan.
b. Kegiatan selanjutnya adalah menyusun proposal penelitian sebagai lanjutan dari judul
2
Moeldoko, penggambaran penelitian kualitatif, (Jakarta: Lidya Sarona, 2012), 18.
yang sudah diterima oleh ketua prodi untuk dijadikan penelitian, selanjutnya peneliti
mengajukan proposal kepada dosen pembimbing untuk diperiksa, sampai bisa diujikan
dan jika proposal sudah diterima maka peneliti telah mendapatkan izin dan bisa
melakukan penelitian.
c. Seminar proposal yakni lanjutan sesudah mengajukan proposal penelitian dan jika
sudah diberi izin oleh dosen pembimbing untuk diujikan dan dijadwalkan oleh ketua
prodi untuk diadakan seminar proposal. Kegiatan ini terlaksana pada akhir maret 2022
d. Penulisan dan pembahasan yakni lanjutan sesudah seminar proposal dan melakukan
penelitian, setelah itu mencari data untuk dianalisis terhadap jawaban yang sudah
diwawancarai. Bila sudah ada jawaban yang di wawancarai setelah dianalisis terasa
belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap
tertentu diperoleh dan data yang sudah dianggap kredibel. Selain itu, penelitian ini
juga menggali data melalui observasi dan dokumentasi.
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data pokok dalam penelitian ini adalah pelaku pendidikan di SMA Islam
Al-Azhar 29 Semarang. Dimana data diperoleh melalui sumber:
a. Data Primer
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling
atau sampling bertujuan. Sampling bertujuan adalah suatu strategi jika seseorang
menginginkan agar dapat memahami sesuatu mengenai kasus-kasus terpilih
tertentu tanpa membutuhkan untuk menggeneralisasi kepada semua kasus yang
bersesuaian.3 Data primer dalam peneilitian ini adalah kepala sekolah, dan guru
mapel PAI serta siswa selaku konsumen pendidikan. Informan akan diambil
sebanyak 5 siswa, 1 Kepala Sekolah, dan 3 guru pendidikan agama Islam di SD
Islam Al-Azhar 29 Semarang. Berikut adalah identitas informan:
Siswa Guru
No Inisial Usia Gender Kelas No Inisial Usia Status Gender
1. S1 18 L XII 1. G1 28 Guru PAI L
2. S2 17 P XII 2. G2 35 Guru PAI L
3. S3 17 L XI 3. G3 47 Guru PAI L
3
Nasution, Pnelitian Pendidikan: Sebuah teknik penulisan karya Ilmiah, (Bandung: Rosda Karya, 2020),
102.
4. S4 16 P XI
5. S5 17 L X
6. S6 15 P X
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari sumber sekunder, yaitu sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain
atau melalui dokumen. Data sekunder merupakan data pendukung dan pelengkap
dari data primer. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dengan cara
dokumentasi data. Data ini difungsikan sebagai penunjang sumber utama untuk
melengkapi sumber data primer. Sumber. Data tersebut diperoleh dari berbagai
sumber, baik dari internet, perpustakan dan lain sebagainya. Selain itu juga
didapatkan dari artikel, koran, browsing data internet, dan juga berbagai
dokumentasi pribadi maupun resmi.
D. Metode Pengumpulan Data
Pemilihan metode pengumpulan data sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil
penelitian, sebab data yang relevan dan akurat akan diperoleh jika metode
pengumpulan data yang dipilih tepat.4 Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi (digunakan untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan
pembelajaran dan materi, proses pembelajaran, dan orientasi kompetensi siswa dalam
pembelajaran PAI di SMA Islam Al-Azhar 29 Semarang era post truth), wawancara
(digunakan untuk menggali data tentang pelaksanaan pembelajaran yang diberikan
kepada para guru dan siswa sebagai informan), dan dokumentasi (digunakan untuk
memperoleh data tentang kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran).
1. Bentuk Instrumen Observasi
NO KOMPONEN SUB KOMEN KETERANGAN
1 Kondisi sekolah a. Letak fisik sekolah
b. Letak dan lokasi
c. Kondisi sekolah
d. Fasilitas pendidikan
4
Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),149.
