Anda di halaman 1dari 2

Inalhamdalillah, nahmaduhu, wa nastainuhu, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Haji mabrur.


wanastaghfiruhu, wanaudubillahi min syururi (HR al-Bukhari dan Muslim).
anfusinaa, wa min sayyiati a’malina mayyahdillahu  
falaa mudhilla lahu, wa mayyudlil falaa haadhiyalahu. Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Itulah kenapa di masa lalu, khususnya di Nusantara,
Asyhadu anlaa ilaaha ilallah, wahdahulaa syarikalahu, sesungguhnya kaum Muslim tidak membedakan antara
wa asyhadu anna muhammadan abduhu warasuluhu. keutamaan haji dan jihad. Haji dan jihad menjadi dua
Allahumma sholli wa sallam ala Muhammadin, wa alaa amalan utama yang sama-sama dirindukan oleh umat.
alihi wa ashabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa Buktinya, pada era kolonial abad ke-19 dan awal abad
yaumiddin ke-20, misalnya, jamaah haji yang kembali ke Tanah Air
banyak menginspirasi bahkan memimpin jihad secara
Yaa ayyuhalladzi na’amanuttaqullaha haqqa tukotihi langsung melawan para penjajah Belanda di Nusantara. 
walaa tamutuuna illa wa antum muslimun. Ini terjadi di Padang, Banten, Garut, Bekasi, hingga
Tangerang.
Yuslih lakum, a’maalakum wa yaghfirlakum; Yaa  
ayyuhalladzi na’amanuttaqullaha wakuluu koulan Para haji berada di garda terdepan melawan Belanda. Ini
syadidan dunubakum waman yuti’illaha wa rasulahu bukti bahwa pelaksanaan haji pada masa itu sangat
faqot faza fauzan adziman. kental dengan nuansa perjuangan.
 
Qaalallahu Taala, Audzubillahi minas syaithonir rojim Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

‫يَا اَ َج َعْلتُ ْم ِس َقايَةَ احْلَاۤ ِّج َو ِع َم َارةَ الْ َم ْس ِج ِد‬


Memang, di negeri ini jihad dalam arti perang tidaklah
    berlaku, karena Indonesia bukan wilayah perang.
Namun, sebetulnya ada amalan yang pahalanya
ِ ِ ِٰ
َ ‫ام َك َم ْن اٰ َم َن بِاللّه َوالَْي ْوم ااْل ٰخ ِر َو َج‬%ِ ‫احْلََر‬
‫اه َد‬ menyamai amalan jihad, bahkan dinyatakan sebagai
‘jihad’ paling utama. Amalan ini sekaligus berarti setara