2 Metode mengajar a. Metode yang di gunakan
di kelas mengajar untuk siswa.
b. Penggunaan metode
belajar meliputi :
a) Siswa / peserta didik
b) Tujuan
c) Situasi
d) Fasilitas
e) Guru
3 Penerapan materi Kegiatan guru dalam PBM ,
dan metode meliputi :
mengajar di kelas a. Pretest
b. Penyajian bahan pelajaran
c. Posttest
4 Kondisi subyek Kegiatan siswa dalam PBM ,
meliputi :
a. Perhatian dalam
pembelajaran
b. Mengerjakan tugas yang di
berikan
c. Latar belakang pendidikan
d. Keadaan subyek
5 Sarana dan prasana a. Ruang kelas dan
perlengkapannya
b. Perpustakaan + lab
komputer
c. Ruang Administrasi
d. We Ve
6 Sumber Daya a. Guru
Manusia (SDM)
b. Siswa
c. Tenaga Kerja / Karyawan
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Membuka dengan do’a
b. Guru menyampaikan tujuan belajar
c. Menyampaikan pelaksaaan metode
pembelajaran
d. Membuka apersepsi
e. Memberikan motivasi belajar
2 Kegiatan Inti
a. Menjelaskan konsep pembejaran
b. Menjelaskan langkah –langkah
pembelajaran
c. Guru membagikan lembar materi dan
soal pembelajaran dengan
metode ceramah
d. Guru membantu siswa dalam
menjawab
e. Guru mengoreksi jawaban siswa
Media yang di gunanakan
1. Gambar
2. Kertas
3. Papan tulis
4. Spidol
5. Dan lain lain
3 Kegiatan Penutup
a. post test
b. kesimpulan
c. Do’a
5
Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan (Malang: Banyumedia Publishing,
2014), 159.
6
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015), 330.
menganai data pelaksanaan pendidikan di era post truth. Peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk memperoleh data dari sumber
yang sama.7 peneliti akan melakukan pengambilan data observasi, wawancara dan
dokumentasi, selanjutnya disatukan, angket, dianalisis untuk memperoleh
kesimpulan.
c. Triangulasi Waktu
Triangulasi Waktu mempengaruhi keabsahan data. Seperti, data yang
didapatkan ketika wawancara di pagi hari narasumber masih segar dan belum
banyak permasalahan sehingga data yang diperoleh lebih valid. Sehingga pengujian
keabsahan data bisa dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan tekhnik
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Jika
hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka bisa dilakukan secara berulang kali
sampai ditemukan kesimpulannya.8
F. Analisis Data
Data yang dianalisis berupa kumpulkan kata-kata, gambar, dan data penelitian lain
yang dianggap relevan. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan data
untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Secara umum, terdapat tiga
tahapan dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada analisis
Miles dan Huberman.9 Diantaranya:
a. Reduksi Data
Pada tahap Reduksi data akan dilakukan upaya perangkuman, memilih hal yang
pokok, memfokuskan kepada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan
membuang yang tidak perlu. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang
jelas, mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data, dan mencari data
tersebut jika diperlukan. Data hasil penelitian yang perlu di reduksi diantaranya
adalah hasil wawancara dengan guru PAI dan peserta didik didukung dengan hasil
observasi terstruktur yang akan memberikan gambaran lebih jelas sehingga
7
John W, Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed methods approaches, 3rd ed,
(Thousand Oaks, Calif: Sage Publications, 2009), 191.
8
John W, Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative..., 211.
9
Matthew B. Milles and A. Michael Huberman, Qualitative Data, Analysis: An Expanded Sourcebook, 2nd
ed. (London: Sage Publications, 1994), 10-12.
mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya.
b. Display Data (Penyajian Data)
Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara
ketegori, dan sejenisnya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
Dalam penelitian ini, data yang disajikan meliputi data yang berhubungan dengan
pendidikan Agama Islam era post truth di SMA N Kabupaten Batang.
c. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan.
Kesimpulan awal yang dilakukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Jika kesimpulan awal ditemukan bukti yang valid dan konsisten,maka
kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan atau
temuan baru yang ingin diperoleh dan dapat menjawab rumusan masalah penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode etnografi ruang kelas sebagai prosedur
penelitian kualitatif untuk menggambarkan, menganalisa, dan menafsirkan unsur-
unsur kelompok kelas seperti pola perilaku, kepercayaan, dan bahasa yang
berkembang dari waktu ke waktu. Sedang model etnografi yang digunakan adalah
studi kasus yang berfokus pada program, kejadian, atau kegiatan yang melibatkan
individu dan bukan merupakan kelompok.10 Penelitian ini dipilih untuk
mengidentifikasi kasus sebagai objek studi. 11 Studi kasus merupakan eksplorasi
mendalam tentang sistem terbatas (misalnya, kegiatan, acara, proses, atau individu)
berdasarkan pengumpulan data luas. Bounded berarti bahwa kasus tersebut terpisah
dari hal-hal lain dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik.12 Dengan
demikian, hasil penelitian yang diperoleh hanya berlaku bagi obyek yang diteliti
dan tidak dapat digeneralisasi pada obyek yang lain meskipun masih sejenis.
10
Cresswell, Jhon W., (2012). Eduactional Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and
Qualitative Research. Ney Jersey: Person Education, Inc
11
Spradley, J.P, Metode Etnografi, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2007), 12.
12
Gall, M.D., Gall, J.P. and Borg, W.R, Educational Research: An Introduction, Seventh Edition. New York: Pearson
education Inc, 2003.