‫يِف ْ َسبِْي ِل ال ٰلّ ِه ۗ اَل يَ ْستَوٗ َن ِعْن َد ال ٰلّ ِه ۗ َوال ٰلّهُ اَل‬
bahkan lebih utama daripada ibadah haji. Baginda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ٍ َ‫اد َكلِمةُ ح ٍّق ِعْن َد س ْلط‬%ِ ‫ضل اجْلِه‬
‫ان َجاِئٍر‬
ۘ ‫م‬ ِ ِٰ
َ ‫َي ْهدى الْ َق ْو َم الظّل نْي‬
ِ ُ َ َ َ ُ َ ْ‫َأف‬
“Jihad yang paling utama adalah menyatakan
 (QS At-Taubah [9]: 19). kebenaran di hadapan penguasa yang lalim.” (HR at-
  Tirmidzi dan Abu Dawud).
Alhamdulillah, kita masih dipertemukan oleh Allah di   
hari mulia, hari Jumat. Di tempat yang dimuliakan, di Inilah jihad pada masa sekarang, yakni menasihati
Masjid. Bersama orang-orang yang insyaallah penguasa lalim dan menyatakan kebenaran di
dimuliakan, orang-orang bertakwa. Shalawat serta salam hadapannya. Tak perlu mengorbankan harta yang besar,
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam Nabi seperti haji. Cukup kemauan dan keberanian
Besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. menanggung risiko. Di antaranya kematian (mati
  syahid). Sayangnya, justru tidak banyak orang, termasuk
Pertama dan paling utama, mari tingkatkan takwa kita para haji, yang merindukan aktivitas mulia ini, apalagi
kepada Allah. Taati perintah-Nya dan jauhi larangan- merindukan mati syahid sebagai ”cita-cita besar”
Nya. Ingatlah, ketakwaan menentukan derajat dan hidupnya. Padahal di antara tanda haji yang mabrur, kata
kedudukan kita di hadapan Allah. Imam al-Hasan, adalah, “Ia yang kembali dari berhaji
  menjadi seorang yang zuhud terhadap dunia dan
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, merindukan akhirat.” (As-Suyuthi, Dûrr al-Mantsûr,
Ibadah haji yang dilalui oleh saudara-saudara kita I/473; al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, II/408).
beberapa waktu yang lalu adalah ibadah yang istimewa   
bagi seorang Muslim. Siapa yang tak ingin beribadah Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
haji? Ketahuilah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Haji, selain merupakan aktivitas ritual yang sarat dengan
menyandingkan keutamaan ibadah haji dengan nilai-nilai spiritual, sesungguhnya mengandung muatan
kemuliaan jihad. Sabda beliau: politik. Di antaranya aspek persatuan umat sedunia. Tak

‫ َوالْ ُم ْعتَ ِمُر‬،‫اج‬‫حل‬‫ا‬


ْ ‫و‬ ،‫ي‬ ِ
‫ز‬ ‫ا‬‫غ‬
َ ‫ل‬
َْ‫ا‬ : ‫ة‬
ٌ ‫ث‬
َ ‫ال‬
َ َ‫ث‬ ِ ‫وفْ ُد‬
‫اهلل‬ ada lagi sekat-sekat warna kulit, batas-batas kebangsaan,
ُ َ َ َ perbedaan suku, perbedaan bahasa, orang kaya dan
miskin, pejabat dan rakyat biasa, maupun sekat-sekat
“Duta Allah itu ada tiga: orang yang terlibat perang (di
lainnya. Semua sama. Berbaur menjadi satu dan
jalan Allah), orang yang beribadah haji dan orang yang
sederajat atas dasar akidah Islam.
berumrah.” (HR al-Hakim dan al-Baihaqi).
 
 
Jika kesadaran itu ditransformasikan dalam kehidupan
Beliau juga pernah ditanya, “Amal apa yang paling
nyata, maka di hadapan sesama Muslim, umat Islam
utama?” Beliau menjawab, “Iman kepada Allah.”
akan merasa sama. Sebaliknya, mereka akan merasa
Belaiu ditanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau
superior di hadapan orang-orang kafir. Mereka tidak rela
menjawab, “Jihad fi sabilillah.” Beliau ditanya lagi,
jika tanah dan harta mereka dirampok oleh negara- malaikatil muqarrabiina wardhollahumma anil
negara penjajah. Tidak akan rela jika saudara mereka khulafairrasyidiina abi bakrin wa umar wa utsman wa
ditangkap dan dipenjarakan atas kehendak negara-negara ali, wa ambaqiyyatis shohabati wattabiina wataa bi’it
penjajah. tabiina lahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. Wardhoanna
  ma’ahum birahmatika yaa arhamarrahimin.
Jika kesadaran itu ada, mereka pasti bangkit dan
merdeka. Semua kekuatan yang menghalangi Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
kebangkitan mereka pun akan mereka taklukkan, Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. dan
termasuk para penguasa antek penjajah. mensyukuri nikmat berupa dikaruniakannya hari yang
  mulia ini, dengan bersegera menghadiri shalat Jumat
Di samping itu, para haji semestinya paham perjuangan serta bersungguh-sungguh dalam mengikuti petunjuk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, membangun Rasulullah saw. untuk mendapatkan keutamaan-
peradaban Islam, mengalahkan peradaban kufur di tanah keutamaannya.
haram, Makkah dan Madinah. Di Aqabah, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dibaiat sebagai kepala Pada khutbah yang kedua ini khotib ingin mengakhiri
negara Islam pertama. Makkah, kota perjuangan, dan rangkaian khutbah jumat ini dengan sebuah ajakan untuk
dikalahkan dalam Fathu Makkah. Madinah, menjadi selalu patuh kepada semua perintah Allah Swt. dan
pusat pemerintahan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. menjauhi selalu laranganNya. Sehingga kita termasuk
  hamba-hamba Allah Swt. yang beriman dan bertaqwa
Menginjakkan kaki di tanah haram dan memahami sirah secara sebenar-benarnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, semestinya
melecutkan semangat dan kesadaran yang membuncah Allahummaghfir, lil mukminina wal mukminat, wal
dalam diri jamaah haji untuk membela Islam dan muslimina wal muslimat al ahya'i min hum wal amwat,
mengembalikan kejayaan Islam, sebagaimana yang innaka sami'un koribun mujibud da’awat.
dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
para Sahabat. Rabbana laa tuzigh kulubanaa ba’dait hadaitanaa
  wahablanaa minladunka rahmatan, innaka antal
Karena itu, seharusnya setelah pulang berhaji, semangat wahhab. Rabbana atina jami’un nas, liyauumil laa
persatuan umat Islam sedunia itu membekas. raibafihi. Innallaha laa yuhliful mi’ad.
Pembelaannya terhadap Islam menguat. Mendukung
setiap dan upaya menegakkan syariah Allah di muka Allahumma arinal haqqa-haqqa warzuqnaa tibaa’ah,
bumi. Para haji berada di garda terdepan dakwah untuk wa arinal batila-batila warzuqnaj’ tinabaah.
meninggikan kalimat Allah.    Rabbana hablanaa min azwajinaa wadhurriyatina
qurrata a’yunin, waj’alnaa lil muttaqina imaman.
XXX
Rabbana atina fiddunya hasanatan wa fil akhirati
Barakallahu li walakum fi al-Qur’anil adzhim wanafa’ni hasanatan wakina adhabannar.
waiyyakum bima fiihi minal ayaati wa dzikril hakim, Subhanaa rabbika rabbil izzati amma yasifun,
akuulu qouli hadza wastaghfirullahal adzim li walakum, wassalamun alal mursalin wal hamdulillahi rabbil
walisyairil muslimina min kulli dzambin fastaghfiruhu alamin. Wasolallahu alaa muhammadin wa alaa alihi
innahu huwal ghafurur rahim. wasohbihi wasallim. Wa’akimissholah.

Khutbah Kedua:
Alhamdulillah alaa ihsanihi wasyukru lahu ala taufiqihi
wa imtinabihi, wa asyhadu anla ilaha ilallah, wallahu
wahdahulaa syarikalahu, waasyhadu ann sayyidana
muhammadan abduhu warasuluhud dai ila ridwanihi.

Allahumma sholli alaa sayyidinaa muhammadin wa alaa


alihi wa ashabihi wasallim tasliman katsira. Amma
ba’du.

Fayaa ayyuhannasu ittaqullaha fiima amara wantahu


amma naha wa’lamu annallaha amarakum bi amrin
bada a fiihi binafsihi watsana bi malaikatihil
musabbihati biqadsihi wa qaala taala innallaha
wamalaikatahu yusholluna alannabi yaa ayyuhalladzina
amaani shollu alaihi wasallimu tasliman.

Allahumma sholli alaa sayyidinaa muhammadin


sholallahu alaihi wasallim wa alaa alihi sayyidinaa
muhammadin wa alaa anbiyaaika wa rasulika, wa

Anda mungkin juga menyukai